Anda di halaman 1dari 50

REMIDI PENULISAN LAPORAN UKK TEKNIK KENDARAAN RINGAN

SMK MUHAMMADIYAH 1 GONDANGREJO TAHUN 2018/2019

DI SUSUN OLEH

NAMA :

NOMER :

KELAS : XII TKR 4

SMK MUHAMMADIYAH 1 GONDANGREJO

JL. SOLO PORWODADI KM 11


LEMBAR PENGESAHAN

MAKALAH YANG BERJUDUL :

LAPORAN UKK TEKNIK KENDARAAN RINGAN

TERHADAP SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 GONDANGREJO” TELAH DI


SAHKAN DAN DI SETUJUI PADA :

HARI : SELASA

TANGGAL: 30 APRIL 2019

DI SETUJUI OLEH:

GURU PEMBIMBING 1 GURU PEMBIMBING 2

BP. SUYOTO BP. NUR DYAN ENGGAR R.

KEPALA SEOLAH

SMK MUHAMMDIYAH 1 GONDANGREJO

AGUS MUHAMMAD FAUZI MP.d


Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul EFI ,OVER HOUL , REM ,AC
dengan sebaik mungkin.

Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Praktik Kejuruan dan
Ujian Nasional tahun ajaran 2018/ 2019. Dalam penyusunan laporan ini, kami mendapat
keterangan dari berbagai sumber, salah satunya dari pengalaman selama Praktik Kerja
Industri. Dengan dibekali semangat dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini
dapat terselesaikan.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang
terhormat :

1. Bapak Agus muhammad fauzi mp.d selaku Kepala Sekolah SMK MUH 1
GONDANGREJO
2. Bapak irsyad selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Industri
3. Bapak suyoto selaku Kepala Program Teknik Kendaraan Ringan
4. Bapak thohir selaku Guru Pembimbing Materi
5. Bapak Nur Dyan Enggar R. selaku Guru Pembimbing Teknis
6. Kedua orang tua yang telah membantu baik moril maupun materil
7. Rekan – rekan yang membantu dalam penyusunan laporan ini

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, baik dari segi
penyusunan, bahasan, dan penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun sebagai acuan dan bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di
masa yang akan datang, dan juga berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi orang lain dan
pembaca pada umumnya.

GONDANGREJO , 30 APRIL 2019

ROMA ADI SAFI’I


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................01

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................02

KATA PENGANTAR .............................................................................................03

DAFTAR ISI ...............................................................................................................04

BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................05

LATAR BELAKANG ..............................................................................................06

MAKSUD DAN TUJUAN.......................................................................................07

BAB 2 LANDASAN TEORI ...................................................................................08

SISTEM EFI ...................................................................................................................09

SISTEM REM ...............................................................................................................10

SISTEM AC ..................................................................................................................11

SISTEM OVER HOUL ...............................................................................................12

BAB 3 ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN PRAKTEK......................13

BAB 4 HASIL KERJA ............................................................................................14

BAB 5 PENUTUP .....................................................................................................15

KESIMPULAN ..............................................................................................................16
 BAB I

PENDAHULUAN

Makalah ini disusun dari sumber yang dapat dipertanggung jawabkan dan akurat. Makalah ini
mengulas tentang Sistem EFI pada mobil. Sesuai dengan perkembangan dunia Otomotif saat
ini bahwa kendaraan dirancang selain untuk transportasi juga dirancang untuk kenyamanan
pengendaranya.Didalam system EFI jauh lebih menguntungkan daripada system
konvensional, semua pergerakan mesin dan mekanisnya diatur secara cermat dan akurat.

Sesuai dengan isi makalah ini kami harap dapat menyajikan contoh-contoh maupun uraian
materi tentang sensor kendaraan EFI. Makalah ini kami susun sesuai perkembangan dunia
pendidikan khususnya mata pelajaran Otomotif. Semoga makalah yang kami susun ini dapat
memberi pengetahuan pada pihak-pihak yang membaca khususnya pada dunia pendidikan
kejuruan Otomoif

1. Latar Belakang

Karburator adalah sebuah alat yang mencampur udara dan bahan bakar untuk sebuah mesin


pembakaran dalam. Karburator pertama kali ditemukan oleh Karl Benz pada tahun 1885 dan
dipatenkan pada tahun 1886. Pada tahun 1893 insinyur kebangsaan Hungaria bernama János
Csonka dan Donát Bánki juga mendesain alat yang serupa. Adalah Frederick William
Lanchester dari Birmingham, Inggris yang pertama kali bereksperimen menggunakan
karburator pada mobil. Pada tahun 1896 Frederick dan saudaranya membangun mobil
pertama yang menggunakan bahan bakar bensin di Inggris, bersilinder tunggal bertenaga 5 hp
(4 kW), dan merupakan mesin pembakaran dalam (internal combution). Tidak puas dengan
hasil akhir yang didapat, terutama karena kecilnya tenaga yang dihasilkan, mereka
membangun ulang mesin tersebut, kali ini mereka menggunakan dua silinder horisontal dan
juga mendisain ulang karburator mereka. Kali ini mobil mereka mampu menyelesaikan tur
sepanjang 1.000 mil (1600 km) pada tahun 1900. Hal ini merupakan langkah maju
penggunaan karburator dalam bidang otomotif.Karburator umum digunakan untuk mobil
berbahan bakar bensin sampai akhir 1980-an.

Setelah banyak kontrol elektronik digunakan pada mobil, penggunaan karburator mulai
digantikan oleh sistem injeksi bahan bakar karena lebih mudah terintegrasi dengan sistem
yang lain untuk mencapai efisiensi bahan bakar.Injeksi bahan bakar atau EFI (Electronic Fuel
Injection )adalah sistem injeksi bahan bakar yang dikontrol secara elektronik. Sistem ini
merupakan salah satu jenis sistem bahan bakar pada motor bensin.Penggunaan injeksi bahan
bakar akan meningkatkan tenaga mesin bila dibandingkan dengan penggunaan karburator.
Dan injeksi bahan bakar juga dapat mengontrol pencampuran bahan bakar dan udara yang
lebih tepat, baik dalam proporsi dan keseragaman. Injeksi bahan bakar dapat berupa
mekanikal, elektronik atau campuran dari keduanya. Sistem awal berupa mekanikal namun
sekitar 1980 mulai banyak menggunakan sistem elektronik.Sistem elektronik modern
menggunakan banyak sensor untuk memonitor kondisi mesin, dan sebuah unit kontrol
elektronik (electronic control unit, ECU) untuk menghitung jumlah bahan bakar yang
diperlukan. Oleh karena itu injeksi bahan bakar dapat meningkatkan efisiensi bahan
bakar dan mengurangi polusi, dan juga memberikan tenaga keluaran yang lebih.Dizaman
sekarang banyak orang yang kurang mengerti tentang perbedaan sistem karburator dan sistem
EFI (Electronic Fuel Injection) dan kebanyakan orang mengabaikan perbedaan itu mereka
tidak tahu bahwa sisitem EFI lebih irit bahan bakar dari pada sistem karburator.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin pesat dewasa ini
menimbulkan dampak pada dunia pendidikan dengan makin besarnya tantangan yang harus
dihadapi oleh dunia pendidikan. Dunia pendidikan sekarang ini makin dituntut untuk dapat
menghasilkan sumber daya manusia yang handal, yang mampu menjawab dan mengantisipasi
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dunia pendidikan harus dapat mewujudkan
hal itu, maka perlu adanya peningkatan dan penyempurnaan dalam penyelenggaraan
pendidikan. Salah satu upaya peningakatan dan penyempurnaan dalam penyelenggaraan
pendidikan khususnya dibidang teknik mesin khususnya otomotif.  Aplikasi Sistem
Pengaturan Elektronik pada kendaraan telah demikian pesatnya, seiring dengan kemajuan
teknologi dan tuntutan global yang mensyaratkan baik aspek pemenuhan pengguna teknologi
maupun aspek dampak lingkungannya, sehingga rancang bangun kendaraan modern dengan
Advance Technology memiliki kelebihan/keunggulan yang mampu meningkatkan antara lain:

 Unjuk kerja
 Efisiensi penggunaan bahan bakar
 Penanggulangan dampak lingkungan
 Kenyamanan dan keamanan
 Kendaraan dengan fasilitas control elektronik dibandingkan dengan kendaraan konvensional
memiliki perbedaan pada piranti elektroniknya yang pada dasarnya terdiri dari beberapa
komponen, yaitu Sensor, Electronik Control Unit (ECU), dan Unit Actuator.

 B.Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui segala hal tentang sistem EFI
pada mobil baik itu pengertian, macam-macam, mekanisme kerja, dan aplikasinya di
kehidupan sehari-hari.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dilakukan agar pembicaraan masalah tentang sensor efi, lebih terfokus,
terarah, dan tidak menyimpang dari pokok masalah. Pada masalah ini saya membatasi
masalah yang akan kita bahas antara lain :

Mesin dengan karburator konvensional,jumlah bahan bakar yang diperlukan oleh mesin
diatur oleh karburator.Pada mesin modern dengan menggunakan sistem EFI maka jumlah
bahan bakar di atur (dikontrol)lebih akurat oleh komputer dengan mengirimkan bahan
bakarnya kesilinder melalui injktor.

