Anda di halaman 1dari 45

TRAINING

EATON-Transmission
Kendaraan FUSO yang menggunakan Transmisi Eaton …

FN 527 ML FN61FM HD

FN62FJ TH

FN62F HD 2
General Description

Informasi Model
Vertical Transmission

Spesifikasi nomor pada transmission memiliki angka yang unik


untuk setiap customer dan memberikan keterangan yang
terperinci mengenai tingkatan design transmission. Angka
tersebut harus disertakan ketika memesan part pengganti.
3
General Description
Gear Ratio

E
E

*Note
Nomor model memberikan informasi dasar tentang transmisi yang dijelaskan dalam gambar diatas.
Gunakan nomor ini saat service kendaraan ataupun untuk mengganti part.
4
General Description
Pelumasan
Berikut ini adalah jenis rekomendasi pelumas untuk digunakan pada transmisi Eaton.

Sangat direkomendasikan
untuk Eaton di Indonesia

5
General Description

Pelumasan
Hal-hal yang perlu diperhatikan:

 Multi-viscosity engine oil (seperti 15W40) tidak di rekomendasikan


tanpa dikonsultasikan terlebih dahulu dengan EATON.
 Jangan mencampur engine oil dan gear oil di transmisi yang sama.
 EATON tidak menyetujui mineral oil lubricant berdasarkan merk.
 Aditif atau pengubah gesekan yang bukan bagian dari pelumas asli
tidak disarankan untuk digunakan.
 Jumlah oli transmisi Eaton adalah 8,5 liter tanpa PTO pada
kendaraannya
 Kendaraan menggunakan PTO jumlah oli 9,5 liter

1. Washer
2. Strainer

6
Komponen Switch T/M Eaton

Reverse Switch Netral Switch Reverse Switch (NO)


Range Switch
Digunakan untuk inputan buzzer dan lampu belakang
untuk ketika kendaraan bergerak mundur

Range Switch (NO)


Digunakan untuk menampilkan indicator High dan
Low pada Dashboard

Netral Switch (NC)


• Sebagai fungsi safety pada saat starter
• Ketika menggunakan PTO, switch dapat dikoneksi
ke netral switch.

7
Pengoperasian Single H (EATON)

Warna Biru adalah “LOW”

8
Pengoperasian Single H (EATON)

SHIFT PATTERN POSISI SLAVE LAMPU


GIGI RATIO CARA PENGOPERASIAN CATATAN
VALVE H/L INDIKATOR
1 INJAK KOPLING
Pada saat itu
2 PINDAHKAN TUAS KE POSISI R, KEMUDIAN
13,17 LEPASKAN KOPLING PERLAHAN-LAHAN
posisi slave
valve sudah di L
SAMBIL MENAMBAH PUTARAN E/G
1. SLAVE VALVE
1 INJAK KOPLING HARUS POSISI L
12,64 2 PINDAHKAN TUAS KE POSISI LO, KEMUDIAN 2. GUNAKANPADA
LEPASKAN KOPLING PERLAHAN-LAHAN SAAT SLIP
SAMBIL MENAMBAH PUTARAN E/G (KEPATER)
BIASAKAN
1 INJAK KOPLING
MENGGUNAKAN
8,81 2 PINDAHKAN TUAS KE POSISI 1, KEMUDIAN
LEPASKAN KOPLING PERLAHAN-LAHAN
GIGI 1 UTK STAR
AWAL
SAMBIL MENAMBAH PUTARAN E/G

1 INJAK KOPLING
6,55 2 PINDAHKAN TUAS KE POSISI 2, KEMUDIAN
LEPASKAN KOPLING.

1 INJAK KOPLING
4,77 2 PINDAHKAN TUAS KE POSISI 3, KEMUDIAN
LEPASKAN KOPLING.

1 INJAK KOPLING
3,55 2 PINDAHKAN TUAS KE POSISI 4, KEMUDIAN
LEPASKAN KOPLING.

9
Pengoperasian Single H (EATON)

POSISI SLAVE LAMPU


GIGI RATIO VALVE H/L
CARA PENGOPERASIAN CATATAN
INDIKATOR

1 PINDAHKAN SLAVE VALVE DARI POSISI L KE H


2,48 2 INJAK KOPLING, LALU PINDAHKAN TUAS KE 5
KEMUDIAN LEPASKAN KOPLING.

1 INJAK KOPLING
1,85 2 PINDAHKAN TUAS KE POSISI 6, KEMUDIAN
LEPASKAN KOPLING.

1 INJAK KOPLING
1,34 2 PINDAHKAN TUAS KE POSISI 7, KEMUDIAN
LEPASKAN KOPLING.

1 INJAK KOPLING
1,00 2 PINDAHKAN TUAS KE POSISI 8, KEMUDIAN
LEPASKAN KOPLING.

PERHATIAN :
1. JANGAN PINDAHKAN POSISI SLAVE VALVE ( TUAS ) H/L SAMBIL MENGINJAK KOPLING.
2. JANGAN PINDAHKAN POSISI SLAVE VALVE (TUAS ) H/L SAMBIL BERJALAN DENGAN POSISI NETRAL.
3. JANGAN PINDAHKAN POSISI SLAVE VALVE ( TUAS ) H/L PADA SAAT PUTARAN MESIN DIATAS 2000 RPM.
4. LAKUKANLAH PERPINDAHAN GIGI BERTAHAP / BERURUTAN.
1 2 4 6 7 8
5. POSISI LO ( CROWLER ) & R POSISI SLAVE VALVE HARUS L.
6. PADA SAAT TOWING/DITARIK PROPELER SHAFT ( PPS/AS KOPEL ) HARUS DILEPAS.
10
Pembagian Transmisi

Front Case Intermed Case Rear Case

Transmisi eaton dibagi menjadi tiga bagian untuk memudahkan melakukan overhoule dan traoubleshoot
diantaranya front case, intermediate case, rear case.

11
Epicyclic Reduction Gear
Epicyclic reduction gear terdiri dari empat komponen
utama:

1. Annulus
Merupakan bagian terluar, yang memiliki gigi pada bagian dalam ring
gear, yang diikatkan ke sliding sleeve pada range change synchroniser
assembly.

2. Sun gear
Merupakan spline (gigi) dan di bolt ke transmission mainshaft dan
berputar konsentris, tetapi berdiri sendiri dari annulus.

3. Planet gear
Berputar bersamaan dengan annulus dan sun gear. Dalam
penggunaanya terdiri dari beberapa seri dari lima planet gear, berputar
sendiri pada sumbu yang sudah terpasang di planet gear carrier.

4. Planet Gears Carrier


Merupakan housing dari planet gear dan bagian integral part pada
transmission output shaft. 12
Power Flow Gears

Low Gears

Reverse 1st Gear 2nd Gear

Crawler
4th Gear 3rd Gear 13
Power Flow Gears

High Gears

5th Gear 7th Gear

6th Gear 8th Gear


14
Air System
Filter Pressure Regulator

Mecman Valve

Slave valve (Mecman) memasok


udara untuk menekan shift cylinder
piston bergeser ke belakang ke rasio
posisi 'low' atau maju ke rasio posisi
'high' sesuai yang dibutuhkan. Tipe
lama pada tahun 2001 -2009
15
Air System
Jenis valve pada Transmisi Eaton

Integrated Air System Poppet Valve Selector Valve

IAS memasok udara untuk menekan Poppet valve menerima inputan Selector valve berfungsi untuk
shift cylinder piston bergeser ke valve dari transmisi, ketika merubah transmisi menjadi “Low”
belakang ke rasio posisi ’High' atau transmisi dalam shifting atau atau “High” yang terdapat pada
maju ke rasio posisi ’Low' sesuai yang netral. kabin kendaraan
dibutuhkan.

16
Air System
Integrated Air System (IAS)

PERUBAHAN TINGKATAN PERPINDAHAN CYLINDER - IAS

17
Air System
Deskripsi Internal Channel

IAS Pneumatic Single H


18
Air System
Air Flow

Selector Cabin
Valve

Source

Poppet
Valve 22
21
Selector IAS Body
Shifting
3

Rangkaian Air Flow pada Workshop Manual Gambar Penjelasan Rangkaian Air Flow 19
Air System
H

Posisi High Gear ke Low Gear


H

L
Katup 3/2 (NC) L

Katup 3/2
(NO)
N N

Shifting SS

20
Simulated by: Admiral M.
Air System
H

H Posisi Low Gear ke High Gear

L
Katup 3/2 (NC)
L

Katup 3/2
(NO)

N N

Shifting S

21
Simulated by: Larimda
22
Perhitungan Gear Ratio Pada TM Eaton

Rasio Gear High

B x D
Rasio Gear =
A C

B D Kecep. Mesin
Rasio Gear = x = Kecep. PPS Gambar Rasio High
A C

Rasio Gear Low

B x D SUN GEAR + RING GEAR


Rasio Gear = x
A C SUN GEAR
Gambar Rasio Low
23
33 33 34 40 41 40
4th 3rd 2nd 1st Cr Rev
Gear Ratio
79

31 1st :
6th :
Input Shaft
2nd : 7th :

3rd : 8th :

23 4th : Rev :

5th : Cra :

14

43 32 24 21 15
24
CARA MENARIK KENDARAAN

1. Menarik Towing hook depan kendaraan hanya diperbolehkan


dengan memutus sambungan Prop-Shaft.
2. Untuk kasus darurat ekstrim dimana Prop-Shaft Tidak bisa
diputus, untuk alasan keamanan, pastikan dengan mengikuti :
 Kecepatan maksimum 10 KM/JAM.
 Jarak maksimum menggandeng 10 KM.
3. Jika anda tidak memutus Prop-Shaft, akan merusak bearing
transmisi, planet carrier assy, dsb.
Memutus Prop- Shaft

25
CARA MENGGANDENG KENDARAAN

Kenapa Propeler shaft harus di lepas ?

Pada saat kendaraan dilakukan penderekan, maka secara langsung roda akan memutarkan transmisi
pada bagian outputnya, dan putaran akan memutarkan system planetary pada eaton, sedangkan
pompa oli tidak berputar dan tidak melumasi bagian system planetary tersebut, dengan demikian
bagian bearing pada system planetary akan cepet aus dan rusak.

Oil pump casing

Oil pump gear


26
ENGINE OVERRUNNING

Overrunning adalah gejala dimana putaran mesin yang sudah melebihi batas kemampuan putar (RPM
control didashboar menunjukan putaran melewati batas maksimal “Red Zone”). Fenomena ini terjadi
karena gerakan piston sudah terlalu cepat sehingga tidak sinkron lagi dengan gerakan katup. Hal ini
dapat merusak komponen mesin (Katup patah, piston pecah, pushrod bengkok atau bahkan cylinder
blok pecah.

Pencegahan agar tidak terjadi overruning

27
Perhatian Saat Pembongkaran

Kebersihan
Siapkan tempat yang bersih untuk bekerja, perhatikan jangan sampai ada kotoran atau benda
asing yang masuk ke unit selama perbaikan

Perakitan
Ketika membongkar beberapa part takitan letakan seluruh part ditempat yang bersih dengan
urutan yang sama dengan proses pelepasan

Snap Ring
Lepaskan snap ring dengan plier yang sesuai

Input shaft
Inputshaft pada transmission dapat dilepas tanpa melepas front case

Bearing
Bersihkan dan beri pelumas pada seluruh bearing ketika dilepas di dipasangkan kembali

28
Perhatian Saat Pemasangan

Pelumasan awal
Lumasi bearing dengan gearbox oil selama pemasangan

Bearing
Gunakan special tools yang benar dan bearing driver yang direkomendasikan untuk
pemasangan

Pengencangan bolt
Jangan pernah menggunakan impact wrench untuk mengencangkan bolt karena akan
merusakan bahan aluminium

Synchroniser Hub & Flange


Seluruh synchroniser Hub dipasangakan ke mainshaft dan diharuskan memanaskan hingga
suhu 85 derajat C

29
Perhatian Overhoule

Torque Rating

• Penggunaan torque yang sesuai sangatlah penting untuk masa


pakai transmisi serta kinerja part yang baik.
• Overtightening atau undertightening dapat menghasilkan
pengencangan yang tidak sesuai, sehingga akan berpengaruh pada
performa transmisi.

Tabel Torque pengencangan dapat dilihat pada workshop manual

Special Tools

Penggunaan special tools untuk melakukan pembongkaran dan pemasangan part pada transmisi eaton
dimaksudkan untuk mempermudah dan memercepat proses perbaikan serta dapat mencegah keruskan
part yang terdapat pada transmisi

List special tools dapat dilihat pada workshop manual


30
Transmission Overhaul

Shifting Control Single Edge

Tabel Bagian-bagian Shifting Control

31
Transmission Overhaul

Shifting Control Double Edge

Tabel Bagian-bagian Shifting Control

32
Transmission Overhaul
Transmission Housing

33
Transmission Overhaul

Planetary Gear

34
Transmission Overhaul
Mainshaft

35
Transmission Overhaul

Planet Gear Carrier Inputshaft Countershaft

1. Circlip 65 mm diameter 1. Spacer 2.5/2.3 mm


1. Planet Gear Spindle 2. Spacer 2. Shim
2. Thrust Washer 3. Bearing 3. Circlip
3. Thrust Washer 4. Input Shaft 4. Tapper roller bearing
4. Needle Roller 5. Countershaft assembly
5. Planet Gear 6. Taper roller bearing
6. Spacer
7. Grub Screw
8. Output Shaft and Planet carrier
36
Penyetelan Preload

Catatan : Ukur ketebalan dari combination.


Satu spacer standard yang tersedia. Spacer 8875879 = 2.05 - 2.10 mm

Shim yang tersedia seperti yang tertera di tabel bawah ini.

Countershaft Front Bearing Preload Setting

For New Bearing


Preload for bearings ~ 0.075 mm to 0.125 mm

For Used Bearing


Preload for bearings ~ 0.00 mm to 0.05 mm

37
Penyetelan Preload

Gambar pengukuran housing Gambar pengukuran spacer

Ukur jarak dari front housing ke bearing outer race. Ukurlah ketebalan dari spacer yang telah
Ukur menggunakan Vernier caliper. Usahakan digunakan / spacer baru
pengukuran presisi di daerah housing yang rata

38
Penyetelan Preload

Perhitungan penyetelan Preload untuk bearing


Perhitungan penyetelan Preload untuk bearing baru sudah terpakai

39
Pemeriksaan Berkala
1. Clutch Housing Mounting
Periksa seluruh capscrew pada clutch housing flange dari
kekenduran.

2. Clutch Release Bearing


• Lepaskan hand hole cover dan periksa radial dan
axial clearance di release bearing.
• Periksa permukaan posisi pendorong pada release
bearing dengan posisi thrust sleeve dipushtype clutch.

3. Clutch Pedal Shaft dan Bore


• Jungkit keatas shaft untuk memeriksa keausan.
• Jika gerakan berlebihan ditemukan, lepaskan
mekanisme clutch release dan periksa bushing di
bore dan keausan pada shaft.

4. Pelumas
• Perhatikan jangka waktu service.
1. Washer
• Gunakan type dan grade sesuai dengan yang
2. Strainer
direkomendasikan
40
• Bersihkan drain filter Oli
Pemeriksaan Berkala
5. Filler dan Drain Plug
• Lepaskan filler plug dan periksa tingkat pelumas apakah
sesuai dengan ketentuan.
• Kencangkan fill dan drain plug dengan hatihati.

6. Capscrew dan Gasket


• Periksa seluruh capscrew, terutama di PTO cover dan
rear bearing cover dari kekenduran.
• Periksa PTO opening dan rear bearing cover dari
kebocoran oli dan kerusakan gasket.

7. Gear Shift Lever


• Periksa kekenduran dan free play di housing.
• Jika lever kendur di housing, periksa Direct Control
Assembly.

8. Direct Control Assembly


• Lepaskan direct control assembly dari transmissi.
• Periksa keausan dan pengaturan tension spring.
• Periksa ujung bawah gear shift lever dari keausan
41
Troubleshooting

Hard Shifting

Penyebab terjadinya hardshifting pada transmisi eaton diantaranya adalah:

1. Terkelupas atau terkikisnya carbon pada synchronizer ring


2. Terjadi kerusakan pada lever shifting controlpada transmisi

Carbon pada Synchronizer


Lever shifting

42
Troubleshooting

Bunyi ubnormal pada saat mundur dan idling

Terdapat rompal pada idle gear, akibat


pemasangan PTO kurang baik

Rompal pada layshaft/counter shaft

43
Troubleshooting

Bunyi ubnormal pada saat kendaraan diberikan beban muatan

Rompal Pada planetary gear

Housing bearing aus

Jalur Olin tersumbat, salah memilih TM oil 44


SELESAI
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai