Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH

TEKNOLOGI KENDARAAN HYBRID

OLEH :

NURUL AZISAH MAHARANI RUSTAN


PTO 01 / 1923040007

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat, taufiq
serta hidayahNya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah pada mata
kuliah Teknologi Hybrid ini dengan baik dan tepat waktu. Dalam penyelesaian makalah ini tidak
lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami mengucapkan
terima kasih pada pihak - pihak yang terkait.

Kami menyusun makalah ini dengan sebaik mungkin. Namun, jika terdapat kekurangan
dalam penyusunan makalah ini, kami sangat mengharap kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya
sehingga dapat dijadikan sebagai sumber refrensi di masa yang akan datang.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Makassar, Mei 2022

Nurul Azisah M. Rustan


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Industri otomotif sangat bepengaruh terhadap perekonomian suatu negara, hal ini
juga tentunya berkaitan dengan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah di masanya.
Industri otomotif pun juga memiliki beberapa cabang seperti industri komponen, industri
perakitan, industri manufaktur, dan lain-lain. Tetapi dalam penelitian ini penulis lebih
condong mengarah ke industri manufaktur khususnya mobil. Perkembangan industri
manufaktur yang terus berganti juga akan mempengaruhi strategi pemerntah dalam
menetapkan suatu kebijakan, karena terpengaruh dalam pesatnya arus industri otomotif
Indonesia sebagai negara berkembang (Investments, 2017).
Globalisasi yang terjadi membuat perubahan semakin cepat yang berdampak
cukup luas ke dalam domestik maupun dunia Internasional. Hal ini membuat Indonesia
semakin banyak terjalin kerja sama terhadap negara di kawasan Asia Tenggara. Tentunya
hal tersebut berdampak dalam pengambilan kebijakan di setiap periode kepemimpinan
negara. Kondisi ini akan membuat proses adaptasi baru dalam pembuatan strategi
kebijakan secara makro yang nantinya berimplikasi kepada perumusan kebijakan secara
mikro (Silalahi, 2014, hal. 1-13).
Hubungan dalam kebijakan industri otomotif seperti kendaraan murah dan ramah
lingkungan yang dilakukan oleh Susilo Bambang Yudhoyono sebelumnya tetap berjalan
dalam pemerintahan Joko Widodo saat ini. Ketua umum Gaikindo Sudirman MR melihat
bahwa setiap tahun pertumbuhan industri otomotif roda empat mengalami peningkatan di
masa Susilo Bambang Susilo Bambang Yudhoyono, terbukti di tahun 2006 penjualan
kendaraan roda empat mencapai 318 ribu menjadi 433 ribu di tahun 2007 lanjut di tahun
2008 mencapai titik 603 ribu sampai pada tahun 2013 akhir dapat mencapai 1.998.000
unit yang mendekati angka 2 juta unit (Marketeers, 2014).
Mobil listrik adalah kendaraan yang menggunakan energi listrik sebagai tenaga
utama untuk menggerakkan motor listrik. Energi listrik yang disimpan dalam baterai atau
tempat penyimpan energi lainnya. Mobil listrik sangat populer pada akhir abad ke-19 dan
awal abad ke-20, tapi kemudian popularitasnya meredup karena teknologi mesin
pembakaran dalam yang semakin maju dan harga kendaraan berbahan bakar bensin yang
