Anda di halaman 1dari 22

Makalah

Sistem Pengapian Elektronik


( EFI )

DISUSUN OLEH :
BRENDI JONDRIS SINAMBELA
XII TKRO

Kompetensi keahlian:
TEKNIK KENDARAAN RINGAN
SMKN 1 MANDAU
TAHUN 2022 / 2023
LEMBAR PENGESAHAN
MAKALAH
SISTEM PENGAPIAN ELEKTRONIK
( EFI )

Dibuat Oleh:
Nama : BRENDI JONDRIS SINAMBELA
NISN : 0046017694
Kelas : XII TKRO
Di serahkan di Duri , 17 Februari 2023

Kepala Program Studi Guru Bidang Studi

RISNELDI,S.Pd FENGKI ARIES P, S.Pd


NIP : 19720201 200501 1 011 NIP : 19750409 200501 1 009

Kepala SMK Negeri 1 Mandau Wali Kelas

DZulfikar, S.Pd,MM JENITA DAZTIAN,S.Pd


NIP : 19690530 201411 1 002. NIP : 19800108 200801 2 014
KATA PENGANTAR

Salam Sejahtera buat bapak ibuk guru…


Puji syukur saya panjatkan atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
karunia dan ilmu-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Selanjutnya dengan segala kerendahan hati, saya juga menyampaikan rasa terima kasih dan
penghargaan yang setulus-tulusnya diberikan kepada yang terhormat:
1. Bapak Zulfikar, S.Pd,MM selaku kepala sekolah SMK Negeri 01 Mandau
2. Bapak Risneldi, S.Pd selalu Kaprodi Teknik Kendaraan Ringan Otomotif SMK
NEGERI 01 MANDAU
3. Bapak Fengki, S.Pd selalu guru bidang studi SMK Negeri 01 Mandau
yang telah memberikan bimbingan dan motivasi dengan segala kesabaran dan dorongannya,
sehingga makalah ini dapat selesai,

Seperti pepatah, “Tiada Gading yang Tak Retak”, Penulisan makalah ini tentu jauh dari
kata sempurna, sehingga saya senantiasa mengharap segala saran maupun kritikan yang
membangun dari segala pihak.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan memberikan referensi
pemikiran atau memperluas cakrawala dunia ilmu pengetahuan.
DAFTAR ISI

COVER
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………I
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………….II
BAB I PENDAHULUAN
● LATAR BELAKANG………………………………………………………………1
● TUJUAN…………………………………………………………………………….2
● PEMBATASAN MASALAH..……………………………………………………..2
BAB II TEORI
● PEMBAHASAN………………………………………………………………….. 3
● KONSTRUKSI UTAMA EFI……………………………………………………...4
● SISTEM INDUKSI UDARA………………………………………………………7
● DIAGRAM SISTEM BAHAN BAKAR EFI………………………………………8
● PRINSIP KERJA SISTEM EFI……………………………………………………..9
BAB III PENUTUP
● KESIMPULAN……………………………………………………………………11
● MANFAAT ………………………………………………………………………..11
DAFTA PUSTAKA…………………………………………………………………….. ...12
BAB 1

A. PENDAHULAUAN

Makalah ini disusun dari sumber yang dapat dipertanggung jawabkan dan akurat. Makalah
ini mengulas tentang sensor system efi. Sesuai dengan perkembangan dunia Otomotif saat ini
bahwa kendaraan dirancang selain untuk transportasi juga dirancang untuk kenyamanan
pengendaranya.Didalam system efi jauh lebih menguntungkan daripada system konvosional,
semua pergerakan mesin dan mekanisnya diatur secara cermat dan akurat.
Sesuai dengan isi makalah ini saya harap dapat menyajikan contoh-contoh maupun uraian
materi tentang sensor kendaraan efi. Makalah ini saya susun sesuai perkembangan dunia
pendidikan khususnya mata diklat otomotif. Semoga makalah yang saya susun ini dapat
memberi pengetahuan pada pihak-pihak yang membaca khususnya pada dunia pendidikan
kejuruan otomoif.

