Anda di halaman 1dari 15

No. Ujian 222.

3617

MAKALAH

Peran Sensor Pada Sistem Otomotif


Dosen : Isa Muhammad Sa’id, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh

Sugianto (1941220028)

D-IV TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI MALANG
TAHUN 2021
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang……………………………………………………………………… 2

2.1. Tujuan……………………………………………………………………………… 2

BAB 2 ISI

2.1. Pengertian sensor………………………………………………………………….. 3

2.2. Macam-macam sensor pada mobil dan fungsinya………………………………… 3

2.3. Tipe-tipe sensor pada mobil………………………………………………………. 10

2.4. Klasifikasi Sensor Pada Kendaraan……………………………………………….. 11

BAB 3 PENUTUP

3.1. Kesimpulan………………………………………………………………………… 14

3.2. Daftar Pustaka……………………………………………………………………… 14

1
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Salah satu cara agar mesin kendaraan tidak menggelitik adalah dengan melakukan
pengaturan waktu pembakaran (ignition timing) yang dilakukan oleh Electronic Control
Unit (ECU) yang sudah banyak digunakan pada kendaraan saat ini. Dalam upata tersebut,
ECU tak bekerja sendiri. Ada knock sensor yang membantu ECU mengetahui saat mesin
mengelitik. Pada bahasan otopedia kali ini tim redaksi KompasOtomotif akan membahas
mengenai fungsi dan cara kerja knock sensor. Baca juga: Pehobi 2-Tak Bakal Bertahan
Pakai Motor Meski Tak Lulus Uji Emisi Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota
Astra Motor (TAM) Didi Ahadi menjelaskan, knock sensor merupakan salah satu sensor
yang ada pada mesin injeksi EFI (Electronic Fuel Injection). “Knock sensor yang
dipasang pada mesin berguna untuk mendeteksi jika terjadi knocking atau getaran Serta
memerintahkan ECU untuk memajukan dan memundurkan pembakaran beberapa
derajat,” ucap Didi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (8/1/2021). Knocking merupakan
getaran yang berfrekuensi tinggi yang disebabkan oleh terjadinya ledakan atau
pembakaran yang prematur di dalam ruang bakar silinder atau pembakaran yang bukan
disebabkan oleh letupan bunga api busi. Biasanya disebabkan karena pengapian yang
terlalu maju.

1.2. Tujuan

Dapat mengetahui peran sensor dalam system otomotif.

2
BAB 2

ISI

2.1. Pengertian Sensor

Sensor adalah elemen yang mengubah sinyal fisik/kimia menjadi sinyal elektronik
yang dibutuhkan komputer. Umumnya sensor dibentuk dari transduser yang telah
mengubah besaran fisik atau kimia tersebut menjadi bentuk lain terlebih dahulu.

Sensor memiliki fungsi untuk mendeteksi keadaan mesin mulai dari bukaan


throtle gas, suhu mesin, kevakuman pada intake manifold dan lain sebagainya. Data dari
sensor tersebut kemudian diolah oleh ECU dan kemudian diteruskan ke aktuator. Dalam
sistem bahan bakar, aktuatornya adalah injektor yang berfungsi menyemprotkan bahan
bakar ke ruang bakar. Jadi besarnya bahan bakar yang disemprotkan diatur oleh ECU
berdasarkan informasi dari sensor sensor pada mesin EFI itu sendiri. Lalu seperti apa
bentuk sensor tersebut dan apa saja macamnya? Berikut penjelasan selengkapnya.

2.2. Macam-macam sensor pada mobil dan fungsinya

1. IAT (Intake Air Temperature) sensor 

Salah satu macam-macam sensor pada mobil dan fungsinya adalah IAT (Intake
Air Temperature), yakni untuk mengatur suhu udara yang masuk ke intake manifold.
Sensor IAT biasanya diletakkan dekat dengan filter udara.

