Anda di halaman 1dari 16

TUGAS FILE SISTEM REM

NAMA: Arya Bima


NO. Absen: 06
KELAS: XI TKR 3

Pengertian Rem Tromol


Rem tromol adalah salah satu tipe rem yang biasanya dipakai dalam kendaraan roda dua atau
roda empat. Cara kerja rem tromol di motor dan mobil hampirlah sama. Rem tromol pada
mobil biasanya sudah menggunakan sistem rem hidrolik, karena sudah memanfaatkan tekanan
hidrolik untuk membantu melakukan tekanan kanvas rem.

Komponen Rem Tromol


Berikut ini penjelasan tentang komponen rem tromol mobil mulai dari backing plate, silinder
roda, sepatu rem dan kampas, return spring, brake shoe holder, brake shoe adjuster, parking
brake lever, brake drum hingga parking brake cable.

1.Backing Plate

Backing plate adalah salah satu komponen rem tromol yang berbentuk pitingan berbahan dasar
logam yang cukup tipis dan diletakan di bagian belakang sistem rem tromol. Pada dasarnya,
komponen ini berfungsi sebagai pelindung untuk komponen rem tromol yang lainnya.

Bentuk dari backing plate adalah lingkaran yang memiliki banyak lubang dan memiliki banyak
tonjolan. Tujuan utama banyaknya lubang dalam backing plate adalah untuk menyesuaikan
dengan part standar dari rem tromol.

2. Silinder Roda
Silinder roda menjadi komponen rem tromol yang berguna untuk mengubah tekanan fluida
menjadi gerakan yang mekanis. Secara umum, ada beberapa tipe silinder roda yang biasanya
ditemukan atau dipakai dalam sistem rem tromol.

Tipe silinder roda yang berbentuk dual piston merupakan tipe yang paling populer, karena
banyak dipakai untuk mendampingi tromol jenis leading dan juga jenis trailing. Tipe dual
piston memiliki ciri yang terbaik oleh baut ke backing plate.

Silinder roda terdiri dari beberapa bagian seperti bagian wheel cylinder housing, bleeder nut,
piston boot, spring dan piston. Apabila salah satu bagian silinder roda tidak bekerja dengan
baik, maka akan berpengaruh terhadap kinerja rem tromol secara keseluruhan.

3. Sepatu Rem & Kampas


Sepatu rem & kampas juga menjadi komponen yang sering ditemukan dalam sebuah rem
tromol. Brake shoe atau sepatu rem adalah tempat yang biasanya dipakai untuk meletakan
kampas rem pada sistem rem tromol. Sementara tempat meletakan kampas rem di komponen
rem cakram adalah brake pad.

Sepatu rem biasanya memiliki bentuk menyerupai lingkaran yang terdiri dari 2 buah sepatu
dengan bentuk yang setengah lingkaran. Komponen ini diletakan di salah satu bagian rem
tromol, namun sepatu rem tidak akan bersinggungan atau berhubungan langsung dengan
tromol.

Kampas rem adalah komponen yang diletakan langsung di bagian atas permukaan sepatu rem.
Bahan pembuatan kampas rem adalah keramik organik yang bisa dirubah atau diganti ketika
kondisi kampas rem sudah menipis atau jelek.

4. Return Spring

Return spring adalah komponen rem tromol yang tidak kalah pentingnya, karena komponen ini
berfungsi untuk mengembalikan posisi sepatu rem ke posisi yang awal sebelum adanya
tekanan dari tuas rem atau pedal. Dalam sistem kerja rem tromol, return spring terdiri dari 2
yaitu uper spring dan lower spring.

Uper spring yaitu pegas atau per yang posisinya berada pada sisi atas atau tepatnya berada di
bawah roda silinder. Fungsi utama dari uper spring adalah mengembalikan posisi sepatu rem
ke posisi yang awalnya.

Lower Spring yaitu pegas atau per yang letaknya berada pada sisi adjuster dan fungsinya
sangat berbeda dengan uper spring. Lower spring berfungsi untuk menjaga posisi 2 buah
sepatu rem tromol, supaya bisa menekan di bagian adjuster.

