Anda di halaman 1dari 21

“CRITICAL JURNAL REPORT”

KEPEMIMPINAN

NAMA DOSEN : Dr. Zulkifli Matondang, M.Si.

DISUSUN OLEH

NAMA: SALSABILA ALVILIA BR. GINTING

NIM: 5203344013

KELAS: C/2020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya ucapkan atas berkat dan rahmatnya yang telah diberikan oleh Alah
Tuhan yang Maha Esa karena saya dapat menyelesaikan tugas CJR (CriticalJurnalReview) ini
dengan selesai dengan matakuliah KEPEMIMPINAN.

Penulisan CJR ini saya sajikan secararingkas dan sederhana sesuai dengan kemampuan
yang saya miliki ,dan penyampaian penyampainnya saya usahakan dengan bahasa bahasa yang
singkat dan sederhana agar mudah dimengerti/dipahami oleh para pembaca.

Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada Ibu: Dra. Lelly fridiart,M.
selaku dosen pengampu karena telah memberikan bimbingannya kepada saya untuk
menyelesaikan tugas CJR(CriticalJurnalReview)ini hingga tuntas.

Penulis sangat menyadari bahwasanya tugas ini masih memilkiki banyak kekurangan serta
adanya kesalahan dalam penulisan dan kritikik yang kurang tepat oleh karena itu penulis
memhon maaf dan penulis membutuhkan saran serta kritik dari Ibu dosen serta pembaca untuk
kesempurnaan tugas ini.

Akhir kata saya mohon maaf yang sebesar besarnya apabila dalam penulisan CJR Ini
terdapat banyak kesalahan karena penulisan CJR inimasih jauh dari kesempurnaan.

Medan, 26 November 2020

Salsabila alvilia br. Ginting

5203344013
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................. ii

BAB. I PENDAHULUAN....................................................................................... 1

A. Rasionalisasi pentingnya CJR..........................................................................1

B. Tujuan penulisan CJR.......................................................................................1

C. Manfaat CJR.....................................................................................................1

D. Identitas journal yang di review.......................................................................2

BAB. II RINGKASAN ISI JURNAL......................................................................5

A. Jurnal Pertama..................................................................................................5

B. Jurnal Kedua.....................................................................................................6

C. Jurnal ketiga…………………………………………………………………..8

D. Jurnal keempat……………………………………………………………….10

E. Jurnal kelima…………………………………………………………………13

BAB. III PEMBAHASAN.......................................................................................15

A. Perbandingan Isi Jurnal....................................................................................15

B. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal...................................................................16

BAB. IV PENUTUP.................................................................................................17

A. Kesimpulan...................................................................................................17
B. Saran……………………………………………………………………….17

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................18
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR

Critical Journal Review (CJR) sangat penting buat kalangan pendidikan terutama buat
mahasiswa maupun mahasiswi karena dengan mengkritik suatu jurnal maka mahasiswa/i ataupun
si pengkritik dapat membandingkan dua jurnal dengan tema yang sama, dapat melihat mana
jurnal yang perlu diperbaiki dan mana jurnal yang sudah baik untuk digunakan berdasarkan dari
penelitian yang telah dilakukan oleh penulis jurnal tersebut, setelah dapat mengkritik jurnal maka
diharapkan mahasiswa/i dapat membuat suatu jurnal karena sudah mengetahui bagaimana
kriteria jurnal yang baik dan benar untuk digunakan dan sudah mengerti bagaimana cara menulis
atau langkah-langkah apa saja yang diperlukan dalam penulisan jurnaltersebut.

B. Tujuan Penulisan CJR

1.Untuk mengetahui isi kedua jurnal.

2.Mengetahui perbedaan kedua jurnal tersebut.