Sistem EFI menentukan jumlah bahan bakar yang optimal(tepat)disesuaikan dengan jumlah
dan temperatur udara yang masuk,kecepatan mesin,temperatur air pendingin,posisi katup
throttle pengembunan oxygen di dalam exhaust pipe,dan kondisi penting lainnya.Komputer
EFI mengatur jumlah bahan bakar untuk dikirim ke mesin pada saat penginjeksian dengan
perbandingan udara dan bahan bakar yang optimal berdasarkan kepada karakteristik kerja
mesin.Sistem EFI menjamin perbandingan udara dan bahan bakar yang ideal dan efisiensi
bahan bakar yang tinggi pada setiap saat.

1. Pengertian Electrical Fuel Injection


2. Fungsi Electrical Fuel Injection
3. Fungsi masing-masing komponen dari Electrical Fuel Injection 
BAB II

LANDASAN TEORI

A. SISTEM EFI

EFI adalah sebuah kata singkatan dari Electronic Fuel Injection. Adapun pengertian dari EFI
adalah sebuah sistem penyemprotan bahan bakar yang dalam kerjanya dikontrol secara
elektronik agar didapatkan nilai campuran udara dan bahan bakar selalu sesuai dengan
kebutuhan motor bakar, sehingga didapatkan daya motor yang optimal dengan pemakaian
bahan bakar yang minimal serta mempunyai gas buang yang ramah lingkungan.Oleh sebab
itu,pada sistem EFI menggunakan sensor,kontrol,dan aktuator.

1. Macam-macam Sistem EFI

Sistem EFI dirancang untuk mengukur jumlah udara yang diisap dan mengontrol
penginjeksian bahan bakar yang sesuai. Besar udara yang diisap diukur langsung berdasarkan
tekanan di intakemanipold atau jumlah udara di airflow meter.

 1.Tipe D-EFI
Sistem ini sering pula disebut “D Jetronic” yaitu merk dagang dari Bosch. Huruf D singkatan
dari Druck (bahasa Jerman) yang berarti tekanan, sedang Jetroni berarti penginjeksian
(injection).

Mengukur udara yang masuk berdasarkan tekanan dalam intake manifold. Mengukur
Tekanan udara dalam intake manifold dan kemudian melakukan perhitungan umlah udara
yang masuk dengan menggunakan Pressure Sensor.
 

2. Tipe L-EFI
Istilah L diambil dari bahasa Jerman yaitu “Luft” yang berarti udara.

Dalam sistem L-EFI, airflow meter langsung mengukur jumlah udara yang mengalir melalui
intake manipold sehingga data yang dihasilkan lebih akurat. Dewasa ini, pada kendaraan EFI
tipe L-EFI lebih banyak digunakan.

1. Konstruksi Utama EFI

1. Sistem Kontrol Elektronik

 
ECU/ECM; menerima dan menghitung seluruh informasi/data yang diterima dari masing-
masing sinyal sensor yang ada dalam mesin. Informasi yang diperoleh dari sensor antara lain
berupa informasi tentang suhu udara, suhu oli mesin, suhu air pendingin, tekanan atau jumlah
udara masuk, posisi katup throttle/katup gas, putaran mesin, posisi poros engkol, dan
informasi yang lainnya. Pada umumnya sensor bekerja pada tegangan antara 0 volt sampai 5
volt. Selanjutnya ECU/ECM menggunakan informasi-informasi yang telah diolah tadi untuk
menghitung dan menentukan saat (timing) dan lamanya injektor bekerja/menyemprotkan
bahan bakar dengan mengirimkan tegangan listrik ke solenoid injektor. Pada beberapa mesin
yang sudah lebih sempurna, disamping mengontrol injektor, ECU/ECM juga bisa mengontrol
sistem pengapian.

Selain ECU yang berfungsi untuk mengontrol  besar penginjeksian bensin dan seluruh
aktivitas elektronik, pada mesin terdapat pula sensor – sensor selain yang sudah dijelaskan di
atas yang berfungsi sebagai sistem koreksi air fuel ratio dan juga sebagai ignition control
system. Sensor – sensor yang dimaksud akan dijelaskan bersama dengan electronic control
system yang juga akan membahas lebih detail kerja daripada ECU.
Sensor-sensor itu adalah :

1. ECT ( Electronic Control Temperature )/WTS (Water Temperature Sensor)


2. TPS  ( Throttle Position Sensor )
3. VSS ( Vehicle Speed Sensor )
4. CMP (Camshaft Position Sensor )
5. CKP ( Crankshaft Position Sensor )
6. Oxygen Sensor

NAMA KOMPONEN DAN FUNGSI  SISTEM PENGONTROL ELEKTRONIK 

1. ECT (Electronic Control Temperature) / WTS (Water Temperature Sensor)

ECT terbuat dari thermistor, yaitu sebuah variable resistor yang dipengaruhi oleh temperatur.
Kerja ECT sama dengan IAT, hanya fungsi pendeteksiannya yang berbeda. ECT berfungsi
mendeteksi temperatur air pendingin mesin sebagai input ECM untuk mengoreksi besar
penginjeksian bensin pada injector. ECT juga berfungsi sebagai kontrol temperatur air
pendingin mesin kepada pengemudi melalui temperature gauge pada instrument panel.

2. VSS (Vehicle Speed Sensor

Vehicle Speed Sensor ( VSS), adalah sensor untuk mengetahui kecepatan kendaraan.Sensor
ini dipasangkan pada transmisi dan digerakkan oleh driver gear poros output. Jenis VSS yang
digunakan adalah tipe MRE ( Magnetic Resistance Element ). Signal yang dihasilkan oleh
VSS berupa gelombang bolak – balik, oleh komparator (yang terdapat di speed
sensor pada panel instrument) gelombang bolak – balik tersebut dirubah menjadi sinyal
digital yang kemudian dikirim ke ECU.

3. CMP (Camshaft Position Sensor)

CMP sensor terdiri atas komponen elektronik yang terdapat  di dalam sensor case dan tidak
dapat distel maupun diperbaiki. Sensor ini mendeteksi posisi piston pada langkah kompresi
melalui putaran signal rotor yang diputar langsung oleh camshaft  untuk mengetahui posisi
pembukaan dan penutupan intake dan exhaust valve.

 Signal digital dari CMP ini, oleh ECU digunakan untuk memproses kerja dari sistem
EFI bersama-sama dengan signal dari sensor CKP

4. CKP ( Crankshaft Position Sensor )

 CKP terdiri dari magnit dan coil yang ditempatkan di bagian bawah timing belt


pulley atau dibelakang V-belt pulley. Saat mesin berputar CKP menghasilkan pulsa
tegangan listrik.
 Sensor CKP digunakan sebagai sensor utama untuk mendeteksi putaran mesin, output
signal dari CKP sensor dikirim ke ECU untuk menentukan besar basic injection
volume.
 Selain digunakan untuk mendeteksi putaran mesin, sensor CKP juga digunakan
sebagai sensor utama sistem pengapian. Output signal dari sensor CKP digunakan
ECU untuk menentukan ignition timing.
 

5. Oxygen Sensor

 Sensor O2 dipasangkan di exhaust manifold yang berfungsi untuk mendeteksi


konsentrasi oksigen pada gas buang kendaraan, menghitung perbandingan udara dan
bensin, dan menginformasikan hasilnya pada ECU.
 Bila kadar oksigen pada gas buang tinggi, ECU akan menyimpulkan bahwa campuran
terlalu kurus (lebih banyak udaranya)
 Bila kadar oksigen pada gas buang rendah, ECU akan menyimpulkan bahwa
campuran terlalu gemuk (lebih banyak bensinnya ).

6. Sensor Knocking

 Knock sensor adalah sebuah sensor yang dipasangkan dikepala silinder,dapat bekerja
dikarenakan oleh sebuah ketukan/ledakan dari sebuah mesin dari pra ledakan campuran udara
dan bahan bakar. Merupakan suatu sensor yg mendeteksi ketukan-ketukan mesin dan
mengirim sinyal ke ECM atau mendeteksi pembakaran yang tidak normal. Sensor ketukan
menghasilkan satu tegangan listrik ketika getaran diterapkan ke mereka ,memanfaatkan efek
piezoelektrik yang menghasilkan tegangan listrik sebanding ke pemecutan sehubungan
dengan getaran tersebut. Sebagai bagian depan api bergerak keluar dari busi pengapian
gelombang titik tekanan, dalam kecelakaan ruang ke piston rendah, terlalu panas, atau lebih
dari waktu maju. Kadang-kadang dapat disebabkan oleh deposit karbon panas pada piston
atau kepala silinder yang meningkatkan kompresi.Sensor ini pada mesin efi berperan untuk
tahu knoking, sistem closed loop pengapian serta mendeteksi octane bahan bakar.
Prinsip kerja : Apabila berlangsung knoking (pinking) bakal berlangsung getaran pada sensor
knoking berbentuk nois. ECU bakal memundurkan waktu pengapian 2 kali hingga tak
berlangsung detonasi lagi. Untuk 4 silinder butuh 1 sensor, 5 atau 6 silinder butuh 2 sensor, 8
semakin dapat 2 atau lebih sensor.

7. Engine Oil Temperature Sensor


 

Engine oil temperature sensor; memberikan sinyal ke ECU berupa informasi (deteksi) tentang
suhu oli mesin.

8. Signal starter

Signal starter digunakan apabila poros engkol mesin diputar oleh motor starter. Selama poros
engkol
berputar, aliran udara lambat dan suhu udara rendah sehingga penguapan bahan bakar tidak
baik
(campuran kurus). Untuk meningkatkan kemampuan start mesin diperlukan campuran yang
kaya. Signal
starter berfungsi untuk menambah volume injeksi selama mesin distarter. Tegangan signal
starter sama
dengan tegangan yang digunakan pada motor starter.

