Anda di halaman 1dari 155

PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

SAFETY

IMPORTANT SAFETY NOTICE


Melakukan service dan repair dengan tepat, cermat dan benar merupakan hal yang sangat penting
agar unit dapat beroperasi dengan aman dan nyaman. Teknik service dan repair yang disarankan dan
dijelaskan dalam shop manual merupakan methode kerja yang aman dan efektif. Beberapa jenis
pekerjaan memerlukan tool yang dirancang khusus untuk keperluan tersebut.
Untuk mencegah terjadi kecelakaan pada mekanik, symbol dan digunakan sebagai tanda safety
mengenai hal yang harus diperhatikan (safety precautions) dalam shop manual. Peringatan yang
melatar belakangi symbol tersebut harus diikuti dengan cermat dan hati-hati. Jika muncul situasi dan
kondisi yang berbahaya atau mungkin akan terjadi, pertama kali pertimbangkan faktor safety, dan
lakukan tindakan yang diperlukan yang sesuai dengan situasinya.

GENERAL PRECAUTIONS 6. Tentukan tempat didalam workshop untuk


Kesalahan dalam pengoperasian unit sangat menyimpan tool dan part yang dilepas.
berbahaya, oleh karena itu bacalah Selalu taruh atau simpan tool dan part
OPERATION & MAINTENANCE MANUAL pada tempat yang sesuai. Selalu jaga areal
dengan cermat sebelum mengoperasikan unit. kerja tetap bersih dan pastikan tidak ada
1. Sebelum melakukan greasing atau repair, kotoran atau ceceran oli dilantai. Merokok
baca semua peringatan (precaution) yang hanya didaerah yang diperbolehkan
terdapat pada sticker yang ditempel di merokok dan jangan merokok saat sedang
bagian-bagian tertentu pada unit. bekerja.
2. Saat melakukan suatu pekerjaan, selalu
gunakan safety shoes dan helmet. Jangan PREPARATIONS FOR WORK
menggunakan pakaian kerja yang 1. Sebelum menambah oli atau melakukan
kebesaran atau kedodoran atau baju yang repair, parkir unit pada permukaan yang
kancingnya hilang. keras, rata dan pasang ganjal dibawah
Selalu gunakan safety glasses saat roda atau track untuk mencegah unit
memukul dengan hammer. bergerak.
Selalu gunakan safety glasses saat 2. Sebelum mulai bekerja, turunkan blade,
menggerinda. ripper, bucket atau work equipment
3. Jika melakukan pekerjaan pengelasan lainnya pada permukaan tanah atau chasis.
(welding), welder harus sudah ditraining Jika tidak memungkinkan, pasang safety
dan berpengalaman dengan jenis pin atau gunakan ganjal untuk mencegah
pekerjaan tersebut. Saat melakukan work equipment turun. Disamping itu,
pekerjaan welding, selalu gunakan wear pastikan untuk memasang Lock semua
welding gloves, apron, glasses, cap dan control lever dan menggantungkan tanda
baju yang sesuai untuk pekerjaan welding. peringatan.
4. Saat melakukan suatu pekerjaan dengan 3. Saat disassembling atau assembling,
dua atau banyak mekanik, selalu sepakati sangga unit dengan ganjal, jack atau stand
terlebih dahulu prosedur pekerjaan sebelum mulai bekerja.
sebelum mulai bekerja. Selalu beritahu ke 4. Bersihkan semua Lumpur dan oli pada
rekan kerja sebelum memulai setiap tangga atau pegangan yang digunakan
langkah kerja. Sebelum mulai bekerja, untuk naik turun dari unit. Selalu gunakan
gantungkan (pasang LOCK-OUT) atau pegangan tangan (handrail), ladder saat
tanda UNDER REPAIR pada control dalam naik turun dari unit, jangan pernah loncat
cabin. saat naik atau turun dari unit. Jika tidak
5. Simpan semua tools dalam kondisi yang memungkinkan menggunakan handrail,
baik dan pelajari cara penggunaan yang ladder atau step, gunakan stand sebagai
benar. pijakan yang aman.

Plant Learning Centre -1-


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

PRECAUTIONS DURING WORK

1. Saat anda melepas oil filler cap, drain plug gasoline saat mem bersihkan electrical
atau hydraulic pressure measuring plug, parts.
kendorkan secara perlahan untuk 9. Yakinkan untuk memasang semua part
mencegah oli menyembur keluar. Begitu sesuai posisi awalnya, ganti part yang
juga sebelum anda melepas atau rusak dengan yang baru.
membuka component pada circuit oli, air • Saat memasang hose dan wire,
atau udara, harus membuang atau pastikan tidak akan terjadi kerusakan
menghilangkan pressure yang tersisa karena bergesekan dengan part lainnya
dalam circuit terlebih dahulu. saat unit beroperasi.
2. Air dan oli dalam circuit cenderung panas 10. Saat memasang high pressure hose,
saat engine dimatikan, maka hati-hatilah pastikan tidak terpuntir. Kerusakan tube
jangan sampai tersengat. Tunggu sampai atau hose sangat berbahaya dan juga
oli atau air menjadi dingin sebelum pastikan semua connecting part dipasang
melakukan pekerjaan. dengan tepat dan cermat.
3. Sebelum mulai bekerja, lepas kabel dari 11. Saat assembling atau memasang part,
battery. Selalu lepas cable dari negative (-) selalu gunakan specified tightening
terminal terlebih dahulu. torques. Saat memasang protective parts
4. Saat mengangkat component yang berat, misalnya guard, atau part yang
selalu gunakan hoist atau crane. Pastikan dipengaruhi getaran atau putaran pada
wire rope, chain dan hook bebas dari high speed, anda harus lebih teliti saat
kerusakan. memastikan part telah dipasang dengan
Selalu gunakan lifting equipment yang tepat.
capacitynya mencukupi. Pasang lifting 12. Saat meluruskan dua buah lubang, jangan
equipment pada tempat yang tepat. memasukkan jari tangan atau tangan, hati
Gunakan hoist atau crane dan gerakkan hati jangan sampai terjepit dalam lubang.
secara perlahan untuk mencegah 13. Saat pengukuran hydraulic pressure,
komponen menabrak part lainnya. Jangan pastikan measuring tool dipasang dengann
bekerja dibawah part yang masih tepat sebelum melakukan measurement.
digantung dengan hoist atau crane. 14. Harus hati hati saat melepas atau
5. Saat membuka cover yang didalamnya memasang track pada track-type machine.
terdapat internal pressure atau tension Saat mem-buka track, track dapat terlepas
spring, selalu sisakan dua buah bolt pada atau tergelar secara tiba-tiba, karena itu
sisi yang bersebrangan. Secara perlahan jangan pernah membiarkan seseorang
buang (release) pressure, kemudian secara berdiri disalah satu ujung track.
perlahan kendorkan bolt untuk
melepasnya.
6. Saat melepas component, hati-hati jangan
memutus atau merusak wiring. Kerusakan
wiring dapat menyebabkan kebakaran.
7. Saat melepas piping, tutup aliran fuel atau
agar tidak mengucur bocor. Jika terdapat
fuel atau oil menetes dilantai, segera
bersihkan.
Fuel atau oli dilantai dapat menyebabkan
tergelincir dan juga dapat menyebabkan
kebakaran.
8. Untuk aturan umum, jangan
menggunakan gasoline untuk mencuci
part. Jika terpaksa, gunakan hanya sedikit

Plant Learning Centre -2-


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

HOW TO READ THE SHOP MANUAL

Shop manual digunakan sebagai panduan


untuk melakukan repair.
Shop manual dibagi beberapa bagian seperti
berikut: REVISED EDITION MARK
Chassis volume : Jika manual direvisi, tanda edisi (…)
Dikeluarkan untuk setiap machine model dituliskan pada bagian bawah pojok halaman.
Engine volume :
Dikeluarkan untuk setiap engine serie REVISIONS
Electrical volume : Halaman yang direvisi ditunjukkan dalam LIST
Dikeluarkan hanya satu tetapi mencakup OF REVISED PAGES diantara title page dan
semua model SAFETY page.
Attachment volume :
Dikeluarkan hanya satu tetapi mencakup SYMBOLS
semua model Agar shop manual dapat digunakan dengan
Berbagai volume dirancang untuk menghindari mudah, perlu untuk menempatkan safety dan
terjadinya duplikasi informasi. Oleh karena itu quality yang diberi tanda dengan symbol
untuk menyesuaikan dengan semua repair sebagai berikut.
untuk suatu model, dirasa perlu menyediakan
untuk chassis, engine, electrical dan Symbol Item Remarks
attachment Special safety precaution
Safety yang diperlukan saat
DISTRIBUTION AND UPDATING melakukan pekerjaan.
Setiap penambahan, perbaikan ataupun peru- Special technical
bahan lainnya akan dikirimkan kepada distri- precaution atau
butors. Dapatkan informasi terbaru sebelum precaution lainnya untuk
Caution mempertahan kan
mulai suatu pekejaan.
standard yang diperlukan
saat melakukan
FILING METHOD pekerjaan.
1. Lihat nomor halaman (page number) pada Berat part atau systems.
bagian bawah halaman. Susunan halaman Peringatan diperlukan
Weight
sesuatu urutan. saat memilih hoisting wire
2. Contoh berikut menunjukkan bagaimana atau working posture .
membaca page number: Tempat yang
Contoh : Tightening memerlukan perhatian
torque khusus untuk tighten
torque saat assembly.
Tempat yang perlu
Coat dilapisi dengan adhesive
dan lubricants etc.
Tempat dimana oli, air
3. Additional pages: halaman tambahan diindi Oil, water atau fuel harus ditambah
kasikan dengan tanda garis datar (-) dan dan kapasitasnya.
ditulis setelah page number. Tempat dimana oli atau
4. Susunannya seperti dalam contoh. Drain air harus di drain, dan
Contoh: quantitynya.

Plant Learning Centre -3-


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

HOISTING INSTRUCTIONS

PERINGATAN ! Heavy parts (25 kg atau 2. Pasang wire rope dibagian tengah hook.
lebih) harus diangkat Memasang mendekati ujung hook dapat
dengan hoist dsb. Pada menyebabkan rope terlepas dari hook saat
bagian DIS-ASSEMBLY AND pengangkatan sehingga terjadi serious
ASSEM BLY, setiap part accident. Hook mempunyai kekuatan
dengan berat 25 kg atau maximum pada bagian tengah tengahnya.
lebih diindi-kasikan secara
jelas dengan menggunakan
symbol

 Jika tidak dapat diangkat dengan perlahan


dari unit dengan menggunakan hoisting,
peng-check-an seperti berikut harus dilaku 3. Jangan mengangkat beban berat dengan
kan: hanya satu rope, tetapi gunakan dua atau
1. Pastikan bolt pengikat part dengan related beberapa rope yang sama dan sesuai
part-nya telah dilepas semuanya. dengan beban.
2. Pastikan tidak ada part lainnya yang PERINGATAN! Mengangkat dengan satu rope
mengikat part yang akan diangkat. dapat menyebabkan beban
berputar saat pengangkatan
WIRE ROPES atau rope meleset dari
1. Gunakan rope yang memadai sesuai pengikatan awalnya.
dengan berat part yang akan diangkat, 4. Jangan mengangkat beban berat dengan
dengan berdasarkan pada table berikut: rope yang membentuk sudut
pengangkatan yang besar. Saat
mengangkat dengan dua atau beberapa
rope, gaya yang bekerja pada setiap rope
meningkat sesuai dengan sudut
pengangkatan (hanging angle). Table
dibawah menunjukkan variasi beban yang
diijinkan (kg) saat hoisting dengan dua
rope, masing masing diijinkan mengangkat
sampai 1000 kg, pada berbagai hanging
angle. Saat dua rope mengangkat beban,
sampai 2000 kg berat total dapat diangkat.
Beratnya menjadi 1000 kg saat sudut rope
120°. Dan daya angkat makin turun saat
sudutnya menjadi 150°.

 Nilai beban yang diijinkan diperkirakan


sekitar 1/6 atau 1/7 kekuatan tarik
(breaking strength) rope yang digunakan.

