Anda di halaman 1dari 40

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR PERTALITE DAN


PERTAMAX TERHADAP DAYA ENGINE PADA SEPEDA MOTOR
HONDA BEAT SPORTY TAHUN 2022

OLEH:

MARIO ALFINO TAIMENAS


NIM. 1901120039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang
berjudul “Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Pertalite Dan Pertamax Terhadap
Daya Engine Pada Sepeda Motor Honda Honda Beat Sporty Tahun 2022” tepat pada
waktunya.
Proposal ini dibuat sebagai syarat memperoleh gelar serjana pendidikan pada
fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Nusa Cendana Kupang.
Penyusunan proposal ini tidak akan terwujud tampa dukungan dari berbagai
pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih atas
bantuan dan dukungan, baik moril mau material. Oleh karena dalam kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang berlimpah kepada pihak yang
berperan penting yaitu:
1. Tuhan Yesus, yang selalu melimpahkan rahmat dan berkatnya kepada penulis
dalam penyelesaian proposal ini.
2. Bapak Dr.drh. Maxs U. E. Sanam M.Sc, selaku Rektor Universitas Nusa
Cendana yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas dalam
pembelajaran selama penulis menuntut ilmu.
3. Bapak Dr. Fahrizal, S.Pd., MP. Selaku Koordinator Program Study
Pendidikan Teknik Mesin.
4. Bapak Dr. Fahrizal, S.Pd., MP. selaku pembimbing II yang membimbing dan
mendampingi penulis dengan memberikan pikiran yang cemerlang serta selalu
Bapak Dr. Edy Suprapto, MP. Selaku pembimbing I yang telah meluangkan
waktu tenaga dan pengetahuan umtuk membimbing serta mengarahkan
penulis dalam proses penulisan proposal penelitian ini
5. memotivasi penulis dalam mempercepat proses penyelesaian proposal ini.

ii
6. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Jurusan/Program Study Pendidikan Teknik Mesin
yang telah membantu menyelesaikan proposal ini.
7. Teman-teman PTK/PTM angkatan 19 (Lu Kopi`19) yang selalu setia
membantu dan menolong penulis dan semua yang telah membantu dengan
cara masing-masing.
8. Teristimewa untuk kedua orang tua tercinta yang senantiasa melimpahkan
cinta kasih dan dukungan dalam harapan dan doa. Serta semua keluarga yang
telah mendukung penulis dengan motivasi dan juga materi.
9. Saudara-saudari yang selalu hadir dalam setiap kesulitan yang dihadapi oleh
penulis dan memberikan dukungan moril dan memotivasi penulis hingga
menyelesaikan penulisan proposal ini.

Semua bantuan, motivasi serta pengorbanan yang telah diberikan kepada


penulis, hanya doa tulus yang penulis panjatkan semoga kita semua dilindungi, selalu
sukses dalam segala hal dan diberkati oleh Tuhan yang maha kuasa.

Kupang, 02 Mei 2023

Punulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iv
DAFTAR TABEL........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................vi
BAB I. PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1. Latar Belakang................................................................................................1
1.2. Identifikasi Masalah........................................................................................3
1.3. Batasan Masalah.............................................................................................3
1.4. Rumusan Masalah...........................................................................................3
1.5. Tujuan Penelitian............................................................................................4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA................................................................................5
2.1 Konsep Bahan Bakar.......................................................................................5
2.2 Konsep Bahan Bakar Pertalite......................................................................11
2.3 Konsep Bahan Bakar Pertamax....................................................................13
2.4 Angka Oktan Dalam Meningkatkan Daya....................................................15
2.5 Konsep Sepeda Motor Honda Beat Sporty Deluxe CBS ISS.......................16
2.6 Konsep Daya.................................................................................................21
2.7 Penelitian Yang Relevan...............................................................................22
BAB III. METODE PENELITIAN..........................................................................26
3.1 Jenis Penelitaan.............................................................................................26
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian.......................................................................26
3.3 Variabel Penelitian........................................................................................26
3.4 Teknik Pengumpulan Data............................................................................27
3.5 Diagram alir penelitian.................................................................................28
3.6 Instrumen penelitian......................................................................................29
3.7 Analisis Data dan Mengolah Data................................................................29
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................32

iv
DAFTAR TABEL

BAB I

Tabel 1.1 Jenis Bahan Bakar, Nilai Oktan dan Rasio Kompresi...................................2
BAB II

Tabel 2.1 Angka Oktan Berdasarkan Jenis Bahan, Bakar Minyak (BBM).................11
Tabel 2.2 Spesifikasi Pertalite.....................................................................................12
Tabel 2.3 Spesifikasi Pertamax...................................................................................14
Tabel 2.4 Spesifikasi Sepeda Motor Honda Beat Sporty 2022...................................20

BAB III
Tabel 3. 1 Alat dan Bahan Penelitian..........................................................................29
Tabel 3.2 Pengujian Top Speed Daya (HP)................................................................30

v
DAFTAR GAMBAR
2.1 Motor Honda

3.1 Diagram Alir

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Penggunaan kendaraan bermotor untuk transportasi demi kelancaran kegiatan
telah digunakan secara masal oleh semua kalangan masyarakat Indonesia. Jumlah
kendaraan yang ada di Indonesiasemakin meningkat sehingga menyebabkan
kepadatan lalu lintas, hal ini sesuai dengan data dari Badan Pusat Statistik di tahun
2016 telah menunjukan indikasi jumlah penggunaan sepeda motor sebanyak
105.150.082 Unit Sepeda Motor. (Arimbawa, dkk. 2019) sedangkan berdasarkan
data laporan Statistik Indonesia tahun 2021 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS)
perkembangan jumlah kendaraan bermotor sebanyak 120.042.298.
Banyaknya kendaraan bermotor yang telah digunakan oleh masyarakat,
khususnya untuk kendaraan yang masih baru harus didukung juga dengan
penggunaan bahan bakar yang tepat sehingga tidak terjadi knocking atau denotasi
dalam ruang bakar akibat adanya tekanan kompresi yang tinggi (Arimbawa, dkk.
2019).Sementara itu dengan semakin menipisnya cadangan bahan bakar minyak
(BBM) yang merupakan bahan bakar fosil yang menurut sifatnya termasuk bahan
bakar tidak terbaharukan. Oleh karena itu, penggunaan bahan bakar yang tepat dan
sesuai menjadi sangat penting dan tidak dapat dihindari lagi jika tidak ingin menjadi
krisis energi yang serius, maka salah satu bahan bakar bensin yang digunakan secara
umum adalah bahan bakar pertamax dan juga bahan bakar pertalite.
Di Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk bahan bakar bensin tersedia bahan
bakar Pertamax dan Pertalite. Spesifikasi yang membedakan dari bahan bakar
Pertamax dan Pertalite yakni pada nilai oktan. Berdasarkan obervasi dilapangan
Harga dari bahan bakar Pertamax dan Pertalite saat ini di Kota Kupang yakni harga
bahan bakar Pertamax adalah Rp. 13,300/Liter dan harga bahan bakar pertalite adalah
Rp. 10,000/liter merupakan salah satu bahan bakar minyak (BBM) subsidi dimana

