Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ANALISA MOBIL LISTRIK BERDASARKAN


ASPEK POLITIK, EKONOMI, DAN SOSIAL DI
INDONESIA
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Pengantar Bisnis
Dosen : Jauharry,SE, MM

Oleh :
Intan (1910552019)

JURUSAN ILMU MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS KAMPUS II
PAYAKUMBUH
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul analisa mobil listrik berdasarkan aspek
politik, ekonomi, dan sosial di Indonesia ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Bapak Jauharry,SE, MM, pada mata kuliah Pengantar Bisnis. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang analisa mobil listrik berdasarkan aspek
politik, ekonomi, dan sosial di Indonesia bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Jauharry,SE, MM, selaku dosen mata
kuliah Pengantar Bisnis yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Payakumbuh,26 Agustus 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 A.Latar Belakang Masalah ............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian mobil listrik ................................................................................................. 2
2.2 Perkembangan mobil listrik di Indonesia ...................................................................... 3
2.3 Analisa artikel mengenai mobil listrik berdasarkan aspek ekonomi, politik, sosial ..... 4
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 13
3.2 Saran ............................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Mobil listrik adalah mobil yang digerakkan dengan motor listrik, menggunakan
energi listrik yang disimpan dalam baterai atau tempat penyimpan energi lainnya.
Mobil listrik memiliki beberapa kelebihan yang potensial jika dibandingkan
dengan mobil bermesin pembakaran dalam biasa. Yang paling utama adalah mobil
listrik tidak menghasilkan emisi kendaraan bermotor. Selain itu, mobil jenis ini juga
mengurangi emisi gas rumah kaca karena tidak membutuhkan bahan bakar fosil
sebagai penggerak utamanya. Pada akhirnya, ketergantungan minyak dari luar negeri
pun berkurang, karena bagi beberapa negara maju seperti Amerika Serikat dan banyak
negara Eropa, kenaikan harga minyak dapat memukul ekonomi mereka. Bagi negara
berkembang, harga minyak yang tinggi semakin memberatkan neraca pembayaran
mereka, sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi mereka.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa pengertian mobil listrik?
b. Bagaimana perkembangan mobil listrik di Indonesia?
c. Bagaimana analisa mengenai artikel mobil listrik berdasarkan aspek ekonomi,
politik,dan sosial?

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian mobil listrik.
b. Untuk mengetahui perkembangan mobil listrik di Indonesia.
c. Untuk mengetahui analisa mengenai artikel mobil listrik berdasarkan aspek
ekonomi, politik,dan sosial.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Mobil Listrik


Mobil listrik adalah mobil yang digerakkan dengan motor listrik, menggunakan
energi listrik yang disimpan dalam baterai atau tempat penyimpan energi lainnya.
Mobil listrik sangat populer pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, tapi
kemudian popularitasnya meredup karena teknologi mesin pembakaran dalam yang
semakin maju dan harga kendaraan berbahan bakar bensin yang semakin murah.
Krisis energi pada tahun 1970-an dan 1980-an pernah membangkitkan sedikit minat
pada mobil-mobil listrik, tapi baru pada tahun 2000-an lah para produsen kendaraan
baru menaruh perhatian yang serius pada kendaraan listrik listrik. Hal ini disebabkan
karena harga minyak yang melambung tinggi pada tahun 2000-an serta banyak
masyarakat dunia yang sudah sadar akan buruknya dampak emisi gas rumah
kaca.[1][2]Sampai bulan Novemver 2011, model-model listrik yang tersedia dan
dijual di pasaran beberapa negara adalah Tesla Roadster, REVAi, Renault Fluence
Z.E., Buddy, Mitsubishi i MiEV, Tazzari Zero, Nissan Leaf, Smart ED, Wheego Whip
LiFe, Mia listrik, dan BYD e6. Nissan Leaf, dengan penjualan lebih dari 20.000 unit
di seluruh dunia (sampai November 2011),[3] dan Mitsubishi i-MiEV, dengan
penjualan global lebih dari 17.000 unit (sampai Oktober 2011), adalah kedua mobil
listrik paling laris di dunia.[4]
Meskipun mobil listrik memiliki beberapa keuntungan potensial seperti yang telah
disebutkan di atas, tapi penggunaan mobil listrik secara meluas memiliki banyak
hambatan dan kekurangan.[1][2] Sampai pada tahun 2011, harga mobil listrik masih
jauh lebih mahal bila dibandingkan dengan mobil bermesin pembakaran dalam biasa
dan kendaraan listrik hibrida karena harga baterai ion litium yang
mahal.[12]Meskipun begitu, saat ini harga baterai mulai turun karena mulai
diproduksi dalam jumlah besar.[13] Faktor lainnya yang menghambat tumbuhnya
penggunaan mobil listrik adalah masih sedikitnya stasiun pengisian untuk mobil
listrik, ditambah lagi ketakutan pengendara akan habisnya isi baterai mobil sebelum
mereka sampai di tujuan. Beberapa pemerintah di beberapa negara di dunia telah
menerbitkan beberapa insentif dan aturan untuk menanggulangi masalah ini, yang
tujuannya untuk meningkatkan penjualan mobil listrik, untuk membiayai
pengembangan teknologi mobil listrik sehingga harga baterai dan komponen mobil

2
bisa semakin efisien. Pemerintah Amerika Serikat telah memberikan dana hibah
sebesar US$2,4 miliar untuk pengembangan mobil listrik dan baterai.[14] Pemerintah
Tiongkok mengumum kan bahwa mereka akan menyediakan dana sebesar US$15
miliar untuk memulai industri mobil listrik di negaranya.[15] Beberapa pemerintah
lokal dan nasional di banyak negara telah menerbitkan kredit pajak, subsidi, dan
banyak insentif lainnya untuk mengurangi harga mobil listrik dan mobil plug-
in.[16][17][18][19]
Di negara Indonesia sendiri, pada tanggal 1 April 2012 pemerintah kucurkan 100
miliar rupiah untuk riset mobil listrik[20]. Lalu pada tanggal 10 Juni 2013 pemerintah
tegaskan kendaraan listrik bebas pajak.[21]. Dan kemudian pada tanggal 12 Juni 2013
Zbee dari Swedia resmi membuka pabrik kendaraan listrik dengan nama PT Lundin
Industry, yang terletak di Kota Banyuwangi, Jawa Timur, dan target produksi minimal
100.000 unit per tahun.[22]

2.2 Perkembangan Mobil Listrik Di Indonesia


Dalam perkembangannya mobil listrik dinilai lebih efisien karna emisi
karbon yang lebih rendah dan berdampak posistif kepada lingkungan ketimbang
penggunaan bahan bakar minyak hal ini juga akan mengurangi ketergantungan
terhadap bahan bakar minyak dunia yang terkadang tidak stabil. Di Indonesia sendiri,
pengembangan mobil listrik sudah di mulai sejak tahun 2012 sejak zaman
pemerintahan SBY. Saat itu diprakasai oleh Dahlan Iskan selaku Menteri BUMN.
Dahlan Iskan kemudian meminta kepada Ricky Elson, seorang anak muda Indonesia
yang ahli dibidang motor listrik untuk mengembangkan mobil listrik buatan Indonesia.
Hasil kerjanya menghasilkan mobil listrik bernama Selo yang dipamerkan saat
KTT APEC di Bali pada tahun 2013. Selain Selo juga berhasil dibuat mobil Tucuxi.
Kerja keras Ricky Elson membuat ia dianggap sebagap Pelopor Mobil Listrik
Nasional.
Namun, Dahlan saat itu harus menelan pil pahit. Mobil listrik Selo dan Tucuxi
seharga miliaran Rupiah buatannya tidak mendapat izin dari pemerintah karna dalam
pengembangannya mobil listrik menemui beberapa kendala yang pada akhirnya
berhenti dikembangkan karna dianggap merugikan negara pada saat itu, selain itu juga
dikarenakan mobil listrik tidak lolos uji emisi. Namun pada masa pemerintahan
Jokowi pengembangan mobil listrik mulai dihidupkan kembali.

3
Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (JK) saat ini berencana
mengembangkan mobil listrik nasional. Pemerintah memandang mobil listrik suatu
keniscayaan sehingga tidak ingin tertinggal.
Kini pemerintah Jokowi kembali hidupkan asa mobil listrik buatan Indonesia.
Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, mendorong Badan
Pengembangan dan Penerapan Teknologi (BPPT) agar serius untuk mengembangkan
proyek mobil listrik. Dia ingin Indonesia bisa menjadi negara produsen mobil ramah
lingkungan ini. Menko Luhut berpendapat bahwasannya kita mesti melihat kedepan
jangan hanya menjadi pasar saja namun harus bisa memproduksi sendiri, dan meminta
agar BPPT bisa mengembangkan proyek ini.

