DI SUSUN OLEH
NAMA :
NOMER :
HARI : SELASA
DI SETUJUI OLEH:
KEPALA SEOLAH
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul EFI ,OVER HOUL , REM ,AC
dengan sebaik mungkin.
Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Praktik Kejuruan dan
Ujian Nasional tahun ajaran 2018/ 2019. Dalam penyusunan laporan ini, kami mendapat
keterangan dari berbagai sumber, salah satunya dari pengalaman selama Praktik Kerja
Industri. Dengan dibekali semangat dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini
dapat terselesaikan.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang
terhormat :
1. Bapak Agus muhammad fauzi mp.d selaku Kepala Sekolah SMK MUH 1
GONDANGREJO
2. Bapak irsyad selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Industri
3. Bapak suyoto selaku Kepala Program Teknik Kendaraan Ringan
4. Bapak thohir selaku Guru Pembimbing Materi
5. Bapak Nur Dyan Enggar R. selaku Guru Pembimbing Teknis
6. Kedua orang tua yang telah membantu baik moril maupun materil
7. Rekan – rekan yang membantu dalam penyusunan laporan ini
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, baik dari segi
penyusunan, bahasan, dan penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun sebagai acuan dan bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di
masa yang akan datang, dan juga berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi orang lain dan
pembaca pada umumnya.
SISTEM AC ..................................................................................................................11
KESIMPULAN ..............................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
Makalah ini disusun dari sumber yang dapat dipertanggung jawabkan dan akurat. Makalah ini
mengulas tentang Sistem EFI pada mobil. Sesuai dengan perkembangan dunia Otomotif saat
ini bahwa kendaraan dirancang selain untuk transportasi juga dirancang untuk kenyamanan
pengendaranya.Didalam system EFI jauh lebih menguntungkan daripada system
konvensional, semua pergerakan mesin dan mekanisnya diatur secara cermat dan akurat.
Sesuai dengan isi makalah ini kami harap dapat menyajikan contoh-contoh maupun uraian
materi tentang sensor kendaraan EFI. Makalah ini kami susun sesuai perkembangan dunia
pendidikan khususnya mata pelajaran Otomotif. Semoga makalah yang kami susun ini dapat
memberi pengetahuan pada pihak-pihak yang membaca khususnya pada dunia pendidikan
kejuruan Otomoif
1. Latar Belakang
Setelah banyak kontrol elektronik digunakan pada mobil, penggunaan karburator mulai
digantikan oleh sistem injeksi bahan bakar karena lebih mudah terintegrasi dengan sistem
yang lain untuk mencapai efisiensi bahan bakar.Injeksi bahan bakar atau EFI (Electronic Fuel
Injection )adalah sistem injeksi bahan bakar yang dikontrol secara elektronik. Sistem ini
merupakan salah satu jenis sistem bahan bakar pada motor bensin.Penggunaan injeksi bahan
bakar akan meningkatkan tenaga mesin bila dibandingkan dengan penggunaan karburator.
Dan injeksi bahan bakar juga dapat mengontrol pencampuran bahan bakar dan udara yang
lebih tepat, baik dalam proporsi dan keseragaman. Injeksi bahan bakar dapat berupa
mekanikal, elektronik atau campuran dari keduanya. Sistem awal berupa mekanikal namun
sekitar 1980 mulai banyak menggunakan sistem elektronik.Sistem elektronik modern
menggunakan banyak sensor untuk memonitor kondisi mesin, dan sebuah unit kontrol
elektronik (electronic control unit, ECU) untuk menghitung jumlah bahan bakar yang
diperlukan. Oleh karena itu injeksi bahan bakar dapat meningkatkan efisiensi bahan
bakar dan mengurangi polusi, dan juga memberikan tenaga keluaran yang lebih.Dizaman
sekarang banyak orang yang kurang mengerti tentang perbedaan sistem karburator dan sistem
EFI (Electronic Fuel Injection) dan kebanyakan orang mengabaikan perbedaan itu mereka
tidak tahu bahwa sisitem EFI lebih irit bahan bakar dari pada sistem karburator.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin pesat dewasa ini
menimbulkan dampak pada dunia pendidikan dengan makin besarnya tantangan yang harus
dihadapi oleh dunia pendidikan. Dunia pendidikan sekarang ini makin dituntut untuk dapat
menghasilkan sumber daya manusia yang handal, yang mampu menjawab dan mengantisipasi
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dunia pendidikan harus dapat mewujudkan
hal itu, maka perlu adanya peningkatan dan penyempurnaan dalam penyelenggaraan
pendidikan. Salah satu upaya peningakatan dan penyempurnaan dalam penyelenggaraan
pendidikan khususnya dibidang teknik mesin khususnya otomotif. Aplikasi Sistem
Pengaturan Elektronik pada kendaraan telah demikian pesatnya, seiring dengan kemajuan
teknologi dan tuntutan global yang mensyaratkan baik aspek pemenuhan pengguna teknologi
maupun aspek dampak lingkungannya, sehingga rancang bangun kendaraan modern dengan
Advance Technology memiliki kelebihan/keunggulan yang mampu meningkatkan antara lain:
Unjuk kerja
Efisiensi penggunaan bahan bakar
Penanggulangan dampak lingkungan
Kenyamanan dan keamanan
Kendaraan dengan fasilitas control elektronik dibandingkan dengan kendaraan konvensional
memiliki perbedaan pada piranti elektroniknya yang pada dasarnya terdiri dari beberapa
komponen, yaitu Sensor, Electronik Control Unit (ECU), dan Unit Actuator.
B.Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui segala hal tentang sistem EFI
pada mobil baik itu pengertian, macam-macam, mekanisme kerja, dan aplikasinya di
kehidupan sehari-hari.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dilakukan agar pembicaraan masalah tentang sensor efi, lebih terfokus,
terarah, dan tidak menyimpang dari pokok masalah. Pada masalah ini saya membatasi
masalah yang akan kita bahas antara lain :
Mesin dengan karburator konvensional,jumlah bahan bakar yang diperlukan oleh mesin
diatur oleh karburator.Pada mesin modern dengan menggunakan sistem EFI maka jumlah
bahan bakar di atur (dikontrol)lebih akurat oleh komputer dengan mengirimkan bahan
bakarnya kesilinder melalui injktor.
Sistem EFI menentukan jumlah bahan bakar yang optimal(tepat)disesuaikan dengan jumlah
dan temperatur udara yang masuk,kecepatan mesin,temperatur air pendingin,posisi katup
throttle pengembunan oxygen di dalam exhaust pipe,dan kondisi penting lainnya.Komputer
EFI mengatur jumlah bahan bakar untuk dikirim ke mesin pada saat penginjeksian dengan
perbandingan udara dan bahan bakar yang optimal berdasarkan kepada karakteristik kerja
mesin.Sistem EFI menjamin perbandingan udara dan bahan bakar yang ideal dan efisiensi
bahan bakar yang tinggi pada setiap saat.
LANDASAN TEORI
A. SISTEM EFI
EFI adalah sebuah kata singkatan dari Electronic Fuel Injection. Adapun pengertian dari EFI
adalah sebuah sistem penyemprotan bahan bakar yang dalam kerjanya dikontrol secara
elektronik agar didapatkan nilai campuran udara dan bahan bakar selalu sesuai dengan
kebutuhan motor bakar, sehingga didapatkan daya motor yang optimal dengan pemakaian
bahan bakar yang minimal serta mempunyai gas buang yang ramah lingkungan.Oleh sebab
itu,pada sistem EFI menggunakan sensor,kontrol,dan aktuator.
Sistem EFI dirancang untuk mengukur jumlah udara yang diisap dan mengontrol
penginjeksian bahan bakar yang sesuai. Besar udara yang diisap diukur langsung berdasarkan
tekanan di intakemanipold atau jumlah udara di airflow meter.
1.Tipe D-EFI
Sistem ini sering pula disebut “D Jetronic” yaitu merk dagang dari Bosch. Huruf D singkatan
dari Druck (bahasa Jerman) yang berarti tekanan, sedang Jetroni berarti penginjeksian
(injection).
Mengukur udara yang masuk berdasarkan tekanan dalam intake manifold. Mengukur
Tekanan udara dalam intake manifold dan kemudian melakukan perhitungan umlah udara
yang masuk dengan menggunakan Pressure Sensor.
2. Tipe L-EFI
Istilah L diambil dari bahasa Jerman yaitu “Luft” yang berarti udara.
Dalam sistem L-EFI, airflow meter langsung mengukur jumlah udara yang mengalir melalui
intake manipold sehingga data yang dihasilkan lebih akurat. Dewasa ini, pada kendaraan EFI
tipe L-EFI lebih banyak digunakan.
ECU/ECM; menerima dan menghitung seluruh informasi/data yang diterima dari masing-
masing sinyal sensor yang ada dalam mesin. Informasi yang diperoleh dari sensor antara lain
berupa informasi tentang suhu udara, suhu oli mesin, suhu air pendingin, tekanan atau jumlah
udara masuk, posisi katup throttle/katup gas, putaran mesin, posisi poros engkol, dan
informasi yang lainnya. Pada umumnya sensor bekerja pada tegangan antara 0 volt sampai 5
volt. Selanjutnya ECU/ECM menggunakan informasi-informasi yang telah diolah tadi untuk
menghitung dan menentukan saat (timing) dan lamanya injektor bekerja/menyemprotkan
bahan bakar dengan mengirimkan tegangan listrik ke solenoid injektor. Pada beberapa mesin
yang sudah lebih sempurna, disamping mengontrol injektor, ECU/ECM juga bisa mengontrol
sistem pengapian.
Selain ECU yang berfungsi untuk mengontrol besar penginjeksian bensin dan seluruh
aktivitas elektronik, pada mesin terdapat pula sensor – sensor selain yang sudah dijelaskan di
atas yang berfungsi sebagai sistem koreksi air fuel ratio dan juga sebagai ignition control
system. Sensor – sensor yang dimaksud akan dijelaskan bersama dengan electronic control
system yang juga akan membahas lebih detail kerja daripada ECU.
Sensor-sensor itu adalah :
ECT terbuat dari thermistor, yaitu sebuah variable resistor yang dipengaruhi oleh temperatur.
Kerja ECT sama dengan IAT, hanya fungsi pendeteksiannya yang berbeda. ECT berfungsi
mendeteksi temperatur air pendingin mesin sebagai input ECM untuk mengoreksi besar
penginjeksian bensin pada injector. ECT juga berfungsi sebagai kontrol temperatur air
pendingin mesin kepada pengemudi melalui temperature gauge pada instrument panel.
Vehicle Speed Sensor ( VSS), adalah sensor untuk mengetahui kecepatan kendaraan.Sensor
ini dipasangkan pada transmisi dan digerakkan oleh driver gear poros output. Jenis VSS yang
digunakan adalah tipe MRE ( Magnetic Resistance Element ). Signal yang dihasilkan oleh
VSS berupa gelombang bolak – balik, oleh komparator (yang terdapat di speed
sensor pada panel instrument) gelombang bolak – balik tersebut dirubah menjadi sinyal
digital yang kemudian dikirim ke ECU.