1
Bahan Bakar Minyak ini merupakan salah satu produk baru dari pertamina dengan
nilai oktana diantara premium dan pertamax. Melihat kenyataan yang terjadi sekarang
banyak masyarakat awam yang membeli bahan bakar untuk kendaraannya
berdasarkan harga perliter yang paling murah mengingat bahan bakar Pertamax dan
Pertalite dapat digunakan pada semua kendaran bermotor.
Menurut Najamudin (2019), “Performa suatu mesin begitu menjadi perhatian
khusus, hal-hal yang sangat mempengaruhi salah satunya dari pemilihan jenis bahan
bakar yang digunakan.” Terdapat 3 macam jenis bahan bakar motor bensin yang ada
di Indonesia yaitu premium (RON 88), pertalite (RON 90) dan pertamax (RON 92).
Masing-masing memiliki bilangan oktan yang berbeda-beda. Bilangan oktan adalah
angka yang menunjukkan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin
terbakar secara spontan. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa
nilai oktan pada jenis bahan bakar kendaraan bermotor mempengaruhi performa dari
kendaraan bermotor tersebut. Semakin besar nilai oktan dari jenis bahan bakar
kendaraan bermotor maka akan semakin baik performa yang dihasilkan atau dengan
kata lain, makin tinggi angka oktan maka semakin berkurang untuk terjadinya
detonasi atau proses pembakaran pada mesin yang tidak tepat pada waktunya; api
yang tiba-tiba menjadi besar dalam proses pembakaran, maka campuran bahan bakar
dan udara yang dikompresikan oleh torak menjadi lebih baik sehingga tenaga motor
akan lebih besar dan pemakaian bahan bakar menjadi lebih hemat atau ekonomis.
Berikut adalah table dari jenis bahan bakar kedndaraan bermotor berikut nilai oktan
(RON) dan rasio kompresi yang dihasilkan dari tiap bahan bakar:
Tabel 1. 1 Jenis Bahan Bakar, Nilai Oktan dan Rasio Kompresi
NO. JENIS BAHAN BAKAR NILAI OKTAN (RON) RASIO KOMPRESI
1. Premium 88 7–9:1
2. Pertalite 90 9 – 10 : 1
3. Pertamax 92 10 – 11 : 1
(Sumber: Najamudin, 2019.

2
Berdasarkan penjelasan table diatas, dapat disimpulkan bahwa, jenis bahan
bakar yang memiliki rasio kompresi yang sesuai dengan sepeda motor Honda Beat
Sporty tahun 2022 adalah jenis bahan bakar Pertalite dan Pertamax yang mana
masing-masing jenis bahan bakar memiliki rasio kompresi di angka 10 yang juga
sangat sesuai dengan ketentuan rasio kompresi dari sepeda motor Honda Beat Sporty
tahun 2022 yakni; 10,0 :1.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka dengan adanya
kehadiran bahan bakar Pertalite dan bahan bakar Pertamax yang sering digunakan
oleh masyarakat pada kendaraan bermotor terkhususnya kendaran bermotor jenis
motor Honda Beat Sporty eSp maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Pertalite Dan Pertamax
Terhadap Daya Engine Pada Sepeda Motor Honda Honda Beat Sporty Tahun
2022”.

1.2. Identifikasi Masalah


Berdasarkan uraian permasalahan pada latar belakang yang telah dipaparkan
diatas maka dapat diidentifikasikan permasalahan dalam efesiensi Penggunaan
Bahan Bakar Pertalite Dan Pertamax Terhadap Daya Sepeda Motor Honda Honda
Beat Sporty eSp.

1.3. Batasan Masalah


Berdasarkan identifikasi masalah dan latar belakang yang telah dipaparkan
diatas, maka diambil lingkup atasan masalah yakni seagai berikut:
1. Bahan bakar yang digunakan adalah Pertalite Dan Pertamax
2. Sepeda motor yang digunakan yakni sepeda motor Honda Beat Sporty eSp tahun
2022
3. Untuk mengukur daya.

3
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah, identifikasi masalah dan latar belakang yang
telah dipaparkan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Seberapa besar pengaruh Pertalite Terhadap Daya Sepeda Motor Honda Honda
Beat Sporty eSp Tahun 2022 ?
2. Seberapa besar pengaruh Pertamax Terhadap Daya Sepeda Motor Honda Honda
Beat Sporty eSp Tahun 2022 ?

1.5. Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas maka tujuan
dari penelitian ini yakni sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh bahan bakar Pertalite terhadap daya Sepeda Motor
Honda Honda Beat Sporty eSp.
2. Untuk mengetahui pengaruh bahan bakar Pertamax terhadap daya Sepeda Motor
Honda Honda Beat Sporty eSp.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Bahan Bakar


2.1.1 Minyak Bumi
Dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia sehari-hari, kita banyak
menggunakan Sumber Daya Alam yang beragam yang dihasilkan dari unsur-
unsur alam bumi. Salah satu SDA yang sering digunakan manusia dalam
memenuhi kenutuhan kita sehari-hari adalah minyak bumi atau crude oil yang
berperan sebagai sumberdaya bahan baku pembuatan bahan bakar. “Minyak Bumi
adalah cairan kental berwarna gelap dan mudah terbakar yang berada dilapisan
atas pada kerak bumi. Fraksi dalam minyak bumi meliputi gas, petroleumeter,
bensin, nafta, kerosin, aftur, solar, oli dan aspal (Iwana, 2021).
2.1.2 Produk Turunan Minyak Bumi
Berdasarkan pembahasan sub-materi diatas, berikut adalah penjabaran arti
dari jenis-jenis bahan bakar yang dihasilkan oleh Minyak Bumi atau produk-
produk turunan dari hasil pengolahan Minyak Bumi:
1. Migas
Migas adalah Minyak dan Gas Bumi adalah sumber daya alam berbentuk
zat cair dan zat padat yang tersimpan didalam reservoir bumi. Reservoir itu
sendiri adalah pori-pori batuan pada suatu kolam diperut bumi. Secara ilmiah,
Minyak dan Gas Bumi memiliki unsur senyawa yang sangat kompleks. Migas
memiliki 2 unsur utama, yaitu atom hidrogen (H) dan karbon (C) oleh karena itu,
dalam ilmu kimia, unsur dalam minyak dan gas ini disebut dengan senyawa
hidrokarbon (CxHy) (Iwana, 2021).
2. Petroleumeter
Petroleumeter (C6H14) merupakan salah satu fraksi dari minyak bumi.
Molekul ini berbentuk cairan tanpa warna yang berasal dari penyulingan.
Tentunya, ia berbeda dengan zat kimia lain seperti eter atau benzene. Kegunaanya

5
mudah ditemukan pada laboraturium maupun industry sebagai bahan pelarut atau
pembersih (Iwana, 2021).
3. Solar
Menurut Najamudin, (2019) bahwa, “Solar adalah bahan bakar minyak
hasil sulingan dari minyak bumi mentah, bahan bakar ini mempunyai warna
kuning coklat yang jernih. Solar biasa digunakan sebagai bahan bakar pada semua
jenis motor diesel dan juga sebagai bahan bakar untuk pembakaran langsung di
dalam dapur-dapur kecil yang menghendaki hasil pembakaran yang bersih.
Minyak ini sering disebut juga sebagai gas oil, ADO, HSD, atau Dieseline.
Temperatur solar pada suhu kamar tidak menguap dan titik nyalanya jauh lebih
tinggi dari pada bahan bakar bensin. Untuk kualitas solar dinyatakan dengan
angka setana atau cetane number (CN). Bilangan setana yaitu besar presentase
volume normal cetane dalam campurannya dengan methylnaphthalene yang
menghasikan karakteristik pembakaran yang sama dengan solar.”
4. Kerosin (Minyak Tanah)
Minyak tanah adalah cairan hidrokarbon hasil fraksional destilasi dari
minyak bumi dengan suhu 150 oC dan 275 oC. kerosin adalah produk destilasi
berupa minyak tanpa warna, sejernih air putih pada umumnya. Pada kehidupan
sehari-hari, zaman dahulu, kerosin sering digunakan sebagai bahan bakar lampu
penerangan sampai bahan bakar kompor sebagai alat memasak. Namun, pada saat
ini kegunaan kerosin telah dialihfungsikan sebagai bahan bakar pesawat sampai
jet (Iwana, 2021).
5. Avtur
Avtur atau aviation turbine adalah produk turunan dari fraksi kerosin atau
minyak bumi yang biasa digunakan sebagai bahan bakar pesawat. Bahan bakar ini
memiliki nama internasional JET A-1. Bahan bakar ini memiliki berbagai macam
manfaat dan berkualitas tinggi dengan bilangan oktan 100. Terdapat 4 tahapan
proses pembuatan bahan bakar Avtur yaitu, distilasi atmosfer pada unit CDU,

