Anda di halaman 1dari 14

“EKOLOGI ADMINISTRASI PUBLIK ”

"Tema 7"

"Energi Bersih dan Terbarukan dalam Rangka Mendukung sdgs"

Dosen Pengampu :

Nimrah Rahmayanti Yusuf A.,S. Sos., M. Si

Di susun oleh:

Nama : Putu Ida Padmawati

NIM : 181010798

Semester : Ganjil (5)

ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
danhidayahnya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul“Energi Bersih danTerbarukan Sustainable Development Goals
(SDGs)”dapat diselesaikan dengan baik.Dan juga kami berterimakasih kepada Ibu
Nimrah Rahmayanti Yusuf A., S. Sos., M. Si. selaku dosenmata kuliah Ekologi
Administrasi Publikyang telahmembimbing dan memberikan sumbangsih ilmunya
kepada saya. saya sangat berharap semoga makalah ini dapat berguna untuk
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Sustainable Development
Goals khususnya tujuan 7 itu sendiri.

Sayaberharapadanya kritik, saran dan usukan demi perbaikan makalah untuk di


masa datang, mengingattidak ada sesuatu yang sempurna tanpa ada saran yang
membangun.Semoga makalah ini dapat dipahami dan berguna bagi siapapun yang
membacanya.Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan susunan
kalimat dan tata bahasayang kurang berkenan dan semoga adanya kritik dan saran
yang membangun untuk masadepan.

Kolaka, November 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................
DAFTARISI............................................................................................................
Bab 1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang.................................................................................................
1.2. Tujuan .............................................................................................................
1.3. Cakupan..........................................................................................................
Bab 2. Pembahasan
2.1. Menjamin Akses Terhadap Energi yang Terjangkau, Dapat Diandalkan,
Berkelanjutan, dan Modern..................................................................................
Bab 3. Penutup
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................
3.2 Saran...............................................................................................................
Daftar Pustaka......................................................................................................
Bab 1

Pendahuluan

1.1 Latar belakang

Sampai saat ini, masalah yangberkaitan dengan energi dan sumber dayaalam
masih menjadi permasalahan yang tidak kunjung mendapatkan solusi yangtepat.
Selama ini, masyarakat padaumumnya masih bergantung pada sumber-sumber
energi yang berasal dari fosil yangketersediaannya sangatlah terbatas danperlahan
mulai habis. Berdasarkan rasiocadangan terhadap produksi (R/P), 11,6 tahun lagi
ketersediaan minyak di Indonesiaakan habis apabila tidak ditemukancadangan
baru, menekan jumlah konsumsi,serta menggantinya dengan sumber energi
terbarukan. Begitu pula dengan sumberenergi fosil lainnya, seperti batu bara
dangas bumi yang masing-masing dapat bertahan hingga 67 tahun dan 41,6 tahun
lagi. Pada 21 Oktober 2015, TujuanPembangunan Berkelanjutan atau yangdikenal
sebagaiSustainable DevelopmentGoals (SDGs) dibentuk oleh
PerserikatanBangsa-Bangsa (PBB) untuk menggantikanprogram sebelumnya,
yakni Millenium Development Goals (MDGs). SDGsmerupakan agenda
internasional yangdirancang untuk mengatasi problema lingkungan, sosial, dan
ekonomi duniadalam kurun 15 tahun. Berbeda denganMDGs yang sebelumnya
hanya memiliki 8tujuan penting yang ingin dicapai, SDGsmemiliki cakupan yang
lebih luas karenaagenda ini terdiri atas 17 tujuan utama dan169 target yang
bersifat global dan dapatdiaplikasikan secara universal.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat 17 tujuan yangmembentuk


agenda pembangunanberkelanjutan. Salah satunya adalah energibersih dan
terjangkau yang merupakantujuan ketujuh. Tujuan ini terdiri dari tigatarget demi
terjaminnya akses universal terhadap energi yang berkelanjutan bagisetiap
manusia di bumi ini. Setiap negaraberkembang ditargetkan sudah memilikidan
memperluas infrastruktur yang dapatmenyediakan energi bersih di tahun 2030.
Perluasan teknologi ini diharapkan dapatmenunjang pertumbuhan
lingkungannya,baik dalam aspek sosial, lingkungan, danekonomi negara masing-
masing.

