Anda di halaman 1dari 5

Dongeng Kendaraan Listrik sebagai Solusi Polusi di Indonesia

Adria Fathan Mahmuda


Universitas Andalas
dutabahasa2023@gmail.com

I. Pendahuluan

Pada dua tahun terakhir, pemerintah dan segenap perangkat negara sedang
gencar mempopulerkan keberadaan kendaraan listrik. Kendaraan listrik pun
menjadi tren di beberapa komunitas kalangan masyarakat tertentu. Banyak orang
berlomba-lomba memiliki kendaraan listrik terbaru baik itu mobil, bahkan skuter
sekalipun. Bukan tanpa sebab, hal ini dikarenakan adanya masalah lingkungan yang
ditimbulkan oleh emisi dari kendaraan berbahan bakar fosil. Harapannya dengan
keberadaan kendaraan berbahan bakar listrik ini, lingkungan terjaga karena
kendaraan listrik tidak mengeluarkan emisi sama sekali.

Dalam skenario terbaiknya, kendaraan listrik memang tidak mengeluarkan emisi


karbon dalam pembakarannya. Hal ini membuatnya menjadi jalan terbaik di negara-
negara besar untuk mencegah kerusakan alam lebih parah. Lantas di Indonesia,
apakah kendaraan listrik semulia itu. Sudahkah kendaraan listrik di level yang sama
di Indonesia.

II. Pembahasan
A. Urgensi Kendaraan Listrik

Kendaraan listrik adalah kendaraan bermotor yang berbahan bakar listrik


sebagai penggerak uatamanya. Kendaraan ini dapat meliputi Mobil listrik, Sepeda
Motor listrik, dan berbagai kendaraan motor lainnya yang tenaga penggeraknya
adalah listrik. Penciptaan kendaraan listrik memiliki berbagai tujuan, di antaranya
adalah ;

1. Hemat penggunaan bahan bakar


2. Tanpa emisi
3. Perawatan lebih ringkas
4. Tidak berisik.

Dilansir dari carmudi.co.id, mobil listrik tidak membutuhkan oli mesin dalam
perawatannya. Hal ini sangat ringkas dibandingkan dengan mobil konvensional
yang sangat tidak praktis dalam perawatan komponen oli-olinya. Selain itu, dalam
perjalanannya, kendaraan listrik tidak memiliki suara yang berisik. Hal ini karena
tidak adanya pembakaran yang terjadi dalam proses penggerakannya.

B. Eksistensi Listrik

Sekilas terlihat bahwa kendaraan listrik adalah solusi dunia termasuk


Indonesia dalam menyelamatkan bumi. Tetapi, mari kita bahas lebih dalam
mengenai listrik di Indonesia. Presiden Joko Widodo juga terus mendorong
percepatan penggunaan mobil listrik di tanah air. Bahkan Peraturan Presiden
(Perpres) tentang Percepatan Pengembangan Kendaraan Bermotor Listrik (Mobil
Listrik) juga telah diteken oleh oleh Presiden Joko Widodo. 1 . Sejatinya, apakah
bahan bakar “listrik” di Indonesia keberadaannya sudah sebaik itu bagi lingkungan?
Coba dalami mengenai keberadaan listrik di Indonesia.

Di negara Indonesia, pembangkit energi listrik terbesar masih didasarkan


pada energi fosil. Energi yang disebut-sebut sebagai perusak lingkungan terbaik itu.
Hal ini sangat kontradiktif dengan menyebut kendaraan berbahan bakar listrik
sebagai penyelamat bumi. Di saat, listrik tersebut masih dihasilkan dari proses uap
panas yang dihasilkan oleh energi fosil.

Jenis pembangkit listrik tahun Kapasitas (MV)


Tenaga Uap 2021 33.092
Tenaga Gas Uap 2021 12.430
Tenaga Air 2021 5.661
Tenaga Lainnya 2021 15.331
Total 2021 66.514
Sumber : Situs Badan Pusat statistik (www.bps.go.id)

Dalam data yang dirilis oleh badan pusat statistik mengenai penyumbang
energi listrik terbesar di Indonesia, bisa dilihat energi Uap menjadi penyumbang
nomor satu. Artinya, hampir setengah dari seluruh listrik di Indonesia masih
dipasok oleh energi yang kaya akan emisi. Sebanyak 52 PLTU di Indonesia saat ini
masih menggunakan energi batu bara sebagai bahan pembakaran yang dikenal
penghasil emisi gas rumah kaca.2 Sementara tenaga gas juga masih memiliki emisi
dalam pembuatannya, yang membuat energi listrik kita di pasok oleh energi tidak
ramah lingkungan sebanyak lebih dari 50% dari keseluruhan.

