Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL JOURNAL REVIEW

MK. Goegrafi Transportasi


PRODI S1 PEND. GEOGRAFI-FIS

Skor Nilai:

Nama Mahasiswa : Hilda Syahri Wani


Nim : 3203131005
Kelas : B-2020
Dosen Pengampu : Drs. Mbina Pinem, M,Si.
Mata Kuliah : Geografi Transportasi

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan karunia-Nya, saya dapat menyusun makalah ini. Makalah CJR disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Geografi Transportasi.
Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen saya bapak Drs.Mbina
Pinem, M,Si sebagai dosen pengajar Geografi Transportasi karena telah memberi saya
kesempatan untuk menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Saya juga mengucapkan
banyak terima kasih kepada banyak pihak yang banyak membantu saya untuk menyusun
makalah ini.
Makalah ini jauh dari kata sempurna dan mungkin masih banyak yang melenceng
dari materi. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan untuk membangun agar
saya kedepannya bisa menyusun makalah dengan lebih baik lagi. Dan juga dalam menulis
makalah ini ada kesalahan dalam penulisan dan tata bahasa yang mungkin tidak sesuai.

Medan, September 2022

Penyusun

Hilda Syahri Wani

i
Daftar Isi

Halaman Judul..............................................................................................................i
Kata Pengantar.............................................................................................................i
Daftar Isi........................................................................................................................ii
BAB I. Pendahuluan.....................................................................................................1
A. Rasionalisasi pentingnya CJR.............................................................................1
B. Tujuan penulisan CJR.........................................................................................1
C. Manfaat CJR.......................................................................................................1
D. Identitas Artikel yang direview...........................................................................2
BAB II. RINGKASAN ISI ARTIKEL........................................................................3
A. Artikel Inti...........................................................................................................3
B. Artikel Pendamping............................................................................................5
BAB II. PEMBAHASAN..............................................................................................8
A. Kelebihan Jurnal/Artikel.....................................................................................8
B. Kekurangan Jurnal/Artikel..................................................................................8
BAB III. PENUTUP .....................................................................................................9
A. Kesimpulan.........................................................................................................9
B. Rekomendasi.......................................................................................................9
Daftar Pustaka..............................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya Cr
Critical Journal Review (CJR) sangat penting buat kalangan pendidikan terutama
buat mahasiswa maupun mahasiswi karena dengan mengkritik suatu jurnal maka
mahasiswa/i ataupun si pengkritik dapat membandingkan dua jurnal dengan tema yang
sama, dapat melihat mana jurnal yang perlu diperbaiki dan mana jurnal yang sudah baik
untuk digunakan berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis jurnal
tersebut, setelah dapat mengkritik jurnal maka diharapkan mahasiswa/i dapat membuat
suatu jurnal karena sudah mengetahui bagaimana kriteria jurnal yang baik dan benar untuk
digunakan dan sudah mengerti bagaimana cara menulis atau langkah-langkah apa saja
yang diperlukan dalam penulisan jurnal tersebut.

B. Tujuan Penulisan CJR


Critical journal Review ini dibuat bertujuan untuk belajar melalui pemenuhan tugas
mata kuliah Geografi Transportasi untuk membuat Critical Journal Review (CJR) sehingga
dapat menambah pengetahuan untuk melihat atau membandingkan dua atau beberapa
jurnal yang baik dan yang  benar. Setelah dapat membandingkan maka akan dapat
membuat suatu jurnal karena sudah dapat membandingkan mana jurnal yang sudah baik
dan mana jurnal yang masih perlu diperbaiki dan juga karena sudah mengerti langkah-
langkah dari  pembuatan suatu jurnal.

C. Manfaat CJR
Manfaat penulisan Critical Journal Review ( CJR), yaitu :
1) Dapat membandingkan dua atau lebih jurnal yang direview.
2) Dapat meningkatkan analisis kita terhadap suatu jurnal.
3) Supaya kita dapat mengetahui teknik-teknik penulisan CJR yang benar.
4) Dan dapat menulis bagaimana jurnal yang baik dan benar.
5) Menambah pengetahuan kita tentang isi-isi dari jurnal-jurnal penelitian.

1
D. Identitas buku yang direview
1. Artikel Inti
1) Judul Artikel : Analisis Faktor-Faktor Penyebab Kemacetan
Persimpangan Jalan di Kota Makassar
2) Nama Jurnal : Jurnal Flyover
3) Edisi Terbit : 2021
4) Penerbit Jurnal : Universitas Muslim Indonesia
5) Nomor dan Volume : No 01, Vol. 01
6) ISSN : XXXX-XXXX
7) Penulis : St Maryam H, Lambang Basri Said, Hajrah
8) Link Jurnal :
https://pasca-umi.ac.id/index.php/flyover/article/download/660/715/2788

2. Artikel Pendamping
1) Judul Artikel : Faktor-Faktor Penyebab Kemacetan Di Dki Jakarta
2) Nama Jurnal : Journal of Education and Instruction
3) Edisi Terbit : 2018
4) Penerbit Jurnal : Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi Dan Logistik
5) Nomor dan Volume : No 03, Vol. 04
6) ISSN :-
7) Penulis : Rohana Sitanggang dan Euis Saribanon
8) Link Jurnal :
https://library.itltrisakti.ac.id/jurnal/index.php/JMBTL/article/view/171

2
BAB II.
RINGKASAN ISI ARTIKEL

A. ARTIKEL INTI
Pendahuluan
Kemacetan yang terjadi di Kota Makassar juga disebabkan karena tidak mempunyai
transportasi publik yang baik atau memadai. Selain itu, ketidakseimbangan kebutuhan
jalan dengan kepadatan penduduk juga menjadi penyebab kemacetan. Begitu pula
perkembangan penduduk yang cepat dan diiringi dengan tingkat perkembangan wilayah
yang semakin maju akan mendorong manusia untuk bergerak dari satu tempat ke tempat
lain sehingga menyebabkan mobilitas penduduk akan semakin meningkat. Untuk
mendukung mobilitas penduduk, maka diperlukan adanya ketersediaan sarana dan
prasarana transportasi yang memadai.
Berhubung kemacetan merupakan masalah lama yang sampai saat ini belum dapat
ditemukan solusi yang tepat, sehingga perlu kerja sama yang baik antara pemerintah
dengan masyarakat agar masalah ini cepat terselesaikan dengan sebuah solusi terbaik.
Masyarakat sebagai pengguna jalan harus dapat membantu pemerintah dalam menangani
kemacetan lalu lintas seperti dengan beralih ke angkutan umum yang tersedia dan lebih
tertib berlalu lintas. Begitu pula pengguna kendaraan pribadi harus mengikuti aturan agar
tidak mengganggu pengguna jalan yang lain. Hal yang sama pejalan kaki harus mau
membiasakan diri berjalan di trotoar dan menyeberang di jembatan penyeberangan. Begitu
pula, sopir angkutan umum juga harus menghentikan angkutan tersebut di halte yang telah
disediakan, begitu pula bila ketika hendak turun. Kemacetan lalu lintas sangat sulit untuk
dihilangkan, paling tidak hanya dapat dikurangi kepadatannya. Hal ini disebabkan karena
kemacetan lalu lintas dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling berkaitan satu sama
lainnya. Untuk mengatasi atau paling tidak mengurangi kemacetan lalu lintas perlu
menganalisa hal-hal yang menjadi penyebab timbulnya kemacetan lalu lintas.
Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan adalah dengan pendekatan kualitatif. Data yang diperoleh
dalam penelitian ini berdasarkan hasil kajian literatur dan penelitian terdahulu yang
relevan adalah bersifat kuantitatif yang kan diubah menjadi data kualitatif. Data tersebut
kemudian dianalisis dengan metode RII, dari hasil analisis tersebut akan mengambarkan
beberapa faktor yang memperngaruhi kemacetan pada simpang jalan terkordinasi dalam

