Anda di halaman 1dari 4

LOMBA ESSAY DIESNATALIS PNC KE-15

KENDARAAN TERBANG LISTRIK: SOLUSI RAMAH LINGKUNGAN


UNTUK MASA DEPAN MOBILITAS

Disusun Oleh

Noval Zaki Sidiq Wibowo 0059906701/230201018

POLITEKNIK NEGERI CILACAP

TAHUN 2023
Kendaraan Terbang Listrik: Solusi Ramah Lingkungan untuk Masa

Depan Mobilitas

Dalam era ketidakpastian perubahan iklim global, upaya untuk mengurangi


emisi karbon dari sektor transportasi menjadi semakin mendesak. Transportasi
udara, yang memiliki andil signifikan dalam emisi gas rumah kaca, perlu menjalani
transformasi untuk menjadi lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Salah satu
inovasi paling menjanjikan dalam hal ini adalah pengembangan kendaraan terbang
listrik. Artikel ini akan membahas mengapa kendaraan terbang listrik dianggap
sebagai solusi masa depan yang ramah lingkungan, dengan mengintegrasikan data
dan informasi yang relevan.

Pentingnya mengurangi emisi karbon dari transportasi udara sangat jelas


ketika kita melihat kontribusinya terhadap masalah perubahan iklim global. Sektor
ini merupakan penyumbang signifikan terhadap emisi CO2, dengan sekitar 2% dari
total emisi global. Meskipun angka ini mungkin terlihat relatif kecil dibandingkan
dengan sektor lainnya, transportasi udara memiliki dampak yang lebih besar karena
emisinya terkonsentrasi di ketinggian, yang menghasilkan efek rumah kaca yang
lebih kuat.

Emisi CO2 adalah masalah utama yang perlu diatasi dalam perubahan iklim
global. Sektor listrik dan transportasi adalah penyumbang terbesar terhadap emisi
ini, dengan masing-masing berkontribusi sebesar 42% dan 23%. Oleh karena itu,
pengembangan kendaraan terbang listrik dapat memiliki dampak yang signifikan
dalam mengurangi emisi karbon secara global. Sejumlah studi ilmiah menunjukkan
bahwa penggunaan kendaraan terbang listrik dapat mengurangi emisi CO2 secara
signifikan dalam beberapa dekade ke depan.

Kendaraan terbang listrik memiliki beberapa keuntungan yang signifikan


yang mendukung klaimnya sebagai solusi masa depan yang ramah lingkungan.
Selain memiliki dampak rendah terhadap emisi, bahan baku yang digunakan dalam
pembuatan baterai kendaraan terbang listrik juga lebih berkelanjutan daripada
baterai konvensional. Bahan seperti kobalt, nikel, dan tembaga yang digunakan
dalam baterai mobil listrik dapat didaur ulang dan diproses kembali, mengurangi
dampak ekologis. Selain itu, umur pakai baterai kendaraan listrik yang lebih lama
juga membantu mengurangi limbah baterai yang dihasilkan.

Dalam konteks kendaraan darat, seperti mobil listrik, penelitian dari


Universitas Cambridge, Exeter, dan Nijmegen pada tahun 2019 menemukan bahwa
mengendarai mobil listrik menghasilkan emisi sekitar 200 gram CO2 per mil
(sekitar 1,6 kilometer), dibandingkan dengan mobil berbahan bakar fosil yang
menghasilkan sekitar 275 gram CO2 per mil. Angka ini menyoroti perbedaan
signifikan dalam emisi antara kendaraan listrik dan konvensional, yang
mencerminkan dampak positif dalam hal mengurangi emisi karbon.

Selain memiliki dampak positif dalam hal lingkungan, kendaraan terbang


listrik juga menawarkan potensi untuk meningkatkan efisiensi mobilitas secara
keseluruhan. Hal ini dapat mengurangi kemacetan di perkotaan, mengurangi waktu
perjalanan, dan membuka akses ke daerah yang sulit dijangkau dengan transportasi
darat. Dalam beberapa studi simulasi, kendaraan terbang listrik telah terbukti
mampu mengurangi waktu perjalanan dalam perjalanan jarak jauh.

Misalnya, sebuah studi dari Badan Energi Nasional Amerika Serikat


menunjukkan bahwa penggunaan kendaraan terbang listrik dalam penerbangan
antar kota dapat mengurangi waktu perjalanan hingga 50% dibandingkan dengan
penerbangan konvensional. Ini terutama relevan dalam konteks mobilitas global di
mana waktu sangat berharga. Jika kita melihat data tentang tren pertumbuhan lalu
lintas udara, kebutuhan akan efisiensi semacam ini menjadi semakin penting.

Meskipun ada banyak potensi dan keuntungan dalam pengembangan


kendaraan terbang listrik, ini juga dihadapkan pada sejumlah tantangan yang perlu
diatasi. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya regulasi yang jelas dan
konsisten dalam penggunaan kendaraan terbang listrik. Termasuk dalam regulasi
ini adalah subsidi, pengurangan pajak, dan insentif lainnya untuk kendaraan listrik.
Tanpa kerangka kerja regulasi yang kuat, pengembangan dan adopsi kendaraan
terbang listrik mungkin terhambat.

Selain itu, kendaraan terbang listrik juga menghadapi masalah terkait


infrastruktur. Kurangnya stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU)
adalah masalah serius yang dapat menghambat pertumbuhan kendaraan terbang
listrik. Pemilik kendaraan khawatir tentang ketersediaan tempat pengisian daya
yang memadai, yang dapat menjadi penghambat dalam menciptakan kepercayaan
pada teknologi ini.

Masalah lain adalah harga kendaraan terbang listrik yang masih tinggi
dibandingkan dengan kendaraan konvensional. Harga yang lebih tinggi ini menjadi
hambatan bagi banyak konsumen untuk beralih ke kendaraan terbang listrik.
Penting untuk mencatat bahwa harga ini, meskipun cenderung menurun seiring
perkembangan teknologi, masih menjadi faktor penghambat adopsi yang
signifikan.

Kendaraan terbang listrik menjanjikan solusi ramah lingkungan dalam


mengatasi tantangan polusi udara, emisi karbon, dan efisiensi mobilitas. Dengan
kontribusinya dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, serta
potensinya untuk membawa mobilitas yang lebih efisien, kendaraan terbang listrik
adalah langkah penting menuju masa depan yang bersih dan berkelanjutan dalam
transportasi udara.

Untuk mencapai visi ini, perlu adanya upaya bersama dari berbagai pihak
untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan potensi kendaraan terbang listrik
sebagai solusi masa depan yang menjanjikan. Kesuksesan kendaraan terbang listrik
akan bergantung pada komitmen bersama untuk menciptakan masa depan yang
lebih berkelanjutan bagi mobilitas udara global.

Anda mungkin juga menyukai