Anda di halaman 1dari 78

1/77

Hino New Generation Ranger


Body Mounting Seminar
<<TRUCK

PT. Hino Motors Sales Indonesia


Tech.Development & Body Maker Dept.
PRODUCT DIVISION

‘May 2016
10/29/2018 2ENG8.ppt 1
Points “Points Seminar” 2/77

1 Background & Tujuan

2 Landasan
POINTS
SEMINAR 3 Petunjuk Umum

4 Kelistrikan

5 Lain-lain
Points “Background Seminar” 3/77

 Why should organize a Seminar ?

Background :
“Semua Varian Chassis Hino – berhubungan dengan Karoseri”
Points “Tujuan Seminar” 4/77

Tujuan Seminar:

Memberikan INFORMASI & PETUNJUK PEMASANGAN BODY


Pada CHASSIS TRUK HINO NEW 500 SERIES Sesuai Dengan
PANDUAN “BODY MOUNTING MANUAL”

 KENDARAAN BERKUALITAS & AMAN


TARGET
 Mudah Dalam PERAWATAN & PERBAIKAN
Points “Tujuan Seminar” 5/77

Kualitas akhir dari kendaraan (khususnya Truk), tidak hanya


ditentukan dari kualitas “pembuat chassis”, akan tetapi juga
tergantung dari “pembuat body”  Body maker.

 Keuntungan bagi pembuat chassis dan Body maker :

Minimize problem dan atau keluhan, dengan


Jangka Pendek mengikuti design body dan konstruksi yang
benar

Body Mounting Manual

Mempererat hubungan & komunikasi

Kepuasan pelanggan untuk pengembangan


Jangka Panjang bisnis & saling menguntungkan
Points “Landasan” 6/77

 Landasan
 Body Mounting Manual HINO  sesuai model
 PP. 55 / 2012 Tentang Kendaraan

Tentang Rancang Bangun dan Rekayasa


# Pasal 132 ayat 8
Penelitian rancang bangun dan rekayasa Kendaraan Bermotor sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (5) dilakukan dengan
berpedoman pada persyaratan teknis dan laik jalan sebagaimana
diatur dalam Peraturan Pemerintah ini.

# Pasal 133 ayat 4


Berdasarkan berita acara hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat
(3), menteri yang bertanggungjawab di bidang sarana dan prasarana lalu
lintas dan angkutan jalan menerbitkan Keputusan Pengesahan Rancang
Bangun dan Rekayasa Kendaraan Bermotor.
Points “Petunjuk Umum” 7/77

 Desain Body
Kualitas akhir sebuah kendaraan Truk, tidak hanya ditentukan oleh pembuat
Chassis, tetapi ditentukan pula oleh pembuat Body Truk (Body maker)

GVMR & GAMR Capacity,


Spesifikasi Jenis Body
D Dimensi Body
Pengoperasian System
e Fungsi Air Intake
s Distribusi Berat Cooling System
Tinggi Center Gravity
a Kestabilan Dimensi Body
i Metode Body Mounting
GVMR & GAMR Capacity
n Kekuatan Metode Body Mounting
Modifikasi Chassis
Interior Noise
B Kenyamanan Pelindung Panas
Metode Body Mounting
o
d Perawatan Kemudahan Akses
Pemeriksaan,
y Perawatan & Perbaikan
Keamanan Pencegah Kebakaran
Points “Petunjuk Umum” 8/77

Saat merencanakan pembuatan body truk, perhatikan


standar peraturan berikut ini:
# Contoh pada Hino FM 260 JD
Distribusi Beban pada
Model GVM Sistem Penggerak
Front Axle
FM260JD 26 TON  20 % (bermuatan) 6x4
Points “Petunjuk Umum” 9/77

 Gross Vehicle Mass (Berat Total Kendaraan)

Berat
A Chassis
Berat Total Kendaraan

C D E

B Berat Body

Berat Kosong
C Kendaraan

Berat
D Muatan &
Crew

E Berat Total Kendaraan


Points “Petunjuk Umum” 10/77

 Distribusi beban pada Front axle yang diijinkan


(pada saat muatan penuh)

30 %

Front Axle Mass Distribution


20 %
Points “Petunjuk Umum” 11/77

 Contoh distribusi beban yang tidak bagus

Dilarang melakukan penyambungan subframe


diarea axle belakang

[ distibusi beban terlalu berat ke belakang ] # Wf < 20% GVW


Points “Petunjuk Umum” 12/77

 Contoh distribusi beban yang tidak bagus

# Wf > 20% GVW

Wr Wf

[ distibusi beban terlalu berat ke depan ]


Points “Petunjuk Umum” 13/77

 Chassis
Chassis Frame adalah tulang punggung untuk kendaraan.

