1
DAFTAR ISI
Biodiesel .....................................................................................................
2
Oli Base Stock Hasil Kilangan Ulang .........................................................
3
TOPIK 1
Bahan Bakar Diesel
Bahan bakar diesel memberikan nilai panas (energi) tertinggi per satuan berat
bahan bakar yang umum, yaitu sekitar 15% lebih tinggi dari bensin, 37% lebih
tinggi dari Butane dan 50% lebih tinggi dari Propane. Ini memberikan keungulan
signifikan bila menggunakan bahan bakar diesel.
4
SIFAT-SIFAT BAHAN BAKAR
Berat Jenis
Berat jenis bahan bakar diesel adalah berat volume tetap bahan bakar tersebut
dibandingkan dengan berat air dengan volume yang sama (pada temperatur
yang sama). Semakin tinggi berat jenis, semakin berat bahan bakar. Bahan
bakar yang lebih berat memiliki energi atau tenaga yang lebih besar (per volume)
bagi engine untuk digunakan.
5
Gambar 3 – 1P7438 Beaker, 1P7408 Thermo-Hydrometer
(29 sampai 41 API), 5P2712 Thermo-Hydrometer (39 sampai 51 API).
Berat jenis dapat diukur dengan menggunakan fuel hydrometer khusus (Gambar
3). Angka penunjuk pada hydrometer tersebut adalah skala American Petroleum
Institute (API) dan merupakan kebalikan dari berat jenis. Yaitu, semakin tinggi
angka API, maka semakin ringan bahan bakar yang bersangkutan. Sebagian
besar diesel engine Caterpillar hasil pembacaan API sebesar 35 adalah
optimum. Bahan bakar yang lebih ringan seperti minyak tanah memiliki ukuran
API 40-44.
6
28 0,8871 7,387 0,886
7
47 0,7927 6,600 0,792
Table 1
Efek Engine
Bahan bakar ringan seperti minyak tanah tidak akan mengahasilkan tenaga
nominal (rated power). Ketika membandingkan konsumsi bahan bakar atau
kinerja engine, selalu ketahui temperatur bahan bakar yang diukur apakah
berat jenis dan densitasnya sudah benar.
Bahan bakar yang lebih ringan juga merupakan campuran ethanol dan
methanol (alkohol) dengan bahan bakar diesel. Pencampuran alkohol atau
bensin ke dalam suatu bahan bakar diesel akan menimbulkan keadaan yang
dapat menimbulkan ledakan di dalam tangki bahan bakar. Selain itu,
pengembunan air di dalam tangki dapat menyebabkan alkohol memisahkan
diri dan membentuk lapisan di dalam tangki. Caterpillar menganjurkan
menolak pencampuran seperti itu.
8
Langkah-langkah untuk Memperbaiki Berat Jenis
Viskositas
Viskositas adalah ukuran resistensi suatu zat cair untuk mengalir. Viskositas
yang tinggi berarti bahan bakar adalah kental dan tidak mudah mengalir. Bahan
bakar dengan viskositas yang salah (baik terlalu tinggi atau terlalu rendah) dapat
menyebabkan kerusakan engine.
Bahan bakar dengan viskositas tinggi akan meningkatkan aus pada gear train,
cam, dan follower pada perangkat pompa bahan bakar (fuel pump assembly)
karena tekanan injeksi lebih tinggi yang dibutuhkan. Bahan bakar
mengatomisasi secara kurang efisien dan engine akan menjadi lebih sulit untuk
dihidupkan.
Bahan bakar dengan viskositas yang lebih rendah tidak memberikan pelumasan
yang memadai pada plunger, barrel dan injector dan penggunaannya harus
dievaluasi secara cermat.
Mencampur bahan bakar merupakan satu cara lain untuk menyetel viskositas.
9
Langkah untuk Memperbaiki Masalah Viskositas
Pemanasan tangki bahan bakar (fuel tank) dan pipa bahan bakar (fuel
line).
Cloud Point
Cloud Point suatu bahan bakar adalah temperatur dimana kabut muncul di dalam
bahan bakar. Kemunculan kabut ini disebabkan oleh temperatur yang turun
sampai dibawah titik lumer lilin atau parafinyang terjadi secara alami di dalam
produk-produk minyak bumi.
Cloud point atau pour point bahan bakar ditentukan oleh pihak pengilang
(refiner). Cloud point merupakan faktor yang paling penting karena pada
temperatur inilah penyumbatan filter bahan bakar mulai terjadi dan menghambat
aliran bahan bakar ke engine.
Tiga langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi bahan bakar yang memiliki
cloud point tinggi.
Gunakan pemanas bahan bakar (fuel heater) bila temperatur di luar dibawah
cloud point bahan bakar. Karena cloud point juga merupakan titik
lumer/leleh lilin, bila temperatur bahan bakar dijaga diatas cloud point, lilin
akan tetap lumer di dalam bahan bakar. Heater harus memanaskan
bahan bakar sebelum mengalir melalui filter. Fuel filter sering
menggunakan bahan pendingin engine untuk memanaskan bahan bakar
dan mencegah terbentuknya partikel lilin.
10
Bila temperatur ambien cukup rendah untuk menuntut digunakannya fuel
heater, hidupkan dan operasikan engine pada idel rendah hingga
temperatur cukup tinggi untuk mencegah terbentuknya partikel lilin di
dalam rangkaian saringan bahan bakar engine. Jika tidak, laju aliran
bahan bakar yang tinggi dengan bahan bakar dalam keadaan dingin akan
meningkatkan risiko penyumbatan.
CATATAN:
Bahan bakar dengan cloud point tinggi dapat diencerkan dengan bahan bakar
yang memiliki coud point lebih rendah seperti minyak tanah.
Perusahaan bahan bakar dapat juga menambah flow improver (wax crystal
modifier) ke dalam bahan bakar. Ini tidak mengubah cloud point bahan
bakar tetapi menjaga ukuran kristal lilin tetap cukup kecil untuk dapat
melewati saringan bahan bakar (fuel filter).
Untuk bahan bakar berat dan bahan bakar campuran, lihat “Bahan Bakar
Campuran (Berat)” di dalam bab ini.
Titik lumer dapat diperbaiki dengan flow improver atau penambahan minyak
tanah. Fuel heater biasanya tidak dapat mengatasi masalah yang berkaitan
dengan temperatur titik lumer tinggi.
11
Air
Air dapat menjadi kontaminan jika masuk ke dalam bahan bakar selama
pengangkutan atau sebagai akibat dari pengembunan selama penyimpanan.
Air yang berlebihan di dalam bahan bakar dapat menyebabkan kerusakan pada
pompa bahan bakar (fuel pump) di dalam system-sistem bahan bakar yang
menggunakan oli bahan bakar untuk melumasi pompa (sleeve metering fuel
system).
Air dapat dihilangkan dengan mengeringkan tangki bahan bakar secara rutin dan
dengan memperoleh bahan bakar secara teliti dari sumber yang dapat
dipercaya.
Pemisahan Air
Water separator merupakan alat yang penting untuk menangani bahan bakar.
Setiap air di dalam bahan bakar dapat menyebabkan kerusakan karena karat.
Separator harus digunakan pada engine-engine dengan sleeve metering fuel
system (jika bahan bakar melumasi pompa bahan bakar).
12
Gambar 4
Ada dua jenis water separator. Jenis sedimen (Gambar 4) digunakan bila water
separator dipasang di depab fuel pump (pompa bahan bakar). Agar
endapan/sedimen mengendap dengan benar, fuel tank (tangki bahan bakar)
harus ditempatkan di tidak terkena gerakan paksa.
13
Water separator jenis coalescing harus digunakan jika air di dalam bahan bakar
bercampur atau terpecah menjadi partikel-partikel kecil yang tidak mengendap.
Separator ini digunakan jika partikel-partikel begitu halus sehingga membuat
bahan bakar keruh.
Separator jenis coalescing akan memisahkan semua air dari bahan bakar.
Separator ini dapat diletakkan di mana saja di dalam saluran bahan bakar,
seperti di sebelah komponen-komponen yang paling membutuhkan perlindungan
dari air. Elemen-elemen tersebut tersusun atas media kertas dua tingkat yang
dapat diganti. Anda dapat mengatakan bahwa elemen tersumbat bila terjadi
kekurangan tekanan bahan bakar.
Sedimen
Sedimen terdiri dari item-item seperti karat, kerak, terak las, kotoran dan
sampah-sampah lain yang sering timbul dan memasuki tangki bahan bakar dan
menyebabkan masalah. Sebagian besar sedimen dapat dibuang dengan proses
pengendapan, penyaringan, atau centrifuging. Bahan bakar dengan viskositas
tinggi (lebih kental) dan berat jenis yang lebih tinggi (lebih berat) sering memiliki
sedimen yang lebih banyak karena proses pengendapan berlangsung lebih
lambat. Jika sedimen meningkat, jumlah energi yang dapat digunakan di dalam
bahan bakar akan berkurang.
Semua bahan bakar harus bersih sebelum mencapai system bahan bakar (fuel
system) di dalam engine. Untuk sebagian besar bahan bakar destilasi, proses
pembersihan terdiri dari filter utama (primary filter) dan filter sekunder
(secondary filter). Untuk bahan bakar berat, prosesnya jauh lebih kompleks (lihat
bagian “Pengolahan Bahan Bakar”).
14
Jika sedimen atau air untuk bahan bakar distilat lebih dari 0,05%, sebaiknya
Anda mempertimbangkan sumber bahan bakar lain, atau gunakan prosedur
penyaringan, centrifuging atau pengendapan khusus. Bahan bakar sebaiknya
sering diuji untuk mengetahui kadar sedimen dan airnya.
Sedimen akan secara perlahan tertahan di dalam fuel filter, tetapi ini akan
menyebabkan biaya tambahan untuk penggantian filter yang lebih sering.
Sedimen yang sangat kecil akan lolos melewati filter dan dapat menyebabkan
aus pada system bahan bakar. Yang penting untuk dilakukan adalah membuang
sebanyak mungkin sedimen sebelum bahan bakar masuk ke dalam engine
Anda. Ini akan mengurangi kontaminasi debu dan partikulat yang menyebabkan
sedimen, karat dan aus abrasif.
Luangkan waktu bagi sedimen untuk mengendap di dasar tangki. Engine akan
menggunakan bahan bakar yang lebih bersih di bagian atas dan sedimen dapat
dibuang dari bagian dasar tangki bahan bakar. Namun demikian, jika berat jenis
menjadi semakin tinggi, maka metode pengendapan untuk membuang sedimen
akan menjadi kurang efektif.
