Anda di halaman 1dari 23

TUNE UP ENGINE PADA MOBIL AVANZA TIPE G

MT TAHUN 2010
DI
HDK MOTOR
(Laporan ini diajukan sebagai salah satu persyaratan
mengikuti Uji Sertifikasi Praktik Kerja Lapangan)

Ditulis oleh :

NAMA SISWA : TEGAR ADITIA HIDAYAT


NIS : 202110041610
TINGKAT/KELAS : XII TKRO 4
PAKET KEAHLIAN : TEKNIK KENDARAAN RINGAN
OTOMOTIF

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


D I N A S P E N D I D I K A N
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH X
SMK NEGERI 3 KUNINGAN
Jalan Raya Cirendang-Cigugur-Kuningan. Telp. : (0232)876833, Fax, : (0232)8881723,
Website : www.smkn3-kuningan.net, e-mail : uptd_smkn3kng@yahoo.co.id, Kode Pos 45518

LEMBAR PENGESAHAN
Laporan ini telah diperiksa/diteliti dan diuji keabsahannya pada

tanggal………………………………….2022 oleh:

Pembimbing Penguji

Iif Fahrul Rozy, S.Pd Achmad Samsudin, S.T., Gr


NIP. 197107031997022001 NIP: 196608141994121002

Mengetahui/Menyetujui
Kepala Paket Keahlian

Achmad Samsudin, S.T., Gr


NIP. 196109141986031008
IDENTITAS DUNIA USAHA/INDUSTRI DAN IDENTITAS PESERTA

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

1. IDENTITAS DUNIA USAHA/INDUSTRI

a. Nama Dunia Usaha / Industri : HDK MOTOR

b. Bidang Usaha / Jenis Kegiatan : Bengkel mobil

c. Alamat : Jalan Raya Cilowa kec,

kramatmulya Kab, Kuningan

d. Nomor Telepon / Faximile : 081395996568

e. Nama Pemimpin / Direktur : Edi junaedi

f. Nama Pembimbing / Instruktur : 1.) Mul yadi

2.) Deni

2. IDENTITAS SISWA/PESERTA

a. Nama Lengkap : Tegar Aditia Hidayat

b. Jenis Kelamin : Laki - laki

c. Kelas : XI TKRO 4

d. Nomor Induk Siswa (NIS) : 202110041610

e. Tempat / Tanggal Lahir : Kuningan , 03 Juli 2005

f. Golongan Darah : -

g. Program Keahlian/Paket : Teknik Kendaraan Ringan

otomotif
Keahlian

h. Nama Orang Tua / Wali : Nur hidayat

i. Alamat Orang Tua / Wali : KUNINGAN, CILOWA KEC,

KRAMATMULYA

j. No. Telepon Orang Tua / Wali : 08978494468

Pas Foto
3x4 cm
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapakan kehadirat Allah SWT yang Mahakuasa, karena

atas berkat dan rahmat-Nya,saya dapat menyelesaikan laporan praktek kerja

lapangan (PKL) sebagai tugas laporan praktikum untuk bukti telah

menyelesaikan PKL

Laporan PraktIk Kerja Lapangan (PKL) ini dapat disusun dengan baik

berkat bantuan dari pihak-pihak yang telah memberikan bimbingan dan

dukungan sebagai bahan masukan untuk penulis. Untuk itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT

2. Kedua orang tua dan keluarga yang telah mendukung kegiatan PKL

3. Bapak Drs.Lili Ramli.M.Kom sebagai Kepala Sekolah SMK Negeri

Kuningan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL).

4. Pokja PKL, K3 dan Tim Penjajakan yang telah mempersiapkan

administrasi, tempat prakerin, serta memberikan pembekalan kepada

siswa yang akan melaksanakan PKL.

5. Bapak Edi junaedi, sebagai kepala Perusahaan HDK MOTOR yang

telah memberikan ijin pada saya untuk melaksanakan PKL.

6. Bapak rudi sebagai , teknisi dan semua pihak didunia industri


7. Bapak Iif Fahrul Rozy,S.Pd sebagai Guru pembimbing siswa PKL dan

pembimbing penulisan laporan PKL SMK Negeri 3 Kuningan.