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Karburator adalah sebuah alat yang mencampur udara dan bahan bakar untuk sebuah mesin
pembakaran dalam. Karburator pertama kali ditemukan oleh Karl Benz pada tahun 1885 dan
dipatenkan pada tahun 1886. Pada tahun 1893 insinyur kebangsaan Hungaria bernama János
Csonka dan Donát Bánki juga mendesain alat yang serupa. Adalah Frederick William
Lanchester dariBirmingham, Inggris yang pertama kali bereksperimen menggunakan
karburator pada mobil. Pada tahun 1896 Frederick dan saudaranya membangun mobil
pertama yang menggunakan bahan bakar bensin di Inggris, bersilinder tunggal bertenaga 5 hp
(4 kW), dan merupakan mesin pembakaran dalam (internal combution). Tidak puas dengan
hasil akhir yang didapat, terutama karena kecilnya tenaga yang dihasilkan, mereka
membangun ulang mesin tersebut, kali ini mereka menggunakan dua silinder horisontal dan
juga mendisain ulang karburator mereka. Kali ini mobil mereka mampu menyelesaikan tur
sepanjang 1.000 mil (1600 km) pada tahun 1900. Hal ini merupakan langkah maju
penggunaan karburator dalam bidang otomotif.Karburator umum digunakan untuk mobil
berbahan bakar bensin sampai akhir 1980-an. Setelah banyak kontrol elektronik digunakan
pada mobil, penggunaan karburator mulai digantikan oleh sistem injeksi bahan bakar karena
lebih mudah terintegrasi dengan sistem yang lain untuk mencapai efisiensi bahan
bakar.Injeksi bahan bakar atau EFI (Electronic Fuel Injection )adalah sistem injeksi bahan
bakar yang dikontrol secara elektronik. Sistem ini merupakan salah satu jenis sistem bahan
bakar pada motor bensin.Penggunaan injeksi bahan bakar akan meningkatkan tenaga mesin
bila dibandingkan dengan penggunaan karburator. Dan injeksi bahan bakar juga dapat
mengontrol pencampuran bahan bakar dan udara yang lebih tepat, baik dalam proporsi dan
keseragaman. Injeksi bahan bakar dapat berupa mekanikal, elektronik atau campuran dari
keduanya. Sistem awal berupa mekanikal namun sekitar 1980 mulai banyak menggunakan
sistem elektronik.Sistem elektronik modern menggunakan banyak sensor untuk memonitor
kondisi mesin, dan sebuah unit kontrol elektronik (electronic control unit, ECU) untuk
menghitung jumlah bahan bakar yang diperlukan. Oleh karena itu injeksi bahan bakar dapat
meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi polusi, dan juga memberikan tenaga
keluaran yang lebih.
Dizaman sekarang banyak orang yang kurang mengerti tentang perbedaan sistem
karburator dan sistem EFI (Electronic Fuel Injection) dan kebanyakan orang mengabaikan
perbedaan itu mereka tidak tahu bahwa sisitem EFI lebih irit bahan bakar dari pada sistem
karburator.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang
semakin pesat dewasa ini menimbulkan dampak pada dunia pendidikan
dengan makin besarnya tantangan yang harus dihadapi oleh dunia pendidikan.
Dunia pendidikan sekarang ini makin dituntut untuk dapat menghasilkan
sumber daya manusia yang handal, yang mampu menjawab dan
mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dunia
pendidikan harus dapat mewujudkan hal itu, maka perlu adanya peningkatan
dan penyempurnaan dalam penyelenggaraan pendidikan.
Salah satu upaya peningakatan dan penyempurnaan dalam penyelenggaraan pendidikan
khususnya dibidang teknik mesin khususnya
otomotif Aplikasi Sistem Pengaturan Elektronik pada kendaraan telah demikian pesatnya,
seiring dengan kemajuan teknologi dan tuntutan global yang mensyaratkan baik aspek
pemenuhan pengguna teknologi maupun aspek dampak lingkungannya, sehingga rancang
bangun kendaraan modern dengan Advance Technology memiliki kelebihan/keunggulan
yang mampu meningkatkan antara lain:
● Unjuk kerja
● Efisiensi penggunaan bahan bakar
● Penanggulangan dampak lingkungan
● Kenyamanan dan keamanan
Kendaraan dengan fasilitas control elektronik dibandingkan dengan kendaraan konvensional
memiliki perbedaan pada piranti elektroniknya yang pada dasarnya terdiri dari beberapa
komponen, yaitu Sensor, Electronik Control Unit (ECU), dan Unit Actuator.

B. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui segala hal tentang sistem EFI
pada mobil baik itu pengertian, macam-macam, mekanisme kerja, dan aplikasinya di
kehidupan sehari-hari.

C. PEMBATASAN MASALAH

Pembatasan masalah dilakukan agar pembicaraan masalah tentang sensor efi, lebih
terfokus, terarah, dan tidak menyimpang dari pokok masalah. Pada masalah ini saya
membatasi masalah yang akan kita bahas antara lain :
Mesin dengan karburator konvensional,jumlah bahan bakar yang diperlukan oleh mesin
diatur oleh karburator.Pada mesin modern dengan menggunakan sistem EFI maka jumlah
bahan bakar di atur (dikontrol)lebih akurat oleh komputer dengan mengirimkan bahan
bakarnya kesilinder melalui injktor.
Sistem EFI menentukan jumlah bahan bakar yang optimal(tepat)disesuaikan dengan jumlah
dan temperatur udara yang masuk,kecepatan mesin,temperatur air pendingin,posisi katup
throttle pengembunan oxygen di dalam exhaust pipe,dan kondisi penting lainnya.Komputer
EFI mengatur jumlah bahan bakar untuk dikirim ke mesin pada saat penginjeksian dengan
perbandingan udara dan bahan bakar yang optimal berdasarkan kepada karakteristik kerja
mesin.Sistem EFI menjamin perbandingan udara dan bahan bakar yang ideal dan efisiensi
bahan bakar yang tinggi pada setiap saat.

1. Pengertian Electrical Fuel Injection


2. Fungsi Electrical Fuel Injection
3. Fungsi masing-masing komponen dari Electrical Fuel Injection
4. Kelebihan dan Kekurangan Electrical Fuel Injection
BAB II

TEORI

A. PEMBAHASAN

Efi adalah sisitem injeksi yang menggunakan elektronis atau sisitem injeksi elektronis.
Sistem ini langkah maju dari sistem karburator yang menggunakan sistem injeksi mekanis.
Firstiawan (2010) menyimpulkan bahwa “eletronic Fuel Injection (EFI) adalah teknologi
pengontrolan penginjeksian bahan bakar yang berkembang saat ini pada mesin bensin
menggantikan karburator”.
Ifan (2011) menarik kesimpulan tentang definisi EFI pada kutipan berikut,
Sistem bahan bakar tipe injeksi merupakan langkah inovasi yang sedang dikembangkan
untuk diterapkan pada sepeda motor. Tipe injeksi sebenarnya sudah mulai diterapkan pada
sepeda motor dalam jumlah terbatas pada tahun 1980-an, dimulai dari sistem injeksi mekanis
kemudian berkembang menjadi sistem injeksi elektronis. Sistem injeksi mekanis disebut juga
sistem injeksi kontinyu (K-Jetronic) karena injektor menyemprotkan secara terus menerus ke
setiap saluran masuk (intake manifold). Sedangkan sistem injeksi elektronis atau yang lebih
dikenal dengan Electronic Fuel Injection (EFI), volume dan waktu penyemprotannya
dilakukan secara elektronik. Sistem EFI kadang disebut juga dengan EGI (Electronic
Gasoline Injection), EPI (Electronic Petrol Injection), PGM-FI (Programmed Fuel Injenction)
dan Engine Management. Penggunaan sistem bahan bakar injeksi pada sepeda motor
komersil di Indonesia sudah mulai dikembangkan. Salah satu contohnya adalah pada salah
satu tipe yang di produksi Astra Honda Mesin, yaitu pada Supra X 125. Istilah sistem EFI
pada Honda adalah PGM-FI (Programmed Fuel Injection) atau sistem bahan bakar yang telah
terprogram. Secara umum, penggantian sistem bahan bakar konvensional ke sistem EFI
dimaksudkan agar dapat meningkatkan unjuk kerja dan tenaga mesin (power) yang lebih
baik, akselarasi yang lebih stabil pada setiap putaran mesin, pemakaian bahan bakar yang
ekonomis (iriit), dan menghasilkan kandungan racun (emisi) gas buang yang lebih sedikit
sehingga bisa lebih ramah terhadap lingkungan. Selain itu, kelebihan dari mesin dengan
bahan bakar tipe injeksi ini adalah lebih mudah dihidupkan pada saat lama tidak digunakan,
serta tidak terpengaruh pada temperatur di lingkungannya.
Edie (2011) menarik kesimpulan tentang definisi EFI pada kutipan berikut,
Sistem Electronic Fuel Injection ( EFI) mulai dikembangkan oleh Toyota sejak tahun 1971,
tahap-tahap itu masih bertaraf percobaan. Baru pada tahun 1981 pertama kali diterapkan pada
mesin Toyota Crown. Sebelum itu beberapa mobil Eropa memang sudah menggunakan cara
injeksi bahan bakar. Namun cara yang digunakan berbeda dengan yang sekarang sangat
populer dengan istilah EFI. EFI yang dikendalikan oleh ECU (Electronic Control Unit) -
sangat membutuhkan campur tangan sistem elektronik. Secara singkat dapat dijelaskan
bahwa, di saat kaki pengemudi menekan pedal gas maka sensor air flow meter, akan
mengirimkan sinyal ke EFI-ECU. Setelah data tersebut diolah, ECU memerintahkan agar
injektor mengirimkan sejumlah bahan bakar sesuai banyaknya udara yang dikirim lewat air
flow meter. Air flow meter adalah sebuah peralatan yang terletak pada tempat dimana
dipasangkan "karburator" pada mobil yang menggunakan karburator.