9. Relay utama EFI

Relay utama digunakan sebagai sumber tegangan untuk ECU dan circuit opening relay. Relay
tersebut
berfungsi untuk mencegah penurunan tegangan dalam sirkuit ECU. Apabila kunci kontak
ON, arus akan
mengalir ke relay, titik kontak akan berhubungan dan arus akan mengalir dari baterai melalui
kedua
fusible link ke ECU dan circuit opening relay selanjutnya ke pompa bahan bakar

1. Sistem Induksi Udara

Udara bersih dari saringan udara masuk ke airflow meter dengan membuka measuring plate,
besar pembukaan ini bergantung pada kecepatan aliran udara yang masuk ke intake chamber
yang dipengaruhi oleh lebar  throttle terbuka.

NAMA KOMPONEN DAN FUNGSI  SISTEM INDUKSI UDARA

1. Throttle body

Throttle body Merupakan komponen sistem kontrol udara sebagai saluran utama yang dilalui
oleh udara, sebelum masuk ke intake manipold.

Di dalam throttle body ini terdapat :

 Throttle valve
 TPS (Throttle Position Sensor)
 IAC ( Idle Air Control )
 FIAC ( Fast Idle Air Control )
 ISAS ( Idle Speed Adjusting Screw )

2. Throttle Position Sensor

     Throttle Position Sensor berfungsi mendeteksi sudut pembukaan throttle valve. TPS
dihubungkan langsung dengan sumbu throttle valve, jika throttle valve bergerak, TPS akan
mendeteksi perubahan pembukaan throttle valve. Selanjutnya dengan menggunakan tahanan
geser, perubahan tahanan ini dikirim ke ECU sebagai input untuk koreksi rasio udara dan
bensin.

3. Intake Air Temperatur

Sensor temperatur udara masuk ini biasa terpasang pada air cleaner atau hose antara air
cleaner dengan throttle body. Sensor temperatur udara masuk ini berupa thermistor dengan
bahan semikonduktor yang mempunyai sifat semakin panas temperatur maka nilai
tahanannya semakin kecil.

4 .Manifold Absolute Pressure

MAP (Manifold absolute pressure) sensor; memberikan sinyal ke ECU berupa informasi
(deteksi) tekanan udara yang masuk ke intake manifold. Selain tipe MAP sensor,
pendeteksian udara yang masuk ke intake manifold bisa dalam bentuk jumlah maupun berat
udara. Jika jumlah udara yang dideteksi, sensornya dinamakan air flow meter, sedangkan jika
berat udara yang dideteksi, sensornya dinamakan air mass sensor.

5. Air Flow Meter

     AFM (Air Flow Meter) salah satu jenis sensor dengan tipe measuringplate, yang terdiri
atas plat pengukur, pegas pengembali, dan potensiometer.

Udara yang masuk ke intake air chamber akan dideteksi dengan gerakan membuka dan
menutup plat pengukur. Plat pengukur ini ditahan oleh sebuah pegas pengembali. Plat
pengukur dan potensiometer  bergerak pada poros yang sama  sehingga sudut membuka plat
pengukur ini akan diubah nilai tahanan potensiometer. Variasi nilai tahanan ini akan dirbah
menjadi outputvoltage sensor ke ECM sebagai dasar untuk menentukan jumlah udara yang
masuk ke intake air chamber.

6. Fast Idle Air Control  

       Fast idle air control terbuat dari thermo wax yang bekerjanya sesuai dengan temperatur
mesin. Bila temperatur masih dingin, thermo wax belum mengembang sehingga jumlah udara
yang masuk melalui saluran bypass menjadi lebih banyak. Saat temperatur mesin panas,
thermo wax akan mengembang sehingga saluran bypass akan menyempit. Jumlah udara yang
masuk menjadi berkurang, putaran mesin ke putaran idle

10. Idle Speed Control (ISC)

Idle Air Control ( IAC ), adalah part yang mendeteksi/mengendalikan suplai udara ke intake
manipold pada saat putaran idle ( langsam ). Sensor ini bisa beerupa solenoid, motor listrik
atau bekerja sesuai dengan suhu air pendingin. Dibeberapa sistem kendaraan sering disebut
Idle Speed Control ( ISC ) atau juga Idle Step Motor.

1. Sistem Bahan Bakar

Perbedaan paling mendasar antara sistem karburator dengan sistem injeksi pada suplai system
bahan bakar adalah  pada sistem injeksi, suplai bahan bakar dari tangki bensin ke ruang bakar
dikontrol secara elektronik oleh ECM, sedangkan pada sistem carburator, suplai bensin dari
tangki ke ruang bakar masih dikontrol oleh kunci kontak.
Komponen utama dari fuel delivery system adalah :

1. Fuel pump
2. Fuel filter
3. Fuel pressure regulator
4. Pulsation dumper
5. Injector

Diagram system bahan bakar EFI


NAMA KOMPONEN DAN FUNGSI KOMPONEN SISTEM BAHAN BAKAR 

1. Fuel Pump

Pada semua tipe mesin dengan injeksi, penempatan pompa bensin selalu ada di dalam tangki
bensin. Tipe yang digunakan adalah elektrik dengan motor listrik. Pompa terdiri atas motor,
pompa itu sendiri, check valve, relief valve dan filter yang diletakkan di saluran masuk
pompa.
2. Fuel Filter

     Fuel Filter berfungsi menyaring kotoran–kotoran dan partikel asing lainnya dari bensin
supaya tidak masuk ke injektor. Fuel filterdipasangkan pada saluran tekanan tinggi dari fuel
pump. Fuel filter ada yang diletakkan di luar tangki bensin, ada juga yang diletakkan di
dalam tangki bensin

3. Fuel Pressure Regulator

 Fuel Pressure Regulator berfungsi mengatur tekanan bensin yang ke injector –


injector. Jumlah injeksi bensin dikontrol sesuai lama signal yang diberikan ECU ke
injector. Oleh karena itu tekanan tetap pada injektor harus dipertahankan.
 Karena adanya perubahan tekanan pada bensin (injeksi bensin oleh injector) dan
variasi perubahan vacuum intake manifold, jumlah bensin yang diinjeksikan sedkit
berubah sekalipun signal injeksi dan tekanan bensin tetap. Oleh karena itu, agar
jumlah injeksinya tepat, tekanan bensin harus dipertahankan pada 2,1 ~ 2,6 kg/cm2

2. Pulsation Damper

Pulsation damper terpasang pada delivery pipe berfungsi menyerap variasi tekanan bensin


yang diakibatkan perubahan kevakuman intake manifold dan penginjeksian bensin oleh
injector untuk membantu mempertahankan tekanan bensin pada 2,1–2,6 kg/cm2 di dalam
pipa pembagi (delivery pipe)

5. Injector

Injektor adalah nosel electromagnet yang bekerjanya dikontrol oleh ECU untuk


menginjeksikan bensin ke intake manifold. Injektor dipasangkan di ujung intake
manifold dekat intake port(lubang pemasukan) dan dijamin oleh delivery pipe.

 Prinsip Kerja Sistem EFI

 
SISTEM INDUKSI UDARA(AIR INDUCTION SISTEM)

Udara bersih dari saringan udara (air cleaner)masuk ke airflow meter dengan membuka
measuring plate,besarnya pembukaan ini tergantung pada kecepatan aliran udara yang masuk
ke intake chamber.besarnya udara yang masuk kintake chamber ditentukan oleh lebarnya
katup throttle terbuka.Aliran udara masuk ke intake manifold kemudian keruang
bakar(combustion chamber)bila mesin dalam keadaan dingin,air valve megalirkan udara
langsung keintake camber dengan membypass throttle.Air valve mengirimkan udara
secukupnya keintake chamber untuk menambah putaran sampai fast idle,tanpa
memperhatikan apakah throttle dalam keadaan membuka atau tertutup.Jumlah udara yang
masuk dideteksi oleh airflow meter (L-EFI) atau dengan manifold preassure sensor(D-EFI)

SISTEM BAHAN BAKAR (FUEL SYSTEM)

Bahan bakar dihisap dari tangki oleh pompa bahan bakar yang dikirim dengan tekanan ke
saringan bahan bakar yang telah disaring dikirim ke injektor dan cold starter injector.
Tekanan dalam saluran bahan bakar(fuel line)dikontrol oleh preassure regulator.kelebihan
bahan bakar dialirkan kembali ketangki melalui return line.getaran pada baan bakar yang
disebabkan oleh adanya penginjeksian diredam oleh pulsation damper.

B. OVER HOUL

Mesin adalah sebuah alat penghasil tenaga yang berfungsi berdasarkan perubahan bahan
bakar dan energi panas menjadi energi mekanik kemudian disalurkan kebagian roda untuk
menjalankan kendaraan.
Engine adalah salah satu komponen utama pada kendaraan selain sistem kelistrikan dan
chasis serta body. Berikut ini akan kita bahas masalah engine dan bagian-bagianya. Materi ini
berisi tentang bagian-bagian atau komponen yang terdapat pada engine. Kami juga
menyertakan beberapa langkah overhaul engine. Bagi para pemula materi berikut cocok
untuk dipelajari karena dilengkapi juga dengan evaluasi, sehingga memudahkan untuk
mengetahui kemampuan dan pemahaman pembaca setelah mempelajari materi berikut.