8. Bapak Achmad Samsudin,S.Pd sebagai Guru penguji siswa PKL

9. Serta Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun

tidak langsung sehingga penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan

(PKL) dapat terselesaikan.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam

penulisan laporan ini, Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun dari pembaca.

Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih atas segala dukungan dan

bantuan sehingga laporan ini dapat tersusun dengan baik semoga laporan ini

dapat bermanfaat bagi penulis dan juga pembaca. Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamiin.

Kuningan, Juli 2022

Tegar Aditia Hidayat

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................ii


IDENTITAS DUNIA USAHA/INDUSTRI DAN IDENTITAS PESERTA PKL .......iii

KATA PENGANTAR............................................................................................v

DAFTAR ISI.........................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1. LATAR BELAKANG.......................................................................1

1.1.1. Waktu dan Tempat PKL......................................................2

1.1.2. Gambaran Umum dan Struktur Organisasi Industri............2

1.1.3. Produk yang dihasillkan oleh Industri.................................4

1.2. TUJUAN.........................................................................................4

1.2.1. Tujuan PKL.........................................................................4

1.2.2. Tujuan Pembuatan Laporan...............................................4

1.2.3 MANFAAT PKL...................................................................5

BAB II PROSES DAN HASIL BELAJAR DI INDUSTRI.......................................6

2.1. URAIAN MATERI / LANDASAN TEORITIS...................................6

2.2. PROSES PRODUKSI/KERJA........................................................6

2.3. GAMBAR KERJA...........................................................................7

2.4. IMPLEMENTASI K3.......................................................................8

BAB III PENUTUP................................................................................................9

3.1. KESIMPULAN................................................................................9

3.2. SARAN..........................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

A. Latar Belakang PKL

Kegiatan praktik kerja merupakan kurikulum pendidikan Sekolah

Menengah Kejuruan yang mendukung kegiatan belajar mengajar siswa

melalui kegiatan praktik kerja secara langsung di dunia kerja sesuai

dengan program studi tertentu untuk mencapai keahlian kerja sebagai

bekal untuk bekerja secara profesional. Untuk mewujudkan tujuan

tersebut, maka diterapakan suatu sistem pendidikan yang dikenal

dengan istilah Praktik Kerja Lapangan (PKL).

Sistem ini merupakan suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan

keahlian profesional yang memadukan secara sistematis program

pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian melalui

kegiatan bekerja secara langsung dan terarah untuk mencapai tingkat

keahlian profesional tertentu.

Keahlian profesional hanya dapat dikuasai melalui cara

mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang profesi yang ada dalam

dunia kerja. Sehubungan dengan itu, maka siswa SMK pada jenjang

tertentu diwajibkan mengikuti kegiatan praktik kerja lapangan ini.

B. Latar Belakang Pemilihan Judul


Latar Belakang saya memilih laporan dengan judul “TUNE UP

ENGINE PADA MOBIL AVANZA TIPE G MT TAHUN 2010 “Di

karenakan judul tersebut menarik untuk saya telaah. Maka dari itu saya

memilih judul ini untuk laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) demi

kelancaran dalam pembuatan laporan dan memudahkan saya dalam

proses Uji Sertifikasi.

1.1.1 Waktu dan Tempat PKL

Kegaiatan PKL yang dilaksanakan yaitu mulai tanggal 4 April

sampai 16 September yang bertempat di HDK MOTOR, Jalan Raya

Cilowa Kec, Kramatmulya Kab, Kuningan

1.1.2 Gambaran Umum dan Struktur Organisasi Industri

1. Gambaran Umum

Bengkel HDKMotor adalah sebuah bengkel yang

memberikan layanan servis dan sperpat mobil. Memiliki struktur

organisasi sebagai berikut :


Pemilik Bengkel : Edy Junaedi

Karyawan Toko : A Rudy,Teh yanti

Mekanik : Mulyadi , Deni, Salim

Gambar 1. Struktur Organigram Industri


1.1.3 Produk yang dihasilkan oleh industri

Produk yang dihasilkan oleh industri yaitu :