2.3 Analisa artikel mobil listrik berdasarkan aspek ekonomi,politik, dan sosial.
1. Aspek Ekonomi
ARTIKEL : Ini Dia Perkembangan Mobil Listrik di Indonesia. Yuk Simak!

Tutus Subronto Tutus Subronto


Mobil ListrikTren mobil listrik di Indonesia sudah mulai diperhitungkan
bukan hanya negara maju seperti di Eropa yang dapat mengembangkan mobil
listrik. Negara berkembang seperti Indonesia juga dapat mengakomodir hal
tersebut.
Kementrian Perindustrian menggandeng GAIKINDO untuk mempersiapkan mobil
listrik di tahun 2025. Sementara untuk saat ini masih dalam tahap pengkajian dan
pengerjaan.

4
Sumber minyak bumi yang ada di Tanah Air juga terbatas. Buktinya kita
hanya mampu menghasilkan 800 barel per hari. Sedangkan nilai konsumsi kita
mencapai angka 1,6 juta barel.
Mau gak mau kita memang sudah harus melihat ke arah sana. Kita punya
batu bara, bio gas, dan panas bumi yang bisa menjadi sumber tenaga pembangkit
listrik.
Bikin mobil listrik memang bukan perkara yang sulit. Tapi untuk
memasarkan agar dapat diterima itu bukan hal yang mudah. Banyak hal yang
menjadi bahan pertimbangan untuk dipikirkan bersama.
Memang masa peralihan dari mesin berbahan bakar konvensional ke mobil
dengan tenaga listrik itu prosesnya cukup panjang dan tidak mudah.
Salah satu caranya dengan mengembangkan teknologi hybrid saat ini.
Namun dari sisi pajak, jelas lebih mahal karena memiliki dua buah mesin. Sehingga
pajak yang dibayarkan jadi double.
Infrastruktur seperti tempat pengisian bahan bakar, yaitu SPLU mulai
menyebar. Memang masih belum sebanyak SPBU namun perlahan tapi pasti, kita
akan punya SPLU yang penempatannya merata.
Bicara soal industri, tentu saja harga yang dipatok untuk sebuah mobil
listrik sangat berpengaruh dengan persentase jumlah pembelinya. “Pembeli banyak
yang beli kalau masih dalam jangkauan daya beli mereka”, ujar Kukuh Kumara,
Sekertaris Jendral GAIKINDO.
Nah jangkauan daya beli masyarakat bisa dibilang sangat relatif.
Pemerintah dan pelaku industri harus lebih banyak mengkaji soal ini. Berapa harga
yang pantas untuk menjual mobil listrik tanpa harus rugi.
Kukuh menambahkan, Indonesia kalau dilihat dari kacamata pasar
domestik, sudah mengalahkan Thailand, pasar kita udah 1,1 juta unit, Thailand
mentok 800 ribu. Tapi produksinya mencapai 2 juta sedangkan kita masih di 1,3
juta unit.
Jadi sebenarnya Indonesia harusnya optimis dengan mobil listrik. Sebab
infrastuktur sudah mulai dikerjakan, jalan tol juga sudah banyak dibangun. Tinggal
tunggu rampung dan kita siap menuju mobil listrik. (Amaliah)
ANALISIS: Untuk mengurangi ketergantungan terhadapsumber bahan bakar maka
penggunaan mobil listrik bisa jadi salah satu solusinya, optimisme bahwa mobil
listrik dapat mencapai target produksi setelah bebarapa aspek terpenuhi mulai dari

5
dana riset, dana produksi, maupun peneentuan harga dan juga regulasi dari
pemerintah.agar bisa menguasai pasar domestik.

