Anda di halaman 1dari 13

MINI RISET

“ANALISA DAN IMPLEMENTASI KRIPTOGRAFI PADA PESAN


MENGGUNAKAN ALGORITMA CIPHER TRANSPOSITION”
Mata Kuliah : Kriptografi dan Keamanan Informasi
Dosen Pengampu : Zulfahmi Indra, S.Si., M.Cs.

Disusun Oleh :
Silvya Ajeng Saraski
(4193550004)

PSIK B 2019
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022

i
KATA PENGANTAR

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, kami ucapkan puji dan
syukur, sehingga karya ilmiah ini dapat tersusun dengan sedemikian rupa. Karya ilmiah ini
merupakan sebuah Mini Riset mata kuliah “Kriptografi Dan Keamanan Informasi”.
Dalam Mini Riset ini membahas tentang “Analisa Dan Implementasi Kriptografi Pada Pesan
Rahasia Menggunakan Algoritma Cipher Transposition”. Kami juga mengucapkan banyak terima
kasih kepada Bapak Zulfahmi Indra, S.Si., M.Sc. selaku dosen mata kuliah yang telah
membimbing kami dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
Mungkin dalam karya ilmiah ini masih terdapat kesalahan, baik itu dalah hal tulisan, tata
bahasa, maupun isinya. Untuk itu, kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca, guna
kami jadikan referensi untuk penyusunan karya ilmiah selanjutnya. Dan kami berharap, semoga
karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya, khususnya bagi kami sendiri, terimakasih.

Medan, 14 Mei 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata pengantar .................................................................................................................... ii

Daftar Isi ............................................................................................................................. iii

BAB I Pendahuluan .......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1


B. Tujuan ........................................................................................................................... 2
C. Manfaat ......................................................................................................................... 2
BAB II RINGKASAN ISI BUKU .................................................................................... 3

BAB III PEMBAHASAN ................................................................................................ 21

A. Analisis ......................................................................................................................... 21

B. Cara Kerja ..................................................................................................................... 22

BAB IV PENUTUP ........................................................................................................... 25

A. Kesimpulan .................................................................................................................... 25
B. Saran ............................................................................................................................... 25

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam era teknologi informasi saat ini, pengiriman informasi selalu terjadi sehingga unsur
keamanan informasi menjadi sangat penting. Hal ini karena seringkali dalam proses pengiriman
terjadi penyadapan atau pencurian informasi oleh pihak yang tidak berhak. Karena itu dalam
pengiriman/penerimaan informasi, pengguna membutuhkan suatu jaminan yang dapat
meyakinkan mereka bahwa yang diperoleh adalah informasi yang aman dan benar. Untuk itu
sangat diperlukan suatu sistem keamanan untuk menjaga kerahasiaan informasi. Salah satu cara
yang digunakan untuk tujuan tersebut adalah kriptografi dengan mengenkripsi informasi yang
dikirim karena tujuan kriptografi adalah kerahasiaan, integritas, otentikasi, dan pembuktian tak
tersangkal. Kriptografi adalah bidang pengetahuan yang menggunakan persamaan matematis
untuk melakukan proses enkripsi dan dekripsi. Teknik ini untuk mengkonversi data ke bentuk
kode-kode tertentu agar informasi tidak dapat terbaca oleh siapapun kecuali pihak yang berhak.
Salah satu metode kriptografi yang biasa digunakan adalah algoritma simetris yang
menggunakan kunci yang sama saat melakukan enkripsi dan dekripsi sehingga informasi sulit
dipahami maknanya. Kriptografi memiliki banyak teknik dalam mengenkripsi data, diantaranya
adalah Algoritma Cipher Transposisi, yaitu teknik pengenkripsian pesan dengan cara mengubah
urutan huruf-huruf didalam pesan menjadi pesan yang acak dengan cara tertentu agar isi dari
pesan tersebut tidak dapat dipahami kecuali oleh orang-orang tertentu. Dengan dasar pemikiran
tersebut maka penelitian ini akan membangun suatu rancangan keamanan informasi dengan
menggunakan Algoritma Transposition Cipher.. Pemilihan algoritma kunci simteris ini
didasarkan pada Vigenere Cipher merupakan algoritma kriptografi simetris. Setiap algoritma
kunci simetris memiliki pola yang unik, yaitu masing-masing algoritma membutuhkan satu kunci
untuk mengenkripsi dan mendekripsi teks. Karena jumlah algoritma dapat sangat banyak maka
algoritma yang digunakan perlu dijadikan suatu file yang berisikan konfigurasi dari algoritma-
algoritma tersebut, sedemikian sehingga file ini kemudian menjadi salah satu kunci yang
digunakan untuk dapat membuka cipher teks tersebut. Akan tetapi, umumnya file mudah untuk
dibuka. Namun demikian, kerahasiaan isi dari file tersebut tetap perlu untuk dijaga. Salah satu