1.2. Tujuan Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sumber energi bersih dan
terbarukan

1.3. Cakupan Masalah

Untuk menghindari persepsi yang salah dan meluasnya pembahasan maka


pembatasan masalah penelitian ini adalah Pemanfaatan energi terbarukan secara
optimal
Bab 2

Pembahasan

Energi bersih dan terbarukandiperlukan untuk semua kebutuhan sehari-hari kita.


Energi-energi yang kita butuhkan ini pada umumnya berwujud sebagai
energiangin, energi air, energi panas bumi, dan juga solar cell.

Energi tersebut termasuk sebagai sumber energi yang terbarukankarena dapat


diperoleh secara terus-menerus.Eraclean energini sudah mulaimendekati
kenyataan khususnya di bidangtransportasi. Dengan adanya tujuan
SDGs,ketergantungan masyarakat akan bahan bakar fosil diperkirakan akan
berkurangdan pada akhirnya pada tahun 2050 lebihdari 50% kendaraan dan
kegiatan industrisudah menggunakan sumber energi listrikyang berasal dari
pembangkit yangmenggunakan energi-energi terbarukan,seperti angin dan
matahari. Hal tersebutsempat dibahas di forum Clean Energy Ministerial(CEM)
yang berlangsung diBeijing, Tiongkok yang berlangsungselama 3 hari mulai
tanggal 6-8 Juni 2017.Pertemuan tersebut dihadiri perwakilan dari25 negara di
dunia. Pokok pembahasannyayaitu tentang hal yang erat kaitannyadengan
teknologi energi bersih. Indonesia sangat kaya akan potensienergi baru dan
terbarukan. Apabiladikembangkan dengan baik, potensi tersebut akan menjadi
manfaat yang sangatterasa sekali pengaruhnya pada kehidupanmasyarakat.
Potensi-potensi yangdimaksud adalah sebagai berikut:

a.Potensi Energi Surya

Indonesia yang merupakan negara tropis memiliki potensienergi surya yang


sangat besarkarena wilayahnya yang terbentang melintasi gariskhatulistiwa,
dengan besarradiasi penyinaran 4,80 kWh/m2/hari. Energi surya dikonversi
langsung dan bentukaplikasinya dibagi menjadi dua jenis, yaitu solar thermal
untukaplikasi pemanasan dan solarphotovoltaic untuk pembangkitan listrik.
Teknologiyang digunakan pun mudahdipahami, pengoperasiannya yang
sederhana, hinggape rawatannya yang tidak sulit membuat teknologi ini
sangatditerima di masyarakat dan yang terpenting tidak ada risiko bencana yang
mengancam keselamatan manusia danlingkungan

Salah satu daerah yang telah memilih menggunakan PLTS sebagai alternatif lain
dalam hal pemasokan energi listrik adalah Desa Anawua, Kecamatan Toari,
Kabupaten Kolaka tepatnya dimulai dari awal tahun 2016 tepatnya januari 2016.
Tetapi dalam perkembangannya, perencanaan awal PLTS yang tidak sesuai
dengan PLTS yang telah terpasang juga menyebabkan kebutuhan daya dari
masyarakat kurang terpenuhi, selain itu perawatan PLTS dianggap sangat penting
karena penyerapan energi panas dari modul surya yang terpasang sangat
tergantung dari cara masyarakat merawat PLTS itu sendiri. Tujuan dari penelian
ini adalah melaksanakan evaluasi terhadap perencanaan awal PLTS dan setelah
PLTS Terpasang, mengetahui beban energi maksimal serta menyusun alternatif
pengelolaan PLTS.

