Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENELITIAN ENKRIPSI

DAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN


ALGORITMA VIGENERE, HILL
CIPHER DAN TRANSPOSISI

Di susun oleh
Ananda Santria Pratama (A11.2015.08997)

Ildha Isma’il Tsalis (A11.2015.09256)

Rifki Noor Rachman (A11.2015.0906


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semakin pesatnya teknologi masa kini banyak teknik perihal dalam keamanan
data yang terus dikembangkan guna meminimalisir terhadap oknum dalam pencurian
data. Meningkatnya prosedur dalam kemanan data seringkali dikembangkan untuk
menjaga agar data tetap aman dari pencurian. Penggunaan sandi atau enkripsi data
merupakan proses pengubahan informasi data agar data tidak dapat di ketahui oleh pihak
yang tidak berkepentingan. Hasil dari enkripsi adalah informasi yang disandikan atau
cipher text. Sedangkan proses pengambilan informasi dari sandi disebut dekripsi (Nishika
dan Yadav, 2013). Algoritma kriptografi digunakan pada proses enkripsi maupun
dekripsi. Pada umumnya algoritma kriptografi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
kriptografi kunci simetris (symmetric key cryptography) dan kriptografi kunci tidak
simetris (asymmetric key cryptography), Kriptografi kunci simteris merupakan algoritma
kriptografi yang menggunakan kunci yang sama dalam proses enkripsi dan dekripsi.
Sedangkan pada kriptografi kunci tidak simetris merupakan algoritma yang
menggunakan kunci berbeda. Pada proses enkripsi menggunakan public key dan proses
dekripsi menggunakan private key. Private key hanya diketahui oleh pendekripsi cipher
text. Vigenere cipher adalah salah satu contoh metode kriptografi kunci simeteris dengan
tingkat keamanan kunci yang lebih sulit dipecahkan. Hal ini disebabkan algoritma dari
vigenere cipher menggunakan kunci enkripsi berupa huruf dan berbentuk
polialfabetik.Adanya tingkat keamanan data yang rendah pada data berupa teks maka
penelitian ini diharapkan dapat memberikan prosedur pengamanan pada data berupa teks
dengan modifikasi vigenere cipher.

1.2 Tujuan Penelitian

Bertujuan untuk menemukan kombinasi dari berbagai algoritma yang aman dan
sulit dipecahkan oleh penyadap dalam proses enkripsi dan deskripsi pesan yang di kirim
dan di terima oleh penerima pesan.

1.1 Manfaat Penelitian

Menjaga kerahasiaan data berupa pesan maupun kunci dari penyadap (attacker).
Penyadap pesan diasumsikan mempunyai akses yang lengkap dalam suatu saluran
komunikasi antara pengirim pesan dan penerima pesan.
BAB II
METODE PENELITIAN

2.1 Vigenere Chiper

Vigenere Cipher Kode vigènere termasuk kode abjad-majemuk (polyalphabetic


substitution cipher). Dipublikasikan oleh diplomat (sekaligus seorang kriptologis)
Perancis, Blaise de Vigènere pada abad 16, tahun 1586. Sebenarnya Giovan Batista
Belaso telah menggambarkannya untuk pertama kali pada tahun 1533 seperti ditulis di
dalam buku La Cifra del Sig. Algoritma ini baru dikenal luas 200 tahun kemudian dan
dinamakan kode vigènere. Vigènere merupakan pemicu perang sipil di Amerika dan kode
vigènere digunakan oleh Tentara Konfederasi (Confederate Army) pada perang sipil
Amerika (American Civil War). Kode vigènere berhasil dipecahkan oleh Babbage dan
Kasiski pada pertengahan abad 19.[2] Algoritma enkripsi jenis ini sangat dikenal karena
mudah dipahami dan diimplementasikan. Teknik untuk menghasilkan ciphertext bisa
dilakukan menggunakan substitusi angka maupun bujursangkar vigènere [4]. Teknik
susbtitusi vigènere dengan menggunakan angka dilakukan dengan menukarkan huruf
dengan angka, hampir sama dengan kode geser.contoh

Tabel 1. Substitusi algoritma vigenere

Sedangkan metode lain untuk melakukan proses enkripsi dengan metode


vigènere cipher yaitu menggunakan tabula recta (disebut juga bujur sangkar
vigènere).

Tabel 2. Tabula recta algoritma vigenere


2.2 Metode Hill Cipher

Hill Cipher ditemukan oleh Lester S. Hill pada tahun 1929, dan seperti Digraphic
Ciphers lainnya, ia bertindak berdasarkan kelompok huruf. Berbeda dengan yang lain
meski bisa diperpanjang untuk mengerjakan blok huruf berukuran berbeda. Jadi, secara
teknis ini adalah cipher substitusi poligrafik, karena dapat bekerja pada digraf, trigraf
(blok 3 huruf) atau secara teoritis setiap blok berukuran.
Hill Cipher menggunakan perhitungan matematika yang disebut Aljabar linier,
dan khususnya mengharuskan pengguna untuk memiliki pemahaman dasar tentang
matriks. Ini juga memanfaatkan Modulo Arithmetic (seperti the Affine Cipher). Karena
itu, hill cipher memiliki sifat matematika yang jauh lebih penting daripada beberapa yang
lain. Namun, sifat inilah yang memungkinkannya bertindak (relatif) dengan mudah pada
blok huruf yang lebih besar.
Dalam contoh yang diberikan, kita akan berjalan melalui semua langkah untuk
menggunakan sandi ini untuk bertindak pada digraf dan trigraf. Hal ini dapat
diperpanjang lebih jauh, tapi ini kemudian membutuhkan pengetahuan yang jauh lebih
dalam tentang latar belakang matematika. Beberapa konsep penting digunakan di seluruh:
Matrix Multiplication; Modular Inverses; Penentu Matriks; Matrix Adjugates (untuk
menemukan invers).