Plant Learning Centre -4-


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

EXPLANATION OF TERMS FOR MAINTENANCE STANDARD

Maintenance standard value yang diperlukan


untuk menentukan suatu product dan part
seperti dijelaskan dengan istilah2 berikut.
1. Standard size and tolerance
 Agar akurat, finishing size (ukuran akhir)
suatu part mempunyai sedikit perbedaan
antara satu dengan lainnya.
 Untuk menentukan finishing size suatu
part, temporary standard size telah
ditentukan dan perbedaan yang diijinkan
terhadap size tersebut juga ditentukan.
 Ukuran yang di-set untuk sementara
seperti penjelasan diatas disebut “standard
size” dan range perbedaan terhadap
standard size disebut sebagai “tolerance”.
 Tolerance dengan symbol (+) atau (–)
dituliskan disebelah kanan standard size.

Contoh

 Tolerance mungkin dituliskan berupa text


(huruf) dan table seperti [standard size
(upper limit of tolerance/lower limit of
tolerance)]. Contoh : 120 (–0.022/–0.126)
 Pada umumnya, ukuran lubang (hole) dan
ukuran shaft yang akan dimasukkan ke
dalam lubang tersebut, dituliskan dengan
standard size yang sama, tetapi ada
perbedaan tolerance antara hole dan shaft.
Tingkat suaian (tightness of fit) ditentukan
oleh besarnya tolerance.
 Penulisan ukuran rotating shaft dan hole,
dan gambar yang menunjukkan
keterkaitan antara keduanya tampak
seperti disamping.

Plant Learning Centre -5-


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

2. Standard clearance and standard value  Karena permissible value diperkirakan dari
 Clearance yang diberikan saat new part berbagai testing atau pengalaman dalam
diassembling disebut “standard clearance“, banyak kasus, oleh sebab itu, part harus
yang dituliskan berupa range dari minimum ditententukan setelah mempertimbangkan
clearance sampai maximum clearance. kondisi operasi dan kebutuhan customer.
 Saat suatu part anda repair, clearance
pada umumya diadjust pada standard 5. Clearance limit
clearance.  Part dapat digunakan sampai clearance
 Nilai (value) performance dan function antara keduanya membesar mencapai
suatu new product atau yang sejenisnya certain limit. Limit atau batasan dimana
disebut “standard value“, yang dituliskan part tidak bisa digunakan lagi disebut
berupa range atau target value. “clearance limit”.
 Saat suatu part anda repair, value  Jika clearance antar part telah melebihi
performance/function akan di-set pada clearance limit, part harus diganti atau
standard value. direpair.

3. Standard interference 6. Interference limit


 Saat ukuran suatu lubang (hole) lebih kecil  Allowable maximum interference antara
dari ukuran shaft karena standard size dan hole (lubang) suatu part dan shaft pada
tolerance, perbedaan antara ukuran part lainnya yang akan diassembling
keduanya disebut “interference”. disebut “interference limit”.
 Range (A – B) dari perbedaan (A) antara  Interference limit menunjukkan repair limit
ukuran minimum shaft dan ukuran suatu part dengan tolerance yang lebih
maximum hole ke perbedaan (B) antara kecil.
ukuran maximum shaft dan ukuran  Jika interference antar part telah melebihi
minimum hole disebut “standard interference limit, part harus diganti atau
interference”. direpair.
 Setelah anda merepair atau mengganti
suatu part, lakukan measuring untuk
ukuran hole dan shaft, dan pastikan
interference masih dalam standard range.

4. Repair limit and allowable value


 Ukuran suatu part akan berubah karena
keausan (wear) dan perubahan bentuk
(deformation) saat part digunakan.
Batasan (limit) perubahan ukuran disebut
“repair limit”.
 Jika part telah aus mencapai repair limit,
harus anda ganti atau repair.
 Performance dan function suatu product
cenderung semakin turun saat digunakan.
Value atau nilai yang rendah suatu product
tetapi masih dapat digunakan tanpa
menyebabkan suatu problem disebut
“allowable value”.
 Jika product atau part telah aus mencapai
allowable value, part harus anda check
atau repair.

Plant Learning Centre -6-


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

HANDLING ELECTRIC EQUIPMENT AND HYDRAULIC COMPONENT

Untuk mempertahankan performance unit untuk waktu yang lama dan mencegah terjadinya
kerusakan atau kegagalan system, maka “operation“, “maintenance dan inspection“,
“troubleshooting“, and “repair” harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang benar. Jadi anda harus
mengetahui terutama mengenai prosedur repair yang benar untuk mechatronic dan meningkatkan
qualitas repair. Dan bagaimana anda melakukan “Handling hydraulic equipment” (gear oil and
hydraulic oil).

Hal yang perlu anda perhatikan saat


menangani electric equipment
1. Handling wiring harnesses and connectors
Wiring harnesses terdiri dari wiring yang
menghubungkan satu component dengan
component lainnya, connector digunakan
untuk menyambung dan memutus
hubungan satu wire dengan wire lainnya,
dan protector atau tube digunakan untuk
melindungi wiring.
Dibandingkan dengan electrical component
lainnya yang dipasang dalam suatu box
atau case, wiring harness yang paling
mungkin dipengaruhi secara langsung oleh
factor hujan, air, panas, atau getaran.
Disamping itu selama anda melakukan
inspection dan repair, wiring dan connector
lebih sering anda lepas dan pasang
kembali, so keduanya kemungkinan besar
akan terjadi deformation atau kerusakan.
Oleh sebab itu, anda perlu lebih hati hati
saat menangani wiring harness.
2. Main failure pada wiring harness
1) Defective contact of connectors
(between male and female)
Problem berupa defective contact
mungkin terjadi karena male connector
tidak masuk dengan tepat ke dalam
female connector, atau karena salah
satu atau kedua connector telah
berubah bentuk atau posisi keduanya
tidak lurus, atau karena terjadi
corrosion atau oxidization pada contact
surface-nya.
2) Defective crimping or soldering of
connectors
Pin pada male dan female connector
dihubungkan dengan crimped terminal
atau solder, tetapi jika ada beban dari
luar yang berlebihan dan menimpa
wiring, plating pada penyambunga
akan terkelupas atau tercabut,
sehingga mengakibatkan connection
yang tidak tepat atau malah putus.
Plant Learning Centre -7-
PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

3) Disconnections in wiring
Jika wiring ditahan dan connector anda
tarik keluar atau component anda
angkat sedangkan wiring masih ter-
hubung, atau jika barang yang cukup
berat menimpa wiring, crimping pada
connector mungkin akan tercabut atau
soldering menjadi rusak, atau wiring
mungkin akan putus.

4) High-pressure water entering connector


Connector telah dirancang agar sulit
kemasukan air (drip-proof structure),
tetapi jika high-pressure water anda
semprotkan secara langsung pada
connector, air mungkin dapat masuk ke
dalam connector, tergantung dengan
arah water jet. Oleh karena itu, hati
hati jangan sampai menyemprotkan ke
connector. Connector memang diran-
cang agar air tidak bisa masuk, tetapi
jika air sempat masuk, lebih sulit untuk
keluar lagi. Sehingga jika air telah
sempat masuk, pin akan menjadi short-
circuit, so segera anda keringkan
connector atau lakukan yang anda rasa
perlu sebelum arus listrik melaluinya.

5) Oil or dirt stuck to connector


Jika oil atau grease masuk ke dalam
connector dan oil film terbentuk pada
mating surface antara male dan female
pin, oil tidak akan membiarkan arus
listrik melewatinya, so seolah2 terjadi
defective contact. Oleh karena, segera
bersihkan dengan kain kering atau
keringkan dengan pressure udara, lalu
semprot dengan contact cleaner.
Saat membersihkan mating portion
connector, sebaiknya jangan terlalu
kuat menekan kain lap-nya, karena
dapat membengkokkan pin.
Jika terdapat oil atau air dalam
compressed air, contact justru akan
semakin kotor, so pastikan anda meng
gunakan pressure udara yang bersih.

Plant Learning Centre -8-


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

3. Removing, installing, and drying


connectors and wiring harnesses
1) Disconnecting connectors
1] Tahan connector saat anda
melepas.
Untuk connector yang ditahan
dengan screw, kendorkan screw
sampai lepas, lalu tahan male dan
female connector pada masing
masing jari tangan anda, dan tarik
keluar untuk memisahkannya.
Untuk connector yang dilengkapi
lock stopper, tekan kebawah
stopper dengan ibu jari anda dan
tarik connector untuk
memisahkannya
 Jangan pernah menarik hanya
dengan sebelah tangan.
2] When removing from clips
 Kedua connector dan clip
mempunyai stopper, untuk
saling meng-engaged-kan
antara keduanya saat dipasang.

 Saat anda melepas connector


dari clip, tarik connector searah
parallel dengan clip untuk
membuka stopper .
 Jika connector anda puntir
naik dan turun atau ke
kanan kiri, housing mungkin
malah akan rusak.

3] Action to take after removing


connectors
Setelah anda melepas suatu
connector, masukkan ke dalam tas
plastic untuk mencegah agar debu
atau ar tidak bisa masuk
kedalamnya.
 Jika connector anda biarkan
pada kondisi terlepas selama
waktu yang cukup lama, sering
kali akan terjadi defective
contact, so selalu masukkann
connector dalam tas plastik.

Plant Learning Centre -9-


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

2) Connecting connectors
1] Check connector visually.
Pastikan tidak ada oil, kotoran atau air
yang menempel pada connector pin
(mating portion).
Pastikan tidak terjadi deformation,
defective contact, corrosion, atau
kerusakan pada connector pin.
Pastikan tidak terjadi kerusakan pada
sisi luar connector.
 Jika terdapat oil, air atau kotoran
yang menempel pada connector,
bersihkan dengan kain kering. Jika
air masuk ke dalam connector,
hangatkan bagian dalam wiring
dengan dryer, tetapi hati-hati
jangan sampai terlalu panas karena
justru dapat menyebabkan short
circuit.
2] Fix the connector securely.
Luruskan posisi connector, lalu masuk-
kan dengan tepat.
Untuk connector dengan lock stopper,
tekan masuk connector sampai stopper
masuk ke dalam posisi lock-nya.
3] Posisikan boot dan wiring harness
dengan benar untuk.
Untuk connector yang dipasang dengan
boot, atur sedemikian rupa agar boot
duduk dengan benar. jika wiring
harness tidak lurus, atau clamp-nya
keluar, aturlah agar posisinya tepat.
 Jika connector tidak bisa diposisi-
kan secara mudah, lepaslah clamp
untuk menepatkan posisinya.
 Jika connector clamp telah anda
lepas, pastikan anda mengembali-
kan ke posisi semula. Dan pastikan
tidak ada clamp yang hilang.
3) Connecting DT connectors
Karena DT 8-pin dan 12-pin heavy duty
wire connectors, yang masing2 mem-
punyai 2 latch, tekan keduanya sampai
terdengar 2 kali click.
1. Male connector
2. Female connector
 Normal locking state (Horizontal):
a, b, d
 Incomplet locking state (Diagonal):
c

Plant Learning Centre - 10 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

4) Drying wiring harness


Jika terdapat oil atau kotoran pada
wiring harness, bersihkan dengan kain
kering, jangan mencucinya dengan air
atau uap air (steam). Jika connector
terpaksa dicuci dalam air, jangan
meng-gunakan high-pressure water
atau steam secara langsung pada
wiring harness. Jika air telah masuk ke
dalam connector, lakukan hal seperti
berikut.
1] Lepas connector dan bersihkan
dengan kain kering.
 Jika connector anda tiup
dengan pressure angin, ada
resiko oil yang tercampur dalam
angin justru akan menyebabkan
defective contact, so pastikan
pressure angin telah bebas dar
oil atau air.
2] Keringkan bagian dalam connector
dengan dryer.
Jika air masuk ke dalam connector,
anda gunakan dryer untuk
mengeringkan connector.
 Udara panas dari dryer dapat
anda gunakan, tetapi aturlah
waktu penggunaan udara
panasnya agar connector atau
related part-nya tidak terlalu
panas, akan akan menyebabkan
deformation atau kerusakan
pada connector.
3] Lakukan continuity test pada
connector.
Setelah pengeringan, biarkan wiring
harness terlepas dan lakukan
continuity test untuk memastikan
tidak terjadi short circuit antar pin
karena adanya air.
 Setelah connector kering benar,
semprotkan contact cleaner dan
pasang kembali connector.

