WAREHOUSE DISTRIBUTION

ABOUT JAKARTA WAREHOUSE

NUMBER OF EMPLOYEE : 70
SIZE : 14,952 [M2]

LOCATION
SMALL RACK : 43,570
HEAVY DUTY : 3,412
FLOOR : 665

STOCK
ITEM : 25,946
AMOUNT : 205,61 B (IDR)
 ABOUT JAKARTA WAREHOUSE

AMOUNT / MONTH
RECEIVED : 82,23 B (IDR)
SHIPPED : 79,64 B (IDR)

ITEM / MONTH
RECEIVED : 4,887
SHIPPED : 19,094

QUANTITY / MONTH
RECEIVED : 1,569,981
SHIPPED : 3,067,666
 DEFINISI WAREHOUSE
WAREHOUSE :
SEBUAH BANGUNAN YANG DIDALAMNYA TERDAPAT
BARANG/MATERIAL YANG TERTATA RAPI DAN PERLU
DIRANCANG DENGAN CERMAT SERTA PEMAKAIANNYA HARUS
SEOPTIMAL MUNGKIN.

STORAGE :
ADALAH TEMPAT PENYIMPANAN BARANG
 FUNGSI WAREHOUSE

SEBAGAI PENGAMAN ASSET ATAU STOCK

BARANG/ MATERIAL MILIK SUATU PERUSAHAAN
AGAR TERHINDAR DARI KEMUNGKINAN
TERJADINYA KERUSAKAN AKIBAT DUA UNSUR,
YAITU :

1. DESTRUKTIF : SEPERTI CUACA, SUHU,

BENTURAN, KEBAKARAN
2. KEHILANGAN : AKIBAT DISENGAJA ATAUPUN
KELALAIAN
WAREHOUSE OPERATION

INCOMING PARTS
> RECEIVING
> QUALITY INSP.
> BINNING
TO ACHIEVE :

HOUSE KEEPING  FASTEST LEAD TIME

> STOCK TAKING
> RELOCATION  LOWEST DISCREPANCY

 MAX PRODUCTIVITY
OUTGOING PARTS
 PICKING
 PACKING
 QA
 SHIPMENT
 RECEIVING
PROSES PENERIMAAN PARTS/MATERIAL DARI
HASIL PURCHASE KE SUPPLIER DI WAREHOUSE,
BAIK SEBAGAI STOCK MAUPUN SEBAGAI
EMERGENCY ORDER.

OBJECTIVE :

 PARTS YG DITERIMA DARI SIPPLIER DAPAT DIJAMIN

KESESUAIANNYA DENGAN DOKUMEN PO DAN INVOICENYA

 STATUS ON THE WAY/INTRANSIT MENJADI UNDER

BINNING

 LEAD TIME PROSES PARTS MENJADI STOCK ON HAND

BISA TERJAMIN KETEPATANNYA.
RECEIVING
YANG HARUS DILAKUKAN SAAT PROSES
RECEIVING ADALAH SBB :

MENERIMA BARANG DALAM BENTUK CASE YG

DISERTAI DOKUMEN
MENGECEK KESESUAIAN CASE DENGAN DOKUMEN,
BAIK JUMLAH MAUPUN NOMER CASE ITU
SENDIRI
MEMERIKSA KONDISI CASE YANG DITERIMA DAN
APABILA DITEMUKAN KEJANGGALAN HARUS
DIDOKUMENTASIKAN.
PROSES UPDATING DI SYSTEM (ITEMIZE)
CHECKING ITEMIZE PHISIK PARTS YANG
DITERIMA, BAIK PN, JUMLAH BARANG MAUPUN
KONDISI BARANG.
 BINNING
ADALAH AKTIVITAS PENYIMPANAN BARANG DI
WAREHOUSE DAN SEKALIGUS
MENGKONFIRMASIKAN/ENTRY KE SYSTEM.

OBJECTIVE :
1. PARTS TELAH DILOKASIKAN SESUAI DENGAN
KARAKTERISTIK DAN SESUAI DENGAN NOMER
LOKASINYA.
2. STATUS PARTS UNDER BINNING DISYSTEM BERUBAH
MENJADI ON HAND

PROCEDURE :
1. SATU LOKASI HARUS UNTUK SATU ITEM
2. LOKASI PARTS HARUS SESUAI DENGAN KARAKTERISTIK
PARTS
3. SYSTEM LOKASI HARUS STANDARD DAN TERCATAT DI
SYSTEM
 STOCK TAKING
ADALAH AKTIVITAS PENCOCOKAN JUMLAH PHISIK PARTS
DI WAREHOUSE DENGAN JUMLAH PARTS YANG ADA DI
SYSTEM.

