Anda di halaman 1dari 7

Kode BA : D351

Nama Cabang : DSO Pudak Payung


Daivergent : Trimo Prastio
Isi Materi :

Cara Kerja & Fungsi Komponen Rem Cakram Mobil

Rem cakram atau disc brake adalah salah satu sistem pengereman mobil yang konsep
kerjanya memanfaatkan komponen tambahan berupa disc rotor atau piringan yang akan
dijepitkan oleh dua buah Kanvas rem, agar bisa memperlambat putaran ban.
Rem cakram mobil memiliki radiasi panas yang lebih baik dan saat cakram terkena dengan air,
maka proses keringnya terbilang cepat. Desain rem cakram juga sangatlah bagus. Setidaknya
ada beberapa komponen rem cakram dan cara kerjanya yang perlu diketahui.

Komponen & Cara Kerjanya

1. Kaliper Rem


Kaliper rem atau caliper adalah salah satu komponen yang penting dalam rem cakram pada
mobil. Karena kaliper akan melakukan gerakan yang mekanis guna menjepit kampas rem di
bagian piringan cakram. Kaliper juga sering disebut sebagai penopang kampas rem beserta
piston brake.
Kaliper rem akan bekerja dengan menggunakan tekanan hidrolik yang dihasilkan dari ubahan
tekanan minyak rem yang masuk melalui selang atau kabel rem. Setidaknya ada 2 tipe kaliper
rem yang perlu diketahui yaitu kaliper jenis floating dan fixed.
Floating Caliper adalah salah satu kaliper rem yang posisinya berada di bagian brake support
caliper dan tipe kaliper ini nantinya akan bergeser dan bergerak ke bagian kiri atau kanan. Pada
kaliper floating, maka piston rem hanya tersedia untuk satu sisi saja. Pada saat piston mobil
bergerak mendorong kampas rem cakram, maka sisi lainnya akan menjepit bagian kampas rem
di sebelahnya.
Fixed Caliper adalah kaliper yang posisinya menyatu dengan brake support caliper dan hal ini
membuat kaliper tetap diam dan akan bekerja untuk menekan kampas rem yaitu piston remnya
saja.

2. Kampas Rem


Kampas rem atau brake pads adalah salah satu komponen dalam rem cakram yang berfungsi
untuk melakukan penekanan pada bagian piringan cakram, sehingga mampu memberikan daya
gesek untuk menghentikan putaran dari rem cakram.
Pastikan anda memilih kampas rem yang dibuat oleh perusahaan ternama, sehingga anda bisa
mendapatkan kampas rem yang berkualitas dengan bahan bagus. Bahan pembuatan kampas
rem berasal dari keramik, asbes, siter dan semi metal.
Pemilihan bahan kampas rem bisa menjadi bahan pertimbangan anda dalam membeli kampas
rem. Pada dasarnya, kerja dari kampas rem sangatlah berat, karena harus melakukan gaya
gesek yang besar dan kampas rem harus bisa menghentikan putaran piringan cakram secara
optimal.
Semakin mahal harga kampas rem biasanya akan memiliki harga yang semakin mahal dan hal
ini menjadi alasan utama mengapa kampas rem untuk mobil sport memiliki harga yang sangat
tinggi.

3. Piringan Cakram


Piringan cakram atau disc brake adalah komponen rem cakram yang akan langsung terhubung
dengan poros as roda yang akan berputar dengan mengikuti putaran dari roda. Komponen rem
cakram ini menjadi bagian inti dari rem cakram mobil.
Piringan cakram akan berfungsi sebagai media yang akan dijepit atau ditekan oleh kampas
rem, sehingga munculah proses pengereman pada mobil. Bahan yang biasanya dipakai dalam
piringan cakram yaitu besi cor.
Ada beberapa piringan yang terbuat dari komposit matriks keramik atau komposit karbon dan
bahan ini biasanya dipakai untuk membuat piringan mobil mewah dengan kecepatan yang
tinggi. Bahan komposit karbon dan keramik bisa melepaskan panas lebih cepat dibandingkan
besi cor.
Ada 2 tipe piringan cakram mobil yang populer di Indonesia sampai sekarang yaitu solid disc
dengan ventilated disc. Solid disc adalah tipe yang bentuknya sangat solid dengan tingkat
ketebalan yang tinggi dan terdapat lubang-lubang di sekitaran piringan. Namun untuk daya
pengereman sangatlah bagus, karena daya cengkram nya sangat kuat.

