HM2010623Page 1 of 155
Product Knowledge HINO
1. Tekanan udara ban
2. Keretakan, kerusakan dan benda asing pada ban
3. Kedalaman alur dan keausan yang tidak normal pada ban
4. Kekencangan mur roda
5. Kondisi dust Indicator filter udara.
1. Kondisi kaca depan (keretakan dan kotoran) 2. Kondisi lampu-lampu (fungsi, keretakan dan
kotoran)
3. Kondisi karet penghapus kaca 4. Kondisi air pembersih kaca (karet wiper)
HM2010623Page 2 of 155
Product Knowledge HINO
1. Jumlah oli mesin.
Check dipstick.
2. Kondisi tutup radiator.
3. Kekencangan dan kondisi
tali kipas (fan belt).
4. Jumlah oli power steering
5. Pengunci kabin
6. Kondisi tutup tangki solar
7. Air pada water separator
(sedimenter)
2. Kekencangan dan kondisi tali kipas (fan belt). 4. Jumlah oli power steering
HM2010623Page 3 of 155
Product Knowledge HINO
MODEL MESIN J08C DAN J08C-TI
HM2010623Page 4 of 155
Product Knowledge HINO
7. Kondisi tutup tangki solar.
HM2010623Page 5 of 155
Product Knowledge HINO
KUNCI KONTAK “OFF” KUNCI KONTAK “ON”
HM2010623Page 6 of 155
Product Knowledge HINO
7. Posisi kaca spion 7. Fungsi instrumen pengukur
SEBELUM MENGHIDUPKAN
3. KUNCI KONTAK “ON” PERIKSA INSTRUMEN 4. INJAK PEDAL KOPLING DENGAN PENUH
HM2010623Page 7 of 155
Product Knowledge HINO
PERHATIAN !!!
JIKA MESIN BELUM HIDUP, TUNGGU
BEBERAPA SAAT ATAU ± 30 DETIK UNTUK
MENGHIMPUN LISTRIK DI DALAM BATERE
(ACCU), KEMUDIAN ULANGI MENGHIDUPKAN
MESIN.
3. Hidupkan mesin selama 10 menit untuk 4. Sebelum mematikan mesin tunggu kira-kira
mendapatkan temperatur kerja mesin 3 ~ 5 menit hingga temperatur air pendingin
turun
HM2010623Page 8 of 155
Product Knowledge HINO
HM2010623Page 9 of 155
Product Knowledge HINO
BAB II ENGINE
Struktur dari cylinder head tergantung pada metode pembakaran. Bentuk dari cylinder head
dan lain - lainnya sehingga kondisi tersebut menyebabkan perbedaan struktur dari cylinder
head antara lain seperti dibawah ini :
a. Direct injection type dan pre combustion type.
b. Two valve system dan four valve system.
c. Sectional type dan solid type.
d. Injection nozzle type dan injection type.
a. Pre combustion type di dalam cylinder head dibutuhkan tempat yang bebas untuk
nempatkan pre combustion chamber dengan demikian strukturnya lebih komplit dan
membutuhkan perencanaan yang khusus untuk pendinginan dari cylinder head.
b. Two valve cylinder head, hanya mempunyai satu intake valve dan satu exhaust valve.
Untuk four valve type cylinder head mempunyai dua intake vaklve dan dua exhaust valve
Four valve type, walaupun menambah biaya dibanding Two Valve Type disebutkan struktur
yang lebih rumit, tetapi jumlah udara yang dimasukkan lebih banyak dan memperbaiki
percampuran bahan bakar
HM2010623Page 10 of 155
Product Knowledge HINO
c. Sectional type cylinder head adalahlebih kecil efeknya terhadap internal stress atau
thermal stress, mudah dalam pengencangan bolt mounting dengan sama rata dan
memudah kan untuk memperbaiki, tetapi cylinder head ini biayanya lebih mahal karena
membutuhkan pemisahan rocker arm sahft dan cover aram shaft.
Solid type cylinder head adalah suatu istilah dari cylinder head, bila satu cylinder head
digunakan untuk menutupi seluruh bagian atas cylinder block, sedangkan sectional cylinder
head satu istilah bila satu cylinder head hanya menutupi satu atau lebih bagian atas dari
cylinder block ( atau cylinder head yang terpisah ).
d. Injector nozzle valve menyemprotkan bahan bakar dengan pressure tinggi yang
dipompakan oleh injection pump.
Injector membutuhkan mechanism penggerak plunger dihubungkan dengan putaran am
shaft dengan pergerakkan vertikal plunger di dalam cylinder head. Cylinder head type
injector konstruksinya lebih rumit dibanding dengan cylinder head type injection nozzle.
Cylinder head menahan tekanan pembakaran, mengendalikan panas dalam ruangan
( dengan system pendinginan ) dan tempat duduknya mecahnism valve intake / exhaust
dan mecahanism penyemprotan bahan bakar.
Engine block adalah bagian utama yang mendukung semua komponen engine.
HM2010623Page 11 of 155
Product Knowledge HINO
2.1.3 Cylender Liner
Cylinder liner membentuk selubung air yang membatasi air pendingin dengan piston.
Terdapat dua jenis Cylinder Liner:
Wet type cylinder liner (tipe basah)
Dry type (tipe kering).
Liner basah mempunyai o-ring yang menyekat selubung air dan mencegah bocornya pendingin.
Dry liner atau biasa juga disebut sleeve dipakai untuk memperbaiki parent bore yang
mengalami kerusakan. Liner semacam ini disebut “dry“ karena sangat merapat pada dinding
lubang cylinder di block engine tanpa ada air yang berkontak langsung dengannya.
2.1.4 Piston
Piston terpasang sempurna di dalam tiap cylinder liner dimana bias bergerak ke atas dan ke
bawah selama proses pembakaran. Bagian atas piston merupakan dasar dari ruang bakar.
Berdasarkan cara pembuatannya piston dapat dibagi menjadi:
1. Cast aluminium crown dengan forged aluminium skirt, dimana kedua bagian tersebut
disambung dengan pengelasan electron beam.
2. Composite, steel crown dan alumnium skirt yang dibaut menjadi satu.
3. Articulated, forged steel crown dengan pin bore dan bushing, dimana cast aluminium skirt
terpisah. Dua bagian ini disatukan dengan wrist pin.
4. Tipe yang umum ialah piston tunggal cast aluminium dengan piston ring belt (sabuk baja)
sebagai tempat ring piston.
HM2010623Page 12 of 155
Product Knowledge HINO
Gbr. Piston
2.1.5 Connecting rod
2.1.6 Crankshaft
Crankshaft merubah gerak turun naik piston menjadi gerakan berputar yang dipakai untuk
melakukan kerja. Di dalam crankshaft terdapat saluran lobang tempat jalannya oli yang disebut
oil gallery. Lubang saluran oli dibuntu pada satu ujungnya dengan plug atau set screw.
Gbr. Crankshaft
Untuk mengurangi gerak maju atau mundur pada crankshaft (gerakan maju-mundur crankshaft
tersebut biasa disebut End Play) maka dipasanglah thrust main bearing.
2.1.7 Camshaft
Camshaft digerakkan oleh roda gigi crankshaft. Bila camshaft berputar maka cam lobe berputar.
Komponen valve (klep) yang terhubung ke camshaft akan ikut bergerak naik dan turun. Bila
permukaan lobe berada di atas, valve akan terbuka. Putaran camshaft adalah setengah putaran
crankshaft sehingga valve membuka dan menutup pada waktu yang tepat selama proses empat
langkah.
HM2010623Page 13 of 155
Product Knowledge HINO
Gbr. Camshaft
2.1.8 Gear train
Gear Train Assemblies dihubungkan untuk memindahkan tenaga dari crankshaft ke
komponen-komponen lain dari engine. Gear Train Assemblies bisa berlokasi di bagian depan
dan belakang engine. Pada gambar di atas gear Train Assemblies terdapat di bagian depan
engine di antara plate belakang dan rumah timing gear.
Gear Train Assemblies menyelaraskan kerja komponen-komponen engine lainnya pada setiap
langkah kerja engine.
HM2010623Page 14 of 155
Product Knowledge HINO
Gbr Gear train
2.1.9 Flywheel
Flywheel (roda gila) dibautkan pada bagian belakang crankshaft di dalam rumah flywheel.
Crankshaft memutar flywheel pada langkah tenaga, dan gaya momentum flywheel menjaga
crankshaft tetap berputar mulus pada langkah hisap, kompresi dan langkah buang.
Fungsi flywheel ada tiga, yaitu:
1. Menyimpan energi untuk momentum di antara langkah tenaga.
2. Membuat putaran crankshaft supaya halus
3. Memindahkan tenaga ke mesin, torque converter atau beban lain
Pada bagian luar terdapat komponen ring gear melingkari flywheel. Ring gear dipergunakan
sebagai roda gigi yang spline dengan pinion starting motor untuk start engine.
