Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa karena telah menolong hamba-Nya
menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin
kami tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Dengan berbagai rintangan, baik itu yang datang dari diri kami pribadi maupun
yang datang dari luar, namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari
Tuhan Yang Maha Esa akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Kami sebagai penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada yang telah
membimbing dan mengarahkan saya dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................iii
PENDAHULUAN..............................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG............................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH........................................................................................1
1.3 TUJUAN.................................................................................................................2
PEMBAHASAN.................................................................................................................................1
2.1 Kriptografi...............................................................................................................1
2.1.1 Konsep dasar Kriptografi............................................................................................1
2.1.2 Algoritma Kriptograf........................................................................................4
2.1.3 Vigenere Cipher...............................................................................................5
2.1.4 Sofware.............................................................................................................
2.1.5 Flowchara..........................................................................................................
2.2 Endkripsi...................................................................................................................
2.2.1 Dasar Endkripsi...........................................................................................................6
2.2.2 Cara Kerja Endkripsi...................................................................................................6
2.2.3 Jenis-Jenis Endkripsi...................................................................................................6
2.2.4 Funsi Endkripsi...........................................................................................................6
2.2.5 Manfaat Endkripsi.......................................................................................................6
2.2.6 Tujuan Endkripsi.........................................................................................................6
2.3 Steganografi..............................................................................................................
2.3.1 Pengertian Steganografi............................................................................................12
2.3.2 Sejarah Stegonogarfi.................................................................................................12
2.3.3 Cara Stegonografi.....................................................................................................12
2.3.4 Tujuan Stegonogafi...................................................................................................12
2.3.5 Perbedaan stegonogarfi dan Kriptogarfi...................................................................12
2.3.6 Kriteria Steganofrafi.................................................................................................12
2.3.7 Mekanisme Sistem File Steganografi.......................................................................12
2.3.8 Jenis Steganografi.....................................................................................................12
2.3.9 Steganografi Audio...................................................................................................12
2.3.10 Pengertian Steganografi............................................................................................12
PENUTUP.........................................................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam era digital yang semakin canggih, kita telah menyaksikan transformasi
dramatis dalam cara informasi ditukar dan disimpan. Informasi yang dulu berada
dalam bentuk fisik, seperti surat dan dokumen, sekarang sering kali ada dalam bentuk
digital yang mudah disebarkan melalui internet. Namun, bersamaan dengan
kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan oleh teknologi informasi, datang pula
ancaman serius terhadap keamanan dan privasi data.
Steganografi, di sisi lain, merupakan cara yang lebih rahasia untuk melindungi
informasi. Ini melibatkan penyisipan pesan atau data dalam media yang tampak biasa,
seperti gambar, audio, atau video, tanpa menarik perhatian yang tidak diinginkan.
Dengan steganografi, pesan rahasia dapat disembunyikan di bawah permukaan yang
tampaknya normal.
Makalah ini akan menjelaskan konsep-konsep dasar dari kriptografi, enskripsi, dan
steganografi, serta mengapa mereka sangat penting dalam menjaga keamanan dan
privasi informasi dalam dunia digital yang terus berkembang. Dengan memahami
dasar-dasar ini, kita dapat lebih baik memahami tantangan keamanan yang kita hadapi
dan memutuskan tindakan yang tepat untuk melindungi informasi kita.
2.1 Kriptografi
Ada empat tujuan mendasar dari ilmu kriptograpi ini juga merupakan aspek
keamanan informasi yaitu Kerahasiaan adalah layanan yang digunakan untuk
menjaga isi dari informasi dari siapapun kecuali yang memiliki otoritas atau
kunci rahasia untuk membuka/mengupas informasi yang telah disandi.