1
teknik pengamanan data berbentuk file yang dapat diterapkan adalah dengan memanfaatkan
object serialization java. Object Serialization Java memiliki properti yaitu suatu objek yang
diserialisasi memiliki suatu ID tertentu, yang berupa suatu bilangan bulat non-negatif, dan
tergolong pada suatu Class tertentu. Jadi jika suatu objek akan dideserialisasi, maka diperlukan
suatu ID dan Class yang sama yang merealisasikan objek tersebut.
B. Tujuan Penulisan
1. Memahami Kriptografi dalam pesan menggunakan algoritma Cipher transposition.
2. Mengetahui jenis dalam pesan menggunakan algoritma Cipher transposition.

C. Manfaat Penulisan

1. Untuk menambah wawasan tentang dalam pesan menggunakan algoritma Cipher


transposition
2. Untuk mengetahui bentuk Kriptografi dalam pesan menggunakan algoritma Cipher
transposition dan kegunaannya dengan baik dan benar.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Sejarah Kriptografi
Kriptografi dimulai pertama sekali dengan metode pertukaran posisi untuk mengenkripsi
suatu pesan tertentu. Dalam perkembangannya, dikatakan bahwa Julius Caesar dalam
mengirim pesan selalu mengacak pesan sebelum diberikan kepada para kurir. Karena itu
ada pendapat bahwa yang dilakukan Julius Caesar dianggap sebagai awal mula dari
penggunaan kriptografi. Namun sesungguhnya kriptografi telah digunakan untuk pertama
kalinya oleh bangsa Mesir pada 4000 tahun lalu dan masih digunakan hingga kini. Saat
ini kriptografi masih diperbincangkan secara luas karena kriptografi dapat digunakan
sebagai suatu alat untuk melindungi kerahasiaan dan strategi negara. Sejarah kriptografi
sebagian besar merupakan kriptografi klasik, yaitu metode enkripsi yang menggunakan
kertas dan pensil atau dengan bantuan alat mekanik sederhana. Secara umum algoritma
kriptografi klasik dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu transposition cipher dan
substitution cipher.
Transposition cipher mengubah susunan hurufhuruf yang ada dalam pesan,
sedangkan substitution cipher mengganti setiap huruf atau kelompok huruf yang ada
dalam pesan dengan huruf atau kelompok huruf lain. Kriptografi klasik mencatat
penggunaan algoritma transposition cipher oleh tentara Sparta di Yunani pada awal tahun
400 SM saat mereka menggunakan suatu alat bernama scytale yang terdiri dari sebuah
kertas panjang dari daun papyrus yang dililitkan pada sebuah selinder berdiameter
tertentu yang menyatakan kunci penyandian pesan. Pesan kemudian ditulis secara
horizontal, baris per baris. Bila pita dilepaskan, huruf-huruf yang ada didalamnya telah
tersusun secara acak membentuk pesan rahasia. Untuk membaca pesan, penerima pesan
harus melilitkan kembali kertas tersebut pada selinder berdiameter sama dengan diameter
selinder pengirim. Surat rahasia tersebut merupakan surat terenkripsi yang berisi rencana
pembunuhan terhadap Ratu Elizabeth I. Pada abad ke-15 Leon Battista Alberti
menemukan Kode Roda (Wheel Cipher) yang terdiri dari dua potong silendris, yaitu
silendris dalam dan silendris luar, yang disebut cipher disk. Masing-masing silendris
memiliki seluruh label alfabet dengan susunan yang tidak harus terurut dan sama.