HM2010623Page 15 of 155
Product Knowledge HINO
Gbr. Lubricating System HINO
2.2.1 System pelumasan
Oli dihisap dari oil pan melalui strainer oleh oil pump, yang terpasang pada bagian belakang
dari cylinder block. Setelah melewati oil cooler, dimana oli didinginkan dengan air pendingin, oli
disaring oleh filter oli dan kemudian disalurkan kedalam cylinder block melalui lubang utama
(main oil hole). Oli yang berada di main oil hole disalurkan ke crankshaft journal, camshaft, dan
rocker arm shaft, melumasi setiap bagian-bagian ini.
HM2010623Page 16 of 155
Product Knowledge HINO
HM2010623Page 17 of 155
Product Knowledge HINO
A To oil pan ( kPA; Kgf/cm²; lbf/in²)
2.2.2 Kontrol Oli
Penyebab dari Oli Memburuk
Kesalahan bentuk semprotan injection nozzle (menimbulkan karbon)
Mesin berputar pada putaran tinggi terus menerus (temperatur oli yang memburuk naik)
Mesin berputar pada temperatur rendah (endapan oksidasi karena oksidasi sulfur)
Dioperasikan pada angkatan yang tinggi (timbul karbon karena kebocoran oksigen)
Filter udara tersumbat (timbul karbon pembakaran tidak sempurna)
Kualitas bahan bakar jelek (timbul karbon pembakaran tidak sempurna)
Meskipun interval penggantian oli telah ditetapkan didalam Driver's Handbook, kondisi
penggunaan yang berat seperti beroperasi terus menerus pada beban berat akan mempercepat
oli memburuk, sehingga memerlukan penggantian oli yang lebih cepat. Ketika digunakan pada
kondisi yang tidak berat berlangsung, lebih dari itu sifat oli mungkin berganti mengurai bahan
tambahan (additives) oli, sehingga oli harus diganti dengan dasar yang telah ditetapkan.
Lebih dari setengah penyebab utama masalah pada turbocharger adalah kontrol oli
pelumas. Bearing penahan turbine shaft berputar ultra-cepat dilumasi oleh oli mesin, jadi
kontrol oli didalam mesin turbo membutuhkan perhatian yang khusus.
Oli Genuine Hino atau oli yang direkomendasi mengandung campuran ideal dari
additives terbaik sesuai untuk mesin Hino, mempertimbangkan korosi dan karakteristik keausan
dari semua parts mesin. Oli Non-genuine, sebaliknya, mungkin tidak mampu mencegah semua
parts mesin dari keausan dan korosi karena beberapa faktor seperti ketidaksesuaian additives.
Jumlah oli yang tidak cukup didalam mesin menyebabkan perubahan ukuran dan
masalah lainnya, bila jumlah oli berlebihan mengakibatkan banyak pengaruh yang merugikan,
seperti hambatan campuran (mixing resistance) bertambah. Ketentuan jumlah oli (antara tanda
MIN dan MAX pada stik oli/oil level gauge) harus selalu dijaga.
(Lihat Owner’s Manual untuk kuantitas oli yang ditentukan untuk tiap mesin.)
HM2010623Page 18 of 155
Product Knowledge HINO
1) Klasifikasi SAE
Oli mesin diberi nomor (nomor SAE) berdasarkan viskositasnya. Nomor khusus SAE seperti
SAE10W dan SAE30. Semakin kecil nomor SAE, semakin rendah viskositasnya (semakin encer).
(Huruf "W" yang mengikuti nomor menunjukkan bahwa oli tersebut digunakan untuk daerah
dingin (winter), dan itu diperuntukkan dari kriteria untuk start pada temperatur rendah ( low-
temperature startability).
2) Klasifikasi API
Klasifikasi API mengklasifikasi oli berdasar pada performa dan penggunaan. Untuk mesin Hino,
kami menyarankan menggunakan klas oli CC, CD, dan CE.
CC: Digunakan untuk mesin diesel yang bekerja dibawah kondisi cukup baik; dapat mencegah
terbentuknya endapan pada temperatur tinggi, endapan pada temperatur rendah, karat dan
korosi.
CD: Digunakan untuk mesin diesel yang dilengkapi dengan turbocharger dan bekerja dibawah
kondisi keras, melebihi kemampuan oli kelas CC dalam mencegah terbentuknya endapan
pada temperatur tinggi, endapan pada temperatur rendah, karat dan korosi.
CE: Digunakan untuk mesin diesel yang dilengkapi dengan turbocharger dan bekerja dibawah
kondisi yang berat, memiliki kemampuan mengontrol bertambahnya viskositas oli, dan lagi
kemampuannya lebih dari kelas CE.
HM2010623Page 19 of 155
Product Knowledge HINO
Kuantitas dan kualitas oli mempunyai beberapa efek kepada engine, adalah :
Efek Mengurangi gesekan (Reduce friction):
Menghindari kontak langsung dari logam yang bergesekan, mengurangi gesekan, dan
mengurangi terjadinya keausan dan kurangnya tenaga.
Efek Pendinginan (Cooling):
Mengurangi timbulnya panas karena pembakaran dan gesekan dari sliding parts, dengan
mensirkulasikannya di oil pan dan oil cooler.
Efek Perapat (Sealing):
Merapatkan celah antara cylinder, piston dan ring piston dan mencegah kebocoran kompresi
dan gas pembakaran (combustion gas blow-by).
Efek Peredam (Shock-absorbing):
Menerima gaya benturan lokal yang dihasilkan pada bearing, gear, dan parts lainnya dan
menyebarkan kelebihan tekanan yang diteruskan ke area yang luas, dengan demikian
mengurangi penggunaan gaya per unit area.
Efek Mencegah Karat (Rust proofing):
HM2010623Page 20 of 155
Product Knowledge HINO
Menghasilkan lapisan oil film yang tipis pada punggung logam, mencegah udara, uap air
dan penyebab karat lainnya, dan juga gas korosi, dari kontak langsung permukaan logam.
Efek Pembersih (Cleaning):
Menjaga kotoran (yang masuk kedalam mesin dari luar), karbon (yang dihasilkan diruang
pembakaran), dan serbuk logam yang dihasilkan pada parts pelumasan dan lubang oli.
HM2010623Page 21 of 155
Product Knowledge HINO
Gbr. Schematic bypass valve
Filter oli harus diganti bersamaan dengan mengganti oli mesin. Meskipun interval penggantian
telah direkomendasi di Owner’s Manual, jenis oli yang digunakan dan kondisi service
memungkin penggantian filter oli lebih awal dari yang direkomendasikan., sebelum terjadi
penyumbatan.
Perhatian :
Bersihkan disekitar filter sebelum dilepas dan hati-hati jangan sampai kotoran dan debu
masuk kedalam mesin.
Hati-hati saat mengganti filter dengan benar setelah mesin dimatikan, karena oli masih
panas dan dapat membakar kulit anda.
Pasang O-ring yang baru.
Gunakan sedikit oli mesin pada O-ring untuk mencegah melintir, terjepit atau kerusakan
saat dipasang.
Bersihkan permukaan penyekat sebelum memasang filter.
Untuk menghindari kelebihan torsi pengencangan ( overtightening) pada elemen, periksa
Driver's
HM2010623Page 22 of 155
Product Knowledge HINO
• Jangan gunakan O-ring rusak
Gbr. Pemasangan Oil filter
2.5.6 Oil Pump
HM2010623Page 23 of 155
Product Knowledge HINO
6. Thermostat 13. Oil cooler
7. Car heater (If so equipped) 14. Drain plug
2.3.1 Waterpump
Water pump: Water pump terdiri dari sebuah impeller dengan kipas-kipas berbentuk
kurva di dalam rumah water pump tersebut. Bila impeller berputar, baling-baling kurva
mengalirkan air keluar rumah water pump.
2.3.2 Thermostat
HM2010623Page 24 of 155
Product Knowledge HINO
bekerja seperti polisi jalan raya pada sistem pendingin. Thermostat bekerja untuk
menjaga suhu kerja engine. Kadang-kadang thermostat mengalirkan air pendingin melalui
radiator, kadang-kadang ke pipa bypass untuk kembali ke pompa air (water pump).
Bila engine dingin, thermostat menutup. Air pendingin mengalir kembali ke water pump, tidak
melalui radiator, tetapi melalui pipa bypass. Ini akan membantu mempercepat memanaskan
engine. Bila engine mulai panas, suhu air pendingin mulai naik sampai mencapai suhu
pembukaan radiator. Bila regulator membuka lebih lebar dan lebih banyak lagi air yang menuju
radiator.
1. Radiator cap
2. Upper tank
3. Radiator core
4. Left support
5. Drain plug
6. Lower tank
7. O-ring
8. Distance piece
9. Radiator fitting cushion
10. Right support
11. Coolant level switch
HM2010623Page 25 of 155
Product Knowledge HINO
Gbr. Radiator
Memeriksa radiator cap (tutup radiator) dengan radiator cap tester :
Pasang tutup radiator pada tester.
Pompalah tester, periksa kebocoran vacuum valve dan relief valve.
Tekanan pembukaan standar 0,5 kgf/cm2.
