ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi saat ini, semakin memudahkan para pelaku kejahatan komputer (cyber
crime), atau yang sering disebut dengan istilah cracker, script kiddies, carder, lamer ataupun istilah nama yang
lain, dengan menyalahgunakan teknologi komputer tersebut untuk mendukung kegiatannya, dimana aktivitas
mereka sangat mengganggu privasi seseorang. Oleh karena itu diperlukan sebuah sistem atau aplikasi yang
aman sehingga dapat mempersulit para pelaku kejahatan komputer untuk melakukan aktivitasnya, dan
membantu para pengguna teknologi dalam hal pengamanan data yang diakses tersebut.
Untuk mempersulit para pelaku kejahatan komputer maka penulis menggabungkan metode enkripsi algoritma
Hill Cipher dengan metode steganografi LSB (Least Significant Bit), yang diharapkan mampu menambah
keamanan sebuah data.Steganografi dengan menggunakan metode LSB (Least Significant Bit) adalah teknik
yang paling sederhana. Oleh karena itu steganografi dengan metode ini sangat sesuai bagi para pemula
dibidang steganografi. Metode LSB (Least Significant Bit) melakukan penyimpanan data dengan cara mengganti
bit bit yang tidak signifikan (least significant pixel) pada berkas (file) wadah (cover) dengan bit-bit berkas
yang akan disimpan. Untuk meningkatkan keamanan data yang akan disimpan, data yang disimpan juga
dienkripsi terlebih dahulu, yaitu diacak dengan metode Hill Cipher.
kecurigaan sedangkan pesan yang dibuat dengan 2 Matriks identitas m x m, yang di tulis dengan
steganografi tidak akan menimbulkan kecurigaan. Im, adalah matriks yang berisi I pada diagonal
Kedua teknik ini dapat digabungkan untuk utama dan berisi 0 pada elemen lainnya.
mendapatkan metode pengiriman rahasia yang sulit
dilacak. Pertama pesan dienkrip, kemudian 2.3. Enkripsi Dan Dekripsi
cipherteks disembunyikan dengan cara steganografi Menurut Pramono.A dan Sujjada.A (2009)
pada media yang kelihatannya tidak mencurigakan. menyatakan Enkripsi merupakan bagian dari
Cara ini sangat berguna jika digunakan pada kriptografi, dan merupakan hal yang sangat penting
steganografi komputer karena banyak format file supaya keamanan data yang dikirimkan bisa terjaga
digital yang dapat dijadikan media untuk kerahasiaannya. Enkripsi bisa diartikan dengan
menyembunyikan pesan. chiper atau kode, dimana pesan asli (plaintext)
diubah menjadi kode-kode tersendiri sesuai metode
1. DASAR TEORI yang disepakati oleh kedua belah pihak, baik pihak
2.1. Algoritma pengirim pesan maupun penerima pesan sedangkan
Algoritma merupakan fondasi yang harus dekripsi adalah kebalikan dari enkripsi yakni
dikuasai oleh setiap mahasiswa yang ingin mengubah chipertext menjadi plaintext sehingga
menyelesaikan suatu masalah secara terstruktur, berupa data asli atau awal.Prosesenkripsi
efektif, dan efesien, teristemewa lagi bagi mahasiswa
yang ingin menyusun program computer yang 2.4. Steganografi
menyelesaikan suatu persoalan, konsep dan dasar- Steganografi merupakan suatu cabang ilmu
dasar penyusunan algoritma akan di bahas di dalam yang mempelajari tentang bagaimana
penelitian ini. Secara umum definisi Algoritma menyembunyikan suatu informasi rahasia di
adalah Teknik penyusunan langkah-langkah dalam suatu informasi lainnya. Steganografi
penyelesaian masalah dalam bentuk kalimat dengan mempnyai sejarah yang hampir sama dengan
jumlah kata terbatas tetapi tersusun secara logis dan kriftografi, keduanya banyak di gunakan terutama
sistematis dan Suatu prosedur yang jelas untuk pada zaman perang. Steganografi dapat di pelajari
menyelesaikan suatu persoalan dengan menggunakan lebih jauh dalam. Perbedaan steganografi dengan
langkah-langkah tertentu dan terbatas jumlahnya. kriftografi terletak pada bagaimana proses
penyembunyian data dan hasil akhir dari proses
2.2. Hil chiper tersebut. Kriptografi melakukan proses pengacakan
Hil Cipher termasuk dalam salah satu data aslinya sehingga menghasilkan data terenkripsi
kripto sistem polialfabetik, artinya setiap karakter yang benar-benar acak dan berbeda dengan aslinya,
alfabet bisa dipetakan ke lebih dari satu macam sedangkan steganografi menyembunyikan dalam
karakter alfabet. Cipher tersebut ditemukan pada data lain yang akan di tumpanginya tanpa mengubah
tahun 1929 oleh Lester S. Hill. Ide dari Hill Cipher data yang di tumpanginya tersebut sehingga data
adalah jika m adalah bilangan bulat positif, Dengan yang di
cara mengambil m kombinasi linier dari m karakter tumpanginyasebelum dan sesudah peruses penymbu
alfabet dalam satu elemen plaintext. nyian hampir sama
a. Menu Utama
Form menu utama adalah jendela awal atau
jendela untuk untuk menampung semua menu yang
tersedia dalam program steganografi. Jendela ini
keluar pertama kali saat program dijalankan dan juga
rancangan jendela ini sangat sederhanya dengan
hanya berisi beberapa menu yang dibutuhkan untuk
steganografi.