Bengkel HDK Motor Menyediakan layanan jasa Perbaikan/ Perawatan

Servis Mobil dan Penjualan Sperpat Mobil dan lain lain

2. TUJUAN PKL

1.2.1 Tujuan PKL

1. Mengimplementasikan materi yang didapatkan di sekolah,

2. Membentuk pola pikir yang membangun bagi Siswa PKL,

3. Melatih siswa untuk berkomunikasi / berinteraksi secara profesional di dunia

kerja yang sebenarnya,

4. Membentuk semangat kerja yang baik bagi Siswa PKL,

5. Mengembangkan ilmu pengetahuan dasar yang dimiliki oleh siswa sesuai

bidang masing-masing,

6. Menambah jenis keterampilan yang dimiliki oleh siswa agar dapat

dikembangkan dan diimplementasikan di kehidupan sehari-hari,

7. Menjalin kerjasama yang baik anatara sekolah dan dunia industri maupun

dunia usaha.

1.2.2 Tujuan Pembuatan Laporan

1. Untuk mengetahui seluk beluk perusahaan,

2. Untuk memperdalam pengetahuan di dunia industri dan prosedur-prosedur yang

berlaku di perusahaan secara tertulis.

3. Sebagai salah satu syarat untuk kelulusan

3. Manfaat PKL

1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional yaitu tenaga

kerja yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan semangat kerja yang

sesuai tuntutan kerja,


2. Memperkokoh hubungan sekolah dengan dunia industri maupun dunia usaha,

3. Meningkatkan efisien proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang

berkualitas,

4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai

bagian dari proses pendidikan,

5. Menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas sesuai tuntutan zaman era

teknologi informasi dan komunikasi.

BAB II

PROSES DAN HASIL BELAJAR DI INDUSTRI

A.Landasan Teoritis

Salah satu manfaat dari Tune up adalah memaksimalkan performa mesin kendaraan. Seperti
anda ketahui, jika digunakan terus menerus dalam jangka panjang tentu saja mesin bisa mengalami
masalah dalam performa. Dilakukannya tune up tentunya bisa membuat performa mesin semakin
meningkat dan maksimal

-Tujuan K3
Tujuan khusus dari implementasi K3 dilingkungan tempat kerja sudah ditata dalam Undang-
Undang, persisnya pada Undang-Undang no 1 tahun 1970 mengenai kesehatan dan keselamatan
kerja, yakni:
Membuat perlindungan dan jamin keselamatan tiap tenaga kerja dan orang yang lain ada di tempat
kerja.

Secara umum, posisi mesin mobil berada dibagian depan dari kendaraan. Mesin merupakan
sumber tenaga kendaraan bermotor yang digerakkan oleh perubahan energi kalor menjadi tenaga
mekanik dengan pembakaran bahan bakar. Energi mekanik ini digunakan untuk memutar roda dan
menggerakkan kendaraan.

1. Silinder Blok

Silinder blok merupakan komponen mesin utama dan terbesar dan pada bodi dipasang
beberapa komponen yang lain. Silinder biasanya dibuat dari besi atau campuran aluminium dengan
cara di tuang. Karakteristik silinder blok dapat dilihat pada penampang dibawah.

Fungsi silinder blok dan bagian bagiannya antara lain adalah sebagai berikut.

a. Permukaan silinder dalam dibuat sangat halus dengan tujuan sebagai berikut tempat pemasangan
torak.

b. Permukaan rata dan halus pada bagian atas untuk mengalirkan air pendingin dari radiator dan
untuk penempatan kepala silinder.

c. Saluran dalam atau jaket air berfungsi sebagai tempat sirkulasi pendingin untuk mendinginkan
silinder.

d. Saluran dalam atau jalan saluran oli berfungsi untuk mensirkulasikan oli dan melumasi bagian -
bagian yang bergerak.

e. Bagian bawah untuk memasang atau menempatkan bantalan guna memegang poros engkol yang
berfungsi sebagai penahan putaranya.

f. Permuakaan yang sangat halus pada bagian dasar atau bawah dibuat untuk membentuk bagian
yang rapat dengan panic oli pelumas.

g. Bagian yang sangat halus berfungsi untuk pemasangan pompa bahan bakar distributor, pompa oli,
pompa air, dan rumah kopling.

h. Sebagai penopang bantalan poros kam dan pemegang pengungkit kam.