6
destilasi hampa (vacuum distillation) pada unit HVU, thermal cracking pada unit
DCU, dan Hydrocracking pada unit HCU (Iwana, 2021).
6. Oli
Menurut Raharjo, (2010) oli biasanya diperoleh dari pengolahan minyak
bumi yang dilakukan melalui proses destilasi bertingkat berdasarkan titik
didihnya. Menurut Environmental Protection Agency (EPA’s), proses pembuatan
oli melalui beberapa tahap, yaitu; (a) distilasi; (b) deasphalting untuk
menghilangkan kandungan aspal dalam minyak; (c) hidrogenasi untuk menaikkan
viskositas dan kualitas; (d) pencampuran katalis untuk menghilangkan lilin dan
menaikkan temperatur pelumas parafin; dan (e) clay or Hydrogen finishing untuk
meningkatkan warna, stabilitas dan kualitas oli pelumas. Oli merupakan zat kimia
yang digunakan pada kendaraan bermotor yang berguna untuk mengurangi
keausan pada mesin. Penggunaan utama oli yaitu terdapat pada oli mesin.
Umunya oli terdiri dari 90% minyak dasar (base oil) dan 10% zat
tambahan. Pada sistem penggerakanya ketika mesin dihidupkan mesin yang
bergerak akan terjadi pergesekan pada logam yang akan menyebabkan pelepasan
partikel dari peristiwa tersebut (Surtikanti dan Surakusumah, 2004).
Menurut Hagwell, dkk, (1992) bahwa, oli mesin adalah campuran
kompleks hidrokarbon dan senyawa-senyawa organik lain yang digunakan untuk
melumasi 10 bagian-bagian mesin kendaraan agar mesin bekerja dengan lancar.
Menurut Sukirno, (2010) fungsi utama suatu pelumas adalah untuk
mengendalikan friksi dan keausan. Namun pelumas juga melakukan beberapa
fungsi lain yang bervariasi tergantung di mana pelumas tersebut diaplikasikan,
pertama pencegahan korosi dimana pelumas berfungsi sebagai preservative. Pada
saat mesin bekerja pelumas melapisi bagian mesin dengan lapisan pelindung yang
mengandung adiktif untuk menetralkan bahan korosif. Kedua pengurangan panas,
pelumas tersebut mampu menghilangkan panas yang dihasilkan baik dari gesekan
atau sumber lain seperti pembakaran atau kontak dengan zat tinggi.

7
7. Aspal (Bitumen)
Bitumen atau lebih sering disebut sebagai aspal, adalah bahan hidrokarbon,
memiliki sifat perekat, berwarna hitam, kedap air, fiskoelastik (menahan aliran
geser dan meregang secara linear, elastis saat direganggkan dan kembali ke
keadaan semula setelah tekanan dihilangkan) juga dapat melunak dan menjadi
cair saat dipanaskan dan memadat kembali saat didinginkan. Aspal ini juga tidak
larut dalam cairan asam dan basah atau air, tetapi akan lebih larut didalam eter,
benzin dan juga kloroform (Pertamina, 2023).
8. Nafta
Nafta atau naptha adalah suatu kelompok yang terdiri dari beberapa jenis
hidrokarbon cair produk antara kilang minyak yang digunakam terutama sebagai
bahan baku produksi komponen bensin oktan tinggi melalui proses reformasi
katalitik. Nafta juga digunakan dalam industry petrokimia untuk memproduksi
olefin dalam perengkah uap (steamcracker) serta digunakan sebagai pelarut atau
solven dalam industry kimia (Edunitas, 2020).
9. Bensin
Bensin (premium) merupakan bahan bakar cair yang digunakan oleh
kebanyakan motor-Motor bakar bensin. Bensin adalah bahan bakar cair yang
mudah menguap, pada suhu 60 0C kurang lebih 35-60% sudah menguap dan akan
menguap 100% kira-kira pada suhu diatas 1000C. Premium adalah bahan bakar
minyak jenis distilat berwarna kekuningan yang jernih dan mempunyai RON 88.
Bensin mempuyai sifat anti ketukan dan dapat dipakai pada mesin dengan batas
kompresi hingga 7 : 1 sampai 9 : 1 pada semua jenis kondisi, namun tidak baik
jika digunakan pada Motor bakar bensin dengan kompresi tinggi karena dapat
menyebabkan knocking (Najamudin, 2019). Adapun ada beberapa produk bahan
bakar kendaraan bermotor hasil produksi Pt. Pertamina Persero yang sering
digunakan sebagai pengganti bensin (Premium) sebagai berikut :

8
2.1.3 Pertalite
Pertalite adalah jenis bahan bakar minyak (BBM) baru yang diproduksi
Pertamina, jika dibandingkan dengan premium dan pertamax. Pertalite memiliki
Research Octan Number (RON) 90, diatas Premium yang memiliki RON 88.
Pertalite dihasilkan dengan penambahan zat aditif dalam proses pengolahannya di
kilang minyak. Pertalite direkomendasikan untuk kendaraan yang memiliki
kompresi 9 :1 sampai 10 : 1 (Najamudin, 2019).
2.1.4 Pertamax
Pertamax merupakan jenis bahan bakar dengan angka oktan 92. Pertamax
dianjurkan digunakan untuk kendaraan bahan bakar bensin yang mempunyai
perbandingan kompresi tinggi (10 : 1 sampai 11 : 1) Bahan bakar dengan bilangan
oktan tinggi mempunyai periode penundaan yang panjang. Pada bahan bakar
pertamax ditambahkan aditif sehingga mampu membersihkan mesin dari
timbunan deposit pada fuel injector dan ruang pembakaran. Bahan bakar
pertamax sudah tidak menggunakan campuran timbal sehingga dapat mengurangi
racun gas buang kendaraan bermotor seperti nitrogen oksida dan karbon
monoksida (Najamudin, 2019).

2.1.3. Angka Oktan


Menurut (Tirtoatmojo, R. 2004) mengatakan bahwa Angka oktan
merupakan acuan untuk mengukur kualitas dari bensin yang digunakan sebagai
bahan bakar motor bensin. Makin tinggi angka oktan maka makin rendah
kecenderungan bensin untuk terjadi knocking.Knocking adalah Ketukan yang
menyebabkan mesin mengelitik, mengurangi efisiensi bahan bakar dan dapat pula
merusak mesin. Naphtalene merupakan suatu larutan kimia yang memberikan
pengaruh positif untuk meningkatkan angka oktan dari bensin.Untuk menentukan
nilai oktan, ditetapkan dua jenis senyawa sebagai pembanding yaitu “isooktana”
dan n-haptana. Kedua senyawa ini adalah dua diantara macam banyak senyawa
yang terdapat dalam bensin. Isooktana menghasilkan ketukan paling sedikit,

9
diberi nilai oktan 100, sedangakan n-heptana menghasilkan ketukan paling
banyak, diberi nilai oktan 0 (nol). Suatu campuran yang terdiri 80 %isooktana dan
20% n-heptana mempunyai nilai oktan sebesar (80/100 x 100) +(20/100 x 0) = 80.
Sedangkan (Rahardjo, 2008) mengatakan bahwa Angka oktan merupakan
acuan untuk mengukur kualitas dari bensin yang digunakan sebagai bahan bakar
motor bensin. Makin tinggi angka oktan maka makin rendah kecenderungan
bensin untuk terjadi knocking. Angka oktan yang merupakan salah satu faktor
utama untuk mengetahui kualitas bensin adalah nilai ketahanan suatu bahan bakar
bersama dengan udara terhadap terjadinya penyalaan disaat langkah kompresi
atau disebut dengan kemampuan anti-ketukan. Artinya, walaupun pada saat
langkah kompresi temperatur campuran udara-bahan bakar meningkat, tetapi
energi yang dihasilkan tidak cukup untuk membakar campuran tersebut. Proses
pembakaran baru terjadi setelah busi menghasilkan loncatan bunga api listrik
pada saat torak mendekati titik mati atas pada akhir langkah kompresi. Karena itu
angka oktan juga berkaitan dengan perbandingan kompresi dari motor.Semakin
tinggi angka oktan suatu bahan bakar, semakin tinggi pula ketahanannya terhadap
penyalaan dini pada saat kompresi tinggi, tanpa dipengaruhi oleh penyalaan dari
busi.
Berhubungan dengan angka oktan ini maka ASTM (american society for
testing and materials) menetapkan suatu standar penilaian anti ketukan dari suatu
bahan bakar bensin. Standarisasi bahan bakar ini diharapkan industri otomotif
dapat memproduksi motor yang dapat beroperasi tanpa terjadi ketukan dengan
menggunakan kualitas bahan bakar yang sesuai (Philip, 2002: 26-27). Berikut
adalah angka oktan berdasarkan jenis Bahan Bakar Minyak (BBM).