3. Mengetahui kelemahan dan kekurangan jurnal

4. untuk menyelesaikan tugas critical jurnal review yang diberikan

C. Manfaat CJR

Dari kajian yang telah dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pembaca
khusunya mahasiswa Jurusan Pendidikan tata riasuntuk mengetahui tentang sebuah kajian dalam
KEPEMIMPINAN
D. Identitas journal yang diriview

 JURNAL PERTAMA

Nama Juornal : KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) BERBASIS KARAKTER DALAM


PENINGKATAN KUALITAS PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI

Edisi terbit : 2018

Pengaruh Artikel: Hardi Mulyono

Vol : 03

NO : 01

Hal : 290-297

Alamat situs : https://media.neliti.com/media/publications/288149-kepemimpinan-


leadership-berbasis-karakte-4640d947.pdf

 JURNAL KEDUA

Nama Juornal : PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP


KINERJA PEGAWAI

Edisi terbit : 2015

Pengaruh Artikel: SyazhashahPutra Bahrum1 , Inggrid Wahyuni Sinaga 2

Vol : 03

NO : 02

Hal : 135-141

Alamat situs : https://core.ac.uk/download/pdf/229851215.pdf


 JURNAL KETIGA

Nama Juornal : ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP


KEPUASAN KERJA, KOMITMEN ORGANISASI DAN KINERJA KARYAWAN

Edisi terbit :2006

Pengaruh Artikel: Susilo Toto Raharjo, Durrotun Nafisah

Vol : 03

NO : 02

Hal : 69

Alamat situs : file:///C:/Users/HP/Downloads/4190-9018-2-PB.pdf

 JURNAL KEEMPAT

Nama Juornal : PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN DAN KEPERCAYAAN


TERHADAP KINERJA DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
KABUPATEN ACEH BARAT

Edisi terbit :2018

Pengaruh Artikel: Siti Hajar1 , A. Rahman Lubis2 , Permana Honeyta Lubis3

Vol : 02

NO : 01

Hal : 46-57

Alamat situs : chrome-error://chromewebdata


 JURNAL KELIMA

Nama Juornal : PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP


KINERJA KARYAWAN PADA PT. AMANAH FINANCE DI MANADO

Edisi terbit : 2016

Pengaruh Artikel: Jelita Caroline Inaray1 , Olivia S. Nelwan2 , Victor P.K. Lengkong3

Vol : 02

NO : 16

Hal : 459 -470

Alamat situs : https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jbie/article/viewFile/12559/12131


BAB II

RINGKASAN ISI JURNAL

 JURNAL PERTAMA

Pemimpin itu mempunyai sifat, kebiasaan, temperamen, watak dan kepribadian


sendiri yang unik dan khas sehingga tingkah laku dan gayanya yang membedakan dirinya
dari orang lain. Gaya atau style hidupnya ini pasti akan mewarnai perilaku dan tipe
kepemimpinannya. Kepemimpinan merupakan kekuatan aspirasional, kekuatan
semangat, dan kekuatan moral yang kreatif, yang mampu mempengaruhi para anggota
untuk mengubah sikap, sehingga mereka searah dengan kemauan dan aspirasi pemimpin.

Kepemimpinan adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas


tugas dari orangorang dalam kelompok. Kepemimpinan berarti melibatkan orang lain,
yaitu bawahan atau karyawan yang dipimpin.

Pemimpin dalam menentukan gaya kepemimpinannya harus mampu


menyesuaikan dengan situasi, kondisi pada waktu dan tempat tertentu. Pemimpin-
pemimpin yang berhasil adalah mereka yang bisa menyesuaikan perilaku dirinya sesuai
dengan tuntutan dari keunikan lingkungannya.

Menurut Siagian (2008), ada 5 (lima) kategori gaya kepemimpinan yang dapat
digunakan seorang pemimpin, yaitu: a) Tipe Otokratik b) Tipe Paternalistik. c) Tipe
Kharismatik. d) Tipe Laissez-faire. e) Tipe Demokratik.