Satu-satunya cara untuk mengatasi masalah sludge dan serat adalah dengan
mengganti (atau membersihkan) filter secara sering hingga suplai oli kontaminasi
habis digunakan, kemudian bersihkan tangki bahan bakar dan gunakan bahan
bakar yang bersih.
15
Sludge menyebabkan:
Jika Anda mengalami masalah lumpur, hanya ada dua pilihan untuk dilakukan
dan keduanya mahal. Terus membakar bahan bakar (dengan pemeliharaan dan
biaya filter yang tinggi) atau mengalihkan tangki suplai bahan bakar, membuang
bahan bakar yang buruk dan membersihkan tangki yang kotor.
Tekanan Uap
Semua zat cair dapat menguap atau berubah menjadi gas bila dipanaskan. Jika
tekanan uap menjadi terlalu besar, maka dapat terjadi hambatan suplai bahan
bakar ke fuel pump (pompa bahan bakar). Dalam hal ini, uap mengantikan
bahan bakar cair.
Bahan bakar yang lebih ringan dan minyak mentah akan memiliki tekanan uap
yang lebih besar bila dibandingkan dengan bahan bakar yang lebihberat.
Sebuah air eliminator atau vapour trap dapat digunakan untuk meminimalkan
efek gangguan suplai bahan bakar karena vapour lock.
Uap sangat mudah menguap. Ventilasi tangki memadai yang aman dibutuhkan
untuk menghilangkan kemungkinan kerusakan pada tangki bahan bakar, dan
memperkecil kemungkinan ledakan. Tekanan uap lebih dari 20 psi (140kPa)
akan membutuhkan ventilasi yang memadai. Semua tangki harus diventilasi
secara memadai dan gas dibuang dengan baik.
Asphaltenes
Asphaltenes adalah komponen-komponen aspal yang tidak larut di dalam minyak
dan heptan panas (alkali ada di dalam spiritus), tetapi larut di dalam karbon
disulfida dan benzene (hidrokarbon cair yang mudah menguap ada di dalam tar
batubara dan minyak bumi). Ini keras dan rapuh dan tersusun atas molekul-
molekul panjang yang ringan. Dalam konsentrasi tinggi, asphaltenes dapat
menyebabkan penyumbatan filter. Asphaltenes sering mengandung logam berat
seperti nikel, besi dan vanadium. Exhaust side turbine wash dibutuhkan untuk
membuang endapan. Asphaltenes tidak terdapat di dalam bahan bakar distilat.
16
Mikroorganisme di dalam Bahan Bakar
Semua air dan bahan bakar merupakan media untuk pertumbuhan bakteri.
Jasad hidup sederhana ini membentuk kehidupan di dalam air dan hidup dari
bahan bakar.
17
Korosi Pita Tembaga (Cooper Strip Corrosion)
Korosi (ASTM Test D 130) adalah perubahan/kehilangan warna pada pita
tembaga halus bila direndam di dalam bahan bakar selama tiga jam pada
temperatur 100°C (212°F). Setiap bahan bakar yang menunjukkan lebih dari
sedikit perubahan warna harus ditolak.
Oli engine yang dianjurkan oleh Caterpillar mengandung bahan aditif khusus
untuk menetralkan jenis-jenis produk asam ini, tetapi kadang-kadang ini tidak
cukup. Jika analisa bahan bakar menunjukkan konsentrasi hidrogen sulfida lebih
dari 0,05% dari volume total bahan bakar, maka temperatur bahan pendingin,
seperti diukur pada engine outlet, harus dijaga pada tingkat minimum sebesar
88° (190°F). Temperatur yang lebih tinggi ini akan menurunkan jumlah air yang
mengembun pada dinding-dinding cylinder.
18
Efek pada Engine
Bila bahan bakar diesel yang mengandung sulfur dibakar di dalam sebuah ruang
pembakaran (combustion chamber) engine, oksida sulfur terbentuk dan bereaksi
dengan uap air untuk membentuk asam sulfur. Seperti halnya hidrogen sulfida,
jika uap asam ini mengembun, mereka akan menyerang secara kimia
permukaan logam katup-katup (valve) (Gambar 8), cylinder liner, dan dapat
mempengaruhi bearing. Misalnya, bila temperatur cylinder liner lebih rendah dari
titik embun (dew point) asam sulfur, dan oli pelumas tidak memiliki alkalinitas
cadangan yang cukup untuk menetralkan asam, liner dapat aus sepuluh kali
lebih cepat .
Bila kerusakan oleh sulfur bahan bakar terjadi, akan terjadi perubahan awal yang
sangat kecil dalam tenaga engine. Aus karena karat akan menyebabkan
konsumsi oli dan kebocoran gas pembakaran (blowby) yang berlebihan, yang
menyebabkan overhaul terlalu dini dan mahal.
19
Gambar 9 – 8T0910 Fuel Sulphur Analyser
Pilih oli yang tepat dengan Total Base Number (TBN), yang 20 kali
kandungan sulfur bahan bakar, untuk mengatasi pembentukan asam.
Untuk informasi lebih lengkap, baca “Oli dan Engine Anda”, Formulir
SEBD0640.
Ikuti interval penggantian oli standar, kecuali bila Pengambilan Sampel Oli
Terjadwal atau kadar sulfur yang diketahui ternyata berbeda.
20
CATATAN:
Cara terbaik untuk mengetahui Total Base Number suatu oli adalah
meminta laboratorium pengujian oli untuk melakukan analisa. Bila
penundaan waktu tidak dapat diterima, sebuah portable test kit tersedia.
Vanadium
Vanadium adalah logam yang ada di dalam beberapa bahan bakar berat. Unsur
ini tidak praktis dibuang di pengilangan.
Vanadium di dalam bahan bakar dapat dengan cepat menyebabkan karat pada
komponen-komponen yang panas. Unsur ini akan sering muncul dalam bentuk
terak lumer pada exhaust valve seat (Gambar 10)
21
Kontak valve seat berkurang dan pendinginan terhambat semakin terhambat.
Bila temperatur valve naik, vanadium menyebabkan karat pada logam secara
lebih cepat. Ini menyebabkan permukaan valve mengalami aus parah. Valve
dapat aus dalam beberapa ratus jam bila kadungan vanadium di dalam bahan
bakar tinggi.
Penurunan batas kapasitas adalah salah satu cara untuk mengurangi temperatur
exhaust valve. Tindakan-tindakan lain (yang biasanya menuntut perubahan
rancangan engine) adalah:
Sodium berfungsi sebagai katalis untuk karat vanadium. Bila sodium dan
vanadium bergabung, keduanya akan membentuk senyawa yang akan lumer
dalam temperatur kerja engine.
22
Kombinasi sodium/vanadium menyebabkan karat temperatur tinggi pada
exhaust valve. Kombinasi ini juga menyebabkan endapan pada turbocharger
turbine dan nozzle.
Residu Karbon
23
Efek pada Engine
Karbon dapat juga menimbulkan lumpur (sludge) di dalam fuel centrifuge (jika
ada) dan menyumbat fuel filter lebih dini. Bila kandungan karbon di dalam bahan
bakar tinggi, maka yang penting untuk dilakukan adalah membersihkan
centrifuge dang anti fuel filter lebih sering.
Abu
Abu tediri dari logam dan kontaminan-kontaminan lain yang tidak dapat dibakar
di dalam engine. Kontaminan-kontaminan ini membentuk endapan yang
berwarna kuning hingga antara abu-abu dan coklat pada permukaan-permukaan
logam panas. (Gambar 12)
24
Efek pada Engine
Bahan Aromatik
Bahan aromatik adalah struktur kimia siklus besar di dalam bahan bakar yang
sulit dibakar. Bahan bakar yang mengandung bahan aromatik tinggi dapat
menimbulkan asap knalpot (exhaust) tinggi dan umumnya memiliki cetane alami
lebih rendah. Bahan aromatic terdapat secara alami di dalam bahan bakar.
Disebut bahan aromatic karena banyak deriavtifnya mengeluarkan aroma harum.
Olefin
Jenis-jenis hidrokarbon lain terbentuk selama proses pengilangan minyak bumi.
Olefin, misalnya, merupakan serangkaian hidrokarbon tidak jenuh dan relatif
tidak stabil dengan sekurang-kurangnya satu ikatan ganda di dalam struktur
molekulnya. Ikatan ganda aktif secara kimia dan memberikan titik api (focal
point) untuk panambahan unsur-unsur reaktif lain, seperti oksigen. Karena
kemudahan oksidasinya, olefin tidak diinginkan di dalam pelarut minyak bumi
dan oli pelumas. Contoh olefin adalah ethylene dan propylene.
Karakteristik Pembakaran
Minyak mentah umumnya dibagi lagi menjadi produk-produk berdasarkan
berbagai temperatur didih melalui proses distilat. Bahan bakar minyak cair
adalah contoh dari beberapa produk yang dibuat dari proses ini. Proses ini
dimulai bila minyak mentah dipanaskan di dalam sebuah kettle besar.
25
Pada saat temperatur naik, minyak mentah berubah dari cair menjadi gas dan
naik di dalam kolom besar yang diposisikan di atas kettle. Produk-produk seperti
bahan bakar bensin, minyak tanah dan diesel didinginkan kembali menjadi cair
pada tingkat-tingkat yang berbeda di dalam kolom tersebut dengan
mendinginkan gas (kondensasi). Bahan bakar ini dikumpulkan pada titik ini dan
dialirkan keluar. Masing-masing bahan bakar ini dibuat dari beberapa ukuran
hidrokarbon yang berbeda, dan melalui distilat yang lebih cermat dapat
dipisahkan lebih lanjut. Ini dilakukan di dalam laboratorium terhadap sampel-
sampel kecil yang menunjukkan persentase bensin, bahanbakr diesel dan
material berat lainnya yang berada di dalam produk akhir tersebut.
Ini dikenal sebagai kurva distilasi (Gambar 13). Ini akan menentukan
karakteristik pembakaran bahan bakar, dan akan memberikan suatu indikasi
kemampuan bahan bakar untuk menghidupkan engine, tenaga, emisi ekonomi
bahan bakar, dan pembentukan endapan.