Komponen Mesin

Mesin terutama mesin pada kendaraan roda empat Terdiri dari beberapa komponen utama
dan komponen pelengkap, yaitu :

1.        Kap Silinder / Cylinder Cup

2.        Kepala Silinder / Cylinder Head

Bagian paling atas dari kontruksi mesin adalah kepala silinder. Kepala silinder berfungsi
sebagai penutup lubang silinder pada blok silinder dan tempat dudukan busi.
Kepala silinder bertumpu pada bagian atas blok silinder. Titik tumpunya disekat dengan
gasket (paking) untuk menjaga agar tidak terjadi kebocoran kompresi, disamping itu agar
permukaan metal kepala silinder dan permukaan bagian atas blok silinder tidak rusak. Kepala
silinder biasanya dibuat dari bahan Aluminium campuran, supaya tahan karat juga tahan pada
suhu tinggi serta ringan. Biasanya bagian luar kontruksi kepala silinder bersirip, ini untuk
membantu melepaskan panas pada mesin berpendingin udara.
1. Noken As / Cam Shaft
    Noken As Atau Cam Shaft berfungsi untuk mengatur terbuka dan tertutupnya Klep atau
Valve sesuai       dengan FO : 1342

Cam Shaft

2. Pully Noken As
     Pully Noken As Berfungsi sebagai poros yang memutarkan noken as, dan pully noken as
ini dihubungkan dengan pully Crank Shaft / Sumbu Engkol.

3. Katup / Valve
    Katup Berfungsi Sebagai pengatur masuk dan keluarnya gas sebelum terbakar dan sesudah
terbakar.

4. Tuas penekan
    Tuas Penekan berfungsi untuk membuka dan menutup valve, sebagai penghubung antara
valve dan noken as atau Cam Saft

5. Per Katup / Valve Spring


    Per Katup berfungsi sebagai alat pembantu valve yang setelah terbuka dan ingin menutup
lubang katup agar cepat bisa menutup lubang.

6. Busi
    Busi berfungsi sebagai alat pemercik bunga api pada saat langkah kompresi.

3.        Blok Silinder

Blok silinder merupakan inti daripada mesin yang terbuat dari besi tuang. Belakangan ini ada
beberapa blok silinder yang dibuat dari paduan aluminium. Seperti kita ketahui, bahwa
aluminium ringan dan dapat meradiasikan panas yang lebih efisien dibandingkan dengan besi
tuang.
Blok silinder dilengkapi dengan rangka pada bagian luar untuk memberikan kekuatan pada
mesin dan membantu meradiasikan panas. Blok silinder terdiri dari beberapa lubang tabung
silinder, yang didalamnya terdapat torak yang dapat bergerak naik-turun. Silinder-silinder
ditutup bagian atasnya oleh kepala silinder dengan meletakkan gasket kepala silinder
(perpak/packing) diantara blok silinder dan kepala silinder.
Crankcase terpasang dibagian bawah blok silinder dan poros engkol dan bak oli termasuk
crankcase. Poros nok juga diletakkan didalam blok silinder, ini hanya untuk tipe OHV (Over
head Valve). Pada mesin modern poros nok berada didalamkepala silinder. Silinder-silinder
dikelilingi oleh mantel pendingin  (water jacket) untuk membantu pendinginan. Perlengkapan
lainnya seperti starter, altenator, pompa bensin, distributor dipasangkan pada bagian samping
blok silinder.

  Water jacket
Water Jacket (mantel pendingin) terdapat disekeliling silinder mesin dankepala silinder.
Fungsi water Jacket ini adalah untuk mendinginkan bagian-bagian silinder dan ruang bakar.
Mantel pendingin pada kepala silinderberhubungan dengan bak penampung bawah radiator

  Piston / torak

Piston adalah sumbat geser yang terpasang di dalam sebuah silinder mesin pembakaran
dalam silinder hidraulik, pneumatik, dan silinder pompa.
Tujuan piston dalam silinder adalah:

 Mengubah volume dari isi silinder, perubahan volume bisa diakibatkan karena piston
mendapat tekanan dari isi silinder atau sebaliknya piston menekan isi silinder. Piston
yang menerima tekanan dari fluida dan akan mengubah tekanan tersebut menjadi gaya
(linear).
 Membuka-tutup jalur aliran.
 Kombinasi dari hal di atas.

Dengan fungsi tersebut, maka piston harus terpasang dengan rapat dalam silinder. Satu atau
beberapa ring (cincin) dipasang pada piston agar sangat rapat dengan silinder. Pada silinder
dengan temperatur kerja menengah ke atas, bahan ring terbuat dari logam, disebut dengan
ring piston (piston ring). Sedangkan pada silinder dengan temperatur kerja rendah, umumnya
bahan ring terbuat dari karet, disebut dengan ring sil (seal ring).

  Ring Piston

Ring piston tidak dibuat tersambung secara utuh seperti sebuah gelang, namun pada satu
bagiannya dipotong . Potongan ini membuat bentuk ring piston seperti sebuah gelang yang
terputus pada satu sisi. Tujuan pemutusan ring piston ini adalah agar terdapat celah bagi ring
piston untuk melakukan pemuaian di saat panas. Celah ini akan berubah ubah tergantung
pada besarnya dinding silinder pemuaian yang terjadi akibat panas pada mesin. Standar celah
yang umumnya pada suhu ruangan adalah 0,2 – 0,5 mm. Adapun tak semua celah ring piston
ini sama, tergantung pada spesifikasi dan karakteristik dari masing – masing mesin.
Pada saat silinder blok di oversize maka celah antara ujung ring piston inilah yang menjadi
dasar pengukurannya. Silinder akan dikorter atau di oversize sampai ukuran celah antara
ujung ring piston mencapai ukuran 0,2 – 0,5 mm. Pada saat anda melakukan pemeriksaan
terhadap silinder blok , maka celah ring piston ini dapat dijadikan dasar pemeriksaan dan
pengukuran untuk mengetahui apakah silinder blok perlu di korter atau tidak. Jika celah
antara ujung ring piston melebihi standar , maka sudah seharusnya silinder blok dikorter dan
piston serta ring piston pun harus diganti dengan ukuran yang lebih besar. 

  Batang Torak / Connecting Rod

Batang piston, adalah komponen/part yang menghubungkan piston dengan poros


engkol/crankshaft dibuat dengan bentuk "I" , terbuat dari baja spesial.

  Crank Shaft / Sumbu Engkol

Sumbu engkol/crankshaft, mempunyai tugas penting yaitu mengubah gerakan lurus piston
yang berada dalam silinder pada gerak kerja menjadi gerak putar dengan melalui batang-
batang piston serta menjaga pergerakan piston dalam lengkah-langkah selanjutnya. Poros
engkol terdiri dari pusat putaran dimana pada pena engkol dipasangkan batang piston. Bagian
ujung depan poros engkol dibuat sedemikian rupa sehingga memungkinkan pemasangan gigi
pengatur (timing gear) yang berfungsi untuk menggerakan sumbu nok dan puli untuk
menggerakan pompa air/alternator (waterpump). Sedangkan bagian ujung belakang
dipasangkan dengan flens untuk pemasangan roda penerus (roda gila).

  Pully Crank Shaft

  Fly wheel/Roda Gila/Pala babi

Roda penerus/flywheel, merupakan piringan yang terbuat dari besi tuang dan dibaut
pada ujung belakang poros engkol. Dimana poros engkol hanya mendapatkan tenaga putaran
dari langkah kerja saja, agar supaya dapat bekerja pada langkah yang lainnya maka poros
engkol harus dapat menyimpan day putaran yang diperolehnya. Bagian yang menyimpan
tenaga putaran ini adalah roda penerus yang juga dilengkapi dengan gigi ring yang
dipasangkan di bagian luar untuk perkatian dengan starter pinion.

4.        Bak oli

Terletak dibawah blok silinder digunakan sebagai penampung oli mesin yang terbuat dari
baja press. Pada karter ini juga dilengkapi ventilasi untuk menghubungkan ruang dalam
dengan udara luar. Karter dibaut dibawah bak engkol dan diantaranya diberikan gasket
(pelapis karet) untuk menghindari kebocoran pada sambungan tersebut sehingga oli mesin
tidak bocor merembes keluar.

  Oil Filter

Filter atau saringan, adalah suatu peralatan yang bertugas untuk menyaring.
C. Pengertian Rem

Rem adalah suatau bagian Kendaraan yang Peranannya sangat penting dalam sistem
mesin, misalnya pada mesin mobil, sepeda motor, mesin cuci, dan sebagainya. Selain itu rem
juga mempunyai kelemahan yaitu rem sering mengalami blong, hal ini  diakibatkan karena
pemeliharaan yang kurang rutin dan penyebab terjadinya rem blong yaitu pad rem habis
(aus), minyak rem habis, dan terjadinya kebocoran pada seal piston rem, master rem, ataupun
pada selang remnya,  maka dari itu pemeliharaan rem harus sangat diperhatikan.

B.     Fungsi Rem


Rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan
kendaraan serta memberikan kemungkinan dapat memparkir kendaraan ditempat yang
menurun.