Ada 18 (delapan belas) nilai karakter bangsa sebagaimana yang dikeluarkan oleh
Kemediknas yaitu: 1. Nilai Religius 2. Kejujuran 3. Toleransi 4. Disiplin 5. Kerja Keras
6. Kreatif 7. Mandiri 8. Demokratis 9. Rasa Ingin Tahu 10. Semangat Kebangsaan 11.
Cinta Tanah Air 12. Menghargai Prestasi 13. Bersahabat/Komunikatif 14. Cinta Damai
15. Gemar Membaca 16. Peduli Lingkungan 17. Peduli Sosial 18. Tanggung Jawab.

Inovasi manajemen kepemimpinan dalam Pengelolaan Perguruan Tinggi


diintegrasikan yang di dalam nilai nilai 18 karakter bangsa merupakan konsep ajaran
agama dan budaya yang dianut, namun kenyataannya trendnya mengadopsi gaya
kepemimpinan pola dari Barat yang ternyata belum tentu cocok dengan budaya yang ada
di masyarakat kita.

 JURNAL KEDUA
Organisasi adalah suatu kerangka hubungan yang berstruktur yang didalamnya
berisi wewenang, tanggung jawab dan pembagian kerja untuk menjalankan sesuatu
fungsi tertentu. Setiap tindakan dan aktivitas dalam sebuah organisasi ditentukan oleh
manusia yang ada dalam wilayah organisasi tersebut.
Kinerja, motivasi dan kepemimpinan pegawai yang tinggi sangatlah diharapkan
oleh organisasi tersebut. Produktifitas dan hasil kinerja sangat dipengaruhi oleh kinerja
yang efektif dan tinggi sehingga organisasi tersebut mampu memberikan hasil terbaik
untuk menunjang ekspor – impor.
Pada sebuah organisasi terdapat sebuah struktur atau unsur sederhana yaitu
pemimpin sebagai atasan, dan pegawai/karyawan sebagai bawahan. Seorang pemimpin
sangatlah penting dalam menjalankan tugas dan perannya di dalam sebuah organisasi.
Visi, misi dan tujuan organisasi pun tidak akan terwujud bila seorang pemimpin yang
menghendaki.
Motivasi adalah dorongan, upaya dan keinginan yang ada di dalam diri manusia
yang mengaktifkan, memberi daya serta mengarahkan perilaku untuk melaksanakan
tugas-tugas dengan baik dalam lingkup pekerjaannya, Hakim dalam Regina (2010).
Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Seorang
pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai
kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa
menanyakan alasanalasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat
rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk
mencapai tujuan bersama-sama
Ada beberapa tipe kepemimpinan menurut G.R Terry dalam Kartono (2011),
yaitu: 1. Kepemimpinan Pribadi Pemimpin mengadakan hubungan langsung dengan
bawahan sehingga tercipta hubungan pribadi yang intim. 2. Kepemimpinan Non – Pribadi
Dalam tipe ini hubungan antara pimpinan dengan bawahannya melalui perencanaan dan
instruksi-instruksi tertulis. 3. Kepemimpinan Otoriter Dalam tipe ini pimpinan melakukan
hubungan dengan bawahannya dengan sewenang-wenang sehingga sebetulnya
bawahannya melakukan semua perintah bukan karena tanggung jawab tetapi lebih karena
rasa takut. 4. Kepemimpinan Kebapakan Tipe kepemimpinan ini tidak memberikan
tanggung jawab kepada bawahan untuk bisa mengambil keputusan sendiri karena selalu
dibantu oleh pemimpinnya. 5. Kepemimpinan Demokratis Dalam setiap permasalahan
pemimpin selalu menyertakan pendapat para bawahnnya dalam pengambilan keputusan,
sehingga mereka akan merasa dilibatkan dalam setiap permasalahan yang ada dan merasa
bahwa pendapatnya selalu diperhitungkan. 6. Kepemimpinan Bakat Pemimpin tipe ini
memiliki kemampuan dalam mengajak orang lain, dan diikuti oleh orang lain.

