Anda di halaman 1dari 9

See

discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/262380233

KEAMANAN DATA PADA FILE EXCEL DENGAN


MENGGUNAKAN VIGENERE CHIPPER
DATASET MAY 2014

READS

2,052

4 AUTHORS, INCLUDING:
Akbar Muchbarak

Farham D. Harvianto

Universitas Budi Luhur

Universitas Budi Luhur

6 PUBLICATIONS 0 CITATIONS

7 PUBLICATIONS 0 CITATIONS

SEE PROFILE

SEE PROFILE

Sutrisno Hadi
Universitas Budi Luhur
2 PUBLICATIONS 0 CITATIONS
SEE PROFILE

Available from: Akbar Muchbarak


Retrieved on: 15 March 2016

KEAMANAN DATA PADA FILE EXCEL DENGAN MENGGUNAKAN


VIGENERE CIPHER
Ahmad Pudoli1, Akbar Muchbarak2, Farham Harvianto3 , Sutrisno Hadi4

ABSTRAK
Banyak data penting yang disimpan kedalam sebuah file excel. Hal ini tentunya membutuhkan keamanan
terhadap datanya agar tidak dapat dibaca oleh orang yang tidak berhak. Teknik pengamanan data dapat
dilakukan dengan kriptografi. Salah satu metode yang dapat digunakan yaitu dengan vigenere chipper untuk
mengenkripsi data dari file excel tersebut. Selain itu perlu dilakukan validasi terhadap keaslian data yang ingin
didekripsi, yaitu bisa dengan menggunakan parity checksum. Dengan enkripsi menggunakan vigenere chipper
dan pengecekan error menggunakan parity checksum tentunya data menjadi lebih aman dan terjaga
keasliannya.

I.

PENDAHULUAN
Masalah keamanan data merupakan sesuatu
yang sangat penting bagi perusahaan atau organisasi.
Banyak data-data penting perusahaan seperti halnya
data pegawai, customer dan lain sebagainya yang
disimpan kedalam file berformat excel. Pada
umumnya file excel ini dapat diberikan password agar
tidak mudah dibaca datanya oleh orang lain. Namun
seiring dengan berkembangnya teknologi, banyak
software yang dapat digunakan untuk membobol
password file excel tersebut sehingga orang yang tidak
berhak dapat membaca data rahasia dari file kita.
Oleh karena itu kita harus menambahkan cara
lain untuk menjaga data kita, karena kerahasiaan data
menjadi hal yang penting dalam menjaga keamanan
data. Keamanan merupakan bentuk tindakan untuk
mempertahankan sesuatu hal dari berbagai macam
gangguan dan ancaman. Aspek yang berkaitan dengan
suatu keamanan dalam dunia komputer, antara lain
[1]:
Privacy/Confidentiality yaitu usaha menjaga
informasi dari orang yang tidak berhak mengakses
(menggaransi bahwa data pribadi tetap pribadi).
Integrity yaitu usaha untuk menjaga data atau sistem
tidak diubah oleh yang tidak berhak.
Authentication yaitu usaha atau untuk mengetahui
keaslian dari informasi yang dikirim dibuka oleh
orang yang benar (asli).
Availability berhubungan dengan ketersediaan
sistem dan data (informasi) ketika dibutuhkan.
Untuk menjaga keamanan data tersebut maka
dapat diterapkan kriptografi berupa enkripsi, salah
satu metode enkripsi yang dapat kita coba adalah
menggunakan vigenere chipper. Selain melakukan
enkripsi terhadap data file, perlu dilakukan
pendeteksian dan pengecekan error untuk memastikan

