Anda di halaman 1dari 4

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IX, Nomor: 3, April 2015 ISSN : 2301-9425

ALGORITMA HILL CHIPER UNTUK ENKRIPSI DATA TEKS YANG


DIGUNAKAN UNTUK STEGANOGRAFI GAMBAR DENGAN
METODE LSB (LEAST SIGNIFICANT BIT)
Win junaidi (0911348)

Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budidarma Medan


Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun Medan
http://www.stmik-budidarma.ac.id // Email : win_dzgayo@yahoo.com

ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi saat ini, semakin memudahkan para pelaku kejahatan komputer (cyber
crime), atau yang sering disebut dengan istilah cracker, script kiddies, carder, lamer ataupun istilah nama yang
lain, dengan menyalahgunakan teknologi komputer tersebut untuk mendukung kegiatannya, dimana aktivitas
mereka sangat mengganggu privasi seseorang. Oleh karena itu diperlukan sebuah sistem atau aplikasi yang
aman sehingga dapat mempersulit para pelaku kejahatan komputer untuk melakukan aktivitasnya, dan
membantu para pengguna teknologi dalam hal pengamanan data yang diakses tersebut.
Untuk mempersulit para pelaku kejahatan komputer maka penulis menggabungkan metode enkripsi algoritma
Hill Cipher dengan metode steganografi LSB (Least Significant Bit), yang diharapkan mampu menambah
keamanan sebuah data.Steganografi dengan menggunakan metode LSB (Least Significant Bit) adalah teknik
yang paling sederhana. Oleh karena itu steganografi dengan metode ini sangat sesuai bagi para pemula
dibidang steganografi. Metode LSB (Least Significant Bit) melakukan penyimpanan data dengan cara mengganti
bit bit yang tidak signifikan (least significant pixel) pada berkas (file) wadah (cover) dengan bit-bit berkas
yang akan disimpan. Untuk meningkatkan keamanan data yang akan disimpan, data yang disimpan juga
dienkripsi terlebih dahulu, yaitu diacak dengan metode Hill Cipher.

Kata Kunci : Steganografi, Enkripsi, Hill Chiper, Least Significant Bit.

1. PENDAHULUAN akan mengubah output (keluaran) dari algoritma


1.1. latar Belakang Masalah enkripsi. Setelah itu ciphertext kemudian
Perkembangan kemajuan teknologi informasi ditransmisikan oleh pengirim. Setelah itu akan
saat ini, semakin memudahkan para pelaku kejahatan dilakukan proses dekripsi, yaitu sebuah proses untuk
komputer (cyber crime), atau yang sering disebut mengembalikan teks yang telah acak menjadi ke
dengan istilah cracker, script kiddies, carder, lamer bentuk semula dengan algoritma dan kunci yang
ataupun istilah nama yang lain, dengan sama.dalam hal ini dilakukan oleh penerima,
menyalahgunakan teknologi komputer tersebut untuk sehingga akan kembali menjadi sebuah informasi
mendukung kegiatannya, dimana aktivitas mereka yang dapat dipahami oleh penerima.
sangat mengganggu privasi seseorang. Oleh karena Secara umum, kriptografi adalah ilmu yang
itu diperlukan sebuah sistem atau aplikasi yang aman mempelajari teknik-teknik matematika yang
sehingga dapat mempersulit para pelaku kejahatan berhubungan dengan aspek keamanan informasi
komputer untuk melakukan aktivitasnya, dan seperti keabsahan, integritas data, serta autentifikasi
membantu para pengguna teknologi dalam hal data. Kriptografi tidak berarti hanya memberikan
pengamanan data yang diakses tersebut. keamanan informasi saja, namun lebih kearah
Untuk mempersulit para pelaku kejahatan metode-metode yang digunakan (Ivan
komputer maka penulis menggabungkan metode Nugraha,2009). Salah satu metode yang akan penulis
enkripsi algoritma Hill Cipher dengan metode bahas dalam penelitian ini adalah proses enkripsi
steganografi LSB (Least Significant Bit), yang algoritma Hill Cipher dengan menambahkan
diharapkan mampu menambah keamanan sebuah steganografi. Steganografi merupakan seni untuk
data. Enkripsi merupakan sebagian dari kriptografi, menyembunyikan pesan di dalam pesan lainnya
dan merupakan hal yang sangat penting agar sedemikian rupa sehingga orang lain tidak menyadari
keamanan data yang dikirimkan bisa terjaga ada sesuatu di dalam pesan tersebut (Pramono.A dan
kerahasiaannya. Enkripsi bisa diartikan dengan Sujjada.A,2009).
chiper atau kode, dimana pesan asli (plaintext) Walaupun steganografi dapat dikatakan
diubah menjadi kode-kode tersendiri sesuai metode mempunyai hubungan yang erat dengan kriptografi,
yang disepakati oleh kedua belah pihak, baik pihak tapi metode ini sangat berbeda dengan kriptografi.
pengirim pesan maupun penerima pesan (Pramono.A Kriptografi mengacak pesan sehingga tidak
dan Sujjada.A). Algoritma enkripsi akan dimengerti, sedangkan steganografi
memberikan hasil yang berbeda tergantung pada menyembunyikan pesan sehingga tidak terlihat.
kunci yang digunakan. Mengubah kunci dari enkripsi Pesan dalam cipherteks mungkin akan menimbulkan
Algoritma Hill Chiper Untuk Enkripsi Data Teks Yang Digunakan Untuk Steganografi Gambar Dengan 92
Metode Lsb (Least Significant Bit). Oleh : Win Junaidi
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IX, Nomor: 3, April 2015 ISSN : 2301-9425