2. MAF (Mass Air Flow Pressure) sensor

3
MAF (Mass Air Flow) sensor bertugas menghitung massa udara yang masuk ke
intake manifold melalui aliran udara yang masuk. Sensor pada mobil ini kadang juga
disebut dengan nama Air Flow Meter. 

3. TPS (Throttle Position Sensor) 

TPS (Throttle Position Sensor) berfungsi untuk mengukur sudut bukaan katup
gas. Sensor ini umum ditemukan pada mobil yang mengusung teknologi Electronic Fuel
Injection. Data dari TPS kemudian akan digunakan untuk menentukan seberapa banyak
bahan bakar yang harus disuntikkan ke dalam mesin. 

4. MAP (Manifold Air Pressure) sensor

MAP (Manifold Air Pressure) sensor memiliki fungsi untuk mengukur tekanan
udara di dalam intake manifold (menjaga kevakuman di dalam intake manifold). Sensor
ini menggantikan vacuum advancer pada sistem pembakaran konvensional yang masih
menggunakan karburator. Biasanya pada karburator bisa terjadi masalah
seperti karburator banjir, untuk itu AutoFamily diharapkan sering memperhatikan kondisi
karburator mobil Anda. 

5. CPS (Crankshaft Position sensor) 

4
Crankshaft Position sensor adalah sensor yang bertugas untuk mengetahui
seberapa cepat laju mesin (rpm). Biasanya, Crankshaft Position Sensor diletakkan dekat
dengan blok mesin. Sensor ini dapat mengetahui kecepatan mesin dengan mengandalkan
perpotongan ggm (gaya gerak magnet) pada rotor mesin.

6. CMP (Camshaft Position sensor) 

Macam-macam sensor pada mobil dan fungsinya juga mencakup CMPs atau
Camshaft Position sensor. Fungsinya cenderung serupa dengan CKPs. Bedanya, CKPs
terletak pada blok mesin, sedangkan CMPs terletak pada head cylinder. Fungsinya adalah
untuk mengetahui posisi "top" silinder. Apa itu posisi “top”? Top adalah posisi saat
piston berada pada akhir kompresi. Data dari CMPs akan digunakan untuk mengatur
timing dasar dari sistem pengapian mesin.

7. Air fuel ratio sensor

Air fuel ratio sensor atau A/F sensor adalah sensor yang berfungsi untuk
mendeteksi campuran udara dan bahan bakar di dalam tangki bahan bakar. Sensor ini
akan mencari tahu apakah komposisi campuran tersebut sudah sesuai ukuran pada saat
mesin dalam posisi idle.

5
8. Oil pressure sensor

Oil pressure sensor bertugas mendeteksi tekanan oli di dalam mesin. Sensor ini
akan aktif di saat mesin mobil dalam kondisi hidup. Pada saat tekanan oli menurun,
sensor akan mengirim sinyal peringatan melalui indikator oli yang dapat dilihat oleh
pengemudi. Namun, jika tekanan benar-benar lemah, biasanya mesin akan langsung mati.

9. Knock sensor

Fungsi knock sensor adalah untuk mendeteksi adanya engine knocking atau
detonasi. Knocking dapat terjadi jika proses pembakaran pada mesin tidak tepat waktu.
Kondisi ini dapat dikenali dari suara ketukan logam pada dinding silinder mesin. Knock
sensor bekerja dengan menghasilkan tegangan saat mendeteksi adanya getaran. 

10. Fuel level sensor

6
Macam-macam sensor pada mobil dan fungsinya juga tidak terlepas dari fuel
level sensor. Letaknya dekat dengan tangki bahan bakar. Fuel level sensor bertugas
mengukur jumlah bahan bakar yang ada di dalam tangki. Data dari fuel level sensor
kemudian diteruskan ke pengemudi melalui MID (Multi Information Display) dalam
wujud fuel bar (indikator bensin). 

11. Fuel tank pressure sensor

Selanjutnya ada fuel tank pressure sensor, yang letaknya juga berada di tangki
bahan bakar. Komponen ini berfungsi untuk mengukur seberapa besar tekanan bahan
bakar di dalam tangki. Tekanan pada tangki muncul akibat adanya uap bahan bakar dan
turbulensi mesin. Uap tersebut kemudian akan diteruskan ke komponen charcoal canister.

12. Fuel rail pressure sensor

Fuel rail pressure sensor adalah sensor yang memiliki tugas untuk mendeteksi
tekanan bahan bakar pada fuel rail (umumnya ada di mesin diesel). Fungsi utamanya
adalah menentukan agar pompa tidak memberikan tekanan yang terlalu tinggi pada fuel
rail. Ini karena tekanan yang kelewat tinggi dapat menyebabkan terjadinya pembakaran
tidak sempurna pada mesin mobil.

7
13. Fuel temperature sensor

Masih berhubungan dengan sistem pembakaran mesin, ada fuel temperature


sensor. Sensor ini berfungsi untuk mengukur suhu bahan bakar yang lewat melalui fuel
line. Data ini diperlukan karena suhu bahan bakar sangat memengaruhi kinerja mesin.

14. Fuel line pressure sensor

Fuel line pressure sensor juga menjadi salah satu macam-macam sensor pada
mobil dan fungsinya. Sensor satu ini merupakan komponen dengan fungsi mengukur
tekanan bahan bakar. Tujuannya adalah agar tekanan dalam sistem bahan bakar tetap
stabil sehingga fuel pump bisa bekerja dengan optimal.

15. Oxygen sensor

8
Oxygen sensor memiliki kegunaan untuk menentukan berapa besar emisi yang
akan dikeluarkan mesin. Caranya adalah dengan mengukur kadar oksigen yang
terkandung di dalam gas buang. Jika gas buang mengandung oksigen, maka bisa
dipastikan proses pembakaran mesin kurang tepat. Dengan begitu, nantinya dapat diatur
sistem pengapian yang lebih sesuai.

16. WTS (Water Temperature Sensor) 

WTS (Water Temperature Sensor), atau yang kadang disebut dengan istilah
Engine Coolant Temperature (ECT), adalah sebuah sensor yang digunakan untuk
mengukur suhu air pendingin. Sensor ini juga berfungsi untuk menjaga agar suhu air
pendingin tetap sesuai, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Tujuannya adalah
agar suhu mesin tetap terjaga. Kebanyakan mesin mobil memiliki dua WTS. Sensor
pertama terletak sebelum
radiator dan sensor kedua terletak setelah radiator.

17. Refrigerant pressure sensor

Refrigerant adalah liquid untuk menurunkan panas laten di dalam sistem


pendinginan. Agar dapat bekerja, refrigerant membutuhkan tekanan. Nah, tekanan ini

9
dihasilkan oleh kompresor AC. Tekanan dari kompresor inilah yang kemudian diukur
oleh refrigerant pressure sensor.
2.3. Tipe-tipe sensor pada mobil

Secara umum, sensor mesin adalah alat elektro mekanis yang memantau berbagai
parameter mesin. Mesin menggunakan berbagai jenis sensor yang terutama terdiri dari
Thermocouple, Resistance Temperature Detectore (RTDs) dan sensor Hall Effect.

1. Thermocouple menggunakan dua konduktor berbeda yang saling kontak pada satu atau
lebih titik yang menghasilkan voltase. Sensor ini akan mengirimkan sinyal dalam bentuk
elektrik pada ECU. Sensor thermocouple adalah alat pengukur suhu yang mengubah suhu
menjadi muatan listrik. Biasanya diguanakan untuk pengukuran dan pengendalian suhu
seperti pada Engine Coolant Temperature Sensor (Sensor Pendinginan Temperatur
Mesin).