Terdapat beberapa point dalam evaluasi sistem pemasangan, kesalahan


pemasangan grounding, tidak adanya trafo pada lampu jalan, kondisi area plts
yang tidk steril serta pembagian beban yang tidak sesuai dengan daya yang
dihasilkan oleh plts. Berdasarkan perhitungan beban masyarakat untuk
penggunaan plts terpusat 20 kwp, besarnya energi total terpakai adalah 23.175
Wh, sementara jumlah daya tersimpan pada kapasitas baterai adalah 153.600 Wh.
Penambahan daya serta pengelolaan plts akan membuat PLTS terpusat 20 kWp
desa anawua akan lebih efisien dalam penggunaannya.

b.Potensi Energi Angin

Sumber energi bayu berasal daripergerakan udara akibat perubahan temperatur


udarakarena pemanasan dari radiasimatahari. Pembangkit ListrikTenaga Bayu
(PLTB) adalah pembangkit listrik energi terbarukan yang tumbuh pesatdi
berbagai negara maju.Adapun di Indonesia teknologiturbin angin yang
modernbelum sepenuhnya dikuasai, sehingga masih dibutuhkan riset yang intensif
untuk mengembangkan turbin angin yang cocok dengan kondisipotensi energi
angin diIndonesia. Walaupun biaya investasi per daya terbangkitkanrelatif masih
mahal, tetapi biayapokok produksi listrik relatifbersaing dengan
sistempembangkit listrik energiterbarukan lainnya.

c.Potensi Energi Laut

Gelombang tercipta terutamaakibat hembusan angin dipermukaan laut. Selama


ada perbedaan suhu udara di suatu daerah dengan daerah lainnyaakan
menimbulkan angin yangmembentuk gelombang jika melewati laut.
Kekuatangelombang bervariasi di setiaplokasi. Daerah samuderaIndonesia
sepanjang pantaiselatan Jawa sampai NusaTenggara adalah lokasi yangmemiliki
potensi energi gelombang cukup besar berkisar antara 10 - 20 kW per meter
gelombang. Beberapa penelitianmenyimpulkan bahwa energigelombang di
beberapa titik diIndonesia bisa mencapai 70kW/m di beberapa lokasi. Pantaibarat
Pulau Sumatera bagianselatan dan pantai selatan Pulau Jawa bagian barat juga
berpotensi memiliki energi gelombang laut sekitar 40kW/m.Ada pula penerapan
lainnya. Penerapan akan energi bersih danterjangkau ini sebenarnya telah
dilakukansejak beberapa tahun lalu tetapi tidak banyak orang yang mengetahui
tentang hal ini. Salah satu contoh dengandiresmikannya Pembangkit Listrik
TenagaMikro Hidro (PLTMH) di Desa CintaMekar, Kabupaten Subang , Jawa
Baratpada 17 April 2004 lalu. Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro pula
merupakan suatupembangkit listrik berskala kecil yangmenggunakan tenaga air
sebagaipenggeraknya.

Selain itu, masih banyak sumber-sumber energi terbarukan di Indonesia.Salah


satunya yang dalam beberapa tahun terakhir menjadi perbincangan baik dimedia
massa maupun kalangan masyarakat, yaitu pemanfaatangeothermalatau
panasbumi.

Geothermal terdiri dari dua kata, Geo yang berarti bumi, dan Thermal
yangmemiliki arti panas. Sama seperti pemanfaatan yang lainnya, tidak
banyakorang yang mengetahui tentang hal ini.Sebenarnya, pemanfaatan panas
bumi ini sudah dimulai ketika Kolonial Belandamasih berkuasa di Indonesia
sekitar tahun1918. Pemanfaatan ini pun terhenti akibatterjadinya perang. Setelah
Indonesiamerdeka, pengembangan geothermalmulaidilakukan lagi pada tahun
1972. PemerintahIndonesia yang kala itu mendapatkanbantuan dari Selandia Baru
dan jugaPrancis mampu mendeteksi sekitar 217 titikyang berpotensi dijadikan
sumber panasbumi. Titik itu menyebar mulai dariSumatra, Jawa, Bali, Nusa
Tenggara,hingga Papua. Setelah dilakukannya survei yang pertama, pemerintah
kembalimelakukan survey wilayah berpotensi gothermal hingga jumlahnya
meningkatmenjadi 256 titik. Dari potensi ini, pemerintah mulai
melakukanpengembangan hingga PLTP pertama diIndonesia bisa beroperasi dan
menyokongkebutuhan listrik nasional meski jumlahnya tidak terlalu banyak.Ada
dua alasan yang menyebabkanPemerintah Indonesia terus menggenjotproduksi
energi listrik denganmemanfaatkan panas bumi.

