Anda di halaman 1dari 15

Energi Sumberdaya Alam Yang Tidak Terbarukan

Di susun Oleh :

Nama : Krisdayanti Telaumbanua

Nim : 199901015

Kelas :B

Matkul : Ekonomi SDAL

Dosen Pengampu :

YEARNING HAREFA, S.E., M.Si

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDDIKAN (IKIP) GUNUNGSITOLI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (FPIPS)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

TA. 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi
pendidikan dalam profesi keguruan.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Gunungsitoli, Mei 2021

Krisdayanti Telaumbanua
NIM. 199901015
Daftar Isi

KATA PENGANTAR...................................................................................... i

Daftar Isi .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang............................................................................. 1

1.2 Tujuan ......................................................................................... 2

1.3 Manfaat........................................................................................ 2

BAB II PEMABAHASAN.............................................................................. 3

2.1 Defenisi Sumberdaya Energi Terbarukan................................... 3

2.2 Indikator Sumberdaya Energi Terbarukan.................................. 3

1) Energi Matahari Langsung................................................... 3

2) Energi Matahari Tidak Langsung......................................... 4

3) Sumber Energi Terbarukan Lainnya.................................... 6

4) Solusi Energi........................................................................ 9

BAB III PENUTUP.......................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semua kegiatan yang dilakukan oleh mahluk hidup termasuk manusia dalam kehidupan
sehari-hari pasti memerlukan energi, baik besar maupun kecil sehingga energi dianggap
sebagai salah satu unsur penting dalam menunjang kehidupan di alam semesta. Tanpa adanya
energi maka semua aktivitas manusia akan terhambat. Secara sederhana, energi adalah hal
yang membuat segala sesuatu disekitar kita terjadi. Kita menggunakan energi untuk semua
hal yang kita lakukan. Misalnya untuk penerangan, proses industri atau untuk menggerakkan
peralatan rumah tangga diperlukan energi listrik, untuk menggerakkan kendaraan baik roda
dua maupun roda empat diperlukan bensin, serta masih banyak peralatan disekitar kehidupan
manusia yang memerlukan energi.
Ada banyak tantangan yang terkait dengan energi. Salah satu hal yang menjadi
perhatian pemerintah Indonesia adalah bagaimana memperluas jaringan listrik, terutama
dengan membangun infrastruktur pasokan listrik ke daerah perdesaan. Masih ada banyak
daerah perdesaan yang sering mengalami pemadaman listrik oleh karena infrastruktur yang
tidak memadai. Banyak tempat yang tidak memiliki akses terhadap infrastruktur listrik,
sehingga masyarakat menggunakan sumber-sumber energi yang mahal dan tidak efisiean
seperti lampu minyak tanah, genset, atau kayu untuk memasak.
Sebagian besar energi yang digunakan di Indonesia berasal dari energi fosil yang
berbentuk minyak bumi, gas bumi, dan batu bara yang merupakan sumber daya energi tidak
terbarukan. Ketergantungan terhadap bahan bakar fosil setidaknya memiliki ancaman serius
yaitu menipisnya cadangan migas bumi dan batu bara, ketidakstabilan harga akibat laju
permintaan yang lebih besar dari produksi, polusi gas rumah kaca (terutama CO2) akibat
pembakaran bahan bakar fosil.
Dengan menghemat 10% juga dapat melistriki sekitar 2,5 juta kepala keluarga di 6
provinsi yang tersebar di seluruh desa bagian Indonesia Timur atau setara dengan 10 juta jiwa
akan mendapatkan akses listrik. Ilustrasinya, dengan mematikan lampu dan peralatan
elektronik di rumah Anda selama satu jam per hari akan menghemat konsumsi listrik setara
dengan 600 watt. Penghematan tersebut setara dengan pemberian akses listrik kepada satu
rumah tangga di daerah terpencil.
Dulu, tujuan utama pengadaan jaringan listrik adalah untuk menghubungkan desa-desa
dengan jaringan listrik PLN yang bukan merupakan solusi praktis untuk dapat menjangkau
semua tempat di Nusantara. Oleh karena ada kekuatiran mengenai keamanan energi dan
perubahan iklim, maka Indonesia berencana untuk meningkatkan porsi pemanfaatan energi
terbarukan yang sangat sesuai untuk dikembangkan di daerah.

B. Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka makalah ini bertujuan untuk mengupas
mengenai sumberdaya energi. Secara khusus, akan dibahas mengenai sumberdaya energi
terbarukan, jenis-jenis sumberdaya energi terbarukan, proses kerja dalam menghasilkan
energi dari sumberdaya energi terbarukan yang semua bersumber dari alam. Diharapkan
dengan adanya penjelasan mengenai sumberdaya energi terbarukan, maka akan timbul
kesadaran dari kita semua. Yang pada akhirnya sumberdaya energi terbarukan dapat
dikembangkan karena sumberdaya energi tidak terbarukan yang tidak ramah lingkungan yang
menimbulkan polusi udara, air, dan tanah yang berdampak kepada penurunan tingkat dan
standar hidup.

C. Manfaat
Makalah ini kiranya dapat bermanfaat dalam memberikan informasi mengenai
sumberdaya energi terbarukan, terutama bagi kita semua yang sangat membutuhkan
sumberdaya energi terbarukan yang ramah lingkungan dan sifatnya berkelanjutan.
Bab II
PEMBAHASAN

A. Defenisi Sumber Daya Alam Terbarukan


Ada banyak alasan mengapa energi terbarukan menjadi pilihan. Diantaranya adalah
relatif bersifat netral karbon, kebanyakan tidak menimbulkan polusi, dan semakin
mendapatkan dukungan dari berbagai LSM untuk menggantikan solusi energi tidak
terbarukan berbasis bahan bakar fosil. Lebih lanjut, mengimplementasikan teknologi ini
dalam masyarakat perdesaan bisa memberikan peluang kemandirian untuk mengelola dan
mengupayakan kebutuhan energi mereka sendiri beserta solusinya.
Banyak negara telah menyadari pentingnya pemanfaatan sumber-sumber energi
terbarukan sebagai pengganti energi tidak terbarukan seperti minyak bumi, gas bumi,
batubara yang telah menimbulkan dampak yang sangat merusak terhadap bumi. Dengan
semakin menipisnya cadangan sumber energi tidak terbarukan, maka biaya untuk
penambangannya akan meningkat. Hal tersebut berdampak pada meningkatnya harga jual ke
masyarakat. Pada saat yang bersamaan, energi tidak terbarukan akan melepaskan emisi
karbon ke atmosfir yang menjadi penumbang besar terhadap pemanasan global
Energi terbarukan adalah sumber-sumber energi yang bisa habis secara alamiah. Energi
terbarukan berasal dari elemen-elemen alam yang tersedia di bumi dalam jumlah besar,
seperti matahari, angin, air, tumbuhan, dsb. Energi terbarukan merupakan sumber energi
paling bersih yang tersedia di planet ini.

B. Indikator Sumber Daya Alam Terbarukan


Sumberdaya energi terbarukan mempunyai tiga indikator yang akan memperjelas
bagian-bagian dari sumber energi terbarukan. Indikator tersebut adalah sebagai berikut :
1) Direct Solar Energy (Energi Matahari Langsung).
Direct solar energy (energi matahari langsung) merupakan sumber energi matahari
(surya) yang dihasilkan secara langsung. Matahari menghasilkan energi yang sangat
besar.Pemanfaatan energi matahari yang paling sederhana adalah dengan cara
langsung, yaitu panasnya digunakan untuk mengeringkan sesuatu seperti menjemur
pakaian, bahan makanan (ikan dan kerupuk), dan mengeringkan air laut dalam proses
pembuatan garam.
Matahari dapat digunakan secara langsung untuk memproduksi listrik dan untuk
memanaskan.Energi matahari langsung mengubah sinar matahari secara langsung
menjadi panas atau energi listrik yang berguna bagi kehidupan kita.

2) Indirect Solar Energy (Energi Matahari Tidak Langsung).