Plant Learning Centre - 11 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

4. Handling controller
1) Di dalam Controller terdapat micro-
computer dan electronic control circuit.
Untuk mengontrol semua electronic
circuit pada unit, maka anda harus
lebih hati hati saat mengangani
controller.
2) Jangan menaruh suatu benda diatas
controller.
3) Beri lapisan isoladi atau tas plastic pada
controller connector. Jangan menyen-
tuh pin connector dengan jari jari anda
4) Selama musim hujan, jangan
meninggalkan controller pada tempat
yang dapat terkena percikan air hujan.
5) Jangan menaruh controller pada oil, air
atau tanah atau tempat yang panas,
meskipun untuk sebentar. (Taruhlah
pada dry stand yang tepat).
6) Jika anda melakukan arc welding pada
chasis unit, lepas semua connector
yang dipasang pada controller. Pasang
terminal ground sedekat mungkin
dengan daerah yang di-welding.

5. Hal yang harus anda ingat saat melakukan


troubleshooting electric circuit
1) Selalu posisikan power OFF sebelum
anda melepas / memasang connector.
2) Sebelum melakukan troubleshooting,
pastikan semua related connector telah
terpasang dengan tepat.
 Lepas dan pasang kembali related
connector beberapa kali untuk
memastikkannya.
3) Selalu pasang connector yang telah
anda lepas sebelum melanjutkan ke
langkah berikutnya.
 Jika power anda posisikan ON
dengan connector masih ada yang
terlepas, kemungkinan abnormality
displays akan terjadi.
4) Saat melakukan troubleshooting pada
circuit (measuring voltage, resistance,
continuity, atau current), gerakkan
related wiring dan connector beberapa
kali, pastikan tidak terjadi perubahan
nilai pada pembacaan tester.
 Jika terjadi perubahan, kemungkin-
an terjadi defective contact dalam
circuit.

Plant Learning Centre - 12 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

POINTS TO REMEMBER WHEN HANDLING HYDRAULIC EQUIPMENT

Karena adanya kenaikan pressure dan ke-precision hydraulic equipment, penyebab kerusakan yang
paling banyak adalah kotoran (foreign material) dalam hydraulic circuit. Saat anda menambah
hydraulic oil, atau saat disassembling atau assembling hydraulic component, anda harus lebih
perhatian.

1. Be careful of the operating environment.


Hindarkan penambahan hydraulic oil,
penggantian filter, atau repair unit saat
hujan atau angin kencang, atau tempat
dimana banyak debu.

2. Disassembly and maintenance work in the


field
Jika anda melakukan disassembly atau
pekerjaan maintenance pada hydraulic
component dilapangan, akan terjadi resiko
debu akan masuk kedalam system. Selain
itu juga kesulitan untuk menge-check
performance setelah repair, sehingga lebih
baik jika menggunakan unit exchange.
Disassembly and maintenance hydraulic
component harus dilakukan secara khusus
di dalam workshop yang bebas debu,
performance harus dicheck dengan special
test tool.

3. Sealing openings
Setelah ada piping atau component yang
anda lepas, bidang yang terbuka harus
anda beri lapisan dengan caps, isolasi atau
tas palstik untuk mencegah kotoran dan
debu dapat masuk. Jika anda biarkan
terbuka, kotoran dari sekeliling dapat
masuk dan menyebabkan kebocoran oil
misalnya. Jangan membuang oli secara
sembarangan lansgung ke tanah, tetapi
tampunglah dengan benar, dan buanglah
ditempat yang sudah ditentukan.

4. Do not let any dirt or dust get in during


refilling operations
Hati hati jangan membiarkan kotoran atau
debu masuk saat refilling ydraulic oil.
Selalu simpan oil filler dan jaga lingkungan
tetap bersih, dan juga gunakan pump dan
oil container yang bersih. Jika anda
menggunakan oil cleaning, mungkin anda
masih dapat menyaring kotoran yang
terkumpul pada saat penyimpanan.

Plant Learning Centre - 13 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

5. Change hydraulic oil when the temperature


is high.
Saat hydraulic oil atau oil yang laninya
masih panas, sangat mudah untuk
menyembur keluar. Disamping itu, sludge
(endapan kotoran) juga lebih mudah di-
drain dari circuit bersamaan dengan oil, so
lebih baik anda melakukan penggantina oil
saat masih hangat (warm). Saat mengganti
oil, sedapat mungkin oil yang lama
semuanya bisa di-drain. (Drain oil dari
hydraulic tank; filter dan dari semua drain
plug dalam circuit.) Jika masih ada oil lama
yang tersisa, contaminant dan sludge
didalamnya akan bercampur lagi dengan
oil baru dan akan memperpendek umur
hydraulic oil.

6. Flushing operations
Setelah disassembling dan assembling
component, atau penggantian oil, gunakan
flushing oil untuk menyaring contaminant,
sludge, dan old oil dari hydraulic circuit.
Secara umum, flushing dilakukan dua kali:
primary flushing dilakukan tanpa flushing
oil, dan secondary flushing dilakukan
dengan specified hydraulic oil.

7. Cleaning operations
Setealah anda melakukan repair pada
hydraulic component (pump, control valve,
dsb.) atau saat menghidupkan unit,
lakukan oil cleaning untuk menyaring
sludge atau contaminant dari dalam
hydraulic oil circuit.
Oil cleaning equipment digunakan untuk
menyaring ultra fine (sekitar 3 ) particle,
dimana filter yang terdapat pada hydraulic
component tidak mampu menyaringnya.

Plant Learning Centre - 14 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

COATING MATERIALS
 Coating material yang direkomendasikan yang meliputi adhesive, gasket sealant dan grease yang
anda gunakan untuk disassembly dan assembly, seperti dalam list dibawah.
 Untuk coating material yang tidak terdapat dalam list dibawah, gunakan product yang sejenis
seperti ditunjukkan dalam list.

Plant Learning Centre - 15 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

STANDARD TIGHTENING TORQUE

Plant Learning Centre - 16 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

Standart tightening torque table (saat anda menggunakan Torque Wrench)


 Untuk metric nut dan bolt yang tidak diperlakukan secara khusus, kencangkan sesuai dengan
table berikut.

Table of thightening torque for Flared Nut


 Untuk Flared nut yang tidak diperlakukan
secara khusus, kencangkan sesuai dengan
table berikut.

Plant Learning Centre - 17 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

Table of thightening torque for Split Flange Bolt


 Untuk split flange bolts yang tidak diperlakukan secara khusus, kencangkan sesuai dengan table
berikut.

Table of thightening torque for O-Ring Boss Piping Joint


 Untuk O-ring Boss Piping Joint yang tidak diperlakukan secara khusus, kencangkan sesuai dengan
table berikut.

Table of thightening torque for O-Ring Boss Plug


 Untuk O-ring Boss Plug yang tidak diperlakukan secara khusus, kencangkan sesuai dengan table
berikut.

Plant Learning Centre - 18 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

Table of thightening torque for Hose (Taper Seal type and Face Seal type)
 Untuk Hose (Taper Seal & Face Seal type) yang tidak diperlakukan secara khusus, kencangkan
sesuai dengan table berikut.
 Gunakan sesuai torque berikut setelah anda melapisi thread (ulir) dengan engine oil

Plant Learning Centre - 19 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

ELECTRIC WIRE CODE


Pada wiring diagram, berbagai warna dan symbol digunakan untuk menunjukkan ketebalan
(thickness) suatu wire.
Contoh : 5WB menunjukkan cable mempunyai nominal number 5 dan berwarna putih (white)
dengan strip hitam (black stripe).

Classfication by Thickness

Classification by Color and Code

Plant Learning Centre - 20 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

METHOD OF DISASSEMBLING, CONNECTING PUSH-PULL TYPE COUPLER

Sebelum melakukan pekerjaan seperti


berikut, bebaskan internal pressure yang
tersisa dari dalam hydraulic tank. Untuk
detail, lihat TESTING & ADJUSTING,
Releasing residual pressure from
hydraulic tank.
Meskipun internal pressure telah
dibebaskan dari hydraulic tank, tetapi oli
hydraulic masih mengalir keluar dari hose
yang dilepas. Oleh karena itu, siapkan
tempat penampungan oli.

Disconnection
1. Bebaskan internal pressure yang tersisa
dari dalam hydraulic tank. Untuk detail,
lihat TESTING AND ADJUSTING, Releasing
residual pressure from hydraulic tank.
2. Tahan adapter (1) dan tekan hose joint (2)
kedalam mating adapter (3). (lihat Fig. 1)
 Adapter dapat ditekan masuk sekitar
3.5 mm.
 Jangan menahan bagian rubber cap
(4).
3. Setelah hose joint (2) ditekan kedalam
adapter (3), tekan bagian rubber cap (4)
sampai terdengar bunyi click. (lihat Fig. 2)
4. Tahan hose adapter (1) atau hose (5) dan
tarik keluar. (lihat Fig. 3)
 Karena sebagian oli hydraulic oil
mengucur keluar, siapkan tempat
penampungan oli.

Connection
1. Tahan hose adapter (1) atau hose (5) dan
masukkan ke dalam mating adapter (3),
sejajarkan satu dengan yang lainnya. (lihat
Fig. 4)
 Jangan menahan bagian rubber cap
(4).
2. Setelah memasukkan hose kedalam mating
adapter dengan tepat, tarik hose untuk
memastikan connection-nya. (lihat Fig. 5)
 Saat hose ditarik, bagian rubber cap
portion dapat tertarik keluar dari hose
sekitar 3.5 mm. Akan tetapi hal ini
tidak mengindikasikan adanya keabnor-
malan.

Plant Learning Centre - 21 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

Type 2 Type 3
1) Genggam pada bagian crimping hose dan tekan lurus 4) Genggam pada bagian crimping hose dan tekan
body (2) hingga ring penahan (1) menyentuh lurus body (2) hingga ring penahan (1)
permukaan kontak a pada bagian hexagonal menyentuh permukaan kontak a pada bagian
connector laki – male. hexagonal connector laki – male.

2) Tahan pada Langkah 1), dan putar lever (4) kekanan 5) Tahan pada Langkah 1), dan tekan hingga cover
(searah jarum jam). (3) menyentuh permukaan kontak a pada
bagian hexagonal connector laki – male.
Dissassembly

3) Tahan pada Langkah 1) dan 2), dan tarik seluruh


body (2) untuk melepas hose. 6) Tahan pada Langkah 1) dan 2), dan tarik seluruh
body (2) untuk melepas hose.

 Genggam pada bagian crimping hose dan tekan lurus  Genggam pada bagian crimping hose dan tekan
body (2) hingga ring penahan (1) menyentuh lurus body (2) hingga ring penahan (1)
permukaan kontak a pada bagian hexagonal menyentuh permukaan kontak a pada bagian
connector laki – male, untuk menyambung hose hexagonal connector laki – male, untuk
kembali. menyambung hose kembali.
Connection

Plant Learning Centre - 22 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

GENERAL ASSEMBLY DRAWING


D85E-SS-2

Plant Learning Centre - 23 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

SPECIFICATIONS

Plant Learning Centre - 24 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

Plant Learning Centre - 25 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

Plant Learning Centre - 26 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

WEIGHT TABLE

Plant Learning Centre - 27 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

Plant Learning Centre - 28 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

TABLE OF FUEL, COOLANT AND LUBRICANTS


Serial No. : 3001 - 3033

CATATAN:
1) Jika kandungan sulfur dalam fuel kurang dari 2) Saat menghidupkan engine pada
0.5%, ganti oli engine setiap periodic service atmospheric temperature lebih rendah dari
sesuai OMM. 00C, pastikan menggunakan engine oil
Jika kandungan sulfur dalam fuel lebih dari SAE10W. SAE10W-30 atau SAE15W-40
0.5%, ganti oli engine sesuai table berikut; walaupun suhu kemudian akan naik kurang
lebih hingga 100C.
3) Gunakan API classification CD untuk engine
oil dan jika menggunakan API class CC, ganti
oli engine tiap setengah interval.
4) Tidak ada masalah jika single grade oil
dicampur dengan multigrade oil, tetapi
pastikan penambahan dengan single grade
ASTM : American Society of Testing and Material oil yang sesuai dengan table temperature.
SAE : Society of Automotive Engineers
API : American Petroleum Institute

Specified capacity: jumlah total oli termasuk oli dalam component dan piping.
Refill capacity: jumlah oli yang dibutuhkan untuk penambahan pada saat normal inspection dan
maintenance.
Plant Learning Centre - 29 -
PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

Serial No. 3034 and up

Plant Learning Centre - 30 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

RADIATOR, OIL COOLER

A. Power train oil cooler inlet port


B. Power train oil cooler outlet port

1. Hydraulic oil cooler 8. Fan


2. Radiator core assembly 9. Water filler cap
3. Fan guard 10. Power train oil cooler
4. Inlet port hose 11. Drain plug
5. Reservoir tank 12. Boss
6. Outlet port hose 13. Cushion
7. Lower tank
(with built-in power train oil cooler)
Plant Learning Centre - 31 -
PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

Garis besar
 Radiator dilengkapi dengan reservoir tank
untuk mempermudah pengechekan
radiator water level.
 Pada bagian lower tank juga terpasang
power train oil cooler.

