Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

NAMA :Falentinus Geraldus Tai


KELAS : X TKRO 1
Pendahuluan

Sistem kelistrikan dan sensor merupakan komponen penting dalam motor dan mobil
modern. Sistem kelistrikan bertanggung jawab untuk menyediakan daya listrik yang
diperlukan untuk menjalankan berbagai sistem dan komponen di dalam motor dan mobil.
Sedangkan sensor berperan dalam mendeteksi dan mengukur berbagai parameter yang
diperlukan untuk mengontrol dan memantau kinerja motor dan mobil.
DAFTAR ISI

1.SISTEM KELISTRIKAN PADA MOTOR


2.SISTEM KELISTRIKAN PADA MOBIL
3.SENSOR PADA MOBIL
4.SENSOR PADA MOTOR
Sistem kelistrikan sepeda motor

Komponen Sistem Kelsitrikan Motor dan Fungsinya

1. Baterai

Baterai adalah sumber arus bagi sistem kelistrikan motor. Namun, pada sepeda motor fungsi
baterai sebenarnya tidak terlalu keras karena baterai ini hanya diperlukan ketika kita menyalakan
sistem kelistrikan ketika mesin masih mati. Contohnya pada sistem starter.

Ini karena suplai arus listrik utama akan dipenuhi oleh komponen spul selaku altnator yang
menghasilkan listrik. Saat spul bekerja, fungsi baterai tidak lagi senagai sumber arus melainkan
sebagai penyimpan arus listrik.

Meski bentuk baterai motor itu lebih kecil dibandingkan baterai mobil namun voltasenya masih
sama yakni 12 volt. Yang berbeda hanyalah daya dari baterai tersebut, baterai motor yang
ukurannya lebih kecil jelas dayanya juga lebih kecil.

2. Spul dan kiprok

Komponen berikutnya juga termasuk dalam power suplai kelistrikan motor. Spul berfungsi
layaknya generator yang bertugas menghasilkan arus listrik, sementara kiprok atau regulator
bertugas meregulasi listrik yang dihasilkan spul
Ini karena arus listrik yang dihasilkan tidak konstan pada satu titik tegangan. Tegangan listrik ini
bervariasi tergantung RPM mesin, artinya saat RPM rendah tegangannya juga rendah ( dibawah
12 V), begiru pula ketika RPM tinggi tegangan yang terbentuk lebih dari 14 volt.

Tugas kiprok untuk mencegah terjadinya over charging untuk mengamankan rankaian
kelistrikan.

3. Switch and Module

Switch adalah sakelar yang berfungsi sebagai tempat mengaktifkan sebuah sistem kelistrikan.
Kita bisa menemukan saklar ini pada stang motor, ada banyak saklar yang didominasi oleh saklar
lampu.

Beberapa switch yang ada pada motor secara umum adalah seperti berikut ;

 Saklar lampu utama (low beam)


 Saklar lampu jauh (high beam)
 Saklar sein kiri dan kanan
 Saklar klakson
 Saklar Starter
 Saklar lampu flash (optional)

Selain dari saklar, ada pula komponen pengontrol yang bergerak secara otomatis. Namanya
module, fungsi module ini sebenarnya hampie sama dengan switch manual yakni untuk
mengaktifkan sebuah sistem kelistrikan secara otomatis sesuai kondisi yang di tetapkan.

Artinya, kita tidak perlu melakukan pengaktifan secara manual. Contohnya bisa anda lihat pada
engine management system yang terdapat pada motor injeksi.

Disitu, sistem bahan bakar digerakan oleh ECU yang bisa mengatur suplai bensin secara
otomatis.

4. Wiring
Wiring atau kabel merupakan serangkaian kabel yang berfungsi menghubungkan arus listrik dari
power source melewati saklar dan sampai ke beban.

Karena didalam sistem kelistrikan motor itu banyak macamnya, maka wiring ini juga dibedakan
menggunakan sistem warna. Contoh untuk menentukan masa maka kabel yang dipakai itu
berwarna hitam, sedangkan untuk kabel yang mengandung powee source biasanya berwarna
merah.

Sistem pembedaan warna ini ditujukan untuk mempermudah pendeteksian masalah apabila ada
gangguan kelistrikan pada motor.