2. Peti Engkol

Peti engkol merupakan bagian bawah dari silinder blok tempat poros engkol berada. Peti
engkol ini bisa di tuang menjadi satu bagian dengan silinder blok, atau dibuat terpisah dan dipasang
dengan cara di baut pada blok. Bocoran minyak antara dua komponen ini bisa dicegah dengan
menggunakan suatu gasket atau suatu perapat sil.

3. Silinder

Silinder dalam blok mempunyai permukaan kerja bagian dalam yang sangat halus yang
berfungsi sebagai pengahantar torak yang bergerak naik dan turun.

Secara normal silinder di tuang menjadi satu dengan blok silinder tetapi bisa juga dibuat
secara terpisah dengan memasang tabung selubung dan dipasang pada blok silinder. Pada sekeliling
blok silinder dialiri air pendingin atau hubungkan dengan rusuk–rusuk pendingin untuk mengurangi
panas yang terjadi.

Dua macam tabung yang diselubungkan yakni selubung kering dan basah. Tabung selubung
kering merupakan tabung yang tipis dan dipress secara keras kedalam silinder. Tabung selubung
kering berukuran lebih (oversize). Selubung basah yang dipasang pada blok silinder ditopang pada
baigan atas dan bawah. Pada bagian ini air pendingin berhubungan langsung dengan selubung basah
dan mengalir disekeliling selubung. Sil basah pada bagian atas dan bawah antara selubung dan blok
dipergunakan untuk mencegah air pendingin.

B. Proses Kerja

1. Alat yang digunakan

Adapun alat yang digunakan dalam praktek ialah

* Filler gauge

* Kunci ring secukupnya

* Kunci Pass secukupnya

* Obeng

* Micrometer

Adapun langkah- langkah praktek yang kami lakukan ialah sebagai berikut:

A.) Penyetelan Celah Katup

Penyetelan :

1). Mesin dipanasi dan kemudian dimatikan

2). Stel silinder No 1 pada TMA atau titik mati atas / kompresi dengan cara memutar pully engkol
seperti gambar dibawah ini.

3). Kencangkan kembali baut - baut kepala silinder dan baut- baut roker arm.

Momen pengencangan 1,8 – 2,4 kg- M

4). Stel celah katup

Celah katup diukur antara batang katup dan lengan roker. Katup yang disetel hanya katup yang
ditunjuk oleh panah saja.

Celah katup :
Hisap : 0.20 mm

Buang : 0.30 mm

Putaran poros engkol ( crank Shaft ) 3600 .

Setel katup- katup lain yang ditunjukkan oleh panah.

B.) Stel Celah Busi

* Periksa setiap celah busi menggunakan pengukur celah busi. Jika perlu setellah dan
membengkokkan bagian yang menonjol elektroda dengan celah 0,8 mm.

* Kemudian pemeriksaan secara visual

Periksa busi kemungkinan terdapat hal-hal berikut :

* Retak atau kerusakan lain pada ulir dan isolator

* Keausan elektroda

* Gasket rusak atau lapuk

* Elektroda terbakar atau terdapat kotoran yang berlebihan.

C.) Sistem Pendingin

Periksa tinggi air pendingin jika tinggi air kurang isi hingga garis f (fuel) pada tangki

D.) Periksa air pendingin

Periksa air pendingin kemungkinan tercampur oli atau karat, kotoran

E.) Periksa system pendingin

Periksa kemungkinan terdapat :

* Kerusakan atau berubahnya bentuk radiator atau selang

* Klem selang longgar

* Kerusakan atau berkaratnya kisi radiator


* Kebocoran pompa air kisi radiator atau longgarnya sumbat pengering air.

F.) Periksa cara kerja tutup radiator

Dengan menggunakan alat test tutup radiator periksa tegangan pegas dan kedudukan katup
fakum dari tutup radiator tutup harus diganti jika tutup membuka pada tekanan dibawah angka
spesifikasi atau jika tutup rusak tekanan membuka katup :

STD : 0,75 – 1,05 kg / cm

LIMIT : 0,6 Kg/cm2

G.) Tali kipas

Pemeriksaan secara visual. Periksa tali kipas kemungkinan :

* Retak sudah buruk , terlalu kencang atau aus

* Terdapat oli atau gemuk

H.) Persinggungan yang tidak sempurna antara tali atau pulli.