Tekanan pembukaan minimum 0,4 kgf/cm2.
HM2010623Page 26 of 155
Product Knowledge HINO
HM2010623Page 27 of 155
Product Knowledge HINO
Oleh karena itu pendingin membeku pada temperatur yang bervariasi tergantung dari
konsentrasi LLC, onsentrasi temperatur yang paling rendah pada setiap daerah harus
disesuaikan. Formula yang
digunakan untuk menghitung konsentrasi LLC.
Contoh
Jika jumlah air pendingin 20L dan kita menginginkan konsentrasi LLC 30%,
Selanjutnya, kita akan mendapatkan pendingin dengan konsentrasi cairan LLC 30%
dengan menuangkan konsentrasi cairan LLC 6L ke dalam tempat yang volumenya 20L dan
mencairkannya ke dalam air sampai tempatnya penuh.
HM2010623Page 28 of 155
Product Knowledge HINO
pada alternator. Sehubungan hal tersebut, maka fan belt harus selalu dirawat tegangannya
agar cukup. Begitu juga, tingkat kerusakan tali kipas harus diperiksa, dan harus diganti jika
perlu.
V-belt penggerak, adalah suatu tipe penggerak dengan gesekan dan terdiri dari suatu
belt yang dilengkapi dua pulley yang dipasang pada poros yang terpisah, meneruskan gerakan
berputar dengan tenaga gesek yang dihasilkan oleh V-belt dan pulley. Dengan belt penggerak,
kecepatan putaran pada pulley yang digerakkan berbanding secara terbalik dengan diameter
pulley, asalkan belt tidak slip.
V-belt mempunyai bentuk V dan dibuat dari karet tanpa adanya lapisan. Pulley V adalah
roda belt yang mempunyai alur yang sama bentuknya dengan V-belt, dan didesain ada celah
diantara permukaan bagian dalam V-belt dan bagian bawah alur pulley V. Hal ini penting untuk
menjaga tegangan belt yang cukup, karena gerakan putaran diteruskan oleh tenaga gesek yang
dihasilkan antara kedua sisi permukaan V-belt dan kedua sisi pada alur pulley V.
Memeriksa Pulley
Ketika anda menyetel fan belt anda lebih memperhatikan terhadap keretakan dan
kerusakan lainnya dan mungkin lupa memeriksa pulley. Periksa pulley secara hati-hati, karena
pulley dapat menimbulkan keausan dini, suara dan masalah lainnya, walaupun dipasang tali
kipas baru.
Memeriksa, Menyetel dan Mengganti Fan Belt
Untuk detail, lihat pada Owner’s manual.
o Ganti tali kipas yang Memeriksa retak atau rusak.
o Jika tali kipas terlalu masuk kedalam pulley, itu adalah aus dan harus segera diganti.
Penyetelan
o Terlalu kendor: bersuara, problem pendinginan dan pengisian karena tali kipas slip.
o Terlalu kencang: bearing rusak, keausan dini tali kipas dan pulley.
o Setelah memasang tali kipas baru, Stasionerkan mesin beberapa saat untuk
mengkondisikan tali kipas, dan kemudian setel lagi tegangan tali kipas.
Mengganti
· Untuk sistem dua tali kipas, gantilah keduanya seperti satu set.
Perhatian dalam Bekerja
o Selalu matikan mesin sebelum memeriksa tali kipas.
HM2010623Page 29 of 155
Product Knowledge HINO
o Hati-hati terhadap baju dan jari anda jangan mengenai komponen yang berputar.
1. Return pipe
2. Injection nozzle
3. Through feed pipe
4. Fuel tank
5. Feed pump
6. Fuel filter
7. Injection pipe
HM2010623Page 30 of 155
Product Knowledge HINO
o Buang udara palsu keluar dari strainer setelah semua terpasang.
o Bersihkan tumpahan fuel untuk mencegah kebakaran dan timbulnya api.
o Saat anda selesai, hidupkan mesin dan periksa udara yang terhisap masuk kedalam fuel
system dan kebocoran fuel.
o Pada beberapa model celah/tempat disekitar strainer terbatas; hati-hati jangan sampai
melukai tangan anda saat anda bekerja pada strainer.
Parts seperti injection pump plunger dan injection nozzle sliding parts dilumasi oleh fuel,
yang bekerja dengan tingkat keakuratan yang tinggi. Kotoran atau debu kecil dapat
menyebabkan tergores, perubahan ukuran dan keausan abnormal. Keausan plunger
menyebabkan berkurangnya output karena kompresi fuel bocor; demikian juga fuel mungkin
bocor didalam injection pump cam chamber dan bercampur dengan oli mesin, menyebabkan
masalah lainnya.
Dan lagi, injection nozzle membuka hanya sebesar 0.2 - 0.3mm, jadi dapat dengan mudah
tersumbat jika banyak kotoran atau karat didalam fuel.
Penyebab khas dari kotoran dan debu yang masuk kedalam fuel adalah (1) pengisian
(refueling) di tempat selain SPBU yang baik (luar ruangan) dan (2) menggunakan fuel kotor
dapat menyimpan fuel.Pengisian yang baik dan penyimpanan fuel akan dapat menjaga fuel
bebas dari kotoran dalam jangka waktu yang lama.
Dan lagi air dapat bercampur dengan tempat penyimpanan fuel, adalah jalan lain uap
embun dapat bercampur dengan fuel; seperti cantoh, di daerah yang ke-lembab-annya tinggi
atau daerah dimana perbedaan temperatur waktu siang dan waktu malam panjang, uap embun
didalam fuel tank akan memadat dan air menetes bercampur kedalam. Maka dari itu,
sedimenter normalnya terpasang untuk menghilang uap embun antara fuel tank dan feed
pump.
Fuel filter terpasang antara fuel tank dan feed pump dan bekerja untuk memisahkan
uap embun dari fuel. Pemisahan uap embun menempatkan dibagian bawah filter, dan jumlah
uap embun dapat ditetapkan dari posisi yang mengambang. Uap embun harus dibuang dari
filter secara periodik.
Filter ini terpasang diantara fuel tank dan feed pump dan berfungsi untuk memisahkan partikel
kotoran yang relatif besar didalam fuel.
HM2010623Page 31 of 155
Product Knowledge HINO
Secondary Filter terpasang diantara feed pump dan injection pump, filter ini untuk
memisahkan partikel kotoran yang kecil pada fuel. Element terbuat dari filter paper dan
ditambah dengan synthetic resin, dan penyumbat (plug) disediakan diatas filter untuk
membuang udara palsu.
Perhatian Mengenai Pekerjaan Penggantian Fuel Filter
o Bersihkan sekitar filter sebelum melepasnya, untuk mencegah masuknya debu atau
karat.
o Setelah melepas filter, pasang cover parts untuk mencegah masuknya debu atau
karat.
o Bersihkan bagian dalam filter case saat anda mengganti element.
o Ganti gasket dan O-ring dengan yang baru sebelum memasang filter.
o Bersihkan parts yang akan dipasang sebelum memasang filter.
o Untuk menghidari melintir atau rusaknya gasket dan O-ring, lapisi dengan diesel oil
sebelum memasang filter.
o Saat memasang filter tipe cartridge dan menggunakan kunci tipe rantai (chain type
filter wrench), hati-hati jangan sampai berubah bentuk atau rusaknya filter body,
untuk ini dapat menyebabkan fuel bocor dari filter.
o Untuk memasang filter, ikuti petunjuk pada Driver's Handbook, dan terutama sekali
jangan sampai kelebihan pengencangan (over tighten) pada filter.
o Pastikan untuk membuang udara palsu setelah memasang filter.
o Bersihkan tetesan fuel untuk mencegah api dan kebakaran.
o Saat anda selesai, hidupkan mesin dan periksa masuknya udara kedalam fuel
system dan kebocoran fuel.
HM2010623Page 32 of 155
Product Knowledge HINO
(ignition delay) normal. Jika injection timing tidak tepat maka ignition timing (waktu
pembakaran) juga tidak tepat, terutama akan terjadi masalah seperti diesel knocking dan
tenaga mesin kurang. Lebih dari itu, akan berpengaruh pada pembakaran dan menghasilkan
emisi yang mungkin mencemari lingkungan.
Meskipun fuel injection timing distel pada saat memasang injection pump, timing
mungkin terlepas jika baut pump coupling kendor karena getaran oleh kerja mesin atau karena
perubahan bentuk pada coupling atau keausan timing gear. Injection timing harus selalu
diperiksa dan distel dengan dasar yang tetap.
HM2010623Page 33 of 155
Product Knowledge HINO
Diesel knocking adalah Saat injection timing terlalu awal, bahan bakar yang diinjeksikan
selama interval ignition delay jadi tertumpuk dan kemudian sekali terbakar semuanya. Ini
mengakibatkan tekanan didalam silinder naik dengan tiba-tiba, dan tekanan yang keras secara
bergelombang dan akan terdengar suara ketukan yang keras. Gejala ini disebut dengan diesel
knocking.