integritas data yaitu bisa menggunakan metode parity


checksum.
II. LANSADAN TEORI
2.1 Pengertian kriptografi
Menurut Dominikus, (2009 : 5), kriptografi
adalah ilmu yang mempelajari teknik-teknik
matematika yang berhubungan dengan aspek-aspek
pada keamanan informasi misalnya kerahasiaan,
integritas data, otentifikasi pengirim / penerima data,
dan otentifikasi data. Cryptography (kriptografi)
berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata
cryptosdam graphia yang bearti penulisan rahasia.
Kriptografi
merupakan
seni
dan
ilmu
menyembunyikan informasi dari penerima yang tidak
berhak. Kata cryptrography berasal dari kata Yunani
kryptos (tersembunyi) dan graphein (menulis).
Criptanalysis
adalah
aksi
untuk
memecahkan mekanisme kriptografi dengan cara
mendapatkan plaintext atau kunci dari ciphertext yang
digunakan untuk mendapatkan informasi berharga
kemudian mengubah atau memalsukan pesan dengan
tujuan untuk menipu penerima yang sesungguhnya.
Encription adalah mentransformasi data kedalam
bentuk yang tidak dapat terbaca tanpa sebuah kunci
tertentu. Tujuannya adalah untuk meyakinkan privasi
dengan menyembunyikan informasi dari orang-orang
yang tidak ditujukan, bahkan mereka mereka yang
memiliki akses ke data terenkripsi. Dekripsi
merupakan kebalikan dari enkripsi, yaitu transformasi
data terenkripsi kembali ke bentuknya semula.
Kriptografi memiliki dua konsep utama,
yaitu enkripsi (encryption) dan dekripsi (decryption).

Enkripsi adalah proses penyandian plainteks menjadi


cipherteks, sedangkan dekripsi adalah proses
mengembalikan cipherteks menjadi plainteks semula.
Enkripsi dan dekripsi membutuhkan kunci sebagai
parameter yang digunakan untuk transformasi.

Gambar 1 : skema enkripsi dan dekripsi


Enkripsi dan dekripsi pada umumnya membutuhkan
penggunaan sejumlah informasi rahasia, disebut
sebagai kunci. Untuk beberapa mekanisme enkripsi,
kunci yang sama digunakan baik untuk enkrispi dan
dekripsi; untuk mekanisme yang lain, kunci yang
digunakan untuk enkripsi dan dekripsi berbeda. Dua
tipe dasar dari teknologi kriptografi adalah
symmentric key (secret/private key) cryptography dan
asymmetric (public key). Pada symmentric key
cryptography, baik pengirim maupun penerima
memiliki kunci rahasia yang umum. pada asymmentric
key cryptography, penerima masing-masing berbagi
kunci public dan privat. Kriptografi saat ini lebih dari
enkripsi dam dekripsi saja. Otentikasi menjadi bagian
dari kehidupan kita sama seperti privasi. Kita
menggunakan otentikasi dalam kehidupan sehari-hari
sebagai contoh saat kita menandatangani sejumlah
dokumen dan saat kita berpindah ke dunia dimana
keputusan dan persetujuan kita dikomunikasikan
secara elektronis, kita membutuhkan teknik-teknik
untuk otentikasi. Kriptografi meyediakan mekanisme
untuk prosedur semacam itu. Digital signature (tanda
tangan
digital) mengikat
dokumen
dengan
kepemilikan kunci tertentu, sedangkan digital
timestamp mengikat dokumen dengan pembuatnya
pada saat tertentu.
Definisi kriptografi adalah studi teknik
matematika yang berhubungan dengan aspek
keamanan informasi seperti kerahasiaan, integritas
data asal (data source), otentikasi entitas, dan data
otentikasi. Menurut Scott A. Vanstone, (1996),
kriptografi bukan satu-satunya cara dalam keamanan
informasi melainkan salah satu teknik dalam
keamanan informasi.
2.2 Tujuan kriptografi
Menurut Scott A. Vanstone, (1996), ada 4
tujuan kriptografi yaitu:
a) Privasi atau kerahasiaan : Kerahasiaan adalah
layanan yang digunakan untuk menjaga isi dari
informasi. Ada banyak pendekatan untuk

b)

c)

d)