Indirect solar energy (energi matahari tidak langsung) merupakan sumber energi
matahari (surya) yang dihasilkan secara tidak langsung. Beberapa sumber energi
terbarukan secara tidak langsung menggunakan energi matahari. Pembakaran
biomassa (bahan organik) adalah contoh energi matahari tidak langsung karena
tanaman menggunakan energi matahari untuk foto sintesis dan menyimpan energi
dalam biomassa.
a) Energi Biomassa (Biomass Energy)
Beberapa sumber energi terbarukan secara tidak langsung menggunakan
energi matahari. Pembakaran biomassa adalah contoh dari energi matahari secara
tidak langsung karena tanaman menggunakan energi matahari untuk proses
fotosintesis dan menyimpan energi dalam bioamssa. Energi biomassa adalah
sumber energi dari bahan organik yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Bahan
organik ini dapat diperoleh secara langsung melalui pemanfaatan tanaman dan
hewan, atau dari sampah. Ketersediaan sampah organik akan terus berlanjut
selama kegiatan manusia juga terus menghasilkan sampah, terutama sampah
yang berasal dari tumbuhan dan hewan.
Tumbuh-tumbuhan menyerap energi dari matahari untuk pertumbuhan dan
perkembangbiakannya. Hewan herbivor memanfaatkan energi matahari yang
terdapat pada tumbuhan secara langsung untuk kelangsungan hidupnya,
sedangkan hewan karnivor memanfaatkan energi matahari secara tidak langsung
yaitu melalui energi yang telah berubah bentuk menjadi daging pada hewan lain.
Saat biomassa menghasilkan energi, CO2 akan dilepaskan ke atmosfer.
Siklus CO2 ini lebih pendek dibandingkan dengan yang dihasilkan dari
pembakaran minyak bumi atau gas alam sehingga tidak memiliki efek terhadap
kesetimbangan CO2 di atmosfer. Oleh karenanya, meskipun menghasilkan
limbah CO2, pemanfaatan biomassa merupakan pemanfaatan energi yang
berkelanjutan.
Biomassa dapat diambil dari limbah pertanian, limbah industri berbahan
dasar organik (misalnya pohon jarak atau Ricinus communis. Selain limbah
pertanian dan industri, limbah peternakan dan dan limbah rumah tangga juga
dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi biomassa. Bahan penyusun biomassa
dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu biomassa kering (limbah kayu, jerami,
atau sekam) dan biomassa basah (kotoran ternak dan sampah rumah tangga).

b) Energi Angin (Wind Energy)


Energi angin merupakan bentuk tidak langsung dari energi matahari. Energi
dari sinar matahari ditransformasikan menjadi energi mekanik melalui
pergerakan molekul udara yang bersifat sporadis dan banyak terdapat
dipermuakaan bumi. Angin merupakan adalah udara yang bergerak yang
diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan atau
suhu udara. Energi angin adalah bentuk energi yang sangat besar yang dapat
dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik. Pada saat angin bertiup, angin
disertai dengan energi kinetik (gerakan) yang bisa melakukan suatu pekerjaan.
Contohnya yaitu perahu layar memanfaatkan tenaga angin untuk mendorongnya
bergerak di air.
Tenaga angin juga bisa dimanfaatkan menggunakan kincir angin yang
selanjutnya membangkitkan energi listrik. Ada beberapa wilayah di Indonesia
yang memiliki potensi untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga bayu.
Pada kecepatan tertentu, pergerakan udara ini mampu memutar kincir atau
baling-baling udara yang dapat dikonversi menjadi energi listrik.

c) Energi Air (Hydropower)