HM2010623Page 34 of 155
Product Knowledge HINO
3. Mendinginkan bahan bakar dengan membuat bahan bakar tetap bergerak.
Sistem bahan bakar tidak akan bekerja dengan baik tanpa pipa saluran kembali.
2.4.4 Nozzle
Bahan bakar mengalir melalui pipa bahan bakar yang bertekanan tinggi terus ke nozzle.
Nozzle terpasang di dalam kepala silinder (cylinder head). Nozzle mempunyai valve yang akan
terbuka apabila tekanan bahan bakar menjadi cukup tinggi.
Apabila valve terbuka, maka bahan bakar akan mengabut dan disemprotkan ke dalam ruang
pembakaran. Pada akhir penyemprotan, terjadi penurunan tekanan yang sangat cepat yang
membuat valve menutup.
HM2010623Page 35 of 155
Product Knowledge HINO
With new parts: 18.14-18.92 MPa {185-193 kgf/cm2, 2,632-2,745 lbf/in.2}
With reused parts: 17.66-18.43 MPa {180-188 kgf/cm2, 2,561-2,673 lbf/in.2}
HM2010623Page 36 of 155
Product Knowledge HINO
2.5.1 Precleaner
Precleaner/saringan awal
udara: Precleaner selalu digunakan
pada system udara engine diesel.
Precleaner menyaring kotoran-
kotoran yang kasar yang terdapat di
dalam udara. Udara bersih
merupakan masalah kritis bagi unjuk
kerja engine. Kotoran dapat
mempercepat keausan dan merusak
komponen engine.
Gbr. Precleaner
2.5.2 Air Cleaner.
Berfungsi sebagai alat pembersih udara, sehingga debu dan kotoran dapat dipisahkan
terlebih dahulu sebelum mauk ke ruang bakar. Untuk engine yang beroperasi ditempat yang
berdebu, maka harus dilengkapi dengan pre - cleaner, sehingga sebagian debu sudah tersaring
lebih dahulu.
HM2010623Page 37 of 155
Product Knowledge HINO
HM2010623Page 38 of 155
Product Knowledge HINO
2.5.5. Turbocharger.
Turbo charger ini mempunyai dua impeller yaitu turbin dan blower. Turbin impeller
diputar oleh gas buang dengan kecepatan yang sangat tinggi. Pada ujung poros turbin ini
dipasangkan blower impeller dengan ikatan mur, sehingga putaran blower impeller akan
sama dengen putaran turbin impeller. Putaran dari turbo charger ini berkisar antara 50.000 -
150.000 rpm.
Untuk menahan putaran tinggi tersebut poros turbin di support oleh journal bearing dan
thrust bearing. Pada tengah - tengah rumah turbin dilengkapi dengan saluran oli untuk
pelumasan bearing - bearing. Untuk pelumasan ini dipergunakan oil engine. Dan untuk
menghindari kebocoran oli ke sisi hisap maupun sisi turbin dipasang seal ring.
Fungsi dari Turbocharger:
1. Membantu menjaga tenaga engine pada dataran tinggi.
2. Menambah tenaga engine (horsepower).
Turbocharger menyediakan lebih banyak udara ke dalam engine sehingga
memungkinkan lebih banyak bahan bakar yang dapat dibakar.
Sistem Operasi Turbocharger.
HM2010623Page 39 of 155
Product Knowledge HINO
Gas buang memutar turbin. Karena compressor dan turbin berada pada satu poros, maka
compressor turut berputar. Bertambah cepat compressor berputar, maka bertambah banyak
udara yang dimasukkan ke dalam system udara yang memperbesar tekanan dan density.
Peningkatan tekanan udara disebut boost.
HM2010623Page 40 of 155
Product Knowledge HINO
(6) Ulangi langkah (4) dan (5) beberapa kali untuk memastikan bahwa katup wastegate atau
gerakan rod dengan teliti terukur.
(7) Jika nilai ditetapkan atau gerakan rod tidak dapat diperoleh pada tekanan udara ditetapkan.
Turbin housing atau actuator harus diganti.
(8 ) Kalau kinerja wastegate sesuai dengan spesifikasinya, instal kembali wastegate sesuai
portnya.
HM2010623Page 41 of 155
Product Knowledge HINO
o Ingat bahwa sistem exhaust brake tertentu tidak dapat beroperasi jika alternator tidak
membangkitkan kelistrikan.
o Exhaust valve tipe slide valve, tidak ada penyetelan pada bodi katup tetapi ada lubang pada
penutupnya. Periksa lubang-lubang tersebut dan pastikan tidak tersumbat.
HM2010623Page 42 of 155
Product Knowledge HINO
o (Mendorong mengeluarkan pemanas saat kendaraan sedang stasioner selama beberapa
waktu.)
HM2010623Page 43 of 155
Product Knowledge HINO
Jika celah ini terlalu besar akan menyebabkan noise ( knocking); dan lagi, itu akan
mengurangi waktu buka katup, hasilnya tenaga kurang dan mengurangi efisiensi
pemasukan/pembuang (intake/exhaust).
Jika celah terlalu kecil akan mengakibatkan katup cepat terbuka dan terlambat menutup,
hasilnya valve knocking dan kebocoran kompresi. Sekalipun celah katup diset dengan benar,
akan berubah dalam waktu yang lama, keausan besar pada komponen sistem katuop yang
bergerak dan keausan kecil pada valve face dan valve seat. Ini perlunya kenapa harus diperiksa
dan distel secara berkala.
Meskipun nilai celah katup berubah tergantung pada ekspansi panas , thermal expansion,
penyetelan diset saat mesin dingin.
Prosedur Penyetelan
Celah katup distel pada katup yang tertutup penuh. Saat penyetelan katup silinder No.
1, set piston No. 1 pada TMA kompresi posisi kedua katup intake dan exhaust bergerak pada
posisi menutup secara penuh, memungkinkan kedua katup untuk distel.
Dalam mesin 6-silinder, saat piston No. 1 TMA, piston No. 6 piston juga pada TMA. Saat ini, jika
silinder No. 1 pada langkah pembakaran dan usaha, silinder No. 6 dekat dengan akhir langkah
buang dan awal langkah hisap, jadi kedua katup intake dan exhaust terbuka (rocker arm
mendorong katup kebawah). Kondisi ini disebut overlap dan dapat digunakan menentukan
silinder No. 1 atau No. 6 yang sedang langkah kompresi
Pada diagram dibawah ditunjukkan waktu membuka/menutup katup pada mesin JO8C,
diperlihatkan dalam hubungan dari sudut putaran flywheel. Tahap membuka/menutup dari
masing-masing katup dapat ditentukan dengan kombinasi diagram kiri dan kanan.
Perhatian :
1. Sebelum menyetel celah katup, pastikan baut cylinder head dan rocker arm support telah
dikencangkan. (fakta pada mesin JO8C, pastikan semua baut mounting dari nozzle clamps,
camshaft housing, dan camshaft bearing caps telah dikencangkan)
2. Set piston dari silinder yang bekerja pada TMA stel celah katup pada katup dengan posisi
menutup secara penuh.
(Tergantung dari tipe mesin, saat piston silinder No. 1 diset pada TMA kompresi, katup intake
atau exhaust yang lain dapat distel)
HM2010623Page 44 of 155
Product Knowledge HINO
HM2010623Page 45 of 155
Product Knowledge HINO
Pastikan valve stem terpasang benar dengan
cross head.
NOTICE
o Gerakan cross head dengan jari untuk
memastikan terpasang benar, dengar
berbunyi “klik”.
o (4) Pastikan tidak ada kotoran diantara
o cross head dengan valve stem.
Dapat dipahami dimana valve yang setel saat piston No.1 or No.6 TDC langkah kompresi
mengikuti chart.
HM2010623Page 46 of 155
Product Knowledge HINO
Sisipkan feeler gauge sesuai spesifikasi diantara
rocker arm dengan cross head untuk
pemerikasaan celah valve.
HM2010623Page 47 of 155
Product Knowledge HINO
HM2010623Page 48 of 155
Product Knowledge HINO
Yang dimaksud dengan power train system adalah penggabungan rumah clutch,
gearbox, propeller shaft dan rear axle Komponen ini mempunyai maksud memindahkan tenaga
dari engine ke roda penggerak. Komponen dari power transfer system ini terdiri dari : Clutch,
Gearbox, Propeller shaft, Rear axle hingga final drive.
HM2010623Page 49 of 155
Product Knowledge HINO
Perawatan harus dilakukan saat menangani atau menyimpan minyak rem, karena sifat dari
hygroscopic dan akan menyerap uap embun saat kontak dengan udara, dimana menyebabkan
titik didih menurun.
Perhatian :
Karena sifat minyak rem menyerap uap air, jangan melepas reservoir cap kecuali anda
mengisi reservoir dengan minyak kopling.
Saat mengambil reservoir cap atau saat menuang minyak kopling kedalam reservoir,
bersihkan dengan lap basah disekitar reservoir atau pada bezel, grill, dash panel, atau
bumper. Cat akan terkelupas jika minyak kopling rem yang menempel tidak dibersihkan.
Jika jumlah minyak rem sangat kurang, periksa system dari kebocoran. (Tekan pedal
kopling dan periksa sambungan pipa dan lainnya.).
Penyetelan Posisi Netral pada Tuas Pemindah T/M (T/M Shift Lever)
Posisi netral pada tuas pemindah T/M haruslah disetel agar tuas dapat untuk
memindahkan ke setiap gigi secara aman dan mudah. Jika posisi netral tidak lurus secara
HM2010623Page 50 of 155
Product Knowledge HINO
benar, pemindahan mungkin menjadi berat dan transmisi dapat berpindah gigi saat kendaraan
berjalan.
Oleh karena itu posisi netral pada tuas pemindah (shift lever) harus disetel secara
benar. Problem yang dapat menyebabkan posisi netral pada tuas pemindah T/M tidak lurus
meliputi pemasangan kabel tidak benar atau komponen sistem kontrol lainnya atau link rod
yang rusak.
HM2010623Page 51 of 155
Product Knowledge HINO
Catatan :
• Jangan menyetel kabel dengan menahan guide pipe.
• Ketika mengganti kabel jangan membengkokan kabel, dapat membuat patah.
Clutch Master Cylinder Piston Cup
Master cylinder merubah gaya yang digunakan pada pedal kopling oleh pengemudi ke
tekanan minyak, dan menyalurkannya ke slave cylinder (atau clutch booster).
Hal lain, beberapa system, seperti pada Hino Dutro, menggunakan system vacuum booster tipe
integral yang dilengkapi booster diantara pedal dan master cylinder. Minyak kopling mempunyai
sifat hygroscopic dan akan menyerap kelembaban ketika berhubungan dengan udara. Jika hal
ini terjadi, kemampuan beroperasinya minyak akan berkurang dan uap air akan menyebabkan
bagian dalam slave cylinder berkarat. Menggunakan minyak kopling yang kotor atau minyak
dengan grade rendah akan merusak piston cup dan piston seal, yang terbuat dari karet. Juga,
bagian-bagian karet akan berkurang kualitasnya karena terlalu lama, seperti kemampuan
kerapatannya. Kebocoran pada piston cup mencegah sejumlah tekanan minyak yang normal
dari yang dihasillkan, sehingga menimbulkan masalah kopling.
Jika piston cup menjadi lunak, terlebih, piston tidak dapat kembali secara normal, akan
menyebabkan seperti kopling slip dan keausan dini pada permukaan kampas kopling. Karena itu
Slave cylinder harus diperiksa secara periodic dan di-overhaul apabila minyak kopling bocor
atau piston tidak dapat bergerak secara normal, begitu juga, piston cup dan bagian lain harus
diganti jika perlukan.
HM2010623Page 52 of 155
Product Knowledge HINO
Clutch master cylinder adalah bagian dimana tekanan minyak dihasilkan untuk mengendalikan
kopling, dan master cylinder piston cup berfungsi untuk mencegah minyak kopling dari
kebocoran pada cylinder dan mengatur sejumlah minyak didalam pipa kopling dan tangki. Jadi,
sifat pada piston cup, seperti kemampuan sebagai perapat dan fleksibel, sangat penting.
Menggunakan minyak kopling yang kotor atau minyak dengan grade rendah akan merusak
piston cup dan piston seal, yang terbuat dari karet.
Juga, bagian-bagian karet akan berkurang kualitasnya karena terlalu lama, seperti kemampuan
kerapatannya.
Karena itu master cylinder harus diperiksa secara periodic dan di-overhaul apabila minyak
kopling bocor atau piston tidak dapat bergerak secara normal, begitu juga, piston cup dan
bagian lain harus diganti jika perlukan.
Prosedur Merakit Master Cylinder
(Ketika merakit slave cylinder secara aktual, ikuti petunjuk pada Workshop Manual sesuai
kendaraannya.)
Lumasi master cylinder dan piston dengan minyak kopling.
Pastikan piston dipasang dengan stopper bolt pada groove-nya secara benar.
Pasang thrust washers dan rakit retainer rings.
Pasang cylinder boot dan kemudian rakit push rod.
Perhatian
o Hati-hati jangan menumpahkan minyak kopling pada permukaan yang dicat. Bilaslah
tumpahan minyak sesegera mungkin.
o Hati-hati saat membongkar master cylinder, gaya pada spring dapat menyebabkan piston
terlempar keluar.
o Hindari mineral oil (misal minyak tanah) mengenai pada piston cup dan bagian karet
lainnya yang berhubungan dengan minyak kopling; jika tidak, bagian-bagian tersebut
akan mengembang (bengkak) dan berkurang kualitas bahannya.
o Jangan menggunakan solar, bensin, atau minyak mineral lainnya untuk membersihkan
bagian dalam. Bersihkan bagian tersebut dengan alkohol atau minyak kopling.
o Ketika merakit piston, hati-hati jangan merusakkan bagian dalam dinding cylinder atau
piston cup.
o Jangan biarkan benda asing masuk kedalam master cylinder saat merakit.
o Ganti gasket, retainer ring, thrust washer, dan consumable parts lainnya dengan yang
baru.
o Pastikan membuang angin palsu dari kopling setelah overhaul master cylinder.
HM2010623Page 53 of 155
Product Knowledge HINO
HM2010623Page 54 of 155
Product Knowledge HINO
HM2010623Page 55 of 155
Product Knowledge HINO
play pedal kopling sebesar 50 – 60 mm.
Jika celah ini tidak ada, gaya dorong
akan bekerja pada release lever terus
menerus sehingga kampas menjadi aus.
Hal ini dapat menyebabkan masalah
seperti kopling slip dan keausan dini
pada kampas kopling. Jika celah ini
terlalu besar atau sebaliknya, langkah
kampas kopling tidak akan cukup untuk
memisahkan secara
penuh kampas dari flywheel, menyebabkan masalah pada kopling.
Penyetelan celah dengan mengendorkan mur pengunci pada clutch booster (atau slave
cylinder) push rod dan memutar push rod. (Lihat pada Workshop Manual)
3.2 CLUTCH
HM2010623Page 56 of 155
Product Knowledge HINO
Clutch adalah sebuah komponen transmissi yang dimaksudkan untuk memutuskan
putaran engine tanpa ada efek pada roda penggerak atau memutuskan sementara putaran
engine ke roda penggerak.
Contoh
Saat kenderaan telah dihentikan atau mulai dijalankan atau saat driver melakukan pemindahan
speed. Pada kasus ini power transfer system akan diputuskan dari engine,ini disebut dengan
istilah declutching.
Untuk masing masing tipe kendaraan, ada sebuah clutch yang baik , yang dihitung dalam
kaitannya dengan:
o torque;
o Muatan maximum dari kenderaan (loaded);
o Ratio perpindahan gigi
o Tipe aplikasinya
o Radius dinamis kelelahannya
o Ratio dari Differentialnya.
Faktor ini akan menetukan diameter dari pressure platnya,beratnya,dan selanjutnya tipe disc
yang akan digunakan.
Clutch harus memenuhi kriteria:
Memindahkan torque dari engine ke gearbox tanpa adanya slipping.
Tahan pada kecepatan tinggi dan tidak mudah aus.
Menghilangkan getaran selama start;
Memberikan kelembutan dan mempercepat proses perpindahan gigi
Meredam getaran engine.
HM2010623Page 57 of 155
Product Knowledge HINO
Double disc clutch kerjanya sama dengan single clutch kecuali adanya clutch disc tambahan
dan sebuah intermediate pressure plate.
Intermediate pressure plate terletak diantara dua clutch discs. Ini terpasang di dalam
intermediate ring yang dibautkan ke flywheel engine dan bodi clucth.
Double disc clutch mempunyai area pergesekan yang lebar dan bisa memindahkan torq yang
lebih besar dibandingkan dengan single disc clutch.
Untuk itulah , type clutch ini digunakan pada kenderaan heavy-duty yang membutuhkan torq
yang besar.
PENTING
Saat penggantian clutch disc, berikan sedikit grease yang tahan terhadap panas pada groove
input shaft transmissi (yang ukuran besar) sebelum proses pemasangan disc baru.
HM2010623Page 58 of 155
Product Knowledge HINO
Untuk groove input shaft dengan ukuran kecil maka tidak diizinkan menggunakan grease atau
sejenisnya saat pemasangan clutch baru.
HM2010623Page 59 of 155
Product Knowledge HINO
HM2010623Page 60 of 155
Product Knowledge HINO
HM2010623Page 61 of 155
Product Knowledge HINO
REMOVE – INSTALL THE CLUTCH COVER AND DISC.
Peringatan :
Ketika melepas cover clutch dengan disc,
hati-hati jangan tidak kuat menahan
dengan kaki.
Catatan :
Sebelum melepas, berikan tanda
(marking segaris clutch cover dengan
pressure plate)
HM2010623Page 62 of 155
Product Knowledge HINO
Transmission
Keterangan :
1. Input shaft 10. 3rd gear 19. Rear bearing retainer
2. Oil seal 11. 2nd gear 20. Cylindrical bearing
3. Front bearing retainer 12. 1st gear 21. Reverse shift sleeve
4. 5th-6th shift sleeve 13. Reverse gear 22. 1st-2nd shift sleeve
5. Shift shaft 14. Speedometer drive gear 23. Counter shaft
6. Case cover 15. Lock nut 24. 3rd-4th shift sleeve
7. 5th (or 6th) gear 16. Flange 25. Counter drive gear
8. 4th gear 17. Output shaft 26. Counter shaft
9. Inner shift lever 18. Speedometer 27. Transmission case
HM2010623Page 63 of 155
Product Knowledge HINO
3.3.1 Power shift
Dismounting Transmission
Peringatan
Jangan melakukan pekerjaan ini disaat Transmission
masih panas, karena dapat mengakibatkan cedera.
1. Pasang ganjal.
2. Kuras oil transmission.
3. Lepaskan koneksi propeller shaft.
4. Lepaskan harness kabel electric dan attachment
yang lain.
5. Lepaskan kabel control dengan bracketnya.
6. Lepaskan clutch booster.
7. Lepaskan transmission.
(1) Lepaskan bolt pada sekeliling clutch housing,
sisakan bolt penahan sementara.
(2) Tempatkan jack transmission tepat dibawah
transmission.
(3) Lepaskan bolt sisa penahan pada clutch housing.
(4) Tarik transmisi kearah belakang. Dan jack
transmisi tarik keluar dari bawah kendaraan.
HM2010623Page 64 of 155
Product Knowledge HINO
HM2010623Page 65 of 155
Product Knowledge HINO
3.3.2 Range group
Prinsip Operasi.
Jika anulus dipegang stasioner dan gigi matahari diputar, planet gigi didorong bulat
anulus pada kecepatan diatur oleh ukuran gigi matahari dan planet roda gigi relatif terhadap
anulus. Planet gigi gilirannya pada sumbu mereka dan memaksa operator untuk memutar
dalam arah yang sama seperti, tetapi lebih lambat dari, gigi matahari. Poros output, menjadi
bagian integral dari carrier berputar dengan itu.
Praktis Aplikasi. Dalam kecepatan 9 Eaton- transmisi, yang 'LOW RANGE' atau
pengurangan modus rasio dicapai dengan menggeser mengubah rentang synchroniser lengan
dan anulus ke mesh dengan flange yang dijamin oleh plat reaksi dengan kasus transmisi
belakang. Ini engunci anulus, dan poros output Oleh karena itu berputar dalam arah yang
sama, tetapi lebih lambat dari, mainshaft tersebut.
Dalam modus drive langsung 'HIGH RANGE' atau lengan synchroniser adalah meluncur
keluar dari mesh dengan reaksi piring dan ke mesh dengan flens splined ke planet pembawa
gigi. Sebagai anulus dan planet carrier sekarang terkunci bersama-sama, planet gigi tidak lagi
dapat memutar, dan seluruh perakitan epicyclic berputar sebagai satu kesatuan. The poros
output karena berjalan pada kecepatan yang sama seperti mainshaft tersebut. Dengan sistem
shift H tunggal, dioperasikan secara manual udara mengaktifkan tombol sakelar terlibat 'tinggi'
atau 'Rendah' jangkauan sesuai kebutuhan.
HM2010623Page 66 of 155
Product Knowledge HINO
Single H Shift Pattern
Sebuah pin interlock antara dua poros pemilih kontrol udara dan katup, dipasang pada LRC,
mencegah perubahan kisaran pengoperasian kecuali gigi perubahan poros pemilih berada
dalam posisi netral.
Dengan sistem shift H ganda, pegas dimuat detent ditempatkan di pintu gerbang netral antara
3 / 4 dan 5 / 6 gear posisi. Sebagai tuas persneling didorong terakhir ini detent ke posisi gigi 5,
budak katup secara otomatis pasokan udara untuk menggeser rentang berubah dari rendah ke
tinggi. Rel tunggal unik mekanisme pemilih melibatkan 1, 2, 3 atau 4 gigi di bagian utama, tapi
sekarang dengan rentang perubahan 'tinggi' sehingga memberikan 5, 6, 7 dan 8 gigi. Ketika
perubahan dari 5 ke 4, detent masa lalu, katup budak beroperasi untuk mengubah dari 'tinggi'
untuk 'rendah' jangkauan.
HM2010623Page 67 of 155
Double H Shift Pattern
Range perubahan dipilih secara otomatis sebagai gigi tuas digerakkan diatas detent.
Geeral.
Transmisi dapat dipasang secara vertikal maupun horizontal dan dalam kedua posisi perubahan
gigi remote kontrol mungkin ke kanan atau kiri.
1. Left-hand horizontal
2. Left-hand vertical
3. Right-hand vertical
4. Right-hand horizontal
Gbr. Transmission 4 posisi
Synchroniser assy adalah dari jenis dering mogok dengan cincin kerucut dibuat terpisah
dari roda gigi. Hal ini memungkinkan cincin synchroniser dan flensa dapat diperpanjang tanpa
perlu memperbaharui gigi sendiri. Reverse gear bergerak dengan menggeser lengan / reverse
geser rendah untuk terlibat dengan mengarah pada gigi mundur tapi tanpa bantuan dari
kerucut synchroniser.
Transmisi ini dilengkapi dengan tekanan yang diberikan sistem pelumasan. Minyak diambil
melalui saringan di sisi, kiri bawah transmisi dengan minyak rotor kembar pompa yang digerak
kan langsung dari belakang layshaft tersebut. Mainshaft ini dibor di seluruh panjang dan penge
boran silang mengambil minyak untuk semua mainshaft bantalan, bantalan poros input dan
kisaran bantalan mengubah planet gigi epicyclic. Transmisi tersedia dengan pompa minyak dan
kasus yang sesuai dimodifikasi dalam produksi untuk mengaktifkan sebuah pendingin oli untuk
dipasang.
General
Power flow in the gears (direct drive)
Gbr. Power path
Mengisi ulang.
Bersihkan area putaran filler plug. Isi tran
smisi ke tingkat pembukaan filler. Jumlah
pasti minyak tergantung pada kecende
rungan transmisi. Dalam setiap Misalnya,
mengisi ke tingkat pembukaan filler. Jangan
memenuhi sampai melimpahi – oli ini
membuat dapat dipaksa keluar dari case
lalu output dan seal input shaft.
Menambahkan oli.
Disarankan yang berbeda jenis dan merek
Gbr. Drain dan filler plugs oli tidak bercampur karena kemungkinan
ketidakcocokan.
Tiriskan sementara minyak hangat. Untuk
menguras minyak lepaskan penutup saluran Suhu Operasional.
di bagian bawah kasus, atau menghapus Adalah penting bahwa transmisi operasi
saringan dari kasus antara (Lihat di bawah). suhu tidak melebihi 120 ° C untuk waktu
Bersihkan penutup saluran sebelum penye lama. Operasi suhu di atas 120 ° C menye-
suaian kembali. babkan kerusakan oli dan memperpendek
umur transmisi. Berikut Kondisi dalam
Oil Strainer. kombinasi apapun dapat menyebabkan
operasi suhu lebih dari 120 ° C.
1. Beroperasi secara konsisten pada
kecepatan jalan di bawah 32 km / h
2. Mesin RPM tinggi
3. Temperatur ambien tinggi
4. Aliran udara di sekitar transmisi kurang
5. Exhaust terlalu dekat dengan transmisi
6. Tinggi tenaga kuda, operasi overdrive
7. Tinggi daya PTO operasi untuk periode
yang ekstensif sementara stasioner.
suhu operasi yang tinggi memerlukan lebih
pergantian oil lebih sering dan / atau
fitment oil coller lebih dingin.
Towing (penarikan)
Ketika derek kendaraan, proffeler shaft
Gbr. Oil strainer
antara differential dan transmisi harus
terputus.
3.3.4 Lubrication recommendations
General
The growing interest in synthetic and semi-synthetic oils has resulted in some of these products
being
approved by brand name for extended drain intervals.
The following are the recommended lubricants for Eaton transmissions.
Mineral oils
Lubrication Change and Inspection
On Highway Use
First 5000 to 10,000 km Change transmission oil on new units at operators discretion
Every 20,000 km Inspect oil level. Check for leaks
Every 100,000 km or 1 year Change transmission oil
Off Highway Use
First 30 hours Change transmission oil on new units at operators discretion
Every 40 hours Inspect oil level. Check for leaks
Every 500 hours Change transmission oil where severe dirt conditions exist
Every 1,000 hours Change transmission oil (Normal off-highway use)
Recommended Lubricants
Type Grade (SAE) Ambient Temperature
Heavy Duty 50 Above - 12ºC
Engine oil API - 40 Above - 12ºC
CD 30 Below - 12ºC
Mild EP Gear Oil 90 -12ºC to 38ºC
API-GL-4 80W -26ºC to 21ºC
Caution
• Multi-viscosity engine oils (such as 15W40) are not recommended without consultation
with Eaton
• Do not mix engine oils and gear oils in the same transmission.
