ABSTRAK
Keamanan dan kerahasiaan suatu data sangatlah penting mengingat pesatnya
perkembangan teknologi pada saat ini yang memungkinkan munculnya teknik-teknik
baru yang disalah gunakan oleh pihak-pihak tertentu yang dapat mengancam
keamanan dari data-data yang dianggap tidak penting.
Kriptografi adalah bidang ilmu untuk menjaga keamanan gambar. Kriptografi telah
banyak diimplementasikan di banyak hal. Cara kerjanya adalah dengan mengubah
data asli yang dapat dimengerti / dibaca manusia (plainteks) ke bentuk lain yang tidak
dapat dimengerti/dibaca oleh manusia (cipherteks). Proses transformasi plainteks
menjadi chiperteks diistilahkan dengan enkripsi. Sedang proses pengembalian pesan
chiperteks menjadi plainteks diistilahkan dengan dekripsi.
Vigenere Cipher merupakan algoritma kriptografi asimetri, dimana kunci yang
digunakan untuk mengenkripsi berbeda dengan yang digunakan untuk mendekripsi.
Vigenere Cipher adalah salah satu algoritma kriptografi yang menggunakan huruf dan
nilai numerik. Vigenere Cipher membutuhkan tiga langkah dalam prosesnya, yaitu
pembuatan kunci, enkripsi, dan dekripsi. Proses enkripsi dan dekripsi merupakan
proses yang hampir sama.
gambar. Cara ini dilakukan dengan menyembunyikan data dari orang-orang yang
[5].
menyandikan data gambar berdasarkan tidak berhak atas data
metode tertentu, sehingga orang yang tidak Adapun fungsi algoritma kriptografi
berkepentingan dan tidak memiliki hak akses adalah sebagai berikut :
mengalami kesulitan untuk melakukan hal-hal 1. Enkripsi
yang tidak diinginkan. Sebaliknya ketika data Enkripsi merupakan hal yang sangat
tersebut diakses oleh orang yang berhak, penting dalam kriptografi yang merupakan
maka data gambar yang telah disandikan pengamanan data yang dikirimkan terjaga
tersebut dapat dikembalikan ke bentuk kerahasiaannya. Data asli disebut plaintext
semula yang diubah menjadi kode-kode yang tidak
Berdasarkan latar belakang di atas, dimengerti. Enkripsi bisa diartikan dengan
maka perumusan masalah yang akan di cipher atau kode.
bahas dalam penelitian ini adalah sebagai 2. Dekripsi
berikut: Dekripsi merupakan kebalikan dari
1. Bagaimana prosedur penyandian data enkripsi, pesan yang telah dienkripsi
gambar? dikembalikan ke bentuk asalnya (plaintext)
2. Bagaimana menerapkan algoritma disebut dengan dekripsi data. Algoritma
vigenere chiper dalam penyandian data yang digunakan untuk dekripsi tentu
gambar? berbeda dengan yang digunakan untuk
3. Bagaimana merancang aplikasi enkripsi.
penyandian data gambar dengan 3. Kunci
bahasa pemograman visual basic Kunci yang dimaksud adalah kunci yang
2008? dipakai untuk melakukan enkripsi dan
Adapun beberapa manfaat dari dekripsi.
penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut
: 1) . Menambah pengetahuan penulis tentang 2.3 Vigenere Cipher
prosedur penyandian data gambar Vigenere Cipher termasuk sandi abjad-
berdasarkan algoritma vigenere cipher. 2) majemuk (polyalphabetic substitution cipher).
Meningkatkan keamanan data gambar dari Dipublikasikan oleh diplomat (sekaligus
tindakan-tindakan pengerusakan atau hal-hal seorang kriptologis) Perancis, Blaise de
lain dari orang-orang yang tidak bertanggung Vigenere pada abad 16, tahun 1586.
jawab. 3) Meningkatkan efesiensi waktu dan Sebenarnya Giovan Batista Belaso telah
keakuratan proses pengamanan data gambar menggambarkannya untuk pertama kali pada
melalui sebuah aplikasi. tahun 1533 seperti ditulis di dalam buku La
Cifra del Sig. Cipher ini dipopulerkan kembali
LANDASAN TEORI oleh Blaise de Vigenere, Sehingga nama
2.1 Keamanan cipher ini diambil dari namanya. Algoritma ini
Keamanan merupakan salah satu aspek baru dikenal luas 200 tahun kemudian dan
terpenting dari sebuah system informasi. dinamakan kode Vigenere. Kode Vigenere
Masalah keamanan sering kurang berhasil dipecahkan oleh Babbage dan
mendapatkan perhatian dari para perancang Kasiski pada pertengahan abad 19 [5].