Pertama, potensigeothermalIndonesia sangat besar.Diperkirakan, cadangan energi


panas bumidunia sebesar 40% ada di bawah tanahIndonesia. Sayangnya, potensi
itu belumdikembangkan dengan baik atau hanya 5%saja. Dengan potensi energi
panas bumi yang cukup besar itu, Indonesia barumenempati urutan ketika sebagai
negarayang memanfaatkangeothermaluntuklistrik setelah Amerika dan
Filipina.Padahal, Indonesia menargetkan adanya daya listrik sebesar 7,6 GW pada
tahun2025. Pemenuhan target inilah yangmenjadi alasan kedua. Jika proyek ini
terusberjalan, bukan tidak mungkinpemanfaatangeothermal akan
menggeserpembangkit dengan bahan bakar fosil atau energi terbarukan lainnya.
Limbah yangdihasilkan hanya berupa air yang tidakmerusak atmosfer dan
lingkungan. Limbahbuangan air pembangkit panas bumi akandiinjeksikan jauh ke
dalam lapisan tanahdan tidak akan mempengaruhi persediaanair tanah. Emisi
CO2nya pun hanyaberkisar di angka 20 g/MWh, jauh lebihrendah bahkan kurang
dari setengah emisi yang dihasilkan oleh gas alam, minyakbumi, diesel ataupun
batu bara. Energipanas bumi mampu memproduksi secara terus menerus selam 24
jam, sehingga tidakmembutuhkan tempat penyimpanan energi. Tingkat
ketersediaan juga sangat tinggiyaitu di atas 95%.Panas bumi yang terkandung
didalam perut bumi merupakan bentuk energi hasil rekayasa alam sehingga
tidakdiperlukan variasi rekayasa buatan untukmenggali potensi tersebut. Investasi
yang diperlukan pun jauh lebih murah jikadibandingkan dengan Negara lain.
Dengankisaran investasi yang sama, energi yangdihasilkan oleh panas bumi
Indonesia 10 kali lebih besar jika dibandingkan dengan panas bumi dari Negara
lain.. Pada tahun 2025 diproyeksikan geothermalIndonesia dapat menghasilkan
panas bumi sebesar9500 MW atau setara dengan 400 ribubarrel oil equivalen(boe)
per harinya. Sebuah potensi energi yang sangat besar.
Bab 3

Penutup

3.1. Kesimpulan

Masalah yang menyangkut tentangsumber daya dan energi hingga saat inimasih
menjadi masalah yang belum menemukan solusi yang tepat untukmengatasinya.
Ketergantungan masyarakatpada sumber energi fosil seakanmenyulitkan sebuah
gagasan dan inovasibaru akan energi yang bersih dan terjangkau masuk ke dalam
kehidupan masyarakat. Apabila tidak segeraditemukan sumber energi baru, maka
sumber daya fosil, seperti minyak bumi,batu bara, dan gas alam diperkirakan
akanhabis dalam waktu dekat.Untuk menindaklanjutipermasalahan diatas, maka
PerserikatanBangsa-Bangsa (PBB) bersama seluruhperwakilan negara-negara di
dunia terusberupaya untuk membuat suatu gagasan dan sebuah solusi untuk setiap
masalah-masalah yang terjadi. Maka dari itu, Pada21 Oktober 2015, Tujuan
PembangunanBerkelanjutan atau yang dikenal sebagaiSustainable Development
Goals