10
Tabel 2.1 Angka Oktan Berdasarkan Jenis Bahan, Bakar Minyak (BBM)

No Jenis BBM Angka Oktan (RON)


1 Premium 88
2 Pertalite 90
3 Pertamax 92
4 Shell Super 92
5 Shell V-Power 95
6 LPG 112
(Sumber. www.pertamina.com )

2.2 Konsep Bahan Bakar Pertalite


Pertalite adalah merupakan Bahan bakar minyak (BBM) jenis baru yang
diproduksi Pertamina, Jika dibandingkan dengan premium Pertalite memiliki
kualitas bahan bakar lebih sebab memiliki kadar Research Oktan Number (RON)
90, di atas Premium, yang hanya RON 88. Menururt Menteri Energi dan Sumber
Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, Pertalite merupakan produk yang lebih
bersih dan ramah terhadap lingkungan. kualitas dari Pertalite yang lebih bagus.
serta diproduksi untuk cocok dengan segala jenis kendaraan.
Pertalite adalah bahan bakar minyak dari Pertamina dengan RON 90.
Pertalite dihasilkan dengan penambahan zat aditif dalam proses pengolahannya di
kilang minyak, diluncurkan tanggal 24 Juli 2015 Pertalite diuji coba di 101 SPBU
yanng tersebar pada sekitar kota Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Selain itu,
Pertalite memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan Premium. Zat
adiktif yang diberikan pada BBM Pertalitelah yang membuat kualitasnya ada di
atas Premium dan bersaing dengan Pertamax. Pertalite, berwarna hijau terang
sebagai dampak pencampuran bahan Premium dengan Pertamax. (Jannah, 2015)
Inilah Beberapa keunggulan pertalite versi Pertamina adalah:
a. Lebih bersih ketimbang premium karena memiliki RON di atas 88.

11
b. Dibanderol dengan harga lebih murah dari pertamax.
c. Memiliki warna hijau dengan penampilan visual jernih dan terang.
Dalam karya ilmialh (Matondang, 2018) spesifikasi dari Pertamax dapat
dilihat pada tabel 2.2 berikut:
Tabel 2.2 Spesifikasi Pertalite

No Karakteristik Satuan Batasan


Minimum Maxsimum
1 Bilangan oktan
2 Angka Oktan Riset (RON) RON 90 -
3 Angka Mktan Motor MON Dilaporkan Dilaporkan
(MON)
4 Stabilitas Oksidasi MENIT 360 -
5 Kandungan Sulfur % m/m - 0,05
6 Kandungan Timbal (Pb) gr/l Dilaporkan injeksi timbal tidak
diperbolehkan
7 Kandungan Oksigen % m/m - 2,7
8 DISTILASI :
10% vol. penguapan oC - 74
50% vol. penguapan oC 88 125
90% vol. penguapan oC - 180
Titik didih akhir oC - 215
Residu % vol - 2,0
9 Washed gum mg/100 - 5
ml
10 Tekanan Uap kPa 45 60
11 Berat jenis (pada suhu 15 kg/m3 715 770
oC)
12 Korosi bilah Tembaga Menit Kelas I Kelas I

12
13 Sulfur Mercaptan % massa - 0,02
14 Penampilan Visual Jernih & terang Jernih & terang
15 Warna Hijau
16 Kandungan Pewarna gr/100 l - 0,13
17 Bau Dapat dirasakan Dapat dirasakan
18 Uji Doctor Negative Negative
(Sumber: Matondang, 2018)

2.3 Konsep Bahan Bakar Pertamax


Bahan bakar pertamax mempunyai nilai oktan lebih tinggi disbanding
pertalite (PT. Pertamina Indonesia. 2015) Pertamax (RON 92), Pertamax
ditujukan untuk kendaraan yang mensyaratkan penggunaan bahan bakar beroktan
tinggi tanpa timbel (unleaded).Pertamax juga direkomendasikan untuk kendaraan
yang diproduksi diatas tahun 1990, terutama yang telah menggunakan teknologi
setara dengan electronic fuel injection dan xatalytic converters.Pertamax, seperti
halnya Premium, adalah produk BBM dari pengolahan minyak bumi. Pertamax
dihasilkan dengan penambahan zat aditif dalam proses pengolahannya di kilang
minyak.
Pertamax pertama kali diluncurkan pada tahun 1999 sebagai pengganti
Premix 98 karena unsur MTBE yang berbahaya bagi lingkungan. Selain itu,
Pertamax memiliki beberapa keunggulandibandingkan dengan Premium.Pertamax
direkomendasikan untuk kendaraan yang diproduksi setelah tahun 1990, terutama
yang telah menggunakan teknologi setara dengan Electronic Fuel Injection (EFI)
dan catalytic converters (pengubah katalitik)Pertamax Plus (RON 95), jenis BBM
ini mempunyai nilai oktan tinggi (95). Dalam karya ilmialh (Matondang, 2018)
spesifikasi dari Pertamax dapat dilihat pada tabel 2.2. berikut:

13
Tabel 2.3 Spesifikasi Pertamax
No Karakteristik Satuan Batasan
Minimum Maxsimum
1 Bilangan oktan
2 Angka Oktan Riset (RON) RON 92 -
3 Angka Mktan Motor (MON) MON DILAPORKAN DILAPORKAN
4 Stabilitas Oksidasi MENIT 480 -
5 Kandungan Sulfur % m/m - 0,05
6 Kandungan Timbal (Pb) gr/l Dilaporkan injeksi timbal tidak
diperbolehkan
7 Kandungan Oksigen % m/m - 2,7
8 DISTILASI :
10% vol. penguapan oC - 70
50% vol. penguapan oC - 110
90% vol. penguapan oC - 180
Titik didih akhir oC - 215
Residu % vol - 2,0
9 Washed gum mg/100 ml - 5
10 Tekanan Uap kPa 45 60

11 Berat jenis (pada suhu 15 oC) kg/m3 715 770


12 Korosi bilah Tembaga Menit Kelas I Kelas I
13 Sulfur Mercaptan % massa - 0,02
14 Penampilan Visual Jernih & terang Jernih & terang
15 Warna Biru
16 Kandungan Pewarna gr/100 l - 0,13
17 Bau Dapat dirasakan Dapat dirasakan
18 Uji Doctor Negative Negative
(Sumber: Matondang, 2018)

14
2.4 Angka Oktan Dalam Meningkatkan Daya
Menurut (Daryanto, 2004) Mengatakan bahwa Pada akhir kompresi,
campuran udara dan bahan bakar di dalam silinder dinyalakan oleh percikan api
dari busi, pembakarannya mulai terjadi disekitar busi, makin banyak bagian
campuran yang terbakar, makin banyak panas yang terbentuk, tekanan dan suhu
juga naik. Kenaikan suhu dari bagian campuran yang belum dicapai oleh nyala
atau permukaan api, pada suatu saat dapat mencapai keadaan kritis sehingga dapat
terbakar sendiri, batas ini disebut titik nyala. Terbakarnya bagian-bagian yang
belum terbakar atau dikenai oleh api, berlangsungnya sangat cepat dan
menyebabkan kenaikan tekanan yang sangat tinggi, peristiwa pembakaran yang
demikian itu disebut "detonasi".
Peristiwa pembakaran yang sebenarnya adalah bahwa pembakaran baru
dapat terjadi apabila campuran dikenai oleh percikan bunga api, jangan terbakar
dulu sebelum dikenai api, pembakaran yang demikian ini akan menghasilkan
kenaikan tekanan yang teratur dan halus.
Bensin yang cenderung ke arah sifat heptana normal dikatakan bernilai
oktan rendah (angka oktan rendah) karena mudah berdetonasi, sebaliknya bahan
bakar yang lebih cenderung ke arah sifat iso oktana (lebih sukar berdetonasi)
dikatakan bernilai oktan tinggi atau angka oktan tinggi, misalnya suatu bensin
dengan angka oktan 90 akan lebih sukar berdetonasi dari pada bensin dengan
angka oktan 70.
Jadi kecenderungan bensin untuk berdetonasi dinilai dari angka oktannya,
iso oktana murni diberi indek 100 sedangkan heptana normal murni diberi indeks
0. Dengan demikian suatu bensin dengan angka oktan 90 berarti bahwa bensin
tersebut mempunyai kecenderungan berdetonasi sama dengan campuran yang
terdiri atas 90% volume iso oktana dan 10% volume heptana normal, hal ini
bukan berarti bensin tersebut terdiri atas 90% iso oktana dan 10% heptana normal.