Kondisi yang normal, Chassis Frame & Body Frame mempunyai kekuatan
yang cukup untuk menahan beban body & muatan yang dipasang diatasnya,
khususnya untuk jenis body cargo.

Namun apabila yang dipasang adalah Mixer atau body Crane, maka Chassis
Frame akan menjadi titik pusat konsentrasi beban, sehingga Chassis Frame
tidak dapat memberi kekuatan yang cukup. Untuk membantu menanggulangi
beban tersebut, karoseri perlu memberi penguatan struktur body (terutama
dengan menguatkan Cross member Subframe = Longitudinal main floor body
atau equipment) atau menguatkan Chassis Frame itu sendiri dengan
menggunakan L – Shaped Stiffeners untuk menghasilkan kekuatan yang
sesuai.
Points “Petunjuk Umum” 14/77

 Cara kerja chassis menahan beban


Frame chassis dirancang untuk mendistribusikan berat muatan ke
seluruh bagian chassis dan tidak disarankan menempatkan muatan pada
satu titik saja.

Frame chassis pada dasarnya kuat dan keras.Akan tetapi frame chassis
cukup flexible mengimbangi kekuatan yang timbul saat kendaraan
beroperasi sehingga dapat mendukung berat kendaraan dan
memungkinkan untuk mengikuti kontur jalan.
Points “Petunjuk Umum” 15/77

# Chassis Frame Hino New 500 series


CURRENT

870
With Straight frame

NEW

840
With Kick frame

 Subframe harus sesuai dengan lebar Chassis frame


Points “Petunjuk Umum” 16/77

# Chassis Frame New 500 series

Current Frame size: #H300 x w90 x t8mm (Kategori Medium)

Kick portion

New Frame size: #H300/277 x w80 x t7/8mm


Points “Petunjuk Umum” 17/77

# Chassis Frame
Web Frame
【Keunggulan】
・Mudah dalam pemasangan karena
permukaannya tanpa Rivet.
・Kekuatan lebih dihandalkan.

Pengecatan Inner part terpisah.


【Keuntungan】
Perbaikan pada kontak kedua Side rail menggunakan
permukaan (tidak mudah karat)
besi High-tension
【Keunggulan】
・Lebih ringan
Grid hole ・Kekuatan lebih handal
【Keunggulan】
・Mudah dalam
Extension of pemasangan Bracket
No.1 cross
member

Material Tensile strength


Type of metal Baru Lama

Hot rolled steel plate 620 N/mm2 540 N/mm2


Points “Petunjuk Umum” 18/77

 Pola Lubang
# Chassis pada CHASSIS FRAME
FM8JD
 Terdiri banyak lubang pada frame  jarak antar lubang 50mm
 Semua equipment chassis dipasang pada lubang tersebut
 Gunakan lubang tersebut saat memasang body maupun equipment body
lainnya pada chassis frame

# Detail lubang 4x2 6x2, 6x4

277mm 300mm
Pola Dasar pada Lubang
Points “Petunjuk Umum” 19/77

# Dimensi Grid Hole


Contoh  Frame height 300mm
Hole diameter:Ф15.5
(Diameter hole size pada
Grid hole suspensi tidak termasuk)
63.5
Hole 1

60
Ф32 Ф32
Hole 2

50 Pilot hole
HIGHT CENTER

Hole 3
142mm

50
Hole 4

60.5

50 50 50 50 50
Points “Petunjuk Umum” 20/77

 Dimensi pada Kick Frame

(Jarak rear arch ke kick point bagian depan )

( lebar chassis flange )

Area
kick frame

Cross Member No. 2


Points “Petunjuk Umum” 21/77

 Rekomendasi struktur ujung Sub Frame Body

[ bentuk subframe mengikuti


bentuk chassis ]

Revise
[ bentuk subframe lurus/tidak required
mengikuti bentuk chassis ]
Points “Petunjuk Umum” 22/77

 Rekomendasi struktur Ujung Sub Frame Body


[ contoh subframe yang tidak mengikuti bentuk chassis ]
SISI LUAR

SISI DALAM

Chassis tertekuk ke dalam karena


beban tumpuan tidak merata.
Points “Petunjuk Umum” 23/77

 Rekomendasi struktur Ujung Sub Frame Body

UP

FR

Jangan memasang Cross member


pada ujung Sub frame.

