Anda di halaman 1dari 11

LOMBA ESSAY

INSTITUT TEKNOLOGI PLN –MASYARAKAT KETENAGALISTRIKAN


INDONESIA

PENTINGNYA MEMBANGUN PLATFORM KOLABORASI MULTI-


STAKEHOLDER SEBAGAI KEY ENABLING FACTOR DALAM
MEMBANGUN EKOSISTEM KENDARAAN LISTRIK DI INDONESIA

Disusun oleh:
Dinda Triwahyuningsih (0061912998)
Ika Saraswati S.Pd

SMA WIDYA GAMA MALANG


JL.BOROBUDR NO.12, KOTA MALANG
2022
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ESSAY

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Dinda Triwahyuningsih
NISN : 0061912998
Asal Sekolah : SMA Widya Gama Malang
Judul Essay : PENTINGNYA MEMBANGUN PLATFORM KOLABORASI MULTI-
STAKEHOLDER SEBAGAI KEY ENABLING FACTOR DALAM MEMBANGUN
EKOSISTEM KENDARAAN LISTRIK DI INDONESIA

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa judul yang saya usulkan merupakan ide karya
saya sendiri, bukan jiplakan dan belum pernah dipublikasikan.
Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk keperluan :
Sebagai salah satu syarat kepesertaan dalam Lomba Essay Tingkat SMA/SMK/Sederajat
Seluruh Indonesia dengan tema Mengakselerasi Adopsi Kendaraan Listrik di Indonesia.
Apabila dikemudian hari terbukti bahwa Surat Pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia
bertanggungjawab sesuai peraturan yang berlaku.

Malang, 17 November 2022

Dinda Triwahyuningsih
PENTINGNYA MEMBANGUN PLATFORM KOLABORASI MULTI-
STAKEHOLDER SEBAGAI KEY ENABLING FACTOR DALAM
MEMBANGUN EKOSISTEM KENDARAAN LISTRIK DI INDONESIA
Dinda Triwahyuningsih
SMA Widya Gama Malang
PENDAHULUAN
Saat ini Norwegia tengah menjadi topik perbincangan publik. Hal ini dikarenakan
adanya kabar berita bahwa Oslo akan menjadi kota bebas emisi pertama di dunia pada awal
tahun 2030 nanti (electricshow.id). Oslo merupakan ibu kota Norwegia yang saat ini berada
dibarisan terdepan dalam penerapan sistem transportasi umum serba listrik yang menargetkan
tercapai pada akhir tahun 2023. Adanya peralihan ekosistem adopsi kendaraan listrik
merupakan solusi dari pemanasan global yang terjadi saat ini hampir di seluruh dunia.
Akselerasi adopsi kendaraan listrik menjadi PR (Pekerjaan Rumah) bagi seluruh negara di
dunia. Hal ini dikarenakan alat transportasi seperti motor dan mobil sudah tak terhitung
jumlahnya, hampir setara dengan jumlah manusia dimuka bumi. Melihat semua keresahan ini,
manusia juga tidak tinggal diam, manusia mulai mengembangkan alat transportasi yang
menggunakan tenaga listrik guna mengurangi polusi yang dihasilkan serta akan lebih
menghemat penggunaan sumber daya minyak bumi. Berbagai negara di dunia telah berjuang
dan berupaya membangun ekosistem kendaraan listrik dengan baik, termasuk negara
Indonesia.
Indonesia sebagai negara berkembang yang juga memiliki populasi yang cukup besar
diharapkan dapat mengadopsi kendaraan listrik untuk dijadikan transportasi utamanya. Tidak
hanya produknya yang semakin canggih, kendaraan listrik juga akan lebih mempermudah
dalam pemakaian dan pengisian dayanya serta ramah lingkungan. Saat ini pemerintah
Indonesia juga sedang gencar mendorong ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri. Melihat
pengembangan mobil listrik di kancah global, Indonesia sendiri cukup tertinggal. Mobil listrik
yang mengaspal di Indonesia tidak lebih dari 1000 unit hanya sekitar 700 unit pada tahun 2021
lalu. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebut pemerintah
punya target 400 ribu mobil listrik dan 1,7 juta motor listrik dapat beroperasi dalam kurun
2021-2025. Target ini adalah wujud upaya pemerintah melakukan transisi energi hingga
akhirnya bisa mencapai netral karbon atau net zero emission padsa 2060 (cnbcindonesia.com).
Apalagi berita terbaru dari tanah air mengabarkan bahwa PLN menggandeng
perusahaan SMOOT, SWAP dan Grab untuk berkolaborasi dalam mempercepat pembangunan
ekosisitem kendaraan listrik yang terintegrasi di Indonesia. Pelaku bisnis ini mendukung
pemerintah dalam mengurasi emisi karbon hingga 41% pada tahun 2030 (Mnctrijaya.com).
Melalui kolaborasi ini, keempat perusahaan menyatukan peran strategis dalam melakukan
langkah nyata menciptakan kendaraan ramah lingkungan yang terjangkau bagi semua
kalangan. Kolaborasi ini diyakini dapat menjadi solusi dari permasalahan ekosistem kendaraan
listrik di Indonesia.
Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia
Saat ini pengembangan proyek kendaraan listrik tengah menjadi proyek utama Indonesia.
Berbagai dukungan regulasi telah diberikan pemerintah guna meningkatkan akselerasi adopsi
kendaraan listrik. Beberapa diantaranya adalah Perpes 55 /2019 tentang percepatan program
KBLBB (Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai) untuk transportasi jalan. Selain itu,
peraturan menteri perindustrian nomor 27 tahun 2020 tentang peta jalan pengembangan
industri kendaraan listrik. Kemudian regulasi terkait pengaturan infrastruktur pengisian listrik
dan tarif tenaga listrik untuk KBLBB sudah diuraikan dalam peraturan Menteri ESDM No.13
tahun 2020 (Utami dkk, 2022). Berdasarkan uraikan tersebut dapat diketahui bahwa Indonesia
sudah mempersiapkan dengan matang perencanaan pembangunan ekosistem kendaraan listrik.
Pemerintah telah menetapkan target produksi KBLBB pada tahun 2025, yaitu produksi roda
dua sebanyak 1, 76 juta unit dan roda empat sebanyak 400.000 unit. Target produksi ini akan
terus meningkat hingga tahun 2035 ( Kumara, 2021). Sehingga perjalanan Indonesia dalam
membangun ekosistem kendaraan listrik masih panjang.
Kolaborasi Multi Stakeholder Sebagai Key Enabling factor dalam pembangunan ekosistem
kendaraan Listrik
Membangun ekosistem kendaraan listrik bukanlah hal yang mudah. Hal ini dikarenakan adanya
akselerasi pemakaian kendaraan berbahan bakar minyak menjadi kendaraan listrik. Kurangnya
fasilitas dan infrastruktur penunjang kendaraan listrik menjadi salah satu faktor penghambat
berjalannya akselerasi adopsi kendaraan listrik di masyarakat Indonesia. Selain itu, mahalnya