kecurigaan sedangkan pesan yang dibuat dengan 2 Matriks identitas m x m, yang di tulis dengan
steganografi tidak akan menimbulkan kecurigaan. Im, adalah matriks yang berisi I pada diagonal
Kedua teknik ini dapat digabungkan untuk utama dan berisi 0 pada elemen lainnya.
mendapatkan metode pengiriman rahasia yang sulit
dilacak. Pertama pesan dienkrip, kemudian 2.3. Enkripsi Dan Dekripsi
cipherteks disembunyikan dengan cara steganografi Menurut Pramono.A dan Sujjada.A (2009)
pada media yang kelihatannya tidak mencurigakan. menyatakan Enkripsi merupakan bagian dari
Cara ini sangat berguna jika digunakan pada kriptografi, dan merupakan hal yang sangat penting
steganografi komputer karena banyak format file supaya keamanan data yang dikirimkan bisa terjaga
digital yang dapat dijadikan media untuk kerahasiaannya. Enkripsi bisa diartikan dengan
menyembunyikan pesan. chiper atau kode, dimana pesan asli (plaintext)
diubah menjadi kode-kode tersendiri sesuai metode
1. DASAR TEORI yang disepakati oleh kedua belah pihak, baik pihak
2.1. Algoritma pengirim pesan maupun penerima pesan sedangkan
Algoritma merupakan fondasi yang harus dekripsi adalah kebalikan dari enkripsi yakni
dikuasai oleh setiap mahasiswa yang ingin mengubah chipertext menjadi plaintext sehingga
menyelesaikan suatu masalah secara terstruktur, berupa data asli atau awal.Prosesenkripsi
efektif, dan efesien, teristemewa lagi bagi mahasiswa
yang ingin menyusun program computer yang 2.4. Steganografi
menyelesaikan suatu persoalan, konsep dan dasar- Steganografi merupakan suatu cabang ilmu
dasar penyusunan algoritma akan di bahas di dalam yang mempelajari tentang bagaimana
penelitian ini. Secara umum definisi Algoritma menyembunyikan suatu informasi rahasia di
adalah Teknik penyusunan langkah-langkah dalam suatu informasi lainnya. Steganografi
penyelesaian masalah dalam bentuk kalimat dengan mempnyai sejarah yang hampir sama dengan
jumlah kata terbatas tetapi tersusun secara logis dan kriftografi, keduanya banyak di gunakan terutama
sistematis dan Suatu prosedur yang jelas untuk pada zaman perang. Steganografi dapat di pelajari
menyelesaikan suatu persoalan dengan menggunakan lebih jauh dalam. Perbedaan steganografi dengan
langkah-langkah tertentu dan terbatas jumlahnya. kriftografi terletak pada bagaimana proses
penyembunyian data dan hasil akhir dari proses
2.2. Hil chiper tersebut. Kriptografi melakukan proses pengacakan
Hil Cipher termasuk dalam salah satu data aslinya sehingga menghasilkan data terenkripsi
kripto sistem polialfabetik, artinya setiap karakter yang benar-benar acak dan berbeda dengan aslinya,
alfabet bisa dipetakan ke lebih dari satu macam sedangkan steganografi menyembunyikan dalam
karakter alfabet. Cipher tersebut ditemukan pada data lain yang akan di tumpanginya tanpa mengubah
tahun 1929 oleh Lester S. Hill. Ide dari Hill Cipher data yang di tumpanginya tersebut sehingga data
adalah jika m adalah bilangan bulat positif, Dengan yang di
cara mengambil m kombinasi linier dari m karakter tumpanginyasebelum dan sesudah peruses penymbu
alfabet dalam satu elemen plaintext. nyian hampir sama

Secara umum, algoritma Hill Cipher akan 3. Pembahasan


menggunakan matrik K m x m sebagai kunci untuk Berikut ini adalah langkah-langkah penyandian
mengacak pesannya. Jika elemen pada baris i dan pesan mengunakan kunci matriks 2x2, yaitu sebagai
kolom j dari matriks Kij, maka dapat dituliskan berikut :
sebagai berikut : 1. Siapkan Pesan dan Kunci Matriks
:
(y1,y2,,ym=(x1,x2,............,xm)= K=
2. Mengubah pesan menjadi kode dan matriks 2x2
3. Mengalikan matriks pesan dan matriks kunci
4. Mengubah matriks menjadi deret pesan
5. Mengubah kode pesan menjadi huruf (karakter)
....(2.1)
Setelah proses enkripsi selesai dilakukan, maka
Dengan kata lain, y = xk. untuk mendeskripsi chiperteks menjadi pesan
Dikatakan bahwa ciphertext diperoleh dari plaintext kembali sebenarnya hampir sama dengan cara
dengan cara transformasi linier. Untuk melakukan enkripsi. Tetapi kunci yang digunakan harus di
dekripsi kita menggunakan matriks invers K-1. Jadi invers terlebih dahulu. Untuk lebih jelasnya tentang
dekripsi di lakukan dengan rumus: proses dekskripsi chiperteks diatas, dibawah ini
x=Yk-1 (2.2) dijelaskan secara rinci tentang tahap-tahap deksripsi
1 Perkalian matriks memiliki sifat asosiatif, yaitu yang dimaksud yaitu :
(AB)C = A (BC ). 1. Invers matriks kunci
Algoritma Hill Chiper Untuk Enkripsi Data Teks Yang Digunakan Untuk Steganografi Gambar Dengan 93
Metode Lsb (Least Significant Bit). Oleh : Win Junaidi
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IX, Nomor: 3, April 2015 ISSN : 2301-9425

2. Menyiapkan pesan chiper


3. Mengubah chiper menjadi kode dan matriks
4. Mengalikan matriks pesan chiper dengan invers
matriks kunci
5. Mengubah matriks pesan menjadi deret kode
6. Mengubah kode menjadi pesan kembali

3.1. Analisa Steganografi dengan LSB


1. Siapkan pesan
2. Mengubah pesan menjadi biner
3. Menyiapkan gambar dan mengetahui nilai RGB Gambar 2 Form Steganografi
setiap pixel
4. Menyisipkan 1 bit pesan ke setiap bit ke-8 pada c. Form Ambil Pesan
tiap-tiap warna pixel Jendela ini berisi proses pengambilan pesan
dari citra gambar, terlebhi dahulu gambar
3.2. Tampilan Hasil Program dimasukkan dengan mengklik tombol Buka Gambar
Tampilan ini berguna untuk melihat dan setelah itu dengan mengklik tombol Proses, barulan
memahami bagaimana program berjalan dan pesan chiper didapat dan langsung didekripsi
bagaimana tampilan sesungguhnya program setelah kembali menjadi pesan utuh.
di bab sebelumnya pernulis hanya menyertakan
desain awal. Dari tampilan ini diharapkan akan
menambah pemahaman permbaca terhadap alur jalan
dan prinsip kerja dari program steganografi dan
enkripsi teks.

a. Menu Utama
Form menu utama adalah jendela awal atau
jendela untuk untuk menampung semua menu yang
tersedia dalam program steganografi. Jendela ini
keluar pertama kali saat program dijalankan dan juga
rancangan jendela ini sangat sederhanya dengan
hanya berisi beberapa menu yang dibutuhkan untuk
steganografi.
Gambar 3 Form Ambil Pesan
d. Tentang Penulis
Form tentang penulis ini berisi tentang
informasi penuli dan program, jendela ini sebenarnya
tidak mempengaruhi apapun tentant proses
steganografi didalam program. Tetapi penulis merasa
perlu untuk membuat jendela ini untuk meberikan
informasi kepada pembaca mengenai penulis.