1. MACAM MACAM SISTEM EFI


Sistem EFI dirancang untuk mengukur jumlah udara yang dihisap dan untuk megontrol
penginjeksian baan bakar yang sesuai. Besarnya udara yang dihisap siukur langsung dengan
tekanan udara dalam intake manifold (D-EFI sistem) atau dengan airflow meter pada sistem
L-EFI

● Sistem D-EFI (Manifold Pressure Control Type)


Sistem D-EFI Mengukur Tekanan udara dalam intake manifold dan kemudian melakukan
perhitungan umlah udara yang masuk.Tetapi karena tekanan udara dan jumlah dalam intake
manifold tidak dalam konvensi yang tepat,sistem D-EFI tidak begitu akurat dibandingkan
dengan sistem
● Sistem L-EFIDalam Sistem L-EFI, airflow meter langsung mengukur jumlah udara
yang mengalir melalui intake manifold. Airflow meter mengukur jumlah udara
dengan sangat akurat, aiatem L-EFI dapat mengontrol penginjeksian bahan bakar
lebih tepat dibandingkan sistem D-EFI.

B. Konstruksi Utama EFI

a. Sistem Kontrol Elektronik


ECU/ECM; menerima dan menghitung seluruh informasi/data yang diterima dari masing-
masing sinyal sensor yang ada dalam mesin. Informasi yang diperoleh dari sensor antara lain
berupa informasi tentang suhu udara, suhu oli mesin, suhu air pendingin, tekanan atau jumlah
udara masuk, posisi katup throttle/katup gas, putaran mesin, posisi poros engkol, dan
informasi yang lainnya. Pada umumnya sensor bekerja pada tegangan antara 0 volt sampai 5
volt. Selanjutnya ECU/ECM menggunakan informasi-informasi yang telah diolah tadi untuk
menghitung dan menentukan saat (timing) dan lamanya injektor bekerja/menyemprotkan
bahan bakar dengan mengirimkan tegangan listrik ke solenoid injektor. Pada beberapa mesin
yang sudah lebih sempurna, disamping mengontrol injektor, ECU/ECM juga bisa mengontrol
sistem pengapian.
Selain ECU yang berfungsi untuk mengontrol besar penginjeksian bensin dan seluruh
aktivitas elektronik, pada mesin terdapat pula sensor – sensor selain yang sudah dijelaskan di
atas yang berfungsi sebagai sistem koreksi air fuel ratio dan juga sebagai ignition control
system. Sensor – sensor yang dimaksud akan dijelaskan bersama dengan electronic control
system yang juga akan membahas lebih detail kerja daripada ECU.
Sensor-sensor itu adalah :
1. ECT ( Electronic Control Temperature )/WTS (Water Temperature Sensor)
2. TPS ( Throttle Position Sensor )
3. VSS ( Vehicle Speed Sensor )
4. CMP (Camshaft Position Sensor )
5. CKP ( Crankshaft Position Sensor )
6. Oxygen Sensor