Tips Memaksimalkan Performa Mobil Wuling Anda!

5 Fitur Keselamatan Mobil Untuk Mobil Keluarga Anda

Pentingnya Ganti Oli Mesin Mobil Secara Rutin!

Ventilated disc adalah tipe piringan cakram yang memiliki desain unik, karena ada lubang-
lubang di bagian piringannya dan lubang dibuat dengan tujuan untuk mempercepat proses
pendinginan, sehingga bisa lebih cepat dalam melepaskan panas.

4. Caliper Bracket


Caliper bracket atau brake support caliper memang tidak bisa dilepaskan dari satuan rem
cakram mobil, karena caliper bracket berguna sebagai tempat untuk memasangkan caliper dan
hal ini akan membuat caliper berada pada tempatnya, sehingga tidak akan bergerak.

5. Piston Brake

Piston brake posisinya berada di dalam caliper yang bentuknya menyerupai tabung dengan
ujung desain yang groove atau coakan. Piston brake berfungsi untuk menekan atau mendorong
bagian kampas rem ke piringan cakram, agar putaran roda bisa lebih rendah atau berhenti.

6. Seal Piston


Seal piston adalah salah satu bagian piston yang terbuat dari minyak rem, sehingga memiliki
sifat yang tahan terhadap panas. Seal piston berfungsi untuk mencegah terjadinya kebocoran
minyak rem yang bisa mengalir pada saat tuas rem sedang diinjak. Seal piston dapat
membantu menarik piston supaya kembali mundur saat proses pengereman.

7. Master Silinder


Master silinder akan bekerja dengan mengubah gerakan mekanis pada bagian pedal rem
menjadi tekanan hidrolik. Master silinder memiliki komponen sistem yang langsung terhubung
dengan pedal rem dan dari piston lah akan terjadi penekanan pada fluida atau minyak rem. Ada
2 tipe master silinder yang populer di Indonesia yaitu master silinder tipe tandem dengan tipe
tunggal.
Tipe tandem adalah master silinder yang memiliki dua outlet hose dan dua buah piston yang
bisa memisahkan antara pengendalian roda belakang dengan roda bagian depan. Apabila
salah satu piston tidak bekerja dengan baik, maka piston yang satunya akan tetap melakukan
proses pengereman, sehingga akan aman dipakai.
Tipe tunggal adalah master silinder yang hanya membawa satu outlet hose dan satu piston
saja. Satu bagian ini memiliki fungsi yang sama yaitu mengendalikan keempat roda dengan
baik. Secara keamanan, tipe tunggal memang kurang, karena saat terjadinya kerusakan dan
kondisi yang memburuk, maka sistem pengereman akan sangat terganggu.

8. Reservoir Tank


Reservoir tank adalah komponen rem cakram yang berfungsi untuk menampung minyak rem
cadangan yang biasanya terpasang secara menyatu dengan bagian master silinder. Pada
bagian tabungnya juga sudah terpasang sebuah sensor untuk mendeteksi tingkat ketinggian
volume minyak rem.

9. Brake Fluid


Dalam kondisi yang normal, maka volume dari minyak rem harusnya tidak akan berkurang dan
saat berkurang berarti ada sebuah kebocoran. Minyak rem juga tidak akan memiliki kinerja yang
optimal, apabila kondisinya sudah kotor.
Brake fluid atau minyak rem berfungsi sebagai media penghantar yang mampu menghasilkan
tenaga dorong dari pedal rem ke bagian caliper, hal ini akan membuat kampas rem menjepit
bagian piringan cakram.
Minyak rem memang terbagi menjadi beberapa spesifikasi berdasarkan dari titik didih setiap
tipe yang diperjelas dengan adanya standarisasi pada bagian kemasan yang bertuliskan atau
ditandakan dengan dot 3 dan dot 4.

Cari Tahu Kelebihan yang Dimiliki oleh Wuling Confero S

Tanda-Tanda Karet Pintu Mobil Harus Diganti & Perawatannya

Fitur Keselamatan Mobil Wuling yang Perlu Anda Ketahui

Para pemilik mobil pasti harus memperhatikan spesifikasi dari minyak rem yang akan dipakai
dalam mobil, sehingga proses pengereman akan bekerja dengan baik dan tepat.

10. Booster Rem


Booster rem adalah komponen rem cakram yang terbuat dari membran yang terhubung dengan
bagian intake manifold. Booster rem berfungsi sebagai assist yang bisa membantu
meringankan tenaga penekanan pedal rem, tanpa harus mengurangi daya pengereman.
Booster rem juga bisa melipat gandakan energi pengereman pada saat pengendara melakukan
proses pengereman. Hal ini membuat pengendara tidak membutuhkan tenaga yang besar
dalam proses pengereman. Pengemudi akan merasa ringan saat menginjak pedal rem dengan
adanya bantuan dari komponen booster rem.

11. Selang Hidrolik


Selang hidrolik merupakan salah satu komponen inti yang ada dalam rem cakram, karena
selang hidrolik akan melakukan distribusi minyak rem ke berbagai caliper rem dengan tekanan
hidrolik yang berlangsung.

12. Pedal Rem


Pedal rem adalah komponen rem cakram yang berfungsi untuk membantu mengaktifkan sistem
pengereman sebuah kendaraan. Pada umumnya, pedal rem dibuat dengan lengan atau tuas
yang panjang dan gunanya untuk menyesuaikan kebutuhan pengereman para pengemudi.
Fungsi Rem Cakram


Pada dasarnya, fungsi dari rem cakram pada mobil adalah mengendalikan laju kendaraan
supaya bisa berjalan dan berhenti sesuai dengan keinginan dari pengendara. Rem cakram
akan membuat pengemudi lebih aman dalam mengendalikan mobil.
Jaman dulu kebanyakan mobil memang menggunakan sistem pengereman dengan rem tromol
atau rem drum, namun sekarang banyak mobil yang sudah dilengkapi dengan rem cakram.
Rem cakram sudah banyak dipakai di berbagai jenis mobil, baik itu di bagian depan atau
belakang mobil.
Produsen mobil memang sengaja melakukan pergantian sistem pengereman ke rem cakram,
karena lebih aman dan bisa membuat mobil tetap stabil, meski dipakai dalam kecepatan tinggi.
Proses berhenti mobil memang lebih optimal saat menggunakan rem cakram dibandingkan
dengan rem tromol atau drum.
Untuk menghentikan mobil, tentu tidak memerlukan jarak yang jauh sebagai ancang-ancang
dan dengan menggunakan rem cakram, maka semua kaki-kaki mobil bisa berhenti dengan
cepat. Dengan kata lain, rem cakram mampu memperpendek jarak pengereman. Dengan rem
cakram, maka keamanan para pengendara akan lebih aman di dalam mobil.
Dengan menggunakan mobil yang telah memakai rem cakram, maka Anda akan tenang dan
akan lebih terjaga keselamatannya.

Kelebihan Rem Cakram

1. Pendinginan Sistem Rem Lebih Baik

Gesekan yang terjadi pada sebuah rem memang bisa menyebabkan panas dan hal ini akan
membuat sistem pengereman pada mobil menjadi terganggu. Namun rem cakram memiliki
konstruksi yang terbuka dan hal ini akan membuat panas yang dihasilkan dilepaskan secara
langsung ke udara yang langsung mengalir di sekitar rem.
Pada dasarnya, suhu pada rem cakram lebih stabil, karena pada saat mobil sedang melaju dan
bergerak, maka proses pendinginan rem akan bekerja.