3
kontrak kerja konstruksi. Pada penelitian ini akan digunakan instrumen penelitian berupa
kuesioner. uesioner (variabel penelitian) merupakan hasil identifikasi terhadap faktor-
faktor dari kajian literatur penelitian terdahulu yang relevan.
Penelitian ini dimulai berdasarkan permasalahan mengurangi kemacetan jalan kota
di Kota Makassar yang memiliki tingkat kepadatan tinggi karena terdapat pasar sehingga
banyak perjalan kaki yang berasal dari perumahan dan permukiman penduduk menuju ke
pasar, kantor, hotel, mall, dan lain-lain. Kemacetan yang terjadi di persimpangan empat
menyebabkan terjadi konflik kendaraan yang melintas pada simpangan empat tersebut
semakin tinggi. Tingkat pengetahuan dan budaya berlalu lintas yang rendah juga menjadi
fenomena kemacetan kendaraan pada jalan persimpangan empat yang melibatkan banyak
pelaku sebagai penyebabnya.
Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pemeringkatan faktor kemacetanyang diurutkan mulai dari faktor
kemacetan yang memiliki nilai RII yang terbesar yang menjadi peringkat pertama sampai
faktor kemacetan yang memiliki nilai RII yang terkecil. Bahwa dari 9 faktor kemacetan
terdapat empat faktor yang memiliki nilai RII di atas rentang 0,800 – 1,000 dengan kriteria
penilaian sangat berpengaruh yaitu :
a. Penampang luas jalan yang tidak memadai. Dengan meningkatnya jumlah
kendaraan tidak diimbangi dengan peningkatan pembangunan jalan.
b. Puncak jam sibuk. Pergerakan yang bersamaan pada jam-jam sibuk biasanya pagi
dan sore hari. Karena jam sibuk tersebut menyebabkan kemacetan terutama pada
daerah persimpangan jalan. Dari hasil kuesioner faktor ini berada di peringkat
kedua dengan nilai RII sebesar 0,858. Responden menyatakan bahwa kemacetan
terjadi pada jam-jam tertentu menjadi faktor yang sangat berpengaruh pada
kemacetan di simpang tersebut.
c. Pengaruh hambatan samping. Banyaknya hambatan samping seperti parkIr pada
bahu jalan, kendaraan yang keluar masuk, pejalan kaki, pedagang yang berjualan di
pinggir jalan dan angkutan umum yang menaik turunkan penumpang menjadi
penyebab kemacetan terutama pada daerah simpang jalan.
d. Perencanaan Kawasan strategis kota. Kota Makassar menyandang fungsi utama
sebagai ibu kota propinsi Sulawesi Selatan dan pusat pelayanan Kawasan timur
Indonesia. Kota makassar berkembang menjadi kota metropolitan Kawasan
penelitian dalah Kawasan srategis dimana dapa Kawasan tersebut adalah Kawasan

4
pertokoan , kantor dan rumah sakit juga Kawasan hunian, sehingga persimpangan
yang ada pada Kawasan tersebut sering terjadi kemacetan.
B. ARTIKEL PENDAMPING
Pendahuluan
Kemacetan di Jakarta sudah menjadi momok, bukan hanya bagi masyarakat Jakarta
saja namun juga bagi seluruh masyarakat Indonesia. Dibandingkan dengan kota-kota besar
di negara maju, menjadi suatu ironi bahwa sistem pelayanan angkutan umum di negara
kita sangat tertinggal dan cukup memprihatinkan. Di negara maju masyarakatnya
cenderung menggunakan angkutan umum (public transport) dibandingkan dengan
menggunakan kendaraan pribadi. Akan tetapi di kota Jakarta , pada umumnya masyarakat
lebih memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan kendaraan umum
dengan berbagai komentar dan alasan seperti tidak nyaman, waktu tempuh perjalanan lebih
lama, kapasitas angkutan umum tidak dioperasikan sebagaimana mestinya sehingga
keamanan tidak bisa diperoleh dan masih banyak lagi alasan lain. Jakarta juga sedang
banyak membangun infrastruktur untuk fasilitas jalan, yang sedianya untuk memperlanjar
perjalanan arus lalulintas, namun karena pembangunan dilaksanakan dengan kondisi
kemacetan saat ini sehingga menjadikan kemacetan semakin parah. Jumlah pengguna
angkutan pribadi yang cenderung terus mengalami peningkat dari tahun ke tahun yang
tidak didukung oleh pembangunan infrastruktur yang memadai dapat mengakibatkan
timbulnya permasalahan baru yaitu kemacetan lalu lintas.
Bila kemacetan lalu lintas ini tidak mendapat perhatian lebih serius berbagai dampak
yang dapat ditimbulkan seperti waktu perjalanan meningkat dan biaya operasi kendaraan
meningkat. Penanganan kemacetan selama ini kurang dikomuniasikan dengan baik antar
pihak terkait, baik itu antara Pemerintah Daerah, Dinas Perhubungan DKI. Porli,
Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perindustrian maupun Pihak Swasta yang
terlibat dalam kegiatan transportasi dan usaha lain yang terkait dengan sarana prasarana
transportasi, untuk itu pemerintah melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek
menjembatani komunikasi antar pihak terkait itu. Bila kemacetan lalu lintas ini tidak
mendapat perhatian lebih serius berbagai dampak yang dapat ditimbulkan seperti waktu
perjalanan meningkat dan biaya operasi kendaraan meningkat. Melihat faktor penyebab
bisa lebih efektif dalam mencari solusi kemacetan, karena akan lebih fokus dan tepat
penangganan.
Metode Penelitian