(SDGs)dibentuk oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa(PBB) untuk menggantikan


program sebelumnya, yakni Millenium Development Goals (MDGs). SDGs
merupakan agendainternasional yang dirancang untuk mengatasi problema
lingkungan, sosial, danekonomi dunia dalam kurun 15 tahun.Permasalahan energi
ini termasuk ke dalamrencana pembangunan berkelanjutan , yaitu tujuan ketujuh.
Tujuan ini terdiri dari tigatarget demi terjaminnya akses universal terhadap energi
yang berkelanjutan bagi setiap manusia di bumi ini. Diharapkanpula, pada tahun
2030 setiap negara sudahmampu menyediakan energi yang bersihdan
terjangkau.Indonesia sangat kaya akan potensienergi baru dan terbarukan.
Apabiladikembangkan dengan baik, potensi tersebut akan menjadi manfaat yang
sangat terasa sekali pengaruhnya pada kehidupanmasyarakat. Potensi-potensi
tersebut, yaitupotensi tenaga surya, angin, gelombang laut, mikro hidro,
dangeothermal.emanfaatan potensi mikro hidrosudah dimulai sejak tahun 2004
lalu,program PLTMH yang terletak di Subang,Jawa Barat ini mendulang
kesuksesan,karena sistemnya yang berbasis masyarakatmembuat warga Desa
Cinta Mekar turutaktif dalam mengelola PLTMH ini.Tenaga

geothermal

pun masih terusdiupayakan oleh pemerintah untuk menjadipengganti utama bahan


bakar fosil.Pemanfaatan tenaga panas bumi ini sudahdilakukan sejak bangsa
Kolonial Belandamasih menduduki Indonesia pada tahun1918. Pemanfaatan
tersebut terhenti akibatpecahnya peperangan antara Indonesiadengan Belanda.
Setelah Indonesiamerdeka, pengembangangeothermalmulaidilakukan lagi pada
tahun 1972. Pemerintah Indonesia yang kala itu mendapatkan bantuan dari
Selandia Baru dan jugaPrancis mampu mendeteksi sekitar 217 titikyang
berpotensi dijadikan sumber panasbumi. Titik itu menyebar mulai dariSumatra,
Jawa, Bali, Nusa Tenggara,hingga Papua. Setelah dilakukannya survei yang
pertama, pemerintah kembali melakukan survey wilayah berpotensi gothermal
hingga jumlahnya meningkat menjadi 256 titik. Dari potensi ini,pemerintah mulai
melakukanpengembangan hingga PLTP pertama diIndonesia bisa beroperasi dan
menyokong kebutuhan listrik nasional meski jumlahnya tidak terlalu
banyak.Sebenarnya, Indonesia sudah sangat mampu memperoleh keuntungan
darisumber daya yang sudah dimiliki, akan tetapi terhalang oleh keseriusan pihak-
pihak yang terkait akan masalah ini. Dalam kehidupan sehari-hari pun dapat
terlihatsifat asli kebanyakan masyarakat Indonesiapada saat ini yang dapat
dibilang acuh takacuh. Selain itu, kurangnya fungsi pemerintah dalam
mensosialisasikaninformasi-informasi yang terkait denganSDGs serta tujuannya,
khususnya yangberkaitan dengan energi bersih dan terjangkau. Akibatnya, masih
banyak masyarakat Indonesia yang tidakmengetahui pengertian, tujuan, dan
manfaat dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutanini dan dampaknya bagi
keberlangsunganhidup masyarakat.Untuk saat ini, Indonesia masih membutuhkan
sosok pencetus semangatbaru, semangat yang dapat membawaIndonesia menuju
perubahan yang lebihbaik, khususnya di bidang energi bersih dan terjangkau ini.
Sudah banyak cara yangdilakukan oleh pemerintah untuk mencetaksosok yang
mahir di bidang ini, seperti diberikannya beasiswa bagi pemuda yangberprestasi
di bidang energi, diadakannyakejuaraan yang bertemakan energi,
hinggamengeluarkan peraturan tentang energi terbarukan, salah satunya Undang-
undang No. 30 Tahun 2007. Hal-hal tersebutdiharapkan mampu mencetak para
ahliyang mampu memanfaatkan segala sumberdaya yang terdapat di Indonesia
untukdijadikan sebuah sumber energi terbarukan yang tentunya ramah lingkungan

3.2. Saran

Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah
tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun
dari para pembaca.
Daftar Pustaka

http://dx.doi.org/10.33772/jfe.v2i3.7900

https://www.academia.edu/38000753/
ENERGI_BERSIH_DAN_TERJANGKAU_BERDASARKAN_SUSTAINABLE
_DEVELOPMENT_GOALS_SDGs_pdf

Anda mungkin juga menyukai