menyatakan suatu kerahasiaan, mulai dari


perlindungan terhadap algoritma matematika
yang dibuat.
Integritas data : Integritas data adalah layanan
yang membahas perubahan data yang tidak sah.
Untuk menjamin integritas data, seseorang harus
memiliki
kemampuan
untuk mendeteksi
maipulasi data dari pihak yang tidak sah.
Manipulasi data meliputi hal-hal seperti
penyisipan, penghapusan, dan substitusi.
Otentikasi : Otentikasi adalah layanan yang
berhubungan dengan identifikasi. Fungsi ini
berlaku untuk kedua entitas dan informasi itu
sendiri. Informasi yang disampaikan harus
dikonfirmasi ke tujuan, tanggal buat, isi data,
waktu dikirim, dan sebagainya. Untuk alasan ini
aspek kriptografi biasanya dibagi menjadi dua
kelompok utama: otentikasi entitas dan otentikasi
data asal (data source). Otentikasi asal data
implicit menyediakan integritas data (karena jika
pesan diubah, maka sumber akan mengalami
perubahan).
Non-reudiation : layanan yang mencegah entitas
menyangkal komitmen sebelumnya atau
tindakan. Ketika perselisihan timbul karena suatu
entitas menyangkal bahwa tindakan-tindakan
tertentu diambil, untuk mengatasi situasi yang
diperlukan. Sebagai contoh, satu entitas dapat
mengizinkan pembelian properti oleh entitas lain
dan kemudian menyangkal otorisasi tersebut
diberikan. Sebuah prosedur yang melibatkan
pihak ketiga yang terpecaya diperlukan untuk
menyelesaikan masalah sengketa.

2.3 Vigenere
Vigenere Chiper termasuk dalam cipher abjad
majemuk (polyalphabetic substitution Chiper) yang
dipublikasikan oleh diplomat (sekaligus seorang
kriptologis) Perancis, Blaise de Vigenere pada abad 16
(tahun 1586). Vigenere Chiper adalah metode
menyandikan teks alfabet dengan menggunakan
deretan sandi Caesar berdasarkan huruf-huruf pada
kata kunci. Vigenere cipher ini sendiri sebenarnya
merupakan pengembangan dari Caesar cipher, dimana
jika setiap karakter pada plaintext digeser dengan
jumlah pergeseran yang sama, namun pada Viginere
cipher setiap karakter digeser dengan jumlah
pergeseran yang berbeda [1].
Untuk
mengenkripsikan
plaintext,
kita
membutuhkan sebuah tabel viginere yang berisi
alfabet yang dituliskan dalam 26 baris, masing-masing
baris digeser satu urutan ke kiri dari baris sebelumnya,
membentuk ke-26 kemungkinan Caesar cipher. Setiap
huruf disandikan dengan menggunakan baris yang
berbeda-beda, sesuai kata kunci yang diulang.

Dari contoh tabel, maka dapat disimpulkan bahwa


rumus dari enkripsi dan dekripsi data vigenere chiper
adalah[1]:
Enkripsi :
Ci = (Pi + Ki) mod 26
Dekripsi :
Pi = (Ci Ki) mod 26; untuk Ci > = Ki
Pi = (Ci+ 26 Ki) mod 26; untuk Ci < = Ki
Keterangan:
C = Chiphertext
P = Plaintext
K = Kunci

Gambar 2: tabel vigenere


Pada Gambar 2, Vigenere Cipher dengan huruf
berisi alfabet yang dituliskan dalam 26 baris, masingmasing baris digeser ke kiri dari baris sebelumnya
membentuk ke-26 kemungkinan sandi Caesar setiap
huruf disediakan dengan menggunakan baris yang
berbeda-beda sesuai kunci yang diulang.
Misalnya, kita akan mengenkrip kalimat
"TUGASPAPERKELOMPOK", dab kata kunci antara
pengirim dan tujuan adalah "UBL", karena ada 18
huruf,
maka
sandi
akan
diulang
jadi
UBLUBLUBLUBLUBLUBL,
sesuaikan
kunci
berulang-ulang sesuai dengan jumlah kata yang
dimaksud.
Berikut adalah ringkasan table vigenere bila
menggunakan key UBL :

Gambar 3: tabel vigenere


Pada tabel tersebut, T bertemu dengan U berada di
huruf 'N', lalu huruf U bertemu dengan B di huruf 'V',
dan seterusnya.
Teks Asli : TUGASPAPERKELOMPOK
Kata kunci : UBLUBLUBLUBLUBLUBL
Chipertext : NVRUTAUQPLLPFPXJPV
Jadi, bila menggunakan kata kunci UBL maka
hasil enskripsi Vinegere dari kumpulan kata
TUGASPAPERKELOMPOK
adalah menjadi
NVRUTAUQPLLPFPXJPV .