Jangan menutup pada


ujung Sub frame
Points “Petunjuk Umum” 24/77

 Rekomendasi struktur Ujung Sub Frame Body

Dilarang melakukan pengelasan pada ujung subframe ke chassis


Points “Petunjuk Umum” 25/77

 Rekomendasi struktur Ujung Sub Frame Body


[ contoh ujung subframe yang dilas ke chassis ]

dilas

Pengelasan subframe ke
chassis sangat berpotensi
menimbulkan keretakan
chassis
Points “Petunjuk Umum” 26/77

[ contoh subframe yang dilas ke chassis ]

Pengelasan antara chassis dan subframe sangat dilarang,


Hal ini akan menyebabkan penurunan kekuatan chassis yang
cukup drastis karena tekukan, metode pengelasan, efek panas, dll
Points “Petunjuk Umum” 27/77

 Rekomendasi Bentuk ujung Sub Frame


Dump Truck
A L

h
L= H ~ 3/2H h= H/4 ~ H/5
Tangki
B MAX.30°

h
h= H/4 ~ H/5
Cargo
C H

15

L= 3/2H ~ 2H
Points “Petunjuk Umum” 28/77

 Rekomendasi Bentuk ujung Sub Frame


[ untuk mengurangi tegangan yang terjadi pada tipe A dan B
ujung subframe harus di chamfer radius ]
Points “Petunjuk Umum” 29/77

 Jarak Sub frame semaksimal mungkin mendekati Rear arch


Points “Petunjuk Umum” 30/77

 Contoh pembuatan struktur subframe

1) Pengukuran  Drawing
613.5 mm Pemotongan

FR 75mm RH

613.5 mm

FR 75mm LH

Pandangan atas
Points “Petunjuk Umum” 31/77

2) Pemotongan + Pembentukan

FR RH

Dibengkokkan Pembuatan sudut pada Sub


frame (Bagian Kick frame)

FR LH

JIG untuk membuat sudut Kick frame


JIG
terukur / sesuai standard
Points “Petunjuk Umum” 32/77

3) Pengelasan

FR Las RH

Setelah mengukur sudut Kick frame dan sesuai, berikan las titik, kemudian dilas secara
permanen. Haluskan permukaan las dengan digerinda. (Gunakan alat bantu Jig)

Las LH
FR

JIG untuk membuat sudut Kick frame


terukur / sesuai standard JIG
Points “Petunjuk Umum” 33/77

4) Pembuatan profil ujung sub frame


Pandangan Kick point belakang
samping

613.5 mm

FR

150mm LH

20mm

80mm
Points “Petunjuk Umum” 34/77

5) Contoh sub frame dengan kick shape

Subframe dump truck


Subframe cargo

Subframe mixer
Points “Petunjuk Umum” 35/77

 Rekomendasi pemasangan Bracket mounting Body


A. U – Bolt
Tipe ini paling banyak dipakai karena tidak perlu memodifikasi chassis
UPR

LH
FR

Pasang Prop

B. Bracket Bolt
Ini digunakan apabila U-bolt tidak bisa dipakai, contoh; Truk Tangki

Las

Bolt M14
Points “Petunjuk Umum” 36/77

C. Bracket Plate
Tipe ini harus dipakai bersama sama dengan U-bolt (A), tipe ini untuk
menambah kekakuan Sub frame supaya tidak bergerak kedepan dan
ke belakang (Longitudinal action).

Tebal: min. t 8
Las

Bolt M14

Dilarang mengikat Sub frame dan Chassis dengan metode


dilas pada sisi Flange chassis atas
Points “Petunjuk Umum” 37/77

 Cara pemasangan U – Bolt


Untuk menghindari terjadinya deformasi pada bagian Flange atas dan bawah
chassis, maka harus dipasang penopang (Prop). Bila antara chassis dan inner
reinforcement terdapat celah maka harus ditambahkan Shim.