5. Load atau beban

Load atau beban merupakan ujung tombak dari suatu rangkaian kelistrikan yang berfungsi untuk
melakukan perubahan energi dari listrik menjadi energi yang diinginkan.

Didalam motor ada banyak load seperti misalnya lampu. Lampu (bolam/LED) merupakan beban
yang mengubah energi listrik menjadi cahaya. Selain itu ada juga klakson yang mengubah energi
listrik menjadi suara.

Selain pada area body, load juga bisa kita temukan pada mesin. Contohnya busi yang mengubah
energi listrik menjadi percikan api dan injektor yang mengubah energi listrik menjadi gerakan
membuka katup.

6. Pengaman rangkaian

Satu lagi komponen yang tak kalah penting pada sistem elektrikal sepeda motor adalah
komponen pengaman rangkaian. Komponen yang masuk dalam pengaman ini adalah fuse dan
relay.

Fuse akan mencegah terjadinya aliran arus listrik berlebih yang bisa menyebabkan kebakaran
pada suatu rangakaian kelistrikan. Sementara relay dipakai untuk mengamankan kelompok
komponen saklar dari arus besar.

Kedua komponen ini, tidak terlepaskan pada sebuah sistem kelistrikan baik pada mobil maupun
sepeda motor.
Komponen Sistem Kelistrikan Mobil Beserta Fungsinya

1. Suply Arus

Komponen pertama yaitu komponen penyuplai arus. Kelompok komponen ini berfungsi cukup
penting yakni menyediakan arus listrik yang akan digunakan untuk menghidupkan berbagai
sistem elektrikal.

Komponen yang masuk kedalam kelompok penyuplai arus adalah Baterai dan Altenator. Baterai
mobil umumnya akan menyuplai listrik dengan tegangan 12 Volt. Sementara Altenator bisa
menghasilkan listrik hingga 14 Volt. Pada truk atau bus, mungkin kita akan melihat lebih dari
satu baterai. Memang sistem elektrik pada kendaraan besar umumnya bekerja pada tegangan 24
Volt. Sehingga perlu dua buah baterai seri.

2. Input

Untuk input sendiri, fungsinya sebagai komponen untuk mendeteksi kapan sebuah sistem akan
aktif. Komponen input contohnya saklar dan sensor.Pada sistem penerangan misalnya, ada
banyak lampu yang diaktifkan melalui sebuah switch atau saklar. Saat kita mengaktifkan saklar
maka lampu akan menyala. Itulah fungsi saklar, sebagai input untuk mendeteksi kapan pengguna
menekan tombol saklar.
Ada banyak saklar pada mobil antara lain ;

 Headlamp Switch
 Horn Switch
 Turning Signal Switch
 Hazzard Switch
 Foglamp Switch
 Wiper & Washer Switch
 Power windows Switch

Sementara untuk input sensor, ada pada mobil yang mengusung sistem computerized. Fungsinya
sama seperti saklar untuk mendeteksi suatu keadaan, namun bukan input dari manusia melainkan
input dari suatu keadaan. Biasanya jika ada komponen sensor, maka ada komponen kontrol
sebagai processor.

3. Sistem Control

Sistem control hanya terdapat pada mobil yang mengusung sistem Computerized Analytic.
Mobil-mobil ini menggunakan rangkaian processor komputer untuk mengaktifkan kinerja mesin
dan body mobil.

Sistem pengontrol ini bekerja lebih canggih, karena sistem ini mampu mengaktifkan sebuah
sistem pada mobil tanpa memerlukan input dari pengguna.

Contohnya, pada sistem Anti Crash. Saat sensor mendeteksi jarak kendaraan yang terlalu dekat,
maka sistem rem akan aktif walaupun pengemudi tidak menekan pedal rem.

Contoh Sistem control pada mobil antara lain ;

 ECM (Engine Control Module)


 PCM ( Powertrain Control Module)
 ABS Control Module
 Headlamp Control Module
 Transmission Control Module

4. Output atau Aktuator

Ada input, ada juga output. Jika input fungsinya untuk mendeteksi, maka komponen output
berfungsi sebagai aktivasi sistem elektrikal. Contoh aktuator bisa anda temukan pada lampu-
lampu dan komponen mesin.