semakin murah. Krisis energi pada tahun 1970-an dan 1980-an pernah membangkitkan
sedikit minat pada mobil-mobil listrik, tapi baru pada tahun 2000-an lah para produsen
kendaraan baru menaruh perhatian yang serius pada kendaraan listrik listrik. Hal ini
disebabkan karena harga minyak yang melambung tinggi pada tahun 2000-an serta
banyak masyarakat dunia yang sudah sadar akan buruknya dampak emisi gas rumah kaca.
Mobil listrik memiliki beberapa kelebihan yang potensial jika dibandingkan
dengan mobil bermesin pembakaran dalam biasa. Yang paling utama adalah mobil listrik
tidak menghasilkan emisi kendaraan bermotor. Selain itu, mobil jenis ini juga
mengurangi emisi gas rumah kaca karena tidak membutuhkan bahan bakar fosil sebagai
penggerak utamanya.
Tapi penggunaan mobil listrik secara meluas memiliki banyak hambatan dan
kekurangan. Sampai pada tahun 2011, harga mobil listrik masih jauh lebih mahal bila
dibandingkan dengan mobil bermesin pembakaran dalam biasa dan kendaraan listrik
hibrida karena harga baterai ion litium yang mahal. Meskipun begitu, saat ini harga
baterai mulai turun karena mulai diproduksi dalam jumlah besar. Faktor lainnya yang
menghambat tumbuhnya penggunaan mobil listrik adalah masih sedikitnya stasiun
pengisian untuk mobil listrik, ditambah lagi ketakutan pengendara akan habisnya isi
baterai mobil sebelum mereka sampai di tujuan.
Saat ini pencemaran udara di perkotaan menjadi permasalahan yang serius.
Penggunaan bahan bakar minyak yang dipergunakan sebagai penggerak bagi kendaraan,
sistem ventilasi mesin dan yang terutama adalah buangan dari knalpot hasil pembakaran
bahan bakar yang merupakan pencampuran ratusan gas dan aerosol menjadi penyebab
utama keluarnya berbagai pencemaran. Beberapa permasalahan yang menimbulkan
penurunan kualitas udara adalah Peningkatan penggunaan kendaraan bermotor dan
konsumsi energi di kota- kota, jika tidak dikendalikan akan memperparah pencemaran
udara, kemacetan, dan dampak perubahan iklim yang menimbulkan kerugian kesehatan,
produktivitas, dan ekonomi bagi negara.
Penggunaan mobil listrik di Indonesia masih ada beberapa kekurangan. Salah satu
kekurangannya adalah masih terbatasnya tempat pengisian listrik untuk mobil listrik
(Aziz et al., 2020). Oleh karena itu dibutuhkan teknologi transisi antara kendaraan listrik
dan kendaraan konvensional. Perubahan teknologi yang signifikan dan instan tidak jarang
memerlukan adaptasi yang sulit. Perubahan tersebut membutuhkan jembatan untuk
edukasi kepada konsumen. Mobil bertenaga hibrida diyakini bisa menjadi jembatan
penghubung bagi pengguna sebelum menuju mobil bertenaga listrik.
Studi ini akan membahas bagaimana prinsip kerja teknologi kendaraan hibrida
dan apa saja jenis-jenis kendaraan hibrida. Studi ini memiliki tujuan untuk memberikan
pengetahuan kepada masyarakat tentang teknologi kendaraan hibrida. Manfaat dari studi
ini adalah masyarkat lebih mengenal tentang teknologi kendaraan hibirda.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis dapat merumuskan permasalahan
yang akan menjadi focus dalam penelitian yakni “Bagaimanakah Sistem dan Prinsip kerja
Hybrid Hyunda, Audi Dan Volkswagen”.

