DISUSUN OLEH :
I Gusti Ayu Diah Citra Dewi Zealianti/8/9B
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia-Nya saya
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Mobil Listrik” ini.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas IPA yang diberikan
oleh Ibu Made Kartika Sari selaku guru mata pelajaran IPA. Selain itu, makalah ini
bertujuan untuk menambah wawasan mengenai “Mobil Listrik” bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Kartika selaku guru mata pelajaran IPA
yang telah memberikan tugas ini sehingga saya dapat menambah pengetahuan dan
wawasan saya.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya juga memohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. Saya juga mengharapkan masukan atau saran agar bisa
membuat makalah yang lebih baik lagi.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini, semoga dengan
adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3.Tujuan Penulisa
1.4. Manfaat Penulisan
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Teknologi Ramah Lingkungan
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Pengertian Mobil Listrik
3.2. Sejarah Mobil Listrik
3.3. Cara kerja Mobil Listrik
3.4. Jenis – jenis Mobil Listrik
3.5. Keunggulan dan kelemahan Mobil Listrik
3.6. Negara yang telah menggunakan Mobil Listrik
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Gambar 1.1
Bus Listrik yang terbakar di area parkir Manik Mas
Pura Agung Besakih
Seperti contoh pada Gambar 1.1 yaitu, Bus listrik yang terbakar di area parkir
Manik Mas Pura Agung Besakih, Karangasem, Bali, Jumat (14/4/2023) sekitar
pukul 04.00 Wita diduga karena korsleting listrik.
Maka dari itu, makalah ini tercipta untuk menjelaskan cara kerja Mobil Listrik
dan juga keuunggulan kelemahan penggunaan Mobil Listrik.
Ada 6 prinsip yang diterapkan pada konsep teknologi ramah lingkungan, yaitu:
1. Saat pedal akselerasi ditekan, control module mengatur aliran daya listrik
dari baterai ke inverter
2. Inverter mengubah arus listrik dari DC ke AC, kemudian disalurkan ke
motor traksi sesuai dengan tekanan pada pedal akselerasi
3. Motor traksi mengubah daya listrik menjadi energi kinetik
(rotasi/putaran)
4. Putaran rotor pada motor traksi kemudian menggerakkan transmisi untuk
memutar roda, sehingga mobil berjalan
Mobil jenis ini beroperasi sepenuhnya menggunakan listrik dari baterai. Tidak
ada mesin pembakaran dalam. Listrik disimpan dalam battery pack. Pengisian
daya dengan menghubungkan baterai ke sumber listrik eksternal.
Ketika pedal rem ditekan atau mobil melambat, motor menjadi generator yang
menghasilkan listrik, yang mana disimpan kembali di baterai.
Mobil listrik jenis ini ada banyak, sebut saja Volkswagen e-Golf, Tesla Model 3,
BMW i3, Chevrolet Bolt, Nissan Leaf, Hyundai Ioniq 5, dan lain-lain.
Mobil listrik jenis HEV memiliki dua sistem penggerak, yaitu mesin pembakaran
dalam dan motor traksi. Mesin pembakaran dalam mendapat daya dari bensin,
sedangkan motor mendapat daya dari baterai. Keduanya dapat memutar transmisi
penggerakan roda pada saat bersamaan.
Keunikan dari HEV dari mobil listrik jenis lain adalah baterainya hanya terisi
oleh karena putaran mesin, gerakan roda, atau kombinasinya. Ketika
pengereman, motor traksi berubah menjadi generator yang mengisi daya listrik
ke baterai.
Mobil listrik jenis HEV tidak mempunyai charging port sehingga baterainya
tidak dapat diisi ulang secara eksternal. Beberapa contoh mobil listrik jenis ini
adalah Honda Civic Hybrid, Toyota C-HR Hybrid, Toyota Camry Hybrid, dan
lainnya.
Mobil PHEV, sama dengan HEV, memiliki dua sistem penggerak, mesin
pembakaran dalam dan motor traksi. Tapi, pada mobil PHEV terdapat charging
port sehingga baterai dapat diisi ulang menggunakan sumber listrik eksternal.
Biasanya mobil berteknologi PHEV dapat beroperasi dalam dua mode. Pertama
mode listrik di mana penggerakan mobil menggunakan motor listrik sepenuhnya.
Kedua mode hybrid, mesin dan motor bekerja bersamaan.
Cara kerjanya hampir mirip dengan mobil listrik HEV, yaitu hidrogen disalurkan
ke sistem Fuel Cell, kemudian energi kimianya dikonversi menjadi energi listrik
untuk memperdaya motor listik serta mengisi daya baterai.
Sama dengan jenis mobil listrik lain, ketika perlambatan motor akan menjadi
generator yang menghasilkan listrik, kemudian ditampung di dalam baterai.
Mobil listrik jenis FCEV masih jarang ditemukan di Indonesia. Contoh mobil
yang menggunakan fuel cell adalah Toyota Mirai, Hyundai Tuscon FCEV,
Honda Clarity Fuel Cell, dan Hyundai Nexo.
3.5. Keunggulan dan kelemahan Mobil Listrik
Posisi selanjutnya disusul oleh Islandia (45 persen), Swedia (32,2 persen), Belanda
(24,9 persen), dan Finlandia (18,1 persen) dalam kategori lima besar teratas. China
yang menjadi neara dengan pasar terbesar penjualan unit mobil listrik berada di
peringkat 16 dengan jumlah total populasi sebanyak 6,2 persen. Sementara itu,
Amerika Serikat menjadi peringkat 17 dengan total 2,3 persen.
Upaya penggunaan mobil listrik juga terus dilakukan di berbagai negara termasuk
di Indonesia. PT PLN (Persero) menargetkan akan ada 24.720 titik stasiun
pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) untuk kendaraan listrik hingga 2030
mendatang. PLN dalam risilnya menyebut, total sudah ada 267 unit SPKLU di 195
lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA