Anda di halaman 1dari 5

PERANAN STATISTIKA-PROBABILITAS DALAM ILMU KOMPUTER :

PENGAPLIKASIKAN SANDI VIGENÈRE DALAM DUNIA TEKNOLOGI INFORMASI


STATISTIKA 1

Disusun Oleh :
Sahir Syatha
16118438
2KA88

SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2019/2020
BAB 1
PENDAHULUAN

Kriptografi secara umum adalah ilmu dan seni untuk menjaga kerahasiaan berita. Selain
pengertian tersebut terdapat pula pengertian ilmu yang mengajari teknik-teknik matematika
yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi seperti kerahasiaan data, keabsahan data,
integritas data, serta autentikasi data.
Ada empat tujuan mendasar dari ilmu kriptografi ini juga merupakan aspek keamanan
informasi yaitu kerahasiaan adalah layanan yang digunakan untuk menjaga isi dari informasi
dari siapapun kecuali yang memiliki otoritas atau kunci rahasia untuk membuka atau mengupas
informasi yang telah disandi. Untuk menajaga integritas data, system harus memilik
kemampuan untuk mendeteksi manipulasi data oleh pihak-pihak yang tidak berhak, antara lain
penyisipan, penghapusan, dan pensubtitusian data lain kedalam data yang sebernarnya.
Kriptografi sendiri memiliki empat komponen utama, yaitu, plaintext, ciphertext, key
dan algorithm.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Vigenère Cipher


Vigenère Cipher adalah salah satu algoritma kriptografi klasik yang diperkenal pada abad
16 atau kira-kira pada tahun 1986. Algoritma kriptografi ini dipublikasikan oleh seorang
diplomat dan juga kriptologis yang berasal dari Prancis, yaitu Blaise de Vigenere, namun
sebenarnya algoritma ini telah digambarkan sebelumnya pada buku La Cifra del Sig. Glovan
Basista Belaso. Sebuah buku yang ditulis oleh Giovan Batista Belaso, pada tahun 1533 (Efrandi
et al, 2014).

2.2 Cara Kerja Sandi Vigenère


Sandi vigenère merupakan teknik kriptografi sederhana yang lebih aman. Dikembangkan
dari metode caesar cipher, metode ini menggunakan karakter huruf sebagai kunci enkripsi.
Karakter huruf yang digunakan pada vigenere cipher yaitu A, B, C, ..., Z dan disamakan dengan
angka 0, 1, 2, ..., 25. Proses enkripsi dilakukan dengan menulis kunci secara berulang.
Penulisan kunci secara berulang dilakukan hingga setiap karakter pada pesan memiliki
pasangan sebuah karakter dari kunci. Selanjutnya karakter pada pesan dienkripsi menggunakan
metode caesar cipher dengan nilai kunci yang telah dipasangkan dengan angka.
Plaintext T H E S K Y I S F A L L I N G
Key E N C O D E E N C O D E E N C
Ciphertext X U G G N C M F H O O P M A I
Contoh enkripsi pada text di atas, karakter pesan “Y” dienkripsi dengan kunci “E” dan
menghasilkan cipher text “C”. Hasil enkripsi didapatkan dari karakter pesan “Y” bernilai 24
dan karakter kunci “E” yang bernilai 4. Masing- 8 masing nilai karakter ditambahkan 24 + 4 =
28. Karena 28 lebih besar dari pada 26 yang merupakan jumlah karakter yang digunakan, maka
28 dibagi dengan 26. Sisa pembagian tersebut adalah 2 yang merupakan nilai karakter “C”.
Proses enkripsi dapat dihitung dengan persamaan berikut :
𝐸𝑖 = (𝑃𝑖 + 𝐾𝑖 ) 𝑚𝑜𝑑 26
dimana 𝐸𝑖 , 𝑃𝑖 dan 𝐾𝑖 merupakan karakter hasil enkripsi, karakter pesan dan karakter kunci.
Sedangkan proses dekripsi dapat menggunakan persamaan berikut :
𝐷𝑖 = (𝐶𝑖 − 𝐾𝑖 ) 𝑚𝑜𝑑 26
dengan 𝐷𝑖 adalah karakter hasil dekripsi, 𝐶𝑖 adalah karakter cipher text atau sandi, 𝐾𝑖 adalah
karakter kunci.

2.3 Penggunaan Sandi Vigenère pada Ilmu Komputer atau Teknologi Informasi
Sandi vigenère memiliki banyak sekali peranan dan manfaat dalam dunia teknologi
informasi, salah satunya yaitu digunakan untuk membuat dan mengembangkan suatu sistem
yang akan dipakai oleh suatu perusahaan, bank, atau organisasi.
Contoh kasusnya yaitu dalam penyandian ATM, sandi dalam ATM berupa pengetikan pin
yang ditransformasikan oleh server. Dalam prateknya, ada kendala saat pengiriman no pin dari
user ke server, selama perjalanan ada kecenderungan untuk di hack. Dari sinilah kemudian
pihak bank tidak ingin ke-colongan oleh hacker-hacker yang tidak bertanggung jawab.
Sehingga dalam penyampaian pesan ke server perlu disadikan dimana hanya pihak bank saja
yang mengetahui kunci sandinya, inilah kemudian yang disebut dengan excripsion.
BAB III
PENUTUP

Penggunaan sandi vigenère dapat disimpulkan bahwa metode tersebut lebih aman dan
mudah karena berdasarkan contoh dari plaintext yang sudah dienkripsi hasilnya tidak sama
dengan chipertext. Pemilihan key yang digunakan pada proses enkripsi bergantung pada
enkripsi dari sandi vigenère.
DAFTAR PUSTAKA

Efrandi, et al, 2014, Aplikasi Kriptograsi Pesan menggunakan Algoritma Vigenere Cipher.
Jurnal Media Infotama. 1(1):120 -128.

Hendro Eko Prabowo, 2015, ENKRIPSI TEKS MENGGUNAKAN METODE VIGENERE


CIPHER DENGAN PEMBENTUKAN KUNCI TIGA TAHAP. Skripsi. Universitas Negeri
Semarang

Muhammad Dedi Irawan 2017. IMPLEMENTASI KRIPTOGRAFI VIGENERE CIPHER


DENGAN PHP. Jurnal Teknologi Informasi.

Anda mungkin juga menyukai