CMP sensor terdiri atas komponen elektronik yang terdapat di dalam sensor case dan tidak
dapat distel maupun diperbaiki. Sensor ini mendeteksi posisi piston pada langkah kompresi
melalui putaran signal rotor yang diputar langsung oleh camshaft untuk mengetahui posisi
pembukaan dan penutupan intake dan exhaust valve.
Signal digital dari CMP ini, oleh ECU digunakan untuk memproses kerja dari sistem
EFI bersama-sama dengan signal dari sensor CKP
5. Oxygen Sensor
6. Sensor Knocking
Knock sensor adalah sebuah sensor yang dipasangkan dikepala silinder,dapat bekerja
dikarenakan oleh sebuah ketukan/ledakan dari sebuah mesin dari pra ledakan campuran udara
dan bahan bakar. Merupakan suatu sensor yg mendeteksi ketukan-ketukan mesin dan
mengirim sinyal ke ECM atau mendeteksi pembakaran yang tidak normal. Sensor ketukan
menghasilkan satu tegangan listrik ketika getaran diterapkan ke mereka ,memanfaatkan efek
piezoelektrik yang menghasilkan tegangan listrik sebanding ke pemecutan sehubungan
dengan getaran tersebut. Sebagai bagian depan api bergerak keluar dari busi pengapian
gelombang titik tekanan, dalam kecelakaan ruang ke piston rendah, terlalu panas, atau lebih
dari waktu maju. Kadang-kadang dapat disebabkan oleh deposit karbon panas pada piston
atau kepala silinder yang meningkatkan kompresi.Sensor ini pada mesin efi berperan untuk
tahu knoking, sistem closed loop pengapian serta mendeteksi octane bahan bakar.
Prinsip kerja : Apabila berlangsung knoking (pinking) bakal berlangsung getaran pada sensor
knoking berbentuk nois. ECU bakal memundurkan waktu pengapian 2 kali hingga tak
berlangsung detonasi lagi. Untuk 4 silinder butuh 1 sensor, 5 atau 6 silinder butuh 2 sensor, 8
semakin dapat 2 atau lebih sensor.
Engine oil temperature sensor; memberikan sinyal ke ECU berupa informasi (deteksi) tentang
suhu oli mesin.
8. Signal starter
Signal starter digunakan apabila poros engkol mesin diputar oleh motor starter. Selama poros
engkol
berputar, aliran udara lambat dan suhu udara rendah sehingga penguapan bahan bakar tidak
baik
(campuran kurus). Untuk meningkatkan kemampuan start mesin diperlukan campuran yang
kaya. Signal
starter berfungsi untuk menambah volume injeksi selama mesin distarter. Tegangan signal
starter sama
dengan tegangan yang digunakan pada motor starter.
Relay utama digunakan sebagai sumber tegangan untuk ECU dan circuit opening relay. Relay
tersebut
berfungsi untuk mencegah penurunan tegangan dalam sirkuit ECU. Apabila kunci kontak
ON, arus akan
mengalir ke relay, titik kontak akan berhubungan dan arus akan mengalir dari baterai melalui
kedua
fusible link ke ECU dan circuit opening relay selanjutnya ke pompa bahan bakar
Udara bersih dari saringan udara masuk ke airflow meter dengan membuka measuring plate,
besar pembukaan ini bergantung pada kecepatan aliran udara yang masuk ke intake chamber
yang dipengaruhi oleh lebar throttle terbuka.
1. Throttle body
Throttle body Merupakan komponen sistem kontrol udara sebagai saluran utama yang dilalui
oleh udara, sebelum masuk ke intake manipold.
Throttle valve
TPS (Throttle Position Sensor)
IAC ( Idle Air Control )
FIAC ( Fast Idle Air Control )
ISAS ( Idle Speed Adjusting Screw )
Throttle Position Sensor berfungsi mendeteksi sudut pembukaan throttle valve. TPS
dihubungkan langsung dengan sumbu throttle valve, jika throttle valve bergerak, TPS akan
mendeteksi perubahan pembukaan throttle valve. Selanjutnya dengan menggunakan tahanan
geser, perubahan tahanan ini dikirim ke ECU sebagai input untuk koreksi rasio udara dan
bensin.
Sensor temperatur udara masuk ini biasa terpasang pada air cleaner atau hose antara air
cleaner dengan throttle body. Sensor temperatur udara masuk ini berupa thermistor dengan
bahan semikonduktor yang mempunyai sifat semakin panas temperatur maka nilai
tahanannya semakin kecil.
MAP (Manifold absolute pressure) sensor; memberikan sinyal ke ECU berupa informasi
(deteksi) tekanan udara yang masuk ke intake manifold. Selain tipe MAP sensor,
pendeteksian udara yang masuk ke intake manifold bisa dalam bentuk jumlah maupun berat
udara. Jika jumlah udara yang dideteksi, sensornya dinamakan air flow meter, sedangkan jika
berat udara yang dideteksi, sensornya dinamakan air mass sensor.
AFM (Air Flow Meter) salah satu jenis sensor dengan tipe measuringplate, yang terdiri
atas plat pengukur, pegas pengembali, dan potensiometer.
Udara yang masuk ke intake air chamber akan dideteksi dengan gerakan membuka dan
menutup plat pengukur. Plat pengukur ini ditahan oleh sebuah pegas pengembali. Plat
pengukur dan potensiometer bergerak pada poros yang sama sehingga sudut membuka plat
pengukur ini akan diubah nilai tahanan potensiometer. Variasi nilai tahanan ini akan dirbah
menjadi outputvoltage sensor ke ECM sebagai dasar untuk menentukan jumlah udara yang
masuk ke intake air chamber.