Perpaduan pecahan bensin dan naptha (minyak yang mudah menyala) yang
memiliki angka cetane rendah tidak boleh lebih dari 35% dari volume minyak
mentah total. Dalam distilasi atmosfer, fraksi ini mendidih pada temperatur
dibawah 200°C (329°F). Gabungan fraksi minyak tanah, distilat, dan minyak gas
membentuk sekurang-kurangnya 30% dari volume seluruhnya karena mereka
memiliki angka cetane (cetane number) tinggi. Dalam distilasi atmosfer, fraksi-
fraksi ini mendidih pada temperatur antara 200°C (329°F) dan temperatur retak
(cracing temperature)
26
Angka atau Indeks Cetane
Cetane index adalah ukuran kualitas pengapian bahan bakar yang
mempengaruhi pengasutan (starting) dan akselerasi engine. Bahan bakar
dengan kandungan aromatik tinggi biasanya memiliki cetane number lebih
rendah. Aromatika memasuki seluruh rentang densitas.
Pemasok bahan bakar harus mengetetahui cetane number atau cetane index
setiap pengapalan bahan bakar. Precombustion chamber fuel system
membutuhkan cetane number minimum 35. Direct injection engine (engine
injeksi langsung) membutuhkan cetane number minimum sebesar 40 untuk
karakteristik starting yang baik.
Bahan bakar campuran atau bahan aditif dapat mengubah cetane number.
Cetane number sulit dan mahal untuk ditetapkan untuk bahan bakar campuran
karena pengujian yang dibutuhkan rumit.
Asap knalpot putih terdiri dari uap bahan bakar dan aldehida (senyawa organik
yang terbentuk oleh oksidasi alkohol) yang timbul dari pembakaran tidak
sempurna di dalam engine. Penundaan pengapian selama cuaca dingin sering
kali menjadi penyebabnya. Tidak cukup panas di dalam combustion chamber
untuk menyalakan bahan bakar. Oleh karena itu, bahan bakar tidak terbakar
dengan sempurna.
27
Titik Nyala (Flash Point)
Titik nyala adalah temperatur dimana uap bahan bakar dapat dinyalakan bila
terpapar pada api. Titik nyala ditentukan oleh jenis bahan bakar dan ratio bahan
bakar/udara. Ini penting untuk alasan keselamatan, bukan untuk karakteristik
kerja engine.
Titik nyala minimum untuk sebagian besar bahan bakar diesel adalah sekitar
38°C (100°F).
PERINGATAN:
Udara
Udara dapat terlarut di dalam bahan bakar, dan dapat juga tertarik ke dalam
saluran bahan bakar melalui lubang bocor pada sisi isap.
BAHAN ABRASIF
Partikel aluminium dan silicon adalah kontaminan dari proses retakan katalitik
dan dapat menyebabkan aus abrasif yang sangat cepat. Partikel-partikel ini
biasanya terdapat di dalam bahan bakar residu dan campuran. Partikel silicon
dapat juga masuk melalui penanganan dan pemnyimpanan yang kurang baik.
28
Langkah-langkah untuk Menghilangkan Partikel-partikel Halus Katalitik dari
Bahan Bakar:
Metode penanganan bahan bakar yang baik (centrifuging dan filtration) akan
melepas partikel-partikel ini.
Bahan bakar diesel komersial biasanya akan mengandung berbagai bahan aditif
yang memperbaiki atau menambah sifat yang diinginkan. Bahan aditif penstabil
bahan bakar digunakan secara luas di dalam bahan bakar diesel untuk
mencegah kerusakan bahan bakar oleh oksidasi menjadi gum dan sedimen
selama penyimpanan.
29
Tetapi, bahan bakar masih memiliki masa penyimpanan, yang biasanya terbatas
sampai sekitar satu tahun. Kecermatan harus digunakan untuk mencegah air
dan kontaminan lain masuk ke dalam tangki penyimpanan untuk mengurangi
keefektifan resistensi tetap.
Gambar 14
Jika bahan bakar diangkut di dalam drum-drum, bahan bakar tersebut harus
dibiarkan mengendap sehingga kontaminan dapat tenggelam ke dasar sebelum
bahan bakar ditarik. Kecermatan harus digunakan untuk memastikan bahwa uap
air, partikel debu, dan sebagainya tidak kontak dengan bahan bakar dan di
dalam banyak instalasi yang baik, sarana disediakan untuk drain tap khusus
yang dapat digunakan untuk menarik konatminan yang telah mengendap di
dasar tangki setelah suatu periode.
Kebijakan baik yang harus dilakukan oleh operator adalah mengisi ulang tangki
bahan bakar pada akhir operasi sehari dan hal pertama yang harus dilakukan
pada pagi hari adalah membuang kontaminan sebelum menghidupkan engine.
30
BAHAN BAKAR DISTILAT
Deskripsi
Bahan bakar distilat dikilang dari minyak mentah. Bahan bakar distilat yang
memenuhi persyaratan Caterpillar adalah bahan bakar yang dipilih untuk diesel
engine produk Caterpillar dan lebih mahal.
31
Serikat
1
Standar bahan bakar ini biasanya dapat diterima, tetapi dapat berubah-ubah.
Tabel bahan bakar distilat untuk batas-batas yang dapat diterima harus
digunakan sebagai pedoman untuk setiap bahan bakar apakah itu terdaftar di
dalam tabel atau tidak.
Tabel 2
Bahan bakar yang dianjurkan untuk digunakan di dalam diesel engine merek
Caterpillar biasanya adalah bahan bakar diesel No. 2-D dan minyak bahan bakar
No.2, walaupun grade No. 1 juga dapat diterima. Tabel 2 mencantumkan
standar bahan bakar dunia yang memenuhi persyaratan caterpillar.
Standar Deskripsi
Tabel 3
Juga, bahan bakar jenis kerosin penerbangan dapat digunakan sebagai bahan
bakar engine asalkan bahan bakar ini memenuhi batas-batas yang dapat
diterima. Tabel 3 mencantumkan beberapa bahan bakar jenis kerosin yang
dapat diterima.
Masalah utama dengan bahan bakar penerbangan ini adalah viskositas bahan
bakar. Bahan bakar jneis kerosin untuk pengoperasian temperatur rendah akan
memiliki viskositas yang lebih rendah dan tidak akan melumasi komponen-
komponen system bahan bakar dengan baik.
32
Konsumsi bahan bakar dan/atau output puncak akan juga terpengaruh. Bahan
bakar jenis kerosin memiliki lebih sedikit energi per satuan volume bila
dibandingkan dengan bahan bakar diesel, dan oleh karena itu akan
menghasilkan lebih sedikit tenaga puncak atau akan membutuhkan volume
bahan bakar lebih besar untuk mengerjakan pekerjaan yang setara.
MINYAK MENTAH
Deskripsi
Bahan bakar residu tersusun atas unsur-unsur sisa dari minyak mentah setelah
minyak dikilang menjadi bahan bakar diesel atau bensin atau minyak pelumas,
dan sebagainya. Setelah lebih banyak produk yang dikehendaki dikilang, unsur-
unsur sisa (yang mirip dengan tar dan mengandung bahan abrasif dan
korosif/karat) dapat digabungkan atau diencerkan dengan bahan bakar yang
lebih encer (“cutter stock”) sehingga dapat mengalir. Bahan bakar ini disebut
bahan bakar campuran atau berat.
Karena bahan bakar berat adalah residu berat yang tertinggal dari proses
pengilangan, bahan bbakar ini mengandung kontaminan terkonsentrasi. Dalam
situasi terbaik, menggunakan bahan bakar berat akan meningkatkan beban kerja
personil pengoperasian. Dalam situasi terburuk, bahan bakar berat dapat
menyebabkan masa pakai engine dan komponen menjadi sangat pendek. Agar
engine beroperasi dengan berhasil dengan bahan bakar berat, program
pemeliharaan menyeluruh harus dibuat dan perlengkapan pengolahan bahan
bakar berkualitas tinggi.
33
Juga, metode penghematan bahan bakar lain harus diinvestigasi. Berikut ini
adalah daftar beberapa alternatif penghematan bahan bakar.
Kecepatan rendah. (Engine dapat beroperasi pada 120 rpm, bukan 1800 rpm:
1000 rpm, bukan 1500 rpm; dan sebagainya).
Propeller lebih efisien (roda lebih besar dengan pitch berkurang) atau
generator atau unit penggerak lain yang lebih efisien.
30 200
40 278
60 439
80 610
100 780
120 950
150 1250
180 1500
240 2400
280 2500
Tabel 4
Bahan bakar berat biasanya diuraikan menurut viskositas, yang dinyatakan baik
dalam “centistokes” (cSt) atau “Second Redwood”. Skala Redwood pada 100°F
terhapus secara setahap demi setahap oleh skala centostoke, pada 50°C. Tabel
4 tersebut di atas memperlihatkan perkiraan hubungan antara kedua skala.
34
PENCAMPURAN BAHAN BAKAR
Banyak karakteristik bahan bakar dapat dibuat dengan mencampur berbagai
bahan bakar. Bahan bakar campuran dapat membantu memperbaiki
pengasutan (start-up) dan pemanasan engine, mengurangi endapan dan aus,
memperbaiki emisi dan kadang-kadang berpengaruh terhadap tenaga dan
ekonomi.
Secara umum, bahan bakar yang lebih ringan lebih bersih dan membantu
pengasutan (starting) engine. Bahan bakar yang lebih berat memiliki nilai
pemanasan yang lebih tinggi, (per volume), kualitas cetane yang lebih baik.
Masalah Karakteristik
Cloud point
Air
Sedimen
Bakteri
Viskositas
Cloud Point
Air
Cetane Index
Udara
Cetane Index
35
Aromatik
Residu karbon
Bakteri
Sedimen
Air
Sulfur
Sedimen
Air
Tabel 5
36
Masalah dan Penyebabnya
Masalah dan Penyebab untuk Bahan Bakar Minyak Mentah
Masalah Karakteristik
Cloud Point
Sedimen
Bakteri
Air
Viskositas
Residu karbon
Garam
Tekanan uap
Asphaltenes.
Viskositas
Cloud Point
Sedimen
Bakteri
Cetane Index
Tekanan uap
Udara
37
Asphaltenes
Titik nyala.
Cetane Index
Residu karbon
Abu
Asphaltenes
Kurva distilasi
Air
Sulfur
Sedimen
Air
Sulfur
Sedimen
Air
Hydrogen sulfide
38
Aus cepat pada cylinder liner, ring dan
exhaust guide
Abu
Asphaltenes
Residu karbon
Vanadium
Sodium
Kurva Distilasi
Tabel 6
39
PUBLIKASI BAHAN BAKAR YANG TERSEDIA DARI
CATERPILLAR
Publikasi berikut ini tersedia dalam Cat system. Beberepa dari publikasi tersebut
dapat memiliki muatan nominal. Beberapa mungkin sudah direvisi atau tidak
dilanjutkan lagi di masa yang akan datang. Publikasi-publikasi ini harus dipesan
langsung dari dealer Anda. Dealer Anda dapat juga membantu Anda dalam
menjawab pertanyaan-pertanyaan berkenaan dengan bahan bakar yang ada di
dalam area kerja Anda.
LEHQ0362 (Engine Data Sheet 64.5, for No. 1 and No. 2 diesel fuel only)
SEBD0598
SEBD0639
40
LEDM8037 (Sales Brochure)
Using 2P8278 Fel Flow Tube to Check for Entrained Air in Diesel Fuel
Fuel Water Separator for Use with 3208 and 3300 Engine equipped with
Sleeve-Metering Fuel System
BIODIESEL
Biodiesel adalah pengganti diesel minyak bumi yang tidak beracun dan dapat
terdegradasi secara bilogis (biodegradable). Biodiesel dibuat dari minyak sayur,
minyak goreng atau lemak yang didaur-ulang. Secara kimiawi, biodiesel
dijabarkan sebagai monoalkyl ester. Melalui suatu proses yang disebut
esterifikasi, minyak dan lemak direaksikan dengan methanol dan katalisator
sodium hidroksida untuk menghasilkan asam lemak dan produk-produk
sampingan lainnya seperti gliserin, dasar gliserin, potas yang dapat larut dan
sabun. Biodiesel termasuk dalam kelompok asan lemak yang disebut methyl
ester yang didefinisikan menurut rantai lemak C16-18 dengan panjang sedang.
Rantai penghubung ini membantu membedakan biodiesel dari diesel minyak
bumi reguler.
41
Walaupun biodiesel mengandung jumlah BTU yang sama dengan diesel minyak
bumi (118.000 vs 130.500 BTU per ekuivalen pengubahan menjadi kinerja
engine yang sama dalam satuan torque dan horsepower), rantai dioksigenasi
dan memiliki titik nyala yang lebih tinggi. Ini membuat biodiesel menjadi bahan
bakar pembakar yang jauh lebih bersih dan lebih aman untuk ditangani dan
disimpan bila dibandingkan dengan diesel minyak bumi (petroleum diesel).
Dalam pengujian-pengujian yang dilakukan di Colorado Institute for Fuels dan
High Altitude Engine Research, campuran 20% ditemukan untuk mengurangi
buangan partikulat sampai 14%, hidrokarbon total sampai 13%, dan karbon
monoksida sampai lebih dari 7%.
Biodiesel saat ini diakui oleh Environmentral Protection Agency dan Department
of Energy sebagai bahan bakar alternatif dan memenuhi syarat program-program
yang dimandatkan dibawah Perubahan Celan Air Act (CAAA 90) dan
Environmental Protection Act of 1992 (EPACT). Selain itu, biodiesel:
Bersifat tidak beracun (tingkat racunnya kurang dari 10% dari tingkat
racun garam dapur biasa)
42
Akhirnya, biodiesel memberikan operator armada diesel dan pemiliki
kendaraan/alat (termasuk penggunaan on-road dan off-road, pembangkitan
stationer, dan lingkungan laut) peluang untuk memenuhi secara jelas mandat
Federal Celan Air dan EPACT tanpa beban banyak biaya tinggi dalam
pembiayaan yag berkaitan dengan bahan bakar alternatif lain. Jumlah
pengkajian independen telah dilaksanakan dengan membandingkan berbagai
bahan bakar alternatif. Termasuk di dalam daftar ini adalah pengkajian-
pengkajian yang dilaksanakan oleh US Department of Agriculture dan US
Department of Energy National Renewable Energy Laboratory. Di dalam daftar
ini, biaya siklus hidup dan proyeksi biaya per mil perjalanan dibandingkan dan
biodiesel merupakan yang paling unggul dari segi biaya dari bahan bakar
alternatif yang ada.
43
TOPIK 2
Bahan Pelumas
Pendahuluan
Kegagalan bearing, piston ring lengket/macet, dan konsumsi oli berlebihan
adalah gejala-gejala klasik kegagalan engine yang disebabkan oleh oli.
Bagaimana cara menghindarinya? Ada sejumlah cara, tiga diantaranya yang
penting adalah Scheduled Oil Sampling (Pengambilan Sampel Oli Terjadwal),
pemeliharaan sistem pelumas secara rutin dan penggunaan bahan pelumas
yang tepat. Dengan mengikuti anjuran ini, kegagalan engine berulang-ulang
yang disebabkan oleh oli dapat dicegah dan engine menjadi produktif dan
memiliki masa pakai yang memuaskan. Topik ini menerangkan tentang oli,
unsur-unsur di dalam oli dan fungsinya, bagaimana mengidentifikasi kontaminasi
dan degradasi, akibat-akibat umum, dan beberapa tindakan pencegahan untuk
membantu melindungi engine dari efek-efek kegagalan yang disebabkan oleh oli.
Informasi Umum
44
Oli Gear
Gemuk (Grease)
Istilah-istilah
Fluida Caterpillar
45
Caterpilar Extended Life Coolant (ELC)
OLI ENGINE
Penggunaan
Seri diesel engine D300, 3000, 3100, 3176, 3196, 3200, 3300, 3400 dan 3500
Fungsi
Base Stock
Oli pelumas dimulai dengan oli dasar atau base stock. Base stock adalah
mineral (minyak bumi) atau sumber sintetis, walaupun vegetable stock dapat
digunakan untuk aplikasi khusus. Base stock memberikan persyaratan
pelumasan dasar engine. Namun demikian, kecuali bila dibantu dengan bahan
aditif, oli dasar akan mengalami degradasi dan rusak dengan sangat cepat
dalam beberapa kondisi operasi tertentu. Tergantung dari jenis bse stock,
minyak bumi, sintetis atau lainnya, berbagai bahan kimia aditif digunakan.
Oli Mineral. Mineral stock dikilang dari minyak mentah petroleum (minyak
bumi). Sumber minyak mentah dan proses pengilangan akan menentukan
46
karakteristik base stock. Minyak mentah yang digunakan untuk pelumas diesel
engine terutama terbuat dari parafin, napthene, dan senyawa aromatik.
Minyak mentah dengan kandungan parafin yang lebih tinggi adalah yang paling
sering digunakan di dalam oli engine campuran.
Proses pengilangan dimulai dari distilasi vakum. Distilasi vakum memisahkan oli
menjadi produk-produk dengan kisaran titik didih dan viskositas yang sama.
Setelah distilasi vakum, oli harus dimurnikan untuk menghilangkan atau
mengubah senyawa-senyawa yang tidak diinginkan. Pemurnian oli dasar
biasanya dilakukan dengan ekstraksi pelarut dan hydrofinishing atau dengan
hydrocracking dan hydrofinishing. Kedua proses ini digunakan untuk membatasi
atau menghilangkan lilin sulfur dan aromatik. Variasi dalam proses pengilangan
ini menghasilkan oi dasar dengan berbagai karakteristik.
Mineral base stock adalah yang paling umum untuk formulasi oli diesel engine
karena mineral base stock menunjukkan karakterisktik yang terbukti dan siap
tersedia dengan harga yang layak.
Oli sintetis. Oli dasar sintetis dibentuk dengan proses yang mereaksikan secara
kimiawi mineral-mineral dengan komposisi kimia tertentu untuk menghasilkan
suatu senyawa dengan sifat yang direncanakan dan diprediksi. Oli dasar (base
stock) ini memiliki indeks viskositas yang jauh lebih tinggi dari HVI mineral base
stock, sementara titik lumer mereka cukup rendah. Karakteristik ini membuat
mereka menjadi komponen pencampur yang berharga ketika mencampur oli
untuk pekerjaan ekstrim pada temperatur tinggi dan rendah. Kelemahan utama
oli sintetis adalah harganya yang mahal dan suplai yang terbatas. Kelompok oli
sintetis yang dikenal sebagai ester menyebabkan pembengkakan seal lebih
besar daripada oli mineral. Kemungkinan penggunaan oli sintetis ester
mensyaratkan bahwa rancangan komponen harus dipertimbangkan secara
cermat untuk seal dan kompatibilitas oli ester. Penggunaan bahan pelumas oli
dasar sintetis (synthetic base stock) di dalam engine-engine dan mesin-mesin
Caterpillar dsetujui jika formulasi olinya memenuhi viskositas yang ditetapkan
dan persyaratan kinerja Caterpillar untuk kompertemen dimana oli tersebut akan
digunakan. Untuk kondisi sekitar yang sangat dingin, synthetic base stock perlu
digunakan.
Bahan aditif
Bahan aditif memperkuat atau memodifikasi karakteristik tertentu oli dasar. Pada
akhirnya, bahan aditif memungkinkan oli memenuhi persyaratan melebihi
kemampuan oli dasar.
Bahan aditif yang paling umum adalah detergen, bahan penghambat oksidasi
(oxidation inhibitor), bahan penyebar (dispersant), bahan alkalinitas, bahan anti-
aus, bahan penekan titik lumer (pour-point depressant) dan viscosity index
improver.
47
Berikut ini adalah uraian singkat fungsi masing-masing bahan aditif dan
bagaimana mereka berfungsi.
Detergen membantu menjaga engine tetap bersih dengan bereaksi secara kimia
dengan produk-produk oksidasi untuk menghentikan pembentukan dan
mengendapkan senyawa-senyawa yang tidak dapat larut. Detergen yang
digunakan dewasa ini adalah garam-garam logam yang disebut sulphonate,
phenate, phosphonate atau salicylate.
Bahan penekan titik lumer (pour-point depressant) menjaga fluida oli pada
temperatur rendah dengan mencegah pertumbuhan dan penggumpalan kristal
lilin. Jenis-jenis bahan penekan titik lumer adalah polymethacrylate; styrene-
based polyester, hubungan silang alkyl phenol dan alkyl napthalene.
Viscosity index improver membantu mencegah agar oli tidak menjadi terlalu
encer pada temperatur tinggi. Viscosity index improver (VI improver) adalah
bahan kimia yang “memperbaiki” (mengurangi) tingkat perubahan viskositas bila
temperatur berubah. Bahan-bahan kimia yang digunakan sebagai viscosity
index improver adalah polyisobutene, polymethacrylate, styrene-based
polyester, styrene-based copolymer dan ethylene propylene copolymer.