Contoh aktuator pada body mobil antara lain ;

 Bulb (Lampu bolam)


 LED
 Motor window
 Motor Wiper
 Washer Pump

Contoh aktuator pada mesin antara lain

 Injector
 Valve Timming Adjuster
 Thermostat
 Engine Fan
 Solenoid Turbo
5. Wiring Harness

Komponen terakhir yang tak kalah penting adalah rangkaian kabel atau
wiring harness. Fungsinya untuk mengalirkan listrik dari baterai menuju seluruh bagian
elektrikal.

Meski terlihat seperti kabel biasa, namun apabila terjadi kerusakan pada salah satu kabel, maka
anda perlu mengganti satu rangkaian Wiring. Hal ini karena baik resistansi kabel, panjang kabel,
dan kondisi socket sudah disesuaikan.

Ada banyak rangkaian wiring pada mobil, contohnya wiring mesin. Pada wiring mesin, semua
kabel akan terintegrasi menjadi satu rangkaian. Sehingga ketika terjadi masalah wiring akan
lebih mudah untuk terdeteksi letak masalahnya.
SENSOR-SENSOR PADA MOBIL

1. Intake Air Temperature (IAT)

Jenis yang pertama adalah IAT atau Intake Air Temperature, fungsi dari sensor yang satu ini
yaitu untuk mengukur suhu udara yang nantinya akan masuk kedalam intak manifold. Dan
biasanya sensor ini terletak berdekatan dengan komponen filter udara.

2. Throtle Position Sensor (TPS)

Kemudian sensor TPS atau Throtle Position Sensor. Yang dimana sensor ini merupakan sensor
untuk mengukur sudut buka katup gas. Ketika sensor ini bekerja, maka secara otomatis sedikit
banyaknya bahan bakar yang akan masuk ke ruang bakar telah di tentukan oleh sensor ini.
Biasanya sensor ini bisa kita jumpai pada mobil modern yang sudah menggunakan sistem EFI.
3. Mass Air Flow (MAF)

Mass Air Flow atau sering juga di sebut sensor MAF juga menjadi salah satu sensor penting pada
sebuah mobil. Pasalnya sensor ini berfungsi untuk menghitung masa udara yang akan masuk
kedalam intake melalui alira udara sehingga bisa dipastikan asupan udara pada ruang bakar
benar-benar akan pas dan sesuai.

4. Manifold Air Pressure (MAP)

MAP atau Manifold Air Pressure ini merupakan sebuah sensor yang digunakan untuk mengukur
tekanan udara didalam intake manifold. Secara fungsinya, tentu saja sensor ini menggantikan
vacum advancer yang ada pada bagian pengapian konvensional untuk mengatur timin pengapian
sesuai dengan beban mesin ketika bekerja.
5. Crankshaft Position Sensor (CKPs)

Pada mobil modern untuk menentukan sistem pengapian dan sistem pengisian juga sudah
dilakukan secara elektronik dengan memanfaatkan sensor CKPs atau Crankshaft Position Sensor
yang biasanya terletak pada bagian blok mesin. Sensor ini secara umum memiliki fungsi untuk
mengetahui kecepatan mesin atau RPM mesin ketika mesih dalam kondisi hidup.

6. Camshaft Position Sensor (CMPs)

Hampir sama seperti sensor CKPs, sensor CMPs atau Camshaft Position Sensor juga digunakan
pada bagian camshaft namun sensor ini terletak pada bagian kepala silinder. Fungsi utama dari
sensor yang satu ini adalah untuk mengetahui posisi top pada salah satu silinder yang ada pada
mesin mobil tersebut.
7. Vehicle Speed Sensor (VSS)

Bagi kalian peengguna mobil yang selalu memperhatikan kecepatan mobil saat berjalan. Maka
salah satu komponen sensor pada mobil yang satu ini harus selalu terjaga kondisinya. Sensor
bernama Vehicke Speed Sensor (VSS) merupakan sensor yang mungkin cukup penting
keberadaannya pada unit mobil.