Fast idle air control terbuat dari thermo wax yang bekerjanya sesuai dengan temperatur
mesin. Bila temperatur masih dingin, thermo wax belum mengembang sehingga jumlah udara
yang masuk melalui saluran bypass menjadi lebih banyak. Saat temperatur mesin panas,
thermo wax akan mengembang sehingga saluran bypass akan menyempit. Jumlah udara yang
masuk menjadi berkurang, putaran mesin ke putaran idle
Idle Air Control ( IAC ), adalah part yang mendeteksi/mengendalikan suplai udara ke intake
manipold pada saat putaran idle ( langsam ). Sensor ini bisa beerupa solenoid, motor listrik
atau bekerja sesuai dengan suhu air pendingin. Dibeberapa sistem kendaraan sering disebut
Idle Speed Control ( ISC ) atau juga Idle Step Motor.
Perbedaan paling mendasar antara sistem karburator dengan sistem injeksi pada suplai system
bahan bakar adalah pada sistem injeksi, suplai bahan bakar dari tangki bensin ke ruang bakar
dikontrol secara elektronik oleh ECM, sedangkan pada sistem carburator, suplai bensin dari
tangki ke ruang bakar masih dikontrol oleh kunci kontak.
Komponen utama dari fuel delivery system adalah :
1. Fuel pump
2. Fuel filter
3. Fuel pressure regulator
4. Pulsation dumper
5. Injector
1. Fuel Pump
Pada semua tipe mesin dengan injeksi, penempatan pompa bensin selalu ada di dalam tangki
bensin. Tipe yang digunakan adalah elektrik dengan motor listrik. Pompa terdiri atas motor,
pompa itu sendiri, check valve, relief valve dan filter yang diletakkan di saluran masuk
pompa.
2. Fuel Filter
Fuel Filter berfungsi menyaring kotoran–kotoran dan partikel asing lainnya dari bensin
supaya tidak masuk ke injektor. Fuel filterdipasangkan pada saluran tekanan tinggi dari fuel
pump. Fuel filter ada yang diletakkan di luar tangki bensin, ada juga yang diletakkan di
dalam tangki bensin
2. Pulsation Damper
5. Injector
SISTEM INDUKSI UDARA(AIR INDUCTION SISTEM)
Udara bersih dari saringan udara (air cleaner)masuk ke airflow meter dengan membuka
measuring plate,besarnya pembukaan ini tergantung pada kecepatan aliran udara yang masuk
ke intake chamber.besarnya udara yang masuk kintake chamber ditentukan oleh lebarnya
katup throttle terbuka.Aliran udara masuk ke intake manifold kemudian keruang
bakar(combustion chamber)bila mesin dalam keadaan dingin,air valve megalirkan udara
langsung keintake camber dengan membypass throttle.Air valve mengirimkan udara
secukupnya keintake chamber untuk menambah putaran sampai fast idle,tanpa
memperhatikan apakah throttle dalam keadaan membuka atau tertutup.Jumlah udara yang
masuk dideteksi oleh airflow meter (L-EFI) atau dengan manifold preassure sensor(D-EFI)
Bahan bakar dihisap dari tangki oleh pompa bahan bakar yang dikirim dengan tekanan ke
saringan bahan bakar yang telah disaring dikirim ke injektor dan cold starter injector.
Tekanan dalam saluran bahan bakar(fuel line)dikontrol oleh preassure regulator.kelebihan
bahan bakar dialirkan kembali ketangki melalui return line.getaran pada baan bakar yang
disebabkan oleh adanya penginjeksian diredam oleh pulsation damper.
B. OVER HOUL
Mesin adalah sebuah alat penghasil tenaga yang berfungsi berdasarkan perubahan bahan
bakar dan energi panas menjadi energi mekanik kemudian disalurkan kebagian roda untuk
menjalankan kendaraan.
Engine adalah salah satu komponen utama pada kendaraan selain sistem kelistrikan dan
chasis serta body. Berikut ini akan kita bahas masalah engine dan bagian-bagianya. Materi ini
berisi tentang bagian-bagian atau komponen yang terdapat pada engine. Kami juga
menyertakan beberapa langkah overhaul engine. Bagi para pemula materi berikut cocok
untuk dipelajari karena dilengkapi juga dengan evaluasi, sehingga memudahkan untuk
mengetahui kemampuan dan pemahaman pembaca setelah mempelajari materi berikut.
Komponen Mesin
Mesin terutama mesin pada kendaraan roda empat Terdiri dari beberapa komponen utama
dan komponen pelengkap, yaitu :
Bagian paling atas dari kontruksi mesin adalah kepala silinder. Kepala silinder berfungsi
sebagai penutup lubang silinder pada blok silinder dan tempat dudukan busi.
Kepala silinder bertumpu pada bagian atas blok silinder. Titik tumpunya disekat dengan
gasket (paking) untuk menjaga agar tidak terjadi kebocoran kompresi, disamping itu agar
permukaan metal kepala silinder dan permukaan bagian atas blok silinder tidak rusak. Kepala
silinder biasanya dibuat dari bahan Aluminium campuran, supaya tahan karat juga tahan pada
suhu tinggi serta ringan. Biasanya bagian luar kontruksi kepala silinder bersirip, ini untuk
membantu melepaskan panas pada mesin berpendingin udara.
