LANDASAN TEORI
A. Pengertian Rem
Rem merupakan salah satu komponen penting pada sebuah kendaraan.
Dengan perantara rem pengendara dapat mengendalikan kendaraannya secara aman
dan menghindari benturan. Komponen ini berfungsi untuk menahan kecepatan
sehingga kendaraan bisa melambat atau bahkan berhenti. Dalam kendaraan bermotor,
terdapat tiga jenis rem yaitu rem mekanik, rem angin dan rem hidrolik.
B. Fungsi sistem Rem
Pada dasarnya sistem pengereman ini berfungsi memperlambat laju
kendaraan. Dalam kata lain, brake system dapat menjadi alat yang menjamin
keamanan dan keselamatan para pengendara. Berikut fungsi dari sistem pengereman
pada kendaraan.
1. Mengurangi Kecepatan Kendaraan
Saat pengendara mengendarai kendaraan, sistem pengereman ini akan bekerja
mengurangi kecepatan kendaraan saat Anda menekan pedal rem. Proses
pengurangan kecepatan ini dapat terjadi secara berkala atau drastis tergantung
bagaimana pengendara menekan pedal rem tersebut.
2. Menahan Kendaraan
Selain mengurangi kecepatan, sistem rem ini dapat menahan kendaraan agar tidak
bergerak maju atau mundur. Bisa dikatakan juga rem ini berfungsi untuk
menghentikan laju kendaraan. Ketika pengendara hendak memarkirkan kendaraan
di tempat yang tidak rata, maka pengendara dapat menggunakan sistem
pengereman ini menggunakan fitur hand brake atau rem parkir.
3. Menjaga Keselamatan Pengendara
Sistem pengereman dapat mengurangi laju kendaraan dengan jarak sekecil
mungkin untuk menjaga keselamatan dan keamanan pengendara, terutama agar
tidak bertabrakan dengan pengendara lain.
C. Macam-macam sistem Rem
Pada sistem rem terdapat beberapa bentuk dan cara penggunaan beserta
penerapan yang dipakai oleh kendaran sehingga bisa membantu kinerja sistem
pengereman Berikut adalah sistem pengereman yang diterapkan pada kendaraan
sebagai berikut:
1. Rem Cakram
Rem cakram atau disc brake banyak di pakai dikendaraan bermotor berkecepatan
tinggi. Terjadi gaya pengereman pada rem cakram adalah akibat gesekan yang
dilakukan oleh pad atau bantalan terhadap cakaram atau piringan dengan cara
menjepit.
c. Seal Piston
Piston rem terdiri atas beberapa bagian. Salah satu bagian krusialnya adalah
seal piston. Fungsinya adalah menarik piston kembali ke tempat semula setelah
proses pengereman. Seal piston juga bertugas menutup aliran minyak dari
mekanisme hidrolik yang terjadi saat pedal rem diinjak.
Gambar 2.5 Seal Piston
d. Kampas Rem
Pengendara tentu sudah sering mendengar tentang komponen rem cakram
mobil yang satu ini. Kampas rem brake pads bertugas menekan piringan
cakram. Dengan begitu, piringan cakram akan menghasilkan daya gesek yang
menghentikan putaran cakram.
e. Selang Hidrolik
Komponen ini memiliki fungsi untuk menyalurkan minyak rem ke kaliper rem.
Adapun cara kerjanya dengan memanfaatkan tekanan hidrolik yang berasal dari
pedal rem. Ketika mobil melaju, tekanan yang terjadi di dalam selang hidrolik
sangat fluktuatif. Supaya minyak rem tidak bocor, selang hidrolik dibuat
dengan material yang bisa menahan tekanan, seperti baja.
f. Piringan Cakram
Komponen selanjutnya dari rem cakram adalah piringan cakram atau disc brake
yang terhubung dengan poros roda. Piringan cakram berfungsi sebagai media
yang akan dijepit atau ditekan oleh kampas rem. Oleh karena itu, munculah
proses pengereman pada mobil. Bahan yang biasanya dipakai dalam piringan
cakram adalah besi cor. Beberapa piringan terbuat dari komposit matriks
keramik atau karbon yang biasanya digunakan oleh mobil mewah dengan
kecepatan tinggi. Bahan komposit karbon dan keramik biasanya dapat
melepaskan panas lebih cepat dibanding besi cor. Perlu diketahui, ada dua tipe
piringan cakram mobil yang populer di Indonesia, yaitu solid disc dan
Ventilated disc. Tipe solid disc ini bentuknya sangat solid dengan tingkat
ketebalan tinggi dan terdapat lubang-lubang di sekitar piringan. Selanjutnya ada
Ventilated disc yang merupakan piringan cakram dengan desain unik karena
ada lubang-lubang di bagian piringannya. Lubang tersebut dibuat untuk
mempercepat proses pendinginan sehingga bisa cepat dalam melepaskan panas.
i. Booster
Booster rem merupakan komponen rem cakram yang terbuat dari membran.
Komponen ini terhubung dengan bagian intake manifold. Booster rem
berfungsi sebagai assist atau dapat membantu meringankan tenaga penekanan
pedal rem, tanpa harus mengurangi daya pengereman. Komponen ini bisa
melipat gandakan energi pengereman. Oleh karena itu, pengendara tidak
membutuhkan tenaga yang besar dalam proses pengereman. Pengemudi akan
merasa ringan saat menginjak pedal rem dengan adanya bantuan booster rem.
Gambar 2.10 Booster
j. Pedal Rem
Fungsi dari pedal rem pada rem cakram adalah untuk membantu mengaktifkan
sistem pengereman. Umumnya dibuat dengan tuas yang panas agar
menyesuaikan dengan kebutuhan pengereman pengemudi. Berbagai komponen
rem cakram tersebut bersatu untuk membantu pengendara mengurangi laju dan
mengehentikan mobil. Berikut cara kerja rem cakram pada mobil.
Gambar 2.11 Pedal Rem
c. Silinder roda
Silinder roda merupakan komponen rem tromol yang berperan mengubah
tekanan fluida menjadi gerakan mekanis. Ada beberapa tipe silinder roda, akan
tetapi tipe silinder roda dual piston yang paling popular untuk membantu kerja
tromol jenis leading dan trailing. Untuk mendukung kerja silinder roda,
terdapat beberapa bagian lainnya yakni wheel cylinder housing, piston boot,
bleeder nut, spring dan piston.
Gambar 2.14 Silinder Roda
Saat posisi sepatu rem berubah akibat gaya menekan dari pedal rem atau tuas
rem, maka return spring yang akan mengembalikan posisi sepatu rem tromol
tersebut pada posisi semula. Return spring terdiri dari dua komponen yakni
upper spring dan lower spring yang memiliki fungsi berbeda. Upper spring
atau pegas berada di bagian bawah silinder roda dan berfungsi untuk
mengembalikan posisi sepatu rem. Sedangkan lower spring yang berada di sisi
adjuster berfungsi untuk menjaga posisi 2 buah sepatu rem tromol agar dapat
menekan adjuster dengan optimal.
Sesuai dengan namanya, parking brake cable merupakan kabel pada sistem rem
tromol yang terbuat dari baja. Fungsi parking brake cable adalah
menghubungkan pedal atau tuas rem hingga parking brake lever sehingga saat
kita menekan pedal atau menarik tuas rem maka mobil dapat berhenti dengan
sempurna.
Gambar 2.20 Parking brake cable