NAMA KOMPONEN DAN FUNGSI SISTEM PENGONTROL ELEKTRONIK

1. ECT (Electronic Control Temperature) / WTS (Water Temperature Sensor)


ECT terbuat dari thermistor, yaitu sebuah variable resistor yang dipengaruhi oleh temperatur.
Kerja ECT sama dengan IAT, hanya fungsi pendeteksiannya yang berbeda. ECT berfungsi
mendeteksi temperatur air pendingin mesin sebagai input ECM untuk mengoreksi besar
penginjeksian bensin pada injector. ECT juga berfungsi sebagai kontrol temperatur air
pendingin mesin kepada pengemudi melalui temperature gauge pada instrument panel.
2. VSS (Vehicle Speed Sensor
Vehicle Speed Sensor ( VSS), adalah sensor untuk mengetahui kecepatan kendaraan.Sensor
ini dipasangkan pada transmisi dan digerakkan oleh driver gear poros output. Jenis VSS yang
digunakan adalah tipe MRE ( Magnetic Resistance Element ). Signal yang dihasilkan oleh
VSS berupa gelombang bolak – balik, oleh komparator (yang terdapat di speed sensor pada
panel instrument) gelombang bolak – balik tersebut dirubah menjadi sinyal digital yang
kemudian dikirim ke ECU.
3. CMP (Camshaft Position Sensor)
CMP sensor terdiri atas komponen elektronik yang terdapat di dalam sensor case dan tidak
dapat distel maupun diperbaiki. Sensor ini mendeteksi posisi piston pada langkah kompresi
melalui putaran signal rotor yang diputar langsung oleh camshaft untuk mengetahui posisi
pembukaan dan penutupan intake dan exhaust valve.

Signal digital dari CMP ini, oleh ECU digunakan untuk memproses kerja dari sistem EFI
bersama-sama dengan signal dari sensor CKP
4. CKP ( Crankshaft Position Sensor )
CKP terdiri dari magnit dan coil yang ditempatkan di bagian bawah timing belt pulley atau
dibelakang V-belt pulley. Saat mesin berputar CKP menghasilkan pulsa tegangan listrik.
Sensor CKP digunakan sebagai sensor utama untuk mendeteksi putaran mesin, output signal
dari CKP sensor dikirim ke ECU untuk menentukan besar basic injection volume.
Selain digunakan untuk mendeteksi putaran mesin, sensor CKP juga digunakan sebagai
sensor utama sistem pengapian. Output signal dari sensor CKP digunakan ECU untuk
menentukan ignition timing.
5. Oxygen Sensor
Sensor O2 dipasangkan di exhaust manifold yang berfungsi untuk mendeteksi konsentrasi
oksigen pada gas buang kendaraan, menghitung perbandingan udara dan bensin, dan
menginformasikan hasilnya pada ECU.
Bila kadar oksigen pada gas buang tinggi, ECU akan menyimpulkan bahwa campuran terlalu
kurus (lebih banyak udaranya)
Bila kadar oksigen pada gas buang rendah, ECU akan menyimpulkan bahwa campuran
terlalu gemuk (lebih banyak bensinnya ).
6. Sensor Knocking
Knock sensor adalah sebuah sensor yang dipasangkan dikepala silinder,dapat bekerja
dikarenakan oleh sebuah ketukan/ledakan dari sebuah mesin dari pra ledakan campuran udara
dan bahan bakar. Merupakan suatu sensor yg mendeteksi ketukan-ketukan mesin dan
mengirim sinyal ke ECM atau mendeteksi pembakaran yang tidak normal. Sensor ketukan
menghasilkan satu tegangan listrik ketika getaran diterapkan ke mereka ,memanfaatkan efek
piezoelektrik yang menghasilkan tegangan listrik sebanding ke pemecutan sehubungan
dengan getaran tersebut. Sebagai bagian depan api bergerak keluar dari busi pengapian
gelombang titik tekanan, dalam kecelakaan ruang ke piston rendah, terlalu panas, atau lebih
dari waktu maju. Kadang-kadang dapat disebabkan oleh deposit karbon panas pada piston
atau kepala silinder yang meningkatkan kompresi.Sensor ini pada mesin efi berperan untuk
tahu knoking, sistem closed loop pengapian serta mendeteksi octane bahan bakar.
Prinsip kerja : Apabila berlangsung knoking (pinking) bakal berlangsung getaran pada sensor
knoking berbentuk nois. ECU bakal memundurkan waktu pengapian 2 kali hingga tak
berlangsung detonasi lagi. Untuk 4 silinder butuh 1 sensor, 5 atau 6 silinder butuh 2 sensor, 8
semakin dapat 2 atau lebih sensor
7. Engine Oil Temperature Sensor
Engine oil temperature sensor; memberikan sinyal ke ECU berupa informasi (deteksi) tentang
suhu oli mesin.
8. Signal starter
Signal starter digunakan apabila poros engkol mesin diputar oleh motor starter. Selama poros
engkol
berputar, aliran udara lambat dan suhu udara rendah sehingga penguapan bahan bakar tidak
baik
(campuran kurus). Untuk meningkatkan kemampuan start mesin diperlukan campuran yang
kaya. Signal
starter berfungsi untuk menambah volume injeksi selama mesin distarter. Tegangan signal
starter sama
dengan tegangan yang digunakan pada motor starter.
9. Relay utama EFI
Relay utama digunakan sebagai sumber tegangan untuk ECU dan circuit opening relay. Relay
tersebut
berfungsi untuk mencegah penurunan tegangan dalam sirkuit ECU. Apabila kunci kontak
ON, arus akan
mengalir ke relay, titik kontak akan berhubungan dan arus akan mengalir dari baterai melalui
kedua
fusible link ke ECU dan circuit opening relay selanjutnya ke pompa bahan bakar
C. Sistem Induksi Udara
Udara bersih dari saringan udara masuk ke airflow meter dengan membuka measuring
plate, besar pembukaan ini bergantung pada kecepatan aliran udara yang masuk ke intake
chamber yang dipengaruhi oleh lebar throttle terbuka.