• Eaton does not approve mineral oil lubricants by brand name.
• Additives or friction modifiers which are not part of the original lubricant are not
recommended.
Pembongkaran tindakan pencegahan Pemeriksaan suku cadang Hal ini diasumsikan dalam dis
assembly rinci instruksi yang pelumas telah dikeringkan dan hubungan yang diperlukan dan
jalur udara telah dilepas dari chasis. Pelepasan gear shift remote control assy dari housing ter
masuk dalam instruksi yang rinci. Namun, seperangkat ini juga dapat dilepas dari transmisi se
belum mengeluarkan unit dari kendaraan. Ikuti masing-masing prosedur di setiap bagian, baik
teks dan gambar.
1. Pembersihan - Menyediakan tempat yang bersih untuk bekerja. Hal ini penting bahwa tidak
ada material kotoran atau asing memasuki unit selama perbaikan. Bagian luar unit harus
diber sihkan dengan hati-hati sebelum memulai pembongkaran. Kotoran kasar dan dapat
merusak bearing.
3. Snap ring - lepas cincin dengan tang snap yang sesuai. Baru lakukan seleksi sebagai ditentu
kan dalam''Reassembly ".
4. Input shaft - shaft input (Direct drive versi saja) dapat dilepaskan tanpa mengeluarkan
layshaft atau mainshaft. Berhati-hatilah untuk tidak salah atau kehilangan bearing
mainshaft.
5. Bearing - hati-hati mencuci dan re-melumasi semua bearing untuk menghilangkan pelumas
dan protektif bungkus sampai siap digunakan. Lepas bearing dengan penarik (puller) yang
di rancang sesuai pekerjaan ini.
6. Ketika menekan – tentukan tenaga / force untuk shaft, housing dll dengan menahan diri.
Mutasi beberapa bagian dibatasi. Jangan menerapkan kekuatan setelah menjadi bagian dido
rong berhenti total. Gunakan palu lembut untuk semua pembongkaran bekerja. Jangan
guna kan bar membongkar atau pahat untuk memisah casing bagian dan housing atau tidak
dapat diperbaiki akibat kerusakan ini.
Pastikan bahwa interior dari semua housing bersih. Ini Adalah penting bahwa kotoran dijauhkan
dari transmisi selama reassembly. Kotoran kasar dan dapat dimempercepat kerusakan permu
kaan bearing dan washer. Gunakan tindakan pencegahan tertentu, seperti yang tercantum di
bawah ini, selama reassembly.
1. Gasket
Gunakan gasket baru di mana hanya rinci (netral detent dan remove control housing).
Semua lokasi lainnya, pastikan permukaan bersih dan tidak rusak dan membalutkan 5900
Loctite Flange Sealant untuk satu permukaan saja. sealant berlebihan atau menghalanginya
dapat menembus ke dalam bearing.
2. Capscrews
Gunakan thread sealant pada semua capscrews. Gunakan torsi yang sesuai yang ditemukan
dalam 'Torsi Rekomendasi'.
3. O-Rings
Lumasi semua O- cincin ringan dengan silikon pelumas.
4. Pelumas Perdana
Lumasi bantalan dengan oil gearbox selama reassembly.
5. Jarak Aksial
Menjaga float akhir mainshaft gear sebagaimana tercantum dalam tabel pada halaman
berikut.
6. Bearing
Penggunaan alat khusus yang benar dan driver bearing direkomendasikan untuk instalasi
bearing. Pemanasan trek inner bearing mana dapat membantu instalasi.
7. Output Shaft Drive Flange
Kencangkan mur dengan torsi yang benar. Jangan gunakan impact wrench dalam
mengencangkan flange / yoke nut. Gunakan hanya tangan dioperasikan torque wrench atau
torque motor. Kesalahan instruksi in dapat menyebabkan kerusakan pada media pengunci
mur. Selama pembongkaran dan lagi selama reassembly sebelum mengencangkan mur
baru, penting untuk memastikan bahwa poros keluaran tidak slide melalui bearing, atau
mengubah rentang dirakit synchroniser roller, piston dan spring mungkin hilang.
Sebuah spacer yang cocok sementara dirakit bawah mur untuk memungkinkan untuk
ketebalan penguncian menyisipkan untuk memastikan poros secara tegas diadakan di
bearing sampai torsi diperketat.
8a. Hub Synchroniser
synchroniser Semua hub adalah sesuai dengan gangguan pada splines mainshaft dan harus
dipanaskan untuk sekitar 85 ° C sebelum instalasi. Tekan sepenuhnya housing dan tahan
dibawah tekanan untuk waktu yang singkat untuk mencegah creep sementara mendingikan.
8b. Semua flange Synchroniser dioleskan pelumas sebelum perakitan.
9. Layshaft
poros ini hanya tersedia sebagai pelengkap dalam perakitan untuk proses perbaikan.
3.4 Air System
dipilih dan terlibat. Perubahan range juga memiliki synchromesh keterlibatan dan udara yang di
operasikan. A shift / pergeseran silinder, dipasang pada transmisi belakang kasus, slide dengan
synchroniser, yang membentuk bagian integral dari perangkat anulus epicyclic, ke dalam atau
keluar dari mesh dengan planet gear pembawa atau reaksi plate dalam hal memberikan rasio
range tinggi atau rendah.
Air port range tinggi dan rendah pada shift silinder diberikan melalui slave valve. Ini adalah
diaktifkan langsung oleh remote control shaft pada sistem double H shift, atau oleh diope-
rasikan secara manual selector valve pada tuas persneling di single H pergeseran sistem.
Dengan sistem shift H , hight atau low range harus pra-dipilih sebelum tuas gigi/ lever
bergerak, rentang perubahan yang sebenarnya terjadi hanya ketika poros pemilih dipindahkan
melalui posisi netral.
Sebuah katup kendali udara bekerja sama dengan mekanisme interlock untuk mencegah me-
ngubah range saat operasi dini setelah pra-seleksi. Dengan sistem shift H double perubahan
range diaktifkan secara otomatis sebagai tuas persneling dipindahkan melintasi detent di pintu
gerbang netral antara 3 / 4 dan 5 / 6 gear tuas posisi.
Gbr. Lever atau tuas perseling
Pemindahan
1. Tiriskan reservoir udara.kendaraan.
2. Lepaskan jalur angin dari slave valve.
3. Lepaskan slave valve baik dari braket mounting dua capscrews, atau dari remote control
capscrews housing menuju dua socket.
4. Buka dan bongkar breather dan siku / adapter dari valve, mencatat posisi dan nomor port
untuk perakitan valve baru.
Penyesuaian kembali
1. Membersihkan sealant dari katup nafas dan siku / adapter, dan memastikan saluran udara
bersih dan tidak dibatasi. Ganti breather jika servis diragukan.
2. Menggunakan tape PTFE atau sealer Loctite sesuai, menginstal valve breather, plug dan
siku / adaptor ke katup. (Seperti yang berlaku)
3. Single H shift slave valve - Assembly katup pada braket mounting, mengencangkan
penahan capscrews dengan torsi yang benar.
Double H shift slave valve atau tunggal udara H shift control valve menggunakan gasket
baru, jika ada, cocok katup untuk remote control. Kencangkan semua ikat dengan torsi
yang benar.
4. Hubungkan kembali jalur angin, mengisi ulang tangki angin kendaraan dan memeriksa
fungsi yang benar dan memastikan kebebasan dari kebocoran udara.
Gbr. Slave valve - Single H shift (Air feed to range cylinder only present
when transmission is in neutral) - Mecman valve.
Slave valve - Double H shift
1. O-ring
2. O-ring
3. O-ring
4. O-ring
5. O-ring
6. Low range air port
7. Low range
8. High range
9. High range air port
Sectional view of range
change shift cylinder
Trouble shooting
perubahan range tidak beroperasi -periksa tekanan udara / pasokan ke dan dari katup regulator
dan dari slave valve untuk range shift silinder - Lihat sirkuit diagram.
Kebocoran udara dari O-rings 1 sampai 5 dalam tampilan akan sectional mengakibatkan
kesalahan berikut.
1. Eksternal kebocoran udara di sekitar cover.
Lambat atau tidak pindah ke low range.
2. Air bocor ke dalam transmisi.
Lambat atau tidak pindah ke low range.
3. Lambat atau tidak ada perubahan ke range tinggi atau rendah - juga
kebocoran udara keluar dari valve breather slave valve.
4. Air bocor ke dalam transmisi.
Lambat atau tidak pindah ke low range.
Catatan: O-rings nomor 1, 3 dan 4 dapat
diperbaharui tanpa pembongkaran transmisi
Single H
Beberapa transmisi mungkin dilengkapi dengan sistem udara direvisi seperti yang ditunjukkan di
halaman berikut. Operasi dari perubahan sistem udara rentang tidak berubah, hanya perubahan
valve dan pipa. slaved valve diganti dengan valve yang menghubungkan dua exhaust baris
internal dan oleh karena itu hanya memiliki port tunggal.