dan pengelola system informasi. Masalah Cipher ini menggunakan bujur
keamanan sering berada diurutan setelah sangakar Vigenere untuk melakukan enkripsi.
tampilan, atau bahkan diurutan terakhir dalam Kolom paling kiri dari bujur sangkar
daftar hal-hal yang dianggap penting [5]. menyatakan huruf-hurf kunci, sedangkan
baris paling atas menyatakan huruf-huruf
2.2 Kriptografi plainteks. Setiap baris dalam bujur sangkar
Kriptografi adalah ilmu yang berguna untuk menyatakan huruf-huruf cipherteks, yang
mengacak data sedemikian rupa, sehingga mana jumlah pergesaran huruf plainteks
tidak bisa dibaca oleh pihak ketiga. Tentu saja ditentukan nilai numerik huruf kunci tersebut
data yang diacak harus bisa dikembalikan (yaitu, A = 0, B = 1, C = 2,C, Z = 25). Secara
kebentuk semula oleh pihak yang berwenang. matematis proses enkripsi dan dekripsi pada
Kriptografi berasal dari bahasa Yunani, crypto vigenere cipher [5]. adalah sebagai berikut :
dan graphia. Crypto berarti secret (rahasia) Rumus Enkripsi : Ci = (Pi + Ki)
dan Graphia berarti tulisan. Kriptografi adalah Mod(256)
ilmu dan seni untuk menjaga keamanan data Rumus Dekripsi : Pi = (Ci - Ki)
ketika data dikirim dari suatu tempat ke Mod(256)
tempat yang lain [2]. Dimana : Ci = nilai desimal karakter
Algoritma kriptografi merupakan cipherteks ke-i
langkah-langkah logis bagaimana
R G B
R G B
Gambar 2 : Citra terenkripsi ukuran 4x7 Piksel 1,2 = 171 169 191
Piksel 1,3 = 240 238 4
2. Ambil nilai-nilai elemen warna setiap Kunci = 65 66 67
piksel gambar terenkripsi Kunci = 65 66 67
Tabel 5 : Hasil Nilai-nilai Elemen Warna
Setiap Piksel Citra Terenkripsi
KESIMPULAN
Beberapa kesimpulan yang diperoleh pada
pembahasan bab-bab sebelumnya dalam
penyelesaian penelitian di atas adalah
sebagai berikut :
1. Prosedur penyandian gambar dilakukan
dengan cara menginput gambar asli, lalu
ambil nilai decimal dari setiap piksel lalu
tambahkan kunci, kemudian hasil nilai
piksel dan kunci di moduluskan maka
hasil modulus tersebut adalah nilai
tersandi.
2. Proses pengaman data gambar ini
dilakukan dengan mengubah nilai-nilai
piksel aslinya dengan cara menjumlahkan
nilai elemen warna asli dengan kunci lalu
di moduluskan 256 dalam proses
enkripsinya, sedangkan pada proses
dekripsinya jumlah nilai elemen warna
terenkripsi dikurang nilai kunci lalu di
moduluskan 256.
3. Perancangan aplikasi dengan visual basic
2008 akan memberikan penyelesaian
permasalahan dengan mengoperasikan
aplikasi yang telah dibuat seperti form
login, form menu utama, form menu
enkripsi dan form menu dekripsi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Abdul Kadir & Terra CH.TRIWAHYUNI,
“Pengenalan Teknologi Informasi”,
Penerbit Andi, Yogyakarta, 2005
2. Anjik Sukmaaji,”Jaringan Komputer”,
Penerbit Andi, 2009.
3. Darma Putra, “Pengolahan Citra Digital”,
Penerbit Andi, Yogyajarta, 2010.
4. Dini Hari Pertiwi (2011). Desain Dan
Implementasi Sistem Informasi
Perpustakaan Berbasis Web Dengan
MVC (Model View Controler). Jurnal
Teknologi Dan Informatika, 126.
5. Dony Ariyus, ”Komunikasi Data”,
Penerbit Andi, Yogyajarta, Edisi 6, 2008.
6. Harvei Desmon Hutahaean (2015),
“Teknik Penajaman Citra Digital Dengan
Menggunakan Metode Contrast