Anda di halaman 1dari 5

Urgensi Transportasi Berbahan Bakar Terbarukan

"The advancement of technology is based on making it fit in so that you


don't really even notice it, so it's part of everyday life." - Bill Gates

Ilmu pengentahuan dan teknologi (IPTEK) berkembang pesat dari masa ke


masa. Seperti yang diungkapkan oleh Bill Gates seorang yang pernah menduduki
peringkat terkaya nomor satu didunia. Manusia kini hidup dalam perkembangan
teknologi itu sendiri, bahkan hal sekecil kita minum segelas air pada pagi hari
merupakan hasil dari proses perkembangan teknologi. Begitu juga hal nya dengan
transportasi, kebutuhan akan kendaraan bermotor sudah menjadi kebutuhan pokok
umat manusia saat ini.
Hal itu dibuktikan dengan banyaknya kendaraan bermotor yang kita
temukan di kehidupan sehari-hari. Akses pendukung transportasi yang sangat
memadai walaupun belum merata membuat manusia merasakan banyak sekali
dampak positif dari kegiatan pidah berpindah tersebut. Tanpa kita sadari lambat
laun manusia menjadi sangat bergantung pada teknologi transportasi terutama
kendaraan bermotor. Hal ini menimbulkan masalah baru yang berdampak bagi
lingkungan jika tidak segera di aplikasikan solusinya.
Dampak transportasi kendaraan bermotor bagi lingkungan seperti isu
global warming yang berdampak bagi banyak kelangsungan spesies tidak hanya
manusia di muka bumi. Hal itu disebabkan oleh emisi karbon yang dihasilkan
oleh hasil pembakaran bahan bakar fosil oleh kendaraan bermotor yang
menghasilkan pencemaran udara dan penipisan lapisan ozon. Hal itu juga tentunya
berdampak pada iklim dunia yang semakin meningkat.
Urgensi dari transportasi itu sendiri dan efek samping dampak negatif dari
transportasi itu, membuat saya memiliki opini bahwasanya kita membutuhkan
pengimplementasian segera dari berbagai alternatif solusi yang sudah di gagaskan
oleh orang-orang yang peduli akan lingkungan.
Pada 2015 lalu di paris, diadakan konferensi untuk memabahas konsep
NZE (Net Zero Emission) yang dihadiri oleh negara di berbagai belahan dunia.
Konsep ini merujuk pada suatu keadaan di mana jumlah emisi gas rumah kaca
yang dilepaskan ke atmosfer setara dengan jumlah emisi yang dihapus atau
dikurangi dari atmosfer. Dalam konteks perubahan iklim dan lingkungan,
mencapai emisi netto nol menjadi tujuan penting untuk mengatasi pemanasan
global dan dampak negatifnya. Konsep dari NZE ini sendiri diantara lain:
1. Emisi gas rumah kaca
Gas rumah kaca (seperti karbon dioksida, metana, dan nitrous
oxide) dilepaskan ke atmosfer oleh berbagai aktivitas manusia,
seperti pembakaran bahan bakar fosil (seperti minyak bumi dan
batu bara) untuk energi, transportasi, dan industri. Emisi ini
berkontribusi pada efek rumah kaca, yang dapat menyebabkan
kenaikan suhu global.
2. Netto Nol
Konsep "NZE" mengacu pada mencapai keseimbangan antara
emisi yang dihasilkan dan emisi yang dihilangkan atau dikurangi.
Jika suatu negara, perusahaan, atau bahkan individu mencapai
emisi netto nol, berarti mereka tidak melepaskan lebih banyak gas
rumah kaca ke atmosfer daripada yang dapat dihilangkan atau
dikurangi.
Mengapa konsep ini dianggap penting untuk segera diimplementasi kan?
Mencapai emisi netto nol adalah penting karena membantu mengurangi
dampak pemanasan global. Saat ini, peningkatan suhu global dapat menyebabkan
perubahan cuaca ekstrem, naiknya permukaan laut, dan gangguan pada ekosistem.
Dengan mencapai emisi netto nol, kita berupaya untuk mengurangi kontribusi kita
terhadap perubahan iklim ini.
Dengan urgensinya NZE, cara mencapai dunia untuk mencapai ideal dari
konsep tersebut bagaimana?
Dilansir dari iea.org cara untuk bisa mencapai itu semua bisa dengan :
1. Menggunakan sumber energi terbarukan, seperti matahari dan
angin, yang tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca.
2. Mengadopsi teknologi hijau, seperti mobil listrik, yang mengurangi
emisi dari transportasi.
3. Menanam lebih banyak pohon atau menggunakan teknologi
penyerapan karbon untuk menghilangkan sebagian emisi.
4. Meningkatkan efisiensi energi dalam berbagai sektor, untuk
mengurangi kebutuhan akan bahan bakar fosil.
NZE sangat berampak positif bagi kelangsungan planet bumi. Mencapai
emisi netto nol akan membantu menjaga planet kita tetap berkelanjutan dan
nyaman untuk generasi mendatang. Hal ini akan mengurangi risiko perubahan
cuaca ekstrem, mempertahankan ekosistem yang penting bagi kehidupan, dan
mendukung kualitas hidup yang lebih baik bagi kita semua.
Dengan memahami konsep "NZE," Mahasiswa seperti saya dapat lebih
menyadari pentingnya tindakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan
berkontribusi pada perlindungan lingkungan.
Implementasi dari NZE tentu tidak terlepas dari perkembangan teknologi.
Terumata dalam hal transportasi, sesuai dengan poin ke-2 dari cara untuk
mencapai ideal NZE adalah dengan beralih ke kendaraan berbahan bakar
terbarukan seperti kendaraan motor listrik. Kenapa pilihan kendaraan bersumber
energi listrik lebih ramah lingkungan dari pada kendaraan berbahan bakar fosil?
Dilansir dari https://envihsa.fkm.ui.ac.id/ alas an utama keunggulam tersebu
adalah :
1. Emisi Gas Rumah Kaca yang Lebih Rendah
Kendaraan listrik tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca
langsung seperti karbon dioksida (CO2), yang merupakan
penyebab utama pemanasan global dan perubahan iklim. Meskipun
ada emisi CO2 yang terkait dengan produksi listrik untuk mengisi
daya kendaraan listrik, emisi ini umumnya lebih rendah daripada
yang dihasilkan oleh kendaraan berbahan bakar fosil.
2. Tidak Ada Pemisahan Bahan Bakar
Kendaraan listrik mengandalkan listrik sebagai sumber tenaga,
yang dapat dihasilkan dari berbagai sumber terbarukan seperti
energi surya, angin, air, dan nuklir. Ini berarti kita tidak perlu
mengekstraksi, mengangkut, dan memproses bahan bakar fosil,
yang semuanya dapat menyebabkan dampak lingkungan negatif.
3. Efisiensi Energi yang Lebih Tinggi
Kendaraan listrik umumnya memiliki efisiensi energi yang lebih
tinggi dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar fosil.
Sebagian besar energi yang dihasilkan oleh bahan bakar fosil
dalam kendaraan konvensional hilang dalam bentuk panas selama
proses pembakaran. Kendaraan listrik, di sisi lain, dapat mengubah
sebagian besar energi yang dikonsumsi menjadi gerakan roda,
mengurangi pemborosan energi.
4. Pengurangan polusi udara
Kendaraan berbahan bakar fosil tidak hanya menghasilkan CO2,
tetapi juga emisi lainnya seperti partikel halus, nitrogen dioksida,
dan hidrokarbon yang dapat berkontribusi terhadap polusi udara
dan masalah kesehatan manusia. Kendaraan listrik tidak
menghasilkan emisi langsung seperti itu, mengurangi dampak
negatif terhadap kualitas udara.
5. Kendaraan berbunyi lebih rendah
Kendaraan listrik umumnya lebih tenang daripada kendaraan
berbahan bakar fosil karena mesin listrik memiliki getaran dan
suara yang jauh lebih rendah. Ini dapat mengurangi polusi suara di
lingkungan perkotaan.
Namun, penting untuk diingat bahwa keberlanjutan kendaraan listrik
sangat tergantung pada bagaimana listrik dihasilkan. Jika listrik yang digunakan
untuk mengisi daya kendaraan listrik masih berasal dari pembakaran bahan bakar
fosil, manfaat lingkungan dapat berkurang. Oleh karena itu, untuk
memaksimalkan manfaat lingkungan dari kendaraan listrik, penting untuk
menggabungkannya dengan penggunaan sumber energi terbarukan dan upaya
meningkatkan efisiensi produksi energi.
Terlepas dari berbagai keuntungan kendaran listrik, tentu saja masih
banyak kekurangan teknologi ini seperti belum memadainya fasilitas pengisiian
ulang daya di daerah-daerah bukan kota besar, dan harga kendaraan lisrik yang
masih tergolong mahal. Kendaraan listrik efisiensi pergerakannya yang masih
terhalang dengan isu kehabisan daya saat perjalanan juga masih membuat orang
ragu untuk menggunakan kendaraan listrik. Namun saya sebagai mahasiswa yang
melek terhadap IPTEK yakin bahwa pada masa depan perkembangan IPTEK
kendaraan listrik akan mampu untuk digunakan Masyarakat pengganti kendaraan
berbahan bakar fosil.
NAMA : DZAKY AZMI