2. Aspek Politik
ARTIKEL: Tiga Alasan Kenapa Mobil Listrik Masih Belum Beredar di Indonesia
Jakarta, IDN Times – Mobil listrik masih sangat sulit ditemui di jalanan Indonesia.
Maklum, regulasi mobil listrik memang belum jelas. Sehingga pabrikan dan dealer
mobil pun masih wait and see.
Sayang, ya. Padahal mobil ini banyak sekali fungsinya lho. Selain untuk mengantar
kamu dari tujuan A ke B, mobil ini juga turut membantu merawat lingkungan
karena emisinya sangat rendah.
Tak hanya itu, beberapa mobil listrik juga bisa dijadikan sumber tenaga listrik
cadangan. So, kalau tiba-tiba mati lampu, mobil listrik ini bisa jadi 'PLN' berjalan.
Apa sih yang membuat mobil listrik masih sulit masuk dan belum beredar di
Indonesia?
1. Peraturan mobil listrik masih menjadi tarik ulur di kabinet
Tiga Alasan Kenapa Mobil Listrik Masih Belum Beredar di IndonesiaIDN
Times/Vanny El Rahman.
Pada ajang GIIAS 2019 yang digelar Juli lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani
mengatakan Presiden Joko Widodo segera mengesahkan dua dasar hukum tentang
mobil listrik. Dua peraturan tersebut adalah Peraturan Presiden dan Peraturan
Pemerintah.
Namun hingga memasuki bulan Agustus, ternyata peraturan tersebut masih belum
diterima oleh Presiden Joko Widodo.
Menurut Menteri energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan, hal ini terjadi
karena masih ada tarik-ulur terkait Peraturan Presiden ini di antara para menteri
karena masih ada perdebatan, ada yang setuju terhadap mobil listrik dan ada yang
tidak.

2. Pajaknya masih akan disesuaikan


Tiga Alasan Kenapa Mobil Listrik Masih Belum Beredar di IndonesiaIDN
Times/Ilyas Listianto Mujib

6
Terkait regulasi pajak, besarnya pajak akan ditentukan berdasarkan emisi hasil
pembakaran bermotor, kekuatan mesin, dan fungsi kendaraan. Jadi besarnya pajak
sudah tidak melihat lagi bentuk kendaraannya.
“Kategori pengelompokannya diubah, kendaraan penumpang, komersil, hybrid, full
cell EV, Electric Vehicle, flexy engine, plug in HEV. Kapasitas mesinnya kami
kelompokan berdasarkan 3 kelompok, di bawah 3000cc, 3000-4000cc, dan di atas
4000cc,” papar Sri Mulyani.

3. PLN belum sepenuhnya siap


Tiga Alasan Kenapa Mobil Listrik Masih Belum Beredar di IndonesiaIDN
Times/Yohanes Nugroho
Anggota Dewan Energi Nasional berpendapat bahwa PLN sebagai produsen listrik
di Indonesia masih belum memiliki pemasok listrik yang cukup untuk mobil-mobil
listrik ini.
Menurutnya, PLN memang memiliki kelebihan pasokan listrik, tetapi itu hanya
terdapat di pulau Jawa dan sebagian besarnya sudah diserap oleh industri.
ANALISIS: Peraturan mobil listrik masih tarik ulurantarapresiden dnegan menteri
karena ada beberapa menteri yang pro maupun yang kontra sehingga semoga
kedepannya dapat menemui kejelasan mengenai perpres mobil listrik dan perlu
regulasi dari pemerintah mengenai pajak, dan pembangunan infrastrukturnya.

3. Aspek Sosial
ARTIKEL: Kendaraan Listrik di Mata Masyarakat Indonesia
Rizki Pratama – detikOto

7
Masyarakat Indonesia sudah mulai mengenal kendaraan listrik. Namun karena
masih mahal harganya, hanya segelintir orang Indonesia yang mampu membelinya.
Belum lagi adanya keraguan masyarakat terhadap kendaraan listrik karena faktor
jarak tempuh, infrastruktur isi ulang, dan harga kendaraan.
Secara garis besar, industri kendaraan listrik di Indonesia belum
menemukan momentum kuat akibat aksi para stakeholder yang masih 'saling
tunggu'. Dan dari 2 tahun ke belakang kita sebenarnya sudah mulai bergerak
perlahan mem-booming-kan EV dengan beberapa jenis tapi masih belum terdengar
banyak gaungnya. Belum ada knowledge dan adjust dari pemerintah. Namun kini
pemerintah mulai bergerak dengan target yang sudah disusun para stakeholder.
"Masyarakat Indonesia memiliki ketertarikan tinggi, namun masyarakat terlihat
masih skeptis terhadap kapabilitas produk, ketersediaan infrastruktur dan harga
jual.
Harga BBM yang kian meroket juga mempengaruhi keputusan masyarakat
Indonesia untuk menggunakan kendaraan dengan bahan bakar alternatif. EV
(Electric Vehicle atau mobil listrik) pilihan tepat. Tentunya dengan regulasi-
regulasi yang jelas, insentif oleh pemerintah. Karena tanpa ada insentif yang
diberikan oleh pemerintah, harga mobil listrik akan jauh lebih mahal ketimbang
mobil konvensional. Sebab, semua teknologi yang tersemat dalam mobil juga
canggih," ujar Sekretaris Jenderal Indonesia Automotive Society Andrew
Gustaviano yang ditemui di sela-sela diskusi kendaraan listrik yang diadakan
detikcom dan CNN Indonesia di Jakarta.
Dia merasa proses edukasi kendaraan listrik terhadap masyarakat perlu
dilakukan terus menerus untuk membuka pandangan positif masyarakat terhadap
EV. Memanfaatkan situasi harga BBM yang kian meroket, pertumbuhan industri
otomotif tiap tahunnya bisa menjadi feedback baik dan hasil positif
"Semoga mobil listrik ini cepat terealisasikan, kalau perlu jangan tunggu 2030
kelamaan," ujarnya.
Perwakilan dari Ladies Car Community (LCC), Rosliana menambahkan
dalam waktu dekat aplikasi penggunaan mobil listrik belum siap dilakukan karena
belum ada cukup fasilitas dan infrastruktur yang mendukung penggunaan mobil
listrik.
"Dalam waktu dekat masih kurang ya karena sparepartnya masih belum
banyak tersedia dan perlu kita pikirkan lagi. Ditambah lagi ketersediaan dan waktu