2. Tidak Menimbulkan Bunyi Ketika Pengereman

Secara umum, bunyi yang terjadi saat proses pengereman biasanya ditimbulkan dari adanya
brake pads yang mengeras. Dengan brake pads yang mengeras, maka bisa menimbulkan
kualitas brake pads menjadi kurang baik dan hal ini juga bisa timbul akibat adanya faktor panas.
Pada saat brake pads terkena panas yang terlalu berlebihan secara terus menerus, maka
kondisi brake pads akan menjadi mengeras dan ketika brake pads mengeras, maka teksturnya
akan berubah menyerupai sebuah logam. Pada saat membentuk seperti logam, mobil yang di
rem akan menimbulkan bunyi.
3. Perawatan Mudah

Komponen yang dipakai dalam sistem pengereman rem cakram adalah brake pads dan pada
rem tromol adalah brake shoes. Pada dasarnya, brake pads biasanya terpasang pada braket
rem dengan posisi yang terbuka. sedangkan brake shoes biasanya berada di dalam drum.
Untuk merawat rem cakram lebih mudah dibandingkan dengan perawatan rem tromol. Ketika
Anda ingin mengganti brake pads, maka hanya perlu membuka satu buah baut kaliper saja dan
dengan membuka satu baut brake pads akan langsung terbuka atau terlepas. Untuk membuka
drum brake, tentu anda harus melepaskan drum kemudian baru bisa melepaskan brake shoes
dengan menggunakan alat tertentu.

4. Gaya Pengereman Konstan Meski Terkena Air

Ketika menggunakan mobil melewati genangan air, maka bagian piringan akan langsung
terkena air. Meski langsung terkena air, namun gaya pengereman tidak akan berubah dan hal
ini disebabkan karena air yang berada di piringan akan langsung terlempar ke bagian luar,
karena adanya gaya sentrifugal dari putaran cakram.
Beda halnya dengan sistem kerja dari rem tromol, karena air yang masuk ke bagian tromol
akan membuat sistem pengereman atau gaya pengereman menurun. Air yang masuk ke dalam
tromol akan lebih sulit untuk keluar dan hal ini akan membuat sistem pengereman terganggu.

5. Meratanya Tekanan Pengereman di Semua Brake Pads

Pada dasarnya, rem cakram tidak akan mengalami penambahan gaya pengereman dan hal ini
akan membuat pengereman menjadi merata, sehingga tidak akan ada salah satu roda yang
gaya pengeremannya lebih besar. Kondisi ini membuat roda mobil tidak akan tertarik ke salah
satu arah, baik itu kiri atau kanan pada saat proses pengereman.

Kekurangan Rem Cakram

1. Rem Cakram Tidak Kuat Menahan Beban Berat

Brake pads memang memiliki luas yang terbatas dan hal ini membuat media yang bergesekan
juga terbatas. Kondisi ini membuat daya pengereman menjadi terbatas. Dengan keterbatasan
yang dialami, maka pengereman tidak akan menopang berat beban yang besar.
Rem cakram memerlukan gaya pengereman yang besar, apabila ingin menghasilkan
pengereman yang lebih baik dan berkualitas. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa mobil
dengan berat beban yang tinggi menggunakan disc brake dalam sistem pengeremannya.

2. Memerlukan Tambahan Komponen untuk Memperbesar Gaya


Ketika rem cakram membutuhkan gaya pengereman yang lebih besar, maka perlu ditambahkan
komponen booster rem. Dengan adanya komponen booster rem, maka mobil bisa mengerem
dengan kekuatan yang besar.
Pada dasarnya, booster rem berguna untuk menambah gaya pengereman, sehingga akan
sangat meringankan bagi para pengendara yang melakukan penekanan pada pedal rem.

3. Wheel Rims Lebih Mudah Kotor

Rem cakram memang bisa menyebabkan rims lebih gampang kotor atau berdebu, hal ini
disebabkan karena konstruksi rem cakram yang terbuka dan kondisi ini akan membuat debu
yang berasal dari brake pads melekat pada bagian wheel rims. Bagi pengemudi pemula dan
baru memiliki mobil, maka harus rutin membersihkan wheel rims supaya penampilan mobil
tetap keren.
Itulah bahasan lengkap mengenai cara kerja & fungsi komponen rem cakram mobil. Semoga
bahasan lengkap di diatas dapat menjadi referensi terbaik dan dapat bermanfaat untuk
Keluarga Wuling.

Anda mungkin juga menyukai