NAMA KOMPONEN DAN FUNGSI SISTEM INDUKSI UDARA

1. Throttle body
Throttle body Merupakan komponen sistem kontrol udara sebagai saluran utama yang dilalui
oleh udara, sebelum masuk ke intake manipold.
Di dalam throttle body ini terdapat :
1. Throttle valve
2. TPS (Throttle Position Sensor)
3. IAC ( Idle Air Control )
4. FIAC ( Fast Idle Air Control )
5. ISAS ( Idle Speed Adjusting Screw )
6. Throttle Position Sensor
Throttle Position Sensor berfungsi mendeteksi sudut pembukaan throttle valve. TPS
dihubungkan langsung dengan sumbu throttle valve, jika throttle valve bergerak, TPS akan
mendeteksi perubahan pembukaan throttle valve. Selanjutnya dengan menggunakan tahanan
geser, perubahan tahanan ini dikirim ke ECU sebagai input untuk koreksi rasio udara dan
bensin
2. Intake Air Temperatur
Sensor temperatur udara masuk ini biasa terpasang pada air cleaner atau hose antara air
cleaner dengan throttle body. Sensor temperatur udara masuk ini berupa thermistor dengan
bahan semikonduktor yang mempunyai sifat semakin panas temperatur maka nilai
tahanannya semakin kecil.
3. Manifold Absolute Pressure
MAP (Manifold absolute pressure) sensor; memberikan sinyal ke ECU berupa informasi
(deteksi) tekanan udara yang masuk ke intake manifold. Selain tipe MAP sensor,
pendeteksian udara yang masuk ke intake manifold bisa dalam bentuk jumlah maupun berat
udara. Jika jumlah udara yang dideteksi, sensornya dinamakan air flow meter, sedangkan jika
berat udara yang dideteksi, sensornya dinamakan air mass sensor.
4 Air Flow Meter
AFM (Air Flow Meter) salah satu jenis sensor dengan tipe measuringplate, yang terdiri
atas plat pengukur, pegas pengembali, dan potensiometer.
Udara yang masuk ke intake air chamber akan dideteksi dengan gerakan membuka dan
menutup plat pengukur. Plat pengukur ini ditahan oleh sebuah pegas pengembali. Plat
pengukur dan potensiometer bergerak pada poros yang sama sehingga sudut membuka plat
pengukur ini akan diubah nilai tahanan potensiometer. Variasi nilai tahanan ini akan dirbah
menjadi outputvoltage sensor ke ECM sebagai dasar untuk menentukan jumlah udara yang
masuk ke intake air chamber.
5. Fast Idle Air Control
Fast idle air control terbuat dari thermo wax yang bekerjanya sesuai dengan temperatur
mesin. Bila temperatur masih dingin, thermo wax belum mengembang sehingga jumlah udara
yang masuk melalui saluran bypass menjadi lebih banyak. Saat temperatur mesin panas,
thermo wax akan mengembang sehingga saluran bypass akan menyempit. Jumlah udara yang
masuk menjadi berkurang, putaran mesin ke putaran idle
6. Idle Speed Control (ISC)
Idle Air Control ( IAC ), adalah part yang mendeteksi/mengendalikan suplai udara ke intake
manipold pada saat putaran idle ( langsam ). Sensor ini bisa beerupa solenoid, motor listrik
atau bekerja sesuai dengan suhu air pendingin. Dibeberapa sistem kendaraan sering disebut
Idle Speed Control ( ISC ) atau juga Idle Step Motor.
7. Idle Speed Control (ISC)
Idle Air Control ( IAC ), adalah part yang mendeteksi/mengendalikan suplai udara ke intake
manipold pada saat putaran idle ( langsam ). Sensor ini bisa beerupa solenoid, motor listrik
atau bekerja sesuai dengan suhu air pendingin. Dibeberapa sistem kendaraan sering disebut
Idle Speed Control ( ISC ) atau juga Idle Step Motor.