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Sistem dan Prinsip kerja
Hybrid Hyunda, Audi dan Volkswagen.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Prinsip Dasar Kendaraan Listrik Hybrida


Definisi paling gampang untuk mobil hybrid adalah mobil yang tenaganya
digerakkan oleh lebih dari satu tenaga penggerak. Karena kita akan membahas HEV
(Hybrid Electric Vehicle), artinya selain memiliki mesin pembakaran konvensional,
mobil hybrid dibekali pula oleh sistem penggerak tambahan yang bertenaga listrik.
Mayoritas mobil hybrid memakai mesin berbahan bakar bensin dengan tambahan motor
listrik. Selain itu ada pula diesel hybrid yang memakai mesin berbahan bakar solar selain
penggerak motor listrik.
Tujuan mobil hybrid adalah untuk mengoptimalkan penggunaan motor elektrik
karena hemat energi dan ramah lingkungan. Kendaraan hybrid adalah jembatan menuju
mobil listrik murni. Mobil hybrid adalah kompromi dari kekurangan mobil listrik murni.
Mobil listrik memiliki kekurangan pada jarak tempuh perjalanan karena kapasitas
penyimpanan energi listrik pada baterai yang terbatas. Inilah kegunaan mesin bensin.
Selain menggerakkan kendaraan, mesin bensin jugaberfungsi untuk mengisi kembali
energi listrik pada baterai.
Mobil listrik pertama kali dikenalkan oleh Robert Aderson dari Skotlandia pada
tahun 1832-1839, namun pada saat itu bahan bakar minyak (BBM) relatif mudah didapat
dengan harga murah dan kesediaannya masih melimpah sehingga masyarakat dunia
cenderung mengembangkan motor bakar yang menggunakan BBM (Kurniawan dan
Wulandari : 2013). Mobil listrik merupakan mobil yang digerakkan dengan motor listrik,
menggunakan energi listrik yang disimpan dalam baterai atau tempat penyimpanan energi
lainnya. Mobil listrik sangat populer pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, tapi
kemudian popularitasnya meredup karena teknologi mesin pembakaran dalam yang
semakin maju dan harga kendaraan berbahan bakar bensin yang semakin murah. Krisis
energi pada tahun 1970-an dan 1980-an pernah membangkitkan sedikit minat pada
mobil-mobil listrik, tapi baru pada tahun 2000-an lah para produsen kendaraan baru
menaruh perhatian yang serius pada kendaraan listrik hal ini disebabkan karena harga
minyak yang melambung tinggi pada tahun 2000-an serta banyak masyarakat dunia yang
sudah sadar akan buruknya dampak emisi gas rumah kaca. (Endangkasia : 2012). Mobil
listrik memiliki beberapa kelebihan yang potensial jika dibandingkan dengan mobil
bermesin pembakaran dalam biasa. Yang paling utama adalah mobil listrik tidak
menghasilkan emisi kendaraan bermotor, selain itu mobil jenis ini juga mengurangi emisi
gas rumah kaca karena tidak membutuhkan bahan bakar fosil sebagai penggerak
utamanya. (Endangkasia : 2012).
Keuntungan utama mobil hybrid dibandingkan dengan mobil konvensional yaitu
mobil hybrid dapat mengurangi emisi gas bung, dan meningkatkan daya tempuh
kendaraan (mileage). Emisi dapat dikurangi karena motor bensin yang dipakai pada
mobil hybrid tidaklah sebesar motor bensin pada mobil biasa.
Peningkatan mileage dapat terjadi karena penghematan bahan bakar. Jika pada
mobil biasa dibutuhkan bahan bakar sebanyak 11,76 liter per-100 km, maka mobil hybrid
hanya membutuhkan 3,92 liter per-100 km. Secara umum, mobil yang dibutuhkan adalah
mobil yang hemat bahan bakar dan dapat menempuh jarak yang cukup jauh dengan sekali
pengisian bahan bakar. Mobil konvensional yang menggunakan motor bensin dapat
menempuh jarak yang cukup jauh (sekitar 300 mil) tetapi boros dalam pemakaian bahan
bakar. Sedangkan mobil elektrik sangat irit bahan bakar tetapi jarak tempuhnya hanyalah
50-100 mil untuk sekali pengisian baterai. Dengan menggunakan mobil hybrid, kedua
keuntungan tadi dapat digabungkan.
Pada perkembangannya, mobil hybrid membutuhkan suatu mekanisme kontrol
untuk mengatur masukan-masukan berupa suatu kondisi tertentu yang telah
diperhitungkan, yang memicu aksi-aksi dari motor bakar dan motor listrik.
Mikrokontroler digunakan untuk memberikan kecerdasan buatan kepada mobil hybrid.
Masukan-masukan berupa kondisi tertentu tersebut dap dikenali oleh mikrokontroler
dengan menggunakan seperangkat sensor. Kontrol otomatis menggunakan
mikrokontroler dapat meningkatkan kehandalan mobil, karena waktu reaksi yang sangat
cepat dengan akurasi tinggi. Sehingga. Peningkatan tujuan efisiensi dalam menggunakan
mobil hyhrid bisa dicapai.