Contoh thermocouple pada mobil

2. Detektor temperatur suhu atau RTD mengukur suhu dengan menghubungkan hambatan
elemen RTD dengan suhu. Elemen RTD terbuat dari logam murni seperti platinum, nikel
atau tembaga. Salah satu unit yang menggunakan sensor ini adalah evaporator AC
3. Sensor Hall Effect terdiri dari transduser yang memvariasikan tegangan output sesuai
medan magnet. Sensor Hall Effect biasanya mendeteksi kecepatan dan digunakan dalam
aplikasi mobil seperti Crankshaft Speed.

10
2.4. Klasifikasi Sensor Pada Kendaraan

Berdasarkan Kurva Sensor

 Continuous Linear merupakan kurva dengan garis lurus miring keatas. Kontrol yang luas
serta pengolahan sinyal pada jenis ini tidak rumit. 

 Continuous Non-Linear merupakan kurva naik keatas tapi membentuk huruf S yang
banyak digunakan pada kontrol close loop. Sensor jenis ini hanya dapat mengukur
variable dalam batasan yang sempit. 

 Discontinuous Multi Stage merupakan kurva yang membentuk anak tangga keatas.
Sensor jenis ini dibutuhkan untuk memonitoring suatu variabel dimana suatu isyarat tepat
pada waktunya diperlukan ketika batas nilai sudah dicapai. 

11
 Discontinuous Dual Stage merupakan kurva yang berbentuk tangga dan terdapat tanda
panah bolak balik. Sensor jenis ini berfungsi untuk memonitoring koreksi ambang untuk
penyesuaian langkah berikutnya. 

Berdasarkan Output Sensor

 Sensor Output Sinyal Analog yang memiliki ciri-ciri arus atau tegangan amplitudo,
frekuensi atau periode, durasi pulsa. 

 Sensor Discrete Output Sinyal yaitu sensor yang menggunakan konsep bilangan binary,
analog, dan digital. Sensor ini terdapat beberapa macam seperti dual step (binary), multi
step (analog), dan multi step (digital). 

12
Berdasarkan Tingkatan Sensor 

 Conventional merupakan tingkatan paling rendah yang hanya terdiri dari sensor saja.
 1st Integration Level merupakan sensor tingkatan pertama yang dilengkapi pengolah
sinyal analog.
 2nd Integration Level merupakan sensor tingkatan kedua yang dilengkapi pengolah sinyal
sehingga output atau keluaran berbentuk digital.
 3rd Integration Level merupakan level tertinggi sensor yang mempunyai kemampuan
intelegensi. Keuntungan penggunaan intelegensi sensor yaitu mengurangi beban ECU,
fleksibel memungkinkan komunikasi antar bus, irit sensor, mengurangi eror pengiriman
sinyal.

13
BAB 3

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Peran sensor pada system otomotif sangat penting, karena pada kendaraan sensor
merupakan komponen yang mengubah sinyal fisik menjadi sinyal elektronik yang kemudian
diolah oleh ECU dan kemudian diteruskan ke actuator. Jadi tampa adanya sensor pada system
otomotif, kendaraan tidak akan bekerja karena tidak ada sinyal yang dikirim ke ECU.

3.2 Daftar Pustaka

Teknik Elektronika. 2020. Pengertian sensor dan jenis- jenis sensor.


https://teknikelektronika.com/pengertian-sensor-jenis-jenis-sensor/.
(Diakses tanggal 21 Maret 2021)

Auto2000. 2020. Ketahui Macam-macam Sensor pada Mobil dan Fungsinya.


https://auto2000.co.id/berita-dan-tips/macam-macam-sensor-pada-mobil-dan-fungsinya/ .
(Diakses tanggal 21 Maret 2021)

https://otomotif.kompas.com/read/2021/01/08/154100415/mengenal-fungsi-dan-cara-
kerja-knock-sensor-pada-sistem-injeksi?page=all

https://www.sekolahkami.com/2019/05/dasar-dasar-sensor-dalam-otomotif.html

https://cintamobil.com/pengemudian/rem-mobil-overheat-dan-solusi-mencegahnya-
aid15429

14

Anda mungkin juga menyukai