Plant Learning Centre - 32 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

ENGINE CONTROL
Serial No. : 3001 - 3033

1. Decelerator pedal Garis besar


2. Throttle lever  Engine speed dikontrol dengan throttle
3. Clutch lever (2) atau decelerator pedal (1).
4. Cable
5. Fuel injection pump

Lever positions
① STOP
② Low idling
③ High idling

Plant Learning Centre - 33 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

Serial No. 3034 and up

1. Decelerator pedal Garis besar


2. Throttle lever Engine speed dikontrol dengan throttle lever
3. Clutch (2) atau decelerator pedal (1).
4. Cable
5. Fuel injection pump

Lever positions
① STOP
② Low idling
③ High idling

Plant Learning Centre - 34 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

POWER TRAIN SYSTEM

Garis besar  Gaya putar yang diterima bevel gear dite-


 Twisting vibration (getaran puntir) dari ruskan dengan cara engage dan disengage
gaya putar yang dihasilkan engine (1) di- steering clutch (9) dan steering brake (10)
reduced (redam) dengan damper (2). Gaya untuk mengatur arah travel.
putar kemudian diteruskan ke torque Jika steering dan directional lever
converter (6) melalui universal joint (3). dioperasikan untuk membelokkan unit,
 Sesuai dengan perubahan beban, gaya gaya putar dari steering clutch (9) pada
putar dari engine diteruskan melalui oli dari sisi dimana lever digerakkan akan
torque converter (6) menuju ke disengage dan, arah putaran akan beru-
transmission input shaft (turbine shaft). bah. Radius dari putaran diatur dengan
 Dalam transmission (7), speed di-reduce menggunakan steering brake (10).
dan speed range ditentukan oleh Steering clutch (9) dan steering brake (10)
kombinasi dari planetary gear system dan menggunakan wet type, spring-boosted
hydraulic clutch (forward/maju: 3 speed, multiple disc clutches.
reverse/mundur: 3 speed). Sepasang  Power dari steering unit (9) dan (10)
clutch bekerja sesuai perubahan beban diteruskan ke final drive (11).
yang diterima, dan gaya putar yang sudah Final drive (11) terdiri dari single-stage
direduksi diteruskan melalui bevel pinion di spur gear dan single-stage planetary gear.
bagian belakang transmission menuju ke Yang mereduksi putaran dan memutar
bevel gear (8). sprocket (12) dan track shoe (13) untuk
menggerakkan unit.

Plant Learning Centre - 35 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

POWER TRAIN SKELETON

1. Engine 8. Bevel gear


Serial No. 3001 - 3033: S6D125-1 9. Steering clutch
Serial No. 3034 and up: S6D125-2 10. Steering brake
2. Damper 11. Final drive
3. Universal joint 12. Sprocket
4. Hydaulic pump 13. Track shoe
Serial No. 3001 - 3033: SAL(3)-100 14. Power train pump (SAL(2)-045)
Serial No. 3034 and up: SAL(3)-80 15. Power train lubrication pump (SAL(2)-045)
5. P.T.O 16. Scavenging pump
6. Torque converter
7. Transmission

Plant Learning Centre - 36 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

POWER TRAIN UNIT

Garis besar
1. Power train oil strainer  Power train unit secara umum terdiri dari;
2. Scavenging pump torque converter (with PTO), transmission
3. Power train lubrication pump (SAL(2)-045) unit, dan steering unit.
4. Power train pump (SAL(2)-045)  Dengan kata lain jika power train unit
5. PTO, torque converter dilepas akan terdiri dari torque converter,
6. Main relief valve transmission unit dan steering unit.
7. Transmission control valve  Steering unit terdiri dari transfer, bevel
8. Transmission gear shaft, steering clutch dan steering
9. Steering control valve brake.
10. Steering clutch, brake

Plant Learning Centre - 37 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

POWER TRAIN HYDRAULIC PIPNG DIAGRAM


 Without central pressure detection

1. Power train oil filter


2. Transmission control valve
3. Steering control valve
4. Main relief valve
5. Power train pump (SAL(2)-045)
6. Power train lubrication pump (SAL(2)-045)
7. Scavenging pump
8. Power train oil strainer
9. Power train oil cooler
(built into radiato lower tank)

Plant Learning Centre - 38 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

 With central pressure detection (Option)

1. Central pressure detection port


2. Power train oil filter A. Pressure detection port for torque converter
3. Transmission control valve outlet port
4. Steering control valve B. Pressure detection port for torque converter
5. Main relief valve inlet port
6. Power train pump (SAL(2)-045) C. Transmission modulating pressure detection
7. Power train lubrication pump (SAL(2)-045) port
8. Scavenging pump D. Right clutch pressure detection port
9. Power train oil strainer E. Left clutch pressure detection port
10. Power train oil cooler F. Right brake pressure detection port
(built into radiator lower tank) G. Left brake pressure detection port

Plant Learning Centre - 39 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

POWER TRAIN HYDRAULIC CIRCUIT DIAGRAM

Plant Learning Centre - 40 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

POWER TRAIN HYDRAULIC SYSTEM DIAGRAM

Plant Learning Centre - 41 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

DAMPER, UNIVERSAL JOINT


1. Breather
2. Oil filler plug
3. Inspection plug
4. Drain plug
5. Damper case
6. Bearing
7. Coupling
8. Cross pin
9. Drive shaft
10. Shaft
11. Drive plate
12. Torsion plate
13. Stopper pin
14. Friction plate
15. Friction spring
16. Hub
17. Cover

Garis besar
 Jenis damper adalah wet
type dengan friction
spring. Damper ini di-set
dengan stopper angle
pada 4º dan stopper
torque pada 2667,4 Nm
(272 kgm) (pada stopper
angle 4º).

Plant Learning Centre - 42 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

TORQUE CONVERTER AND PTO


TCS38-SA
TCS38-SA (For towing winch with PTO)

Plant Learning Centre - 43 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

Plant Learning Centre - 44 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

1. Hydraulic pump mount Garis besar


2. Power train pump, lubrication pump mount  Torque converter yang digunakan adalah
3. Scavenging pump mount 3-element, 1-stage, 1-phase dan menjadi
4. PTa lubrication tube satu unit dengan transmission.
5. ---  Pump (14) menjadi satu kesatuan dengan
6. Coupling coupling (6), input shaft (7) dan drive case
7. Input shaft (12), dan diputar dengan tenaga dari
8. PTO drive gear (No. of teeth: 62) engine.
9. Idler gear (No. of teeth: 63)  Turbine (13) menjadi satu kesatuan
10. Idler gear shaft dengan transmission input shaft (17), dan
11. PTO case diputar dengan perantaraan oli dari pump.
12. Drive case  Stator (15) menjadi satu kesatuan dengan
13. Turbine stator shaft (16), dan dipasang pada PTO
14. Pump case (11).
15. Stator
16. Stator shaft
17. Transmission input shaft
18. Power train pump, lubrication pump gear
(No. of teeth: 53)
19. Coupling
(when PTO for towing winch is installed)
20. Cover
21. Hydraulic pump gear (No. of teeth: 53)
22. Scavenging pump drive gear
(No. of teeth: 56)
23. Scavenging pump strainer
24. Power train pump strainer

A. Torque converter oil inlet port


B. To oil cooler

Plant Learning Centre - 45 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

TRANSMISSION CONTROL
Serial No. : 3001 - 3033

Lever positions 1. Safety lever


① NEUTRAL 2. Steering and directional lever
3. Gear shift lever
② FORWARD 4. Transmission control valve
③ REVERSE
④ 1st
Garis besar
⑤ 2nd  Transmission di-controll dengan steering
dan directional lever (2) yang merubah
⑥ 3rd
arah travel dan, gear shift lever (3) yang
⑦ FREE menentukan speed clutch.
⑧ LOCK

Plant Learning Centre - 46 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

Serial No. 3034 and up

Lever positions 1. Safety lever


① NEUTRAL 2. Joystick (directional change, gear shift)
3. Brake valve
② FORWARD 4. Transmission control valve
③ REVERSE
④ 1st
Garis besar
⑤ 2nd  Transmission di-controll dengan joystick
(2), yang merubah arah travel dan
⑥ 3rd
menentukan gear shift.
⑦ FREE
⑧ LOCK

Plant Learning Centre - 47 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

TRANSMISSION

Plant Learning Centre - 48 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

TRANSMISSION CUTWAY

Plant Learning Centre - 49 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

1. Main relief valve 26. 3rd clutch housing


2. Transmission case 27. 2nd, 3rd carrier
3. Lubrication relief valve 28. FORWARD clutch housing
4. Transmission control valve, valve cover assembly 29. FORWARD sun gear (No. of teeth: 29)
5. Input shaft 30. FORWARD ring gear (No. of teeth: 75 (inside),
6. REVERSE sun gear (No. of teeth: 26) 90 (outside))
7. Pinion shaft 31. FORWARD carrier (No. of teeth: 70)
8. REVERSE ring gear (No. of teeth: 75 (inside), 90 (outside)) 32. REVERSE clutch housing
9. REVERSE planet pinion (No. of teeth: 22) 33. Return spring
10. Disc 34. REVERSE ring gear (No. of teeth: 70)
11. Plate 35. Pin
12. Piston 36. REVERSE carrier (No. of teeth: 75)
13. FORWARD planet pinion (No. of teeth: 23)
14. 3rd planet pinion (No. of teeth: 30) A. To FORWARD clutch
15. 3rd ring gear (No. of teeth: 76 (inside), 90 (outside)) B. To REVERSE clutch
16. 2nd sun gear (No. of teeth: 33) C. To 3rd clutch
17. 1st planet pinion (No. of teeth: 18) D. To 2nd clutch
18. 1st sun gear (No. of teeth: 39) E. To 1st clutch
19. Output shaft (No. of teeth on 3rd sun gear portion: 17) F. Scavenging pump suction port
19A. Bvel pinion (No. of teeth: 18) G. Drain plug
20. 1 st ring gear (No. of teeth: 75 (inside), 90 (outside)) H. From torque converter case to drain port for
21. 1 st carrier (No. of teeth: 75) transmission case
22. 1 st clutch housing I. Power train oil suction port
23. 2nd clutch housing J. Transmission lubrication inlet port
24. 2nd planet pinion (No. of teeth: 21) K. Power train oil suction port
25. 2nd ring gear (No. of teeth: 75 (inside), 90 (outside))

Plant Learning Centre - 50 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

Garis besar
Transmission ber-type planetary, "3-forward
dan 3-reverse speed" yang merupakan
kombinasi dari mekanisme planetary gear dan
disc clutch.
Arah rotasi dan revolusi dari transmission
output shaft ditentukan dengan mengaktifkan
dua disc clutch dari lima susunan disc clutch
melalui pengoperasian control valve.
No.1 clutch untuk reverse, No.2 clutch untuk
maju, No.3 clutch untuk speed ketiga, No.4
clutch untuk speed kedua dan No.5 clutch
untuk speed pertama.
Speed dapat ditentukan dari tiga forward
speed dan tiga reverse speed dengan
mengaktifkan salah satu dari speed No.1 atau
No.2 dan satu clutch antara No.3, No.4 atau
No.5 dan mengkombinasikan kedua clutch
diatas.

Speeds and operating clutches

Number of discs and plates on each


clutch

Plant Learning Centre - 51 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

Cara kerja

1. Fungsi dari piston


 Lock ring gear (8), disc (10) dan plate (11)
saling berhimpitan. Clutch terdiri dari
clutch piston (12), clutch plate (11), clutch
disc (10), pin (12) dan piston return spring
(33).
Internal teeth pada disc berhubungan
dengan external teeth pada ring gear.

 Clutch engaged (oil pressure bekerja)


Oil dari control valve mengalir dengan
tekanan melalui port dalam housing (32)
menuju piston (12). Piston menekan plate
(11) dan disc (10) bersamaan, dan gaya
gesek yang terjadi menghentikan disc (10)
berevolusi yang berarti mengunci ring gear
(8) yang dihubungkan dengan internal
teeth pada disc.

 Clutch disengaged (oil pressure tidak


bekerja)
Ketika supply pressure oil dari control valve
di shut off (diputuskan), piston (12)
kembali ke posisi awal oleh gaya dari
piston return spring (33) yang berarti
membebaskan gaya gesek antara plate
(11) dan disc (10) dan membuat ring gear
(10) bebas.