I.) Periksa dan stel kekencangan tali kipas

Dengan kekuatan tekanan 10 kg, tekan tali pada tempat -2 tali harus menunjukan kekencangan
spesifikasi :

*Kipas- alternator 7 – 11 mm

*Engkol – compressor AC 11 – 14 mm.

J.) Saringan Udara

Bersihkan elemen:

* Buka elemen saringan udara

Usahakan agar tidak ada kotoran atau benda masuk kedalam karburator:

* untuk membersihkan elemen tiupkan kompresi dari dalam


* jika elemen koyak atau terlalu kotor ganti dengan yang baru

K.) Battery

Pemeriksaan secara visual, Pemeriksaaan battery kemungkinan:

* Rumah battery berkarat

* Hubungan terminal longgar

* Terminal berkarat atau rusak

* Batteray rusak atau bocor

Ukur berat jenis elektrolit:

* Periksa berat jenis elektrolit dengan hydrometer

* periksa banyaknya eletrolit pada setiap pul jika tidak berada pada ketinggian yang semestinya isilah
dengan air suling

L.) Oli mesin

Periksa tinggi oli.tinggi oli harus berada pada tanda D jika lebih rendah periksa kemungkinan
terdapat kebocoran lalu tambah oli hingga tanda F.

M.) Kabel tegangan tinggi

pada waktu menarik keluar kabel busi peganglah ujungnya

N.) Periksa tahanan kabel

Tahanan kabel : kurang dari 25 k, om kabel.

O.) Periksa kualitas oli

Periksa oli kemungkinan sudah kotor kemasukan air atau berubah warna

P.) Ganti saringan oli ( filter )

* Buka saringan oli dengan sst


* Untuk memasang kekencangan saringan oli dengan tangan

* Setelah mesin dihidupkan periksa oli kemungkinan terdapat kebocoran periksa kembali tinggi oli

Q.) Distributor

Periksa tutup distributor dan rotor kemungkinan

* Retak cacat berkarat terbakar atau lubang kabel kotor

* Terminal elektroda terbakar

* Pegas bagian tengah lemah

R.) Periksan dan stel celah platina atau selah udara

Jika platina terbakar parah atau berkurang platina harus diganti

Stel celah platina dan pegas penahan celah blok : 0,45 mm

Stel celah udara antara rotor proyeksi koil

Celah udara : 02- 04 mm

S.) Periksa sudut dwell

Periksa sudut dweel dengan tester sudut : 520 - 60

T.) Periksa saat pengapian

Stell putaran mesin pada kecepatan idle oktan selector harus disetel pada posisi standart.

Saat pengapian : 80 sebelum TMA Idling

U.) Stel saat pengapian

Cocokan tanda tanda waktu mesin body distributor.

Saat pengapian : 80 sebelum tma idling


Perhatian;

Jangan disetel dengan oktan selector

V.) Periksa cara kerja dari conveyor

Rotor harus kembali dengan cepat diputar searah jarum jam dan dilepas

Rotor tidak boleh terlalu longgar

W.) Hidupkan mesin dan lepaskan slang vacuum dari distributor Tanda waktu berubah sesuai dengan
kecepatan mesin

C. Gambar kerja

2.4 IMPLEMENTASI K3

Implementasi K3 adalah suatu proses pengarahan, penjurusan dan

pemberian fasilitas kerja kepada orang-orang yang diorganisasikan dalam

kelompok-kelompok formal untuk mencapai tujuan yang diharapkan

(Djamaluddin Ramlan, 2006:13).

K3 adalah bentuk perlindungan untuk para pekerja dari bahaya yang

timbul oleh perkembangan teknologi. Walaupun masih tetap demikian

hanya hingga saat ini, penekanan yang lebih besar kini pada peran serta
majikan. Sikap kita berubah yang dari melindungi mesin manjadi

melindungi manusia dan semakin menitik beratkan pada antisipasi bahaya

(penilaian resiko) ketimbang menanti terjadinya kecelakaan kerja (Jhon

Ridley, 2008:22).

