Anda di halaman 1dari 6

Komponen Sistem Kelistrikan Mobil Beserta

Fungsinya
Meski awalnya mobil merupakan benda mekanikal yang dapat bergerak karena proses mekanis
pada mesin dan powertrain, tak bisa dipungkiri keberadaan komponen-kompenen elektrik
pada sebuah mobil menjadi kebutuhan wajib.

Contoh sederhana adalah lampu. Lampu masuk kedalam sistem elektrikal, karena bekerja
dengan prinsip perpindahan elektron. Dan lampu memiliki fungsi cukup vital pada mobil
khususnya dimalam hari. Contoh lain, di era sekarang dimana mobil-mobil berlabel green car
atau ramah lingkungan sangat mendominasi, kebutuhan akan komponen elektrikal menjadi
cukup penting. Komponen ini secara langsung akan mengatur kinerja mesin seperti sistem DLI,
sistem EFI atau sistem ESA.

Sehingga dapat disimpulakn, komponen kelistrikan tidak hanya menjadi pelengkap melainkan
menjadi komponen utama pada kendaraan. Lantas apa saja yang termasuk sistem kelistrikan
mobil dan Apa saja komponen kelistrikan mobil itu ? cari tahu jawabanya pada pembahasan
dibawah.

Pengertian Sistem Kelistrikan Mobil

Sistem elektrikal adalah sebuah rangkaian yang bekerja menggunakan prinsip kelistrikan yakni
perpindahan elektron dari sumber menuju beban yang bertujuan untuk kepentingan tertentu.

Pada sistem elektrik, kita mengenal rangkaian seri dan pararel. Mana yang digunakan untuk
kelistrikan kendaraan ? dua-duanya dipakai dalam setiap rangkaian karena antara ser dan
paralel memiliki karakter tersendiri.

Mungkin, diantara kita mengenal sistem kelistrikan mobil itu terduri dari lampu saja. Tapi
sistem ini tidak hanya terpaku pada lampu-lampu saja. Secara umum ada 5 macam sistem
kelistrikan pada mobil.

1. Sistem Penerangan ( Contoh : Lampu kepala, lampu tail, fog lamp)


2. Sistem kelistrikan body ( Contoh : Wiper, power windows, Defogger)
3. Sistem kelistrikan mesin ( Contoh : EFI, DLI, ESA, DBW)
4. Sistem hiburan ( contoh : rasdio, mp3 player, MID)
5. Sistem elektrikal tambahan ( termasuk sistem keamanan alarm, immobilizer dan
sistem pengatur udara kabin)
Dari, semua sistem kelistrikan yang terdapat pada mobil maka komponen-komponen
kekistrikan mobil dapat dikelompokan menjadi 5 macam yaitu ;

Suplai Arus
Input
Sistem control
Output/Aktuator
Wiring Harness

Selengkapnya bisa anda simak pada pembahasan dibawah.

Komponen Sistem Kelistrikan Mobil Beserta Fungsinya

1. Suply Arus

Komponen pertama yaitu komponen penyuplai arus. Kelompok komponen ini berfungsi
cukup penting yakni menyediakan arus listrik yang akan digunakan untuk
menghidupkan berbagai sistem elektrikal.

Komponen yang masuk kedalam kelompok penyuplai arus adalah Baterai dan
Altenator. Baterai mobil umumnya akan menyuplai listrik dengan tegangan 12 Volt.
Sementara Altenator bisa menghasilkan listrik hingga 14 Volt. Pada truk atau bus,
mungkin kita akan melihat lebih dari satu baterai. Memang sistem elektrik pada
kendaraan besar umumnya bekerja pada tegangan 24 Volt. Sehingga perlu dua buah
baterai seri.
2. Input

Untuk input sendiri, fungsinya sebagai komponen untuk mendeteksi kapan sebuah
sistem akan aktif. Komponen input contohnya saklar dan sensor.

Pada sistem penerangan misalnya, ada banyak lampu yang diaktifkan melalui sebuah
switch atau saklar. Saat kita mengaktifkan saklar maka lampu akan menyala. Itulah
fungsi saklar, sebagai input untuk mendeteksi kapan pengguna menekan tombol
saklar.

Ada banyak saklar pada mobil antara lain ;

Headlamp Switch
Horn Switch
Turning Signal Switch
Hazzard Switch
Foglamp Switch
Wiper & Washer Switch
Power windows Switch

Sementara untuk input sensor, ada pada mobil yang mengusung sistem computerized.
Fungsinya sama seperti saklar untuk mendeteksi suatu keadaan, namun bukan input
dari manusia melainkan input dari suatu keadaan. Biasanya jika ada komponen sensor,
maka ada komponen kontrol sebagai processor.

3. Sistem Control
Sistem control hanya terdapat pada mobil yang mengusung sistem Computerized
Analytic. Mobil-mobil ini menggunakan rangkaian processor komputer untuk
mengaktifkan kinerja mesin dan body mobil.

Sistem pengontrol ini bekerja lebih canggih, karena sistem ini mampu mengaktifkan
sebuah sistem pada mobil tanpa memerlukan input dari pengguna.

Contohnya, pada sistem Anti Crash. Saat sensor mendeteksi jarak kendaraan yang
terlalu dekat, maka sistem rem akan aktif walaupun pengemudi tidak menekan pedal
rem.

Contoh Sistem control pada mobil antara lain ;

ECM (Engine Control Module)


PCM ( Powertrain Control Module)
ABS Control Module
Headlamp Control Module
Transmission Control Module

4. Output atau Aktuator


Ada input, ada juga output. Jika input fungsinya untuk mendeteksi, maka komponen
output berfungsi sebagai aktivasi sistem elektrikal. Contoh aktuator bisa anda
temukan pada lampu-lampu dan komponen mesin.

Contoh aktuator pada body mobil antara lain ;

Bulb (Lampu bolam)


LED
Motor window
Motor Wiper
Washer Pump

Contoh aktuator pada mesin antara lain

Injector
Valve Timming Adjuster
Thermostat
Engine Fan
Solenoid Turbo

5. Wiring Harness
Komponen terakhir yang tak kalah penting adalah rangkaian kabel atau
wiring harness. Fungsinya untuk mengalirkan listrik dari baterai menuju seluruh
bagian elektrikal.

Meski terlihat seperti kabel biasa, namun apabila terjadi kerusakan pada salah satu
kabel, maka anda perlu mengganti satu rangkaian Wiring. Hal ini karena baik
resistansi kabel, panjang kabel, dan kondisi socket sudah disesuaikan.

Ada banyak rangkaian wiring pada mobil, contohnya wiring mesin. Pada wiring mesin,
semua kabel akan terintegrasi menjadi satu rangkaian. Sehingga ketika terjadi
masalah wiring akan lebih mudah untuk terdeteksi letak masalahnya.

Anda mungkin juga menyukai