D Diagram system bahan bakar EFI

NAMA KOMPONEN DAN FUNGSI KOMPONEN SISTEM BAHAN BAKAR :


1. Fuel Pump
Pada semua tipe mesin dengan injeksi, penempatan pompa bensin selalu ada di dalam tangki
bensin. Tipe yang digunakan adalah elektrik dengan motor listrik. Pompa terdiri atas motor,
pompa itu sendiri, check valve, relief valve dan filter yang diletakkan di saluran masuk
pompa.
2. Fuel Filter
Fuel Filter berfungsi menyaring kotoran–kotoran dan partikel asing lainnya dari bensin
supaya tidak masuk ke injektor. Fuel filterdipasangkan pada saluran tekanan tinggi dari fuel
pump. Fuel filter ada yang diletakkan di luar tangki bensin, ada juga yang diletakkan di
dalam tangki bensin
3. Fuel Pressure Regulator
*Fuel Pressure Regulator berfungsi mengatur tekanan bensin yang ke injector – injector.
Jumlah injeksi bensin dikontrol sesuai lama signal yang diberikan ECU ke injector. Oleh
karena itu tekanan tetap pada injektor harus dipertahankan.
*Karena adanya perubahan tekanan pada bensin (injeksi bensin oleh injector) dan variasi
perubahan vacuum intake manifold, jumlah bensin yang diinjeksikan sedkit berubah
sekalipun signal injeksi dan tekanan bensin tetap. Oleh karena itu, agar jumlah injeksinya
tepat, tekanan bensin harus dipertahankan pada 2,1 ~ 2,6 kg/cm2
4. Pulsation Damper
Pulsation damper terpasang pada delivery pipe berfungsi menyerap variasi tekanan bensin
yang diakibatkan perubahan kevakuman intake manifold dan penginjeksian bensin oleh
injector untuk membantu mempertahankan tekanan bensin pada 2,1–2,6 kg/cm2 di dalam
pipa pembagi (delivery pipe)
5. Injector
Injektor adalah nosel electromagnet yang bekerjanya dikontrol oleh ECU untuk
menginjeksikan bensin ke intake manifold. Injektor dipasangkan di ujung intake manifold
dekat intake port(lubang pemasukan) dan dijamin oleh delivery pipe.

