Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL JOURNAL REVIEW (CJR)

(Geografi Transportasi dan Pemukiman)


Dosen Pengampu : Drs. Mbina Pinem,M.S.i

DISUSUN OLEH :

Nama : Ayu Noviana Simatupang


NIM : 3183331010
Kelas : A -18
Jurusan : Pendidikan Geografi
Kelompok :2

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020

KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa.Sehingga tugas Critical
Journal Review berhasil penulis selesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Adapun pembahasan CJR ini berisi tentang Kemacetan. Adapun tugas ini dibuat untuk
memenuhi tugas Critical Journal Review Geografi Transportasi dan Permukiman. Penulis
berharap CJR ini menjadi bahan referensi dan juga bermanfaat bagi teman-teman yang ingin
membahas mengenai topik yang sama dengan penulis.

Semoga CJR yang sederhana ini bermanfaat dan Penulis menyadari bahwa dari segi
penulisan banyak  sekali kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi bahasa
maupun susunan penulisannya. Oleh karena itu, Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun. Akhir kata Penulis mengucapkan terimakasih.

Medan, 26 Oktober 2020

Penulis

Ayu Noviana
Simatupang
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertumbuhan penduduk di Yogyakarta mengalami peningkatan, karena


banyaknya pelajar dan mahasiswa yang datang dari berbagai daerah di seluruh
Indonesia. Selain menyebabkan pertumbuhan penduduk kedatangan para mahasiswa
tersebut juga mengakibatkan pesatnya pertumbuhan kendaraan bermotor, karena
sebagian besar dari mereka membawa kendaraan dari daerah asalnya masing-
masing. Disisi lain pertumbuhan penduduk dan kendaraan tersebut tidak diimbangi
dengan pembangunan prasarana transportasi khususnya jalan, ditambah lagi dengan
tercampurnya berbagai jenis kendaraan yang ada, baik kendaraan bermotor
maupun kendaraan tak bermotor seperti sepeda, becak dan andong yang jumlahnya
cukup banyak di Yogyakarta.

Dengan meningkatnya jumlah kendaraan tersebut menyebabkan kota


Yogyakarta semakin padat arus lalu lintasnya, sehingga permasalahan umum yang
sering terlihat adalah masalah kemacetan jalan pada jam-jam puncak kegiatan. Tanpa
disadari kemacetan jalan akan berimplikasi sangat besar pada aktivitas pemakai jalan.
Mulai dari rasa bosan/jenuh juga pemborosan pemakaian bahan bakar yang secara
langsung dapat terukur. Namun banyak hal yang perlu diperhitungkan mengenai
kerugian yang diakibatkan adanya kemacetan ini dari berbagai aspek, baik aspek
pengemudi, jalan dan juga kendaraannya.
B. Tujuan

Tujuan dari pembuatan critical review ini adalah untuk meringkas dan mengavaluasi tulisan
pada jurnal dengan judul “Biaya Kemacetan Ruas Jalan Kota Yogyakarta”. Melakukan
perbandingan jurnal yang telah diambil dengan jurnal lain yang serupa, juga dapat memberikan
tinjauan dan evaluasi mengenai keunggulan dan kelemahan untuk jurnal yang diambil tersebut.

C. Manfaat
1. Mahasiswa mudah dalam menentukan pilihan terhadap sebuah jurnal yang akan menjadi
bahan bacaan dan rujukan dalam penyusunan tugas sesuai dengan kebutuhannya.
2. CJR (Critical Journal Review) untuk menumbuhkan dan menambah minat baca
mahasiswa dan melatih keterampilan mahasiswa dalam hal mengkritisi sebuah karya
ilmiah seperti Jurnal. Dengan menumbuhkan minat baca mahasiswa maka pada nantinya
mahasiswa akan menjadikan kegiatan membaca sebagai rutinitas maupun kebiasaan yang
baik sehingga mempunyai wawasan luas apabila terjun kedalam masyarakat untuk
mengimplementasikan ilmunya. Sedangkan dalam hal mengkritisi karya ilmiah seperti
Jurnal, mahasiswa akan terbiasa berpikir kritis dan analisis dalam memaknai dan
memahami sebuah ilmu.
3. CJR untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis teradap sebuah bahan bacaan yang
akan menjadi referensi tugas dan ilmu.
BAB II
ANALISIS JURNAL
A. Identitas Jurnal
 Jurnal Utama