15
Untuk mengerem kecenderungan detonasi maka ke dalam bensin
dimasukkan zat kimia, yang paling populer ialah "Tetra Ethyl Lead atau disingkat
TEL". Dengan memberikan zat TEL sedikit saja, kecenderung an bensin untuk
berdetonasi menjadi sangat berkurang, pengaruh zat ini terhadap angka oktan
bensin tergantung pada susunan kimia bensinnya
Sifat utama bensin sebagai bahan bakar mesin penggerak sepeda motor
haruslah mempunyai sifat-sifat berikut.
a. Mempunyai nilai bahan bakar yang tinggi.
b. Mempunyai kesanggupan menguap pada suhu yang rendah.
c. Uap bahan bakar harus dapat dinyalakan dan terbakar segera dalam campuran
dengan perbandingan yang cocok terhadap oksigen.
d. Bahan bakar dan hasil-hasil pembakarannya tidak beracun atau
membahayakan kesehatan.
e. Harus dapat diangkut dan disimpan dengan mudah dan aman.
Sedangkan (Philip Kristanto, 2015) mengatakan bahwa Karakteristik yang
paling dibutuhkan pada bensin adalah karakteristik pembakarannya. Karakteristik
bahan bakar yang menggambarkan kemampuan bahan bakar akan/tidak menyala
sendiri disebut angka oktan atau oktan. Peringkat oktan didasarkan pada ukuran
kemampuan bahan bakar (bensin) menahan detonasi. Semakin tinggi peringkat
oktan, semakin kecil kemungkinan untuk menghasilkan ledakan dini (pre-
ignition) atau penyalaan sendiri (self-ignition). Kecenderungan penyalaan sendiri
menimbulkan gejala ketukan (knocking). Kecenderungan ketukan ini
berhubungan dengan rasio kompresi motor. Motor dengan rasio kompresi rendah
dapat menggunakan bahan bakar dengan angka oktan lebih rendah, tetapi motor
berkompresi tinggi harus menggunakan bahan bakar berkadar oktan tinggi untuk
menghindari pengapian sendiri dan ketukan.

16
2.5 Konsep Sepeda Motor Honda Beat Sporty Deluxe CBS ISS
2.5.1 Pengertian Sepeda Motor Honda Beat Sporty Deluxe CBS ISS
Sepeda motor Honda Beat Sporty Deluxe CBS ISS adalah salah satu
varian dari Honda Beat, sebuah skuter matik yang populer di Indonesia. Fitur
CBS (Combi Brake System) ISS (Idling Stop System) adalah dua fitur yang
diusung oleh Honda pada model ini. CBS adalah sistem pengereman yang
mengintegrasikan rem depan dan belakang. Ketika pengendara menggunakan rem
belakang, sistem CBS secara otomatis akan mengaktifkan rem depan juga,
sehingga memberikan pengereman yang lebih stabil dan efektif. Hal ini
membantu pengendara dalam mengendalikan motor dengan lebih baik, terutama
pada saat pengereman mendadak. ISS adalah sistem penghemat bahan bakar yang
menghentikan mesin secara otomatis ketika motor berhenti dalam kondisi diam,
seperti saat berhenti di lampu merah. Ketika pengendara menarik tuas rem
belakang atau memutar grip gas, mesin akan kembali menyala secara otomatis.
Sistem ISS ini membantu mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi gas
buang, sehingga lebih ramah lingkungan dan efisien. Selain fitur-fitur tersebut,
Honda Beat Sporty Deluxe CBS ISS juga dilengkapi dengan berbagai fitur lain
seperti lampu depan LED, panel instrumen digital, dan desain yang sporty.
Motor Honda Beat Sporty Deluxe CBS ISS adalah tipe sepeda motor
otomatis yang tidak menggunakan operan gigi manual dan hanya cukup dengan
satu akselerasi.sepeda motor ini umumnya memiliki kapasitas silinder (CC) kecil
dan posisi pengemudi yang tegak, ukuran sepeda motor ini lebih kecil dan ringan
daripada tipe bebek. Namun pada zaman sekarang ini sudah banyak inovasi pada
motor mengimbangi tipe sepeda motor manual. Sepeda motor Honda Beat Sporty
Deluxe CBS ISS ini cukup diminati pengguna kendaraan roda dua, karena Sepeda
motor ini sangat mudah untuk dikendarai pada kota-kota besar yang sering terjadi
kemacetan.

17
Pada dasarnya mesin sepeda motor Honda Beat Sporty Deluxe CBS ISS
mempunyai sistem kerja yang sama dengan sepeda motor manual, akan tetapi
sistem transmisinya merupakan transmisi otomatis. Transmisi otomatis umumnya
digunakan pada sepeda motor tipe skuter (scooter), meskipun saat ini sudah mulai
diterapkan juga pada sepeda motor tipe cub. Transmisi otomatis yang digunakan
yaitu transmisi otomatis "V" Belt atau yang dikenal dengan CVT (Continuous
Variable Transmission).CVT tidak lagi menggunakan roda-roda gigi untuk
melakukan pengaturan rasio transmisi, melainkan menggunakan sabuk (V-Belt)
dan vully variable untuk memperoleh perbandingan gigi yang bervariasi. Sepeda
Motor Honda Beat Sporty Deluxe CBS ISS adalah varian terbaru dari seri Honda
Beat, yang dilengkapi dengan fitur-fitur seperti Combi Brake System (CBS) dan
Idling Stop System (ISS). Berikut adalah beberapa kelebihan dan kelemahan dari
sepeda motor ini:
a. Kelebihan
1) Desain sporty: Honda Beat Sporty Deluxe CBS ISS memiliki desain yang
sporty dan menarik, dengan garis-garis yang tajam dan bentuk yang
aerodinamis. Desain ini memberikan tampilan yang lebih modern dan energik.
2) Fitur CBS: Fitur Combi Brake System (CBS) pada Honda Beat Sporty Deluxe
memungkinkan pengereman yang lebih stabil dan efektif. Sistem ini
mendistribusikan kekuatan pengereman secara merata antara rem depan dan
belakang, sehingga meningkatkan keamanan dan stabilitas saat berjalan.
3) Fitur ISS: Idling Stop System (ISS) pada Honda Beat Sporty Deluxe membantu
mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang dengan secara otomatis
mematikan mesin saat berhenti dalam kondisi idle, seperti saat berhenti di
lampu merah. Mesin akan menyala kembali secara otomatis saat pengendara
ingin melanjutkan perjalanan. Fitur ini membantu menghemat bahan bakar dan
menjaga lingkungan.