5
Dengan teknik purposive sampling dan quoted sampling didapatkan 30 responden
yang berasal dari pengguna jalan dan masyarakat sekitar Jalan Cawang – Grogol dan Kota
Tua - Harmony. Metode Rangking digunakan untuk menentukan Rangking para responden
dan memberikan perioritas terhadap variable studi, setelah pengumpulan data dari
responden, kemudian di analisis dengan nilai Mean, yang merupakan teknik penjelasan
kelompok yang di dasarkan dari nilai rata-rata tersebut untuk mendapatkan nilai Mean
pengolahan data kuisioner menggunakan program SPSS versi 19 dengan metode analisis
deskriptif.
Hasil dan Pembahasan
Hasil Analisis Rangking dari Analisis Deskriftif adalah sebagai berikut:
1. Faktor Penggunaan Kendaraan Pribadi, Berdasarkan hasil pengamatan di
lapangan bahwa faktor utama penyebab kemacetan lalu lintas adalah tingginya
jumlah kendaraan pribadi baik kendaraan roda empat maupun kendaraan roda
dua, sementara infrastrukturnya tidak sebanding. Kita dapat melihat kemacetan di
jalan tol luar kota dan tol dalam kota didominasi oleh kendaraan pribadi, begitu
juga disetiap lampu lalulintas (traffic light) jumlah kendaraan roda dua sangat
mendominasi. Penggunaan mobil pribadi yang mendominasi sangat tidak efisien
dengan ukuran body size panjang dan lebar yang sangat tidak sepadan dengan
ketersediaan ruang jalan, juga dengan jumlah penumpang yang seringkali kurang
dari tiga orang bahkan hanya dikendarai oleh pengemudi saja. Dapat kita
bayangkan bagaimana pemborosan ruas jalan yang sia-sia dengan penggunaan
mobil pribadi dengan ukuran besar dan hanya diisi oleh satu orang saja. Di
samping penggunaan mobil pribadi, penggunaan kendaraan roda dua/ motor juga
sangat mendominasi di jalan raya. Berdasarkan pengamatan di lapangan bahwa
disetiap lampu lalu lintas/traffic light, jumlah kendaraan roda dua bisa mencapai
ratusan. Peningkatan jumlah pengguna sepeda motor pada umumnya dikarenakan
banyaknya keuntungan yang dirasakan diantaranya harga yang relatif terjangkau,
praktis, mudah, efektif dan efisien, waktu tempuh jadi lebih cepat, tidak perlu
menunggu angkutan yang selalu ngetem, dan dpat menunjag segala aktifitas
manusia.
2. Faktor Kapasitas Jalan Kapasitas jalan yang tidak sebanding dengan jumlah
kendaraan sering kali menjadi penyebab kemacetan lalu lintas terjadi karena
kapasitas jalan tidak bisa menampung semua kendaraan yang ada sehingga

6
kemacetan pun tak bisa dihindari. Banyaknya persimpangan sebidang jalan
dengan rel kereta api yang tidak lancer, Antrian di pintu tol karena kurangnya
jumlah loket, lambatnya proses, kurangnya petugas dan faktor lainnya adalah
Banyaknya faktor yang membuat antrian di lampu merah menjadi lebih lama.
Seperti setting durasi lampu merah yang tidak sesuai, banyaknya orang berjualan
dan pengemis di lampu merah.
3. Faktor Manusia Faktor manusia sebagai pengguna jalan (road user) baik sebagai :
pengemudi, penumpang, dan pejalan kaki yang tidak disiplin dan tidak taat aturan
lalu lintas menjadi salah satu faktor penyebab kemacetan. Perilaku pengemudi
yang tidak patuh terhadap rambu-rambu lalulintas yang ada seperti batas
kecepatan yang diijinkan, menaikkan atau menurunkan penumpang pada
tempatnya, melanggar marka jalan, ngetem di sembarang tempat, penggunaan
lampu belok kanan atau belok kiri, melawan arus dan lain sebagainya yang
seringkali mengabaikan keselamatan diri sendiri dan penumpang.

7
BAB III.
PEMBAHASAN

A. KELEBIHAN JURNAL/ARTIKEL
1. “Menurut data Dinas Kependudukan Kota Makassar, penduduk Kota Makassar
pada tahun 2018 berjumlah 1,7 juta orang, tetapi ketika siang hari lebih dari dua
juta orang beraktivitas di kota ini”. Dalam hal tersebut kurang dijelaskan alasan
mengapa hal itu terjadi.
2. Tabel-tabel yang disajikan oleh peneliti pada jurnal/artikel inti sudah cukup baik.
Ditandai dengan mudahnya dibaca dan dipahami oleh pembaca.
3. Pada jurnal pendamping, peneliti menuliskan dengan Bahasa yang sederhana
sehingga mudah dipahami oleh pembaca
4. Penyusunan teks pada jurnal pendamping sangat apik jika dibandingkan dengan
jurnal atau artikel inti

B. KEKURANGAN JURNAL/ARTIKEL
1. Dalam artikel/ jurnal inti masih terdapat kesalahan dalam penulisan, misalnya
kata “pertumbahan” yang seharusnya “pertumbuhan”.
2. Penataan teks pada artikel inti masih kurang baik dibuktikan dengan kalimat yang
seharusnya menyambung tetapi beda alinea, dibuktikan dengan teks yang terdapat
di bagian Pendahuluan.
3. Penulisan kalimat dalam artikel/jurnal inti tidak mengikuti ketentuan EYD.
4. Pada bagian hasil dan pembahasan jurnal inti, peneliti menerangkan bahwa
kemacetan terjadi pada jam-jam sibuk yakni pagi dan sore. Namun, dibagian
pendahuluan peneliti menuliskan bahwa kemacetan terjadi pada siang hari.
5. Peneliti kurang melampirkan hasil kuesioner dalam artikel inti.
6. Dalam artikel pendamping, terdapat tabel Rangking Descriptive Statistics, namun
peneliti kurang menerangkan isi dari tabel tersebut.
7. Dalan hasil dan pembahasan pada artikel pendamping, peneliti menuliskan bahwa
“Design U-Turn (Putar Balik) yang tidak tepat” namun peneliti tidak memberikan
contoh design U-Turn di DKI Jakarta yang tidak tepat.

8
9
BAB III.
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari jurnal inti adalah :
1. Berdasarkan hasil identifikasi diperoleh 9 faktor kemacetan dan 7 faktor solusi
kemacetan pada simpang jalan terkordinasi
2. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan RII untuk faktor kemacetan ada
empat faktor yang sangat berpengaruh yaitu : (1) Penampang luas jalan yang tidak
memadai dengan nilai RII sebesar 0,890, (2) Puncak jam sibuk dengan nilai RII
sebesar (0,858), (3) Pengaruh hambatan samping dengan nilai RII sebesar (0,817)
dan (4) Perencanaan kawasan strategis kota dengan nilai RII sebesar (0,800)
3. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan RII untuk faktor solusi
kemacetan ada empat faktor yang sangat berpengaruh yaitu : (1) Pelebaran jalan
dengan nilai RII sebesar (0,897), (2) Pelarangan parkir di bahu jalan dengan nilai
RII sebesar (0,877), (3) Penambahan personil pengatur lalulintas dengan nilai RII
sebesar (0,849) dan (4) Penerapan manajemen lalulintas dengan nilai RII (0,843)

Kesimpulan dari jurnal pendamping adalah rangking tiga terbesar dari faktor yang paling
mempengaruhi kemacetan menurut persepsi pengguna jalan yaitu 1).Penggunaan
Kendaraan Pribadi di Jakarta sangat tinggi, 2). Penggunaan Sepeda Motor roda dua di
Jakarta sangat tinggi dan 3). Volume kendaraan tidak sebanding dengan kapasitas jalan.
Beberapa alternative pemecahan dimungkinkan dari sisi kebutuhan transportasi, prasarana
transportasi maupun rekayasa dan manajemen lalulintas. Namun demikian, mengingat
transportasi merupakan tanggungjawab bersama maka keterlibatan pemerintah, swasta
serta masyarakat mutlak diperlukan untuk menanggulangi berbagai persoalan kemacetan.

B. Rekomendasi

Yang dapat saya rekomendasikan adalah kedua artikel ini sangat bagus
khususnya bagi mahasiswa yang sedang mempelajari pengetahuan mengenai
kemacetan karena kedua jurnal ini memiliki penjelasan dan pemaparan terkait hal
itu. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca khususnya mahasiswa yang

10
sedang menganalisis maupun mengkritisi berbagai jenis jurnal kemacetan. Sekian
dan terimakasih

11
DAFTAR PUSTAKA

H, St Maryam., Lambang Basri Said., Hajrah. 2021. Analisis Faktor-Faktor Penyebab


Kemacetan Persimpangan Jalan di Kota Makassar. Journal Flyover. 1(1)
Sitanggang, Rohana., Euis Saribanon. 2018. Faktor-Faktor Penyebab Kemacetan Di DKI
Jakarta. Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi Dan Logistik. 4(3)

12

Anda mungkin juga menyukai