3
Silendris luar merupakan alfabet untuk teks-kode dengan metode monoalphabetic
substitution cipher alphabet, yaitu metode enkripsi yang satu karakter di teks asli diganti
dengan satu karakter bersesuaian atau fungsi satu ke satu. Metode ini terus dikembangkan
menjadi alat enkripsi dan dekripsi hingga saat ini.
B. Istilah dan Konsep
Dalam Kriptografi Dalam kriptografi terdapat beberapa istilah atau terminologi
a. Plainteks dan Cipherteks. Plainteks (pesan) merupakan data/informasi
yang dipahami maknanya. Pesan dapat dikirim atau disimpan dalam media
penyimpanan. Agar pesan tidak dapat dipahami oleh pihak yang tidak
berkepentingan, pesan perlu disandikan kedalam bentuk yang tidak dapat
dipahami yang disebut ciphertext. b. Peserta Komunikasi. Komunikasi
data melibatkan pertukaran pesan diantara paling kurang dua entitas.
Entitas pertama adalah pengirim yang mengirim pesan kepada entitas
lainnya. Entitas kedua adalah penerima yang menerima pesan tersebut.
Entitas-entitas ini dapat berupa orang, mesin (komputer), kartu kredit, dan
lain sebagainya.
b. Enkripsi dan Dekripsi. Penyandian pesan dari plaintext ke ciphertext
dinamakan enkripsi, sedangkan mengembalikan pesan dari ciphertext ke
plaintext dinamakan dekripsi. Enkripsi dan dekripsi dapat diterapkan pada
pesan yang dikirim dan yang disimpan. Encryption of data in motion
mengacu pada enkripsi pesan yang ditransmisikan melalui saluran
komunikasi, sedangkan encryption of data at-rest mengacu pada enkripsi
pesan yang tersimpan didalam storage.
c. Kriptanalis dan Kriptologi. Kriptografi selalu berkembang karena
memiliki ilmu yang berlawanan, yaitu kriptanalisis. Kriptografi adalah
ilmu dan seni memecahkan cipherteks menjadi plainteks tanpa
memerlukan kunci dan pelakunya disebut kriptanalis. Kriptografer
mentransformasikan plainteks ke cipherteks dengan kunci, sebaliknya
kriptanalis memecahkan cipherteks untuk menemukan plainteks tanpa
kunci. Jadi, kriptologi adalah studi mengenai kriptografi dan kriptanalis.

4
C. Algoritma Transposition Cipher

Algoritma Transposition Cipher adalah algoritma yang melakukan enkripsi


dengan mengubah urutan plainteks. Pada algoritma ini karakter plainteks tidak diubah
maupun dipetakan menjadi karakter lain. Cipherteksnya memiliki karakter yang sama
dengan plainteks hanya urutannya berubah. Cara kerja algoritma Transposition Cipher
adalah membangun suatu matriks berdasarkan karakter plainteks, kemudian dilakukan
transpose pada matriks dan disusunlah cipherteks dari hasil transpose tersebut.
Pengubahan pesan dengan metode ini mirip anagram.

