Anda di halaman 1dari 15

KARYA TULIS ILMIAH

“TRANSPORTASI INDONESIA MASSA DEPAN”

“Peran Dan Eksistensi Sains di Era Pandemik Menyambut Ibukota Negara”


PELUANG DAN TANTANGAN DALAM MEMBANGUN SISTEM
TRANSPORTASI CERDAS DI IBUKOTA NEGARA

Disusun oleh:

1.ADITIA PAMUNGKAS

XI MULTIMEDIA

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMK NEGERI 3 TENGGARONG

2021/2022

Jln. Ring Road Km. 5,5 Loa Lepu Kec.Tenggarong Seberang Kab. Kutai Kartanegara

Telp 081251729596 Email : smkn3.tenggarong @gmail.com


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul " Peluang Dan
Tantangan Dalam Membangun Sistem Transportasi Cerdas Di Ibukota Negara” ini
dengan tepat waktu. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu guru
pembibing sing saya yang telah mendampingi serta berusaha memberi kontribusi
dalam proses pembuatan karya tulis ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa karya tulis
ilmiah ini belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang mambangun dari
berbagai pihak diperlukan demi menjadikan karya tulis ilmiah ini lebih baik dari
sebelumnya. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat sebagaimana fungsinya.

Kutai Kartanegara, 22 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN .........................................................................iii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iv
DAFTAR ISI.................................................................................................... v
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
BAB I. PENDAHULUAN............................................................................... 1
A.Latar belakang................................................................................. 1
B.Rumusan Masalah........................................................................... 2
C.Tujuan Penulisan ............................................................................ 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 3
A.Pembangunan Ibukota.................................................................... 3
B.Bahan Bakar Fosil ........................................................................... 3
C.Sistem Transportasi ........................................................................ 3
D.Kendaraan listrik…………………………………………………. 5
BAB III. METODE PENULISAN
A.Teknik Pengumpulan Data............................................................. 7
B.Teknik Pengolaan Data................................................................... 7
C.Kerangka Berpikir .......................................................................... 8
D. Rancangan Penelitian .................................................................... 8
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………... 10
A.Hasil……………………………………………………………….. 10
B.Pembahasan………………………………………………………..10
BAB V. PENUTUP………………………………………………………..... 12
A.Kesimpulan……………………………………………………….. 12
B.Saran………………………………………………………………. 12
TRANSPORTASI INDONESIA MASSA DEPAN
Peluang dan Tantangan dalam Membangun Sstem Transportasi Cerdas
di Ibukota Negara
ADITIA PAMUNGKAS ,XI MULTIMEDIA

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMK NEGERI 3 TENGGARONG

ABSTRAK

Penggunaan berkelanjutan bahan bakar fosil telah menyebabkan


peningkatan yang stabil dari konsentrasi CO2 di atmosfer menjadi 400,26
ppm pada tahun 2015. Sektor transportasi adalah kontributor utama bagi
konsumsi bahan bakar fosil dunia dan emisi gas rumah kaca. Pada tahun
2013, energi yang dihabiskan di sektor transportasi terdiri 27,6% dari total
konsumsi energi di dunia dan 92,6% dari jumlah ini didasarkan pada
konsumsi produk minyak. Selain itu, emisi CO2 yang dihasilkan oleh sektor
transportasi adalah 22,9% dari total emisi CO2 di dunia. Masyarakat dunia
harus mendukung transisi energi besar dari bahan bakar fosil ke energi
terbarukan dan penggunaan sumber energi alternatif. Semakin berkurangnya
bahan bakar fosil di masa depan memotivasi para peneliti, perancang,
produsen mobil, dan agen-agen transportasi untuk mencari sumber daya
alternatif, seperti tenaga listrik, untuk kendaraan.
Gelombang pertama kebangkitan dalam penjualan EV dimulai pada
awal 1970-an, dipicu terjadinya krisis minyak pertama di California. EV
adalah alternatif transportasi yang dapat mengurangi emisi gas rumah kaca
(GRK) dan meningkatkan keamanan energy. Transportasi berkelanjutan
adalah sebuah konsep yang dikembangkan sebagai suatu antithesis
terhadap kegagalan kebijakan, praktek, dan kinerja sistem transportasi yang
dikembangkan selama kurang lebih 50 tahun terakhir. Indonesia merupakan
salah satu kebijakan yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas udara di
perkotaan antara lain dengan memberlakukan kebijakan Hari Bebas
Kendaraan Bermotor (HBKB), sasaran dari kegiatan HBKB tersebut adalah
untuk memasyarakatkan penggunaan angkutan umum massal yang ramah
lingkungan bagi masyarakat/publik, sehingga dapat mendukung serta
mempercepat pemulihan mutu udara perkotaan agar menjadi lebih baik.
Pada masa pandemic COVID-19 ini dimana setiap pekerja banyak yang
terkena PHK termasuk orang yang bekerja di pertambangan yang awal nya
banyak yang bekerja untuk mempercepat pengambilan bahan bakar kini
menjadi susah akan adanya masalah COVID-19

