Dengan adanya power steering, kemudi mobil akan lebih mudah dikendalikan
sehingga kinerja setir kendaraan akan jauh lebih ringan.
Secara umum perawatan power steering pada mobil satu dengan mobil lainnya
tidaklah jauh berbeda. Untuk itu, pahami terlebih dahulu perbedaan jenis-
jenis power steering seperti berikut ini.
Power steering hidrolik
Power steering jenis ini menggunakan pompa hidrolik berisi oli yang berfungsi
meningkatkan tenaga yang mendorong roda untuk membelok ke kiri atau ke
kanan saat pengemudi memutar setir.
Power steering hidrolik adalah jenis power steering yang paling banyak
digunakan pada mobil. Diantaranya adalah pada mobil Toyota
Avanza dan Daihatsu Xenia.
Power steering semi hidrolik
Jenis power steering semi hidrolik menggunakan perpaduan pompa hidrolik dan
motor listrik (dinamo) untuk dapat menghasilkan tekanan pada pompa hidrolik.
Penggunaan power steering semi hidrolik ini dapat dijumpai pada mobil-mobil
keluaran terbaru.
Power steering elektrik
Power steering jenis ini hanya menggunakan motor listrik (dinamo) tanpa pompa
hidrolik, dan dikenal dengan sebutan Electric Power Steering (EPS). Penggunaan
EPS juga umum dijumpai pada mobil-mobil baru.
3. Perhatikan tekanan angin ban. Kurangnya tekanan angin pada ban akan
membuat beban kerja power steering semakin besar. Baik power
steering hidrolik, maupun elektrik akan cepat rusak menghadapi kondisi
ini.
6. Hindari banjir. Pada power steering jenis elektrik, motor listrik dipasang
langsung pada as setir, sejajar dengan as roda. Jika air sampai terendam,
motor listrik bisa rusak sehingga motor listrik tersebut harus diganti
karena tidak bisa diperbaiki.
Baca juga: Lebih Sporty dan Bergaya, Ini Rekomendasi Daihatsu Varian ADS
Selain cara-cara merawat power steering seperti tadi, bisa juga dengan
melakukan pengecekan rutin di bengkel-bengkel mobil terdekat. Merawat power
steering dengan baik tentunya dapat memperpanjang usia pemakaian serta bisa
mengurangi biaya jika terjadi kerusakan pada mobil.
Nah, itu tadi beberapa cara merawat power steering dengan mudah. Hal lainnya
yang perlu diperhatikan adalah cara mengemudi yang harus dilakukan secara
benar.
Oleh karena itu, selalu perhatikan cara berkendara agar tidak merusak
komponen-komponen mobilmu.
bermanuver di tikungan. Sistem ini merupakan sistem yang cukup penting pada
kendaraan. Berikut ini adalah pengertian, fungsi, dan cara kerja dari power
kemudi. Power steering akan meringankan beban dari gaya yang dihasilkan oleh
yaitu hydrolic power steering, electronic power steering, dan hydro-electric power
steering.
pompa. Power steering jenis hidrolik dapat ditemukan pada truk, dan mobil seri
pertama.
sebuah terobosan baru dari power steering, dan kebanyakan mobil baru sudah
menggunakan fluida sebagai minyak yang akan dipompa oleh motor listrik ke
beban yang ditumpu oleh ban mobil dengan tambahan daya dorong. Komponen ini
steering.
kemudi pada posisi lurus control valve berada pada posisi netral, di mana control
Ketika mobil hendak berbelok, power steering hidrolik akan bekerja. Control
valve akan bergerak untuk menutup aliran fluida atau pelumas ketika poros kemudi
bergerak. Saluran lain akan terbuka dan membuat volume aliran minyak
menimbulkan tekanan.
Tekanan yang dihasilkan mampu membuat piston pada power cylinder bergerak.
listrik dari baterai. Sistem ECM kemudian akan meneruskan suplai aliran listrik ke
Saat pengemudi membelokan setir, sensor mendeteksi besaran dari momen putar
yang diterima. Sistem EPS mampu bekerja lebih efisien ketimbang power
steering hidrolik.