2. Hyunda
Ada satu perbedaan utama yang dimiliki motor listrik pada kendaraan ramah
lingkungan antara motor DC (arus searah), yang banyak digunakan pada peralatan biasa:
motor sinkron AC Interior Permanent Magnet (IPM). Motor menghasilkan gaya konstan
dan Hyundai Motor Group mengembangkan gaya yang lebih efisien dan tahan lama. Yang
perlu diperhatikan adalah ini merupakan bagian yang sangat penting yang membuat sistem
pengereman regeneratif pada mobil ramah lingkungan menjadi berfungsi. Kadang-kadang
motor menjadi generator listrik ketika energi kinetik digunakan dari luar; selama
perlambatan atau jalan menurun, aliran energi motor berubah ke arah yang berlawanan, dan
motor mengubah energi kinetik menjadi energi listrik untuk disimpan di baterai.
Energi kimia yang disimpan pada baterai mobil ramah lingkungan akan diubah
menjadi energi listrik saat mengemudi dan akan disimpan kembali di baterai dalam bentuk
kimia selama perlambatan untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar dan performa.
Sebelum digunakan, baterai polimer lithium-ion Hyundai Motor Group telah melalui
penelitian performa keselamatan yang tak terhitung jumlahnya. Pembuat mobil juga fokus
pada peningkatan keamanan baterai melalui uji tabrakan yang ekstrim dan telah bersiap
secara menyeluruh untuk setiap kemungkinan kecelakaan melalui palang keselamatan
kwadrupel – pemisah lapisan keramik, struktur untuk perlindungan manual, kontroler
baterai, dan dukungan perbaikan keselamatan.
Biasanya, baterai bertegangan tinggi diperlukan untuk mengemudi dipisahkan dari
baterai penolong asam timbal 12 volt standar kendaraan, akan tetapi Hyundai Motor Group
telah memadukan kedua baterai ini dan menempatkannya di bawah jok baris kedua; jadi,
ruang bagasi telah diamankan, dan pusat gravitasi juga lebih dekat dengan bagian tengah
kendaraan, sehingga meningkatkan performa daya.
Mobil hybrid juga menggunakan mesin pembakar internal, sehingga membutuhkan
transmisi. Dalam ICE, daya yang dihasilkan dari mesin mengalir ke roda melalui transmisi
– dan transmisi otomatis memiliki peran sangat penting dalam memanipulasi daya sebelum
dikirim ke roda, tergantung pada kondisi jalan, berat bodi, kecepatan, dll. Kendaraan hybrid
memiliki motor hybrid tambahan di antara mesin pembakaran internal dan transmisi
otomatis; daya dihasilkan dari setiap tiga area dan dikirimkan ke roda melalui transmisi. Ini
akan meningkatkan efisiensi bahan bakar dan akselerasi karena motor juga menghasilkan
daya, mendukung mesin.
Namun, mobil hybrid Hyundai Motor Group tidak menggunakan ‘konverter torsi’,
perangkat konversi daya untuk transmisi otomatis. Ini berkaitan dengan efisiensi bahan
bakar. Konverter torsi mengalirkan daya melalui cairan di dalam konverter, sehingga ada
energi yang hilang. Selanjutnya, konverter torsi merupakan komponen yang berat dan tidak
bermanfaat dalam penghematan bahan bakar. Ini akan membuat transmisi pada mobil
hybrid tidak beroperasi sesuai keinginan dan menjadi lamban. Inilah mengapa Hyundai
Motor Group menentukan kembali peran motor. Teknologi Active Shift Control (ASC)
yang baru ditambahkan juga memungkinkan motor listrik hybrid untuk mengontrol
perpindahan gigi dengan menggunakan logika perangkat lunak baru ke HCU (Hybrid
Control Unit) untuk mengurangi masalah timing perpindahan yang lebih lambat. HCU
memantau kecepatan perputaran transmisi dengan sensor yang dipasang di dalam motor
listrik dengan kecepatan 500 kali per detik untuk langsung menyinkronkan kecepatan putar
dengan kecepatan mesin.