48
minyak bumi yang menjadi sumber bahan bakar diesel tersebut dan/atau
kemampuan pengilang untuk membuangnya.
Salah satu fungsi oli pelumas adalah menetralisir produk sampingan sulfur, yaitu
asam yang mengandung sulfur atau asam sulfur dan degnan demikian
menghambat kerusakan karena korosi pada engine. Bahan aditif (terutama
detergen) di dalam oli mengandung senyawa alkalin yang diformulasikan untuk
menetralisir asam-asam ini. Ukuran alkalinitas cadangan ini di dalam suatu oli
dikenal sebagai TBN-nya. Umumnya, semakin tinggi nilai TBN, semakin banyak
alkalinitas cadangan atau kemampuan menetralisir asam yang terkandung di
dalam oli.
Kandungan abu di dalam suatu oli adalah residu oli pelumas yang tidak dapat
terbakar. Bahan aditif detergen oli pelumas mengandung turunan logam, seperti
senyawa barium, kalsium, dan senyawa magnesium yang merupakan sumber
umum abu. Senyawa logam organik ini di dalam oli memberikan TBN untuk
alkalinitas oli. Kandungan abu yang berlebihan akan menyebabkan endapan
abu yang dapat menghambat efisiensi dan tenaga engine.
Viskositas
Viskositas adalah salah satu dari sifat oli yang lebih penting. Viskositas adalah
resistensi oli untuk mengalir. Viskositas berhubungan langsung dengan
seberapa baik oli dapat melumasi dengan membentuk suatu lapisan untuk
memisahkan permukaan-permukaan yang akan bersentuhan satu dengan yang
lain. Terlepas dari berapapun temperatur ambien dan temperatur engine, oli
harus mengalir dengan cukup untuk memastikan suplai yang cukup ke semua
komponen-komponen yang bergerak.
Semakin kental oli, semakin tebal pula lapisan oli yang diberikan. Semakin tebal
lapisan oli, maka semakin resisten oli tersebut untuk disapu atau digosok dari
permukaan-permukaan yang dilumasi. Sebaliknya, oli yang terlalu tebal akan
memiliki resistensi terlalu tinggi untuk mengalir pada temperatur rendah dan tidak
dapat mengalir cukup cepat ke komponen-komponen yang membutuhkan
pelumasan. Oleh karena itu, hal yang vital adalah bahwa oli memiliki temperatur
paling rendah dimana engine diharapkan beroperasi.
Viskositas oli akan berubah jika temperatur berubah, yaitu menjadi lebih encer
bila temperaturnya semakin tinggi. Teknik pengilangan dan bahan aditif
meningkatkan Indeks Viskositas (Viscosity Index – VI) oli. Semakin tinggi angka
indeks viskositas oli, semakin rendah kecenderungan viskositasnya untuk
berubah bila temperatur berubah.
49
Masing-masing grade atau angka viskositas memiliki batas-batas untuk
viskositas oli pada temperatur tertentu.
Untuk grade viskositas yang ditetapkan dengan “W”, viskositas oli ditentukan
oleh viskositas pada temperatur 100°C maupun pada temperatur rendah
maksimum untuk pengengkolan (cranking) dan pemompaan (pumping). Dengan
kata lain, viskositas oli telah diuji untuk memverifikasi aliran oli dibawah
temperatur rendah tertentu. Oleh karena itu, “W” di dalam suatu grade viskositas
oli umumnya dipahami memiliki arti bahwa oli cocok untuk pekerjaan pada
musim dingin. Untuk grade-grade oli tanpa “W”, viskositas oli ditetapkan hanya
pada temperatur 100°C saja.
Tabel 7 dibawah ini menunjukkan viskositas untuk berbagai grade viskositas oli.
Min. Maks.
50
25W-40, 40)
Tabel 7
Catatan:
Tiga pengujian engine baru sudah dikembangkan untuk oli API CH-4. Pengujian
pertama mengevaluasi secara khusus endapan pada piston untuk engine-engine
dengan dua buah piston baja. Pengujian (endapan pada piston) ini juga
mengukur kendali konsumsi oli. Pengujian kedua dilaksanakan dengan arang
para oli umum. Pengujian kedua mengukur kriteri berikut ini: aus pada piston
ring, aud pada cylinder liner, dan resistensi terhadap korosi. Pengujian baru
ketiga mengukur karakteristik berikut ini dengan tingkat-tingkat arang para tinggi
di dalam oli: aus pada train valve, resistensi oli dalam penyumbatan filter oli, dan
pengendalian lumpur (sludge).
51
Selain pengujian baru, oli-oli API CH-4 memiliki batas-batas yang lebih ketat
untuk pengendalian viskositas dalam penggunaan yang menimbulkan arang para
tinggi. Oli juga telah memperbaiki resistensi oksidasi.
Oli-oli API CH-4 harus lulus suatu pengujian tambahan (endapan piston) untuk
engine-engine yang menggunakan piston aluminium (satu buah). Kinerja oli juga
ditetapkan untuk engine-engine yang beroperasi di area-area dengan bahan
bakar diesel yang mengandung sulfur tinggi.
Semua perbaikan ini memungkinkan oli API CH-4 mencapai interval penggantian
oli optimum. Oli API CH-4 dianjurkan untuk digunakan dalam interval
penggantian oli yang lama. Oli API CH-4 dianjurkan untuk kondisi-kondisi yang
menuntut oli premium. Dealer Caterpillar Anda memiliki pedoman spesifik untuk
mengoptimalkan interval penggantian oli.
(API) CG-4
Oli API-CG-4 dikembangkan terutama untuk diesel engine yang menggunakan
bahan bakar dengan kadar sulfur 0,005%. Akan tetapi, oli API-CG-4 dapat
digunakan dengan bahan bakar dengan kandungan sulfur lebih tinggi. TBN
olibaru menentukan tingkat sulfur maksimum di dalam bahan bakar untuk oli
API-CG-4 dan API-CF-4.
Oli-oli API-CG-4 adalah oli pertama yang dipersyaratkan untuk lulus pengujian
standar industri untuk pengendalian busa dan viscosity shear loss. Oli-oli API-
CG-4 harus juga lulus pengujian-pengujian yang dibuat untuk memeriksa korosi,
aus dan oksidasi.
API-CF-4
Oli-oli golongan ini melayani diesel engine modern secara luas. Oli API CF-4
memberikan pegnendalian oli yang stabil dan mengurangi endapan pada piston
bila dibandingkan dengan oli API CF dan oli obsolete CE. Klasifikasi API CF-4
dikembangkan dengan dengan bahan bakar diesel yang mengandung 0,40%
sulfur. Ini merepresentasikan jenis bahan bakar diesel yang umum tersedia di
seluruh dunia.
CATATAN:
52
aus (wear metal analysis). Program analisa oli Pengambilan Sampel Oli
Terjadwal (Scheduled Oil Sampling) merupakan metode yang diminati.
CATATAN:
Jika anjuran oli ini tidak diikuti, maka masa pakai engine dapat berkurang
karena adanya endapan dan/atau aus yang berlebihan.
Oli LRG-1 akan memenuhi kebutuhan diesel engine kinerja tinggi merek
Caterpillar yang sedang dioperasikan dalam banyak aplikasi/penggunaan.
Pengujian-pengujian dan batas-batas pengujian yang digunakan untuk
menentukan LRG-1 adalah sama dengan klasifikasi API CH-4 yang baru. Oleh
karena itu, oli-oli ini akan memenuhi persyaratan diesel engine emisi rendah. Oli
LRG-1 dirancang untuk mengendalikan efek-efek berbahaya arang para dengan
resitensi aus yang lebih baik dan dengan resistensi yang lebih baik untuk
menyumbat filter oli. Oli-oli ini akan juga berfungsi mengendalikan endapan
pada piston secara lebih baik untuk engine baik engine dengan dua buah piston
baja ataupun engine dengan piston aluminium.
Semua oli LRG-1 harus melewati suatu program pengujian lengkap dengan base
stock dan dengan grade viskositas oli komersial jadi. Penggunaan “API base Oil
Interchange Guidelines” tidak cocok untuk oli LRG-1. Karakteristik ini
mengurangi variasi dalam kinerja yang dapat terjadi bila base stock diganti
dalam formulasi oli komersial.
53
Oli-oli Caterpillar telah dikembangkan dan diuji untuk memberikan kinerja dan
masa pakai penuh yang telah dirancang dan dipadukan ke dalam Engine-engine
merek Caterpillar. Karena variasi yang signifikan dalam kualitas dan dalam
kinerja oli komersial, Caterpillar membuat rekomendasi berikut ini:
Oli Komersial
Kinerja oli diesel engine komersial didasarkan atas klasifikasi American
Petroleum Institute (API). Klasifikasi API ini disusun untuk memberikan bahan
pelumas komersial untuk kisaran diesel engine yang luas yang beroperasi dalam
berbagai kondisi:
54
Gambar 15 – Total Base Number
Total Base Number (TBN) untuk oli tergantung dari kadar sulfur di dalam bahan
bakar. Untuk direct injection engine yang menggunakan bahan bakar distilasi,
TBN minimum untuk oli baru harus 10 kali kadar sulfur bahan bakar. TBN
ditetapkan menurut “ASTM D2896)”. TBN minimum oli baru adalah 5 (lima),
terlepas dari kadar sulfur bahan bakar. Gambar 15 memperlihatkan TBN.
Gunakan pedoman berikut ini untuk kadar sulfur bahan bakar yang lebih dari 1,5
persen:
Pilih oli dengan TBN tertinggi yang memenuhi salah satu dari tiga
klasifikasi-klasifikasi di bawah ini:
EMA LRG-1
API CH-4
API CG-4
API CF-4
Endapan berlebihan pada piston dapat ditimbulkan oleh oli dengan TBN tinggi.
Endapan ini dapat menyebabkan kehilangan kendali atas konsumsi oli dan
penggosokan lubang silinder.
CATATAN:
55
Mengoperasikan Direct Injection Diesel Engine dengan kadar sulfur bahan
bakar lebihdari 1,0 persen dapat menuntut interval penggantian oli yang
lebih singkat untuk membantu menjaga perlindungan aus yang memadai.