1. Noken As / Cam Shaft
Noken As Atau Cam Shaft berfungsi untuk mengatur terbuka dan tertutupnya Klep atau
Valve sesuai dengan FO : 1342
Cam Shaft
2. Pully Noken As
Pully Noken As Berfungsi sebagai poros yang memutarkan noken as, dan pully noken as
ini dihubungkan dengan pully Crank Shaft / Sumbu Engkol.
3. Katup / Valve
Katup Berfungsi Sebagai pengatur masuk dan keluarnya gas sebelum terbakar dan sesudah
terbakar.
4. Tuas penekan
Tuas Penekan berfungsi untuk membuka dan menutup valve, sebagai penghubung antara
valve dan noken as atau Cam Saft
6. Busi
Busi berfungsi sebagai alat pemercik bunga api pada saat langkah kompresi.
Blok silinder merupakan inti daripada mesin yang terbuat dari besi tuang. Belakangan ini ada
beberapa blok silinder yang dibuat dari paduan aluminium. Seperti kita ketahui, bahwa
aluminium ringan dan dapat meradiasikan panas yang lebih efisien dibandingkan dengan besi
tuang.
Blok silinder dilengkapi dengan rangka pada bagian luar untuk memberikan kekuatan pada
mesin dan membantu meradiasikan panas. Blok silinder terdiri dari beberapa lubang tabung
silinder, yang didalamnya terdapat torak yang dapat bergerak naik-turun. Silinder-silinder
ditutup bagian atasnya oleh kepala silinder dengan meletakkan gasket kepala silinder
(perpak/packing) diantara blok silinder dan kepala silinder.
Crankcase terpasang dibagian bawah blok silinder dan poros engkol dan bak oli termasuk
crankcase. Poros nok juga diletakkan didalam blok silinder, ini hanya untuk tipe OHV (Over
head Valve). Pada mesin modern poros nok berada didalamkepala silinder. Silinder-silinder
dikelilingi oleh mantel pendingin (water jacket) untuk membantu pendinginan. Perlengkapan
lainnya seperti starter, altenator, pompa bensin, distributor dipasangkan pada bagian samping
blok silinder.
Water jacket
Water Jacket (mantel pendingin) terdapat disekeliling silinder mesin dankepala silinder.
Fungsi water Jacket ini adalah untuk mendinginkan bagian-bagian silinder dan ruang bakar.
Mantel pendingin pada kepala silinderberhubungan dengan bak penampung bawah radiator
Piston / torak
Piston adalah sumbat geser yang terpasang di dalam sebuah silinder mesin pembakaran
dalam silinder hidraulik, pneumatik, dan silinder pompa.
Tujuan piston dalam silinder adalah:
Mengubah volume dari isi silinder, perubahan volume bisa diakibatkan karena piston
mendapat tekanan dari isi silinder atau sebaliknya piston menekan isi silinder. Piston
yang menerima tekanan dari fluida dan akan mengubah tekanan tersebut menjadi gaya
(linear).
Membuka-tutup jalur aliran.
Kombinasi dari hal di atas.
Dengan fungsi tersebut, maka piston harus terpasang dengan rapat dalam silinder. Satu atau
beberapa ring (cincin) dipasang pada piston agar sangat rapat dengan silinder. Pada silinder
dengan temperatur kerja menengah ke atas, bahan ring terbuat dari logam, disebut dengan
ring piston (piston ring). Sedangkan pada silinder dengan temperatur kerja rendah, umumnya
bahan ring terbuat dari karet, disebut dengan ring sil (seal ring).
Ring Piston
Ring piston tidak dibuat tersambung secara utuh seperti sebuah gelang, namun pada satu
bagiannya dipotong . Potongan ini membuat bentuk ring piston seperti sebuah gelang yang
terputus pada satu sisi. Tujuan pemutusan ring piston ini adalah agar terdapat celah bagi ring
piston untuk melakukan pemuaian di saat panas. Celah ini akan berubah ubah tergantung
pada besarnya dinding silinder pemuaian yang terjadi akibat panas pada mesin. Standar celah
yang umumnya pada suhu ruangan adalah 0,2 – 0,5 mm. Adapun tak semua celah ring piston
ini sama, tergantung pada spesifikasi dan karakteristik dari masing – masing mesin.
Pada saat silinder blok di oversize maka celah antara ujung ring piston inilah yang menjadi
dasar pengukurannya. Silinder akan dikorter atau di oversize sampai ukuran celah antara
ujung ring piston mencapai ukuran 0,2 – 0,5 mm. Pada saat anda melakukan pemeriksaan
terhadap silinder blok , maka celah ring piston ini dapat dijadikan dasar pemeriksaan dan
pengukuran untuk mengetahui apakah silinder blok perlu di korter atau tidak. Jika celah
antara ujung ring piston melebihi standar , maka sudah seharusnya silinder blok dikorter dan
piston serta ring piston pun harus diganti dengan ukuran yang lebih besar.
Sumbu engkol/crankshaft, mempunyai tugas penting yaitu mengubah gerakan lurus piston
yang berada dalam silinder pada gerak kerja menjadi gerak putar dengan melalui batang-
batang piston serta menjaga pergerakan piston dalam lengkah-langkah selanjutnya. Poros
engkol terdiri dari pusat putaran dimana pada pena engkol dipasangkan batang piston. Bagian
ujung depan poros engkol dibuat sedemikian rupa sehingga memungkinkan pemasangan gigi
pengatur (timing gear) yang berfungsi untuk menggerakan sumbu nok dan puli untuk
menggerakan pompa air/alternator (waterpump). Sedangkan bagian ujung belakang
dipasangkan dengan flens untuk pemasangan roda penerus (roda gila).