18
4) Performa mesin yang baik: Honda Beat Sporty Deluxe ditenagai oleh mesin
yang bertenaga, sehingga memberikan akselerasi yang responsif dan performa
yang baik untuk digunakan di perkotaan.
5) Kapasitas penyimpanan yang cukup: Sepeda motor ini dilengkapi dengan
bagasi di bawah jok yang dapat digunakan untuk menyimpan barang-barang
kecil seperti helm setelah parkir.
b. Kelemahan
1) Harga: Honda Beat Sporty Deluxe CBS ISS mungkin memiliki harga yang
lebih tinggi dibandingkan dengan varian lain dari Honda Beat. Fitur-fitur
tambahan seperti CBS dan ISS dapat mempengaruhi harga sepeda motor ini.
2) Kecepatan maksimum: Honda Beat Sporty Deluxe mungkin memiliki
kecepatan maksimum yang lebih rendah dibandingkan dengan beberapa sepeda
motor lain di kelasnya. Ini mungkin membatasi kemampuan sepeda motor
untuk digunakan dalam situasi yang memerlukan kecepatan tinggi.
3) Ruang duduk yang sempit: Beberapa pengendara dengan postur tubuh yang
lebih besar mungkin merasa ruang duduk pada Honda Beat Sporty Deluxe agak
sempit. Ini dapat mempengaruhi kenyamanan pengendaraan untuk perjalanan
jarak jauh.
4) Suspensi yang keras: Suspensi pada sepeda motor ini mungkin cenderung lebih
keras, terutama saat melintasi jalan berlubang atau permukaan yang tidak rata.
Hal ini dapat mempengaruhi kenyamanan pengendaraan.
5) Ketersediaan suku cadang: Terkadang, beberapa pemilik sepeda motor
menghadapi tantangan dalam mencari suku cadang yang asli atau suku cadang
pengganti untuk Honda Beat Sporty Deluxe, terutama jika suku cadang tersebut
belum tersedia secara luas di daerah mereka.

19
2.5.2 Spesifikasi Motor Honda Beat Sporty Deluxe CBS ISS

Sumber Gambar : https://www.astrahonda.com/product/beat

Gambar 2.1. Motor Honda Beat Sporty Deluxe CBS ISS


a. Mesin
Tabel 2.4 Spesifikasi Sepeda Motor Honda Beat Sporty 2022
Tipe mesin : 4-Langkah, SOHC eSP
Volume langkah : 109.5cc
Sistem suplai bahan bakar : Injeksi (PGM-FI)
Diameter X langkah : 47.0 x 63.1 mm
Tipe tranmisi : Otomatis, V-Matic
Rasio kompresi : 10.0 : 1
Daya maksimum : 6.6 kW (9.0PS)/7.500 rpm
Torsi maksimum : 9.3 N.m (0.95 kgf.m)/5.500 rpm
Tipe stater : Elektrik dan Kick Stater
Tipe kopling : Otomatis, sentrifugal, tipe kering
b. Rangka dan Kaki-kaki
Tipe rangka : Tulang punggung-eSAF (enhance Smart
Architecture Frame)
Tipe suspensi depan : Teleskopik
Tipe suspensi belakang : Lengan ayun dengan peredam kejut tunggal
Ukuran ban depan : 80/90-14 M/C-Tubeless

20
Ukuran ban belakang : 90/90-14 M/C-Tubeless
Rem depan : Cakram hidrolik dengan piston tunggal
Rem belakang : Tromol
Sistem pengereman : Combi brake system
c. Dimensi dan Berat
Panjang x Lebar x Tinggi : 1.877 x 669 x 1.074 mm (BeAT)
Tinggi Tempat Duduk : 740 mm
Jarak sumbu roda : 1.256 mm
Jarak terendah ke tanah : 147 mm
Curb weight : 89 Kg
d. Kapasitas
Kapasitas Tangki Bahan Bakar : 4.2 Liter
Kapasitas minyak pelumas : 0,65 Liter (penggantian Periodik)

e. Kelistrikan
Tipe baterai atau aki : BeAT MF 12V-3Ah (Tipe CBS) MF 12V-
5Ah (Tipe CBS-ISS)
Sistem penginapan : Full Transisterized, Baterai
Tipu busi : NGK MR9C-9N/DENSO U27EPR9-N9

2.6 Konsep Daya


Menurut (Maridjo, dkk. 2019) berpendapat bahwa Daya merupakan salah
satu parameter dalam menentukan peforma motor. Perbandingan perhitunagan
daya terhadap berbagai macam motor tergantung pada putaran mesin dan momen
putar/torsi itu sendiri. Semakin cepat putaran mesin, rpm yang dihasilkan semakin
besar sehingga daya yang dihasilkan juga semakin besar, begitu juga momen
putar motornya, akan mempengaruhi daya yang dihasilkan. Dengan demikian
jumlah putaran (rpm) dan besarnya momen putar atau torsi mempengaruhi daya
motor yang dihasilkan oleh sebuah motor. Daya ini akan menjadi salah satu
parameter dalam menentukan peforma motor. Perbandingan perhitungan daya

21
terhadap berbagai macam motor tergantung pada putaran mesin dan momen putar
itu sendiri, semakin cepat putaran mesin, rpm yang dihasilkan semakin besar
sehingga daya yang dihasilkan juga semakin besar, begitu juga momen putar
motornya, semakin banyak jumlah gigi pada roda giginya semakin besar torsi
yang terjadi. Dengan demikian jumlah putaran (rpm) dan besarnya momen putar
atau torsi mempengaruhi daya motor yang dihasilkan oleh sebuah motor. Pada
motor bakar daya yang berguna adalah daya poros, dikarenakan poros tersebut
menggerakkan beban. Dengan demikian besar daya poros itu adalah:

(Sumber: Matondang, 2018)

Dimana:
P = Daya (kW)
n = Putaran Mesin (rpm)
T = Torsi (Nm)
60000 dapat diartikan adalah 1 menit = 60 detik, dan untuk mendapatkan kw =
1000 watt
Pada motor bakar, daya dihasilkan dari proses pembakaran didalam
silinder dan biasanya disebut dengan daya indiaktor. Daya tersebut dikenakan
pada torak yang bekerja bolak balik didalam silinder mesin. Jadi didalam silinder
mesin, terjadi perubahan energi dari energi kimia bahan bakar dengan proses
pembakaran menjadi energi mekanik pada torak. Daya indikator adalah
merupakan sumber tenaga persatuan waktu operasi mesin untuk mengatasi semua
beban mesin. Mesin selama bekerja mempunyai komponen-komponen yang
saling berkaitan satu dengan lainnya membentuk kesatuan yang
kompak.Komponen-komponen mesin juga merupakan beban yang harus diatasi
daya indikator.

22
2.7 Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang relevan yang dimaksudkan yakni jenis penelitian


terdahulu yang ada kaitannya dengan rumusan masalah penelitian ini yaitu
sebagai berikut:
1. Ariawan, dkk. Tahun 2016 dengan judul penelitian “Pengaruh Penggunaan
Bahan Bakar Pertalite Terhadap Unjuk Kerja Daya, Torsi Dan Konsumsi
Bahan Bakar Pada Sepeda Motor Bertransmisi Otomatis” dalam penelitian ini
pemerintah memperkenalkan produk bahan bakar baru yang diberi nama
Pertalite dengan nilai oktan 90.Pemerintah mengatakan dari segi kualitas
Pertalite memiliki kualitas pembakaran yang lebih sempurna di banding
Premium, dan kualitas nya hampir setara dengan Pertamax. Namun dari segi
harga Pertalite di pasarkan lebih murah dari Pertamax. Meskipun sudah
disampaikan keunggulan bahan bakar Pertalite namun pemerintah belum
menyampaikan hasil riset resmi untuk mengetahui performansi mesin akibat
pemakaian bahan bakar Pertalite.Untuk mengetahui performa mesin dari
pemakaian bahan bakar Pertalite maka perlu dilakukan pengujian unjuk kerja
mesin dengan bahan bakar Pertalite, meliputi pengujian daya, torsi, konsumsi
bahan bakar, serta konsumsi bahan bakar bakar sfesifik (SFC). Pada pengujian
ini bahan bakar Pertalite akan dibandingkan dengan pemakaian bahan bakar
Premium dan bahan bakar Pertamax. Pengujian dilakukan dengan variasi
putaran mesin yang berbeda.Dari hasil pengujian penggunaan bahan bakar
Pertalite menghasilkan uji kerja Daya,Torsi, dan Konsumsi Bahan Bakar yang
lebih baik dibandingkan Premium, namun masih kalah unjuk kerjanya
dibandingkan bahan bakar Pertamax. Pertalite lebih hemat bahan bakar, dan
menghasilkan daya yang lebih besar dibandingkan Premium, sehingga
menghasilkan SFC yang lebih baik dibandingkan Premium. Bila
dibandingkan Pertamax, SFC Pertalite lebih rendah.

