Anda di halaman 1dari 7

Pengertian rem mobil :

Rem cakram atau disc brake adalah salah satu sistem


pengereman mobil yang konsep kerjanya memanfaatkan
komponen tambahan berupa disc rotor atau piringan yang akan
dijepitkan oleh dua buah Kanvas rem, agar bisa memperlambat
putaran ban.

Komponen Rem Cakram Mobil


1. Kaliper

Kaliper rem cakram mobil merupakan bagian paling vital dari sistem
pengereman. Fungsinya untuk menghimpit kampas rem pada piringan
cakram sekaligus menopang kampas dan piston.

Komponen kaliper bekerja dengan bantuan tekanan hidrolik dari minyak


rem yang masuk lewat selang rem. Umumnya, ada dua jenis kaliper yang
digunakan pada mobil, yakni floating caliper dan fixed caliper.

Floating caliper terletak pada brake support yang dapat bekerja ke kanan
dan ke kiri. Fungsinya pin sama, untuk menekan kampas rem.

Pada floating caliper dilengkapi piston rem pada satu sisinya untuk
menekan kampas rem. Sedangkan sisi lainnya menekan kampas rem dari
sudut berbeda.

Sementara fixed caliper merupakan kaliper yang terletak pada brake


support. Bedanya, kaliper ini menyatu dengan brake support sehingga tidak
berkerak seperti floating caliper.

Adapun tugas dari fixed caliper adalah untuk menekan kampas rem yang
dilakukan di sisi yang memiliki piston rem.

2. Kaliper Bracket
Selanjutnya, ada komponen kaliper yang dinamai kaliper bracket yang
terhubung langsung dengan steeting knuckle. Adapun fungsi dari kaliper
bracket adalah menahan kaliper agar tetap pada tempatnya.

3. Piston brake

Kaliper bekerja optimal jika adanya piston brake. Piston brake posisinya
berada di dalam kaliper yang bentuknya menyerupai tabung dengan ujung
desain groove atau lekukan untuk menyimpan karet pelindung debu.

Fungsi piston brake adalah untuk menekan atau mendorong bagian


kampas rem ke piringan cakram agar putaran roda lebih rendah atau
berhenti.

4. Seal Piston

Selanjutnya, ada seal piston yang terbuat dari minyak rem sehingga
memiliki sifat tahan terhadap panas. Seal piston berfungsi mencegah
terjadinya kebocoran minyak rem yang bisa saja mengalir pada tuas rem
saat diinjak.

Seal piston ini bisa membantu menarik piston supaya mundur saat proses
pengereman atau menahan laju mobil.

5. Selang Hidrolik

Komponen ini memiliki fungsi untuk menyalurkan minyak rem ke kaliper


rem. Adapun cara kerjanya dengan memanfaatkan tekanan hidrolik yang
berasal dari pedal rem.

Ketika mobil melaju, tekanan yang terjadi di dalam selang hidrolik sangat
fluktuatif. Supaya minyak rem tidak bocor, selang hidrolik dibuat dengan
material yang bisa menahan tekanan, seperti baja.

6. Kampas Rem

Kampas rem berfungsi untuk menekan piringan cakram sehingga bisa


menghasilkan gesekan agar berhenti berputar. Biasanya, komponen ini
terbuat dari keramik, asbes, siter, dan semimetal.

7. Piringan Cakram
Komponen selanjutnya dari rem cakram adalah piringan cakram atau disc
brake yang terhubung dengan poros roda. Piringan cakram berfungsi
sebagai media yang akan dijepit atau ditekan oleh kampas rem.

Oleh karena itu, munculah proses pengereman pada mobil. Bahan yang
biasanya dipakai dalam piringan cakram adalah besi cor.

Beberapa piringan terbuat dari komposit matriks keramik atau karbon yang
biasanya digunakan oleh mobil mewah dengan kecepatan tinggi. Bahan
komposit karbon dan keramik biasanya dapat melepaskan panas lebih
cepat dibanding besi cor.

