Anda di halaman 1dari 2

Fungsi sensor MAP (Manifold Absolute Pressure) pada mobil ternyata cukup penting.

Terutama pada sebuah mesin mobil injeksi D-EFI, tepatnya pada sistem pembakaran,
terdapat sebuah komponen yang disebut Manifold Absolute Pressure Sensor atau MAP
Sensor. 

Sensor ini berbeda dari Mass Air Flow Sensor atau sensor MAF pada mobil jenis L-EFI
meski keduanya sama-sama berhubungan dengan udara yang masuk ke sistem pembakaran. 

Komponen bahan bakar mobil terdiri dari berbagai bagian yang perlu diperhatikan. Salah
satunya karburator mobil.Anda juga patut memperhatikan masalah yang mungkin saja bisa
terjadi seperti karburator banjir. 

Untuk lebih mengenal komponen yang satu ini, berikut ulasan mengenai fungsi sensor MAP
pada sebuah mobil injeksi. 

1. Mengukur besarnya tekanan udara dalam intake manifold

Fungsi sensor MAP yang utama adalah mengukur besarnya tekanan udara di dalam intake
manifold sistem pembakaran mobil. 

Caranya adalah memanfaatkan selang vakum yang berada di antara sensor MAP dengan
intake manifold. Dari selang tersebut dapat diketahui nilai kevakuman intake manifold.
Namun, ada juga sensor MAP yang diletakkan dalam intake manifold sehingga bisa langsung
mengukur tekanan udara.

Saat mesin mobil menerima beban berat, maka putaran mesin pun ikut memberat, hasilnya
tekanan udara di dalam intake manifold pun cenderung menurun.

Sebaliknya, saat mobil tidak sedang menerima beban berat, putaran mesin pun menjadi
ringan, tekanan udara di dalam intake manifold pun akan meningkat.

2. Mendeteksi kondisi kevakuman pada intake manifold

Fungsi sensor MAP yang selanjutnya adalah untuk mendeteksi kondisi kevakuman pada
intake manifold. Dalam kondisi normal, kevakuman akan terjadi saat mesin hidup.

Besarnya kevakuman ini akan terus berubah-ubah, mengikuti gerak pedal gas. Gerak pedal
gas sangat mempengaruhi sudut bukaan throttle valve. 

Saat mesin dalam kondisi idle, maka throttle valve pun akan menutup dan menghambat aliran
udara masuk ke silinder. 
Hasilnya, kevakuman pun menjadi tinggi. Sebaliknya, saat mesin hidup dan pedal gas ditekan
dalam-dalam, throttle valve akan membuka dan membuat aliran udara masuk ke silinder
dengan lancar. Kevakuman pun rendah. Hal ini dapat dideteksi dengan adanya sensor MAP
pada sistem pembakaran. 

3. Menentukan nilai tahanan silicon chip agar injeksi bahan bakar bisa tetap sesuai

Berikutnya, sensor MAP juga bertugas untuk menentukan nilai tahanan silicon chip. Silicon
chip adalah bagian dari sensor MAP yang berfungsi mengatur jumlah penginjeksian bahan
bakar. 

Jika nilai tahanan silicon chip besar, maka tegangan yang melaluinya pun semakin besar
jumlahnya. Hasilnya, jumlah bahan bakar yang diinjeksikan pun semakin banyak.

Sebaliknya, jika nilai tahanan silicon chip kecil, maka tegangan yang melaluinya pun
semakin kecil. Dengan tegangan yang semakin kecil, jumlah bahan bakar yang diinjeksikan
pun semakin sedikit.

Nah, nilai tahanan silicon chip ini menyesuaikan tekanan dari intake manifold. Silicon chip
memiliki dua sisi yang berlawanan arah. 

Satu menghadap intake manifold dan sisi lainnya menghadap vacuum chamber. Tekanan
pada intake manifold terus berubah-ubah sehingga nilai tahanan silicon chip pun terus
berubah hingga menyebabkan perubahan bentuk.

4. Mengirimkan data tekanan udara pada manifold ke ECU

Fungsi sensor MAP yang terakhir adalah mengirimkan data tekanan manifold kepada ECU
(Electronic Control Unit). Pada mobil dengan sistem injeksi otomatis, seluruh pengaturannya
dilakukan secara otomatis. 

ECU inilah yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa seluruh proses injeksi tersebut
bisa berjalan normal.

Untuk itu, ECU didukung oleh beberapa sensor. Sensor MAP adalah salah satunya. Dengan
adanya sensor MAP yang mengirimkan data tekanan udara pada ECU, maka sistem injeksi
bahan bakar pun bisa berjalan secara otomatis. 
Ternyata, fungsi sensor MAP pada mobil dengan sistem injeksi sangat kompleks. Tanpa
adanya sensor ini, mustahil bagi sebuah mobil injeksi untuk bisa melaju.

Anda mungkin juga menyukai