5. Brake Shoe Holder


Dalam sebuah sistem pengereman tromol mobil, tentu sepatu rem akan diletakan atau disimpan
menempel di bagian backing plate. Brake shoe holder memiliki sifat yang dinamis atau mudah
untuk digerakkan. Dengan cara itu, maka mekanisme holder yang dipakai bisa menunjang rem
tromol dengan baik.

Brake shoe holder juga terdiri dari berbagai bagian yang termasuk dalam rangkaian pin yang
punya pengunci per atau pegas dan juga plat penekan. Ketiga komponen saat disatukan akan
menjadi bagian penting yang menempel pada backing plate.

6. Brake Shoe Adjuster

Brake shoe adjuster adalah salah satu komponen rem tromol yang terletak di bagian bawah rem
tromol dan bentuk dari komponen ini menyerupai screw yang berada di adjuster. Brake shoe
adjuster menjadi komponen yang terbilang penting dalam rem tromol.
Brake shoe adjuster berfungsi untuk menyetel celah yang muncul di antara kampas rem tromol
dengan permukaan tromol saat adanya gerakan dari pedal rem, baik itu gerakan menekan atau
penarikan bagian tuas rem.

7. Parking Brake Lever

Parking brake lever merupakan salah satu komponen rem tromol yang hanya bisa ditemukan di
mobil saja, karena tidak akan dipakai dalam motor. Dengan adanya parking brake lever, maka
kontruksi rem tromol akan terlihat lebih rumit. Dalam sistem kerja parking brake lever, tentu
ada 2 buah lever yang akan dijumpai yaitu park brake lever dan brake shoe link.

Park brake lever dibuat dengan salah satu ujung lengannya memiliki bagian engsel yang akan
terhubung dengan brake shoe di bagian sisi atas dan pada bagian ujungnya akan terhubung
dengan kabel rem. Sedangkan brake shoe link akan menghubungkan antara park brake lever
dengan brake shoe yang satunya.

8. Brake Drum
Brake drum adalah komponen yang memiliki peranan sangat penting dalam sistem kerja rem
tromol. Komponen ini terbuat dari bahan baja tuang, sehingga teksturnya sangatlah keras dan
bentuknya menyerupai drum atau tabung.

Brake drum memiliki fungsi utama yaitu sebagai media gesekan bersama kampas rem untuk
tujuan agar putaran roda akan berhenti di jalan. Komponen ini juga langsung terhubung dengan
baut roda, sehingga tromol akan berputar mengikuti baut roda.

9. Parking Brake Cable

Parking brake cable merupakan komponen rem tromol yang berbentuk kabel baja yang biasa dipakai
untuk menarik sistem rem tromol. Jenis kabel yang dipakai tidak jauh berbeda dengan jenis kabel baja
yang lainnya. Fungsi utama parking brake cable adalah menghubungkan gerakan tuas rem parkir dengan
parking brake lever yang posisinya berada dalam sistem rem tromol.
Pengertian Rem Cakram

Rem cakram atau disc brake adalah salah satu sistem pengereman mobil yang konsep kerjanya
memanfaatkan komponen tambahan berupa disc rotor atau piringan yang akan dijepitkan oleh
dua buah Kanvas rem, agar bisa memperlambat putaran ban.

Rem cakram mobil memiliki radiasi panas yang lebih baik dan saat cakram terkena dengan air,
maka proses keringnya terbilang cepat. Desain rem cakram juga sangatlah bagus. Setidaknya
ada beberapa komponen rem cakram dan cara kerjanya yang perlu diketahui.

Komponen & Cara Kerja Rem Cakram


1. Kaliper Rem
Kaliper rem atau caliper adalah salah satu komponen yang penting dalam rem cakram pada
mobil. Karena kaliper akan melakukan gerakan yang mekanis guna menjepit kampas rem di
bagian piringan cakram. Kaliper juga sering disebut sebagai penopang kampas rem
beserta piston brake.