C.    Prinsip Rem


Kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera apabila mesin dibebaskan (tidak
dihubungkan) dengan pemindahan daya. Kendaraan cenderung tetap bergerak Kelemahan ini
harus dikurangi dengan maksud untuk menurunkan kecepatan gerak hingga berhenti.Mesin
merubah energi panas menjadi energi kinetis (energi gerak) untuk menggerakkan
kendaraan.Sebaliknya rem merubah energi kinetis kembali menjadi energi panas untuk
menghentikan kendaraan.Umumnya rem bekerja disebabkan oleh adanya sistem gabungan
penekanan melawan sistem gerak putar. Efek pengereman (breaking effect) diperoleh dari
adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua

    Jenis-jenis rem. 1    REM CAKRAM


Mobil modern kebanyakan telah menerapkan
piranti yang satu ini. Biasanya piranti seperti ini dapat
ditemukan pada roda kendaraan baru sehingga dalam
setiap penggunaannya menjadi maksimal dan
terarah.Rem cakram menjadi salah satu sistem pengereman
modern terbaik pada mobil dan ideal untuk diterapkan pada setiap mobil, terutama yang telah
memakai mesin berkapasitas CC besar. Sistem kerja rem cakram adalah dengan menjepit
cakram yang biasanya dipasang pada roda kendaraan melalui caliper yang digerakkan oleh
piston untuk mendorong sepatu rem (brake pads) ke cakram.

a.      Kelebihan rem cakram


Rem cakram dapat digunakan dari berbagai suhu, sehingga hampir semua kendaraan
menerapkan sistem rem cakram sebagai andalanya. selain itu rem cakram tahan terhadap
genangan air sehingga pada kendaraan yang telah menggunakan rem cakram dapat menerjang
banjir.Kemudian rem cakram memiliki sistem rem yang berpendingin diluar (terbuka)
sehingga pendinginan dapat dilakukan pada saat mobil melaju, ada beberapa cakram yang
juga dilengkapi oleh ventilasi (ventilatin disk) atau cakram yang memiliki lubang sehingga
pendinginan rem lebih maksimal digunakan.Kegunaan rem cakram banyak dipergunakan
pada roda depan kendaraan karena gaya dorong untuk berhenti pada bagian depan kendaraan
lebih besar dibandingkan di belakang sehingga membutuhkan pengereman yang lebih pada
bagian depan. Namun saat ini telah banyak mobil yang menggunakan  rem cakram pada
keempat rodanya.

b.      Kekurangan rem cakram


Rem cakram yang sifatnya terbuka memudahkan debu dan lumpur menempel, lama
kelamaan lumpur(kotoran) tersebut dapat menghambat kinerja pengeraman sampai merusak
komponen pada bagian caliper, seperti piston bila dibiarkan lama. Oleh sebab itu perlu
dilakukan pembersihan sesering mungkin.
2.      Rem tromol

fungsi Rem Tromol menggunakan sepasang sepatu yang


menahan bagian dalam dari tromol yang berputar bersama
– sama dengan roda, untuk menghentikan kendaraan.
Walaupun terdapat berbagai cara pengaturan sepatu rem,
jenis leading dan trailing yang paling banyak dipakai pada
kendaraan penumpang dan kendaraan komersial.
Rem Tromoltahan lama karena adanya tempat gesekan
yang lebar diantara sepatu dan tromol, tetapi penyebaran panas agak lebih sulit dibanding
dengan rem piringan karena mekanismenya yang agak tertutup. Karena itu rem tromol hanya
dipakai pada roda – roda belakang yang tidak begitu banyak memerlukan tenaga pengereman.

a.      Kelebihan rem tromol


Rem tromol digunakan untuk kendaraan yang memerlukan kerja ekstra dalam pengereman
contoh : kendaraan operasional seperti bis, truk, minibus, dan sebagainya. Jadi rem tromol
dapat digunakan pada beban angkut yang berat (heavy duty) dengan bekerja secara maksimal.

b.      Kekurangan rem tromol


Rem tromol yang masih menerapkan sistem tertutup dalam prosesnya. Dengan sistem ini
membuat partikel kotoran pada ruang tromol tersebut. Jadi untuk perawatan
membersihkannya harusmembuka roda agar rumah rem dapat dibersihkan dari debu  atau
kotoran. Pada saat banjir air akan mengumpul pada ruang tromol sehingga air akan
menyulitkan sistem rem untuk bekerja, jadi setelah rem tromol menerjang banjir, maka harus
mengeringkannya dengan menginjak setengah rem saat melaju sehingga bagian dalam rem
tromol kering karena panas akibat gesekan, setelah itu rem dapat digunakan kembali.

E.     Nama-nama bagian rem


1.      Rem Cakram
a.       Fungsi-fungsi Bagian Rem Cakram                       
1)      Piringan rotor , Untuk menjamin  pendiginan yang baik
2)      Selang rem, Untuk jalurnya fluida atau minyak rem
3)      Plat pengatur pad, Untuk menahan rem
4)      Plat momen, Penahan silinder agar tidak jatuh
5)      Pad rem, Untuk menghentikan piringn rotor yang sekaligus menghentikan kendaran
6)      Pegas penahan pad, Untuk menahan pad rem agar tidak goyang atau pad rem tidak lepas
karena tergajal
7)      Pegas anti berisik, Agar pada saat pengereman berlangsung pad rem tidak berisik
8)      Shim anti cicit, Untuk menganjal pad rem pada silinder rem agar yidak lepas
9)      Silinder rem, Sebagai wadah dari pad rem

2.      REM TROMOL


a.      Fungsi-fungsi bagian Rem Tromol
1)      Plat penahan dipasang pada rumah as belakang bertugas menahan silinder roda dan sepatu
rem bagian yang tidak berputar;
2)      Silinder roda menekan sepatu rem pada tromol dengan tekanan hidrolis master silinder;
3)      Pegas pembalik sepatu menarik sepatu rem ke posisi semula untuk membebaskannya dari
tromol sesaat injakan pedal dilepaskan;
4)      Sepatu rem ditekan terhadap bagian dalam tromol;
5)      Pen pegas penahan sepatu
6)      Tromol rem yang dipasang pada poros as, berputar bersama – sama roda;
7)      Tuas sepatu rem tangan menekan sepatu pada tromol;
8)      Tuas penyetel.
b.      TIPE REM TRMOL
1.      Tipe Rem Tromol
a)        Tipe Leading Trailing

Gambar 11. Rem Tromol Tipe Leading Trailing

Pada tipe ini terdapat satu wheel silinder dengan dua piston yang akan mendorong bagian atas
dari tromol rem. Leading shoe lebih cepat aus dari pada trailing shoe.

b)     Tipe Two Leading


  Tipe ini mempunyai dua wheel silinder yang masing-masing memiliki satu piston.
Keuntungan tipe ini yaitu : Saat kendaraan maju kedua sepatu rem menjadi leading
shoe sehingga daya pengereman baik. Kerugian tipe ini : Saat kendaraan mundur kedua
sepatu rem menjadi trailing shoe sehingga daya pengereman kurang baik.

c)      Tipe Dual Two Leading


Tipe ini mempunyai 2 silinder roda (wheel cylinder), yang masing-masing memiliki 2 buah
piston, dan menghasilkan efek pengereman yang baik saat kendaraan maju maupun mundur.

                   
d)     Tipe Uni-Servo
Tipe ini mempunyai 1 wheel cylinder dengan 1 piston.Keuntungan   : Saat kendaraan maju
kedua sepatu rem menjadi leading shoe sehingga daya pengereman baik. Kerugian : Saat
kendaraan mundur kedua sepatu rem menjadi trailing shoe sehingga daya pengereman kurang
baik.

e)      Tipe  Duo-Servo


Tipe ini merupakan penyempurnaan dari tipe uni-servo yang mempunyai 1 wheel
cylinder dengan 2 piston.Gaya pengereman tetap baik tanpa terpengaruh oleh gerakan
kendaraan.

F.     Sistem Rem


Sistem rem dirancang untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan
kendaraan atau memungkinkan perkir pada tempat yang menurun. Peralatan ini sangat
penting untuk keamanan berkendaraan dan juga dapat berhenti ditempat manapun, dan dalam
berbagai kondisi dapat berfungsi dengan baik dan aman.

G.    Prinsip Rem


Kendaran tidak dapat berhenti segera apabila mesin dibebaskan (tidak dihubungkan)
dengan pemindah daya, kendaraan cenderung tetap bergerak. Kelemahan ini harus dapat di
kurangin dengan maksud menurunkan kecepatan gerakan hingga berhenti. Mesin merubah
energi panas menjadi energi kinetik (energi gerak) untuk menggerakan kendaraan. Sebaiknya,
rem bekerja disebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan system gerak
putar. Efek pengereman (breaking effect) diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan
antara dua objek.

H.    Type Rem


Rem yang dipergunakan pada kendaran bermotor dapat digolongkan menjadi beberapa
type tergantung pada penggunaannya.
a.             Rem kaki (foot brake) digunakan untuk mengontrol kecepatan dan menghentikan kendaran.
b.            Rem parkir (parkingbreak) digunakan terutama untuk memarkir       kendaraan.
c.             Rem tanbahan (auluxialy brake) digunakan pada kombinasi rem biasa (kaki) yang digunakan
pada truk diesel dan kendaran berat
d.            Enginesbreak digunakan ada kalanya untuk menurunkan kecepatan kendaraan, Beaking
effect (reaksi pengereman) ditimbulkan oleh tahanan putarn dari mesin itu sendiri, tidak ada
khusus yang diperlukan, untuk itu engine break tidak diterangkan

1.      Rem kaki

Rem kaki (foot break) di kelompokan menjadi dua tipe,yaituh:


1.  Rem hidraulis (hydraulic break)
2. Rem panematik (peneumatic break)
Rem hidraulis lebih respond  lebih cepat dibanding tipe lainnya, dan juga konstruksinya
yang khusus dan handal (superior design flexibility). Dengan adanya keuntungan tersebut,
rem hidraulis banyak digunakan pada kendaran penumpang truk ringan.
Sistem rem panematik termasuk kompresor atau jenis yang menghasilkan udara, udara
yang bertekanan yang digunakan untuk menambah daya pengereman. Tipe sistem rem ini
banyak digunakan pada kendaran berat seperti truk dan bus.
Cara kerja rem hidraulis sebagai berikut: rem hidraulis menekan mekanisme rem dan
menyalurkan tenaga rem, dan mekanisme pengereman akan menimbulkan daya pengereman.

2.      Rem Parkir

Rem parkir (parking brake) terutama digunakan untuk memarkir


kendaraan. Rem parkir terbagi menjadi dua tipe : tipe roda
belakang dan tipe center brake Kendaraan penumpang
menggunakan tipe roda belakang, dan kendaraan truk atau niaga
menggunakan tipe center brake.

3.      Rem Tambahan


fungsi utama rem adalah mengurangi putaran roda, bukan sebagai alat penghenti
kendaraan. Alhasil, masih banyak ditemukan mobil tanpa fitur ABS akan tetap meluncur
meskipun sudah menginjak rem. Ini bukan persoalan roda yang masih berputar, tapi adanya
gaya sentrifugal, yang berbanding lurus dengan kecepatan mobil (semakin cepat mobil,
semakin besar gaya sentrifugal).

D.     Pengertian AC
Air Conditioner (AC) Mobil adalah suatu rangkaian komponen yang berfungsi
sebagai penyejuk ruangan pada kabin kendaraan. pada dasarnya sistem kerja ac mobil adalah
sirkulasi udara dimana komponen-komponen berfungsi saling berkaitan satu dengan yang
lainnya, dengan freon (gas pendingin) sebagai aliran sirkulasi itu sendiri. aliran tersebut terus-
menerus bersirkulasi selama mesin dihidupkan. Mobil ber ac adalah kebutuhan dan dapat
dibayangkan bagaimana rasanya berada ditengah kemacetan lalu lintas dengan udara yang
panas sementara itu ac mobil sedang tidak bekerja.
Apabila didalam ruangan temperaturnya tinggi, maka panas yang diambil agar
temperatur turun disebut pendinginan. Sebaliknya, ketika temperatur didalam ruangan
rendah, maka panas yang diberikan agar temperatur naik disebut pemanasan. Air conditioner
pada mobil, umumnya terdiri atas cooler  dengan pembersih embun (moisture remover) dan
pengatur aliran udara.
Air conditioner mempertahankan kondisi udara baik suhu dan kelembabannya  agar
nyaman dengan cara sebagai berikut:
1.      Pada saat suhu ruangan tinggi air conditioner akan mengambil panas dari udara sehingga
suhu udara di ruangan turun. Sebaliknya saat suhu ruangan rendah air conditioner akan
memberikan panas ke udara sehingga suhu udara akan naik.
2.      Bersamaan dengan itu kelembaban udara juga dikurangi sehingga kelembaban udara
dipertahankan pada tingkat yang nyaman.
Untuk dapat mempertahankan kondisi udara, mesin AC dilengkapi dengan pemanas
(heater) dan pendingin (cooler). Akan tetapi untuk daerah-daerah tropis umunya hanya
menggunakan pendingin (penyejuk) saja.
Refrigerant dengan suhu dan tekanan tinggi disimpan didalam receiver, selanjutnya
dialirkan ke expansion valve. Disini suhu dan tekanannya berkurang dan sifatnya berubah
menjadi gas. Didalam evaporator, refrigerant menguap dan mengambil gas panas dari udara
sekitarnya.

B.     Perkembangan Ac Mobil Dari Masa Ke Masa


Fitur penyejuk udara (air conditioning) yang banyak digunakan pada kendaraan
dewasa ini tidak terjadi begitu saja, tetapi melalui proses dan pengembangan yang cukup
panjang.  Awalnya, untuk menyejukkan kabin kendaraan dilakukan dengan cara memasang
ventilasi dibagian bawah dashboard dan bukaan pada kaca depan. Namun cara ini belum
memuaskan, karena udara yang masuk dari luar justru menimbulkan masuknya debu dan
kotoran ke dalam kabin mobil.
Setelah cara ini dianggap kurang efektif, kemudian dipasanglah kipas. Pemasangan
kipas angin ternyata cukup lumayan, sebab kipas angin dapat mengurangi panas dan rasa
gerah didalam kabin mobil. Seiring berjalannya waktu, penggunaan kipas angin pun
dirasakan belum memadai, terutama saat cuaca cukup terik, sehingga jendela mobil masih
perlu dibuka. Akibatnya, keamanan dan keselamatan pengendara menjadi kurang terjamin.
Adalah William Whitley pada tahun 1884 yang menggunakan penyejuk udara untuk sarana
angkutan.
Ia menempatkan balok es di bagian bawah kendaraan dan menggunakan kipas untuk
meniupkan hawa dinginnya. Setelah berbagai cara dilakukan , kemudian muncul cara lain
yang lebih efektifuntuk mendapatkan kenyamanan di dalam mobil, yakni dengan memasang
AC (Air Conditioning). Cikal bakal penggunakan fitur penyejuk udara (AC) dimulai pada
tahun 1930-an. Mesin penyejuk ruangan mekanis yang digunakan untuk gudang, bioskop,
dan bangunan publik lainnya mulai aplikasikan unruk sistem kendaraan. Mobil pertama yang
memilki penyejuk udara mekanis dibuat oleh C&C Kelvinator , CO. Diaplikasikan pada
kendaraan John Homman Jr. Di Texas. Pada 23 September 1932, General Motors Research
Laboratories menggagas penggunaan penyejuk kendaraan dengan sistem pendingin kompresi
uap yang menggunakan bahan Refrigerant R-12
Tahun 1947 pabrikan pembuat alat penyejuk udara pada kendaraan menjadi
berkembang dan bertambah besar. Sepanjang tahun 1960, perbaikan dan inovasi sistem
penyejuk udara pada kendaraan pun dilakukan. Sebagai contoh pada Chrysler Auto-Temp
System, pengendara dapat mensetting temperatur dan kecepatan udara yang diinginkan. Iniah
yang kemudian dikenal dengan ‘Climate Control System
1.Kompressor

kompressor ac bekerja atau berputar bersama putaran mesin menghisap gas freon dari
evaporator melewati pipa low dan memompa atau menekan gas refrigerant menuju kondensor
ac lewat saluran pipa ac high pressure. Di dalam kompresor ac terdapat oli kompresor atau oli
khusus ac mobil yang berfungsi untuk pelumasan.
2.      KONDENSOR AC

Condensor digunakan untuk mendinginkan gas refrigent bertekanan dan bersuhu


tinggi dan merubahnya menjadi cairan refrigen. Sejumlah panas dilepaskan  ke udara bebas
melalui condensor.
Hal ini akan mempengaruhi efek pendinginan di evaporator untuk itu kondensor
dipasang didepan kendaraan untuk mendapatkan pendinginan oleh radiator fan dan udara
yang lewat saat keandaraan bergerak. Beberapa model kondensor dilengkapi dengan kipas
khusus untuk pendingin. Dalam kondensor akan terjadi perubahan bentuk zat pendingin,
karena kondensasi yang dilakukan oleh kondensor. Perubahan bentuk itu dari gas menjadi
cair.
3.      RECEIVER DRAIR