23
2. Priyana, dkk. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2021 dengan judul
penelitian “Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Pertalite Dan Pertamax
Terhadap Torsi, Daya, Dan Konsumsi Bahan Bakar Pada Mobil Wuling
Confero S 1.5 C” dalam penelitian ini mengakan bahwa “This study aims to
determine the impact of using two types of fuel that depend on the proportion
and compression on engine pressure as well as octane value on engine
performance including torque, power, use of fuel consumption, and specific
fuel consumption using a dynotest on the Wuling Confero S 1.5 car. c. The
research method used is the experimental method, the test is carried out with
different engine speed variations alternately for each fuel with a rotation
variation of 2000 rpm - 5500 rpm with an increase of 500 rpm for torque and
power testing, and 1000 rpm for fuel consumption test. Specific. The results
showed that Pertamax's torque was 152.7 N.m, at 4500 rpm engine speed.
Pertalite 150.2 N.m, at 5000 rpm engine speed. The highest power pertalite
fuel is 111.8 HP at 5500 rpm rotation, Pertamax 111.4 HP at the same
rotation, which is 5500 rpm. The specific fuel consumption value of Wuling
Confero S 1.5 C using Pertamax fuel, the lowest is 0.0012 kg/HP-hour at
5500 rpm, the highest is 0.0066 kg/HP-hour at 2000 rpm. The lowest pertalite
specific fuel consumption value is 0.0013 kg/HP-hour at 5500 rpm, the
highest is 0.0071 kg/HP-hour at 2000 rpm”
3. Putra, Aprilyanda Santoso penelitian dilakukan pada tahun 2023 dengan judul
penelitian “Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Pertalite, Pertamax, Dan
Pertamax Turbo Pada Kendaraan Honda Bertipe Supra GTR 150. Bachelor”
dalam penelitian ini mengatakan bahwa Industri otomotif selalu menyertakan
rekomendasi bahan bakar sesuai dengan mesin agar menghasilkan tenaga
efektif, namun penggunaan bahan bakar dengan oktan kurang sesuai tidak
dapat menghasilkan performa baik. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis
dampak pemakaian bahan bakar pertalite, pertamax, pertamax turbo terhadap
torsi dan daya, serta menganalisis konsekuensi temperatur uji ketiga bahan

24
bakar pada mesin Honda Supra GTR 150cc. Selanjutnya pengujian dilakukan
dengan menggunakan dynotest on chassis, lalu hasil yang diperoleh diolah
menjadi bentuk grafik guna mengetahui perbandingan capaian nilai antara
ketiga bahan bakar. Metode pengambilan data dilakukan secara eksperimen,
data yang diperoleh pada penelitian ini meliputi torsi, daya, konsumsi bahan
bakar spesifik (SFC) dan temperatur mesin dari cylinder head. Pengambilan
data dilakukan dengan mengoperasikan kendaraan dari 6000 rpm hingga
12000 rpm. Dengan bahan bakar pertalite menghasilkan torsi maksimum
sebesar 13,32 Nm pada putaran mesin 8267 rpm sedangkan daya maksimum
sebesar 13,12 kW di 10500 rpm, rata-rata konsumsi bahan bakar spesifik
sebesar 0,134 kg/kWh, dan temperatur maksimal sebesar 75XC. Pengujian
bahan bakar pertamax menghasilkan torsi maksimum sebesar 13,37 Nm, pada
putaran mesin 8267 rpm, daya maksimum sebesar 13,26 kW di 10500 rpm,
rata-rata konsumsi bahan bakar spesifik sebesar 0,126 kg/kWh, dan
temperatur maksimal sebesar 77 C. Pengujian bahan bakar pertamax turbo
menghasilkan torsi maksimum sebesar 13,40 Nm pada putaran mesin 8281
rpm, daya maksimum sebesar 13,36 kW di 10500 rpm, rata-rata konsumsi
bahan bakar spesifik sebesar 0,116 kg/kWh, dan temperatur maksimal sebesar
80MC.

25
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitaan


Jenis penelitian ini adalah penelitan kuantitatif dengan metode eksperimen.
Menurut Nana Sudjana (1989) metode eksperimen adalah metode yang
mengungkapkan hubungan dua variabel atau lebih dan mencari pengaruh antara yang
satu dengan variabel yang lainnya. Menurut Sugiono(2012) Metode eksperimen dapat
diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu terhadap dalam kondisi terkendalikan. Sejalan dengan hal tersebut,
Latipun (2002) Mengemukakan manupulasi terhadap perilaku individu yang diamati.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian


Waktu penelitian akan dilaksanakan setelah proposal di seminarkan. Tempat
penelitian dilaksanakan di bengkel prodi pendidikan teknik mesin undana.

3.3 Variabel Penelitian


Sugiyono (2006) menyatakan variable penelitian adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang di tetapkan oleh penelitian untuk dipelajari sehimgga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpilan.
Variable yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1) Variable independen (bebas), yaitu variable yang menjelaskan dan memengaruhi
variable lain
2) Variable dependen (terikat), yaitu variable yang dijelaskan dan dipengaruhi oleh
variable independen
1. Variable bebas X1 : a. Pertalite;
b. pertamax
2. Varibel terikat Y2 : a. Daya (Top Speed)

26
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Data adalah unit informasi yang direkam media dapat dibedakan dengan data
lain, dapat dianalisis dan relevan dengan program tertentu. Pengumpulan data adalah
prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan.
Untuk mengumpulkan data penelitian, penulis menggunakan metode
Eksperimen dan Dokumentasi:
1. Metode Eksperimen
Hasan Alwi, (2005) menjelaskan bahwa metode eksperimen yakni percobaan
yang bersistem dan terencana untuk membuktikan kebenaran akan suatu teori.
Secara umum, tujuan penelitian eksperimen adalah untuk menemukan atau
mengetahui pengaruh dari suatu tindakan terhadap kelompok tertentu. Kemudian,
hasilnya dibandingkan dengan kelompok lain yang mendapatkan tindakan berbeda.
Karena itu, tujuan penelitian eksperimen biasanya dilakukan untuk
menemukan hubungan sebab-akibat dari suatu variabel atau antar variabel. Penelitian
inilah yang akan mengukur pengaruh suatu tindakan atau perlakuan terhadap sebuah
variabel.
2. Metode Dokumentasi
Menurut Hamidi, (2004) bahwa, Metode dokumentasi adalah informasi yang
berasal dari catatan penting baik dari lembaga atau organisasi maupun dari
perorangan. dokumentsi penelitian merupakan pengambilan gambar oleh peneliti
untuk memperkuat hasil penelitian. Dokumen merupakan sumber data yang
digunakan untuk melemgkapi penelitian, berupa sumber tertulis dan gambar.
Dokumen tersebut akan memberikan informasi bagi proses penelitian.
a. Tertulis
Sumber tertulis sangat penting dalam proses pengambilan data, karena dalam
sumber tertulis terdapat tahapan-tahapan dan penjelasan terhadap hasil dari setiap
sampel.
b. Gambar

27
Dalam gambar menjelaskan pengumpulan data terhadap Pertalite dan
Pertamax yang dibutuhkan sebagai bahan informasi penilitian sesuai dengan masalah
yang dibahas.

3.5 Diagram alir penelitian

Mulai

Mempersiapkan alat penelitian

Pengujian penggunakan bahan bakar Pertalite terhadap daya

Pencatatan Hasil Pengujian penggunakan bahan bakar Pertalite terhadap daya

Mengganti Bahan Bakar Pertalite Dengan


Pertamax

Pengujian penggunakan bahan bakar Pertamax terhadap daya

Pencatatan Hasil Pengujian penggunakan bahan bakar Pertamax terhadap daya

Menghitung daya hasil pengujian dengan rumus yang digunakan

Perbandingan Antara hasil penggunaan Bahan bakar Pertalite dan Pertamax

Kesimpulan

Selesai

28
3.6 Instrumen penelitian
Menurut Arikunto (2000), instrumen pengumpulan data adalah alat bantu
yang dipilih dan digunakan oleh penelitian dalah kegiatannya mengumpulkan agar
kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya Instrumen
pengumpulan data menurut (Sumandi,2008) adalah alat yang digunakan untuk
merekam pada umumnya dan aktivitas atribut-atribut psikologis. Atribut-atribut
psikologis itu secara teknis biasanya digolongkan menjadi atribut kognitif dan atribut
non kognitif. Atribut kognitif perangsangnya adalah pertanyaan. Sedangkan untuk
atribut non kognitif perangsangnya adalah pernyataan.
Dari beberapa pendapat ahli atas, dapat disimpulkan bahwa instrumen
penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan
informasi tentang variabel yang sedang diteliti.