harga kendaraan listrik juga menjadi alasan masyarakat lebih memilih tetap memakai
kendaraan konvensional daripada kendaraan listrik. Dibutuhkan peran dari semua pihak agar
pembangunan ekosistem kendaraan listrik bisa berjalan dengan lancar.
Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak pelaku bisnis
yang dapat mendukung penyediaan kendaraan listrik dan infrastruktur pendukungnya.
Sehingga, kabar bahwa PLN berkolaborasi dengan SMOOT, SWAP, dan GRAB seolah
membawa angin segar bagi Indonesia. Kerja sama tersebut adalah bentuk kolaborasi sebagai
langkah awal dari inovasi yang dapat diperluas serta dikembangkan guna saling memperkuat
value dan manfaat bagi penguatan ekosistem kendaraan bermotor listrik di Indonesia.
Kolaborasi bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, salah satunya adalah kolaborasi Multi
Stakeholder.
Kolaborasi Multi-Stakeholder merupakan bentuk kerja sama dari berbagai pihak dalam
menjalankan suatu program tertentu. Sementara itu, setiap pihak usaha memiliki perannya
masing-masing. Grab sebagai operator kendaraan listrik berbasis ride-hailing terbesar di
Indonesia terus berupaya mendorong percepatan ekosistem kendaraan listrik. Sejak
diluncurkan pada 2019, sudah ada 8.500 kendaraan listrik dengan dominasi kendaraan roda
dua yang mengaspal di Indonesia, dengan jumlah tersebut sudah membantu mengurangi emisi
CO2 hingga 4.600 kg, setara dengan menanam 260.000 pohon. Selain berdampak positif pada
lingkungan, kehadiran armada listrik juga membuka peluang baru bagi mitra pengemudi. Grab
mengoperasikan armada kendaraan listrik dengan skema rental, dimana Grab membeli motor
listrik dari produsen, setelah itu menyewakannya per hari, dengan demikian mitra pengemudi
dapat berhemat karena pemeliharaan motor ditanggung Grab.
Ridzki Kramadibrata, President of Grab Indonesia mengatakan, “Sinergi antara pelaku bisnis
yang hadir pada kesempatan hari ini merupakan langkah strategis karena masing-masing
memiliki peran penting dalam mendukung percepatan pembangunan ekosistem kendaraan
listrik, mulai dari penyediaan armada dan infrastruktur, hingga pengoperasian. Hal ini juga
sejalan dengan salah satu fokus Pemerintah pada perhelatan G20 Presidensi Indonesia, yaitu
transisi energi. Kami menargetkan menghadirkan total 14.000 armada kendaraan listrik pada
akhir tahun ini sebagai upaya mendorong perkembangan ekosistem kendaraan listrik tanah air.”
Selain itu, sebagai bentuk kontribusi nyata, Smoot berkomitmen untuk mencukupi kebutuhan
motor listrik untuk armada Grab secara maksimal melalui varian Tempur. Varian ini adalah
kendaraan listrik roda dua yang sudah dilengkapi sistem tukar baterai dari SWAP. Driver Grab
kini tidak perlu lagi melakukan proses cas baterai berjam-jam atau takut kehabisan baterai di
jalan. Cukup tukar baterai 9 detik di titik penukaran (SWAP Poin) terdekat untuk melanjutkan
perjalanan.
SWAP juga telah menyediakan lebih dari 400 titik SWAP Poin yang telah tersebar melalui
jaringan Alfamidi, Alfamart, dan Shell untuk area Jabodetabek. Dan di Bali, puluhan SWAP
Poin telah tersebar di berbagai titik strategis hasil kerjasama dengan Circle-K. SWAP Poin
dapat dengan mudah ditemukan melalui Aplikasi SWAP Energi. Selain untuk menemukan
SWAP Poin terdekat, Aplikasi SWAP Energi yang terhubung ke Smoot Motor Listrik juga
memiliki berbagai fitur seperti cek kondisi motor, booking baterai, hingga dapat mematikan
motor dari jarak jauh sebagai salah satu sistem keamanan. Bekerja sama dengan PLN, SWAP
Energi juga akan memperluas jaringan SWAP Poin dengan menambahkan semakin banyak
lagi titik strategis untuk pemilik Motor Listrik Smoot dan kedepannya untuk merek motor
listrik lainnya.
Ternyata PLN tidak hanya menggandeng SMOOT, SWAP dan GRAB saja. Selain itu, PLN
juga menggandeng KFC untuk pembuatan SPKLU ( Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik
Umum) sebagai upaya memperluas penetrasi kendaraan Listrik di berbagai wilayah
(Web.pln.co.id).
Berdasarkan bukti nyata sumbangsih peran empat stakeholder diatas ternyata membawa
dampak positif bagi pembangunan ekosistem kendaraan listrik di indonesia. Bagaimana bila
semua ikut terlibat?. Pemerintah, investor dan beberapa stakeholder lainnya. Pastinya
akselerasi adopsi kendaraan listrik di Indonesia akan berjalan dengan baik dan target penjualan
kendaraan listrik di Indonesia tahun 2025 bisa tercapai dengan mudah. Maka dari itu,
sepertinya membangun Platform Kolaborasi Multi-Stakeholder sebagai key Enabling Factor
dalam membangun ekositem Listrik di Indonesia merupakan sebuah keharusan. Berikut
konsep platform kolaborasi Multi Stakeholder sebagai Key Enabling Factor.
Gambar 1