Kaliper rem akan bekerja dengan menggunakan tekanan hidrolik yang dihasilkan dari ubahan
tekanan minyak rem yang masuk melalui selang atau kabel rem. Setidaknya ada 2 tipe kaliper
rem yang perlu diketahui yaitu kaliper jenis floating dan fixed.

Floating Caliper adalah salah satu kaliper rem yang posisinya berada di bagian brake support
caliper dan tipe kaliper ini nantinya akan bergeser dan bergerak ke bagian kiri atau kanan.
Pada kaliper floating, maka piston rem hanya tersedia untuk satu sisi saja. Pada saat piston
mobil bergerak mendorong kampas rem cakram, maka sisi lainnya akan menjepit bagian
kampas rem di sebelahnya.

Fixed Caliper adalah kaliper yang posisinya menyatu dengan brake support caliper dan hal ini
membuat kaliper tetap diam dan akan bekerja untuk menekan kampas rem yaitu piston remnya
saja.

2. Kampas Rem
Kampas rem, pad rem, atau brake pads adalah salah satu komponen dalam rem cakram yang
berfungsi untuk melakukan penekanan pada bagian piringan cakram, sehingga mampu
memberikan daya gesek untuk menghentikan putaran dari rem cakram.

Pastikan anda memilih kampas rem yang dibuat oleh perusahaan ternama, sehingga anda bisa
mendapatkan kampas rem yang berkualitas dengan bahan bagus. Bahan pembuatan kampas
rem berasal dari keramik, asbes, siter dan semi metal.

Pemilihan bahan kampas rem bisa menjadi bahan pertimbangan anda dalam membeli kampas
rem. Pada dasarnya, kerja dari kampas rem sangatlah berat, karena harus melakukan gaya
gesek yang besar dan kampas rem harus bisa menghentikan putaran piringan cakram secara
optimal.

Semakin mahal harga kampas rem biasanya akan memiliki harga yang semakin mahal dan hal
ini menjadi alasan utama mengapa kampas rem untuk mobil sport memiliki harga yang sangat
tinggi.

3. Piringan Cakram
Piringan cakram atau disc brake adalah komponen rem cakram yang akan langsung terhubung
dengan poros as roda yang akan berputar dengan mengikuti putaran dari roda. Komponen rem
cakram ini menjadi bagian inti dari rem cakram mobil.

Piringan cakram akan berfungsi sebagai media yang akan dijepit atau ditekan oleh kampas
rem, sehingga munculah proses pengereman pada mobil. Bahan yang biasanya dipakai dalam
piringan cakram yaitu besi cor.

Ada beberapa piringan yang terbuat dari komposit matriks keramik atau komposit karbon dan
bahan ini biasanya dipakai untuk membuat piringan mobil mewah dengan kecepatan yang
tinggi. Bahan komposit karbon dan keramik bisa melepaskan panas lebih cepat dibandingkan
besi cor.

Ada 2 tipe piringan cakram mobil yang populer di Indonesia sampai sekarang yaitu solid
disc dengan ventilated disc. Solid disc adalah tipe yang bentuknya sangat solid dengan tingkat
ketebalan yang tinggi dan terdapat lubang-lubang di sekitaran piringan. Namun untuk daya
pengereman sangatlah bagus, karena daya cengkram nya sangat kuat.

Ventilated disc adalah tipe piringan cakram yang memiliki desain unik, karena ada lubang-
lubang di bagian piringannya dan lubang dibuat dengan tujuan untuk mempercepat proses
pendinginan, sehingga bisa lebih cepat dalam melepaskan panas.

4. Caliper Bracket

Caliper bracket atau brake support caliper memang tidak bisa dilepaskan dari satuan rem
cakram mobil, karena caliper bracket berguna sebagai tempat untuk memasangkan caliper dan
hal ini akan membuat caliper berada pada tempatnya, sehingga tidak akan bergerak.

5. Piston Brake
Piston brake posisinya berada di dalam caliper yang bentuknya menyerupai tabung dengan
ujung desain yang groove atau coakan. Piston brake berfungsi untuk menekan atau mendorong
bagian kampas rem ke piringan cakram, agar putaran roda bisa lebih rendah atau berhenti.