Tabel 3. 1 Alat dan Bahan Penelitian


Alat Bahan
Dynotest Pertalite
Pertamax

3.7 Analisis Data dan Mengolah Data


Teknik analisis data merupakan suatu langkah yang paling menentukan dari
suatu penelitian, karena analisis data berfungsi untuk menyimpulkan hasil penelitian.
Setelah melakukan pengujian, Teknik analisis data yang digunakan adalah metode
analisis deskriptif. Hal ini dilaksanakan untuk memberikan gambaran terhadap
fenomena yang terjadi setelah dilakukan uji terhadap Pertalite dan Pertamax.

29
Tabel 3.2 Pengujian Top Speed Daya (HP)
Top Speed Daya (HP)

RPM
PERTALITE Rata- PERTAMAX Rata-
Rata Rata
1 2 3 1 2 3

2000

4000

6000

Analisis data dapat dilakukan melalui tahap berikut ini:


1. Tahap Penelitian
a. Perencanaan
Pada tahapini kegiatan yang dilakukan adalah Peneliti melakukan pengujian
pada Pertalite dan Pertamax menjadi sampel.Peneliti pembuat istrumen-istrumen
penelitian yang akan digunakan untuk melakukan penelitian
b. Pelaksanaan
Pada tahap ini kegiatan yang digunakan adalah Peneliti melakukan Pertalite
dan Pertamax pada sampel peneliti.Peneliti menguji coba, menganalisis dan
menetapkan instrumen penelitian.
c. Pengujian Alat
Pada tahap ini, peneliti menganalisis dan mengolah data yang telah
dikumpulkan dengan metode data yang telah ditemukan. Dikumpulkan dengan
metode yang ditentukan.
d. Evaluasi

30
Pada tahap ini, peneliti menganalisis dan mengolah data yang telah
dikumpulkan dengan metode yang ditentukan.
e. DesignEksperimen
Karena dalam desain ini peneliti dapat mengontrol semua variable luar yang
mempengaruhi jalannya eksperimen yang dipilih secara acak.
f. Eksperimen
Pada tahap ini, peneliti mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan ketika
bereksperimen. Seperti bahan, alat, dan strateginya.
g. Analisis Deskriptif
Pada tahap ini, peneliti memberikan gambaran terhadap hasil dari pengujian
terhadap sampel yang diteliti.

31
DAFTAR PUSTAKA

A. Artikel, Jurnal dan Buku

Arimbawa, dkk. 2019. “Analisis Pengaruh Campuran Bahan Bakar Pertalite Dengan
Naphthalene Terhadap Konsumsi Bahan Bakar, Torsi Dan Daya Pada
Sepeda Motor 4 Langkah”. Jurnal vol.07 No.01: Universitas Pendidikan
Ganesha
Alwi Hasan, 2005. Metode Eksperimen. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka.
Ariawan, dkk.2016. “Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Pertalite Terhadap Unjuk
Kerja Daya, Torsi Dan Konsumsi Bahan Bakar Pada Sepeda Motor
Bertransmisi Otomatis”. Jurnal MATTEK Vol.02 No.01. Universitas
Udayana
Daryanto, 2004. Teknik Sepeda Motor. Bandung: Penerbit CV. Yrama Widya
Edunitas, 2020. Istilah kimia Nafta dan Naphtha. Artikel Kimia. Jakarta: Universitas
Kristen Indonesia
Hamidi, 2004. Metode Penelitian Kuantitatif: Aplikasi Praktis Pembuatan Proposal
dan Laporan Penelitian. Malang: UMM press.
Hagwell, dkk. 1992, Partisi dari PolycyclicAroma-tic Hidrokarbon dari minyak
menjadi air, Mengepung:Sains Technol.
Iwana, P. Dewa, 2021. Minyak Bumi, Pengertian, Proses Pengolahan, Fraksi &
Manfaat. Artikel. Surabaya: Megah Anugerah Energi
Matondang, Irpan. 2018. Analisis Konsumsi Bahan Bakar Jenis Premium, Pertalite
Dan Pertamax Yang Terpasang Pada Sepeda Motor 125cc. skripsi Teknik
Mesin: Universitas Medan
Maridjo, dkk. 2019. “Pengaruh Pemakaian Bahan Bakar Premium, Pertalite Dan
Pertamax Terhadap Kinerja Motor 4 Tak”. Jurnal Teknik Energi. Volume 9
nomor 1. Politeknik Negeri Bandung
Nawawi, H. & Hadari, M. Martini. 1992. Penelitian. Instrumen Bidang
Sosisal.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

32
Philip, Kristanto. 2015. “Motor Bakar Torak [Teori & Aplikasinya]. Yogyakarta:
Penerbit CV Andi Offset.
Philip, Kristanto. 2022. “Oksigenat Methyl Tertiary Buthyl Ether Sebagai Aditif
Octane Booster Bahan Bakar Motor Bensin”. Jurnal Teknik Mesin
Universitas Kristen Petra. Vol.4 No.1 April 2002 (25-31).
Putra, Aprilyanda Santoso. 2023. “Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Pertalite,
Pertamax, Dan Pertamax Turbo Pada Kendaraan Honda Bertipe Supra GTR
150. Bachelor”. Kalimantan: Institut Teknologi Kalimantan.
Priyana, dkk. 2021. “Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Pertalite Dan Pertamax
Terhadap Torsi, Daya, Dan Konsumsi Bahan Bakar Pada Mobil Wuling
Confero S 1.5 C”. Vol.05 No.02. Jurnal Sains dan Teknologi. Bekasi:
Sekolah Tinggi Teknologi Duta Bangsa Bekasi
PT. Pertamina Indonesia. 2015. “Pengertian dan Keunggulan Bahan Bakar
Pertalite”. Jakarta Indonesia: PT. Pertamina Indonesia.
Pertamina, 2023. Pengertian Aspal. Artikel. Jakarta: PT. Pertamina (Persero).

Raharjo, dkk. 2008. Mesin Konversi Energi. Semarang: UNNES PRESS


Raharjo, W. P. 2010. “Pemanfaatan Oli Bekas dengan Pencampuran Minyak Tanah
Sebagai Bahan Bakar Pada Atomizing Burner”, Jurnal Penelitian Sains &
Teknologi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Sugiyono. 2006.”Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D”. Bandung:
Alfabeta
Surtikanti, H. dan Surakusumah, W, 2004. Peranan Tanaman dalam Proses
Bioremediasi Oli Bekas dalam Tanah Tercemar. Jurnal Ekologi &
Bodiversitas Tropika Vol. 2 no.1.
Sukirno, 2010. “Pelumasan dan Teknologi Pelumas”. Departemen Teknik Kimia:
FT-UI
Suryabrata Sumandi. 2008.Metodologi penelitian/sumadi suryabrata. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.

33
Suharsimi, Arikunto. 2000. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta

Sumandi, Suryabrata. (2008). Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Tiortoatmojo, r. 2004. Tentang Bilangan Oktan. Diakses dari: bilangan-oktan.22 Mei
2023

B. Internet

https://www.astrahonda.com/product/beat?
utm_source=sembrand&utm_medium=cpc&utm_campaign=paid_search_click_n
asional_mf_18_55_all_interest_product_matic_beat&utm_content=text_article_a
ll_size_brand_1_may_2023_31_may_2023&gad=1&gclid=CjwKCAjw67ajBhA
VEiwA2g_jECDWqbuVAK9Tw__SxLOESh7y0aqsPWJP6QomTKDLggBH7xx
XA7F11xoCxo4QAvD_BwE

34

Anda mungkin juga menyukai