E Prinsip Kerja Sistem EFI

SISTEM INDUKSI UDARA (AIR INDUCTION SISTEM)


Udara bersih dari saringan udara (air cleaner)masuk ke airflow meter dengan membuka
measuring plate,besarnya pembukaan ini tergantung pada kecepatan aliran udara yang masuk
ke intake chamber.besarnya udara yang masuk kintake chamber ditentukan oleh lebarnya
katup throttle terbuka.Aliran udara masuk ke intake manifold kemudian keruang
bakar(combustion chamber)bila mesin dalam keadaan dingin,air valve megalirkan udara
langsung keintake camber dengan membypass throttle.Air valve mengirimkan udara
secukupnya keintake chamber untuk menambah putaran sampai fast idle,tanpa
memperhatikan apakah throttle dalam keadaan membuka atau tertutup.Jumlah udara yang
masuk dideteksi oleh airflow meter (L-EFI) atau dengan manifold preassure sensor(D-EFI)

SISTEM BAHAN BAKAR (FUEL SYSTEM)


Bahan bakar dihisap dari tangki oleh pompa bahan bakar yang dikirim dengan tekanan ke
saringan bahan bakar yang telah disaring dikirim ke injektor dan cold starter injector.
Tekanan dalam saluran bahan bakar(fuel line)dikontrol oleh preassure regulator.kelebihan
bahan bakar dialirkan kembali ketangki melalui return line.getaran pada baan bakar yang
disebabkan oleh adanya penginjeksian diredam oleh pulsation damper.

Bahan bakar diinjeksikan oleh injektor kedalam intake manifold sesuai dengan injection
signal dari EFI komputer.
SISTEM PENGONTROL ELEKTRONIK (ELECTRONIC CONTROL SYSTEM)
Sistem Pengontrol Elektronik ( Electronic Control System) termask sensor- sensor ( untuk
mendeteksi kondisi kerja mesin) dan komputer yang menentukan ketetapan jumlah
penginjeksian bahan bakar sesuai dengan signal yang diterima dari sensor-sensor.

Sensor-sensor ini mengukur jumlah udara yang dihisap, beban mesin, temperatur air
pendingin, temperatur udara, saat akselerasi atau deselerasi kemudian mengirim signal ke
komputer. Komputer menghitung dengan tepat jumla penginjeksian bahan bakar atas dasar
signal tadi, dan mengirimkan signal penginjeksian yang diperlukan ke injektor-injektor..
Electronic injection System pada beberapa mesin dilengkapi dengan tahanan (resistor)
dalam injektion sircuitnya untuk mencegah terjadinya panas dan menstabilkan kerjanya
injektor.
Pada sircuit komputer pada system EFI dilengkapi dengan main relay untuk mencegah
turunnya tegangan.Sistem pompa bahan bakar pada sistem EFI juga dilengkapi dengan relay.
Relay ini akan bekerja ketika mesin berputar dan mematikan pompa pada saat mesin mati.
BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa pada dasarnya masing-
masing sensor efi mempunyai kegunaan yang berbeda, yang diatur oleh satu pengontrol yaitu
ECU. Semua sensor dkendalikan oleh ECU sehingga mesin dapat bekerja sempurna. Di
jaman sekarang ini teknologi sangatlah berkembang pesat dimana semua nya sudah dirancang
dengan teknologi yang serba canggih sehingga dapat memudahkan pekerjaan manusia. Pada
dasarnya suatu penemuan itu akan terus dikembangkan agar dapat menjadi penemuan-
penemuan yang baru, tentunya penemuan yang baru itu akan menghasilkan sesuatu kegunaan
yang berbeda atau lebih. Pembahasan kali ini adalah menjadi sebuah bukti bahwa kemajuan
teknologi semakin berkembang, khususnya dunia otomotif ( transportasi ). Jadi kita harus
dapat mengingikuti perkembangan teknologi yang ada saat ini agar bangsa kita semakin
berkembang. Semoga makalah yang kami buat bisa bermanfaat bagi kita semua.

2. MANFAAT

Manfaat pembahasan masalah ini adalah untuk, meningkatkan pengetahuan tentang sistem
EFI, bagi kami khususnya dan bagi para pembaca umumnya. Dengan pembahasan mengenai
sistem EFI ini, kita telah semakin membuka wawasan dalam lingkup dunia otomotif yang
sangat luas. Semoga dengan adanya pembahasan tentang system EFI ini, semua yang
membaca semakin bertambah wawasannya dan semakin mengenali perkembangan teknologi
di bidang otomotif khususnya pada sistem EFI yang sering dijumpai sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA
https://daihatsu.co.id/tips-and-event/tips-sahabat/detail-content/electronic-fuel-injection/
https://www.cekpremi.com/blog/sistem-efi/
https://bornfordtough.com/cara-kerja-sistem-efi/
https://www.sekolahkami.com/2021/05/kode-dtc-mobil.html

Anda mungkin juga menyukai