Gambar 16
Total Base Number (TBN) untuk oli tergantung dari kadar sulfur di dalam bahan
bakar. Untuk precombustion chamber engine yang menggunakan bahan bakar
distilasi, TBN minimum untuk oli baru harus 20 kali kadar sulfur bahan bakar.
TBN ditetapkan menurut “ASTM D2896)”. TBN minimum oli baru adalah 5
(lima), terlepas dari kadar sulfur bahan bakar. Gambar 16 memperlihatkan TBN.
Gunakan pedoman berikut ini untuk kadar sulfur bahan bakar yang lebih dari 1,5
persen:
56
Pilih oli dengan TBN tertinggi yang memenuhi salah satu dari tiga
klasifikasi-klasifikasi di bawah ini:
EMA LRG-1
API CH-4
API CG-4
API CF-4
Endapan berlebihan pada piston dapat ditimbulkan oleh oli dengan TBN tinggi.
Endapan ini dapat menyebabkan kehilangan kendali atas konsumsi oli dan
penggosokan lubang silinder.
CATATAN:
OLI HIDRAULIK
Penggunaan (aplikasi)
Sistem Hidraulik
Transmisi Hidrostatis
Oli hidraulik Caterpillar diformulasikan dengan sistem aditif seimbang. Sistem ini
termasuk bahan-bahan yang berikut ini:
Detergent
Defoamer.
57
Perlindungan dari karat
Jika suatu viskositas yang berbeda dibutuhkan karena temperatur ambien, maka
oli Caterpillar berikut ini dapat digunakan:
Oil Komersial
Jika oli Caterpillar tidak dapat digunakan, klasifikasi komersial berikut ini dapat
digunakan di dalam sistem-sistem hidraulik dan di dalam sistem transmisi
hidrostatis:
Oli engine CH-4 yang memiliki bahan aditif zinc minimum 0,09 persen
(900 ppm)
Oli engine CG-4 yang memiliki bahan aditif zinc minimum 0,09 persen
(900 ppm)
Oli engine CF-4 yang memiliki bahan aditif zinc minimum 0,09 persen
(900 ppm)
Oi engine CF yang memiliki bahan aditif zinc minimum 0,09 persen (900
ppm)
58
hidraulik mesin. Fluida ini direkomendasikan untuk sistem hidraulik bila
pematuhan lingkungan yang dipersyaratkan atau diinginkan.
Kandungan air maksimum yang dianjurkan untuk sistem hidraulik yang diisi
dengan Caterpillar Biodegradable Hydraulic Oil (HEES) adalah 0,10 persen. Jika
kandungan air lebih dari 0,10 persen, air harus dibuang atau oli harus diganti.
Final Drive untuk traktor jenis track, pipelayer, skidder, loader, dan
excavator jenis track.
59
Differential dan Final Drive untuk Wheel Tracctor, Loader, Skidder,
Compactor, Motor Grader, E Series II Articulated Truck, Off-Highway
Tractor, dan Truck.
CATATAN:
Oli ini diformulasikan haya untuk transmisi dan drive train dan tidak boleh
digunakan di dalam engine. Penggunaan oli ini di dalam engine dapat
menyebabkan masa pakai engine akan berkurang. Jangan menggunakan
oli gear Caterpillar atau oli gear transmisi di dalam mesin-mesin yang
seperti tersebut di atas. Oli gear dapat menyebabkan seal gagal berfungsi.
Seal dapat juga bocor. Oli gear ada yang tidak kompatibel dengan bahan-
bahan yang bergesek (friksi). Oli ini dapat mengurangi efisiensi transmisi
dan kinerja rem (brake).
OLI GEAR
60
Penggunaan (aplikasi)
Bila penggunaan oli gear ini ditetapkan, gunakan Caterpillar Gear Oil untuk
memaksimalkan masa pakai komponen.
CATATAN:
Caterpillar Gear Oil tidak sama dengan oli tramsmisi/drive train Caterpillar,
dan tidak memenuhi spesifikasi Caterpillar untuk oli TO-4. Caterpillar Gear
Oil atau oli gear komersial tidak boleh digunakan di dalam kompartemen-
kompartemen yang mensyaratkan oli TO-4.
61
Backhoe Loader Rear Drive Axle
Oli ini juga digunakan di dalam traktor pertanian Challenger untuk sistem
hidraulik, implemennya dan untuk mekanisme pengendalian penyetirannya.
Banyak traktor pertanian memiliki sistem hidraulik yang umum dengan transmisi
dan dengan drive train. Penggunaan oli traktor multiguna Caterpillar
memungkinkan penukaran secara hidraulik peralatan yang diaktuasi. Oli ini
memberikan kinerja yang dibutuhkan dari kompartemen-kompartemen
multifungsi yang menggunakan satu fuida.
CATATAN:
62
Synthetic base oil umumnya berfungsi lebih baik dari oli konvensional dalam dua
hal berikut ini:
Synthetic base oil mengalir lebih baik pada temperatur rendah, terutama
daam kondisi dingin.
Synthetic base oil memiliki kestabilan oksidasi yang lebih baik, terutama
pada temperatur operasi tinggi.
Interval pembuangan oli untuk diesel engine merek caterpillar hanya dapat
disesuaikan setelah program analisa oli yang memuat data berikut ini:
Kondisi oli dan analisa logam aus (wear metal analysis) (Caterpillar SOS
Oil Analysis)
Analisa Kecenderungan
Konsumsi Oli.
Proses yang digunakan untuk mengilang ulang oli harus membuang secara
memadai logam aus dan semua bahan aditif yang terdapat di dalam oli bekas.
Distilasi vakum dan hydrotreating oli bekas adalah proses yang diterima yang
digunakan untuk menghasilkan oli dasar hasil pengilangan ulang. Penyaringan
tidak cukup untuk menghasilkan oli hasil pengilangan ulang yang berkualitas
tinggi dari oli bekas.
63
masa pakai maksimum mesin atau batasan kinerja maksimum. Oli adi yang
diformulasikan secara lengkap tediri dari oli dasar (base oil) dan paket bahan
aditif komersial. Paket bahan aditif komersial ini dicampur ke dalam oli dasar
pada persentase yang tepat untuk membantu menghasilkan oli jadi dengan
karakteristik kinerja yang memenuhi standar industri.
Untuk mencapai kinerja terbaik dari engine Caterpillar, ikuti pedoman berikut ini:
Pilih oli Caterpillar yan tepat atau pilih oli komersial yang memenuhi
spesifikasi untuk kompartemen.
CATATAN:
Beberapa grease tidak boleh digunakan bersama grease lain. Bila grease
komersial digunakan, pastikan bahwa grease tersebut kompatibel dengan
grease yang sedang digunakan di dalam sistem. Jika grease komersial
tidak kompatibel, sistem harus dikuras. Jika ada pertanyaan mengenai
kompatibilitas grease, hubungi pemasok Anda.
Grease Multiguna
Multipurpose Lithium Complex Grease (MPGL)
64
memiliki karakteristik yang baik pada temperatur tinggi seperti titik lumer 260°C
(500°F). Multipurpose Lithium Complex Grease (MPGL) mengandung bahan
aditif tekanan ekstrim unleaded, antiwear inhibitor, dan corrosion inhibitor yang
memberikan perlindungan tambahan dalam aplikasi-aplikasi berikut:
Konstruksi
Pertanian
Otomotif.
65
CATATAN:
Pelumasan Bearing
Bahan pelumas bearing (SPG) tersedia dengan polyurea thickener. Grease ini
direkomendasikan untuk bearing anti-friksi temperatur tinggi (high temperature
anti-friction bearing) dalam aplikasi sebagai berikut:
Alternator
Fan drive
Generator.
Bahan pelumas bearig (SPG) memiliki temperatur operasi efektif yang berkisar
dari -29°C sampai 177°C (-20°C sampai 350°F)
Water and Temperature Resistant Grease (gemuk tahan air dan temperatur)
dirancang untuk digunakan setiap kali kondisi berikut ini terjadi:
Antimoni
Sulfur
Barium
66
Zinc (seng)
Lead (timbel)
konstruksi
pertanian
otomotif
industri
kelautan.
Temperatur operasi normal untuk produk ini adalah -40°C sampai 204°C (-20°C
sampai 400°F).
Desert Gold adalah gemuk sintetis premium tugas berat (heavy duty) yang
dikembangkan untuk lingkungan operasi ekstrim. Grease ini diformulasikan
dengan karakteristik berikut ini: fluida dasar sintetis viskositas tinggi, polimer,
molybdenum disulphide, indeks viskositas tinggi, dan titik lumer tinggi
Desert Gold akan melindungi alat dari beban guncangan berat. Desert Gold
melindungi alat dari korosi dalam panas ekstrim, dalam kondisi lembab, atau
dalam kondisi berdebu. Produk ini memilki karakteristik adesi dan kestabilan
yang sangat baik. Desert Gold memberikan perlindungan yang lebih lama bila
dibandingkan dengan grease lain. desert Gold adalah grease yang ramah
lingkungan dan tidak mengandung bahan-bahan berikut ini:
Antimoni
Sulfur
Barium
Zinc (seng)
67
Lead (timbel)
Temperatur operasi normal adalah -6°C sampai 230°C (-21°C sampai 450°F).
desert Gold dapat beroperasi pada temperatur tinggi dalam waktu singkat.
Desert Gold memiliki perlindungan tekanan ekstrim tambahan untuk sambungan-
sambungan pin yang mengemban beban tinggi.
Antimoni
Sulfur
Barium
Zinc (seng)
Lead (timbel)
68
Minyak rem hidraulik digunakan sebagai fluida pengaktuasi rem pada alat
tertentu yang dilengkapi degnan sepatu rem kering (dry brake shoe).
Sebagian besar minyak rem mengandung bahan dasar glycol (bukan bahan
dasar minyak bumi) dan bersifat “higroskopis”, yang berarti bahwa fluida ini
menyerap uap air, baik yang berasal dari dalam sistem ataupun dari atmosfer,
jika terpapar.
Titik didih yang sesuai. Panas yang cukup tinggi ditimbulkan di dalam
sistem rem (braking system) dan minyak rem harus mampu menahan kondisi
ini tanpa mendidih.
Jika minyak rem dididihkan, sebagian dari minyak rem di dalam sistem akan
berubah menjadi gas. Ini akan menimbulkan kondisi yang berbahaya. Itu sama
saja mengandung udara di dalam sistem, karena gas akan mengompres bila rem
diaplikasi.