JURUSAN : AGROTEKNOLOGI

NIM : 2310212064

KELOMPOK BAKTI : “E LEARNING”

Referensi:

Chan, C. C. (1993). An overview of electric vehicle technology.


Proceedings of the IEEE, 81(9), 1202-1213.

Houghton, J. (2005). Global warming. Reports on progress in physics,


68(6), 1343.

Zero, N. (2022). Net Zero Emissions by 2050 Scenario (NZE) – Global Energy

and Climate Model – Analysis - IEA. IEA.

https://www.iea.org/reports/global-energy-and-climate-model/net-zero-

emissions-by-2050-scenario-nze

Rizky Ajie Aprilianto, & Rizki Mendung Ariefianto. (2021, December

31). Peluang Dan Tantangan Menuju Net Zero Emission (NZE)

Menggunakan Variable Renewable Energy (VRE) Pada... ResearchGate;

unknown.

https://www.researchgate.net/publication/357448042_Peluang_Dan_Tantan

gan_Menuju_Net_Zero_Emission_NZE_Menggunakan_Variable_Renewab

le_Energy_VRE_Pada_Sistem_Ketenagalistrikan_Di_Indonesia

itsmeg. (2021, October 28). Kendaraan Bermotor semakin Merajalela, Akankah

Indonesia bisa Bebas? - ITS News. ITS News.

https://www.its.ac.id/news/2021/10/28/kendaraan-bermotor-semakin-

merajalela-akankah-indonesia-bisa-bebas/

Mobil Listrik: Persoalan atau Pemecahan Masalah? – Envihsa FKM UI 2023.

(2023). Ui.ac.id. https://envihsa.fkm.ui.ac.id/2022/11/25/mobil-listrik-

persoalan-atau-pemecahan-masalah/

Anda mungkin juga menyukai