Integritas data adalah berhubungan dengan penjagaan dari perubahan data
secara tidak sah. Untuk menjaga integritas data, sistem harus memiliki
kemampuan untuk mendeteksi manipulasi data oleh pihak-pihak yang tidak
berhak, antara lain penyisipan, penghapusan, dan pensubtitusian data lain
kedalam data yang sebenarnya. Autentikasi adalah berhubungan dengan
identifikasi/pengenalan, baik secara kesatuan sistem maupun informasiitu
sendiri. Dua pihak yang saling berkomunikasi harus saling memperkenalkan
diri. Informasi yang dikirimkan melalui kanal harusdiautentikasi keaslian isi
datanya, waktu pengiriman dan lain-lain. Non-repudiasi atau penyangkalan
adalah usaha untuk mencegah terjadinya penyangkalan terhadap pengiriman /
terciptanya suatu informasi oleh yang mengirimkan atau membuat.
akan memiliki sepasang kunci, yaitu kunci publik dan kunci pribadi,
dimana kunci publik di distribusikan kepada umum, sedangkan kunci
pribadi disimpan untuk diri sendiri. Artinya bila A ingin mengirimkan
pesan kepada B, A dapat menyandikan pesannya dengan menggunakan
kunci publik B, dan bila B ingin membaca surat tersebut, ia perlu
mendeskripsikan surat itu dengan kunci privatnya. Dengan demikian
kedua belah pihak dapat menjamin asal surat serta keaslian surat
tersebut
2.1.3
Vigenere Cipher
Vigenère cipher adalah salah satu algoritma kriptografi klasik yang
diperkenalkan pada abad 16 atau kira-kira pada tahun 1986. Algoritma
kriptografi ini dipublikasikan oleh seorang diplomat dan juga kriptologis
yang berasal dari Prancis, yaitu Blaise de Vigenère, namun sebenarnya
algoritma ini telah digambarkan sebelumnya pada buku La Cifra del Sig.
Giovan Batista Belaso, sebuah buku yang ditulis oleh Giovan Batista
Belaso, pada tahun 1553.
Cara kerja dari Vigenère cipher ini mirip dengan Caesar cipher, yaitu
mengenkripsi plainteks pada pesan dengan cara menggeser huruf pada
pesan tersebut sejauh nilai kunci pada deret alphabet. Vigenère cipher
adalah salah satu algoritma kriptografi klasik yang menggunakan metode
substitusi abjad majemuk. Substitusi abjad-majemuk mengenkripsi setiap
huruf yang ada menggunakan kunci yang berbeda, tidak seperti Caesar
cipher yang menerapkan metode substitusi abjad-tunggal yang semua
huruf disuatu pesan dienkripsi menggunakan kunci yang sama.
2.1.4 Software
Perangkat Lunak (Software) adalah serangkaian instruksi yang dipahami
oleh perangkat keras pengolahan data atau komputer, sehingga perangkat keras
itu dapat melaksanakan pemrosesan data sesuai dengan yang dikehendaki.
Sistem adalah seperangkat elemen-elemen yang terdiri atas manusia, mesin
atau alat dan prosedur serta konsep-konsep yang dihimpun menjadi satu guna
mencapai tujuan bersama. Secara tradisional, software terbagi menjadi dua
katagori dasar yaitu sistem program dan program aplikasi.
2.1.5 Flowchar
Menurut Yakub, (2012:162) Bagan alir (Flowchart) adalah bagan yang
menggambarkan urutan instruksi proses dan hubungan satu proses dengan
proses yang lainnya menggunakan simbolsimbol tertentu. Dalam
pengoperasian komputer terutama dalam prosess pengolahan data terdapat
beberapa simbol yang disebut Flowchart.
2.2 Enkripsi
2.2.1 Dasar Teori Enkripsi
Pengertian enkripsi adalah proses mengubah atau mengkodekan informasi
menjadi bentuk yang tidak dapat dibaca atau dimengerti dengan mudah,
kecuali oleh pihak yang memiliki kunci dekripsi yang benar.Tujuan utama dari
enkripsi adalah untuk menjaga kerahasiaan dan keamanan data saat data
tersebut berpindah atau disimpan dalam berbagai media, termasuk komunikasi
online, penyimpanan data, dan transaksi elektronik. Pada dasarnya, enkripsi
melibatkan penggunaan algoritma kriptografi yang mengubah teks atau data
asli (disebut teks terang) menjadi teks yang diacak atau tidak terbaca (disebut
teks sandi) menggunakan kunci enkripsi. Proses ini mencegah orang yang tidak
memiliki kunci dekripsi dari membaca atau memahami isi pesan atau data yang
dienkripsi. Hanya penerima yang memiliki kunci dekripsi yang tepat yang
dapat mengembalikan data menjadi bentuk semula yang dapat dibaca.
Adalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin
canggih, kini membuat kita lebih mudah dalam mendapatkan ataupun mencari
suatu informasi yang ada di belahan bumi manapun. Dengan hanya
memanfaatkan internet, kita sudah seperti berkeliling dunia hanya dengan
duduk manis di depan HP atau laptop. Tentu hal ini juga didukung dengan
adanya perangkat pintar seperti smartphone yang kini berkembang semakin
canggih. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengunakan
teknologi yang sudah tersedia. Salah satunya adalah keamanan. Saat kita
hendak mengirim suatu data atau informasi terkait hal yang bersifat rahasia,
tentu kita harus memperhatikan keamanannya. Jika mendengar kata enkripsi,
mungkin kalian masih belum familiar dan mengetahui artinya. Terutama untuk
kamu yang hanya menggunakan internet tanpa mempelajarinya lebih lanjut.
Padahal enkripsi adalah sumber keamanan sekaligus kebobolan data di
komputer.
Enkripsi adalah suatu metode atau cara dalam mengubah suatu data ataupun
informasi ke dalam bentuk bahasa komputer seperti kode yang tidak dapat
dibaca dengan mudah, karena menggunakan suatu pola atau kode
tertentu.Enkripsi dibuat dalam bentuk data yang rumit dengan alasan jika
diperjalanan (proses kirim) data tersebut dicuri oleh pihak lain, maka ia tidak
akan bisa membukanya karena tidak tahu mengenai kunci algoritma yang
sudah di buat.
Istilah enkripsi berasal dari kata dalam bahasa Yunani yaitu kriptos yang
berarti tersembunyi atau rahasia. Zaman dahulu, ketika mayoritas orang belum
bisa membaca, perpindahan informasi masih tergolong aman. Namun saat ini,
ketika mayoritas orang sudah bisa membaca, teknik enkripsi mulai
dikembangkan guna menjaga kerahasiaan suatu data atau informasi.
Enkripsi
Ketika kamu mengirim data, data masih belum terenkripsi. Data yang belum
dienkripsi biasanya disebut plaintext atau data mentah.
Data tersebut nantinya akan dienkripsi dengan menggunakan algoritma
enkripsi dan kunci atau kode enkripsi.
Dari proses tersebut akan menghasilkan sebuah data baru yang disebut
chipertext. Jika data chipertext sudah dihasilkan, maka data tersebut hanya
mampu dibaca apabila diuraikan dengan menggunakan sebuah kunci atau kode
yang cocok dengannya.
Triple Data Encryption Algorithm atau Triple DES adalah jenis enkripsi
simetris yang bekerja dalam tiga fase. Karena itu, enkripsi ini lebih lambat dari
enkripsi lain.Lebih dari itu, enkripsi Triple DES ini juga mengenkripsi data
dalam panjang blok yang lebih pendek. Sehingga cukup mudah didekripsi.
Akibatnya, ada resiko pencurian data yang lebih tinggi. Namun, enkripsi ini
adalah yang direkomendasikan sebelum adanya enkripsi lain. Bahkan, banyak
organisasi perusahaan dan bisnis memakai enkripsi ini.
b) AES
Advanced Encryption Standard dianggap sebagai salah satu enkripsi terbaik
dikembangkan oleh US National Institute of Standards Technology. Enkripsi
ini bekerja dengan algoritma Rijndael dan menggunakan sistem enkripsi single
private key.
c) RSA
e) Twofish
f) FPE
Otentikasi:
Enkripsi dapat digunakan sebagai bagian dari mekanisme otentikasi.
Misalnya, dengan mengenkripsi pesan menggunakan kunci pribadi yang hanya
diketahui oleh pengirim, penerima dapat memverifikasi bahwa pesan berasal
dari pengirim yang sah.
Perlindungan Terhadap Serangan:
Enkripsi membantu melindungi data dari berbagai jenis serangan, seperti
serangan Man-in-the-Middle (MITM) di mana pihak ketiga mencoba mencuri
atau memanipulasi data dalam komunikasi.
https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/pengertian-enkripsi.html
2.3 Steganografi
2.3.1 Pengertian Steganogarfi
Steganografi adalah seni dan ilmu penyematan pesan rahasia dalam pesan
tertutup sedemikian rupa sehingga tidak seorang pun, selain pengirim dan
penerima yang dituju, mencurigai keberadaan pesan tersebut.