Roda penerus/flywheel, merupakan piringan yang terbuat dari besi tuang dan dibaut
pada ujung belakang poros engkol. Dimana poros engkol hanya mendapatkan tenaga putaran
dari langkah kerja saja, agar supaya dapat bekerja pada langkah yang lainnya maka poros
engkol harus dapat menyimpan day putaran yang diperolehnya. Bagian yang menyimpan
tenaga putaran ini adalah roda penerus yang juga dilengkapi dengan gigi ring yang
dipasangkan di bagian luar untuk perkatian dengan starter pinion.
Terletak dibawah blok silinder digunakan sebagai penampung oli mesin yang terbuat dari
baja press. Pada karter ini juga dilengkapi ventilasi untuk menghubungkan ruang dalam
dengan udara luar. Karter dibaut dibawah bak engkol dan diantaranya diberikan gasket
(pelapis karet) untuk menghindari kebocoran pada sambungan tersebut sehingga oli mesin
tidak bocor merembes keluar.
Oil Filter
Filter atau saringan, adalah suatu peralatan yang bertugas untuk menyaring.
C. Pengertian Rem
Rem adalah suatau bagian Kendaraan yang Peranannya sangat penting dalam sistem
mesin, misalnya pada mesin mobil, sepeda motor, mesin cuci, dan sebagainya. Selain itu rem
juga mempunyai kelemahan yaitu rem sering mengalami blong, hal ini diakibatkan karena
pemeliharaan yang kurang rutin dan penyebab terjadinya rem blong yaitu pad rem habis
(aus), minyak rem habis, dan terjadinya kebocoran pada seal piston rem, master rem, ataupun
pada selang remnya, maka dari itu pemeliharaan rem harus sangat diperhatikan.
Pada tipe ini terdapat satu wheel silinder dengan dua piston yang akan mendorong bagian atas
dari tromol rem. Leading shoe lebih cepat aus dari pada trailing shoe.
d) Tipe Uni-Servo
Tipe ini mempunyai 1 wheel cylinder dengan 1 piston.Keuntungan : Saat kendaraan maju
kedua sepatu rem menjadi leading shoe sehingga daya pengereman baik. Kerugian : Saat
kendaraan mundur kedua sepatu rem menjadi trailing shoe sehingga daya pengereman kurang
baik.
D. Pengertian AC
Air Conditioner (AC) Mobil adalah suatu rangkaian komponen yang berfungsi
sebagai penyejuk ruangan pada kabin kendaraan. pada dasarnya sistem kerja ac mobil adalah
sirkulasi udara dimana komponen-komponen berfungsi saling berkaitan satu dengan yang
lainnya, dengan freon (gas pendingin) sebagai aliran sirkulasi itu sendiri. aliran tersebut terus-
menerus bersirkulasi selama mesin dihidupkan. Mobil ber ac adalah kebutuhan dan dapat
dibayangkan bagaimana rasanya berada ditengah kemacetan lalu lintas dengan udara yang
panas sementara itu ac mobil sedang tidak bekerja.
Apabila didalam ruangan temperaturnya tinggi, maka panas yang diambil agar
temperatur turun disebut pendinginan. Sebaliknya, ketika temperatur didalam ruangan
rendah, maka panas yang diberikan agar temperatur naik disebut pemanasan. Air conditioner
pada mobil, umumnya terdiri atas cooler dengan pembersih embun (moisture remover) dan
pengatur aliran udara.
Air conditioner mempertahankan kondisi udara baik suhu dan kelembabannya agar
nyaman dengan cara sebagai berikut:
1. Pada saat suhu ruangan tinggi air conditioner akan mengambil panas dari udara sehingga
suhu udara di ruangan turun. Sebaliknya saat suhu ruangan rendah air conditioner akan
memberikan panas ke udara sehingga suhu udara akan naik.
2. Bersamaan dengan itu kelembaban udara juga dikurangi sehingga kelembaban udara
dipertahankan pada tingkat yang nyaman.
Untuk dapat mempertahankan kondisi udara, mesin AC dilengkapi dengan pemanas
(heater) dan pendingin (cooler). Akan tetapi untuk daerah-daerah tropis umunya hanya
menggunakan pendingin (penyejuk) saja.
Refrigerant dengan suhu dan tekanan tinggi disimpan didalam receiver, selanjutnya
dialirkan ke expansion valve. Disini suhu dan tekanannya berkurang dan sifatnya berubah
menjadi gas. Didalam evaporator, refrigerant menguap dan mengambil gas panas dari udara
sekitarnya.
kompressor ac bekerja atau berputar bersama putaran mesin menghisap gas freon dari
evaporator melewati pipa low dan memompa atau menekan gas refrigerant menuju kondensor
ac lewat saluran pipa ac high pressure. Di dalam kompresor ac terdapat oli kompresor atau oli
khusus ac mobil yang berfungsi untuk pelumasan.
2. KONDENSOR AC
Refrigerant cair dari kondensor ac masuk ke inlet receiver drier melewati deciscant
atau filter untuk menyaring kalau terdapat kotoran. Beberapa sistem ac mobil tidak di
perlukan receiver drier karena proses pelepasan panas atau pendinginan yang baik terjadi di
kondensor sehingga proses kondensasi di kondensor terjadi dengan sempurna. Bentuk serta
tipe drier juga bermacam-macam, ada yang terpisah dengan kondensor atau pun menjadi satu
dengan kondensor.
a. Konstruksi
Saringan diskonstruksi berupa tabung silinder yang di dalamnya terdapat sel silika
yang menyerap uap air pada zat pendingin.Pada bagian atas saringan kebanyakan dilengkapi
dengan kaca pengontrol untuk melihat zat pendingin yang beredar dalam sistem. Adakalanya
pada saringan dipasangkan dua buah sakelar yang bekerja berdasarkan tekanan atau
temperatur (sakelar menghubung bila tekanan atau temperatur dalam saringan melebihi dari
batas maximal).