Judul Jurnal : Pengembangan Model Biaya Kemacetan Bagi Pengguna Mobil Pribadi Daerah
Pusat Perkotaan Yogyakarta
Nama Jurnal : Jurnal Transportasi
Volume : Vol. 11 No. 2
Halaman : 1-8
Tanggal : Agustus 2011: 87-94
Penulis : Gito Sugiyanto, Siti Malkhamah, Ahmad Munawar, Heru Sutomo
Alamat Situs : https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/matematika/article/viewFile/3665/2181

 Jurnal Pembanding

Judul : Angkutan Massal Sebagai Alternatif Mengatasi Persoalan Kemacetan Lalu


Lintas Kota Surabaya
Nama Jurnal : SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO
Pengarang : Anas Tahi
ISSN :-
Tahun terbit : Agustus 2005
Nomor :3
Halaman : 14
Volume :3
Alamat Situs : file:///C:/Users/ACER/Downloads/365-1249-1-PB.pdf

B. Ringkasan Isi Jurnal


 Jurnal Utama
a. Abstrak

Kemacetan jalan raya merupakan permasalahan umum di setiap kota yang memerlukan
penanganan serius. Pemecahan permasalahan kemacetan jalan raya tidak hanya dapat
diselesaikan dengan hanya meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur, namun juga
manajemen lalu lintas. Pada artikel diusulkan suatu metode untuk mengurangi kemacetan lalu
lintas, yaitu dengan menyeimbangkan beban ke berbagai ruas jalan yang disebut dengan load
balancing. Melalui metode ini diharapkan beban lalu lintas terbagi secara merata ke berbagai
jalur alternatif sedemikian sehingga antrian panjang kendaraan dapat dihindari. Evaluasi
efektifitas dari metode load balancingini dilakukan melalui simulasi dengan
mengimplementasikan salah satu bidang ilmu Matematika, yaitu teori Antrian. Simulasi dibuat
dengan menggunakan toolboxSimEventsyang dijalankan pada software MATLAB.
b. Pendahuluan

Kemacetan terjadi disebabkan oleh panjangnyaantrian kendaraan karena terhambatnya arus


lalu lintas karena dua faktor: terbatasnya kapasitas jalan atau jumlah kendaraan yang terlalu
banyak. Solusi sederhana untuk pemecahan masalah kemacetan ini adalah dengan meningkatkan
kapasitasjalan dan mengurangi jumlah kendaraan. Namun pada pelaksanaannya, solusi tersebut
tidaklah sederhana. Peningkatan kapasitas jalan membutuhkan biaya yang sangat besar,
disamping proses pembebasan lahan yang harus melalui sangat rumit dan berlarut-
larut.Mengurangi jumlah kendaraan juga tidak mudah, karena terkait dengan kebijakan
pemerintah, dan juga ketergantungan masyarakat terhadap sarana transportasi yang sudah
menjadi kebutuhan utama dan tidak bisa dilepaskan dalam aktifitas rutin.Kemacetan
umumnyaterjadi di kota-kota besaryang memiliki manajemen lalu lintas yang tidak begitu baik.
Kemacetan juga terjadi karena adanya ketimpangan antara jumlah kendaraan dengan
kapasitas jalan. Kota yang memiliki jumlah penduduk yang sangat padat, misalnya Jakarta
Bandung, Surabaya, Semarang, Medan, dan beberapa kota lainnya di Indonesia, sangat rawan
terjadi kemacetan di beberapa titik yang beririsan dengan lokasi publik seperti Pasar, Sekolah,
Terminal Bus, dan lain lokasi serupa lainnya. Kemacetan juga dapat terjadi pada perpotongan
jalur lalu lintas sepertidi persimpangan lampu merahatau persimpangan rel kereta api.Kemacetan
lalu lintas dapat juga terjadi karena disebabkan oleh adanya kecelakaan, bencana alam (misalnya
banjir, tanah longsor, kebakaran di jalan, kebakaran di pemukiman, dll).Kemacetan jalan raya
sangat penting untuk diatasi permasalahannya karena sangat merugikan dan memberikan dampak
negatif yang besar terhadap aktifitas kehidupan masyarakat luas. Diantaranya adalah kerugian
waktu karena perjalanan transportasi terhambat, pemborosan energi/bahan bakar,kendaraan lebih
cepat rusak karena panas mesin yang berlebihan, meningkatnya polusi udara, seringkali
kemacetan meningkatkan stress dan emosional para pengguna jalan. Dampak negatif kemacetan
adalah mengganggu kelancaran transportasi darurat seperti ambulans dan pemadam kebakaran.
c. Hasil dan Pembahasan

Metode Load Balancing kami usulkan sebagai salah satu alternatif untuk memecahkan
permasalahan kemacetan lalu lintas. Simulasi dilaksanakan berdasarkan pada rancangan. Kami
asumsikan rata-rata kendaraan yang berangkat dari titik A ke titik B adalah 20 kendaraan per
menit. Kepadatan lalu lintas di jalur cadalah 19 kendaraan/menit. Simulasi dilaksanakan dalam
dua tahap. Tahap pertama adalah perjalanan kendaraan melalui jalur utama tanpa implementasi
load balancing. Tahap kedua adalah perjalanan dengan mengimplementasikan metode load
balancing. Durasi waktu simulasi adalah selama 200 menit.
Berdasarkan hasil simulasi, tingkat kepadatan lalu lintas menunjukkan pertumbuhan antrian
dimulai dari 20 menit setelah simulasi dijalankan. Kepadatan lalu lintas terus meningkat hingga
akhir simulasi. Peningkatan jumlah antrian kendaraan sejalan dengan lama waktu menunggu
dalam antrian. Jumlah kendaraan dalam antrian fluktuatif dari 0 hingga 240 kendaraan dengan
lama waktu menunggu maksimal selama 6 menit.

 Jurnal Pembanding

Pada jurnal tersebut dijelaskan bahwa dalam tabel 1 merupakan data-data kendaraan yang
memiliki variable lokasi (arah arus), jumlah kendaraan motor, dan kecepatan mengendarai
motor. Pada tabel tersebut terdapat 3 lokasi dan 2 arah arus yang dibagi menjadi arah arus ke
selatan dan arah arus ke utara, sedangkan jumlah dan kecepatan kendaraan dibagi berdasarkan
jenis kendaraan yaitu sepeda motor, kendaraan ringan, dan kendaraan berat. Dapat disimpulkan
bahwa rata-rata kendaraan berjenis sepeda motor yang mengarah ke arah selatan berjumlah
2,628.11 dengan kecepatan 29.36, kendaraan berjenis kendaraan ringan berjumlah 512.33
dengan kecepatan 22.45, dan yang berjenis kendaraan berat berjumlah 13.78 dengan kecepatan
16.78 sedangkan rata-rata kendaraan yang mengarah ke utara dengan jenis kendaraan bermotor
sebanyak 1,894.67 berkecepatan 29.53, jenis kendaraan ringan sebanyak 363.89 berkecepatan
23.10, dan jenis kendaraan berat 10.11 berkecepatan 16.77.
Terlihat pada gambar tersebut hubungan antara jumlah arus dan kecepatan yang
terjadi sudah sesuai dengan pemahaman dasar bahwa semakin besar arus semakin kecil
kecepatannya, atau dengan kata lain kecepatan berbanding terbalik dengan besarnya
arus lalu lintas.

Pada tabel yang terdapat di jurnal tersebut menjelaskan bahwa biaya operasi
kendaran dibedakan menjadi tiga yaitu sepeda motor, kendaraan ringan, dan kendaraan
berat, namun untuk biaya operasi kendaraan berat dianggap sama dengan kendaraan
ringan karena jumlah data kendaraan berat tidak terlalu banyak. Biaya operasi
kendaraan dihitung dengan menjumlahkan biaya pemilikan dan biaya operasi, biaya
pemilikan ini dibagi menjadi penyusutan dan bunga modal, pajak dan asuransi,
sedangkan biaya operasi dibedakan menjadi bahan bakar minyak, minyak pelumas,
ban, pengeluaran lainlain, dan pemeliharaan dan perawatan untuk kendaraan sepeda
motor memiliki biaya operasi sebesar 250.93 Rp/km sedangkan biaya operasi
kendaraan jenis ringan memiliki biaya operasi sebesar 1,589.22 Rp/km.

Dapat disimpulkan bahwa kondisi pengamatan jalan gejayan dilewati sejumlah 1.017,79
SMP/jam untuk satu arah atau sejumlah sekitar 2.035 SMP/jam dengan kapasitas jalan gejayan
sebesar 6.600 SMP/jam dengan 4 jalur, maka jalan gejayan dapat dikatan tidak mengalami
kemacetan karena angka 2.035 SMP/jam masih jauh sekali. Namun apabila dilihat dari
kecepatannya, dimana kecepatan pada jalan gejayan berdasarkan kecepatan desain tipikal jalan
lokal adalah sebesar 30 km/jam maka arus lalu lintas pada jalan tersebut mengalami kelambatan,
kelambatan yang terjadi ditunjukkan pada tabel yang berada di jurnal sebesar: sepeda motor
0.47 untuk arah utara dan 0.64 untuk arah selatan, kendaraan ringan 6.90 untuk arah selatan dan
7.55 untuk arah utara, sedangkan kendaraan berat 13.23 unuk arah selatan dan 13.27 untuk arah
utara. Dari kelambatan masing-masing tipe kendaraan yang terjadi per jamnya maka dapat
diperhitungkan jumlah jarak tempuh yang seharusnya dapat dilakukan atau total kelambatan
yang bisa terjadi dalam kilometer. Dengan menggunakan nilai biaya opearsi kendaraan (BOK)
masing-masing tipe kendaraan maka diperoleh nilai kerugian yang terjadi akibat kelambatan
yang terjadi, misalnya sepeda motor pada tabel 5 disebutkan bahwa kerugian kelambtaan yang
dihasilkan oleh sepeda motor sebesar 646,277.31 Rp/jam dan untuk total kerugian kelamatan
yang ditimbulkan oleh ketiga jenis (sepeda motor, kendaraan ringan, dan kendaraan berat)
sebesar 11,282,482.21 Rp/jam.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal


1) Judul tidak mencerminkan isi jurnal
Jurnal yang saya ambil ini memiliki judul “Biaya Kemacetan Ruas Jalan Kota
Yogyakarta” namun pada pembahasan atau hasil dan analisis pada jurnal tidak
dijumpai berapa besar jumlah biaya kemacetan untuk sebuah kendaraan melainkan
dijurnal tersebut lebih membahas akan nilai kerugian yang ditimbulkan karena
kelambatan kecepatan sebuah kendaraan pada jalan gejayan. Pada jurnal lain yang
memiliki tema sama tentang biaya kemacetan, biaya kemacetan tersebut dihitung
menggunakan pendekatan selisih antara biaya umum pada kondisi yang sebenarnya
dan pad kondisi kecepatan arus bebas.

2) Tinjauan Pustaka
Pada tinjauan pustaka terdapat model perhitungan biaya kemacetan. Namun
pada pembahasan hasil dan analisis, rumus tersebut tidak digunakan untuk
menghitung biaya kemacetan yang sesuai dengan judul melainkan rumus yang
dimasukkan dalam pembahasan hasil dan analisis berupa rumus unuk menghitung
kapasitas jalan kota berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia.

3) Gambaran Umum
Menurut saya lebih nyaman apabila terdapat gambaran umum tentang jalan
Gejayan tersebut, karena pada subbab perhitungan kerugian akibat kemacetan tiba-
tiba terdapat kapasitas dasar untuk ruas jalan gejayan, sedangkan pada pembahasan
diatasnya belum dijelaskan, mungkin bila tidak diberi tambahan gambaran umum,
bisa kapasitas dasar ruas jalan tersebut dimasukkan di subbab pembatasan masalah.

4) Data dan Analisis


Data-data yang disajikan sudah bagus karena sudah sesuai dengan apa yang
ingin dibahas pada analisis tersebut, namun pembahasan menyeluruh tentang hasil
analisis sangat kurang, pada pembahasan data dan analisis hanya di tampilkan tabel
dan gambar sedangkan deskripsi tentang tabel serta gambar tersebut kurang
diperjelas.

5) Dari segi judul sudah mewakili inti dari keseluruhan jurnal adapun judul dari
jurnal ini adalah “pengembangan model biaya kemacetan bagi pengguna mobil
pribadi daerah pusat perkotaan yogyakarta.” dengan membaca judul maka akan
memudahkan pembaca untuk memahami isi dari jurnal ini.
6) Sedangkan untuk jurnal pembanding menurut saya judul masih kurang lengkap yang
adapun judul jurnal kedua adalah “efektifitas load balancingdalam mengatasikemacetan
lalu lintas”
7) Dari segi abstrak, dalam penulisan abstrak yang benar yakni harus menyajikan sekitar
250 kata yang merangkum tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan. Jangan gunakan
singkatan atau kutipan dalam abstrak. Pada abstrak harus dapat berdiri sendiri tanpa
catatan kaki. Dari segi jumlah suku kata sudah memenuhi syarat.
8) Pada pendahuluan sudah cukup bagus karna tidak terlalu meluas sesuai dengan ketentuan
penulisan yang benar yakni informasi memuat tujuan spesifik dalam kerangka teoritis
yang lebih besar.
9) Pada bagian bahan dan metode yang seharusnya dimiliki sebuah jurnal dan pada jurnal
ini sudah dimuat hal tersebut, karena bagian ini merupakan hal yang sangat penting yakni
memuat desain percobaan, peralatan, metode pengumpulan data, dan jenis pengendalian.
10) Pada bagian hasil ataupun pembahasan yang seharusnya menyajikan data yang ringkas
dengan tinjauan menggunakan teks naratif, tabel, atau gambar.dan pada jurnal ini hal
tersebut sangat baik karan banyak tabel-tabel yang mendukung beberapa pemaparan
materi serta di cantumkan juga beberapa gambar pendukung sehingga menurut author
jurnal ini isangat menarik dan baik untuk dibaca.
11) Pada bagian kesimpulan pada jurnal ini sudah tercapai sebab kesimpulan merupakan
unsur penting yang memuat setiap data yang disajikan berhubungan kembali pada
pertanyaan yang dinyatakan dalam pendahuluan. Dengan mengacu pada bagian
pendahuluan dan kesimpulan, seorang pembaca harus memiliki ide yang baik dari
penelitian ini, meski pun hanya rincian spesifik.
12) Pada bagian daftar pustaka sudah sangat baik karena daftar pustaka merupakan Semua
informasi (kutipan) yang didapat peneliti harus ditulis sesuai abjad pada bagian ini. Hal
tersebut berguna untuk pembaca yang ingin merujuk pada literatur asli.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

Setelah mempelajari perbandingan antar jurnal ini, kita lebih paham dan mengerti
rumus-rumus seperti rumusan model perhitungan biaya kemacetan dan rumus menghitung
kapasitas jalan kota berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Kota. Mengetahui bahwa jumlah
arus dan kecepatan yang terjadi mempunyai sebuah hubungan yang berbanding terbalik.
Lebih paham apabila kapasitas sebuah jalan tidak mengalami kemacetan belum tentu disitu
tidak ada biaya kemacetannya. Mengerti nilai kerugian akibat kelambatan pergerakan
motor di suatu ruas.

Berdasarkan hasil dari simulasi, dapat disimpulkan bahwa metode load balancing
memberikan solusi yang cukup signifikan dalam mengurangi panjang antrian lalu lintas.
Antrian lalu lintas berkurang menunjukkan bahwa kemacetan lalu lintas dapat dihindari,
sehingga waktu perjalanan dari satu tempat ke tempat lain dapat ditempuh secara normal.
Semoga metode ini dapat dijadikan sebagai metode alternatif dalam mengurangi kemacetan
lalu lintas. Dari studi ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Biaya umum transportasi mobil pribadi pada kondisi sebenarnya di kawasan


Malioboro, Yogyakarta, sepanjang 1,414 km adalah Rp 5.513,77 per trip sedangkan
pada kondisi kecepatan arus bebas adalah Rp 2.598,78 per trip, sehingga biaya
kemacetan bagi pengguna mobil pribadi di kawasan ini adalah Rp 2.914,99 per trip.
2. Model biaya kemacetan bagi pengguna mobil pribadi di kawasan Malioboro,
Yogyakarta berbentuk suatu fungsi eksponensial, dengan semakin rendah
kecepatanlalulintas aktual, semakin besar biaya kemacetan lalulintas yang
ditimbulkan.
B. Saran

Penulis sadar bahwa dalam critical journal review yang penulis susun ini memiliki
banyak kekurangan atau jauh dari kesempurnaan sehingga penulis berharap kritik dan saran
dari dosen pembimbing agar kedepannya penulis dapat melaksanakan tugas-tugasnya
dengan lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/matematika/article/viewFile/3665/2181
file:///C:/Users/ACER/Downloads/365-1249-1-PB.pdf

Anda mungkin juga menyukai