UPR
LH
FR

Prop

Detail Prop SIDE RAIL dengan


INNER STIFFENER
RELEVANT MODEL
FM8J (Tractor)
H : 261(FG / SG)
FM2P (Tractor)
: 284(FL / FM)
t= 6 : 276(FM8J TRACTOR /
FM2P TRACTOR)
Points “Petunjuk Umum” 38/77

 Cara pemasangan U – Bolt


[ contoh pemasangan U-bolt yang tidak memakai penopang /
prop ]

Chassis mengalami
deformasi karena U-bolt
tidak memakai penopang /
prop
Points “Petunjuk Umum” 39/77

 Area terlarang untuk posisi U-Bolt

TOP VIEW

U-BOLT NO.2 CROSS MEMBER CROSS MEMBERS


KICK POINT
FR

KICK POINT
LH
50 50
U-BOLT

50 50 200 200 200 200

AREA TERLARANG POSISI AREA TERLARANG


PEMASANGAN U-BOLT, POSISIPEMASANGAN
PLATE BRACKET. U-BOLT

Detail standar jarak pemasangan U-Bolt,


dapat dilihat di Body Mounting Manual
Points “Petunjuk Umum” 40/77

Untuk menghindari terjadinya konsentrasi beban, maka pemasangan Bracket Bolt dari
Cross member paling dekat min. 200 mm.

min. 200 mm

Bila tidak memungkinkan, maka pemasangan Bracket bolt harus dipasang


ditengah Cross member.
Points “Petunjuk Umum” 41/77

 Area terlarang untuk posisi U-Bolt

Ex.1) Dilarang memasang U-Bolt di area ini

Ex.2) Dilarang memasang U-Bolt di area ini

[Note]
Dilarang memasang
Antara ujung subframe sampai U-Bolt di area ini
dengan bentukan profil tidak boleh
Ex.3)
dipasang U-Bolt
Points “Petunjuk Umum” 42/77

 Area terlarang untuk posisi U-Bolt


[ contoh pemasangan U-bolt di area terlarang ]

[Note]
Pemasangan U-bolt
pada area cross
member ataupun
stiffener chassis bisa
berakibat chassis
crack/retak
Points “Petunjuk Umum” 43/77

 Rekomendasi Posisi U–Bolt


Posisi U-bolt dibelakang Kabin yaitu posisi A , B , C , D
A
B

Jarak dari Cross member No.2

TOP VIEW

No..2 Cross member


Unit : mm

[Note]
D
C 1. U-Bolt tidak boleh
bersinggungan dengan
komponen lain
SIDE VIEW
2. Posisi U-Bolt antara bagian
kiri & kanan, diperbolehkan
tidak lurus
Points “Petunjuk Umum” 44/77

 Cara pemasangan Bracket Plate & Bracket Bolt


Methode ini biasa dipakai untuk pemasangan bodi tangki

Dilas
# Bracket Bolt

8 mm

# Bracket Plate
Dilas

# Pemasangan bracket/plate pada


chassis harus memakai baut&nut
# Gunakan lubang chassis bagian atas
Points “Petunjuk Umum” 45/77

 CONTOH  Pemasangan body mounting untuk body Cargo

Ujung depan Sub frame Area pada Suspensi belakang


Menggunakan Plate

[Catatan]
Kendaraan dengan single Axle (bagian belakang),  sama prosedurnya
Points “Petunjuk Umum” 46/77

 CONTOH  Pemasangan body mounting untuk body Cargo

Ujung depan Sub frame Area pada Suspensi belakang


Menggunakan Plate

Pastikan torsi kekencangan pada U-Bolt


 Gunakan double Nut untuk mencegah slack pada Nut
Points “Petunjuk Umum” 47/77

 CONTOH  Pemasangan body mounting untuk body Dump

Ujung depan Sub frame Area pada Suspensi belakang


Menggunakan Plate
[Catatan]
Kendaraan dengan single Axle (bagian belakang),  sama prosedurnya
Points “Petunjuk Umum” 48/77

 CONTOH  Pemasangan body mounting untuk body Dump

Ujung depan Sub frame Area pada Suspensi belakang


Must use brace bracket for tightening
Menggunakan Plate
around rear suspension.
Points “Petunjuk Umum” 49/77

 Pemasangan Bracket Plate di area Suspensi Belakang


Single Rear Axle

1000 1000

200 200 Unit : mm

Pastikan torsi kekencangan pada Bolt


 Gunakan double Nut untuk mencegah slack pada Nut
Points “Petunjuk Umum” 50/77

 Pemasangan Bracket Plate di area Suspensi Belakang


Tandem Rear Axle

Unit : mm

Standar Bracket Plate dipasang


dari Hino (2pcs LH + 2pcs RH)