Kadang – kadang saringan dilengkapi pula dengan tutup pengaman yang terbuat dari
wood metal. Tutup pengaman ini akan cair bila temperatur zat pendingin sudah mencapai
batas yang di tentukan.
4. TERMOSTAT
Alat ini berfungsi memberikan sinyal kondisi temperature kabin ke kompresor secara
otomatis. Di dalam thermostat terdapat sensor yang akan mendeteksi suhu pada evaporator.
Jika thermostat rusak, evaporator bisa membeku karena pemutus arus listrik tidak bekerja.
Thermostat juga berfungsi mengatur proses kerja kompresor AC. Pada thermostat terdapat
tabung indra panas yang berisi gas yang sangat peka terhadap perubahan suhu. Tabung ini
terpasang pada evaporator di bagian saluran angin keluar. Ketika suhu penguapan refrigerant
cair di dalam evaporator naik, gas di dalam tabung indra panas akan memuai dan mendorong
alas diafragma ke atas.
Dengan demikian, sakelar yang terhubung dengan magnetic clutch akan mendapat
aliran listrik, sehingga kompresor bekerja. Sebaliknya, jika suhu pada saluran angin keluar di
evaporator turun melewati batas normal, gas di dalam tabung indra panas akan menyusut.
Alas diafragma yang sebelumnya terdorong oleh tekanan gas akan kembali ke bawah karena
terikan pegas, sehingga sakelar memutus arus listrik ke kopling magnet. Akibatnya
kompresor berhenti bekerja.
5. EXPANSI VALVE
Katup expansi berfungsi untuk mengatur refrigeran yang masuk ke evaporator. Katup
ekspansi dilengkapi pegas katup, bola thermal, dan diafragma. Katup ditekan oleh pegas agar
selalu menutup sedangkan bola thermal selalu berusaha mendorong katup untuk membuka.
Diafragma terletak di atas katup expansi dan berhubungan dengan pena penggerak katup. Jika
pena katup turun, maka katup akan membuka dan sebaliknya apabila kompresor hidup, maka
aliran refrigeran cair yang bertekanan tinggi masuk dan katup jarum akan membuka lebar.
Ketika kevakuman pada saluran masuk, besar tekanan dalam bola thermal sangat
tinggi , kemudian tekanan ini diteruskan oleh diafragma lewat pipa kapiler. Tekanan bola
thermal dalam diafragma melawan tekanan pegas katup dan tekanan pipa equalizer sampai
diafragma melengkung. Lengkungan diafragma tersebut diteruskan ke katup dengan
perantaraan pena penggerak. Katup membuka dan refrigeran dalam evaporator naik karena
dipanasi oleh udara hangat yang melewati evaporator, akibatnya refrigeran mendidih dan
menjadi gas. Gas refrigeran tersebut mengalir menuju saluran pemasukan pemasukan ke
kompresor.
6. EVAPORATOR
Evaporator merupakan alat penukar kalor yang berfungsi memindahkan kalor dari
udara yang dikondisikan ke refrigerant. Seperti kondensor, evaporator tersusun dari pipa-pipa
dan sirip-sirip dalam jumlah yang banyak. Refrigeran masuk evaporator dalam bentuk kabut
pada tekanan dan temperature rendah. Udara dari kabin dihembuskan oleh blower melewati
kisi-kisi evaporator. Udara yang bertemperatur lebih tinggi daripada refrigerant yang
mengalir dalam evaporator, akan melepaskan kalor dan diserap oleh refrigerant, sehingga
temperature udara turun menjadi lebih dingin yang selanjutnya akan mendinginkan udara
dalam kabin. Refrigeran keluar dari evaporator dalam fase uap
7. BLOWER
Komponen ini berfungsi mengeluarkan gas dingin yang dihasilkan oleh refrigrant
yang melewati katup expansi, sehingga udara dingin memasuki ruang kendaraan,
Merupakan pemanas atau menghembuskan udara panas ketika angin blower melewati
heater, heater mendapatkan panas dari saluran air pendingin mesin atau air radiator. Heater
Unit pada ac mobil banyak ditemukan pada kendaraan yang diperuntukan untuk pemakaian
mobil di daerah dingin.
Keterangan :
Pada gambar diatas terdiri atas dua bagian besar, yaitu rangkaian blower dan
rangkaian thermostat.
1. Rangkaian Blower berfungsi untuk mengatur kecepatan kipas blower dengan menggunakan
switch / saklar blower. Rangkaian ini hanya dasar, dan pada dasarnya setiap AC mobil
menggunakan alur ini, namun dengan berbagai tambahan sesuai dengan kebutuhan.
2. Rangkaian Thermostat berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus secara
otomatis. Hal ni terjadi berdasarkan besar suhu yang di terima oleh komponen thermostat.
Jika suhu pada ruangan sudah dingin, maka secara otomatis thermostat akan memutuskan
arus yang mengalir ke kopling magnet yang ada dikompresor dengan menggunakan relay,
sehingga kompresor berhenti bekerja. Sebaliknya, jika suhu di ruangan panas atau tidak
sesuai dengan keinginan pengguna yang di setel pada panel pengatur suhu, maka thermostat
akan membuka arus yang mengalir ke kopling magnet dengan menggunakan relay. Sehingga
kompresor bekerja.