Kesempatan emas ini sangat disayangkan apabila disia-siakan begitu saja adanya fasilitas
pendukung sangat amat diperlukan untuk merealisasikan pembangunan ekosistem kendaraan
listrik. Namun, kenyataan berbanding terbalik gagasan sebaik apapun tanpa adanya dukungan
infrastruktur hanya akan menjadi khayalan semata. Selain kolaborasi dari keempat perusahaan
tersebut diperlukan kerja sama dengan pemerintah sebagai pihak pendukung dalam
pembangunan tempat pengisian daya kendaraan, ketersediaan fasilitas kendaraan listrik
disetiap daerah, serta terjangkaunya harga kendaraan listrik bagi semua kalangan masyarakat.
PENUTUP
Adopsi ekosistem kendaraan listrik tidak dapat dilakukan oleh satu pihak saja yang
terlibat melainkan memerlukan adanya kolaborasi antar pelaku bisnis yang dapat menunjang
terlaksananya adopsi ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Seperti halnya filosofi ayam
dan telur, ayam bermula dari telur sedangkan terlur berasal dari ayam. Begitupun pelaksaan
adopsi ini tidak dapat terealisasikan hanya dengan kolaborasi antar pelaku bisnis saja perlu
adanya intensifitas dari pemerintah sebagai pendukung untuk pengadaan fasilitas dan
infrastruktur penunjang transportasi listrik di dalam negeri. Tanpa adanya kerja sama dari
pihak-pihak yang bersangkutan akan sulit untuk melakukan akselerasi adopsi kendaraan listrik
dikarenakan semua pihak saling terhubung dan merevolusi pemakaian kendaraan yang semula
berbahan bakar fosil menjadi kendaraan listrik bukan hal yang mudah diperlukan persiapan
yang matang dan tersistematis. Terciptanya kendaraan listrik yang ramah lingkungan serta
terjangkau akan lebih mudah dilakukan dengan adanya kerja sama dari beberapa pelaku bisnis
dan campur tangan pemerintah sebagai penyedia infrastruktur. Selaian itu, diperlukan pula
adanya sosialiasi langsung kepada masyarakat agar masyarkat tahu betapa pentingnya revolusi
ini sebagai perwujudan penjagaan terhadap lingkungan agar tetap kondusif , ketersediaan
infrastruktur juga sangat diperlukan sebagai penunjang pemakaian kendaraan listrik, dan harga
yang terjangkau bagi semua kalangan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Http://electricmotorshow.id/sukses-norwegia-kembangkan-mobil-listrik_211.htm
Https://web.pln.co.id/media/2022/07/perluas-penetrasi-kendaraan-listrik-pln-gandeng-kfc-
bikin-spklu
Https://www.mnctrijaya.com/news/detail/50581/sinergi-smoot-swap-grab-dan-pln-dukung-
ekosistem-motor-listrik
Https://www.antaranews.com/berita/1987212/mengulik-ragam-insentif-demi-percepat-
adopsi-kendaraan-listrik
Kumara, SN dan Sukirayasa, Wayan I. 2009. Tinjuan Perkembangan Kendaraan Listrik Dunia
hingga Sekarang. Jurnal Teknologi Elektro, Vol. 8 (1), hh. 74-82.
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 27 Tahun 2020 tentang spesifikasi, peta jalan
pengembangan, dan ketentuan perhitungan tingkat komponen dalam negeri kendaraan
bermotor Listrik Berbasis Batrai.
Perpes 55/2019. Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 Tentang Percepatan Program
Kendaraan Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.
PLN. (2021). FGD Kajian Makro Penyediaan Energi Untuk Charging Stasion: EV
Development Infrastructure. Jakarta: PT PLN (Persero).
Sidabutar, Victor Tulus Pangapoi. 2020. Kajian Pengembangan Kendaraan Listrik di
Indonesia: Prospek dan Hambatannya: Jurnal Pradigma Ekonomika 15 (1), 21-38.
Utami, Irza.,Yoesgiantoro, Donny.,Sasongko, Nugroho Adi. 2022. Implementasi Kebijakan
Kendaraan Listrik Indonesia Untuk Mendukung Ketahanan Energi Nasional. Vol. 8 (1),
hh.59. https://jurnalprodi.idu.ac.id/index.php/KE/article/view/1149/967
BIODATA PESERTA LOMBA
A. Data Diri Penulis
1. Nama Lengkap: Dinda Triwahyuningsih
2. NISN: 0061912998
3. TTL: Sintang, 2 Mei 2006
4. Jenis Kelamin: Perempuan
5. Jurusan: IPS
6. Alamat Rumah: Perumahan Bumi Podo Rukun, Kecamatan Dau, Kabupaten
Malang
7. E-mail: dindatri0205@gmail.com
8. No. Hp (WA): 081392829909

B. Pengalaman Prestasi
No Nama Penghargaan Tingkat Penyelenggara Tahun
Prestasi (Juara, (local,
Delegasi, dll) provinsi,
nasional,
internasional)
1. Pemenang Juara 1 Tingkat Bank 2021
Lomba Nasional Indonesia
Essay Pekan kantor
Literasi perwakilan
Bank Malang
Indonesia
2. Pemenang Juara 3 Tingkat Universitas 2022
lomba Provinsi Merdeka
Karya Tulis Malang
Ilmiah
Universitas
Merdeka
Malang

C. Pengalaman Menulis Lomba Essay


No Judul Essay Jenis KTI Bidang Ilmu Tahun
Ilmiah (PKM, Essay,
KTI, dll)
1. Bank Digital: Essay Ekonomi 2021
Puncak
Peradaban atau
Awal
Perjuangan?
2. Pembalajaran KTI Ekonomi 2022
Berbasis Aqidah
Akhlak Dan
Entrepreneurship:
Saatnya Santri
Memimpin
Kendali Menuju
Indonesia Emas
2045
3. Mutu Pendidikan KTI Pendidikan 2022
Rendah Awal
Indonesia
Darurat Moral?

4. Kurikulum Essay Pendidikan 2022


Merdeka
Belajar: Solusi
atau Awal
Pondasi?
5. S.I.A.P QRIS Essay Ekonomi 2022
dan BI Fast:
Upaya
Akselerasi
Inklusifitas Atau
Hanya
Formalitas?
6. Regionalisasi Essay Pendidikan 2022
Infrastruktur
Pendidikan:
Atasi Disparasi
Atau Hanya
Imajinasi

Data ini saya ini dengan sebenar-benarnya dan untuk kepentingan mengikuti LOMBA
ESSAY TINGKAT SMA/SMK/SEDERAJAT SE-INDONESIA. Apabila ada kesalahan data
saya akan bertanggung jawab.
Malang, 17 November 2022

Dinda Triwahyuningsih
0061912998
BIODATA GURU PEMBIMBING
A. Data Diri Pembimbing (jika ada)
1. Nama Lengkap: Ika Saraswati S.Pd
2. TTL: Malang, 22 Maret 2022
3. Jenis Kelamin: Perempuan
4. Jurusan/Prodi: EKP/S1 Pendidikan Ekonomi
5. Alamat Rumah: Jl. Lembayung RT 10, RW 02, Kelurahan Bumiayu Kec.
Kedungkandang Malang
6. E-mail: ikasaraswatii15@gmail.com
7. No. Hp (WA): 087861523673

B. Essay yang dihasilkan dalam 5 tahun terakhir


No Nama Karya/Tulisan
1. Literasi Digital Siberkreasi: Puncak Cakap Digital Atau Cerdas
Berliterasi?
2. Regionalisasi Infrastruktur Jalan: Atasi Disparitas Atau Hanya
Formalitas?

Data ini saya ini dengan sebenar-benarnya dan untuk kepentingan mengikuti LOMBA
ESSAY TINGKAT SMA/SMK/SEDERAJAT SE-INDONESIA. Apabila ada kesalahan data
saya akan bertanggung jawab.
Malang, 17 November 2022

Ika Saraswati S.Pd

Anda mungkin juga menyukai