9. Oxygen Sensor

Mengetahui emisi yang di keluarkan oleh mesin mobil tentunya menjadi hal penting yang tidak
boleh kita biarkan. Maka dari itu beberapa mobil modern atau mobil keluaran terbaru saat ini
sudah di lengkapi dengan Oxygen Sensor untuk mendeteksi kadar oksigen didalam gas buang.
10. Oil Pressure Sensor

Oil Pressure Sensor juga menjadi salah satu komponen sensor yang cukup penting keberadaanya
pada sebuah mobil. Dimana sensor ini akan mendetekni tekanan oli didalam mesin. Jadi ketika
mesin sedang menyala dan tekanan oli didalam mesin berkurang, maka sensor ini akan
mengirimkan peringatan lewat lampu indikator mobil.

11. Water Temperature Sensor (WTS)

Selain itu ada juga sensor WTS atau Water Temperature Sensor. Sensor ini berfungsi untuk
mendeteksi suhu air pendingin yang mengimplementasikan suhu mesin. Sinyal dari sensor ini
akan digunakan untuk menghidupkan cooling fan guna mendinginkan radiator. Dan dalam satu
unit mobil biasanya terdapat dua sensor WTS yang terletak sebelum radiator dan setelah radiator.
12. Fuel Level Sensor

Meski terletak jauh dari mesin, namun sensor pada mobil ini juga masih berhubungan dengan
kinerja mesin. Yang dimana Fuel Level Sensor ini akan mendeteksi sedikit banyaknya jumlah
bahan bakar yang ada didalam tangki bahan bakar yang kemudian sinyal dari sensor tersebut
akan langsung di kirimkan ke MID dengan fuel bar.

13. Fuel Tank Pressure Sensor

Tidak jauh berbeda dengan Fuel Level Sensor, sensor yang satu ini juga terletak cukup jauh dari
mesin. Namun sensor ini bertugas cukup penting bagi pengendara, karen sensor ini akan
mendeteksi tekanan bahan bakar yang ada didalam tangki bahan bakar.
14. Brake Pedal Sensor

Terlepas dari performa mesin, sensor pada mobil yang berikutnya adalah sensor Brake Pedal.
Yang dimana sensor ini akan mendeteksi apakah pedal rem berada pada posisi terinjak atua
bahkan tidak. Yang dimana komponen ini biasanya begitu penting pada beberapa mobil
matic. Pasalnya ketika pedal rem tidak terinjak maka mobil tidak akan bisa start.

15. Fuel Rail Pressure Sensor

Selanjutnya ada yang namanya Fuel rail Pressure Sensor. Fungsi utama dari sensor ini adalah
untuk menentukan pompa tekanan tinggi yang nantinya akan digunakan untuk memompa agar
tidak terjadi over pressure pada bagian fuel rail. Dengan adanya sensor ini tentu saja tidak akan
ada yang namanya kelebihan bahan bakar di dalam ruang pembakaran.
16. Fuel Temperature Sensor

Fuel Temperatur adalah suhu yang ada pada bahan bakar yang akan melewati fuel line. Untuk
tetap menjaga kondisi suhu bahan bakar terseut, disertakanlah sebuah sensor Fuel Temperature
agar kondisi suhu tetap terpantau. Pasalnya jika tidak ada sensor ini maka khususnya mesin
diesel akan terpengaruh kinerjanya.

17. Fuel Line Pressure Sensor

Kemudian ada juga sensor Line Pressure, sesuai dengan namanya, sensor ini berfungsi untuk
mendeteksi tekanan bahan bakar didalam sistem bahan bakar. Semoga ini bertujuan untuk
mengatur kinerja fuel pump yang ada pada rangkaian mobil agr tekanan dari darlam sistem
bahan bakar tidak melemah atau drop atau tidak berlebih.
18. Refrigerant Pressure Sensor

Jika bicara mengenai sistem AC mobil, kita tahu bahwa ada banyak sekali komponen AC
mobil yang terdapat didalam rangkaian tersebut. Salah satu diantaranya adalah Refrigerant
Pressure Sensor. Yang dimana sensor ini berbentuk cairan yang akan berfungsi untuk menyerap
panas latent didalam sistem AC mobil.

19. Turbo Boost Sensor

Kemudian ada juga yang namanya sensor Turbo Bost. Sesuai namanya, sensor ini biasanya
hanya akan bisa kita temukan di mobil modern yang sudah dilengkapi turbo dengan variable
noozle. Fungsi utama dari sensor ini yaitu untuk mendeteksi tekanan udara yang disemburkan
oleh turbocharger karena ketika tekanan tersebut kurang atau lebih akan berpengaruh terhadap
performa mesin.
20. Knock Sensor

Dan sensor pada mobil yang terakhir adalah Knock Sensor. Fungsi utama dari sensor ini yaitu
untuk mendeteknsi ketukan atau knocking pada mesin mobil. Dimana ketukan atau knocking
tersebut akan terjadi akibat pembakaran yang mungkin tidak sempurna. Alhasil akan membuat
mesin mengeluarkan suara ketukan ketika mesin tersebut hidup.
SENSOR-SENSOR PADA MOTOR

1.Throttle Position Sensor (TPS)

“Berfungsi untuk mendeteksi sudut bukaan throttle valve di throttle body sebagai input data
mapping di ECM,” ujar Reza kepada kumparan.

Data yang berasal dari sensor TPS tersebut digunakan untuk mengkalkulasi seberapa banyak
bahan bakar yang dibutuhkan untuk disemprotkan ke ruang bakar.

2.Manifold Absolute Pressure (MAP)

MAP berfungsi mendeteksi jumlah udara yang masuk ke ruang bakar melalui perubahan tekanan
pada intake manifold sebagai input data mapping di ECM,” jelas Reza.

Sensor ini bertugas mengukur volume udara agar ideal ketika bercampur dengan bahan bakar di
ruang bakar.
3.Intake Air Temperature (IAT)

Sensor IAT berfungsi mendeteksi suhu udara yang akan masuk ke ruang bakar. Sensor ini
biasanya terletak pada jalur masuk udara sebelum ke filter udara.

IAT memiliki komponen elektronik yang mempunyai sifat tahan bernama Thermistor yang dapat
berubah-ubah karena suhu sekitar.

Hasil data yang dihasilkan oleh Thermistor ini kemudian akan dibaca ECM untuk menentukan
seberapa lama debit semprotan bahan bakar yang akan ditembak oleh injektor.

4.Crank Angle Sensor (CKP)

Sensor CKP berfungsi mendeteksi putaran mesin dan sudut crankshaft pada saat berada di posisi
Titik Mati Atas, sehingga ECM dapat mengatur waktu penyemprotan bahan bakar serta koil agar
mesin dapat bekerja secara optimal
5.Engine Oil Temperature (EOT)

Sensor EOT berfungsi mendeteksi perubahan suhu yang ada di dalam mesin, umumnya sensor
ini ditempatkan dekat kepala silinder.

“Fungsinya mendeteksi suhu mesin melalui media oli sebagai input data mapping di ECM,” kata
Reza.

Nah, jika misalnya mesin mengalami panas berlebih atau overheat, sensor akan mendeteksi dan
mengirimkan datanya ke ECM kemudian diteruskan ke lampu indikator suhu yang ada pada
meter klaster.

6.Engine Coolant Temperature (ECT)

Mirip seperti sensor EOT, sensor ECT menggunakan cairan pendingin sebagai media untuk
mendeteksi perubahan suhu.

Jika mesin mengalami panas berlebih, maka sensor akan mengirimkan data ke ECM untuk
diteruskan sebagai perintah mengaktifkan kipas radiator.
7.Sensor O2

Sensor yang satu ini mudah terlihat karena biasanya terletak pada leher knalpot motor.

Sensor ini fungsinya untuk memperbaiki campuran udara dan bahan bakar selama buang,”
pungkas Reza.

Sehingga juga mempengaruhi gas buang yang dihasilkan menjadi lebih ramah lingkungan.

8.Intake Air Cut Valve/Fast Idle Solenoid

Sensor ini berfungsi untuk mengatur jumlah udara yang masuk saat putaran mesin idle sehingga
memudahkan proses starter ketika mesin baru pertama kali dihidupkan. Kalau pada motor
karburator fungsinya mirip fitur choke untuk menjaga langsam mesin.

Anda mungkin juga menyukai