5
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis deskriptif yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk
menyelidiki keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, dan hal-hal lain, yang hasilnya
dipaparkan dalam bentuk deskriptif dalam bentuk laporan penelitian

B. Analisis Permasalahan

Skema analisa rancangan dari permasalahan penelitian ini sebagai berikut:

Skema diatas dijelaskan sebagai berikut:

a. Plainteks dipermutasi menggunakan permutasi matriks.


b. Hasil permutasi matriks akan dienkripsi satu kali menggunakan kunci tertentu.
c. Proses enkripsi dengan kunci tersebut akan menghasilkan sebuah cipherteks
D. Rancangan Sistem
Rancangan proses enkripsi digambarkan dalam bentuk flowchart sebagai berikut:

6
Rancangan proses enkripsi diatas dijelaskan sebagai berikut:
a) Memulai proses enkripsi dengan sebuah kunci.
b) Misalkan fungsi enkripsi memiliki kunci = 6 maka plainteks diproses dalam matriks
yang menggunakan kunci tersebut.
c) Setelah plainteks diproses akan menghasilkan cipherteks.
d) Proses enkripsi selesai.
E. Rancangan Proses Dekripsi
Rancangan proses dekripsi digambarkan dalam bentuk flowchart sebagai berikut:

Rancangan proses dekripsi diatas dijelaskan sebagai berikut:


a. Memulai proses dekripsi dengan kunci yang sama dengan proses enkripsi, yaitu 6.

b. Tentukan matriks untuk memproses cipherteks dengan rumus:

7
A. Flowchart
Aplikasi kriptografi Algoritma Transposition Cipher yang dibangun dalam penelitian ini
terdiri dari dua bentu flowchart sebagai berikut:

Gambar 10 Flowchart Form Login

8
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kriptografi adalah bidang pengetahuan yang menggunakan persamaan matematis untuk


melakukan proses enkripsi dan dekripsi. Teknik ini untuk mengkonversi data ke bentuk kode-
kode tertentu agar informasi tidak dapat terbaca oleh siapapun kecuali pihak yang berhak.
Salah satu metode kriptografi yang biasa digunakan adalah algoritma simetris yang
menggunakan kunci yang sama saat melakukan enkripsi dan dekripsi sehingga informasi
sulit dipahami maknanya. Kriptografi memiliki banyak teknik dalam mengenkripsi data,
diantaranya adalah Algoritma Cipher Transposisi, yaitu teknik pengenkripsian pesan dengan
cara mengubah urutan huruf-huruf didalam pesan menjadi pesan yang acak dengan cara
tertentu agar isi dari pesan tersebut tidak dapat dipahami kecuali oleh orang-orang tertentu.

B. Saran

Setiap algoritma kunci simetris memiliki pola yang unik, yaitu masing-masing algoritma
membutuhkan satu kunci untuk mengenkripsi dan mendekripsi teks. Karena jumlah
algoritma dapat sangat banyak maka algoritma yang digunakan perlu dijadikan suatu file
yang berisikan konfigurasi dari algoritma-algoritma tersebut, sedemikian sehingga file ini
kemudian menjadi salah satu kunci yang digunakan untuk dapat membuka cipher teks
tersebut. Akan tetapi, umumnya file mudah untuk dibuka. Namun demikian, kerahasiaan isi
dari file tersebut tetap perlu untuk dijaga.

9
DAFTAR PUSTAKA

[1] Arius, Dony. Pengantar Ilmu Kriptografi Teori Analisis dan Implementasi. Yogyakarta. 2008.

[2] Hermawan, B. Menguasai Java 2 & Object Oriented Programming. Yogyakarta: ANDI. 2004.

[3] Churchhouse, R. Codes and Chipers: Julius Caesar Enigma and Internet. UK: Cambridge.
2005

[4] Miftakul, M. A . 2016. Implementasi Kriptografi Klasik Pada Komunikasi Berbasis Teks.
Jurnal Pseudocode Vol.3 No.2 : p.129-136.

10

Anda mungkin juga menyukai