Kata Kunci: Transportasi Listrik, Covid 19


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kalimantan merupakan kepulauan Indonesia yang memiliki bahan bakar
batu bara terbanyak dari pada pulau yang lain oleh sebab itu Kalimantan
memiliki banyak tempat atau lahan yang menjadi tambang dan perusahaan
tambang terbesar yang ada di Kalimantan adalah perusahaan kaltim Prima
Coal (KPC). Namun Krisis energi yang terjadi di indonesia khususnya
kalimantan dari bahan bakar fosil yang bersifat non renewabel disebabkan
dari semakin menipisnya cadangan minyak bumi. Hal tersebut
mengakibatkan meningkatnya harga bahan bakar minyak (BBM). Kondisi ini
memicu kenaikan biaya hidup dan naiknya biaya produksi. Oleh karena itu
perlu diperlukan cara-cara alternatif yang dapat mengatasi permasalahan
tersebut. Misalmnya, mengembangkan penggunaan kendaraan listrik,
membangun pembangkit listrik panas bumi (geothermal), mengembangkan
pembangkit listrik tenaga angin. Berbagai cara tersebut kita bisa memilih
salah satunya agar dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil yang
ada di Indonesia, seperti menerapkan penggunaan kendaraan listrik karena
tujuan dari kendaraan listrik ini tidak hanya terfokus pada pengurangan
pemakaian bahan bakar fosil tetapi memiliki banyak tujuan yang bisa kita
dapat kan yaitu menguranginya polusi udara yang disebabkan oleh BBM.
Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor yang semakin meningkat
dengan merk-merk yang semakin banyak akan meningkatkan konsumsi
bahan bakar minyak serta memberikan kontribusi terhadap pencemaran
udara di Indonesia. Sampai saat ini jumlah kendaraan bermotor di seluruh
Indonesia telah mencapai lebih dari 20 juta dengan persentase sebesar 60%
berasal dari sepeda motor sedangkan pertumbuhan populasi untuk mobil
sekitar 3-4% dan sepeda motor lebih dari 4% per tahun.
Untuk mengantisipasi dampak buruk yang ditimbulkan dari pertumbuhan
jumlah kendaraan di perkotaan, maka perlu dikembangkan suatu konsep
transportasi berkelanjutan. Transportasi berkelanjutan adalah sebuah konsep
yang dikembangkan sebagai suatu antithesis terhadap kegagalan kebijakan,
praktek, dan kinerja sistem transportasi yang dikembangkan selama kurang
lebih 50 tahun terakhir.
Indonesia merupakan salah satu kebijakan yang dilakukan untuk
meningkatkan kualitas udara di perkotaan antara lain dengan
memberlakukan kebijakan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB), sasaran
dari kegiatan HBKB tersebut adalah untuk memasyarakatkan penggunaan
angkutan umum massal yang ramah lingkungan bagi masyarakat/publik,
sehingga dapat mendukung serta mempercepat pemulihan mutu udara
perkotaan agar menjadi lebih baik. Apalagi dimasa COVID-19 ini dimana
setiap pekerja banyak yang terkena PHK termasuk orang yang bekerja di
pertambangan yang awal nya banyak yang bekerja untuk mempercepat
pengambilan bahan bakar kini menjadi susah akan adanya masalah COVID-
19.
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik mengkaji literature
yang dituangkan dalam karya tulis ilmiah berjudul “Peluang dan Tantangan
dalam Membangun Sstem Transportasi Cerdas di Ibukota Baru.”