Menurut Gempur Santosa (2004:52), implementasi K3 adalah upaya

mencapai hasil atau tujuan yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan

orang lain melalui kegiatan perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan

dan pengendalian, selain itu juga kemampuan untuk mengelola semua hal

secara profesional.

Dengan demikian K3 merupakan bagian dari sistem secara

keseluruhan yang kompleks, yang dibutuhkan bagi pengembangan,

penerapan, pencapaian, pengkajian, dan pemeliharaan K3 dalam rangka

pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya

tenaga kerja/buruh yang sehat, aman, efisien, dan produktif. Implementsi K3 merupakan suatu
usaha yang dilakukan untuk meminimalkan dan mencegah

kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, dan penyakit akibat hubungan kerja.

1. Tujuan Implementasi K3

Tujuan dan sasaran implementasi K3 yang tercantum dalam Pasal 27

ayat (2) UUD 1945, Undang-undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun

2003 Pasal 86-87 dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 5 Tahun 1996

adalah menciptakan suatu sistem K3 di tempat kerja yang terintregasi dalam

rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja

serta menciptakan tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.

Dengan peraturan perundangan ditetapkannya syarat-syarat

keselamatan kerja adalah untuk:

a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan;


b. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;

c. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;

d. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu

kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya;

e. Memberi pertolongan pada kecelakaan;

f. Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;

g. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu;

h. Kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca,

sinar radiasi, suara dan getaran;

i. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik

physic maupun psychis, keracunan, infeksi dan penularan.

j. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuaimerupakan suatu usaha yang dilakukan untuk
meminimalkan dan mencegah

kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, dan penyakit akibat hubungan kerja.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Setelah melakukan praktek kerja industri selama 6 bulan di BENGKEL HDK
MOTOR dan meneliti mengenai Tune up engine ,saya dapat mengambil
kesimpulan sebagai berikut :

1. Saya dapat mengenal lebih dalam mengenai industri HDK MOTOR


sebagai industri properti di wilayah Cilowa Kec, Kramatmulya
2. Dapat memahami konsep-konsep non akademis dan non-teknis di dunia
kerja, seperti menjaga hubungan atasan dengan bawahan, menjaga hubungan
relasi dan sebagainya.

3. Dengan pelaksanaan kerja praktek ini siswa dapat membandingkan kondisi


dengan sistem yang ada di dalam dunia industri dengan yang ada dalam
bangku sekolah.

4. Saya mengetahui cara Tune Up Engine Di bengkel HDK MOTOR

5. Mengetahui cara kerja, Tune Up Engine Di HDK MOTOR

6. Menjadikan pribadi yang lebih disiplin, mandiri,dan bertanggung jawab


dalam melakukan suatu pekerjaan

7. Mengetahui berbagai jenis barang yang di produksi di HDK MOTOR

8. Saya mendapatkan banyak manfaat, baik itu pengalaman, pengetahuan, dan


semua yang terkait dalam dunia kerja. Sehingga saya dapat menambah
wawasan yang saya dapatkan selama ini, karena hanya dengan praktek saya
bisa mengetahui seberapa jauh kemampuan yang sudah saya dapat di sekolah.

B. SARAN

Bagi siswa atau siswi yang melakukan kegiatan Praktek Kerja Industri
(PKL) saran yang paling penting adalah menjaga nama baik sekolah di
mana perusahaan tempat di laksanakan kegiatan Praktek Kerja Industri
(PKL) dan mematuhi peraturan yang ada di perusahaan.
Bagi sekolah sebaiknya siswa atau siswi yang akan diterjunkan ke
perusahaan untuk mengikuti PRAKERIN dibekali terlebih dahulu mengenai
pekerjaan yang akan dilakukan dalam perusahaan, sehingga siswa atau siswi
merasa siap baik secara mental maupun fisiknya.
Saya juga menyadari bahwa dalam pelaksanaan PKL ini terdapat banyak
kekurangan. Akan tetapi, tetap berusa memberikan yang terbaik. Terlebih,
laporan ini juga cukup jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saya
menerima juga saran yang membangun agar dapat lebih baik dan optimal lagi.

Anda mungkin juga menyukai