Hal inilah yang menjadi sorotan lebih tajam saya terhadap tren kendaraan
listrik pada saat ini. Kendaraan yang dielu-elukan sebagai senjata dalam melawan
perusakan lingkungan, yang ternyata di hidupi dari konversi gas rumah kaca.

1
https://dephub.go.id/post/read/pemerintah-terus-dorong-penggunaan-mobil-listrik
2
https://ugm.ac.id/id/berita/23096-guru-besar-ugm-mendorong-52-pltu-gunakan-bahan-bakar-biomassa/
#:~:text=Indonesia%20memiliki%20banyak%20sumber%20daya,penghasil%20emisi%20gas%20rumah%20kaca.
Kegiatan ini lebih terlihat seperti agenda cuci tangan yang membuat kita melupakan
sejenak dari mana asal listrik di Indonesia.

Hal ini sejalan dengan pendapat saya mengenai gegabahnya peluncuran


peraturan presiden mengenai kendaraan listrik. Di mana dalam Peraturan Presiden
nomor 55 tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik
Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan. Dalam peraturan ini, dapat dilihat bahwa
Indonesia memang sengaja mengebut pertumbuhan kendaraan listrik ini. Tanpa
sempat memikirkan terlebih dahulu untuk berbenah di hal lain.

Seharusnya sebelum berbenah pada hal tujuan, Indonesia harusnya


membenahi mengenai polemik emisi Pembangkit listrik terlebih dahulu. Mengatasi
masalah dengan solusi, tanpa paham apa sumber masalah adalah suatu hal yang
naif. Pada komitmennya, Indonesia justru mengeluarkan Peraturan Presiden nomor
98 tahun 2021 tentang emisi gas rumah kaca. Tetapi dalam kenyataannya ada bagian
besar yang dilewatkan sebelum berjalan dalam kategori yang lurus. Ada banyak
level dulu yang harus dibenahi dari pada solusi instan.

Dengan keberadaan kendaraan berbahan bakar listrik nantinya akan


menaikkan konsumsi listrik di negara ini. Semakin besar listrik yang dibutuhkan,
semakin besar pula persentase batu bara yang di bakar untuk kebutuhan listrik.
Maka, akan semakin besar pula emisi yang lahir sebagai bentuk konversi energi.
Emisi yang dihasilkan kendaraan listrik memang tidak langsung, tetapi bertahap.

III. Kesimpulan

Dalam permasalahan kendaraan berbahan bakar listrik, ketika tujuan utama


adalah untuk menyelamatkan lingkungan. Berbagai teori mengenai alasan
lingkungan dari hal ini, seharusnya dikaji lebih mendalam. Sebagai bangsa yang
berkembang sudah sepatutnya kita tidak hanya menerima cerita indah-indah saja
dari sebuah inovasi. Mari bicara tentang kesanggupan kita dan kelayakan kita untuk
ikut dalam pembicaraan yang sama.

Dalam menyikapi isu lingkungan, Indonesia harus bisa bertumpu pada masalah
utama sebelum pada sub tema. Kita harus paham dulu bagian mana yang menjadi
masalah lebih besar, baru berjalan ke masalah yang lain. Jangan sampai dengan
menghadirkan solusi yang terlihat seperti cuci tangan saja dari masalah emisi
pembangkit listrik itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
PP NOMOR 55 TAHUN 2019 TENTANG PERCEPATAN PROGRAM
KENDARAAN BERMOTOR LISTRIK BERBASIS BATERAI UNTUK
TRANSPORTASI JALAN

PP NOMOR 98 TAHUN 2021 TENTANG EMISI GAS RUMAH KACA

https://dephub.go.id/post/read/pemerintah-terus-dorong-penggunaan-mobil-
listrik

https://ugm.ac.id/id/berita/23096-guru-besar-ugm-mendorong-52-pltu-
gunakan-bahan-bakar-biomassa/#:~:text=Indonesia%20memiliki%20banyak
%20sumber%20daya,penghasil%20emisi%20gas%20rumah%20kaca.

https://www.carmudi.co.id/journal/mobil-listrik-tak-butuh-oli-mesin-shell-
mau-jual-apa/

https://www.bps.go.id/indicator/7/321/1/kapasitas-terpasang-pln-menurut-
jenis-pembangkit-listrik.html
Nama : Adria Fathan Mahmuda
Instansi : Universitas Andalas
Jurusan : Hukum
Tanggal lahir : 26 April 2003
Domisili : Padang
Pendidikan Terakhir : SMA N 1 PASAMAN
Nomor Hp/Whatsapp : 081372786258
Email : dutabahasa2023@gmail.com
Pencapaian Terakhir : Terbaik V Duta Bahasa Sumatera Barat 2023

Anda mungkin juga menyukai