B. Rumusan Masalah

Apakah penggunaan kendaraan listrik sudah dapat diterapkan di wilayah


ibukota negara baru?

Bagaimana peran dan peluang kendaraan listrik di wilayah ibukota


negara baru?

C. Tujuan Penulisan karya tulis ilmiah


1. Untuk meninjau penerapan penggunaan kendaraan listrik di ibukota
baru.

2. Untuk meninjau peluang kendaraan listrik di wilayah ibukota negara


baru.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembangunan Ibukota
Berdasarkan pengertian yang diutarakan oleh Claval, Wusten (2000)
juga mengungkapkan bahwa ibukota diartikan sebagai pusat administrasi
dan politik yang menjadi simbol kekuasaan yang didalamnya terdapat banyak
fungsi dan hierarki yang berbeda, seperti fungsi pelayanan, fungsi agama,
fungsi pemerintahan, dan fungsi militer. Dalam hal ini Qi (2008) juga
mendefinisikan bahwa pada mulanya ibukota dibangun sebagai sebuah
simbol dari lahirnya atauberdirinya sebuah wilayah dan juga sebagai sebuah
simbol peradaban.(Syahmat, Muh. Zulfiqri. 2019).

B. Bahan Bakar Fosil


Bahan bakar fosil termasuk jenis sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui (dalam waktu singkat). sebab, bahan bakar fosil terbentuk dari proses
endapan dan penguraian makhluk hidup yang membutuhkan waktu jutaan tahun
lamanya. Itulah sebabnya, pemanfaatan dari bahan bakar ini harus dilakukan secara
bijak dan bertanggung jawab. Selain itu juga sumber bahan bakar fosil yang ada
lebih cepat habis dibandingkan dengan terbentuknya yang baru. Sedangkan
cadangan energi fosil Kaltim untuk gas bumi tersisa 24,96 triliun cubic feet atau 20
tahun akan habis. Batubara tersisa 25,13 miliar ton atau sekitar 90 tahun dan
cadangan minyak bumi tersisa 765,75 miliar barrel atau 10 tahun akan habis.
(Nugroho, Hanan. 2020).

C. Sistem Transportasi
Menurut Bowersox (1981), transportasi adalah perpindahan barang atau
penumpang dari suatu tempat ketempat lain, dimana produk dipindahkan ke tempat
tujuan dibutuhkan. Secara umum transportasi adalah suatu kegiatan memindahkan
sesuatu (barang dan/atau barang) dari suatu tempat ke tempat lain, baik dengan
atau tanpa sarana. (AD Syafruddin. 2013).
Sejatinya inovasi penggunaan mobil listrik pertama telah diperkenalkan
pada tahun 1828 dan diproduksi pertama pada tahun 1884. Pada tahun 1897-1900
terdapat 28% mobil listrik dari total kendaraan yang ada di pasaran. Pada saat itu
mobil listrik lebih digemari namun mobil dengan bahan bakar minyak mendapatkan
kesempatan untuk mencuri pasar disebabkan harga minyak dunia yang masih
rendah. Mobil listrik pun terlupakan dan ditinggalkan hingga pada tahun 1996
muncul sebuah konsep EV1 dari General Motors yang sangat popular dan menjadi
salah satu momen kebangkitan mobil listrik. Kesuksesan General Motors pun
mendorong pembuat mobil terkemuka lainnya untuk ikut dalam memperkenalkan
produknya di sektor mobil listrik termasuk di antaranya Ford, Toyota, dan Honda
dengan keunggulannya masing-masing. Berdasaran data dari Kepolisian Daerah
Kalimantan Timur, berikut adalah jumlah kendaraan bermotor di Kalimantan Timur.
Alternatif Transportasi Cerdas Dari data di atas dapat kita simpulkan bahwa
semakin tahun semakin naik jumlah pengguna kendaraan yang memerlukan bahan
bakar fosil. Sedangkan semakin tahun bahan bakar fosil semakin menipis, bahkan
diperkirakan dalam 10 tahun yang akan datang bahan bakar fosil akan habis. Maka
dari itu untuk mengembangkan sumber daya energi yang berkelanjutan,
masyarakat dunia harus mendukung transisi energi besar dari bahan bakar fosil ke
energi terbarukan dan penggunaan sumber energi alternatif. Semakin
berkurangnya bahan bakar fosil di masa depan memotivasi para peneliti,
perancang, produsen mobil, dan agen-agen transportasi untuk mencari sumber
daya alternatif, seperti tenaga listrik, untuk kendaraan (Sidabutar, Victor Tulus
Pangapoi, 2020).
Komitmen pemerintah dalam pengembangan energi bauran terbarukan
(EBT) sudah tertuang dalam Kebijakan Energi Nasional (KEN) seperti tertuang
dalam Peraturan Pemerintah No. 79/2014. KEN mengamanatkan untuk
memaksimalkan penggunaan energi terbarukan dengan target bauran EBTdalam
penyediaan energi nasional sebesar 23% pada tahun 2025 dan mencapai 31%
pada tahun 2050. Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) yang tertuang dalam
Peraturan Presiden No. 22/2017 merupakan penjabaran dari rencana pelaksanaan
KEN yang bersifat lintas sektor (Fitriana , Ira. 2020).

D. Kendaraan Listrik
Kendaraan listrik adalah kendaraan yang digerakkan dengan motor
listrik, menggunakan energi listrik yang disimpan dalam baterai atau tempat
penyimpan energi lainnya. Sejatinya inovasi penggunaan mobil listrik pertama telah
diperkenalkan pada tahun 1828 dan diproduksi pertama pada tahun 1884. Pada
tahun 1897-1900 terdapat 28% mobil listrik dari total kendaraan yang ada di
pasaran. Pada saat itu mobil listrik lebih digemari namun mobil dengan bahan bakar
minyak mendapatkan kesempatan untuk mencuri pasar disebabkan harga minyak
dunia yang masih rendah. Mobil listrik pun terlupakan dan ditinggalkan hingga pada
tahun 1996 .
Pemerintah berkomitmen untuk mengembangkan kendaraan berbasis
listrik berdasarkanPeraturan Presiden No. 55/2019 tentang Percepatan Program
Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan. Percepatan
program kendaran bermotor listrk berbasis baterai (KBLBB) ini diselenggarakan
melalui percepatan pengembangan industri KBLBB dalam negeri, pemberian
insentif, penyediaan infrastruktur pengisian listrik dan pengaturan tarif tenaga listrik
untuk KBLBB, pemenuhan terhadap ketentuan teknis KBLBB, dan perlindungan
terhadap lingkungan hidup. Sejalan dengan program tersebut Pusat Pengkajian
Industri Proses dan Energi (PPIPE) - BPPT melaksanakan kajian makro
penyediaan energi untuk charging station.
Peningkatan efisiensi energi, ketahanan energi, dan konservasi energi
sektor transportasi, dan terwujudnya energi bersih, kualitas udara bersih dan ramah
lingkungan, serta komitmen Indonesia menurunkan emisi GRK, Presiden Republik
Indonesia menetapkan Peraturan Presiden No.55/2019 tentang Percepatan
Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle,
BEV) untuk Transportasi Jalan (Fitriana, Ira. 2020).
Sejatinya inovasi penggunaan mobil listrik pertama telah diperkenalkan
pada tahun 1828 dan diproduksi pertama pada tahun 1884. Pada tahun 1897-1900
terdapat 28% mobil listrik dari total kendaraan yang ada di pasaran. Pada saat itu
mobil listrik lebih digemari namun mobil dengan bahan bakar minyak mendapatkan
kesempatan untuk mencuri pasar disebabkan harga minyak dunia yang masih
rendah. Mobil listrik pun terlupakan dan ditinggalkan hingga pada tahun 1996 (Aziz,
Mochammad dkk. 2020).

BAB III
METODE PENULISAN

A. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini diambil dari
sumber data. Sumber data yang dimaksud dalam penulisan ini adalah jurnal dan
karya ilmiah yang merupakan sumber data sekunder. Penulis mendokumentasikan
karya ilmiah yang ditelaah dengan mencatat kemudian diolah menjadi karya tulis
yang menggambarkan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dengan
alternatif kendaraan listrik dimasa pandemi untuk ibukota baru.