Penerapan Hill Cipher Algoritma Enkripsi Hill Cipher


1. Tentukan Plaintext (pesan) selanjutnya, susun plaintext dalam bentuk blok matriks
(2x1 jika ordo kunci 2x2, 3x1 jika ordo kunci 3x3).
2. Tentukan matriks kunci dengan persyaratan nilai determinasi matriks kunci harus nilai
bilangan ganjil postif atau negatif.
3. Lakukan proses Enkripsi, dengan rumus:

Diketahui:
1. Plaintext = RIVALRYHONDRO
2. Modulus yang di gunakan untuk mengambil nilai index huruf untuk plaintext dan
ciphertext menggunakan susunan abjad huruf A – Z, yaitu Mod 26.
3. No Index Huruf

4. Matriks Kunci ordo 2x2

dengan nilai determinan matriks: (7*2) – (2*2) = 17 (Bilangan Ganjil)


Penyelesaian Proses Enkripsi Hill Cipher:
Susun Plaintext dengan mengikuti Blok Kunci

Hasil Enkripsi Blok Matriks 1 Huruf R dan I adalah P dan M

Proses Enkripsi Hill Cipher Blok Matriks 2:

Hasil Enkripsi Blok Matriks 2 Huruf V dan A adalah L dan Q.


NB: Untuk selanjutnya lakukan hal yang sama seperti Proses Enkripsi Blok Matriks 1
dan Blok Matriks 2
Hasil Enkripsi Hill Cipher:

Penyelesaian Proses Dekripsi Hill Cipher:

Matriks Kunci (Mk) =


1. Nilai Determinan = (7*3) – (2*2) = 17
2. Nilai Invers Modulo 17 -1 mod 26 = ? atau (17 * b) mod 26 = 1 b = ?

lakukan pengujian (17 * 23) mod 26 = 1 ; bernilai benar (true)


3. Invers Matriks Kunci (Mk)

4. Tentukan Matriks Kunci Dekripsi HILL CIPHER

NB: Lakukan proses Dekripsi sama hal nya dengan proses Enkripsi dengan
menggunakan rumus.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1Tampilan Web

Gambar 3.Tampilan Utama Website

Gambar 5.Tampilan Algrotima vigenere


Gambar 6.Tampilan Algotima hill cipher

Gambar 7.Tampilan Algoritma Transposisi Rail Fence


BAB IV
KESIMPULAN

Setelah melalui tahap demi tahap perancangan dan penerapan program enkripsi kata
dengan kombinasi metode vigenere dan transposisi , maka dihasilkan kesimpulan yaitu :
1. Implementasi enkripsi kata dengan metode vigenere dan transposisi dapat menigkatkan
keamanan pengiriman pesan ke penerima.
2. Kombinasi dengan metode transposisi membuat metode vigenere menjadi lebih sulit
untuk di pecahkan karena cipher text yang dihasilkan di awal akan dilakukan
pengenkripsian kembali dengan merubah letak posisi karakter menggunakan cara
transposisi.
Daftar Pustaka

[1] Sadikin, Rifki. 2012. Kriptografi untuk Keamanan Jaringan dan Implementasinya dalam Bahasa Java.
Penerbit Andi, Yogyakarta.
[2] Ariyus, Dony., 2008, Pengantar Ilmu Kriptografi: Teori, Analisis, dan Implementasi. Penerbit Andi,
Yogyakarta.
[3] Munir, Rinaldi., 2006, Kriptografi. Penerbit Informatika, Bandung..
[4] Ahmad Rosyadi, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang, “IMPLEMENTASI
ALGORITMA KRIPTOGRAFI AES UNTUK ENKRIPSI DAN DEKRIPSI EMAIL”, TRANSIENT,
VOL. 1, NO. 3, SEPTEMBER 2012, ISSN: 2302-9927, 64
[5] Sukrisno, Ema Utami, Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta,” IMPLEMENTASI
STEGANOGRAFI TEKNIK EOF DENGAN GABUNGAN ENKRIPSI RIJNDAEL, SHIFT CIPHER
DAN FUNGSI HASH MD5”, Seminar Nasional Teknologi 2007 (SNT 2007) ISSN : 1978 – 9777,
Yogyakarta, 24 November 2007.
[6] Putu H. Arjana, Tri Puji Rahayu,Yakub, Hariyanto., “IMPLEMENTASI ENKRIPSI DATA DENGAN
ALGORITMA VIGENERE CHIPER”. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2012
(SENTIKA 2012) ISSN: 2089-9815 Yogyakarta, 10 Maret 2012.
[7] Erna Kumalasari Nurnawati, Seminar, ANALISIS KRIPTOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA
VIGENERE CIPHERDENGAN MODE OPERASI CIPHER BLOCK CHAINING(CBC), Nasional
Aplikasi Sains dan Teknologi 2008 – IST AKPRIND Yogyakarta,
[8] Ignatius Ronaldo Galman Kurniawan, VIGENERE CIPHER UNTUK AKSARA KOREA (HANGUL),
Makalah IF3058 Kriptografi Sem I Tahun 2011/2012
[9] https://www.academia.edu/33177440/TEKNIK_ENKRIPSI_DAN_DEKRIPSI_HILL_CIPHER

Anda mungkin juga menyukai