Motivasi

Motivasi merupakan suatu kondisi yang mendorong atau menjadikan sebab


seseorang melakukan suatu perbuatan/ kegiatan, yang berlangsung secara sadar dalam hal
untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Sedarmayanti (2001), motivasi dapat diartikan
sebagai suatu daya pendorong (driving force) yang menyebabkan orang berbuat sesuatu
atau yang diperbuat karena takut akan sesuatu. Misalnya ingin naik pangkat atau naik
gaji, maka perbuatannya akan menunjang pencapaian keinginan tersebut. Yang menjadi
pendorong dalam hal tersebut adalah bermacam-macam faktor di antaranya faktor ingin
lebih terpandang di antara rekan kerja atau lingkungan dan kebutuhannya untuk
berprestasi.

Kinerja Pegawai

Menurut Rivai (2008), kinerja merupakan kesediaan seseorang atau kelompok


orang untuk melakukan suatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung
jawab dan hasil seperti yang diharapkan. Anwar (2006) mengemukakan kinerja pegawai
merupakan prestasi kerja, yakni perbandingan antara hasil kerja yang dapat dilihat secara
nyata dengan standar kerja yang telah ditetapkan organisasi.

Menurut Mangkunegara (2004), kinerja pegawai adalah hasil kerja secara kualitas
dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan. Sedarmayanti dalam Floriana (2013),
menyatakan pula bahwa kinerja meliputi beberapa aspek, yaitu: 1. Quality of work
(kualitas pekerjaan), 2. Promptness (kecepatan), 3. Initiative (prakarsa), 4. Capability
(kemampuan), 5. Communication (komunikasi). Kelima aspek tersebut dapat dijadikan
ukuran dalam mengadakan pengkajian tingkat kinerja seseorang.

 JURNAL KETIGA
Kepemimpinan merupakan salah satu isu dalam manajemen yang masih cukup
menarik untuk diperbincangkan hingga dewasa ini. Media massa, baik elektronik maupun
cetak, seringkali menampilkan opini dan pembicaraan yang membahas seputar
kepemimpinan. Peran kepemimpinan yang sangat strategis dan penting bagi pencapaian
misi, visi dan tujuan suatu organisasi, merupakan salah satu motif yang mendorong
manusia untuk selalu menyelidiki seluk-beluk yang terkait dengan kepemimpinan.
Kualitas dari pemimpin seringkali dianggap sebagai faktor terpenting dalam keberhasilan
atau kegagalan organisasi (Bass, 1990, dalam Menon, 2002) demikian juga keberhasilan
atau kegagalan suatu organisasi baik yang berorientasi bisnis maupun publik, biasanya
dipersepsikan sebagai keberhasilan atau kegagalan pemimpin.
Kesesuaian antara gaya kepemimpinan, norma-norma dan kultur organisasi
dipandang sebagai suatu prasyarat kunci untuk kesuksesan prestasi tujuan organisasi
(Yulk&Van Fleet, 1992). Walaupun dalam kaitannya dengan teori kepemimpinan di
Amerika utara terbatas dari negara-negara lain (Kuchinke, 1999).
Kepuasan kerja adalah suatu teori atau konsep praktis yang sangat penting,
Karena merupakan dampak atau hasil dari keefektivan performance dan kesuksesan
dalam bekerja. Kepuasan kerja yang rendah pada organisasi adalah rangkaian dari
menurunnya pelaksanaan tugas, meningkatnya absensi, dan penurunan moral organisasi
(Mathieu&Hamel, 1889).
Keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi baik yang berorientasi bisnis
maupun publik, biasanya dipersepsikan sebagai keberhasilan atau kegagalan pemimpin.
Begitu pentingnya peran pemimpin sehingga isu mengenai pemimpin menjadi fokus yang
menarik perhatian para peneliti bidang perilaku keorganisasian.