NOTE: H: 240, L: 146, T: 8


1) Torsi pengencangan Baut Chassis: 177 ± 26.6 N.m
2) Apabila melepas Baut, maka Baut tidak diijinkan digunakan kembali

Pastikan torsi kekencangan pada Bolt


 Gunakan double Nut untuk mencegah slack pada Nut
Points “Petunjuk Umum” 51/77

 Pengencangan Baut Bracket Body


Spesifikasi Pengencangan Baut
Hino genuine parts number : 91552-L1450 atau 91552-C1450
Size : M14
Strength class : 11.9 (Tensile strength σB= lebih dari 1100N/mm2
/ Yield strength σy= lebih dari 990N/mm2)
Tightening torque : 177 ± 26.6N.m (Min. axial tension : lebih dari 7243kgf)
Note:
*Apabila Baut kurang panjang untuk pemasangan Bracket Plate pada Cross
member, maka ganti Baut yang lebih panjang dari HINO genuine parts.
Mur (Nut)

Hino genuine parts number : 94151-21401


Strength class : 12
Points “Petunjuk Umum” 52/77

 Pengelasan
Prosedur dalam pengelasan sebagai berikut:
1. Pastikan Kunci Kontak pada posisi “OFF”
2. Lepas Terminal Negative Battery
3. Lepaskan Sekering (Fuse) pada komponen Electronic (ECU, ABS, dll.)
4. Letakkan Ground Mesin Las secara benar dan dekat area pengelasan

Negative
Points “Petunjuk Umum” 53/77

 Melepas Sekering

 ENGINE ECU

3 Sekering STICKER
Sekering
Points “Petunjuk Umum” 54/77

 Penempatan Ground Mesin Las

OK
Points “Petunjuk Umum” 55/77

 Beberapa kesalahan dalam proses pengelasan

Penggunaan
Bor listrik
(OK)
Points “Petunjuk Umum” 56/77

FRAME

Jangan
Do not make
OK
memotong
cutouts in
pada
flanges Flange

Dilarang memotong pada bagian Flange chassis.


Hal ini dapat menyebabkan timbulnya keretakan.

Jangan dipotong,
bor, atau dilas

OK
Crossmember merupakan bagian penting sebagai penguat chassis,
maka dilarang untuk dipotong, mengelas, ataupun membuat lubang.
Points “Petunjuk Umum” 57/77

Standard Crossmember Dilarang dimodifikasi

Ketika memasang body, DILARANG memodifikasi Crossmember pada


Chassis frame.
Jika peralatan atau perangkat di atas bagian Crossmember dan jarak aman
tidak terpenuhi, maka sebaiknya anda memindahkan posisi pemasangan
peralatan atau perangkat tersebut.
Points “Petunjuk Umum” 58/77

 PTO
Setelah memasang body, jika anda perlu untuk memasang PTO dari Chassis
dan setting kontrol untuk body atau equipment.
Maka ketika akan memodifikasi hal ini, pastikan untuk mengikuti pedoman
yang ada.

TRANSMISION SIDE PTO


Points “Petunjuk Umum” 59/77

Untuk menghindari kerusakan Transmisi, dilarang memasang langsung


peralatan (misal: Gear pump) ke PTO.

REAR ENGINE PTO


Points “Petunjuk Umum” 60/77

Sudut pemasangan Drive shaft (D.1 dan D.2) min. 1 derajat & maksimal
6 derajat.

D2

Panjang Drive Shaft


Untuk menjaga vibration, Hino merekomendasikan panjang max.  1000mm

L
Points “Petunjuk Umum” 61/77

 Spesifikasi sistem Rem


NEW
CURRENT

 Air over Full air for all vehicles


 Full air Wheel parking for all vehicles

Keuntungan: Nylon Tube


・Mudah dalam pemasangan & perawatan (tidak ・Baut & N/tube sealing
memerlukan Minyak Rem) berubah
・Customer: biaya operasi lebih murah ・Material Connector
kemampuan pengereman lebih bagus & berubah
lebih handal
Points “Petunjuk Umum” 62/77