Plant Learning Centre - 52 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

2. FORWARD 1st
 Ketika FORWARD 1st dipilih, No.2 clutch dan memutar carrier (31) yang berada didalam
No.5 clutch di-engage-kan, dan putaran yang ring gear (30).
diteruskan dari torque converter ke input  Carrier (31) dan carrier (27) dihubungkan
shaft (5) diteruskan ke output shaft (19). dengan spline dan berputar sebagai satu
 No.2 clutch diaktifkan oleh oil pressure yang kesatuan, sehingga putaran dari carrier (31)
bekerja pada clutch piston, dan mengunci lewat melalui planet pinion (24) dan
ring gear (30). No.5 clutch diaktifkan oleh oil diteruskan ke ring gear (25).
pressure yang bekerja pada clutch piston,  Carrier (21) berhubungan dengan ring gear
dan mengunci ring gear (20). (25) sehingga mereka berputar sebagai satu
 Putaran dari torque converter diteruskan ke kesatuan, dan putaran diteruskan ke planet
input shaft (5), dan putaran dari input shaft pinion (17).
lewat melalui sun gear (29) dan diteruskan  Ring gear (20) dihentikan oleh No.5 clutch,
ke planet pinion (13). sehingga putaran dari planet pinion (17)
 Ring gear (30) dihentikan oleh No.2 clutch, memutar sun gear (18) dan yang berarti
sehingga putaran dari planet pinion (13) memutar output shaft (19). (untuk single
pinion planetary ingat rumus SCR !)
Plant Learning Centre - 53 -
PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

3. REVERSE 1st
 Ketika REVERSE 1st dipilih, No.1 clutch dan Ring gear (34) berputar berlawanan arah
No.5 clutch di-engage-kan, dan putaran yang dengan input shaft, dan memutar carrier
diteruskan dari torque converter ke input (31).
shaft (5) diteruskan ke output shaft (19).  Carrier (31) dan carrier (27) dihubungkan
 No.1 clutch diaktifkan oleh oil pressure yang dengan spline dan berputar sebagai satu
bekerja pada clutch piston, dan mengunci kesatuan, sehingga putaran dari carrier (31)
carrier (36). No.5 clutch diaktifkan oleh oil lewat melalui planet pinion (24) dan
pressure yang bekerja pada clutch piston, diteruskan ke ring gear (25).
dan mengunci ring gear (20).  Carrier (21) berhubungan dengan ring gear
 Putaran dari torque converter diteruskan ke (25) sehingga mereka berputar sebagai satu
input shaft (5), dan putaran dari input shaft kesatuan, dan putaran diteruskan ke planet
lewat melalui sun gear (6) dan diteruskan ke pinion (17).
planet pinion (9).  Ring gear (20) dihentikan oleh No.5 clutch,
 Carrier (36) dihentikan oleh No.1 clutch, sehingga putaran dari planet pinion (17)
sehingga putaran dari planet pinion (9) memutar sun gear (18) dan yang berarti
memutar ring gear (34) yang berada didalam memutar output shaft (19).
ring gear (30).
Plant Learning Centre - 54 -
PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

TRANSMISSION CONTROL VALVE


Serial No. 3001 - 3023

Plant Learning Centre - 55 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

1. Valve body
2. Spacer
3. Quick return valve sleeve
4. Quick return valve
5. Plug
6. Valve body
7. Stopper
8. Speed valve spool
9. Directional valve spool
10. Collar
11. Cover
12. Stopper
13. Piston
14. Piston spring
15. Modulating valve spool
16. Modulating valve sleeve
17. Modulating valve spring
(Large)
18. Modulating valve spring
(Small)
19. Modulating valve spring
20. Stopper
21. Cover

Plant Learning Centre - 56 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

Serial No. 3024 and up

Plant Learning Centre - 57 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

1. Valve body
2. Spacer
3. Quick return valve sleeve
4. Quick return valve
5. Plug
6. Valve body
7. Stopper
8. Speed valve spool
9. Directional valve spool
10. Collar
11. Cover
12. Stopper
13. Piston
14. Piston spring
15. Modulating valve spool
16. Modulating valve sleeve
17. Modulating valve spring
(Large)
18. Modulating valve spring
(Small)
19. Modulating valve spring
20. Stopper
21. Cover

Plant Learning Centre - 58 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

MODULATING VALVE

GARIS BESAR
 Modulating valve terdiri dari sebuah
modulating relief valve dan sebuah quick
return valve, dan berfungsi untuk me-
modulate pressure.
 Ketika gears hift lever dioperasikan untuk
shift gear(memindahkan gigi), clutch
didorong bersinggungan oleh piston.
Sehingga, jika high pressure bekerja
secara mendadak, piston akan langsung
engage dengan clutch. Hal ini akan
membuat unit bergerak dengan tiba-tiba
dan menimbulkan hentakan.
 Untuk menghindarinya digunakan
modulating valve. Ketika gear shift lever
dioperasikan untuk gear shift, pressure
pada piston naik secara bertahap hingga
set pressure dan clutch di-engage-kan
dengan lembut. Hal ini memungkinkan unit
bergerak tanpa hentakan, sehingga
meningkatkan ketahanan power train dan
juga memberikan kenyamanan pada
operator.
 Gambar disamping menunjukkan hubung-
an antara waktu dan kenaikan hydraulic
pressure dari modulating valve.
Sebagai contoh, ketika gear dipindahkan
dari F1 ke F2, oil dari pump melalui spool
valve speed, mengalir ke second clutch dan
mengisi circuit hingga ke clutch piston.
Waktu yang digunakan untuk mengisi
circuit hingga ke clutch piston disebut
"filling time", dan pressure pada saat ini
adalah 0 - 0,5 MPa (0 - 5 kg/cm2).
Ketika circuit hingga clutch piston terisi oli,
oil pressure mulai naik.
Waktu saat oil pressure mulai naik hingga
setting pressure tercapai disebut "built-up
time". Gabungan antara filling time dan
built-up time disebut "modulating time".

Plant Learning Centre - 59 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

CARA KERJA
1. Immediatly after shifting gear
Ketika gear shift lever dioperasikan dan
clutch di-engage-kan, saluran dari pump ke
clutch cylinder terbuka dan oli mengalir
menuju clutch cylinder.
Quick return valve (4) menggunakan gaya
dari aliran ini dan bergerak kekiri searah
tanda panah. Hal ini menghubungkan port
A ke drain port B, dan membebaskan back
pressure pada modulating sleeve (16).
Ketika hal ini terjadi, modulating valve (15)
dan modulating valve sleeve (16) akan
terdorong kembali kekanan ke arah tanda
panah oleh reaksi gaya dari spring (17),
(18) dan (19).

2. During rise in oil pressure


Saat oli bertekanan dari pump mengisi
circuit pada clutch cylinder, pressure mulai
naik. Oli yang lewat melalui orifice a pada
quick return valve (4) akan mendorong
quick return valve (4) kekanan sesuai arah
panah dan menutup saluran antara port A
dan drain port B.
Oli juga melewati orifice b dalam
modulating valve (15), dan mengalir
kedalam port C dan menekan piston (13).
Akibatnya, reaksi gaya menyebabkan
modulating valve (15) menekan spring (17)
dab (18), dan bergerak kekiri sesuai tanda
panah.
Pada saat ini, oli yang melewati port di
tengah-tengah quick return valve (4)
melewati orifice c, mengalir ke port A, dan
menjadi back pressure pada valve sleeve
(16). Hal ini menyebabkan valve sleeve
(16) bergerak kekiri sesuai tanda panah
dan menekan spring (19).

Plant Learning Centre - 60 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

3. Completion of rise in pressure


Dengan meningkatnya pressure dalam
circuit, back pressure pada valve sleeve
(16) meningkat, dan valve sleeve (16)
bergerak kekiri sesuai tanda panah.
Pada saat yang sama, dengan
meningkatnya pressure yang menekan
piston (13), modulating valve (15)
bergerak kekiri sesuai tanda panah akibat
reaksi gaya.
Proses kerja ini terjadi berulang-ulang
untuk meningkatkan tension pada spring
(17), (18) dan (19), sehingga oil pressure
juga meningkat secara bertahap.
Hal ini berakhir saat valve sleeve (16)
kontak dengan stopper (20) dan tidak
bergerak lagi. Saat ini maksimum setting
presssure tercapai.

Plant Learning Centre - 61 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

MAIN RELIEF VALVE

1. Body GARIS BESAR


2. Torque converter relief valve 1. Main relief valve
3. Valve spring Main relief valve (6) berfungsi untuk
4. Piston membatasi tekanan tertentu pada
5. Piston spring transmission, steering clutch dan brake.
6. Main relief valve 2. Torque converter relief valve
7. Valve spring Torque converter relief valve (2) berfungsi
8. Piston spring untuk melindungi torque converter dari
9. Piston abnormality high pressure. Yang berfungsi
membebaskan pressure pada circuit apabila
A. Drain port (torque converter relief) pressure dalam torque converter inlet port
B. Drain port melebihi setting pressure-nya.
C. From pump
D. Drain port
E. To torque converter
P1. Main relief pressure pick-up port

Plant Learning Centre - 62 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

CARA KERJA MAIN RELIEF


 Oli dari power train pump lewat melalui oil
filter dan masuk port A pada main relief
valve. Kemudian lewat melalui orifice a dan
masuk port B.
Ketika oil dari pump memenuhi circuit,
pressure mulai naik.
 Ketika pressure dalam circuit naik, oli
memasuki port B dan menekan piston (4).
Reaksi gaya menekan spring (7),
menggerakkan main relief valve (6) ke kiri
sesuai tanda panah dan meghubungkan
port A dan C.
Saat hal ini terjadi, oli dari pump di-
relieved dari port A ke port C, dan
mengalirkan port C ke torque converter.
Pada saat ini pressure pada port A
mencapai 3,2 MPa (33 kg/cm2).

CARA KERJA TORQUE CONVERTER


RELIEF VALVE
 Oil relief dari main relief valve mengalir
menuju torque converter melalui port C,
dan pada saat yang sama melewati orifice
b dan memasuki port D.
Ketika oli memenuhi torque converter,
pressure mulai naik.
 Jika terjadi abnormally high pressure, oil
memasuki port D dan menekan piston (9).
Reaksi gaya menekan spring (3),
menggerakkan relief valve (2) kekanan
sesuai tanda panah, dan menghubungkan
port C dan port E.
Ketika hal ini terjadi, oli dan port C di-relief
ke port E, dan didrain ke oil tank.
Pada saat ini pressure pada port C
mencapai 0,83 MPa (8,5 kg/cm2).

Plant Learning Centre - 63 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

LUBRICATION RELIEF VALVE

1. Piston GARIS BESAR


2. Spring  Oli dari torque converter melewati oil
3. FORWARD clutch housing, cooler yang terdapat pada radiator lower
tank, melewati lubrication relief valve dan
A. From oil cooler kemudian melumasi transmission dan PTO.
B. Drain  Lubrication relief valve dipasang pada sisi
C. Drain kiri FORWARD clutch housing, dan
berfungsi mencegah abnormal pressure
dalam lubricating oil.

Plant Learning Centre - 64 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

STEERING, BRAKE CONTROL

Lever, pedal positions


① NEUTRAL
② Left clutch disengaged
③ Left clutch disengaged, left brake applied
④ Right clutch disengaged
⑤ Right clutch disengaged, right brake applied
⑥ Brake released
⑦ Brake applied GARIS BESAR
 Steering dan directional lever (3) mengontrol
⑧ FREE
steering dan brake melalui rod (6) kiri dan
⑨ LOCK kanan.
Brake pedal (1) hanya mengontrol brake
1. Brake pedal melalui rod (7).
2. Safety lever  Safety lever (2) dihubungkan dengan parking
3. Steering and directional lever brake lever (8) dan berfungsi juga sebagai
4. Rod (from brake pedal) parking brake.
 Jika steering dan directional lever (3) digeser
5. Rod (from steering lever)
kekiri secara perlahan, left steering clutch
6. Rod (steering)
akan disengage sebagian dan secara
7. Rod (brake)
perlahan unit akan berbelok kekiri.
8. Parking brake lever
 Jika steering dan directional lever (3) digeser
9. Steering control valve kekiri secara penuh, left steering clutch akan
disengage secara penuh dan left steering
brake juga bekerja sehingga, secara tajam
unit akan berbelok kekiri.