Gambar 3 Form Ambil Pesan
d. Tentang Penulis
Form tentang penulis ini berisi tentang
informasi penuli dan program, jendela ini sebenarnya
tidak mempengaruhi apapun tentant proses
steganografi didalam program. Tetapi penulis merasa
perlu untuk membuat jendela ini untuk meberikan
informasi kepada pembaca mengenai penulis.
b. Form Steganografi
Form Steganografi adal jendela prosen untuk
menyisipkan pesan chiper kedalam citra gambar
dengan dienkripsi terlebih dahulu. Dibawah terlihat
bahwa gambar yang telah disispi pesan chiper tidak Gambar 4 Form Tentang
terlihat berubah oleh mata. Tetapi secara bit
sebenarnya telah berubah bebeapa. 4. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Dari penulisan skripsi ini maka dapat
diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
Algoritma Hill Chiper Untuk Enkripsi Data Teks Yang Digunakan Untuk Steganografi Gambar Dengan 94
Metode Lsb (Least Significant Bit). Oleh : Win Junaidi
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IX, Nomor: 3, April 2015 ISSN : 2301-9425
1. Cara untuk mengenkripsi teks dengan algoritma 4. Nursal. (2009). Buku panduan visual basic 1.
hill chiper adalah dengan mengubah masing- Penerbit Dinamika ilmu.
masing huruf teks menjadi matriks angka 5. Pramono. A dan Sujjada. A. (2009).
dengan memanfaatkan tabel kode yang telah Implementasi algoritma hill chiper sebagai
ditentukan kemudian hasil perkalian antara media steganografi menggunakan metode LSB.
matriks pesan dan kunci yang telah di modulus 6. Purba. T. B (2012). Implementasi
dengan 26 (duapuluh enam) diubah kembali penyembunyian dan penyandian pesan pada
menjadi urutan huruf dengan tabel kode. Untuk citra menggunakan algoritna affine cipher dan
proses dekripsi sama seperti proses enkripsi metode LSB.
tetapi bedanya adalah matriks kunci di invers 7. Suarga. (2006). Algoritma dan pemograman.
terlebih dahulu baru kemudia dilakukan Penerbit Andi.
perkalian dan modulus 26 hasil perkalian akan 8. Wildan Hidayat. (2010). Perlindungan pesan
mengembalikan chiper ke bentuk pesan semula. rahasia pada citra digital menggunakan LSB
2. Untuk menerapkan chiperteks yang telah steganografi.
diekripsi dengan algoritma hill chiper ke dalam 9. Wijaya. A. E, Rahcmawati. H dan Putra. Y.
proses steganografi sama dengan menerapkan K. 2012. Implementasi steganografi untuk
pesan biasa yang belum di sandikan atau penyembunyian pesan pada video dengan
dienkripsi, yaitu dengan mengubah pesan metode LSB.
menjadi kode biner kemudian mengubah angka
warna dari masing-masing piksel gambar
menjadi kode biner kemudian di setiap bit ke
delapan diubah atau disisipkan dengan 1 bit
pesan.
3. Untuk merancang sebuah sistem yang mampu
menerapkan algoritma hill chiper dalam proses
enkripsi dan menggunakan metode LSB dalam
proses steganografi terlebih dahulu harus
ditentukan kunci untuk enkripsi dan jumlah
maksimal karakter yang digunakan serta jenis
gambar yang digunakan. Kemudian untuk
pembuatan aplikasi sesungguhnya dapat
mengguanakan Visual Studio 2008 atau yang
lebih tinggi
4.2. Saran
Untuk pengembangan program yang
dihasilkan dalam penulisan skripsi ini, dapat
diberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Karakter yang dapat disisipkan dapat lebih dari
66 karakter atau bahkan tidak terhingga.
2. Dapat menggunakan warna dibawah 24 bit atau
juga lebih dan dapat diterapkan pada gambar
yang berekstensi .jpg, .png, .gif dan yang
lainnya.
3. Menggunakan kuci matriks 3x3 atau lebih
untuk enkripsi dengan algoritma hill chiper.
4. Menggunakan bahasa pemograman yang lebih
populer lainnya serperti C++, C#, Python dan
lainya.
DAFTAR PUSTAKA