F. PROSES KERJA AC
Setelah anda mengetahui fungsi dari semua komponen AC mobil, maka selanjutnya
mengetahui proses kerja sistem AC mobil sebagai berikut:
1. Kompresor mengkompresikan gas/ uap refrigerant yang bertemperatur tinggi dan bertekanan
tinggi karena menyerap panas dari evaporator ditambah panas dari evaporator ditambah
panas yang dihasilkan saat langkah pengeluaran (dischange).
2. Gas refrigerant mengalir kedalam kondensor, didalam kondensor gas refrigerant
dikondensasikan menjadi carian atau terjadi perubahan keadaan yaitu pengembunan
refrigerant.
3. Cairan refrigerant mengalir kedalam recevier untuk disaring antara cairan refrigerant dengan
oli sampai evaporator memerlukan refrigerant untuk diuapkan.
4. Katup ekspansi menurunkan tekanan dan temperatur/ suhu cairan refrigerant yang
bertekanan dan bertemperatur tinggi menjadi rendah.
5. Gas refrigerant yang dinngin dan berembun ini mengalir kedalam evaporator refrigerant
menguap dan menyerap panas dari udara luar atau terjadi pengkabutan udara sehingga suhu
diluar akan dingin.
Dengan demikian ac mobil mempunyai fungsi mengatur suhu udara, mengatur
sirkulasi udara, mengatur kelembaban (humidity) udara, dan mengatur kebersihan udara.
Sehingga salah satu dari beberapa banyaknya perangkat mobil yang sangat penting adalah ac
mobil.
Langkah kerja ac mobil dibagi jadi tiga keadaan yakni :
1. Waktu ac mobil mati
Pada waktu ini seluruhnya gas freon yang ada dalam system ac memiliki suhu serta
desakan yang sama yakni desakan ada dikisaran 120 - 150 psi
2. Waktu ac mobil baru dinyalakan
Gas freon ac mobil dipompa kompresor untuk dialirkan kesemua system serta
dikabutkan oleh expansi valve ke evaporator jadi uap dingin yang lalu ditiup oleh angin
blower ke semua kabin. pada step ini beban pendinginan pada ruangan tetap besar maka
lubang pada expansivalve (D) membesar serta pengabutannya juga semakin banyak hingga
pendinginan ruangan bakal lebih cepat terwujud.
3. Pada waktu ac telah lama nyala serta ruangan suhunya telah rendah
Gas freon dipompa kompresor untuk dialirkan kesemua sistem serta dikabutkan oleh
expansi valve ke evaporator jadi uap dingin yang lalu ditiup oleh angin blower ke semua
kabin. pada step ini beban pendinginan pada ruangan telah terwujud maka lubang pada
expansivalve mengecil serta pengabutannya juga lebih sedikit. waktu kedinginan telah meraih
derajat spesifik kompresor bakal berhenti bekerja serta kemuadian bakal nyala kembali untuk
mengawali sistem pendinginan
2 .BAHAN
- MESIN AVANZA
- ACCU
B .OVER HOUL
A. ALAT
1. Cover Set.= untuk melindungi mobil dari kotoran dan hal2 yg tidak di inginkan
1. Kunci Ring, Kunci Pas, Kunci kombinasi (Pas Ring) 1 Set =untuk
mengencangkan dan mengendorkan mor / baut
2. Obeng plus (+) dan minus (-)
5. Kunci moment =dipakai buat mengukur gaya puntir yg dikerahkan pd waktu mengeratkan
ikatan baut dan mur supaya mencapai kekuatan kencang tertentu
6. Feeler Gauge =alat yang digunakan untuk mengukur celah atau kerenggangan kecil
di antara dua komponen
9. Compression Tester
14. Hidrometer =adalah untuk mengukur berat jenis atau kepadatan relatif dari cairan; yaitu,
rasio densitas cairan kepadatan air
B. BAHAN
- MESIN MOBIL
C . REM
A. Alat
- Kunci Pas,Ring atau kunci shock 12mm atau 14mm =unruk mengendorkan dan
mengencangkan baut /mur
Jangka soron =alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. Terdiri
dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak.
D. AC MOBIL
A . ALAT
1. MANIFOL GAUGE =sebuah alat yang di gunakan untuk media pengukuran
pada saat pengisian freon untuk unit AC dan mesin-mesin pendingin lainnya
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa pada dasarnya
masing-masing SISTEM EFI ,OVER HOUL ,REM , AC mempunyai kegunaan yang
berbeda,
Di jaman sekarang ini teknologi sangatlah berkembang pesat dimana semua nya sudah
dirancang dengan teknologi yang serba canggih sehingga dapat memudahkan
pekerjaan manusia.
Pada dasarnya suatu penemuan itu akan terus dikembangkan agar dapat menjadi
penemuan-penemuan yang baru, tentunya penemuan yang baru itu akan menghasilkan
sesuatu kegunaan yang berbeda atau lebih.
Pembahasan kali ini adalah menjadi sebuah bukti bahwa kemajuan teknologi semakin
berkembang, khususnya dunia otomotif ( transportasi ). Jadi kita harus dapat
mengingikuti perkembangan teknologi yang ada saat ini agar bangsa kita semakin
berkembang.
Semoga makalah yang kami buat bisa bermanfaat bagi kita semua.
2. SARAN
Kita dapat menyalurkan ilmu yang sudah kita miliki nuntuk berbagi untuk
orang lain dan jangan gunakan ilmu kita untuk menyombongkan diri kita
merasa sangat hebat atau yang paling bisa sendiri .