Plant Learning Centre - 65 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

BEVEL GEAR SHAFT, STEERING CLUTCH, STEERING BRAKE

1. Transmission
2. Steering unit

Plant Learning Centre - 66 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

STEERING AND BRAKE CUTWAY

Plant Learning Centre - 67 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

GARIS BESAR drum (20) dan cage (27) dihubungkan ke


brake inner drum (12), dan meneruskan
Bevel gear shaft power dari bevel gear shaft melalui brake
 Power diteruskan dari engine ke torque hub ke output shaft (1).
converter (atau main clutch) ke
transmission masuk ke bevel pinion dan
bevel gear yang mana berhubungan Steering brakes
dengan bevel gear shaft system. Dari sini  Steering brake dihubungkan dengan
dikirim dan right angles ke kiri dan kanan steering clutch kiri dan kanan, dan
oleh bevel gear shaft dan pada saat ini menghentikan unit atau merubah arah
putaran di-reduce (direduksi). travel dengan menghentikan power dari
 Pada bevel gear system menggunakan steering clutch ke final drive.
spiral bevel gear untuk bevel pinion dan  Steering brake ini ber-type wet, multiple
bevel gear, dan pelumasan dengan cara disc and spring-boosted type. Bekerja
splash lubrication menggunakan oli dari secara hydraulic di atur dengan steering
power train scavinging pump. valve yang dikendalikan dengan
 Bevel gear shaft system terdiri dari mengoperasikan brake pedal dan steering
beberapa part seperti; bevel gear (7) yang lever yang dihubungkan dengan clutch.
berhubungan dengan bevel pinion, bevel Pelumasan menggunakan forced
gear shaft (15), bevel gear shaft bearing lubrication system yang mana oli dari
(18) dan bevel gear shaft cage (13) yang power train lubrication pump dan
men-support bevel gear shaft. scavenging pump lubrication circuit
melewati passage/saluran didalam steering
case, memasuki brake cover dan cage, dan
Steering clutch diteruskan ke disc dan plate.
 Steering clutch saling berhubungan dengan  Saat engine berhenti, steering brake
bevel gear shaft kiri dan kanan dengan bekerja tanpa harus menginjak brake pedal
menggunakan spline. Steering clutch karena back pressure pada brake system
berfungsi untuk engage dan disengage drop sehingga brake bekerja. Dan saat
power dari bevel gear shaft menuju final engine di-start lagi, pressure dalam circuit
drive untuk merubah arah unit. naik dan brake akan release. Dengan
 Steering clutch ini ber-type wet, multiple demikian parking harus selalu di-lock.
disc and spring-boosted type. Bekerja  Steering brake terdiri dari; clutch outer
secara hydraulic di atur dengan steering drum (20), clutch cage (27), inner drum
valve yang dikendalikan dengan mengope- (12) yang dihubungkan dengan brake hub
rasikan steering lever yang dihubungkan (5), disc (10) yang dihubungkan dengan
dengan brake. inner drum, plate (9) yang keliling bagian
Pelumasan menggunakan forced lubri- luarnya dihubungkan ke brake drum (11)
cation system yang memompakan oli dari dengan spline, brake drum (11), piston (7)
power train lubrication pump melewati dan spring (2) dan (3) yang menekan disc
passage/saluran didalam steering case, dan plate bersamaan, cage (6) yang
memasuki cover, hub dan cage, dan menahan/men-support komponen-
diteruskan ke disc dan plate. komponen ini, brake cover (8), dan output
 Steering clutch terdiri dari; inner drum (19) shaft (1).
yang dihubungkan ke bevel gear shaft Brake drum (11) dan brake cover (8)
dengan spline, disc (23) yang dihubungkan dipasangkan pada steering case.
dengan inner drum, plate (22) yang bagian Output shaft (1) dihubungkan ke brake
luarnya dihubungkan dengan clutch drum hub dengan spline dan (and is stopped in
dengan spline, spacer (21), clutch outer the axial direction by stopper (4)).
drum (20), piston (25) dan spring (26)
yang menekan disc dan plate bersamaan,
cage (27) yang menahan/men-support
komponen dan bearing (24). Clutch outer
Plant Learning Centre - 68 -
PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

Cara kerja steering clutch

1. Steering clutch engaged


Saat steering lever posisi netral, steering
valve juga pada posisi netral sehingga
tidak ada back pressure yang bekerja pada
piston (25).
Pada kondisi ini piston ditekan kekanan
sesuai tanda panah oleh tension spring
(26), dan menekan disc (23) dan plate (22)
melawan bagian stopper pada clutch drum
(20).
Sehingga, power dari bevel gear shaft (15)
lewat dari inner drum (19) melalui disc dan
plate yang ditekan bersamaan hingga
merapat kuat dan diteruskan ke clutch
drum (20). Dari sini melewati brake inner
drum (12) yang menjadi satu kesatuan
dengan clutch drum dan brake hub (5) dan
diteruskan melalui output shaft (1) ke final
drive.

2. Steering clutch disengaged


Saat steering lever ditarik, steering valve
di-switch dan oli masuk ke bagian belakang
piston (25).
Saat oil pressure naik, oli menekan pistoon
kekiri sesuai tanda panah dan menekan
spring (26), dan me-release pressure yang
menekan disc (23) dan plate (22).
Ketika hal ini terjadi, power dari bevel gear
shaft (15) memutar hanya inner drum (19)
dan disc, sehingga tidak ada power yang
dipindahkan dari clutch drum (20) menuju
final drive.
Saat steering lever dilepaskan, steering
valve membuka drain circuit, dan piston
(25) kembali ke posisi semula oleh
pressure dari spring (26). Hal ini
mengembalikan steering clutch seperti
dalam kondisi Section 1. "Steering clutch
engaged".
Ketika steering clutch sebelah kiri
disengaged, maka power hanya diteruskan
ke steering clutch kanan saja, sehingga
unit berbelok kekiri.

Plant Learning Centre - 69 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

Cara kerja steering brake

1. Steering brake released


Ketika steering lever dan brake pedal pada
posisi netral, steering valve juga pada
posisi netral, sehingga steering clutch
engaged dan oli masuk ke back-pressure
port dari steering brake piston (7).
Saat oil pressure naik, oli menekan piston
kekiri sesuai tanda panah dan menekan
spring (2) dan (3), dan membebaskan
pressure yang menekan disc (10) dan plate
(9).
Saat hal ini terjadi, power yang
dipindahkan dari bevel gear shaft (15)
melalui steering clutch ke brake inner drum
(12) diteruskan dari hub (5) ke ouput shaft
(1) dan menuju final drive.

2. Steering brake applied (steering lever


operated)
Jika steering lever dioperasikan secara
penuh, steering valve bergeser dan
steering clutch disengaged. Pada saat yang
sama, oil pressure yang bekerja pada
piston (7) dihubungkan ke drain circuit.
Dalam kondisi ini, piston ditekan keluar
kekanan sesuai tanda panaholeh tension
spring (2) dan (3) sehingga disc (10) dan
plate (9) ditekan melawan bagian stopper
dari brake outer drum (11).
Brake outer drum dihubungkan dengan
steering case dan menghentikannya.
Sehingga, meskipun steering clutch
disengaged, putaran dari brake inner drum
(12) yang terus berputar akibat gaya
inertia yang memutar ouput shaft (10,
dihentikan karena disc dan plate ditekan
saling merapat.
Gaya hydraulic yang bekerja pada piston
(7) dapat di-control sesuai dengan jumlah
pengoperasian steering lever, dan gaya
pengereman dapat di-adjust sehingga
radius putaran dan waktu putar dapat di-
control.

Plant Learning Centre - 70 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

3. Brake applied (steering lever at neutral,


brake pedal depressed)
Ketika brake pedal ditekan, steering valve
bergeser, dan oli yang bekerja pada piston (7)
dihubungkan ke drain circuit. Steering clutch
tetap engaged, sehingga hanya brake yang
diaktifkan untuk menghentikan putaran pada
output shaft (1).

Plant Learning Centre - 71 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

STEERING CONTROL VALVE

Plant Learning Centre - 72 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

1. Right steering lever 21. Guide (brake valve)


2. Brake lever (clutch valve) 22. Modulating spring (brake valve)
3. Left steering lever 23. Bolt (brake valve)
4. Parking brake lever 24. Left clutch valve
5. Body 25. Left brake valve
6 . Cover 26. Piston (brake valve)
7. Cover (clutch valve) 27. Valve spring (brake valve)
8. Parking brake valve
9. Check valve A. To right clutch
10. Roller (parking brake) B. Port P
11 . Right brake valve C. To right brake
12. Valve spring D. To left brake
13. Piston (clutch valve) E. Clutch valve drain
14. Right clutch valve F. Brake valve drain
15. Bolt (clutch valve) G. To left clutch
16. Modulating spring
17. Guide (clutch valve)
18. Roller (right steering)
19. Roller (brake)
20. Roller (left steering)

Plant Learning Centre - 73 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

GARIS BESAR Valve control


 Steering control valve dipasang dalam  Steering control valve dioperasikan dengan
circuit antara power train pump melalui steering lever kiri (1) dan kanan (3) yang
main relief valve dan steering clutch dan dihubungkan dengan steering dan direc-
brake piston. Terdiri dari dua set valve tional lever, dan brake lever (2) yang dihu-
yaitu steering valve dan brake valve. bungkan dengan brake pedal dan parking
 Jika steering dan directional lever brake lever (4). Steering lever kiri (1) dan
digerakkan kekiri atau kekanan, steering kanan (3) dihubungkan dengan steering
clutch akan diengaged. Jika lever digerak- valve dan brake valve didalam steering
kan lebih jauh, brake akan bekerja. control valve dengan menggunakan se-
Unit dapat berbelok secara perlahan atau buah cam untuk mengcontrolnya.
dengan tajam tergantung dari pergerakan
lever.
Jika brake pedal ditekan, brake kiri dan
kanan akan bekerja menghentikan unit.
Operasi di atas dapat dilakukan dengan
cara menggeser steering control valve
yang terhubung dengan lever dan pedal.
Steering control valve mengirim oli dari
power train pump ke steering clutch dan
brake, dan mengaktifkan disc clutch.

Plant Learning Centre - 74 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

OPERATION

1. When steering and directional lever, brake pedal are at neutral (clutch engaged,
brake released, parking brake OFF)

 Saat steering dan directional lever posisi Sisa dari oli akan menekan dan membuka
netral dan brake pedal di-release, lever check valve (9), dan masuk ke port E pada
(1), (2) dan (3) juga posisi netral, sehingga brake valve kiri (25) dan kanan (11), dan
oil port dari masing-masing valve terbuka mengalir dari port F menuju back pressure
dan tertutup oleh tension spring. port pada brake piston. Piston berhenti
Oil dari power train pump melewati main hingga pressure dalam circuit naik,
relief valve dan memasuki port a pada kemudian akan bergerak kekiri sesuai
check valve (9). tanda panah, menekan brake spring dan
 Sebagian oli yang masuk ke port A me-release brake.
melewati port B pada steering valve kiri
(24) dan kanan (14) dan berhenti.
 Ketika hal ini terjadi, oli dari back pressure
port pada clutch piston kembali dari port C
menuju port drain (H), dan clutch akan
engaged oleh tension dari clutch spring.