Refrigerant cair dari kondensor ac masuk ke inlet receiver drier melewati deciscant
atau filter untuk menyaring kalau terdapat kotoran. Beberapa sistem ac mobil tidak di
perlukan receiver drier karena proses pelepasan panas atau pendinginan yang baik terjadi di
kondensor sehingga proses kondensasi di kondensor terjadi dengan sempurna. Bentuk serta
tipe drier juga bermacam-macam, ada yang terpisah dengan kondensor atau pun menjadi satu
dengan kondensor.
a.       Konstruksi
Saringan diskonstruksi berupa tabung silinder yang di dalamnya terdapat sel silika
yang menyerap uap air pada zat pendingin.Pada bagian atas saringan kebanyakan dilengkapi
dengan kaca pengontrol untuk melihat zat pendingin yang beredar dalam sistem. Adakalanya
pada saringan dipasangkan dua buah sakelar yang bekerja berdasarkan tekanan atau
temperatur (sakelar menghubung bila tekanan atau temperatur dalam saringan melebihi dari
batas maximal).
Kadang – kadang saringan dilengkapi pula dengan tutup pengaman yang terbuat dari
wood metal. Tutup pengaman ini akan cair bila temperatur zat pendingin sudah mencapai
batas yang di tentukan.
4.     TERMOSTAT
Alat ini berfungsi memberikan sinyal kondisi temperature kabin ke kompresor secara
otomatis. Di dalam thermostat terdapat sensor yang akan mendeteksi suhu pada evaporator.
Jika thermostat rusak, evaporator bisa membeku karena pemutus arus listrik tidak bekerja.
Thermostat juga berfungsi mengatur proses kerja kompresor AC. Pada thermostat terdapat
tabung indra panas yang berisi gas yang sangat peka terhadap perubahan suhu. Tabung ini
terpasang pada evaporator di bagian saluran angin keluar. Ketika suhu penguapan refrigerant
cair di dalam evaporator naik, gas di dalam tabung indra panas akan memuai dan mendorong
alas diafragma ke atas.
Dengan demikian, sakelar yang terhubung dengan magnetic clutch akan mendapat
aliran listrik, sehingga kompresor bekerja. Sebaliknya, jika suhu pada saluran angin keluar di
evaporator turun melewati batas normal, gas di dalam tabung indra panas akan menyusut.
Alas diafragma yang sebelumnya terdorong oleh tekanan gas akan kembali ke bawah karena
terikan pegas, sehingga sakelar memutus arus listrik ke kopling magnet. Akibatnya
kompresor berhenti bekerja.
5.      EXPANSI VALVE
            Katup expansi berfungsi untuk mengatur refrigeran yang masuk ke evaporator. Katup
ekspansi dilengkapi pegas katup, bola thermal, dan diafragma. Katup ditekan oleh pegas agar
selalu menutup sedangkan bola thermal selalu berusaha mendorong katup untuk membuka.
Diafragma terletak di atas katup expansi dan berhubungan dengan pena penggerak katup. Jika
pena katup turun, maka katup akan membuka dan sebaliknya apabila kompresor hidup, maka
aliran refrigeran cair yang bertekanan tinggi masuk dan katup jarum akan membuka lebar.
Ketika kevakuman pada saluran masuk, besar tekanan dalam bola thermal sangat
tinggi , kemudian tekanan ini diteruskan oleh diafragma lewat pipa kapiler. Tekanan bola
thermal dalam diafragma melawan tekanan pegas katup dan tekanan pipa equalizer sampai
diafragma melengkung. Lengkungan diafragma tersebut diteruskan ke katup dengan
perantaraan pena penggerak. Katup membuka dan refrigeran dalam evaporator naik karena
dipanasi oleh udara hangat yang melewati evaporator, akibatnya refrigeran mendidih dan
menjadi gas. Gas refrigeran tersebut mengalir menuju saluran pemasukan pemasukan ke
kompresor.

6.     EVAPORATOR

Evaporator merupakan alat penukar kalor yang berfungsi memindahkan kalor dari
udara yang dikondisikan ke refrigerant. Seperti kondensor, evaporator tersusun dari pipa-pipa
dan sirip-sirip dalam jumlah yang banyak. Refrigeran masuk evaporator dalam bentuk kabut
pada tekanan dan temperature rendah. Udara dari kabin dihembuskan oleh blower melewati
kisi-kisi evaporator. Udara yang bertemperatur lebih tinggi daripada refrigerant yang
mengalir dalam evaporator, akan melepaskan kalor dan diserap oleh refrigerant, sehingga
temperature udara turun menjadi lebih dingin yang selanjutnya akan mendinginkan udara
dalam kabin. Refrigeran keluar dari evaporator dalam fase uap
7.     BLOWER

Komponen ini berfungsi mengeluarkan gas dingin yang dihasilkan oleh refrigrant
yang melewati katup expansi, sehingga udara dingin memasuki ruang kendaraan,

8.      Heater Unit

Merupakan pemanas atau menghembuskan udara panas ketika angin blower melewati
heater, heater mendapatkan panas dari saluran air pendingin mesin atau air radiator. Heater
Unit pada ac mobil banyak ditemukan pada kendaraan yang diperuntukan untuk pemakaian
mobil di daerah dingin.

9.      Zat Pendingin ( Refigerant )


Refrigerant adalah media pemindah panas yaitu senyawa yang bersikulasi pada sistim
A/C. Untuk menghasilkan efek pendinginan. Refrigrant yang dipakai pada kendaraan
sekarang ini adalah R 134a yang tidak mempunyai sifat sebagai perusak ozon (karena tidak
mengandung chlor). Dahulu yang umum dipakai adalah freon jenis R - 12 namun karena
merusak lapisan ozon maka diganti dengan jenis R 134a yang ramah lingkungan.
Namun perlu diketahui AC yang didesain menggunakan zat pendingin R - 12 tidak
boleh begitu saja dicampur atau full diganti R 134a tanpa mengganti beberapa sparepart
sistem AC dan jenis oli kompresor. Hal ini mengingat molekul R 134a lebih kecil dari R - 12.
Kalau anda memaksakan mencampur tanpa mengganti spare part dan oli kompresor maka
dipastikan kompresor macet / rusak serta sering freon habis karena bocor.

D.     Prinsip Dasar Kerja AC


Sering kali pada percobaan telah dibuktikan, air dan bensin yang di turunkan
tekanannya akan lebih cepat menguap. Pada percobaan lain juga dinyatakan bahwa, apabila
jari kita diberi bensin, kemudian ditiupkn udara maka jari kita akan terasa dingin.
Proses kenaikan dan penurunan tekanan seperti di sampaikan pada percobaan di atas
berlangsung secara alami, agar prose situ agar dapat diterapakan pada sistem air conditioner,
maka sistem air condentiner harus terdiri dari bagian-bagian yang berfungsi untuk menaikkan
dan menurunkan tekanan, dan bagian-bagian yang befungsi untuk menyerap panas dan
melepaskan panas, supaya penguapan dan penyerapan panas dapat berlangsung.

E.      Rangkaian Dasar Kelistrikan AC Mobil


Berikut rangkaian dari sistem kelistrikan AC pada mobil :

Keterangan :
Pada gambar diatas terdiri atas dua bagian besar, yaitu rangkaian blower dan
rangkaian thermostat.
1.      Rangkaian Blower berfungsi untuk mengatur kecepatan kipas blower dengan menggunakan
switch / saklar blower. Rangkaian ini hanya dasar, dan pada dasarnya setiap AC mobil
menggunakan alur ini, namun dengan berbagai tambahan sesuai dengan kebutuhan.
2.      Rangkaian Thermostat berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus secara
otomatis. Hal ni terjadi berdasarkan besar suhu yang di terima oleh komponen thermostat.
Jika suhu pada ruangan sudah dingin, maka secara otomatis thermostat akan memutuskan
arus yang mengalir ke kopling magnet yang ada dikompresor dengan menggunakan relay,
sehingga kompresor berhenti bekerja. Sebaliknya, jika suhu di ruangan panas atau tidak
sesuai dengan keinginan pengguna yang di setel pada panel pengatur suhu, maka thermostat
akan membuka arus yang mengalir ke kopling magnet dengan menggunakan relay. Sehingga
kompresor bekerja.

F. PROSES KERJA AC
Setelah anda mengetahui fungsi dari semua komponen AC mobil, maka selanjutnya
mengetahui proses kerja sistem AC mobil sebagai berikut:
1.      Kompresor mengkompresikan gas/ uap refrigerant yang bertemperatur tinggi dan bertekanan
tinggi karena menyerap panas dari evaporator ditambah panas dari evaporator ditambah
panas yang dihasilkan saat langkah pengeluaran (dischange).
2.      Gas refrigerant mengalir kedalam kondensor, didalam kondensor gas refrigerant
dikondensasikan menjadi carian atau terjadi perubahan keadaan yaitu pengembunan
refrigerant.
3.      Cairan refrigerant mengalir kedalam recevier untuk disaring antara cairan refrigerant dengan
oli sampai evaporator memerlukan refrigerant untuk diuapkan.
4.      Katup ekspansi menurunkan tekanan dan temperatur/ suhu cairan refrigerant yang
bertekanan  dan bertemperatur tinggi menjadi rendah.
5.      Gas refrigerant yang dinngin dan berembun ini mengalir kedalam evaporator refrigerant
menguap dan menyerap panas dari udara luar atau terjadi pengkabutan udara sehingga suhu
diluar akan dingin.
Dengan demikian ac mobil mempunyai fungsi mengatur suhu udara, mengatur
sirkulasi udara, mengatur kelembaban (humidity) udara, dan mengatur kebersihan udara.
Sehingga salah satu dari beberapa banyaknya perangkat mobil yang sangat penting adalah ac
mobil.
Langkah kerja ac mobil dibagi jadi tiga keadaan yakni :
1.      Waktu ac mobil mati
Pada waktu ini seluruhnya gas freon yang ada dalam system ac memiliki suhu serta
desakan yang sama yakni desakan ada dikisaran 120 - 150 psi
2.      Waktu ac mobil baru dinyalakan
Gas freon ac mobil dipompa kompresor untuk dialirkan kesemua system serta
dikabutkan oleh expansi valve ke evaporator jadi uap dingin yang lalu ditiup oleh angin
blower ke semua kabin. pada step ini beban pendinginan pada ruangan tetap besar maka
lubang pada expansivalve (D) membesar serta pengabutannya juga semakin banyak hingga
pendinginan ruangan bakal lebih cepat terwujud.
3.      Pada waktu ac telah lama nyala serta ruangan suhunya telah rendah
Gas freon dipompa kompresor untuk dialirkan kesemua sistem serta dikabutkan oleh
expansi valve ke evaporator jadi uap dingin yang lalu ditiup oleh angin blower ke semua
kabin. pada step ini beban pendinginan pada ruangan telah terwujud maka lubang pada
expansivalve mengecil serta pengabutannya juga lebih sedikit. waktu kedinginan telah meraih
derajat spesifik kompresor bakal berhenti bekerja serta kemuadian bakal nyala kembali untuk
mengawali sistem pendinginan