Diagram di bawah ini menggambarkan model steganografi dasar.
Seperti yang telah digambarkan di atas, bahwasanya baik file sampul (X) dan
pesan rahasia (M) dimasukkan ke dalam steganographic encoder sebagai input.
Fungsi Steganographic Encoder, f(X,M,K) menyematkan pesan rahasia ke
dalam file sampul. Objek Stego yang dihasilkan terlihat sangat mirip dengan
file sampul Kita, tanpa perubahan yang terlihat.
Ini menyelesaikan pengkodean. Untuk mengambil pesan rahasia, Stego Object
dimasukkan ke dalam Steganographic Decoder.
https://aliyhafiz.com/steganografi-adalah-sejarah-jenis-tool-dan-
cara-kerja/
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam dunia digital yang terus berkembang, keamanan informasi adalah salah satu aspek yang
tak dapat diabaikan. Makalah ini telah membahas tiga konsep utama yang memainkan peran
penting dalam melindungi data sensitif dalam era ini: kriptografi, enskripsi, dan steganografi.
Kriptografi, sebagai fondasi dari keamanan informasi, memungkinkan kita untuk mengubah
pesan atau data menjadi bentuk yang tidak dapat dimengerti tanpa memiliki kunci dekripsi yang
benar. Dalam pembahasan tentang kriptografi, kita memahami perbedaan antara kriptografi
simetris dan asimetris serta bagaimana algoritma kriptografi digunakan untuk melindungi data
dalam berbagai konteks.
Enskripsi, sebagai penerapan praktis dari kriptografi, merupakan langkah penting dalam menjaga
kerahasiaan, integritas, dan autentikasi data. Dengan mengenkripsi informasi, kita dapat
memastikan bahwa bahkan jika data tersebut jatuh ke tangan yang salah, mereka tidak akan
dapat mengaksesnya tanpa memiliki kunci yang sesuai.
Steganografi, meskipun lebih rahasia daripada kriptografi dan enskripsi, adalah alat tambahan
yang berharga dalam melindungi informasi. Dengan menyembunyikan pesan atau data dalam
media yang tampak biasa, kita dapat menjaga informasi tetap tersembunyi dari mata yang tidak
berwenang.
Dalam keseluruhan, makalah ini telah menguraikan pentingnya pemahaman tentang kriptografi,
enskripsi, dan steganografi dalam melindungi data sensitif. Di dunia di mana ancaman terhadap
keamanan informasi semakin kompleks, pengetahuan tentang alat-alat ini adalah kunci untuk
menjaga privasi dan integritas informasi kita. Dengan mengimplementasikan prinsip-prinsip ini,
kita dapat lebih percaya diri dalam pertukaran informasi digital kita dan berpartisipasi dalam era
digital dengan lebih aman.
Keamanan informasi adalah tanggung jawab bersama, dan dengan pengetahuan dan kesadaran
yang tepat, kita dapat menghadapinya dengan sukses. Sebagai penutup, mari terus menjaga dan
mengembangkan upaya kita dalam melindungi keamanan informasi dalam dunia digital yang
selalu berubah dan berkembang.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Jabbar, 2011, Pemodelan dan Simulasi Dinamis Pendeteksi Dini Gempa Pada
Gedung, Tesis, Program Pasca Sarjana Ilmu Komputer, Universitas Putra Indonesia
YPTK, Padang.
Apriandala, Rio, 2013, Sistem Keamanan Menggunakan Rubik Dengan Algoritma
Kriptografi Encryption, Tugas Besar I Makalah Kriptografi, Universitas Bengkulu.
375 Hal.
Efrandi, et al, 2014, Aplikasi Kriptografi Pesan Menggunakan Algoritma Vigenere Cipher,
Jurnal Media Infotama, Vol. 10, No.2, 120 – 128.
Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu
https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/pengertian-enkripsi.html
https://aliyhafiz.com/steganografi-adalah-sejarah-jenis-tool-dan-cara-kerja/