Plant Learning Centre - 75 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

2. When steering and directional lever is operated to left (left clutch disengaged, brake
released, parking brake OFF)

 Jika steering dan directional lever ± 1 kg/cm2) dan clutch akan disengaged
digerakkan kekiri, roller (20) dari lever (3)
secara penuh.
menekan bolt (15) kekiri sesuai tanda
Pressure pada port C ditentukan oleh
panah, dan menekan modulating spring
tension dari modulationg spring (16) yang
(16). Reaksi gayanya menekan steering
merubah beban sesuai dengan langkah
valve (24) kekiri sesuai tanda panah.
dari steering dan directional lever
Saat hal ini terjadi, circuit antara port C
digerakkan.
dan drain port H tertutup, dan circuit
Sehingga, jika steering dan directional
antara port B dan C terbuak.
lever digerakkan dengan langkah pendek,
 Oli dari power train pump masuk port B
pressure pada port C di-setting pada low
menuju port C. Sebagian oli mengalir ke
level, dan clutch akan disengaged
clutch piston port menjadi back pressure,
sebagian; jika steering dan directional lever
dan sisa oli melewati orifice b masuk ke
digerakkan dengan langkah penuh,
port D.
pressure pada port C di-setting pada high
Oli yang memasuki port D menekan piston
level, dan clutch akan engaged secara
(13), dan reaksi gayanya menekan spring
penuh.
(16) dan menggerakkan valve (24)
 Port J dihubungkan dengan port C, dan
kekanan sesuai tanda panah. Hal ini
mengurangi operating force dari lever (3),
menutup circuit antara port B dan C,
yang menekan keluar bolt (15) kekiri
sehingga oli tidak mengalir menuju port C.
sesuai tanda panah.
Pressure dijaga tetap dan tidak naik lagi.
Dengan demikian, pressure pada port J
 Jika steering dan directional lever
(booster pressure), akan mengikuti
digerakkan lebih jauh lagi, operasi diatas
pressure pada port C yang berubah sesuai
diulang dan ketika roller (20) dari lever (3)
dengan langkah dari steering dan
mencapai atau kontak dengan bolt (23)
directional lever digerakkan, sehingga
dari brake valve, pressure pada port C naik
operating force dari steering dan dirctional
hingga mencapai setting pressure dari
lever juga berubah.
reducing valve sebesar 2,5 ± 0,1 MPa (25

Plant Learning Centre - 76 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

3. When steering and directional lever is operated further to left (left clutch disengaged,
left brake applied, parking brake OFF)

 Jika steering dan directional lever pressure pada F dijaga untuk mencegah
digerakkan lebih jauh lagi dari kondisi pada agar tidak semakin drop/turun.
Item 2, roller (20) pada lever (3) menekan Jika steering dan directional lever
bolt (23) kekiri sesuai tanda panah, dan digerakkan lebih jauh, operasi diatas
menekan modulating spring (22). Reaksi terulang. Ketika lever digerakkan secara
gayanya menggerakkan brake valve (25) penuh, brake bekerja secara penuh.
kekiri sesuai tanda panah. Saat hal ini Pressure pada port F ditentukan oleh
terjadi, circuit antara port E dan F tertutup, tension dari return spring (27) yang
dan circuit antara port F dan drain port H merubah beban sesuai dengan langkah
terbuka. dari steering dan directional lever
 Oli dari power train pump mengalir dari digerakkan.
port A, menekan dan membuka check Sehingga, jika steering dan directional
valve (9) memasuki port E dan berhenti. lever digerakkan dengan langkah pendek,
Sebagian oli mengalir ke brake piston port pressure pada port F di-setting pada high
dan mengakibatkan back pressure didrain level, dan brake bekerja sebagian; jika
dari port F ke port H, dan sebagian oli steering dan directional lever digerakkan
yang melewati port F masuk ke port G dengan langkah penuh, pressure pada port
melalui orifice c. F di-setting pada low level, dan brake akan
Dengan demikian, jika oil pada port F bekerja secara penuh.
didrain ke port H dan pressure drop, oli Port K dihubungkan dengan port E, dan
akan memasuki port G dan menekan mengurangi operating force dari lever (3),
piston (26). Reaksi gaya yang menekan yang menekan keluar bolt (23) kekiri
valve (25) kekiri sesuai arah panah sesuai tanda panah.
menjadi lemah, sehingga valve (25)
bergerak kekanan sesuai tanda panah oleh
tension dari return spring (27). Hal ini
menutup circuit antara port F dan H, dan
Plant Learning Centre - 77 -
PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

4. When brake pedal is depressed (clutch engaged, brake applied, parking brake OFF)

 Ketika brake pedal ditekan, dua roller (19)


dari lever (2) menekan bolt (23) kiri dan
kanan kekiri sesuai tanda panah, dan brake
valve kiri (25) dan kanan (11) bekerja
dengan cara yang sama pada Item 3.
Dengan demikian , oil pressure di-setting
sesuai dengan jarak pengoperasian brake
pedal, dan braking force (gaya pengere-
man) dapat di-adjust.
Steering lever kiri dan kanan tidak
dioperasikan, sehingga clutch masih
engaged.
Plant Learning Centre - 78 -
PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

5. When parking brake is ON (clutch engaged, brake applied, steering and directional
lever, brake pedal at neutral)

 Ketika lock lever diposisikan LOCK, roller tetap pada posisinya, sehingga back
(10) dari lever (4) menekan parking brake pressure dari brake piston port terus turun.
valve (8) kekiri ke arah tanda panah. Brake bekerja sepenuhnya dan kondisi ini
Check valve (9) tertekan oleh parking tetap terjaga.
brake valve (8), dan bergeser kekiri sesuai  Dan meskipun engine dihidupkan kembali,
tanda panah dengan cara yang sama, dan check valve (9) tetap menutup sehingga
circuit antara port A dan port E tertutup. brake tetap bekerja.
Oli yang mengalir ke brake piston port dan
menjadi back pressure mengalir dari port F
melalui port E, dan di drain melalui check
valve (9) dan parking brake valve (8).
Parking brake valve (8) tetap terdorong
kedalam oleh lever (4) dan roller (10) dan
Plant Learning Centre - 79 -
PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

REDUCING VALVE

1. Orifice
2. Plug
3. Body
4. Spring
5. Spool
6. Spring
7. Spool
8. Plug

A. From main relief valve


B. To steering control valve

Garis besar
 Reducing valve dipasang antara main relief
valve dan steering control valve. Setting
pressure dari main relief valve adalah
maksimum 3,2 MPa (33 kg/cm2), sehingga
reducing valve menurunkan oil pressure ke
setting pressure untuk steering guna
melindungi steering.

Plant Learning Centre - 80 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

SCAVENGING PUMP STRAINER

1. Scavenging pump GARIS BESAR


2. PTO drive gear (No. of teeth: 62)  Scavenging pump (1) diputar oleh PTO
3. Scavenging pump drive gear drive gear (2). Oli dihisap dari transmission
(No. of teeth: 56) case dan dikirim ke steering unit lubrication
4. Strainer circuit.
5. PTO case
6. Spring
7. Cover

A. To steering unit lubrication


B. From transmission case

Plant Learning Centre - 81 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

POWER TRAIN OIL STRAINER

1. PTO case
2. Magnet
Magnet assembly
3. Strainer
4. Spring
5. Cover

A. To power train lubrication pump


B. From power train oil tank

Plant Learning Centre - 82 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

POWER TRAIN OIL FILTER

1. Power train oil filter


2. Hydraulic tank oil filter
3. Cover
4. Body
5. Element
6. Valve
7. Spring
8. Drain plug

A. To transmission case
B. From power train pump
Plant Learning Centre - 83 -
PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

FINAL DRIVE

GARIS BESAR
 Final drive menggunakan single-stage spur
gear, single-stage planetary gear reduction
system.
Splash-type lubrication ditimbulkan dari
putaran gear-gear. (pelumasan sistem
percik)
Final drive dapat dibongkar atau dipasang
dalam satu unit.
 Floating seal (4) dipasang pada bagian
yang berputar dan sliding dari sprocket
untuk mencegah kebocoran oli final drive
atau masuknya kotoran atau debu kedalam
final drive.

Plant Learning Centre - 84 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

1. Sun gear 6.Cover 11. Sprocket hub


(No. of teeth: 13) 7.Final drive case 12. Sprocket teeth
2. Carrier 8.Bearing cage 13. Hub
3. Ring gear 9.No.1 pinion 14. Planet pinion
(No. of teeth: 68) (No. of teeth: 21) (No. of teeth: 27)
4. Floating seal 10. No.1 gear 15. Pinion shaft
5. Cover (No. of teeth: 78) 16. Pivot shaft
Plant Learning Centre - 85 -
PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

POWER TRAIN

 Gaya putar dari bevel gear shaft dan steering pinion berputar dan menggelinding dalam
clutch diteruskan ke No.1 pinion (9), dan orbit seputar sun gear sepanjang ring gear.
kemudian diteruskan ke sun gear (1) melalui Ketika hal ini terjadi, gaya putar dari sun
No.1 gear (10) yang bersinggungan dengan gear (1) menjadi gaya putar dari carrier (2)
No.1 pinion. yang menahan planet pinion dan
Putaran dari sun gear (1) diteruskan ke meneruskannya ke sprocket hub (11).
planet pinion (14), tetapi ring gear (3), yang Arah putaran dari carrier (2) sama dengan
bersinggungan dengan planet pinion, arah putaran dari sun gear (1).
dipasang pada cover (5), sehingga planet Gaya putar yang diteruskan ke sprocket hub
(11) diteruskan juga ke sprocket teeth (12).

Plant Learning Centre - 86 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

MAIN FRAME

1. Engine mount GARIS BESAR


2. Power train unit mount  Main frame menggunakan hull-frame
3. Main frame assembly structure yang mana radiator guard, main
frame dan transmission underguard
merupakan satu kesatuan unit.
Plant Learning Centre - 87 -
PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

TRACK FRAME
Serial No. : 3001 - 3033

1. Equalizer bar  Track roller


2. Idler
3. Carrier roller
4. Track frame
5. Sprocket
6. Track roller guard
7. Track roller
8. Pivot shaft

Plant Learning Centre - 88 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

Serial No. 3034 and up

1. Equalizer bar  Track roller


2. Idler
3. Carrier roller
4. Track frame
5. Sprocket
6. Track roller guard
7. Track roller
8. Pivot shaft

Plant Learning Centre - 89 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

RECOIL SPRING
Serial No. : 3001 - 3033

1. Yoke GARIS BESAR


2. Dust seal  Recoil spring berfungsi untuk menyetel
3. Rod track shoe tension dengan menggerakkan
4. Recoil spring rod (3) kedepan atau kebelakang. Power
5. Piston dari recoil spring di-adjust dengan cara
6. Wear ring mengurangi atau menambah grease
7. Cab melalui lubricator (8). Recoil spring (4)
8. Lubricator juga berfungsi untuk meredam kejutan
9. Nut akibat benturan tiba-tiba yang terjadi pada
10. Housing idler dan harus ditahannya.
11. Cylinder
12. Bushing
13. Holder

Plant Learning Centre - 90 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

Serial No. 3034 and up

1. Yoke GARIS BESAR


2. Dust seal  Recoil spring berfungsi untuk menyetel
3. Rod track shoe tension dengan menggerakkan
4. Recoil spring rod (3) kedepan atau kebelakang. Power
5. Piston dari recoil spring di-adjust dengan cara
6. Wear ring mengurangi atau menambah grease
7. Cab melalui lubricator (8). Recoil spring (4)
8. Lubricator juga berfungsi untuk meredam kejutan
9. Nut akibat benturan tiba-tiba yang terjadi pada
10. Housing idler dan harus ditahannya.
11. Cylinder
12. Bushing
13. Holder

Plant Learning Centre - 91 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

SUSPENSION
Serial No. : 3001 - 3033

Plant Learning Centre - 92 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

1. Center pin GARIS BESAR


2. Equalizer bar  Bagian depan dari track frame bergerak
3. Pivot shaft keatas dan kebawah dengan pivot shaft (3)
4. Side pin pada bagian belakang menjadi pusat/center
5. Seal dari pergerakan.
6. Bushing Equalizer bar bergerak keatas dan kebawah
7. Bushing dengan center pin (1) menjadi pusat
8. Seal pergerakan, dan dihubungkan ke kiri dan
9. Plug (for adding oil to pivot shaft) kanan dari track frame dengan side pin (4).
 Jarak pergerakan pada pusat dari equalizer
10. Cover
bar side pin adalah;
11. Bushing
12. Seal

Plant Learning Centre - 93 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

Serial No. 3034 and up

Plant Learning Centre - 94 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

1. Center pin GARIS BESAR


2. Equalizer bar  Bagian depan dari track frame bergerak
3. Pivot shaft keatas dan kebawah dengan pivot shaft (3)
4. Side pin pada bagian belakang menjadi pusat/center
5. Seal dari pergerakan.
6. Bushing Equalizer bar bergerak keatas dan kebawah
7. Bushing dengan center pin (1) menjadi pusat
8. Seal pergerakan, dan dihubungkan ke kiri dan
kanan dari track frame dengan side pin (4).
9. Plug (for adding oil to pivot shaft)
 Jarak pergerakan pada pusat dari equalizer
10. Cover
bar side pin adalah;
11. Bushing
12. Seal

Plant Learning Centre - 95 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

WORK EQUIPMENT HYDRAULIC PIPING DIAGRAM

ANGLEDOZER

Serial No. 3001 – 3101

1. Blade 7. Main control valve


2. Right brace 8. Hydraulic tank
3. Right lift cylinder 9. Left brace
4. Left lift cylinder 10. Oil cooler (Piping type)
5. Hydraulic pump 11. Suction valve
Serial No. 3001 - 3033 : SAL(3)-100
Serial No. 3034 and up : SAL(3)-080
6. Oil filter
Plant Learning Centre - 96 -
PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