2.4 Parity Checksum


Checksum merupakan salah satu skema dari
Redudancy Check (RC). RC adalah proses
pendeteksian dan pengkoreksian error dari sebuah
data, ini merupakan solusi untuk melindungi
integritas/keaslian dari sebuah data. Biasanya
Checksum disimpan dibagian header dari data.
Berikut ini Langkah-langkah pencarian dalam mencari
nilai Checksum pada sebuah data :
a) Jumlahkan semua byte pada data.
b) Hilangkan carry (Sisa hasil penjumlahan pada
bilangan hexa) bila ada.
c) Cari twos complement hasil nomor 2, maka
didapatkanlah nilai checksum.
Contoh:
Diberikan 4 byte: 0x15, 0x7F, 0x86, 0x5C
1) 0x15 + 0x7F + 0x86 + 0x5C = 0x176
2) 0x176 => 0x76
3) Twos complement(0x76) = 0x8A, jadi nilai
Checksum = 0X8A
2.5 JSON (JavaScript Object Notation)
Suatu format ringkas pertukaran data komputer.
Formatnya berbasis teks dan terbaca-manusia serta
digunakan untuk merepresentasikan struktur data
sederhana dan larik asosiatif (disebut objek). Format
JSON sering digunakan untuk mentransmisikan data
terstruktur melalui suatu koneksi jaringan pada suatu
proses yang disebut serialisasi. Aplikasi utamanya
adalah pada pemrograman aplikasi web AJAX dengan
berperan sebagai alternatif terhadap penggunaan
tradisional format XML.
Walaupun JSON didasarkan pada subset bahasa
pemrograman JavaScript (secara spesifik, edisi ketiga
standar ECMA-262, Desember 1999 [4]) dan
umumnya digunakan dengan bahasa tersebut, JSON
dianggap sebagai format data yang tak tergantung
pada suatu bahasa. Kode untuk pengolahan dan
pembuatan data JSON telah tersedia untuk banyak

jenis
bahasa
pemrograman.
Situs
json.org
menyediakan daftar komprehensif pengikatan JSON
yang tersedia, disusun menurut bahasa.
Format JSON dispesifikasikan di RFC 4627 oleh
Douglas Crockford. Tipe media Internet resmi JSON
adalah application/json sedangkan ekstensi berkasnya
adalah .json.
Pada
Desember
2005,
Yahoo!
mulai
menawarkan opsi format JSON untuk layanan webnya
[5]. Google mulai menyediakan umpan JSON untuk
protokol web GData-nya pada Desember 2006 [6].
Contoh penggunaan JSON :
Deklarasi Object:
var obj = {};
Contoh object json:
var obj = { "firstName" : "Farham",
"lastName" : "Harvian",
"location" : "Jakarta" };
document.writeln(obj.firstName);
document.writeln(obj.lastName);
document.writeln(obj.location);

Jika object mengandung object lagi di dalamnya,


tambahkan titik dan nama properti di
belakangnya:
var obj = { 'color' : 'red',
'animal' : { 'cat' : 'catty' }
};
document.writeln(obj.animal.cat); //
Output catty

Perbandingan XML dengan JSON :


Contoh dari XML

Di beberapa bahasa pemrograman telah


mendukung format data JSON, seperti di PHP > 5.1.x,
fungsi json_encode() dan json_decode(). Selain itu, di
Java juga sudah tersedia library untuk pengaksesan
JSON, sebagai contoh Json-lib.
2.6 Mircrosoft Excel
a. Pengertian
Pengertian Microsoft excel adalah Program
aplikasi pada Microsoft Office yang digunakan dalam
pengolahan angka (Aritmatika). Program ini sering
digunakan oleh para akutan untuk menuliskan atau
mencatat pengeluaran dan pemasukan didalam
perusahaan atau suatu lembaga maupun instansiinstansi kecil. Microsoft Excel juga sering digunakan
oleh ibu rumah tangga untuk menulis atau mencatat
keuangan dalam rumah tangga sepertihalnya
pengeluaran atau pemasukan dalam tiap bulan atau
mingguan. Berikut ini beberapa istilah yang terdapat
pada Microsoft Excel :
- Kolom (column) adalah lajur lajur vertical
dengan heading A, B, C
- Baris (row) adalah lajur lajur horisontal dengan
heading 1,2,3
- Sel (cell) adalah perpotongan antara baris dengan
kolom.
- Worksheet adalah lembar kerja yang dapat
digunakan dalam Ms Excel 2007
- Workbook adalah kumpulan darisheet yang
dipaket dalam berkas file.
- Cell pointer adalah kotak persegi yang berada
pada perpotongan antara kolom dan baris,
digunakan sebagai acuan saat memasukkan data
pada sel.