6. Seal Piston

Seal piston adalah salah satu bagian piston yang terbuat dari minyak rem, sehingga memiliki sifat yang
tahan terhadap panas. Seal piston berfungsi untuk mencegah terjadinya kebocoran minyak rem yang bisa
mengalir pada saat tuas rem sedang diinjak. Seal piston dapat membantu menarik piston supaya kembali
mundur saat proses pengereman.

7. Master Silinder
Master silinder akan bekerja dengan mengubah gerakan mekanis pada bagian pedal rem menjadi tekanan
hidrolik. Master silinder memiliki komponen sistem yang langsung terhubung dengan pedal rem dan dari
piston lah akan terjadi penekanan pada fluida atau minyak rem. Ada 2 tipe master silinder yang populer di
Indonesia yaitu master silinder tipe tandem dengan tipe tunggal.

Tipe tandem adalah master silinder yang memiliki dua outlet hose dan dua buah piston yang bisa
memisahkan antara pengendalian roda belakang dengan roda bagian depan. Apabila salah satu piston tidak
bekerja dengan baik, maka piston yang satunya akan tetap melakukan proses pengereman, sehingga akan
aman dipakai.

Tipe tunggal adalah master silinder yang hanya membawa satu outlet hose dan satu piston saja. Satu bagian
ini memiliki fungsi yang sama yaitu mengendalikan keempat roda dengan baik. Secara keamanan, tipe
tunggal memang kurang, karena saat terjadinya kerusakan dan kondisi yang memburuk, maka sistem
pengereman akan sangat terganggu.

8. Reservoir Tank
Reservoir tank adalah komponen rem cakram yang berfungsi untuk menampung minyak rem cadangan yang
biasanya terpasang secara menyatu dengan bagian master silinder. Pada bagian tabungnya juga sudah
terpasang sebuah sensor untuk mendeteksi tingkat ketinggian volume minyak rem.

9. Brake Fluid

Dalam kondisi yang normal, maka volume dari minyak rem harusnya tidak akan berkurang dan saat
berkurang berarti ada sebuah kebocoran. Minyak rem juga tidak akan memiliki kinerja yang optimal, apabila
kondisinya sudah kotor.

Brake fluid atau minyak rem berfungsi sebagai media penghantar yang mampu menghasilkan tenaga dorong
dari pedal rem ke bagian caliper, hal ini akan membuat kampas rem menjepit bagian piringan cakram.

Minyak rem memang terbagi menjadi beberapa spesifikasi berdasarkan dari titik didih setiap tipe yang
diperjelas dengan adanya standarisasi pada bagian kemasan yang bertuliskan atau ditandakan dengan dot 3
dan dot 4.

Para pemilik mobil pasti harus memperhatikan spesifikasi dari minyak rem yang akan dipakai dalam mobil,
sehingga proses pengereman akan bekerja dengan baik dan tepat.

10. Booster Rem


Booster rem adalah komponen rem cakram yang terbuat dari membran yang terhubung dengan bagian intake
manifold. Booster rem berfungsi sebagai assist yang bisa membantu meringankan tenaga penekanan pedal
rem, tanpa harus mengurangi daya pengereman.

Booster rem juga bisa melipat gandakan energi pengereman pada saat pengendara melakukan proses
pengereman. Hal ini membuat pengendara tidak membutuhkan tenaga yang besar dalam proses pengereman.
Pengemudi akan merasa ringan saat menginjak pedal rem dengan adanya bantuan dari komponen booster
rem.

11. Selang Hidrolik

Selang hidrolik merupakan salah satu komponen inti yang ada dalam rem cakram, karena selang hidrolik
akan melakukan distribusi minyak rem ke berbagai caliper rem dengan tekanan hidrolik yang berlangsung.

12. Pedal Rem


Pedal rem adalah komponen rem cakram yang berfungsi untuk membantu mengaktifkan sistem pengereman
sebuah kendaraan. Pada umumnya, pedal rem dibuat dengan lengan atau tuas yang panjang dan gunanya
untuk menyesuaikan kebutuhan pengereman para pengemudi.

Anda mungkin juga menyukai