Hubungan Gaya Kepemimpinan terhadap Persepsi Kepemimpinan oleh Karyawan

Menurut Lord & Maher (Nye & Simonetta, 1996, dalam Muh Su’ud, 2000), seseorang
menjadi pemimpin karena dipersepsikan pihak lain sebagai pemimpin. Pemimpin adalah obyek
persepsi, apakah akan dipersepsi sebagai orang yang kredibel, juga tergantung pada pelaku
persepsi (perceiver) dalam menyeleksi, mengorganisasikan, dan menafsirkan informasi yang
diterimanya. Penjelasan yang lebih spesifik tentang gaya kepemimpinan dikemukakan oleh
Hersey dan Blanchard (dalam Thoha, 2001), yaitu pola perilaku yang diperlihatkan oleh orang itu
pada saat mempengaruhi aktivitas orang lain seperti yang dipersepsikan orang lain.

Hubungan Gaya Kepemimpinan terhadap Kepuasan, Komitmen dan Kinerja Karyawan

Seperti yang telah dikemukakan oleh Porter dan Miles (dalam Stoner dan Freeman, 1989)
bahwa ada 3 hal yang mempengaruhi kinerja seseorang, yaitu motivasi, kemampuan dan
persepsi peran. Timpe (1999) juga menyatakan bahwa yang berpengaruh terhadap kinerja
seseorang karyawan adalah perilaku manajemen dan desain jabatan.

Simpulan Hipotesis Hubungan antara Gaya Partisipatif, Orientasi Prestasi dengan


Kepuasan Kerja.

Pengujian hipotesis ini terbukti bahwa gaya partisipatif dan orientasi prestasi
berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja. Hal ini mengandung pengertian bahwa
kepuasan dapat ditingkatkan apabila gaya partisipatif dan orientasi prestasi terus
ditingkatkan.
Hubungan antara Gaya Direktif dengan Kepuasan Kerja

Pengujian hipotesis ini terbukti bahwa gaya direktif berpengaruh positif terhadap
kepuasan kerja. Hal ini mengandung pengertian bahwa kepuasan dapat ditingkatkan
apabila gaya direktif terus dijaga.

 JURNAL KEEMPAT
Rendahnya kinerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Aceh
Barat, berkaitan dengan proses rehabilitasi terutama terhadap masalah pengemis yang
masih banyak di kawasan Kabupaten Aceh Barat dan orang-orang atau anak terlantar
yang hidupnya di bawah garis kemiskinan, sehingga memerlukan adanya rehabilitasi dari
Dinas Sosial agar kehidupan mereka menjadi lebih baik lagi.
Rendahnya kinerja organisasi pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Aceh Barat salah satunya dipengaruhi oleh adanya faktor human relation atau
hubungan kemasyarakatan antara organisasi dengan lingkungan sekitarnya. Human
relations dalam suatu organisasi sangat diperlukan terutama untuk mendapatkan masukan
atau mendapatkan isu-isu yang berkembang dalam masyarakat maupun dalam lingkungan
organisasi.

Teori Kepemimpinan

Konsep kepemimpinan telah banyak ditawarkan para penulis di bidang organisasi


dan manajemen. Kepemimpinan tentu saja mengkaitkan aspek individual seorang
pemimpin dengan konteks situasi di mana pemimpin tersebut menerapkan
kepemimpinan. Kepemimpinan juga memiliki sifat kolektif dalam arti segala perilaku
yang diterapkan seorang pimpinan akan memiliki dampak luas bukan bagi dirinya sendiri
melainkan seluruh anggota organisasi.
Kinerja Organisasi

Kinerja organisasi merupakan indikator tingkatan prestasi yang dapat dicapai dan
mencerminkan keberhasilan suatu organisasi, serta merupakan hasil yang dicapai dari
perilaku anggota organisasi.Kinerja bisa juga dikatakan sebagai sebuah hasil (output) dari
suatu proses tertentu yang dilakukan oleh seluruh komponen organisasi terhadap sumber-
sumber tertentu yang digunakan (input).

Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal
dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Suatu
organisasi di bentuk karena mempunyai dasar dan tujuan yang ingin dicapai. Menurut
Roya (2014), organisasi adalah bentuk perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan
bersama.akan tetapi perlu kita fahami bahwa yang menjadi dasar organisasi,bukan
“siapa” akan tetapi “apanya” yang berarti bahwa yang dipentingkan bukan siapa orang
yang akan memegang organisasi,tetapi “apakah”tugas dari organisasi.

“Kinerja organisasi adalah totalitas hasil kerja yang dicapai suatu organisasi
tercapainya tujuan organisasi berarti bahwa, kinerja suatu organisasi itu dapat dilihat dari
tingkatan sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang didasarkan pada tujuan
yang sudah ditetapkan sebelumnya”. Pieter (2015).

Human Relations

Human relations adalah suatu proses komunikasi yang dilakukan oleh 2 orang
atau lebih untuk mencapai kepuasan bersama yang memperhatikan aspek manusiawi
melalui pendekatan persuasif atau tatap muka dan didasari motif. Aspek manusiawi yaitu
aspek yang sudah lahir dari kodrat manusianya seperti sifat, bakat, minat dan perilakunya
serta perangainya.

Hubungan kemanusiaan adalah komunikasi eksternal dengan menggunakan


simbol dan tindakan simbolis untuk menginformasikan atau mempengaruhi publik
dengan menggunakan tulisan, pemasaran, periklanan, publisitas, promosi dan event
penting.
PerilakuKepemimpinan

Berbagai kajian mengenai perilaku kepemimpinan berorientasi hubungan dan


perilaku kepemim-pinan berorientasi tugas telah dimulai sejak dekade 1950-an sampai
sekarang (Lusier, 2010). Hasil kajian terhadap perilaku kepemimpinan tersebut telah
memberikan banyak kontribusi literatur pada teori kepemimpinan. Satu kontribusi
penting yang telah didapatkan adalah penggunaan konsep orientasi hubungan dan
orientasi tugas untuk membedakan berbagai jenis perilaku kepemimpinan.

Pengaruh Perilaku Kepemimpinan terhadap Human Relations Pengaruh perilaku


kepemimpinan terhadap human relations menunjukkan nilai CR sebesar 4,086 dan
dengan probabilitas sebesar 0,000. Kedua nilai yang diperoleh tersebut memenuhi syarat
untuk penerimaan H1 yaitu nilai CR sebesar 4,086 yang lebih besar dari 1,97 dan
probabilitas yang lebih kecil dari 0,05.

Pengaruh Kepercayaan terhadap Human Relations Pengaruh kepercayaan


terhadap human relations menunjukkan nilai CR sebesar 4,086 dan dengan probabilitas
sebesar 0,000. Kedua nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat untuk penerimaan H2
yaitu nilai CR sebesar 4,086 yang lebih besar dari 1,97 dan probabilitas yang lebih kecil
dari 0,05.

Pengaruh Human Relations terhadap Kinerja Organisasi Pengaruh human


relations terhadap kinerja organisasi menunjukkan nilai CR sebesar 4,202 dan dengan
probabilitas sebesar 0,000.

Pengaruh Kepercayaan terhadap Kinerja Organisasi Pengaruh kepercayaan


terhadap kinerja organisasi menunjukkan nilai CR sebesar 4,007 dan dengan probabilitas
sebesar 0,000.

Pengaruhtidak Langsung Perilaku kepemimpinan, Kepercayaan, Human relations


terhadap Kinerja Organisasi Hasil pengujian parameter sebagaimana dijelaskan pada
gambar 4.2 hasil pengujian Structural Equation Model (SEM) menunjukkan adanya
pengaruh signifikan dan positif variabel perilaku kepemimpinan, kepercayaan, human
relations terhadap kinerja organisasi Dinas.
 JURNAL KELIMA
Kepemimpinan Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi pihak
lain, melalui komunikasi baik langsung maupun tidak langsung dengan maksud untuk
menggerakkan orang-orang agar dengan penuh pengertian, kesadaran dan senang hati
bersedia mengikuti kehendak pimpinan itu. (Anoraga, 2008) Kepemimpinan merupakan
kekuatan aspirasional, kekuatan semangat, dan kekuatan moral yang kreatif, yang mampu
mempengaruhi para anggota untuk mengubah sikap, sehingga mereka menjadi conform
dengan keinginan pemimpin.
Motivasi Motivasi merupakan dorongan terhadap serangkaian proses perilaku
manusia pada pencapaian tujuan, sedangkan elemen yang terkandung dalam motivasi
meliputi unsur membangkitkan, mengarahkan menjaga menunjukkan intesitas, bersifat
terus menerus dan adanya tujuan (Wibowo, 2010). Motivasi adalah pemberian daya
penggerak menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama
dengan efektif dan terintegrasi dangan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan
(Hasibuan, 2007).

Pembahasan
Hubungan Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan Kepemimpinan merupakan
suatu cara yang dimiliki oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi sekelompok orang
atau bawahan untuk bekerja sama dan berdaya upaya dengan penuh semangat dan
keyakinan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dapat dikatakan bahwa
kepemimpinanlah yang memainkan peranan yang sangat dominan dalam keberhasilan
organisasi dalam menyelenggarakan berbagai kegiatannya terutama terlihat dalam kinerja
para pegawainya yang dapat dilihat dari bagaimana seorang pemimpin dapat
mempengaruhi bawahannya untuk bekerjasama menghasilkan pekerjaan yang efektif dan
efisien. Kepemimpinan mempunyai berbagai fungsi antara lain, menyajikan berbagai hal
yang berkaitan dengan permasalahan dalam kepemimpinan dan memberikan pengaruh
dalam menggunakan berbagai pendekatan dalam hubungannya dengan pemecahan aneka
macam persoalan yang mungkin timbul dalam ekologi kepemimpinan. Kepemimpinan
sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan, yang mempunyai peran penting dalam
rangka proses administrasi.
Hubungan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan Motivasi berarti pemberian suatu
motif dalam menggerakkan seseorang atau yang dapat menimbulkan dorongan atau
keadaan. Jadi dapat pula dikatakan bahwa motivasi adalah faktor yang mendorong orang
untuk bertindak secara sederhana.
suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu
perbuatan / kegiatan, yang berlangsung secara sadar. Dari pengertian tersebut berarti pula
semua teori motivasi bertolak dari prinsip utama bahwa : “manusia (seseorang) hanya
melakukan kegiatan yang menyenangkan untuk dilakukan.” Prinsip itu tidak menutup
kondisi bahwa dalam keadaan terpaksa seseorang mungkin saja melakukan sesuatu yang
tidak disukainya. Dalam kenyataanya kegiatan yang didorong oleh sesuatu yang tidak
disukai berupa kegiatan yang terpaksa dilakukan, cenderung berlangsung tidak efektif
dan efisien.Hal ini berarti juga yang menjadi prinsip utama dari segi psikologis, bagi
manajemen dimuka bumi adalah menciptakan kondisi yang mampu mendorong setiap
pekerja agar melaksanakan tugas-tugasnya dengan rasa senang dan puas. Dengan kata
lain manajemen sebagai proses mendayagunakan orang lain untuk mencapai suatu tujuan,
hanya akan berlangsung efektif dan efisien, jika para pekerja mampu memotivasi para
pekerja dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya. Untuk memberikan
dorongan dan menggerakkan orang-orang agar bersedia bekerja semaksimal mungkin,
perlu diusahakan adanya komunikasi dan peran serta dari semua pihak yang
bersangkutan. Motivasi menunjukkan agar pimpinan mengetahui bagaimana memberikan
informasi yang tepat kepada bawahannya agar mereka menyediakan waktunya guna
melakukan usaha yang diperlukan untuk memperoleh saran- saran dan rekomendasi-
rekomendasi mengenai masalah yang dihadapi. Untuk itu diperlukan keahlian pimpinan
untuk memberikan motivasi kepada bawahannya agar bisa bekerja sesuai dengan
pengarahan yang diberikan.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Perbandingan Jurnal