<person>
<firstname>Farham</firstname>
<lastname>Harvian</lastname>
</person>

III. ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN


PROGRAM
A.

Contoh dari JSON


({
"firstname" : "Farham",
"lastname" : "Harvian"
});
Dibandingkan dengan XML, parsing JSON
membutuhkan
waktu
lebih
cepat.
Dengan
berkembangnya teknologi AJAX, seakan-akan juga
mendorong berkembangnya JSON. Hal ini terbukti
dari begitu banyaknya format data JSON digunakan
terutama pada teknologi AJAX ini.

Analisa Masalah
Banyak media yang digunakan untuk menyimpan
data atau informasi, misalnya data dapat disimpan
dalam sebuah database atau dapat juga disimpan
dengan menggunakan file excel. Informasi ini sangat
penting dan dibutuhkan dalam suatu organisasi dan
dapat bersifat rahasia, misalnya saja data penggajian
karyawan. Oleh karena itu dibutuhkan suatu aplikasi
yang dapat digunakan untuk melakukan pengamanan
informasi dalam hal ini informasi yang disimpan
dalam media file excel. Salah satu metode yang dapat
digunakan adalah Vigenere Cipher.

B.

Struktur Data
Untuk mempermudah pengolahan pada saat
melakukan enkripsi maupun dekripsi data maka
struktur data nantinya akan menjadi seperti pada
gambar di bawah ini:

Gambar 4 : Struktur Hidden Text Pada Stego Image


Pada gambar di atas, dapat dijabarkan sebagai
berikut
1) Data excel diekstraksi dengan membaca pada
setiap worksheet dan setiap cell yang kemudian di
serialize menjadi sebuah object json, kemudian
objek json tersebut dienkrip.
2) Identitas File yaitu EXCLSEC digabungkan
dengan MD5 dari password, kemudian dienkrip.
3) Checksum merupakan MD5 checksum dari hasil
enkripsi pada poin 2 digabung dengan point 1.
Pada header pesan terdiri dari MD5 Checksum +
EXCLSEC, Password dan Data. Dapat dijabarkan
sebagai berikut :
1) MD5 yaitu 32 karakter awal.
2) EXCLSEC, merupakan edintitas file bahwa

file merupakan hasil enkripsi dari aplikasi ini.


3) MD5 Password, merupakan MD5 password yang
digunakan untuk melakukan encode dan decode
pada stego image yang dihasilkan dari aplikasi ini.
Password disimpan dalam bentuk MD5 sehingga
panjangnya menjadi 32 karakter
4) Data, merupakan enkripsi dari object json yang
didapat dari ekstraksi dari file excel.
C. Metode Kerja Aplikasi Usulan
Aplikasi akan membaca cell pada setiap worksheet
untuk diambil nilai atau datanya, yang nantinya akan
dimasukan ke dalam sebuah string json. Sehingga
menjadi sebuah struktur data seperti pada pembahasan
di atas. Setelah semua data berhasil diambil dan
dipresentasikan dalam sebuah objek json. Kemudian
dienkripsi dengan menggunakan metode Vigenere
Cipher. Sebelum cipher text dimasukan kembali pada
worksheet yang pertama pada workbook yang akan
menjadi hasil enkripsi, dilakukan proses dalam