69
Kecermatan harus digunakan untuk menghindari kontaminasi pada mminyak
rem. Wadah-wadah yang digunakan untuk minyak rem harus betul –betul
sempurna, dan tidak boleh pernah digunakan sebelumnya untuk menyimpan oli,
minyak tanah atau prouk minyek mineral lainnya. Bahkan sedikit saja produk-
produk tersebut tercampur ke dalam minyak rem, akan menyebabkan seal karet
akan membengkak dan rusak.
Jika dicurigai terjadi kontaminasi pada minyak rem di dalam sistem, pengujian
sampel berikut ini dapat dilakukan: tempatkan sedikit minyak rem yang dicurigai
terkontaminasi di dalam sebuah wadah kaca (gelas) yang bersih dan biarkan
bertahan. Jika minyak rem tersebut terpisah menjadi dua lapisan yang berbeda,
maka itu berarti terdapat minyak mineral. Sistem kemudian harus dibilas, dan
semua bagian karet, seperti sungkup (cup) dan selang, harus diperbarui.
Minyak rem yang berbahan dasar glycol harus diganti pada interval tidak lebih
dari 12 bulan untuk memastikan bahwa kandungan uap dijaga pada tingkat
minimum dan oleh karena itu titik didih yang tinggi harus dijaga. Jika sistem rem
hidraulik (hydarulic brake system) dibiarkan terpapar pada atmosfer selama
periode waktu tertentu, minyak rem harus diganti dan sistem dikosongkan.
Jika ada keraguan mengenai masa atau kondisi minyak rem, maka minyak rem
tersebut harus diuji dan, jika perlu, buat laporan.
Minyak rem tidak boleh digunakan kembali dalam keadaan apapun dan
harus dibuang sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Lingkungan yang
berlaku di negara yang bersangkutan.
Jika tumpah pada permukaan bercat atau pada pakaian, minyak rem
harus segera dihilangkan dengan mencusi untuk mencegah kerusakan pada
permukaan. JANGAN menyeka minyak rem dalam keadaan apapun.
Produk yang berbahan dasar minyak bumi tidak boleh digunakan untuk
membersihkan komponen-komponen karena minyak bumi bereaksi dengan
komponen-komponen penyekat dan menyebabkan komponen-komponen
tersebut membengkak.
70
atau mengganti minyak rem. Anda harus membaca dan memahami spesifikasi
perusahaan pembuat kendaraan dan/atau minyak rem sebelum menambah atau
menganti minyak rem. Minyak rem DOT3 dan DOT4 adalah minyak rem yang
berbahan dasar glycol untuk aplikasi umum dan temperatur tinggi.
Namun demikian, minyak rem DOT5 adalah minyak rem berbahan dasar sintetis
(silikon). Minyak rem jenis ini tidak memiliki masalah penyerapan uap air seperti
minyak rem berbahan dasar glycol dan memiliki titik didih yang sangat tinggi,
sehingga memberikan masa pakai dan shelf life yang lebih lama. Biaya minyak
rem yang berbahan dasar silikon dan karakteristik kinerja membuat minyak rem
DOT5 digunakan secara terbatas.
CATATAN:
Mudah digunakan.
Shift mechanism
71
Lock yang dilengkapi dengan tumbler
Engsel
Kunci pintu
Bahan pelumas bentuk ini akan menimbulkan iritasi pada sistem pernafasan dan
hanya boleh digunakan di dalam area yang diventilasi dengan baik.
Jika viskositas oli diganti untuk cuaca dingin, ganti juga filter element. Jika filter
tidak diganti, filter element dan filter housing dapat berubah menjadi padat.
Buang oli dari semua hydraulic cylinder dan saluran hidraulik. Setelah
mengganti oli, operasikan alat untuk mensirkulasikan oli yang lebih encer.
Bila engine dihidupkan dan dioperasikan pada temperatur ambien yang lebih
rendah dari -20°C (-4°F), gunakan oli dasar (base oil) yang dapat mengalir dalam
temperatur rendah. Oli ini memiliki viscosity grade pelumas SAE0W atau SAE
5W.
Bila engine dihidupkan dan dioperasikan pada temperatur ambien yang lebih
rendah dari -30°C (-22F), gunakan synthetic base stock multigrade oil. Oli ini
harus memiliki viscosity grade pelumas 0W atau 5W. Gunakan oli dengan titik
lumer/leleh yang lebih rendah dari -50°C (-58F).
72
Karena jumlah bahan pelumas yang dapat diterima adalah terbatas dalam
kondisi dingin, Caterpillar memiliki rekomendasi khusus untuk kondisi dingin.
Caterpillar merekomendasikan bahan-bahan pelumas berikut ini untuk digunakan
dalam kondisi dingin (bahan pelumas dicantumkan menurut pilihan);
Oli Engine
CATATAN:
Pilihan Pertama
Pilihan Kedua
Gunakan oli yang mengandung paket bahan aditif CH-4, CG-4, atau CF-4
walaupun oli belum diuji untuk persyaratan lisensi API. Oli ini harus
memiliki lubricant viscosity grade SAE 0W20, SAE 0W30, SAE 0W40,
SAE 5W30, atau SAE 5W40.
CATATAN:
Pilihan Pertama
Pilihan Kedua
73
Gunakan oli yang mengandung paket bahan aditif TO-4 dan lubrican
viscosity grade SAE 0W30, SAE 5W30, atau SAE 0W20, tetapi belum diuji
terhadap spesifikasi TO-4.
Pilihan Ketiga
Gunakan oli API CF/TO-2 dengan lubricant viscosity grade SAE 0W20,
SAE 0W30, atau SAE 5W30
CATATAN:
74
Hoist, Steering Caterpillar TO-4 SAE 10W -20 50 -4 122
dan Brake
System untuk
ESeries II
Articulated truck
75
Backhoe Loader SAE 90 0 40 32 104
tertentu,
Pavement
Profiler
1) Pilihan Pertama: Oli dari jenis full synthetic base stock tanpa viscosity index
improver yang memenuhi persyaratan kinerja spesifikasi TO-4 untuk viscosity grade
SAE 30. Lubricant viscosity grade yang umum adalah SAE 0W20, SAE 0W30, dan
SAE 5W30. Pilihan Kedua: Oli yang mengandung paket bahan aditif TO-4 dan
lubricant viscosity grade SAE 0W20, SAE 0W30, atau SAE 5W30.
3) TDTO atau TO-4 SAE 60 dipilih dalam sebagian besar aplikasi, terutama operasi
yang terus-menerus. Jika temperatur ambien dibawah -10°C (14°F), hangatkan oli
sebelum pengoperasian. Oli harus dijaga pada temperatur diatas -10°C (14°F)
selama pengoperasian. Jika temperatur ambien dibawah -10°C (14°F), laksanakan
prosedur yang tercantum di dalam Buku Pedoman Pengoperasian dan
Pemeliharaan, “Differential Warm-up and Break-in) sebelum pengoperasian. Jika
temperatur ambien dibawah -25°C (-13°F), konsultasikan dengan dealer Caterpillar
untuk mendapatkan petunjuk. Jika oli tidak dihangatkan sebelum pengoperasian,
maka ini dapat menyebabkan kerusakan pada mesin.
4) TDTO iatau T)-4 SAE 50 dipilih dalam sebagian besar aplikasi, terutama operasi
yang terus-menerus. Jika temperatur ambien diatas -15°C (5°F), hangatkan oli
sebelum pengoperasian. Oli harus dijaga pada temperatur diatas -15°C (5°F)
selama pengoperasian. Jika temperatur ambien dibawah -15°C (5°F), laksanakan
prosedur yang tertera di dalam Buku Pedoman Pengoperasian dan Pemeliharaan
“Differential Warm-up and Break-in) sebelum pengoperasian. Jika temperatur
ambien dibawah -25°C (13°F),, konsultasikan dengan dealer Caterpillar untuk
mendapatkan petunjuk. Jika oli tidak dihangatkan sebelum pengoperasian, maka ini
dapat menyebabkan kerusakan pada mesin.
Tabel 8
76
CH-4
SAE 30W(2) 0 35 32 95
(3)
TMS(2)(3)(4) -10 35 14 95
SAE 30 10 50 50 122
77
HYDO SAE 5W30 -30 40 -22 104
Caterpillar DEO
Hydrostatic Caterpillar SAE 5W40 -30 40 -22 104
Transmission TDTO
Caterpillar MTO SAE 10W 20 40 -4 104
EMA LRG-1
API CH-4 SAE -20 40 -4 104
API CG-4 10W30
API CF-4
API CF SAE -15 50 5 122
Caterpillar TO-4 15W40
Caterpillar TO-
4M Caterpillar -25 40 -13 104
MTO
78
dan Track Pin. API GL-5 SAE -10 50 14 122
85W140
SAE 90 0 40 32 104
SAE 30 -20 25 -4 77
SAE 50 0 50 32 122
(1) Pilihan Pertama: Oli dari jenis full synthetic base stock tanpa viscosity index
improver yang memenuhi persyaratan kinerja spesifikasi TO-4 untuk viscosity grade
SAE 30. Lubricant viscosity grade yang umum adalah SAE 0W20, SAE 0W30, dan
SAE 5W30. Pilihan Kedua: Oli yang mengandung paket bahan aditif TO-4 dan
lubricant viscosity grade SAE 0W20, SAE 0W30, atau SAE 5W30.
(2) Kecuali Off-highway Truck. Untuk model 772 sampai 797, gunakan viscosity
grade SAE 30 atau TMS untuk 0 sampai 50°C (32sampai 122°F).
(3) Kecuali untuk hydraulic drive winch gear case. Jangan gunakan viscosity grade
SAE 50 untuk hydraulic drive winch gear case, gunakan viscosity grade SAE 30
untuk 0°C (32°F) sampai 43°C (110°F) atau TMS untuk -10°C (14°F) sampai 50°C
(122°F).
Tabel 9
79
CONTOH-CONTOH UMUM KERUSAKAN YANG DISEBABKAN
OLEH OLI
Sistem Pelumasan
Gambar 18
Sebagian besar kerusakan yang berkaitan dengan oli disebabkan oli yang
terkontamiasi atau oli yang terdegradasi yang mengalir melalui engine atau oli
yang tidak mengalir ke komponen-komponen tertentu. Mengetahui bagaimana
sistem pelumasan mensuplai oli ke dalam mesin dapat mempermudah analisa
kegagalan/kerusakan. Contoh untuk ini adalah kegagalan bearing karena
kurangnya pelumasan. Jika kegagalan diketahui secara dini, bearing yang
berada paling jauh dari siplai oli akan mengalami kerusakan paling parah.