Serial No. 3102 and up

1. Blade
2. Right brace
3. Right lift cylinder
4. Left lift cylinder
5. Hydraulic pump (SAL(3)-080)
6. Oil filter
7. Main control valve
8. Hydraulic tank
9. Left brace
10. Oil cooler (Piping type)
11. Suction valve

Plant Learning Centre - 97 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

WORK EQUIPMENT CONTROL

Lever positions
① HOLD
② Blade LOWER
③ Blade FLOAT
④ Blade RAISE
⑤ FREE
⑥ LOCK

1. Safety lever
2. Blade control lever

Plant Learning Centre - 98 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

WORK EQUIOMENT HYDRAULIC CIRCUIT DIAGRAM

Plant Learning Centre - 99 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

WORK EQUIPMENT HYDRAULIC SYSTEM DIAGRAM

Plant Learning Centre - 100 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

HYDRAULIC TANK AND FILTER


Serial No. : 3001 - 3033

Plant Learning Centre - 101 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

1. Power train oil filter


2. Hydraulic filter
3. Hydraulic tank
4. Cap
5. Sight gauge
6. Drain plug
7. Strainer
8. Hydraulic filter body
9. Cover
10. Element
11. Valve
12. Spring
13. Drain plug
14. Hydraulic tank filler cap
14A. Key cylinder
14B. Vacuum valve
14C. Pressure valve

A. From control valve


B. To hydraulic tank

Plant Learning Centre - 102 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

Serial Nol 3034 and up

Plant Learning Centre - 103 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

1. Power train oil filter


2. Hydraulic filter
3. Hydraulic tank
4. Cap
5. Sight gauge
6. Drain plug
7. Strainer
8. Hydraulic filter body
9. Cover
10. Element
11. Valve
12. Spring
13. Drain plug
14. Hydraulic tank filler cap
14A. Key cylinder
148. Vacuum valve
14C. Pressure valve

A. From control valve


B. To hydraulic tank

Plant Learning Centre - 104 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

MAIN CONTROL VALVE

1. Valve body 4. Lever


2. Main relief valve 5. Detent
3. Spool 6. Check valve

Plant Learning Centre - 105 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

Plant Learning Centre - 106 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

OPERATION OF WORK EQUIPMENT CONTROL CIRCUIT

ANGLEDOZER
At blade RAISE

CARA KERJA
 Ketika blade control lever (1) digerakkan
ke posisi RAISE, spool (3) dari lift valve (2)
bergerak kekanan.
Saat hal ini terjadi, circuit antara port A, B,
P dan T terhubung.
 Pressurized oil dari pump (4) memasuki
port P, menekan check valve (5), melewati
lift valve (2), kemudian masuk ke head end
dari lift cylinder (6) untuk menaikkan blade
(7).
Pada saat yang sama, oli pada cylinder
bottom melewati lift valve (2), kemudian
mengalir dari port T ke oil cooler (8) dan
filter (9) dan di drain ke hydraulic tank
(10).

Plant Learning Centre - 107 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

PISTON VALVE
(BLADE LIFT CYLINDER)

GARIS BESAR
 Piston valve dipasang pada piston dalam
blade lift cylinder. Ketika piston mencapai
akhir langkahnya, valve ini membebaskan
oli dari hydraulic pump untuk mengurangi
oil pressure terdesak pada piston.
Sebagai tambahan, piston valve
membebaskan hentakan yang terjadi pada
saat piston akan membentur cylinder head
atau bottom dan bertugas mengurangi
subsequent surge pressure (getaran akibat
tekanan) dalam cylinder dengan cara
membebaskan oli dari cylinder sebelum
piston mencapai akhir langkahnya.

CARA KERJA
1. Piston valve CLOSED
Pressurized oil dari hydraulic pump bekerja
pada piston (2) dan piston valve (3).
Piston valve tertekan ke arah sesuai tanda
panah hingga bagian tapered kontak
penuh dengan piston valve seat (5),
akibatnya pressure dalam cylinder naik dan
mendorong piston (2) ke arah tanda
panah.

2. Piston valve OPEN


Sebelum piston rod (1) mencapai akhir
langkahnya, bagian depan dari piston valve
(3) kontak dengan cylinder bottom (atau
cylinder head) dan mencegah pergerakan
lebih lanjut sementara piston (2) sendiri
tetap bergerak maju.
Kemudian, oli yang tertahan antara piston
valve pada sisi cylinder head akan
dibebaskan melalui piston valve seat (4),
(5) sehingga oil pressure dalam cylinder
dicegah agar tidak naik.

Plant Learning Centre - 108 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

WORK EQUIPMENT
ANGLEDOZER

1. End bit
2. Cutting edge
3. Blade
4. Center shaft
5. Joint Blade
6. Brace
7. Arm
8. Trunnion
9. C-frame

Plant Learning Centre - 109 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

ENGINE CONTROL

SAFETY MECHANISM WHEN STARTING ENGINE

FOR TRANSMISSION SAFETY LOCK LEVER

FUNGSI
 Limit switch dipasanga pada transmission
safety lock lever, dan jika lock lever tidak
ditempatkan pada posisi LOCK, starting
circuit tidak bisa ON, sehingga engine tidak
bisa di-start.
 Ketika transmission safety lock lever
ditempatkan pada posisi LOCK, secara
otomatis steering dan directional lever
kembali ke posisi netral.

Plant Learning Centre - 110 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

MACHINE MONITOR SYSTEM

 Machine monitor system menggunakan  Machine monitor system terdiri dari gauge
sensor-sensor yang dipasang pada panel, sensor-sensor dan power source.
berbagai bagian dari unit untuk memantau Gauge panel dan sensor-sensor
kondisi unit. Yang mem-process informasi dihubungkan dengan wiring harness, dan
ini dengan cepat dan menampilkannya power supply untuk gauge panel diambil
pada panel untuk memberikan informasi dari battery. Jika terjadi abnormality dalam
kepada operator mengenai kondisi unit. unit (yang dideteksi oleh sensor), monitor
Informasi yang ditampilkan pada panel akan menyala untuk melindungi unit.
secara garis besar berupa kategori berikut;
1. Monitor group, yang memberikan informasi
kepada operator ketika terjadi abnormality
pada unit.
2. Gauge group (coolant temperature, power
train oil temperature), yang selalu
menampilkan kondisi dari unit. (update,
real-time)

Plant Learning Centre - 111 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

GAUGE PANEL

1. Service meter
2. Engine coolant temperature gauge
3. Power train oil temperature gauge
4. Heater signal
5. Engine oil pressure caution lamp
6. Battery charge caution lamp

GARIS BESAR
 Gauge panel terdiri dari monitor group,
yang memberikan peringatan jika terjadi
abnormality dalam unit, dan service meter
dan gauge group, yang menampilkan
kondisi dari unit.
Item-item yang ditampilkan pada indicator
type gauge dan bagian monitor dapat
dilihat seperti dalam tabel 'GAUGE PANEL
DISPLAY'.

CARA KERJA
 Gauge panel ini memeriksa kondisi dari
saat engine di-start hingga saat engine di-
stop. Jika terjadi abnormality, lampu akan
menyala untuk memberi informasi kepada
operator.

Plant Learning Centre - 112 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

 Gauge panel display

Plant Learning Centre - 113 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

SENSORS
 Signal dari sensor akan langsung di-input
ke machine gauge panel.
 Signal engine oil pressure dikatakan
normal jika kontak terbuka dan sinyal kabel
terpisah dari chassis ground.

ENGINE OIL PRESSURE SENSOR

1. Plug FUNGSI
2. Contact ring  Engine oil pressure sensor dipasang pada
3. Contact bagian depan kiri dari engine cylinder
4. Diaphragm block. Ketika engine oil pressure diatas
5. Spring specified value (nilai yang ditentukan),
6. Thermistor diaphragm (4) melengkung, sehingga
kontak (3) dan kontak ring (2) terpisah dan
circuit menjadi OFF. Ketika engine oil
pressure turun dibawah specified pressure,
kurva/lengkungan dari diaphragm
mengecil, sehingga contact dan contact
link berhubungan dan circuit menjadi ON
dan gauge panel ditampilkan.

Plant Learning Centre - 114 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

ENGINE COOLANT TEMPERATURE SENSOR

POWER TRAIN OIL TEMPERATURE SENSOR

1. Connector FUNGSI
2. Plug  Engine coolant temperature sensor
3. Thermistor dipasang pada thermostat housing
disebelah kanan engine. Yang mendeteksi
temperatur dengan thermistor (3) dan
mengirim signal ke gauge panel.
Monitor panel menggerakkan gauge
indicator ke range/batasan yang
berhubungan dengan signal yang diterima,
dan jika melebihi specified temperature,
gauge panel akan ditampilkan.
 Power train oil temperature sensor
dipasang pada bagian sisi kiri dari torque
converter case, dan bekerja dengan cara
yang sama dengan engine coolant
temperature sensor.

Plant Learning Centre - 115 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

ELECTRICAL CIRCUIT DIAGRAM

Plant Learning Centre - 116 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

MAINTENANCE STANDARD
ENGINE MOUNT

Unit: mm

Plant Learning Centre - 117 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

POWER TRAIN UNIT MOUNT

Unit: mm

Plant Learning Centre - 118 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

DAMPER, UNIVERSAL JOINT

Unit: mm

Plant Learning Centre - 119 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

TORQUE CONVERTER, PTO

Plant Learning Centre - 120 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

Unit: mm

Plant Learning Centre - 121 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

TRANSMISSION

Plant Learning Centre - 122 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

Unit: mm

Plant Learning Centre - 123 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

TRANSMISSION CONTROL VALVE


Serial No. : 3001 - 3023

Serial No. : 3024 and up

Plant Learning Centre - 124 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

Unit: mm

Plant Learning Centre - 125 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

MAIN RELIEF VALVE

Unit: mm

Plant Learning Centre - 126 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

BEVEL GEAR SHAFT, STEERING CLUTCH, STEERING BRAKE

Plant Learning Centre - 127 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

BEVEL GEAR AND STEERING

Plant Learning Centre - 128 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

Plant Learning Centre - 129 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

STEERING CONTROL VALVE

Unit: mm

Plant Learning Centre - 130 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

POWER TRAIN, LUBRICATION PUMP


 SAL(2)-045 + 045

Unit: mm

Plant Learning Centre - 131 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

FINAL DRIVE

Plant Learning Centre - 132 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

Unit: mm

Plant Learning Centre - 133 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

HULL FRAME

Unit: mm

Plant Learning Centre - 134 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

TRACK FRAME, RECOIL SPRING


Serial No. : 3001 - 3033

Unit: mm

Plant Learning Centre - 135 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

Serial No. 3034 and up

Unit: mm

Plant Learning Centre - 136 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

IDLER

Unit: mm

Plant Learning Centre - 137 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

TRACK ROLLER

Unit: mm

Plant Learning Centre - 138 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

CARRIER ROLLER

Unit: mm

Plant Learning Centre - 139 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

TRACK SHOE
DRY TYPE

Plant Learning Centre - 140 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

Unit: mm

Plant Learning Centre - 141 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

LUBRICATED TYPE

Plant Learning Centre - 142 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

Unit: mm

Plant Learning Centre - 143 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

SUSPENSION
Serial No. : 3001 - 3033

Plant Learning Centre - 144 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

Unit: mm

Plant Learning Centre - 145 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

Serial No. 3034 and up

Plant Learning Centre - 146 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

Unit: mm

Plant Learning Centre - 147 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

HYDRAULIC PUMP
SAL (3)-100
Serial No. : 3001 - 3033

Unit: mm

Plant Learning Centre - 148 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

SAL(3)-080
Serial No. 3034 and up

Unit: mm

Plant Learning Centre - 149 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

MAIN CONTROL VALVE

Plant Learning Centre - 150 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

Unit: mm

Plant Learning Centre - 151 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

WORK EQUIPMENT CYLINDER


BLADE LIFT

Unit: mm

Plant Learning Centre - 152 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

WORK EQUIPMENT
ANGLEDOZER

Plant Learning Centre - 153 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

Unit: mm

Plant Learning Centre - 154 -


PRODUCT TRAINING D85E-SS-2

CUTTING EDGE, END BIT

Unit: mm

Plant Learning Centre - 155 -

Anda mungkin juga menyukai