3. Audi
Secara teori, kalau mode drift diaktifkan, Audi RS3 akan mengirim semua tenaga
mesin ke kedua roda belakang menjadikan mobil dengan sistem penggerak empat roda ini
bisa dikemudikan secara RWD. Kalau mode drift dinonaktifkan, Audi RS3 akan
berperilaku bak mobil Quattro Audi lainnya yang sangat stabil dengan tingkat kelincahan
terbaik.
Uniknya, sistem in diterapkan pertama kali pada hatchback ringkas berperform
tinggi bukan mobil sport dua pintu bermesin buas. Tujuannya jelas, Audi ingin mobil
yang segmennya ditujukan untuk anak muda penggemar drifting ini punya personality
berbeda dibanding kompetitor di kelasnya seperti Mercedes-AMG A45.
Audi meluncurkan konsep plug-in hybrid (PHEV). Teknologi modern
menggabungkan penggunaan mesin pembakaran konvensional dan motor listrik yang
didukung oleh baterai ionik. Motor listrik memungkinkan Anda mengurangi emisi
berbahaya secara signifikan dan menghemat penggunaan bahan bakar, dan mesin
pembakaran internal tidak akan mengkhawatirkan pengisian baterai yang lama atau
kekurangan daya. Motor listrik juga memungkinkan energi disimpan di baterai saat
menggunakan mesin pembakaran internal.
Audi menggunakan motor dalam mode penggerak listrik dengan daya hingga 105
kW, tergantung pada model mobilnya. Sistem cerdas memungkinkan peralihan optimal
antara mode mesin listrik dan mesin pembakaran, menentukan kapan harus menyimpan
muatan dalam baterai, kapan harus menggunakan penggerak listrik, dan kapan harus
menggunakan inersia kendaraan. Ketika diukur sesuai dengan siklus WLTP, model Audi
PHEV mencapai jangkauan listrik hingga 59 kilometer.
Audi PHEV memiliki daya pengisian hingga 7,4 kW, yang memungkinkan
kendaraan hybrid diisi daya dalam 2,5 jam. Selain itu, dimungkinkan untuk mengisi daya
mobil di jalan - e-tron bermerek dari Audi sekitar 137 titik pengisian daya di 000 negara
Eropa. Selain sistem pengisian daya yang nyaman dengan kabel untuk outlet perumahan
dan industri, semua model PHEV dilengkapi standar dengan kabel Mode-25 dengan
steker Tipe-3 untuk stasiun pengisian publik.

4. Volkswagen
Mesin diesel tersebut menggunakan sistem pengelolaan gas buang SCR (selective catalytiv
reduction), yang sudah ada sejak 2018. Agar pembakaran sempurna, mesin ini dilengkapi
sistem yang disebut twin-dosing sebagai versi evolusi dari SCR.
Sistem ini bekerja dengan menyuntikkan AdBlue dari hulu dua konverter katalitik SCR yang
disusun secara seri. Sebagai gambaran, Adblue merupakan cairan urea mengandung
amonia, yang berfungsi sebagai pereduksi yang menguraikan nitrogen oksida (Nox)
dalam gas buang menjadi air dan nitrogen.
Agar twin-dosing pada mesin diesel dapat dilakukan, perlu dipasang konverter katalitik SCR
kedua dalam mesin kendaraan.
Temperatur gas buang dari hulu konverter katalitik kedua lebih rendah --sekitar 100 derajat
celsius, karena jaraknya lebih jauh dari mesin. Ini bisa meningkatkan kapasitas hasil
pengolahan gas buang. Volkswagen mengklaim, sistem SCR dapat mencapai tingkat
konversi yang sangat tinggi, bahkan di dekat mesin saat suhu gas buang mencapai 500
derajat celsius.
Penghambat katalitik konverter di bagian hilir sistem SCR, juga mencegah terjadi ammonia
slip yang berlebihan. Proses twin-dosing ini pun memangkas kekurangan mesin diesel.
Bakan bakar diesel memiliki kepadatan energi lebih tinggi dan proses pembakaran yang lebih
efisien. Sehingga mesin diesel terbaru mengeluarkan lebih sedikit CO2 daripada mesin
bensin. Namun, mesin diesel menggunakan udara untuk membakar bahan bakar.
Nitrogen, komponen utama udara, bereaksi dengan oksigen selama pembakaran untuk
menghasilkan NOx.
Zat amonia diperlukan untuk mengurangi nitrogen oksida yang diproduksi dalam mesin
diesel. Dalam proses ini, AdBlue (cairan urea reaktif) disuntikkan ke hulu konverter
katalitik SCR.
Ketika menguap, amonia bereaksi dengan nitrogen oksida, lalu terurai menjadi air dan
nitrogen yang tidak berbahaya.
Saat ini, sistem pengolahan gas buang pada mesin diesel menempatkan katalitik SCR di
antara turbocharger, konverter katalitik, dan pipa peredam. Lapisan SCR digunakan
dalam diesel particulate filters (DPF), agar mencapai suhu gas buang yang sesuai dengan
cepat, bahkan saat mesin menyala dalam keadaan dingin.
Menurut Volkswagen, suhu ideal dengan tingkat konversi lebih dari 90 persen adalah 220-350
derajat celsius. Adanya sistem twin-dosing, membuat tingkat konversi tidak akan turun,
bahkan jika suhu gas buang melebihi 350 derajat celsius. Kondisi tingkat temperatur 350
derajat celsius terjadi saat mobil digunakan berkendara untuk waktu yang lama, mesin
dipacu dengan kecepatan tinggi, dan melewati jalan menanjak dengan menarik bak
tambahan yang bermuatan penuh.
Volkswagen menyebut, dengan mesin TDI Evo, persyaratan teknis standar emisi Euro 6d
sudah terpenuhi.
Volkswagen dikenal sebagai salah satu pemimpin di mesin diesel kecil, dan berpartner
dengan Mercedes dan beberapa perusahaan lainnya utnuk memasarkan teknologi
diesel BlueTec yang ramah lingkungan. Volkswagen sudah memasang teknologi TDI
(Turbocharged Direct Injection) di mesin-mesin diesel mereka, dan mesin ini diakui
keiritannya. Menurut Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat, empat dari
sepuluh mesin paling efisien yang dijual di Amerika Serikat pada tahun 2004 adalah
mesin-mesin diesel milik Volkswagen. Sejak tahun 2007, VW tidak lagi memasarkan
mobil berbahan bakar bensin/elektrik seperti Toyota Prius. Sebagai tambahan, semua
mesin diesel TDI VW yang diproduksi tahun 1996 sampai 2006 dapat memakai bahan
bakar 100% biodiesel. Pada tahun 2007, karena regulasi bahan bakar yang semakin ketat
di Amerika Serikat, Volkswagen terpaksa menarik sebagian besar mesin diesel dari pasar
AS. Mereka segera menyesuaikan dengan standar AS dan kembali ke pasar AS pada
tahun 2009. Mesin diesel yang dipasarkan tahun 2009 ini hanya dibatasi bahan bakarnya
sampai 5% biodiesel saja, untuk menjaga garansi dari Volkswagen.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Mobil listrik pertama kali dikenalkan oleh Robert Aderson dari Skotlandia pada
tahun 1832-1839, namun pada saat itu bahan bakar minyak (BBM) relatif mudah didapat
dengan harga murah dan kesediaannya masih melimpah sehingga masyarakat dunia
cenderung mengembangkan motor bakar yang menggunakan BBM (Kurniawan dan
Wulandari : 2013). Mobil listrik merupakan mobil yang digerakkan dengan motor listrik,
menggunakan energi listrik yang disimpan dalam baterai atau tempat penyimpanan energi
lainnya. Mobil listrik sangat populer pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, tapi
kemudian popularitasnya meredup karena teknologi mesin pembakaran dalam yang
semakin maju dan harga kendaraan berbahan bakar bensin yang semakin murah.
Yang paling utama adalah mobil listrik tidak menghasilkan emisi kendaraan
bermotor, selain itu mobil jenis ini juga mengurangi emisi gas rumah kaca karena tidak
membutuhkan bahan bakar fosil sebagai penggerak utamanya. Keuntungan utama mobil
hybrid dibandingkan dengan mobil konvensional yaitu mobil hybrid dapat mengurangi
emisi gas bung, dan meningkatkan daya tempuh kendaraan (mileage).
Secara umum, mobil yang dibutuhkan adalah mobil yang hemat bahan bakar dan
dapat menempuh jarak yang cukup jauh dengan sekali pengisian bahan bakar. Pada
perkembangannya, mobil hybrid membutuhkan suatu mekanisme kontrol untuk mengatur
masukan-masukan berupa suatu kondisi tertentu yang telah diperhitungkan, yang memicu
aksi-aksi dari motor bakar dan motor listrik.

Anda mungkin juga menyukai