B. Teknik Pengolaan Data


Setelah keseluruhan data terkumpul maka langkah selanjutnya penulis mengolah
data tersebut sehingga ditarik suatu kesimpulan. Analisis data merupakan upaya mencari
dan menata secara sistematis data yang telah terkumpul untuk meningkatkan pemahaman
penulisan tentang kasus yang ditelaah dan mengkajinya sebagai temuan bagi orang lain.
Analisis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah menggunakan teknik analisis isi
dari jurnal.
Analisis isi dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi, baik
surat kabar, berita radio, iklan televisi maupun semua bahan dokumentasi lainnya,
Sedangkan kaitannya dengan pembahasan, yaitu sebagai salah satu upaya penulis dalam
memudahkan pemahaman untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dengan
alternatif kendaraan listrik dimasa pandemi untuk ibukota baru.
Adapun langkah-langkah stategis dalam penulisan analisis isi, sebagai berikut :
1. Penetapan desain atau model penulisan. Disini ditetapkan beberapa sumber, analisis
perbandingan atau korelasi, objeknya banyak atau sedikit, dan sebagainya.
2. Kedua, pencarian pengetahuan kontekstual agar penulisan yang dilakukan tidak
berada diruang hampa tetapi terlihat kait mengait dengan faktor lain, yaitu
dengan menelaah literatur berdasarkan jurnal.

C. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir diperlukan untuk memudahkan penulis dalam penyusunan karya
tulis ilmiah secara menyeluruh, yaitu:
1. Untuk mengurangi pengurangan bahan bakar fosil pemerintah menyediakan
rencana untuk menggunakan alternatif kendaraan listrik dimasa pandemi untuk
menyambut ibukota baru .
2. Alternatif yang digunakan adalah kendaraan listrik yang dimana suku
cadangnya masih begitu susah di dapatkan dalam pasokan yang banyak sehingga
hanya bisa dibuat atau disediakan untuk beberapa kendaraan saja.

D. Rancangan Penelitian
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Telaah
Telaah literatur ini dilakukan untuk mengetahui perancangan kendaraan listrik di
masa pandemi covid-19 serta pembangunan ibukota baru. Literatur yang terkumpul
dianalisis untuk menjawab pengaruh besar dan prinsip kerja kendaraan listrik di
ibukota baru.

B. Pembahasan
Analisis Pengaruh Besar Kendaraan listrik terhadap ibukota baru di masa
pandemi COVID-19 serta prinsip kerja kendaraan listrik.
1. Pengaruh besar kendaraan listrik terhadap ibukota baru Kendaraan listrik
sangat berpengaruh besar terhadap ibukota baru, terutama pada polusi udara di
Kalimantan Timur dan menghindari pemakaian berlebihan pada bahan bakar fosil.
Dengan adanya sistem perancangan kendaraan listrik, polusi udara di Kalimantan
Timur akan berkurang. Karena Senyawa berbentuk gas yang muncul dari gas
buang kendaraan bermotor dapat berupa carbon monoxide (CO), nitrogen oxide
(NOx), hydro-carbon (HC), partikulat dan timbal (Pb) pembakaran yang tidak
sempurna menghasilkan produk tambahan CO, HC, NOX, dan partikulat. Emisi
inilah yang relatif berbahaya terhadap manusia, tanaman dan bangunan. Maka dari
itu sistem kendaraan listrik berpengaruh besar terhadap ibukota baru. Selain
berpengaruh pada polusi udara, kendaraan listrik juga berpengaruh pada
kebisingan kota. Karena kendaraan yang memakai bahan bakar fosil otomatis akan
mengeluarkan suara bising dari saluran gas buang, sedangkan jika memakai
kendaraan listrik maka kendaraan tersebut tidak memerlukan saluran gas buang
yang menimbulkan suara bising.
Pengaruh besar lainnya adalah menghindari pemakaian secara berlebih
pada bahan bakar fosil. Jika memakai kendaraan listrik bahan bakar yang
digunakan akan berbeda. Kendaraan listrik akan memakai perangkat teknologi
untuk membuatnya bekerja, yaitu dinamo, baterai, dan juga kontroler. Jenis dinamo
yang digunakan adalah motor DC 800 watt, dikarenakan motor DC menghasilkan
torsi yang besar yang berpengaruh pada percepatan yang tetap dan jangkauan
kecepatan yang luas. Jenis baterai yang digunakan adalah baterai lithium 60 Volt
20 aH. Kontroler yang digunakan terdiri dari throttle control yang kemudian
mengirim sinyal ke motor penggerak.