pembuatan header data yang nantinya akan


digabungkan dengan hasil enkripsi dari data yang
didapat dari tiap cell pada masing-masing worksheet.
Header data terdiri dari EXCLSEC dan MD5 dari
password. Header ini sebelum digabungkan dengan
hasil enkripsi dari data yang didapat dari excel akan
dilakukan enkripsi terlebih dahulu. Kemudian setelah
dilakukan penggabungan akan dilakukan perhitungan
untuk mendapatkan nilai checksum yang nantinya
akan digunakan sebagai error detection jika data
mengalami perubahan. Setelah semua telah selesai
dilakukan peng-gabungan dan enkripsi maka data akan
dimasukan pada tiap cell pada worksheet pertama.
Setelah file berhasil dilakukan enkripsi seharusnya
dapat dikembalikan seperti aslinya. Dalam proses
dekripsi file. Aplikasi akan membaca setiap cell yang
ada pada worksheet pertama. Kemudian dicek apakah
file merupakan hasil dari enkripsi dari aplikasi ini.
Kemudian mengecek kesesuaian password yang
diinput untuk melakukan dekripsi dengan password
yang digunakan pada saat enkripsi. Jika semua itu
sesuai aplikasi akan melakukan error detection
terhadap data dengan menghitung nilai checksum.
Barulah dilakukan dekripsi dan melakukan ekstraksi
objek data json yang nantinya akan dimasukan ke
dalam sebuah file tujuan yang akan menjadi hasil
dekripsi.
D.

Rancangan Layar
Sebelum aplikasi dibuat, diperlukan rancangan
layar yang disesuaikan dengan kebutuhan user.
Karena rancangan layar merupakan salah satu
komponen penting untuk sebuah program, maka
desain dibuat sangat sederhana untuk memudahkan
user dalam menjalankan program tersebut.
1) Rancangan Layar Encode File
Pada gambar di bawah ini adalah tampilan Form
Encode File, pada form ini user dapat melakukan
encode file. Encode File merupakan proses enkripsi
file. Caranya dengan memlih file yang akan
dienkripsi, kemudian memilih file destination yang
akan menjadi hasil enkripsi, kemudian masukan
password dengan kombinasi huruf dan angka serta
dengan panjang minimal 8 karakter, setelah input
Confirm Password sama seperti pada field Password
untuk melakukan verifikasi apakah password yang
dimasukan sesuai dengan apa yang diinginkan user.
Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar ini :

Gambar 5 : Rancangan Layar Form Encode File

2)

Rancangan Layar Decode File


Pada gambar di bawah ini merupakan tampilan
Rancangan Layar Form Decode File. Pada form ini
pengguna dapat melakukan decode file. Decode file
merupakan proses untuk melakukan dekripsi sehingga
mendapatkan file dengan data aslinya. Caranya dengan
memilih file yang telah di encode dan menentukan file
destination, dan masukan password yang digunakan
pada melakukan encode file. Lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar ini:

Gambar 7 : Tampilan Dokumen Asli

Berikut ini proses melakukan encode :

Gambar 8 : Tampilan Pesan Berhasil Melakukan


Encode File
Berikut ini tampilan dokumen excel setelah di
encode :

Gambar 6 : Rancangan Layar Form Decode File


IV. IMPLEMENTASI DAN ANALISA HASIL
UJI COBA
A.

Implementasi Program
1) Tampilan Layar Form Encode File
Untuk melakukan decode pengguna memilih
source file dan file destination, kemudian isi Password
dan Confirm Password harus dengan kombinasi huruf
dan angka dan panjang minimal 8 karakter dengan
password qwerty1234. Berikut gambar dalam
melakukan proses encode file, untuk proses yang
dilakukan dalam tahapan enkripsi file tercatat pada
field histori.
Berikut ini tampilan file excel asli sebelum
dilakukan enkripsi:

Gambar 9 : Tampilan Dokumen setelah diencode

2) Tampilan Layar Form Decode File


Pada Form Decode File pengguna dapat
melakukan decode untuk mendapatkan file atau
dokumen asli. Pengguna memilih filed yang akan di-

decode dan file destination kemudian mengisi


password dan confirm password sesuai dengan
password yang dilakukan pada saat melakukan
encode. Berikut ini gambar setelah berhasil melakukan
decode. Dalam kasus ini file yang digunakan adalah
hasil dari proses enkripsi diatas. Berikut ini tampilan
proses decode:

Gambar 10 : Tampilan Berhasil Melakukan Decode


File

Gambar 12 : Hasil Decode setelah file dokumen


dilakukan perubahan

Berikut ini hasil percobaan yang dilakukan pada saat


decode menggunakan password yang tidak sesuai
pada saat melakukan encode. Dalam kasus ini
dimasukan password qwerty12. Pada textbox histori
muncul pesan Error : Password tidak Sesuai.

Berikut ini adalah hasil dari percobaan decode setelah


file terenkripsi dilakukan perubahan sehingga pada
bagian header data mengalami perubahan. Hal ini
mengakibat aplikasi tidak dapat mendeteksi file secara
tepat. Aplikasi memberikan informasi bahwa
password tidak sesuai meskipun password yang sudah
dimasukan telah sesuai dengan password yang
digunakan pada saat melakukan encode file :

Gambar 11 : Tampilan Melakukan Decode

Berikut ini percobaan Decode dengan menggunakan


file yang sudah dienkripsi dan dilakukan pengubahan.
Pada gambar di bawah ini muncul pesan Error : Data
sudah berubah.

Gambar 13 : Hasil Decode setelah file dokumen


dilakukan perubahan sehingga header data berubah
B.

Evaluasi Program
Evaluasi program merupakan salah satu hal yang
perlu dilakukan dalam setiap pengembangan aplikasi

guna menganalisa dan mengetahui hasil yang telah


dicapai oleh aplikasi yang dikembangkan tersebut.
Demikian juga pada aplikasi keamanan file excel yang
dikembangkan ini, maka dilakukan evaluasi program
untuk menganalisa hasil yang dicapai pada aplikasi
ini. Dan dalam evaluasi tersebut ditemukan beberapa
kelebihan dan kekurangan program yang dilihat dari
beberapa kondisi dan situasi. Adapun kelebihan dan
kekurangan pada aplikasi yang dikembangkan adalah
sebagai berikut:
1.

Kelebihan
a. Program dapat dengan mudah dioperasikan
oleh pengguna, karena memiliki user
interface (tampilan antar muka) yang baik
dan user friendly.
b. Dapat dioperasikan di komputer yang
memiliki spesifikasi rendah karena program
aplikasi ringan ketika dijalankan.
c. Pada saat melakukan decode aplikasi dapat
mendeteksi bahwa file merupakan hasil dari
enkripsi.
d. Aplikasi dapat mendeteksi bahwa password
yang digunakan dalam melakukan decode
apakah sama seperti pada saat melakukan
encode.
e. Aplikasi dapat mendeteksi jika terjadi
perubahan pada file terenkripsi.

2. Kekurangan
a. Ukuran File dapat menjadi lebih besar.
b. Jika terjadi perubahan atau pengolahan file
terenkripsi sehingga mengakibatkan hilangnya
informasi header data maka aplikasi tidak
dapat mendeteksi kelainan/kesalahan pada file
dengan tepat.
V. KESIMPULAN
Dengan adanya aplikasi ini maka keamanan informasi
pada sebuah dokumen excel akan terjaga. Hal ini
sangat dibutuhkan terutama data finansial bagi
perusahaan-perusahaan. Oleh karena itu aplikasi
keamanan data pada file excel dengan menggunakan
metode enkripsi Vigenere Cipher sudah cukup
baik.diperlukan metode yang lebih baik lagi dalam
melakukan
error
detection
dan
dilakukan
pengembangan dengan kompresi agar file hasil
enkripsi tidak berubah menjadi jauh lebih besar dari
aslinya.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Arjana Putu H, Tri Puji Rahayu, Yakub,
Hariyanto (2012), Implementasi Enkripsi Data
Dengan Algoritma Vigenere Chiper. Jurnal
Informatika. Jurusan Teknik Informatika.
STMIK Dharma Putra Tangerang.
[2] Veronica Lusiana, Wiwien Hadikurniawati
(2010). Kriptografi Kunci Publik (Public Key
Cryptography). Fakultas Teknologi Informasi,
Univesitas Stikubank Semarang.
[3] Sasongko Jati (2005). Pengamanan Data
Informasi menggunakan Kriptografi Klasik.
Fakultas Teknologi Informasi, Univesitas
Stikubank Semarang.
[4] Introducing JSON http://json.org/. Diakses
pada tanggal 6 Desember 2013.
[5] Using JSON with Yahoo! Web services".
http://developer.yahoo.com/.
Diakses
pada
tanggal 6 Desember 2013.
[6] "Using JSON with Google Data APIs".
code.google.com/apis/gdata/json.html
diakses
tanggal 6 Desember 2013.
[7] Pengertian
Mikcrosoft
Excel.
http://fatimasahabatselamanya.weebly.com/defini
si-microsoft-excel.html diakses tanggal 6
desember 2013

Anda mungkin juga menyukai