 Spesifikasi sistem pengereman


39 L
19 L
20 L

BRAKE SYSTEM DIAGRAM

4WAY
PROTECTION

Image Revise For accessories

required
Points “Petunjuk Umum” 63/77

 Cara pengambilan Angin


 Full air brake

 Pengambilan angin melalui


multi joint ( dibelakang C/M no.2 )
Points “Kelistrikan” 64/77

 Kelistrikan
# Area Kabin

# Aktual di Kabin
D : IDLE-UP SENSOR B : POWER SUPPLY,
(INPUT) <E/G stop> ACC / LIGHTING / +B

A : POWER SUPPLY, C : IDLE-UP SENSOR


IG (INPUT) <PTO signal>
Points “Kelistrikan” 65/77

 Kelistrikan area Kabin


Terminal Max. Cap. Wire Size &
Circuit
Marks (A) Color
A Power Supply, IG 7 0.75; W-
Power Supply, +B 10 0.5; P-
Power Supply, ACC 7 0.75; G-
B
Power Supply, Lighting 10 0.5; V-
Ground 20 2.0; B
C Idle up, Sensor (Input) <PTO signal> - 0.5; W-L
D Idle up, Sensor (Input) <Engine Stop> - 0.5; SB-B

Jika Anda harus


mengambil Power listrik
untuk bodi atau peralatan dari
Chassis, maka sambungkan dari
Terminal Power cadangan.
Points “Kelistrikan” 66/77

 Power Supply Connectors (area Kabin)


# CABIN SIDE
CONNECTOR
VEHICLE SIDE COMPANION SIDE

A
PARTS NO. 82824-E0U30 PARTS NO. S8258-06160

PARTS NO. 82824-E0U70 PARTS NO. S8258-08380

C
PARTS NO. 82824-E0U30 PARTS NO. S8258-06160

D
PARTS NO. 82824-E0U30 PARTS NO. S8258-06160
Points “Kelistrikan” 67/77

 Kelistrikan (area Chassis)

F : POWER SUPPLY,
ACCEL SENSOR

E : POWER SUPPLY,
LIGHTING
Points “Kelistrikan” 68/77

 Power Supply Connectors (area Chassis)


# CHASSIS FRAME
CONNECTOR
VEHICLE SIDE COMPANION SIDE

PARTS NO. S8258-04240 PARTS NO. S8258-04230

PARTS NO. S8256-01260 PARTS NO. S8256-01250


Points “Kelistrikan” 69/77

 Pengambilan Power dari Battery

Battery Cable

Ke body

Harus diberikan
SEKERING
Terminal
Battery positive terminal
Points “Lain-lain” 70/77

Perhatian

Hino merekomendasi bahwa setelah selesai pembuatan Body,


selanjutnya dilakukan “Pemeriksaan Akhir” atau PDI [Pre Delivery
Inspection]

OK !

Pemeriksaan Akhir dilakukan untuk menjamin terhadap kualitas produk telah


dibuat dilakukan secara benar & aman, sehingga diperoleh kondisi yang terbaik
Points “Lain-lain” 71/77
Points “Lain-lain” 72/77

 Pastikan kendaraan dalam kondisi bersih dan rapi pada


saat pengiriman ke customer

CUCI BAGIAN LUAR


/EXTERIOIR
KENDARAAN
SEBELUM DIKIRIM

BERSIHKAN
BAGIAN
DALAM/INTERIOR
KENDARAAN
Points “Lain-lain” 73/77

 Problem Issues pada pembuatan body

Cat kotor

Kondisi cacat & kotor


Cacat & karat
Points “Lain-lain” 74/77

Warna Hitam
Warna Biru Tua

Warna Cat tidak sesuai Setelah direpair

Kondisi Cat kotor Engsel Side Door berkarat


Points “Lain-lain” 75/77

Balancer of Side Door

AB

A
Sticker cacat
B

Kondisi Cat belang


Points “Lain-lain” 76/77

# Akibat kekeliruan penempatan, penyambungan /


modifikasi Kabel kelistrikan body, dll.
Points “Lain-lain” 77/77

# Penyambungan Kabel kelistrikan body  FRONT


dari Kabel Lampu Belakang (SALAH)
Points “Summary” 78/77

Dengan langkah langkah diatas, diharapkan


bahwa:

1) Keluhan atau problem bisa diminimalisir


2) Kualitas dan kuantitas produk bisa meningkat dan
terjamin sehingga “Brand Image“ bisa lebih kuat dan
semakin maju.
3) Hubungan dan kerjasama semakin baik

Anda mungkin juga menyukai