N Aspek Jurnal Jurnal Jurnal ketiga Jurnal Jurnal


o pembanding kedua kelima
pertama keempat
1. Tampilan Cover Cover Cover jurnal Cover jurnal Cover jurnal
jurnal tidak jurnal tidak bewarna tidak tidak
jurnal
bewarna tidak bewarna bewarna
bewarna
2. Bahasa yang Menggunak Bahasa Bahasa yang Bahasa pada Jurnal ini
Digunakan an bahasa yang jurnal ini menggunaka
digunakan
yang logis terdapat menggunaka n bahasa
dan mudah dalam pada jurnal n bahasa yang cukup
dipahami jurnal Indonesia mudah
menggunaka
oleh yaitu yang baik dipahami
sipembaca bahasa n bahasa dan mudah oleh si
jurnal yang baik dipahami pembaca
yang mudah
dan
mudah dimengerti.
dimengert
i
3. Tata Pengetikan Pengetika Pada jurnal Tata Pengetikan
Pengetikan pada jurnal n pada ketiga, pengetikan pada jurnal
utama jurnal pengetikan bisa pada jurnal kelima
menggunak cukup dibilang cukup ini bagus dan menggunaka
an font untuk enak dibaca rapi. n font
calibiri 11. dibilang karena jarak calibiri 11.
rapi. kelang(enter)
antar baris
tidak terlalu
dekat.
4. Kelengkapan Materi yang Isi materi Pada jurnal ini Materi pada Tidak jauh
Materi terdapat pada juga terdapat isi jurnal ini berbeda pada
pada jurnal jurnal ini materi yang cukup luas jurnal
pertama juga bias cukup lengkap untuk lainnya
cukup padat dikatakan pembahasan jurnal ini
tetapi lengkapm mata kuliah memiliki
lengkap. untuk kepemimpin kelengkapan
mata an materi yang
kuliah padat
kepemimp
inan
B. Kelebihan dan kelemahan jurnal

Kelima jurnal tersebut sama-sama bagus. Untuk kelebihan dan kekurangannya sulit untuk
ditemukan. Namun menurut saya, pada jurnal utama memiliki kelebihanmateri yang cukup
adat dan singkat tetapi mudah untuk dipahami. Dan kelimajurnal memiliki kelebihan yang
sama” dilengkapi materi pembahasan yang sangat luas tentang kepemimpinan.
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Jadi, kesimpulan yang saya dapat ambil dari critical jurnal review ini adalah
bahwa jurnal yang saya bahas memiliki kelebihan dan kekurangan. Di satu sisi
kelebihan jurnal ini adalah pembahasannya yang sangat bagus dan detail yang
membuat Jurnal ini cocok digunakan mahasiswa Jurusan PENDIDIKAN TATA
RIAS sebagai panduan dan pedoman untuk menambah pengetahuan tentang dasar
penelitian sebuah kajian KEPEMIMPINAN yang baik dalam pembelajaran
maupun dalam aplikasinya.

B. SARAN
Saya menyadari bahwa kajian review yang telah saya lakukan ini tidak terlepas
dari kekurangan, seperti halnya pepatah yang mengatakan, “tak ada gading yang
tak retak, tak ada satupun manusia yang sempurna.” maka saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca sangat saya harapkan sehingga dapat
dijadikan bahan evaluasi untuk kedepannya lebih baik. Akhirnya, semoga kajian
ini memberikan manfaat bagi pembaca dalam menambah wawasan dalam
keilmuan tentang pengkajian sebuah jurnal. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
https://media.neliti.com/media/publications/288149-kepemimpinan-leadership-berbasis-
karakte-4640d947.pdf

https://core.ac.uk/download/pdf/229851215.pdf

file:///C:/Users/HP/Downloads/5561-15449-1-PB%20(1).pdf

file:///C:/Users/HP/Downloads/10241-24864-1-SM%20(1).PDF

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jbie/article/viewFile/12559/12131

Anda mungkin juga menyukai