Gambar 1 Menu Utama

b. Form Steganografi
Form Steganografi adal jendela prosen untuk
menyisipkan pesan chiper kedalam citra gambar
dengan dienkripsi terlebih dahulu. Dibawah terlihat
bahwa gambar yang telah disispi pesan chiper tidak Gambar 4 Form Tentang
terlihat berubah oleh mata. Tetapi secara bit
sebenarnya telah berubah bebeapa. 4. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Dari penulisan skripsi ini maka dapat
diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
Algoritma Hill Chiper Untuk Enkripsi Data Teks Yang Digunakan Untuk Steganografi Gambar Dengan 94
Metode Lsb (Least Significant Bit). Oleh : Win Junaidi
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IX, Nomor: 3, April 2015 ISSN : 2301-9425

1. Cara untuk mengenkripsi teks dengan algoritma 4. Nursal. (2009). Buku panduan visual basic 1.
hill chiper adalah dengan mengubah masing- Penerbit Dinamika ilmu.
masing huruf teks menjadi matriks angka 5. Pramono. A dan Sujjada. A. (2009).
dengan memanfaatkan tabel kode yang telah Implementasi algoritma hill chiper sebagai
ditentukan kemudian hasil perkalian antara media steganografi menggunakan metode LSB.
matriks pesan dan kunci yang telah di modulus 6. Purba. T. B (2012). Implementasi
dengan 26 (duapuluh enam) diubah kembali penyembunyian dan penyandian pesan pada
menjadi urutan huruf dengan tabel kode. Untuk citra menggunakan algoritna affine cipher dan
proses dekripsi sama seperti proses enkripsi metode LSB.
tetapi bedanya adalah matriks kunci di invers 7. Suarga. (2006). Algoritma dan pemograman.
terlebih dahulu baru kemudia dilakukan Penerbit Andi.
perkalian dan modulus 26 hasil perkalian akan 8. Wildan Hidayat. (2010). Perlindungan pesan
mengembalikan chiper ke bentuk pesan semula. rahasia pada citra digital menggunakan LSB
2. Untuk menerapkan chiperteks yang telah steganografi.
diekripsi dengan algoritma hill chiper ke dalam 9. Wijaya. A. E, Rahcmawati. H dan Putra. Y.
proses steganografi sama dengan menerapkan K. 2012. Implementasi steganografi untuk
pesan biasa yang belum di sandikan atau penyembunyian pesan pada video dengan
dienkripsi, yaitu dengan mengubah pesan metode LSB.
menjadi kode biner kemudian mengubah angka
warna dari masing-masing piksel gambar
menjadi kode biner kemudian di setiap bit ke
delapan diubah atau disisipkan dengan 1 bit
pesan.
3. Untuk merancang sebuah sistem yang mampu
menerapkan algoritma hill chiper dalam proses
enkripsi dan menggunakan metode LSB dalam
proses steganografi terlebih dahulu harus
ditentukan kunci untuk enkripsi dan jumlah
maksimal karakter yang digunakan serta jenis
gambar yang digunakan. Kemudian untuk
pembuatan aplikasi sesungguhnya dapat
mengguanakan Visual Studio 2008 atau yang
lebih tinggi

4.2. Saran
Untuk pengembangan program yang
dihasilkan dalam penulisan skripsi ini, dapat
diberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Karakter yang dapat disisipkan dapat lebih dari
66 karakter atau bahkan tidak terhingga.
2. Dapat menggunakan warna dibawah 24 bit atau
juga lebih dan dapat diterapkan pada gambar
yang berekstensi .jpg, .png, .gif dan yang
lainnya.
3. Menggunakan kuci matriks 3x3 atau lebih
untuk enkripsi dengan algoritma hill chiper.
4. Menggunakan bahasa pemograman yang lebih
populer lainnya serperti C++, C#, Python dan
lainya.

DAFTAR PUSTAKA

1. Ariyus. D. (2006). Kriptografi keamanan data


dan komunikasi. Penerbit Graha ilmu.
2. Ismapih. (2011). Perancangan perangakat lunak
pengenkripsian citra BMP, GIF dan JPG
menggunakan metode hill.
3. Ivan Nugraha. (2009). Studi dan perbandingan
performasi algoritma simetri vigenere chipper
binner dan hill chipper binner.
Algoritma Hill Chiper Untuk Enkripsi Data Teks Yang Digunakan Untuk Steganografi Gambar Dengan 95
Metode Lsb (Least Significant Bit). Oleh : Win Junaidi

Anda mungkin juga menyukai