G.     Analisa Kerusakan


Air Conditioner sekarang bukan lagi termasuk barang mewah yang hanya terdapat
dimobil-mobil mahal. Semua mobil baru telah menawarkan AC sebagai salah satu
perlengkapan standar. Produsen truk un telah menawarkan AC sebagai salah satu
perlengkapan standar kabin mendampingi power steering.
Karena dipergunakan terus-menerus, terutama diluar kota-kota besar agar tetap
beroperasi optimal unit AC juga memerlukan perawatan. Hal yang paling mudah dalam
merawat AC adalah menyerahkannya ke teknisi profesional. Namun, yang menjadi
pertanyaan kapan AC harus dilakukan perawatan dan perbaikan. Untuk itu perlu mengetahui
gejala-gejala malfungsi yang wajib diperhatikan, diantaranya yaitu :
1.      Bau Busuk
Bau busuk yang keluar begitu AC dinyalakan, biasanya terjadi akibat adanya bakteri,
mikroorganisme, jamur yang menumpuk disekitar kisi-kisi AC di dasboard. Untuk
menghilangkan bau mengganggu itu, bersihkan dengan antibacterial treatments. Cairan ini
bisa didapatkan dengan mudah di toko-toko aksesoris mobil. Ketika jamur sudah bersih,
udara yang disemprotkan AC akan segar lagi.
2.      Kurang Dingin
Jika AC kurang dingin, tiba saatnya untuk melakukan perbaikan. Menurunya daya
kerja AC bisa disebabkan adanya kebocoran atau refrigerant  sudah waktunya diganti atau
ditambah. Untuk memperbaiki hal ini lebih baik dilakukan teknisi bengkel AC.
3.      Terdengar Bunyi Aneh
Jika muncuk suara-suara aneh atau tidak biasa dari AC yang sebelumnya tidak ada,
sangat disarankan untuk sesegera mungkin melakukan pemeriksaan. Adanya suara-suara
yang merupakan gejala awal atau indikasi kerusakan kompresor. Kompresor meerupakan
bagian paling mahal dari sistem AC. Jika bearing pada kompresor pecah atau rusak, berarti
komponn-komponen lain terkontaminasi partikel logam itu. Sistem harus dikuras serta
diperlukan penggantian kompresor dan komponen lain, sehingga dibutuhkan biaya yang
sangat mahal.
4.      Ada Tetesan Air
Jika ada tetesan air dibawah mobil, jangan terkejut, karena hal itu normal-normal saja.
Tetesan air tersebut berasal dari evaporator. Evaporator memiliki pipa yang memungkinkan
untuk mengalirkan air keluar mobil. Kadang-kadang pipa ini tersumbat atau patah, sehingga
evaporator tidak bisa mengalirkan air keluar mobil dan malah ke dalam kabin. Problem ini
bisa dibatasi dengan biaya yang sangat murah.

H.     Perawatan AC Mobil


Pada dasarnya berkendaraan Mobil akan terasa nyaman, jika penyejuk udara (AC)
bekerja dengan sempurna. Sekarang ini, AC sudah menjadi suatu kebutuhan apalagi dikota
besar. Tips berikut ini dapat membantu Anda melakukan perawatan AC sendiri sebelum
kondisi AC menjadi rusak berat:
1.      Jagalah selalu kebersihan kabin dari debu dan kotoran. Terutama karpet 2 lembar yang
didepan karena akan tersedot kedalam evaporator (lembab) sehingga terjadi jamur dan spora
sangat tidak baik buat kesehatan, dan menimbulkan bau yg tidak enak bila pertama kali AC
dihidupkan.
2.      Saat mencuci mobil, buka kap mesinnya dan semprotkan air yang kencang pada bagian
Condensor AC (yang bentuknya mirip radiator dan biasanya terletak di depan radiator)
kotoran atau debu yang menempel bila dibiarkan akan mengeras bisa mengakibatkan korosi
atau keropos sehingga menjadi bocor pada bagian kondensor AC.
3.      Periksalah ExtraFan (kipas) yang didepan Condensor apakah berputar bila AC
dinyalakankan. Bila tidak segera ganti, akan mengakibatkan Compressor AC rusak atau
selang highpress bisa meledak.
4.      Jangan merokok di dalam mobil karena asapnya bisa mengotori Evaporator AC/Cooling Coil
Unit karena nikotin yang lengket dan akan berlendir serta menimbulkan bau tak sedap dan
susah untuk dihilangkan.
BAB III
A. ALAT DAN BAHAN PRAKTEK
A. EFI
1 .ALAT
Kunci T 12 , 14 = berfungsi untuk mengencangkan dan mengendorkan
baut / mur

Kunci pas ring 8, 10 ,12 = berfungsi untuk mengencangkan dan


mengendorkan baut / mur

Avometer = alat yang dapat digunakan untuk mengukur arus (ampere),


tegangan (volt) dan resistansi (Ohm) dalam satu alat.

Radiator tester =berfungsi untuk menguji,memeriksa, atau untuk mengecek


kondisi tutup radiator, terutama untuk memeriksa kondisi pressure valve pada
tutup radiator apakah masih sesuai dengan spek yang tertera pada tutup
radiator
SCANTOOL =merupakan alat diagnosa profesional yang digunakan oleh
seorang mekanik/teknisi kendaraan.Namun scan tool bukan hanya bisa
dipakai oleh seorang teknisi untuk memperbaiki kerusakan kendaraan yang
ada

GAS ANALISER =suatu alat instrument yang bermanfaat untuk mengukur


proporsi dan komposisi dari gabungan gas.

HIDROMETER =adalah untuk mengukur berat jenis atau kepadatan relatif


dari cairan; yaitu, rasio densitas cairan kepadatan air

2 .BAHAN
- MESIN AVANZA
- ACCU

B .OVER HOUL

A. ALAT

1. Cover Set.= untuk melindungi mobil dari kotoran dan hal2 yg tidak di inginkan

1. Kunci Ring, Kunci Pas, Kunci kombinasi (Pas Ring) 1 Set =untuk
mengencangkan dan mengendorkan mor / baut
2. Obeng plus (+) dan minus (-)

4. Kunci Shock, Kunci Busi dan Kunci T

5. Kunci moment =dipakai buat mengukur gaya puntir yg dikerahkan pd waktu mengeratkan
ikatan baut dan mur supaya mencapai kekuatan kencang tertentu

6. Feeler Gauge =alat yang digunakan untuk mengukur celah atau kerenggangan kecil
di antara dua komponen

7. Multi Meter (Avo Meter)

8. Engine Tune Up Tester

9. Compression Tester

10. Spring Scale dan Mistar Baja


11. Sikat Baja

12. Kompresor dan Air Gun

13. Radiator Tester=berfungsi untuk menguji,memeriksa, atau untuk mengecek kondisi


tutup radiator, terutama untuk memeriksa kondisi pressure valve pada tutup radiator apakah
masih sesuai dengan spek yang tertera pada tutup radiator

14. Hidrometer =adalah untuk mengukur berat jenis atau kepadatan relatif dari cairan; yaitu,
rasio densitas cairan kepadatan air

15. Nampan dan Majun

B. BAHAN
- MESIN MOBIL

C . REM
A. Alat

-    Dongkrak=untuk menaikan mobil

-    Penyangga (jack stand)= untuk menyangga mobil


-    Kunci roda= untuk mengendorkan dan mengencangkan baut roda

-    Kunci Pas,Ring atau kunci shock 12mm atau 14mm =unruk mengendorkan dan
mengencangkan baut /mur

Jangka soron =alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. Terdiri
dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak.

D. AC MOBIL
A . ALAT
1. MANIFOL GAUGE =sebuah alat yang di gunakan untuk media pengukuran
pada saat pengisian freon untuk unit AC dan mesin-mesin pendingin lainnya

2. SINYAL PENDETEKSI =Mendeteksi kebocoran di ruangan ber-


pengkondisian, sistem pembekuan ... Shopee Elektronik Pendingin AC alat tes
kebocoran freon/leak detector.
3. POMPA VACUM =Sistem AC merupakan system yang berfungsi untuk
menciptakan dan ... Menjalankan pompa vakum dan membuka kedua katup
tangan
BAB V

PENUTUP

1. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa pada dasarnya
masing-masing SISTEM EFI ,OVER HOUL ,REM , AC mempunyai kegunaan yang
berbeda,

Di jaman sekarang ini teknologi sangatlah berkembang pesat dimana semua nya sudah
dirancang dengan teknologi yang serba canggih sehingga dapat memudahkan
pekerjaan manusia.

Pada dasarnya suatu penemuan itu akan terus dikembangkan agar dapat menjadi
penemuan-penemuan yang baru, tentunya penemuan yang baru itu akan menghasilkan
sesuatu kegunaan yang berbeda atau lebih.

Pembahasan kali ini adalah menjadi sebuah bukti bahwa kemajuan teknologi semakin
berkembang, khususnya dunia otomotif ( transportasi ). Jadi kita harus dapat
mengingikuti perkembangan teknologi yang ada saat ini agar bangsa kita semakin
berkembang.

Semoga makalah yang kami buat bisa bermanfaat bagi kita semua.

2. SARAN
Kita dapat menyalurkan ilmu yang sudah kita miliki nuntuk berbagi untuk
orang lain dan jangan gunakan ilmu kita untuk menyombongkan diri kita
merasa sangat hebat atau yang paling bisa sendiri .

Anda mungkin juga menyukai