2. Prinsip Kerja Kendaraan Listrik


Prinsip kerja motor searah berdasarkan pada penghantar yang membawa arus
ditempatkan dalam suatu medan magnet maka penghantar tersebut akan
mengalami gaya. Sistem penggerak mobil listrik terdiri dari sistem energi, dan
sistem kendali. Sistem energi ini terdiri dari sistem charging dan tempat
penyimpanan energi.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dimasa pandemi seperti ini, menipisnya bahan bakar fosil akan membuat
sulit masyarakat Indonesia, terutama di Kalimantan Timur yang mana
penghasilan terbesar adalah minyak bumi dan batu bara. Sedangkan kenaikan
pengguna kendaraan berbahan bakar fosil semakin naik setiap tahunnya.
Berdasarkan hasil yang di peroleh dari literatur, dapat disimpulkan bahwa
kurang lebih 10 tahun yang akan datang, Kalimantan Timur akan kehabisan
bahan bakar fosil. Hanya terdapat sedikit kemungkinan adanya pengganti bahan
bakar fosil.
Dari data yang diperoleh, terdapat alternatif lain yang dapat menghindari
penggunaan bahan bakar fosil secara berlebih, yaitu dengan menciptakan
sistem kendaraan listrik yang dapat menghemat atau bahan sama sekaki tidak
menggunakan bahan bakar fosil. Karena jika memakai kendaraan listrik, bahan
bakar yang digunakan akan berbeda, yaitu dengan menggunakan baterai.
Kendaraan listrik akan memakai perangkat teknologi untuk membuatnya
bekerja, yaitu dinamo, baterai, dan juga kontroler.

B. Saran
Berdasarkan hasil dan pembahasan serta kesimpulan yang telah dijelaskan
sebelumnya, maka kami mengajukan saran kepada pemerintah yaitu,
membangun sistem kendaraan listrik sebagai sarana dan prasarana guna
menanggulangi terjadinya kelangkaan sumber daya alam bahan bakar fosil di
masa pandemi.

DAFTAR PUSTAKA
Syahmat, Muh. Zulfiqri. 2019. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemindahan
Pusat Ibukota Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jurnal Ilmu
Administrasi Negara (JUAN). Volume 7 No. 1. Halaman 48.
Nugroho, Hanan. 2020. Pemindahan Ibu Kota Baru Negara Kesatuan Republik
Indonesia ke Kalimantan Timur: Strategi Pemenuhan Kebutuhan dan
Konsumsi Energi. Bappenas Working Papers. Volume III No. 1. Halaman 34.
Sidabutar, Victor Tulus Pangapoi. 2020. Kajian pengembangan kendaraan listrik
di Indonesia: prospek dan hambatannya. Jurnal Paradigma Ekonomika
Volume 15.No.1. Halaman 21-22.
Pandengsolang, Yonatan Christian. 2015. Landasan Konseptual
Perencanaan dan Perancangan Pengembangan Stasiun Kereta Api Tanjung
Karang Di
Lampung. UAJY. Halaman 10
Fitriana Ira. 2020. Penguatan Ekonomi Berkelanjutan Melalui Penerapan
Kendaraan Berbasis Listrik. Pusat Pengkajian Industri Proses dan Energi
(PPIPE) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Tangerang Selatan. Halaman 1, 3, 4, dan 5.
Aziz, Mochammad dkk. 2020. Studi Analisis Perkembangan Teknologi dan
Dukungan Pemerintah Indonesia Terkait Mobil Listrik. Jurnal Teknik
Electro. Volume 22, No. 1. Halaman 47.
Fitriani, Annisa Aulia. 2018. Analisis Perbedaan Pendapatan Ojek Sepeda Motor
Berbasis Online di Kota Surabaya. Repository Universitas 17 Agustus 1945
Surabaya. Halaman 5.
Putra, Nandy. 2009. Potensi Pembangkit Daya Termoelektrik untuk
Kendaraan Hibrid. Universitas Indonesia (UI). Volume 13, No. 2. Halaman
53

Anda mungkin juga menyukai