PROSES STOCK TAKING DIBEDAKAN MENJADI 2 :

1. SCHEDULE STOCK TAKING
2. UNSCHEDULE STOCK TAKING

PENGERTIANNYA SBB,
1.SCHEDULE STOCK TAKING : ADALAH PROSES STOCK
TAKING BERDASARKAN RANK PARTS/FREKWENSI
PEMAKAIAN PARTS DALAM SATU TAHUN.

2.UNSCHEDULE STOCK TAKING, ADALAH PROSES STOCK

TAKING YANG DILAKUKAN ATAS DASAR KEBUTUHAN,
BERDASARKAN :
A. LOKASI PARTS
B. PART NUMBER
RELOKASI
PROSES PEMINDAHAN PARTS DARI SUATU NOMOR
LOKASI KE NOMOR LOKASI YANG LAIN.

LATAR BELAKANG DARI PROSES INI ADALAH :

1. KARENA OVER KAPASITAS DALAM 1 LOKASI

2. KARENA TERJADI PENGURANGAN STOCK (DOWN SIZING)
3. PERPINDAHAN WAREHOUSE

OBJECTIVE :

1. AGAR PARTS TERSIMPAN PADA LOKASI YANG

SEMESTINYA
2. MENDUKUNG OPERATIONAL DI WAREHOUSE MENJADI
LEBIH EFFISIEN.
OUTGOING
SEGALA AKTIFITAS DALAM PROSES PENGELUARAN BARANG DARI
WAREHOUSE BERDASARKAN DELIVERY ORDER TRANSFER
ORDER)YANG TERSEDIA.

PROSEDUR OUTGOING :

- FIRST IN FIRST OUT (FIFO SISTEM)

- SETIAP PERGERAKAN PARTS HARUS SESUAI DNG DOKUMEN
- SETIAP PERGERAKAN PARTS HARUS DICATAT DI BIN CARD
- SETIAP PARTS YG KELUAR HARUS LOLOS QA LEBIH DAHULU
DISTRIBUTION MANAGEMENT
ADALAH PROSES DISTRIBUSI (PENGIRIMAN) SPARE
PARTS ANTAR CABANG MELALUI BERBAGAI MODA
TRANSPORTASI BAIK MELALUI TRANSPORTASI
UDARA , DARAT MAUPUN LAUT YANG MENGACU
PADA :

1. URGENCY LEVEL (of ORDER)

2. LOAD CAPACITY (TRANS. FACILTY)
3. SCHEDULE PICK UP
4. FIRST FLIGHT PRIORITY
5. SCHEDULE SHIPMENT

UNTUK MENCAPAI STANDARD L/T YG TELAH

DITENTUKAN DAN SESUAI DENGAN HARAPAN
CUSTOMER.
DISTRIBUTION MANAGEMENT

PENGIRIMAN SPARE PARTS VIA PESAWAT

(AIR FREIGHT) DILAKUKAN UNTUK EMERGENCY
ORDER DISESUAIKAN LOAD CAPACITY PESAWAT

PENGIRIMAN SPARE PARTS VIA TRUCK

(LAND FREIGHT) DILAKUKAN UNTUK FULLFIL
STOCK DI CABANG ( MUTASI STOCK )

PENGIRIMAN SPARE PARTS VIA KAPAL CARGO

(SEA FREIGHT) DILAKUKAN UNTUK FULLFIL
STOCK DI CABANG ( STOCK MUTASI )
DISTRIBUTION RULES

FRGT TY AIR SEA FREIGHT LAND

ORD TY FREIGHT REGULAR CEPAT TRANSIT REGULAR CEPAT
U/C, GET

PILIH YANG LEBIH EFEKTIF & EFISIEN

ACCU, FILTER OPTIONAL
NISSAN

83XXXXXXXX OPTIONAL

W < 60 Kg
Non: UC, GET OPTIONAL
84XXXXXXXX ACCU, FILTER,
NISSAN

98XXXXXXXX OPTIONAL