Energi matahari merupakan energi yang diperoleh dari hasil energi matahari
secara tidak langsung. Energi matahari menggerakkan siklus hidrologi yang
meliputi curah hujan, penguapan, transpirasi, drainase, dan limpasan. Air
mengalir dari ketinggian yang lebih tinggi lalu kembali ke permukaan laut
melalui sungai.
Selain matahari, para ilmuan juga menemukan bahwa air adalah zat yang juga
tersedia melimpah di permukaan bumi karena 2/3 permukaan bumi diliputi oleh
air. Air dapat menjadi sumber energi. Sumber air alami seperti sungai, danau, dan
laut yang dapat dimanfaatkan dengan beberapa cara untuk menjadi sumber
energi.
Tenaga air adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir atau air
terjun. Air yang mengalir ke puncak baling-baling atau baling-baling yang
ditempatkan di sungai akan menyebabkan baling-baling bergerak dan
menghasilkan tenaga mekanis atau listrik. Tenaga air sudah cukup dikembangkan
dan ada banyak pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang menghasilkan listrik
di seluruh Indonesia.
Potensi tenaga air dan pemanfaatannya pada umumnya berlainan bila
dibandingkan dengan penggunaan energi yang berasal dari bahan bakar fosil.
Pertama, sumber tenaga air secara teratur dibangkitkan kembali karena
pemanasan lautan oleh penyinaran matahari sehingga merupakan suatu sumber
yang secara siklus diperbaharui. Kedua, potensi secara keseluruhan dari pada
tenaga air relatif kecil bila dibandingkan dengan jumlah sumber bahan bakar fosil
sekalipun misalnya seluruh potensi tenaga air ini dapat dikembangkan
sepenuhnya.
Ketiga, penggunaan tenaga air pada umumnya merupakan pemanfaatan
multiguna karena biasanya dikaitkan dengan irigasi, pengendalian banjir,
perikanan, rekreasi, dan navigasi. Bahkan sering terjadi bahwa [embangkitan
tenaga listrik hanya merupakan manfaat sampingan dengan misalnya irigasi atau
pengendalian banjir sebagai penggunaan utama. Keempat, pembangkit listrik
tenaga air dilakukan tanpa ada perubahan suhu.
Prinsip utama yang diterapkan dalam pembangkit listrik tenaga air adalah
memanfaatkan aliran/pergerakan air untuk menghasilkan energi. Pemanfaatan
aliran air sungai untuk membangkitkan tenaga listrik perlu dibantu alat pemutar
yang disebut turbin, kincir, atau di Indonesia dikenal sebagai kincir air. Ada
banyak pembangkit listrik tenaga air di Indonesia yang sudah beroperasi. Salah
satu pembangkit listrik tenaga air yang ada di provinsi Sulawesi Selatan adalah
PLTA Bakaru yang memanfaatkan aliran sungai Mamasa hingga sungai Saddang
yang dibendung dan kemudian dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik

3) Other Renewable Energy Sources (Sumber Energi Terbarukan Lainnya).