8
pengisian daya yang lama akan menghambat pengguna kendaraan yang
mobilitasnya tinggi," tutur Rosliana.
Berbeda dengan Rosliana dari LCC, Didit dari Auto Car Freedom Owner
Community menyatakan harus siap dengan masuknya mobil listrik sebagai sarana
transportasi di Indonesia. "Siap tidak siap harus siap kalau tidak ketinggalan
dengan negara lain. Sebenarnya ini adalah teknologi yang bagus ya, teknologi tidak
bisa dibohongi dan ini sangat bagus untuk mengurangi polusi udara dan juga hemat
energi," ujar Didit.
ANALISIS: Berdasarkan artikel diatas menurut saya masyarakat indonesia masih
beranggapan bahwa mobil listrik tidak akan bisa dijangkau melihat perkiraan
harganya yang lebih mahal dibanding kendaraan konvensional, belum lagi
infrastruktur isi ulang dan juga jarak tempuh. Dan mungkin hanya segelintir orang
saja yang bisa membeli. Namun jika pemerintah bisa segera memberi insentif untuk
bisa menekan harga danjuga memberi subsidi listrik serta membangun infrastruktur
pengisian ulang serta gencar mempromosikan dimedia terkait hal positif yang bisa
didapat dari penggunaan mobil listrik.
“Dia merasa proses edukasi kendaraan listrik terhadap masyarakat perlu
dilakukan terus menerus untuk membuka pandangan positif masyarakat terhadap
EV. Memanfaatkan situasi harga BBM yang kian meroket, pertumbuhan industri
otomotif tiap tahunnya bisa menjadi feedback baik dan hasil positif”

9
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Untuk mengurangi ketergantungan terhadapsumber bahan bakar maka
penggunaan mobil listrik bisa jadi salah satu solusinya, optimisme bahwa mobil
listrik dapat mencapai target produksi setelah bebarapa aspek terpenuhi mulai dari
dana riset, dana produksi, maupun peneentuan harga dan juga regulasi dari
pemerintah.agar bisa menguasai pasar domestik.
masyarakat indonesia masih beranggapan bahwa mobil listrik tidak akan
bisa dijangkau melihat perkiraan harganya yang lebih mahal dibanding kendaraan
konvensional, belum lagi infrastruktur isi ulang dan juga jarak tempuh. Dan
mungkin hanya segelintir orang saja yang bisa membeli. Namun jika pemerintah
bisa segera memberi insentif untuk bisa menekan harga dan juga memberi subsidi
listrik serta membangun infrastruktur pengisian ulang serta gencar mempromosikan
dimedia terkait hal positif yang bisa didapat dari penggunaan mobil listrik.

3.2 SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada
banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di
atas.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Mobil_listrik
https://www.carmudi.co.id/journal/ini-dia-perkembangan-mobil-listrik-di-indonesia-yuk-
simak/
https://www.covesia.com/news/baca/46720/sejarah-perkembangan-mobil-listrik-dunia-dari-
tahun-ke-tahun
https://www.merdeka.com/uang/mengintip-asa-jokowi-wujudkan-mobil-listrik-sempat-gagal-di-
era-sby.html
https://oto.detik.com/mobil/d-4243167/kendaraan-listrik-di-mata-masyarakat-indonesia

11

Anda mungkin juga menyukai