Kontrol katup buang adalah katup popet tunggal yang berfungsi dalam cara yang sama seperti
valve terdahulu.
Sebagai bagian dari proses perbaikan yang terus menerus modifikasi telah dibuat dengan
sistem udara saat ini dipasang pada kecepatan transmisi sembilan synchromesh. Perubahan ke
desain saat ini melihat perubahan katup 'feed netral' rentang (Mecman valve) dan katup LRC si
kecil.
• Bila roda gigi bergerak inner-striking lever dari LRC mendorong terhadap plunger pada
poppet valve. Sebagai plunger didorong ke dalam pasokan udara dari katup poppet (port 2)
untuk perubahan katup range (port 1) dan kemudian mengubah range silinder terpotong
ventilasi udara apapun dalam mengubah range silinder ke atmosfir.
• Setiap kali melewati tuas persneling netral perubahan range silinder sesaat bertekanan.
• Ketika katup kendali tangan dipindahkan ke posisi kisaran tinggi pipa pakan sinyal dari
tangan kontrol katup (port 21) ke kisaran katup perubahan slave (port 4) ventilasi ke
atmosfir. Hal ini memungkinkan pegas dalam katup mengubah slave untuk memindahkan
spool internal untuk posisi santai.
• Sebagai transmisi di gigi pasokan udara dari katup katup si kecil untuk mengubah range
tidak hadir, karena transmisi masih dalam low range.
• Sebagai transmisi dipindahkan ke netral katup popet memungkinkan udara melewati untuk
slave range perubahan katup dan pada range perubahan silinder untuk terlibat high range.
• pasokan udara konstan filter Regulator (diatur menjadi 5,5 bar) ke katup kontrol tangan (port
1) dan
popet katup (port 1).
• Air dipasok dari katup popet (port 2) ke range change slave valve (port 1)
• Ketika katup kendali tangan dalam posisi high range, sinyal pipa dari kontrol tangan
katup (port 21) ke range change slave valve (port 4) ventilasi ke atmosfer. spring, dalam
range change slave valve, menyebabkan spul internal untuk pindah ke posisi santai.
• Angin mengaliri dari range change slave valve (port 21) ke sisi yang tinggi dari range change
cylinder menyebabkan piston bergerak maju – high range engage.
• Semua udara yang ada dalam sisi rendahnya silinder mengubah range ventilasi kembali ke
atmosfer.
melalui range change slave valve.
Transmission in gear – High range engaged
• Bila roda gigi bergerak tuas mencolok dalam dari LRC mendorong terhadap plunger di
poppet. plunger didorong ke dalam pasokan udara dari katup popet (port 2) untuk range
change slave valve (port 1) dan kemudian silinder merubah range terpotong ventilasi
semua udara dalam range change cylinder ke atmosfir.
• Setiap kali melewati tuas persneling netral silinder rentang perubahan sesaat.
• Ketika katup kendali tangan dalam posisi low range umpan sinyal pipa dari kontrol tangan
katup (port 21) ke range change slave valve (port 4) adalah bertekanan. Hal ini
menyebabkan spool, dalam range change slave valve, akan diangkat dari dudukannya.
• Sebagai transmisi di gigi pasokan udara dari katup katup poppet untuk mengubah range
tidak ada, karena transmisi tetap dalam high range.
• Sebagai transmisi dipindahkan ke netral katup popet memungkinkan udara untuk melewati
berbagai change slave valve dan pada range change cylinder untuk menjadi low
range.
3.4.5. Range inhibition
Untuk low range engage feed sinyal dari katup kontrol tangan (port 1) ke range change slave
valve (port 4) harus ada. Jika sinyal tidak ada maka high range engaged.
Dimana diperlukan pemilihan low range dapat dihambat di atas kecepatan jalan yang telah
ditentukan dengan menggunakan range change slave valve yang menggabungkan solenoid
listrik biasanya tertutup. Solenoid ini dirancang untuk mengganggu feed sinyal dari katup
kontrol tangan ke katup mengubah rentang di atas kecepatan jalan yang ditentukan.
Ketika kendaraan berada di bawah kecepatan jalan pra ditentukan power supply 24-volt
energises yang listrik solenoid.
Solenoid valve mendapat energi listrik merupakan feed sinyal dari control valve katup tangan
untuk range change slave valve terputus – low range atau high range tersedia.
Setelah kendaraan berjalan di atas jalan pra ditentukan kecepatan power supply 24-volt ke
solenoid listrik akan dihapus. Katup solenoid listrik tidak lagi energi sehingga pakan sinyal dari
control valve katup tangan untuk range change slave valve terputus – high range saja tersedia.
Catatan: - Bila kunci kontak dimatikan transmisi akan gagal ke high range.
3.4.6 Disassembly dan Assembly shifting Control
3.4.7 Main Transmission overhaul
3.5 DIFFERENTIAL
Gear ratio adalah hubungan timbal balik antara jumlah gigi pada crown wheel dan pinion, pada
kendaraan yang dilengkapi dengan hub reduction gear, reduction dipindahkan dari sentral gear
dimana separuh putaran shaft lebih lambat dari putaran propeller shaft. Reduction yang
terakhir dipindahkan ke Reduction gear, sehingga pengurangan ini menghasilkan naiknya
torque yang sesuai.
Masing masing jenis sentral gear mempunyai perbedaan ratio gear , ratio gear dari central gear
pada kendaraan harus disesuaikan dengan kondisi jalan nya.
DISTRIBUSI PUTARAN
Saat berjalan pada posisi lurus kedepan dan kecepatan putaran pada roda penggerak sama,
differential pinion pada differential spider tidak berputar tetapi beroperasi hanya sebagai
penggerak antra crown wheel dan half shaft roda Saat kendaraan berbelok, bagian dalam roda
penggerak akan menempuh jarak lebih pendek dibandingkan dengan yang bagian luarnya.
Selama roda penggerak mempunyai kecepatan putaran yang berbeda, sehingga differential
gear pada half shaft bekerja dan Differential pinion akan berputar.
Selama kecepatan kombinasi roda penggerak konstant, roda penggerak sebelah luar akan
berputar lebih cepat dengan hubungannya ke crown wheel dan roda penggerak bagian dalam
akan lebih lambat putarannya.
Pada kondisi yang lebih extrim saat satu roda penggerak diam dan yang lainnya slip, roda
yang sliping akan berputar dua kali lebih cepat daripada crown wheel.
Bila satu roda penggerak tidak cukup pergesekannya dan mulai slip, kendaraan tetap
diam. Pergesekan pada roda yang slip menentukan besarnya torque. Torque ini menentukan
tenaga penggerak untuk kedua roda, karena axel differential selalu memindahkan torque ke
kedua roda.
DIFFERENTIAL CARRIER (SH13)
DATA AND SPECIFICATIONS
DESCRIPTION
Gear ratios 3.636, 3.900, 4.333, 4.625
Oil capacity 3.7 L {0.81 lmp gal. / 0.98 U.S. gal.}
2) Klasifikasi SAE
SAE 90 adalah nomor standard dari klasifikasi. Untuk truk yang terutama sekali bekerja dibawah
beban berat atau dibawah kondisi temperatur tinggi, digunakan SAE140, dan SAE80W
digunakan pada kondisi musim dingin ( winter) di daerah dingin. Lihat pada Owner’s Manual
untuk oli roda gigi aktual yang digunakan.
1 Steering wheel
2 Horn button
3 Steering column assembly
4 Dust cover
5 Steering gear unit
6 Pitman arm
7 Drag link
4.4 OIL RESERVOIR (MODELS: FD, FG, GH, FL, FM, SG)
DESCRIPTION
Kita tahu bahwa performa truck dijalan dikatakan baik jika steering effort dari drivernya
kurang, roda depan harus mempunyai beberapa sudut yang telah dihitung dan diset
oleh pabrik. Sudut sudut ini mempunyai beberapa hubungan yang tidak boleh berubah
dan tidak boleh mempengaruhi kestabilan steering Sekarang apakah macam2 sudut
roda itu? Baiklah ,yang pertama caster,kedua camber; ketiga kingpin inclination, yang
boleh disingkat dengan KPI; keempat toe-in; dan yang terakhir curve angles
4.5.1 Caster
Pertama mari kita lihat caster.jika
kita ambil sebuah screeper
mechanic,titik
tumpuan roda depannya akan
selalu terdorong ke pivot tengah
A dari rodanya dan kontak point B
ketanah.
Aplikasi ini sama dengan sebuah
sepeda
. jika anda membiarkan steering
bebas (tanpa dipegang)maka
sepeda akan
berusaha berjalan lurus kedepan,
Setel jarak "A" diantara cable dan cam lever pada parking brake to 1-2 mm {0.040-0.078 in.}
4.7 EXHAUST BRAKE SYSTEM
SYSTEM DIAGRAM
5.1 ALTERNATOR
DATA AND SPECIFICATIONS
Gbr. Alternator
Gbr. Stater