Other renewable energy atau sumber energi terbarukan lainnya mempunyai dua
pokok pembahasan yaitu mengenai sumber energi panas bumi dan sumber energi
pasang surut. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah masing-masing penjelasan
mengenai sumber energi panas bumi dan sumber energi pasang surut :
a) Energi Panas Bumi (Geothermal Energy)
Energi panas bumi adalah energi panas yang berasal dari dalam bumi. Pusat
bumi cukup panas untuk melelehkan bebatuan atau magma yang mencair akibat
panas yang ada dibawah permukaan bumi. Suhu bumi meningkat 1ºC setiap
penurunan 30-50 m dibawah permukaan tanah. Suhu bumi 3.000 m dibawah
permukaan cukup panas untuk merebus air. Kadang-kadang air bawah tanah
merayap mendekati bebatuan panas dan menjadi sangat panas atau berubah
menjadi uap.
Energi panas bumi dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik.
Pembangkit listrik tenaga panas bumi hampir tidak menimbulkan polusi atau
emisi. Tenaga ini juga tidak menimbulkan kebisingan. Pembangkit listrik
geotermal menghasilkan listrik sekitar 90% dari bahan bakunya, dibandingkan
pembangkit listrik berbahan bakar fosil yang hanya menghasilkan 65-75% dari
bahan bakunya.
Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTPB) adalah seperti pembangkit
listrik tenaga batubara biasanya, hanya tidak memerlukan bahan bakar. Uap atau
air panas langsung berasal dari bawah tanah dan menggerakkan turbin yang
dihubungkan dengan generator yang akan menghasilkan listrik. Indonesia
memiliki potensi yang cukup besar untuk menghasilkan pembangkit listrik
tenaga panas bumi
Untuk menghasilkan energi panas bumi yang akan membangkitkan listrik,
membutuhkan beberapa komponen pendukung diantaranya adalah pipa yang
digunakan untuk mengalirkan air panas dan uap panas, separator yang digunakan
sebagai wadah untuk memisahkan air dan uap panas, turbin digunakan untuk
menggerakkan uap, dan generator untuk menghasilkan listrik dari uap yang
digerakkan dari turbin.
b) Energi Pasang Surut (Tidal Energy)
Pasang surut adalah perubahan atau perbedaan permukaan air laut yang
diakibatkan oleh gaya gravitasi (gaya tarik) bulan dan matahari serta karena
gerakan revolusi bumi. Bulan dan matahari memberikan gaya gravitasi terhadap
bumi yang besarnya bergantung pada besarnya massa benda yang tarik-menarik
tersebut. Bulan memberikan gaya tarik (gravitasi) yang lebih besar dibandingkan
matahari. Hal ini dikarenakan walaupun massa bulan lebih kecil dari matahari,
namun posisinya lebih dekat dengan bumi.
Gaya-gaya ini mengakibatkan air laut yang menyusun 2/3 permukaan bumi
menggelembung pada sumbu yang menghadap ke bulan. Pasang surut terbentuk
karena rotasi bumi yang berada dibawah muka air yang menggelembung ini yang
mengakibatkan kenaikan dan penurunan permukaan laut di wilayah pesisir secara
periodik. Gaya tarik gravitasi matahari juga memiliki efek yang sama, namun
dengan derajat yang lebih kecil.
Daerah-daerah pesisir mengalami dua kali pasang dan dua kali surut selama
periode 24 jam. Pasang surut menggerakkan air dalam jumlah besar setiap
harinya dan pemanfaatannya dapat menghasilkan energi dalam jumlah yang
cukup besar. Dalam sehari bisa terjadi hingga dua kali siklus pasang surut.
Karena waktu siklus dapat diperkirakan kurang lebih setiap 12,5 jam sekali.
Kelebihan energi pasang surut adalah sebagai berikut :
a. Setelah dibangun, energi pasang surut dapat diperoleh secara gratis.
b. Produksi listrik stabil.
c. Pasang surut air laut dapat diprediksi.
Sementara itu, kekurangan dari energi pasang surut adalah sebagai berikut :
a. Biaya instalasi dan pemeliharaannya cukup besar.
b. Tantangan teknis tersendiri bagi para ahli untuk merancang sistem
turbin, roda gigi, sistem generator yang dapat bekerja secara terus-
menerus dalam jangka waktu lama.
c. Hasil dari pembangkit listrik tenaga pasang surut mengikuti grafik
sinusoidal sesuai dengan respons pasang surut akibat gerakan interaksi
bumi-bulan-matahari.
Pada pemanfaatan pasang surut air laut untuk pembangkit tenaga listrik
umumnya diperlukan juga bendungan pasang surut. Cara ini serupa dengan
pembangkitan listrik secara hidro-elektrik yang terdapat di dam atau
wadukpenampungan air sungai. Hanya saja, dam yang dibangun untuk
memanfaatkan siklus pasang surut jauh lebih besar daripada dam air sungai pada
umumnya.
Dam ini biasanya dibangun di muara sungai tempat terjadinya pertemuan
antara air sungai dan air laut. Pembangkit listrik tenaga pasang surut (PLTPs)
terbesar di dunia terdapat di muara sungai Rance di sebelah utara Prancis yang
dibangun pada tahun 1.966 dan berkapasitas 240 MW. Di indonesia juga akan
menghadirkan pembangkit listrik tenaga pasang surut yaitu di Nusa Tenggara
Timur (NTT). Pembangkit listrik tenaga pasang surut yang ada di NTT masih
dalam tahap pembangunan dan proses konstruksi diprediksis akan selesai pada
tahun 2018. Pemerintah Indonesia dan Belanda akan akan menjalin kerja sama
membangun jembatan Pancasila-Palmerah di NTT.
Jembatan tersebut membentang 800 m yang menghubungkan Flores dan
Pulau Adonara. Jembatan tersebut akan dilengkapi dengan turbin. Teknisnya,
turbin akan dipasang dibawah jembatan dan bisa menghasilkan alira listrik
dengan memanfaatkan arus laut. Potensi listrik arus laut di wilayah tersebut
adalah sebesar 300 MW. Proyek ini menjadi proyek pembangkit listrik perdana
yang memanfaatkan arus laut di Indonesia

4) Energy Solutions (Solusi Energi)


Kebutuhan manusia untuk energi akan terus meningkat. Konsumsi energi terus
meningkat seiring meningkatnya standar hidup manusia. Oleh karena itu kita harus
memberikan prioritastinggi tidak hanya pada pengembangan alternatif sumber energi
tapi juga pada konservasi energi dan efisiensi energi. Dari kedua solusi energi yaitu
konservasi dan efisiensi diharapkan akan tetap menjaga stabilitas penggunaan energi.
Menurut Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 2009 tentang Konservasi Energi,
definisi konservasi energi adalah upaya sistematis, terencana, dan terpadu guna
melestarikan sumber daya energi dalam negeri. Sebagai contoh dalam konservasi
energi adalah dengan mengurangi penggunaan energi yang menghasilkan limbah
pencemar lingkungan. Pelaksanaan konservasi energi mencakup seluruh aspek dalam
pengelolaan energi yaitu:
a. Penyediaan energi
b. Pengusahaan energi
c. Pemanfaatan energi
d. Konservasi sumberdaya energi
Sedangkan untuk efisiensi energi adalah istilah umum yang mengacu pada
penggunaan energi lebih sedikit untuk menghasilkan jumlah layanan atau output
berguna yang sama.Sebagai contoh dalam efisiensi energi adalah menciptakan
teknologi baru yang dalam pemanfaatannya menggunakan sedikit energi.
Menggunakan energi secara efisien berdampak langsung pada  pengurangan biaya
yang dikeluarkan oleh pengguna energi. Industri barang dan jasa menjadi lebih
produktif dan kompetitif jika biaya  pemakaian energi dapat ditekan. Pada sektor
rumah tangga, penghematan energi juga mengurangi biaya pemakaian listrik suatu
rumah tangga.
Efisiensi energi merupakan solusi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan
kerusakan lingkungan hidup. Saat ini, sebagian besar energi yang digunakan di
Indonesia berasal dari pembakaran energi fosil yang menyebabkan polusi gas rumah
kaca dan mengakibatkan pemanasan global, perubahan iklim dan kerusakan
lingkungan hidup. Efisiensi merupakan salah satu langkah dalam pelaksanaan
konservasi energi
Bab III
PENUTUP

Energi terbarukan (renewable resources) adalah energi yang berasal dari proses alam
yang berkelanjutan, seperti tenaga surya, energi angin, energi air, energi biomassa, energi
laut/samudera, dan energi panas bumi. sumber energi terbarukan tersedia di alam yang
sifatnya berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan adanya sumber energi terbarukan,
diharapkan kebutuhan manusia akan sumber energi tidak berkurang.
Adapun kelebihan dan kekurangan dari sumber energi terbarukan yaitu pertama dilihat
dari kelebihannnya antara lain adalah tersedia secara melimpah, ramah lingkungan, sumber
energi bisa dimanfaatkan secara cuma-cuma dengan investasi teknologi yang sesuai,
mambantu mendorong perekonomian dan menciptakan peluang kerja, beberapa teknologi
mudah digunakan di tempat-tempat terpencil, dan mandiri energi (tidak perlu mengimpor
bahan bakar fosil dari negara lain)
Kedua dilihat dari sisi kekurangan yang ada pada sumber energi terbarukan antara lain
adalah biaya awal besar, kehandalan pasokan (sebagian besar energi terbarukan tergantung
pada kondisi cuaca), saat ini energi konvensional/energi tak terbarukan menghasilkan lebih
banyak volume yang bisa digunakan dibandingkan dengan sumber energi terbarukan, energi
tambahan yang dihasilkan energi terbarukan harus disimpan karena infrastruktur belum
lengkap agar bisa dengan segera menggunakan energi yang belum terpakai.
Selain itu, kurangnya tradisi/pengalaman (energi terbarukan merupakan teknologi yang
masih berkembang), masing-masing energi terbarukan memiliki kekurangan teknis dan
sosialnya sendiri.Untuk memenuhi kebutuhan manusia akan sumber energi, maka energi
terbarukan harus lebih dikembangkan. Namun dalam pengembangannya harus ada aspek-
aspek yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah lingkungan. Pengembangan terhadap
energi terbarukan harus mempertimbangkan dampak-dampaknya terhadap lingkungan. Selain
itu, penggunaan terhadap energi pun harus diperhatikan. Hemat energi atau tepat guna energi
dalam kehidupan sehari-hari berarti mencegah terjadinya krisis energi.
DAFTAR PUSTAKA

Berg, Linda R. David, M. Hassenzahl. Mary, Catherine Hager. 2011. Visualizing


Environmental Science.

Kadir, Abdul. 1995. Energi (Sumberdaya, inovasi, tenaga listrik, dan potensi ekonomi).
Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).

Mediastika, Christina Eviutami. 2013. Hemat Energi & Lestari Lingkungan Melalui
Bangunan. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

https://dafiqur.wordpress.com/2013/06/29/konservasi-dan-efisiensi-energi/.

http://www.academia.edu/7039786/
Buku_Panduan_Energi_yang_Terbarukan_guidebook_renewable_energy_small_2.

Anda mungkin juga menyukai