Perlu diketahui, ada dua tipe piringan cakram mobil yang populer di
Indonesia, yaitu solid disc dan Ventilated disc. Tiper ini bentuknya sangat
solid dengan tingkat ketebalan tinggi dan terdapat lubang-lubang di
sekitar piringan.

Selanjutnya ada ventilated disc yang merupakan piringan cakram dengan


desain unik karena ada lubang-lubang di bagian piringannya. Lubang
tersebut dibuat untuk mempercepat proses pendinginan sehingga bisa
cepat dalam melepaskan panas.

8. Master Silinder

Cara kerja master silinder adalah mengubah gerakan mekanis dari pedal
rem menjadi tekanan hidrolik. Komponen rem cakram ini juga memiliki
komponen lain yang terhubung dengan pedal rem.

Di pasaran, ada dua tipe master silinder, yaitu tipe tandem dan tipe
tunggal. Tipe tandem adalah master silinder dengan dua outlet hose dan
dua piston.

Selanjutnya ada tipe tunggal yang artinya hanya memiliki satu outlet hose
dan piston. Jadi, satu master silinder akan mengatur laju keempat roda
mobil sekaligus.

9. Minyak Rem

Komponen ini merupakan paling penting pada rem cakram. Minyak rem
atau brake fluid membuat mekanisme hidrolik bekerja karena menyalurkan
tenaga gerak dari pedal rem ke kaliper.
Ada beberapa jenis minyak rem sesuai titik didihnya. Indikator titik didih ini
dikenali melalui kode DOT (Department of Transportation) yang diikuti
angka tertentu.

Semakin besar angka tercantum tinggi pula titik didihnya. Misalnya DOT3
memiliki titik didih 205 derajat celcius dan DOT 4 titik didihnya 230 derajat
celcius.

10. Tangki Minyak Rem

Minyak rem yang dijelaskan sebelumnya ditampung dalam sebuah tangki


atau oil reservoir yang letaknya menyatu dengan master silinder.
Komponen rem cakram mobil ini dilengkapi sebuah sensor untuk
mendeteksi volume minyak rem.

11. Booster

Booster rem merupakan komponen rem cakram yang terbuat dari


membran. Komponen ini terhubung dengan bagian intake manifold.

Booster rem berfungsi sebagai assist atau dapat membantu meringankan


tenaga penekanan pedal rem, tanpa harus mengurangi daya pengereman.
Komponen ini bisa melipat gandakan energi pengereman.

Oleh karena itu, pengendara tidak membutuhkan tenaga yang besar dalam
proses pengereman. Pengemudi akan merasa ringan saat menginjak pedal
rem dengan adanya bantuan booster rem.

12. Pedal Rem

Fungsi dari pedal rem pada rem cakram adalah untuk membantu
mengaktifkan sistem pengereman. Umumnya dibuat dengan tuas yang
panas agar menyesuaikan dengan kebutuhan pengereman pengemudi.

Berbagai komponen rem cakram tersebut bersatu untuk membantu


pengendara mengurangi laju dan mengehentikan mobil. Berikut cara kerja
rem cakram pada mobil.
Cara Kerja dan Fungsi Rem Cakram Mobil
Seperti dijelaskan sebelumnya, cara kerja rem cakram memanfaatkan
komponen tambahan berupa disc rotor atau piringan yang dijepitkan oleh
dua kampas rem untuk memperlambat laju ban. Fungsi rem cakram adalah
untuk menghentikan putaran roda sehingga laju kendaraan menjadi lebih
pelan atau berhenti.

Pada rem cakram ada komponen berupa minyak rem yang bisa
menciptakan daya tekan sehingga sistem rem bekerja. Kampas rem akan
didorong oleh minyak melalui kaliper sehingga mampu menghentikan
putaran dari rotor.

Proses kerja dimulai pada saat pengendara menginjak pedal rem pada
mobil. Pada saat itu, tekanan hidrolis pada master silinder muncul.

Tekanan tersebut disalurkan ke aktuator rem atau kaliper rem. Kaliper


menggerakan piston dapat mendorong dua buah kampas rem untuk
menjepit rotor.

Hidrolis pada rem cakram bisa langsung menghilang saat rem cakram
dilepas. Tidak adanya tekanan akan membuat kampas rem tak memiliki
daya dorong.

Inilah cara kerja rem cakram pada mobil. Selanjutnya, penting pula untuk
mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan rem cakram mobil, berikut
ulasannya.

Kelebihan Rem Cakram Mobil


1. Pendinginan Sistem Rem Lebih Baik

Gesekan yang terjadi pada rem bisa menyebabkan panas sehingga


membuat sistem pengereman pada mobil terganggu. Meski demikian, rem
cakram memiliki konstruksi terbuka sehingga membuat panas bisa
mengalir di sekitar rem.

2. Tidak Bunyi Ketika Pengereman


Biasanya suara ditimbulkan saat pengereman berasal dari brake pads yang
mengeras. Hal ini terjadi karena brake pads terkena panas berlebihan
sehingga teksturnya menjadi seperti logam.

3. Perawatan Mudah

Perawatan rem cakram dianggap lebih mudah. Salah satunya ketika ingin
mengganti brake pads, hanya cukup membuka satu baut kaliper maka akan
langsung terbuka.

4. Pengereman Konstan Meski Terkena Air

Ketika mobil melewati genangan air, bagian piringan akan langsung


terkena air. Meski demikian, gaya pengereman tidak akan berubah karena
air di piringan akan langsung terlempar ke luar, berkat adanya gaya
sentrifugal dari putaran cakram.

5. Tekanan pengereman Merata di Semua Brake Pads

Sebenarnya, rem cakram tidak mengalami penambahan gaya pengereman


sehingga pengereman menjadi merata. Ini membuat tidak akan ada salah
satu roda yang gaya pengeremannya lebih besar.

Kondisi ini memungkinkan roda tidak akan tertarik ke salah satu arah, baik
kiri atau kanan pada proses pengereman.

Meski memiliki banyak kelebihan, ada kekurangan pada rem cakram mobil.
Berikut beberapa kekurangan rem cakram mobil.

Kekurangan Rem Cakram Mobil


1. Tidak Kuat Menahan Beban Berat

Brake pads memiliki luas terbatas sehingga membuat media pada


komponen rem cakram yang bergesekan terbatas. Adanya keterbatasan
yang dialami, pengereman tidak akan menopang berat beban yang besar.

Rem cakram memerlukan gaya pengereman besar. Hal ini menjadi alasan
mobil dengan bobot berat tidak menggunakan rem cakram atau disc brake
dalam sistem pengeremannya.
2. Perlu Tambahan Komponen untuk Memperbesar Gaya

Rem cakram membutuhkan gaya pengereman yang besar sehingga


diperlukan komponen tambahan berupa booster rem. Adanya booster rem
membuat mobil dapat mengerem dengan kekuatan lebih.

3. Wheel Rims Mudah Kotor

Konstruksi rem cakram yang terbuka dapat membuat debu yang berasal
dari brake pads mudah melekat di bagian wheel rims. Oleh karena itu
pengemudi harus rutin membersihkan wheel rims agar sistem pengereman
tetap baik.

Sebab, pengereman pada kendaraan merupakan hal utama untuk


keselamatan pengendara. Jika ada salah satu komponen rem cakram
bermasalah, maka sistem pengereman tidak optimal.

Lebih baik jika seluruh komponen pengereman dirawat secara rutin. Agar
tak timbul masalah yang berpotensi mengancam keselamatan saat
berkendara.

Namun jika ada salah satu komponen yang bermasalah atau perlu diganti,
OtoFriends harus segera service di bengkel terdekat. Bengkel terdekat
dapat ditemukan di aplikasi Otoklix.

Otoklix menawarkan efisiensi service mobil dengan berbagai fitur canggih,


salah satunya booking online. Dengan booking online, OtoFriends tak perlu
mengantre lama di bengkel.

Anda mungkin juga menyukai