80
Oli dari filter mengalir masuk ke dalam block oil manifold. Oli ini kemudian
mengalir ke dalam berbagai block oil passage untuk melumasi dan
mendinginkan berbagai komponen engine; kemudian kembali ke oil pan.
Bearing
81
Gambar 21 – Bearing yang aus yang merupakan tahap
akhir kerusakan yang disebabkan kekurangan pelumasan
82
Gambar 23 – Perangkat main bearing yang rusak oleh kotoran
83
Gambar 24 – Permukaan bearing yang tergores.
Perhatikan partikel-partikel kotoran yang menempel
84
Kegagalan bearing yang disebabkan oleh oli biasanya berasal dari salah satu
dari dua sumber berikut ini: kurangnya pelumasan atau kotoran di dalam oli.
Kurangnya pelumasan atau kekurangan oli yang parah adalah kurangnya lapisan
oli antara crankshaft journal dan bearing. Pengoperasian engine dalam waktu
lama dengan lapisan oli yang kurang akan menyebabkan kerusakan berlangsung
dengan cepat pada bearing yang sudah tergosok, kemudian pada bearing yang
tergores, dan akhirnya bearing yang aus. Tahap kerusakan awal jenis ini adalah
penggosokan (smearing). Tahap ini akan menunjukkan pergeseran lead-tin
overlay, yang biasanya terdapat di tengah-tengah bearing.
Pada ketiga tahap rotasi, journal memindahkan sebagian material bearing dari
crown kearah permukaan kontak masing-masing paruh bearing. Jumlah material
yang dipindahkan akan tergantung dari seberapa parah kekurangan oli yang
terjadi.
Sumber utama oli yang terkontaminasi kototarn adalah filter yang tersumbat.
Filter yang tersumbat memungkinkan oli yang tidak tersaring yang mengandung
partikel-partikel aus, kotoran dan sampah mengalir ke bearing, sehingga
menggores dan merusak permukaan bearing.
Oli yang kotor secara berlebihan dapat menyebabkan kerusakan bahwa setelah
mengganti oli. Sebagian bahan-bahan abrasif lama masih tetap menempel di
dalam bearing dan menyebabkan bearing berfungsi seperti gerinda (grinder)
pada crankshaft. Baca Bagian berikut, “Meminimalkan Kejadian Kegagalan
Engine Karena Oli”, sebagai contoh kerusakan crankshaft.
85
Crankshaft
86
Gambar 28 – Goresan yang dalam pada permukaan keliling menunjukkan
efek bahan-bahan abrasif yang menempel pada permukaan journal.
Oli yang mengalir ke bearing membentuk lapisan oli antara crankshaft journal
dan bearing (Gambar 26). Rotasi crankshaft journal cenderung mendesak oli
antara journal dan bearing dan, selama pengoperasian normal, mencegah
kontak logam dengan logam jika tekanan oli meningkat.
87
Piston, Ring dan Liner
88
Gambar 31 – Aus yang disebabkan oleh tidak
adanya pelumasa dalam waktu singkat.
Kegagalan piston karena oli paling umum disebabkan oleh aksi abrasif oli yang
terkontaminasi yang menyebabkan aus pada piston skirt (Gambar 29). Indikasi
ini meliputi piston skirt yang berwarna abu-abu sangat pudar, permukan chrome
di sepanjang ring aus, oil ring rail aus, groove aus barah dan aus pada sebgaian
liner.
89
Piston terkikis, yang terlihat dalam bentuk oresan pada bagian pinggirnya,
terutama di dalam bagain pin bore, dan sedikit atau tidak ada goresan pada
tanah pertama, dapat disebabkan oleh kurangnya pelumasan liner. Rusaknya
lapisan oli dapat menimbulkan tanda-tanda aus.
Piston ring dapat menunjukkan aus di dalam ring groove. Sebagian aus ring
groove adalah normal, tetapi kelalaian dalam mengganti oli akan menyebabkan
ring “terkunci” dengan kuat, yang terjadi bila ring masuk ke dalam groove (slot)
yang aus dan mencegah ekspansi penuh.
Kerusakan liner dapat disebabkan oleh kurangnya pelumasan atau oleh bahan-
bahan abrasif yang dapat menggosok lubang (menghilangkan pola garis-garis
arsir silang) dan meninggalkan permukaan yang mengkilap.
Gambar 33
Endapan tanah pertama dan kedua yang berat menunjukkan bahwa oli tidak
dapat lagi menjaga piston bersih (Gambar 33). Degradasi dan kerusakan oli
yang luar biasa dapat disebabkan oelh interval penggantian oli yang lama atau
pemilihan klasifikasi kinerja oli yang tidak tepat.
90
Valve (Katup)
Peyebab umum aus pada valve stem (Gambar 35) adalah pembentukan
endapan di antara valve stem dan guide. Aus disebabkan secara langsung oleh
penumpukan kontaminasi endapan di dalam oli. Secara lebih khusus, endapan
menumpuk dari proses dekomposisi (penguraian) produk-produk pelumasan
menjadi residu yang teroksidasi dan limbah biasa yang dihasilkan dari proses
pembakaran. Penumpukan terus-menerus endapan ini mempercepat bell
mouthing pada guide.
91
Penggoresan dan/atau aus pada valve stem dapat juga disebabkan oleh
kurangnya pelumasan pada valve dan valve guide.
Endapan karbon pada dudukan valve (valve seat) dapat menimbulkan masalah
jika endapannya sudah berlebihan. Sebagian pelumasan diperlukan untuk
mencegah aus luar biasa pada valve seat dan pasak (insert) di dalam head.
Tetapi, pebentukan endapan yang berlebihan dapat menyebabkan tumpukan
karbon yang tebal pada valve seat yang kemudian akan pecah dan terurai,
sehingga menyebabkan kebocoran gas pembakaran. Kebocoran gas panas ini
(guttering) (Gambar 34) menyebabkan temperatur tinggi pada permukaan valve
yang dapat meretakkan dan/atau melelehkan valve.
Jenis keruskan valve ini dapat terjadi di dalam engine yang berbahan bakar cair
dan gas. kecenderugan oli membentuk karbon dan kadar abu sulfat di dalam oli
mempengaruhi karbon yang terbentuk pada valve seat.
92
TOPIK 3
Pengambilan Sampel Oli Terjadwal (Scheduled Oli
Sampling)
Gambar 36
Topik ini menjelaskan tentang tujuan dan menguraikan tentang ikhtisar program
analisa oli Caterpillar. Yang sangat penting adalah metode pengambilan sampel
yang baik dan ini akan dibahas. Sampel yang baik, yang tidak terkontaminasi
dengan faktor-faktor luar adalah penting bagi ketepatan hasil dan, oleh karena
itu, keberhasilan program tersebut.
93
Scheduled Oli Sampling Program (SOS)
Diperkenalkan oleh Caterpillar pada tahun 1971
Banyak laboratorium kompetitif dapat menganalisa oli tetapi salah satu manfaat
yang paling nyata dari program Caterpillar adalah keahlian dalam
menginterpretasi yang telah dikembangkan terhadap alat-alat Caterpillar.
PEMANTAUAN KONDISI
Contoh kegiatan pemantauan kondisi adalah:
Rutinitas inspeksi
Keterangan operator
Analisa getaran
94
Manfaat Pemantauan Kondisi
Manfaat pemantauan kondisi adalah sebagai berikut:
95
KETERBATASAN PENGAMBILAN SAMPEL OLI
Tidak akan memprediksi pecahan
SOS dapat diterapkan pada oli di dalam setiap kompartemen mesin seperti di
dalam:
Engine (enjin)
Transmission (transmisi)
Mesin-mesin pabrik
Pesawat udara
Kapal selam.
96
PROGRAM SOS
Program ini meliputi analisa dalam tiga bidang umum, yaitu:
Ini adalah analisa oli untuk mengidentifikasi adanya partikel-partikel kecil yang
biasa timbul di dalam setiap kompartemen yang dicuci dengan oli. Partikel-
partikel ini berukuran cukup kecil untuk melewati filter biasa.
Terdiri dari evaluasi faktor-faktor fisik yang berpengaruh buruk bagi oli.
97
WEAR METAL ANALYSIS (ANALISA LOGAM AUS)
Gambar 37
Tembaga
Besi
Chromium
Timbel
Aluminium
Silikon
Sodium
Molybdenum.
98
Mesin tersebut mengukur partikel-partikel logam di dalam oli sampai ukuran 8
mikron dan hasilnya disajikan dalam satuan ppm (part per million).
Kombinasi Aus
Indikator Indikator Sekunder Bagian yang
Bermasalah
Tabel tersebut di atas memberikan indikasi tentang bagaimana data unsur aus
digunakan.
99
Seberapa Besar Mikron itu?
Gambar 38
Sebuah partikel yang berukuran 8 mikron adalah relatif sangat kecil. Gambar ini
mencoba memberikan suatu indikasi ukuran partikel 8 mikron.
Aus di dalam suatu komponen akan menghasilkan banyak ukuran partikel yang
berbeda-beda dan banyak yang akan dihasilkan yang ukurannya cukup kecil
untuk tepat berada di dalam oli. Partikel-partikel yang lebih besar sering dibuang
oleh filter atau kasa.
Gambar 39
100
Sampel oli dianalisa pada sebuah FT-IR analyser untuk mengetahui kondisi oli
(FT-IR adalah singkatan dari Fourtier Transformed Infrared Analyser).
Proses FT-IR mengirim sebuah sorotan cahaya melalui sebuah lapisan oli yang
sudah digunakan dan membandingkan cahaya yang ditransmisi pada panjang
gelombang tertentu ke oli yang sama, tetapi masih baru. Ini memungkinkan
pengukuran kuantitas nisbi produk-produk berikut ini di dalam oli:
Sulfur
Oksidasi
Nitrasi.
FT-IR analysis mensyaratkan bahwa oli acuan diserahkan oleh pengguna jika oli
baru berbeda.
Tabel berikut ini menyajikan indikasi beberapa sebab-sebab yang mungkin dan
masalah yang diakibatkan kerusakan oli:
101
oksidasi;
Indikator masalah sistem
pendingin.
Nitrasi Sama dengan oksidasi;
Indikator degradasi;
Tabel 11 – Analisi Inframerah
ANALISA FISIK
Gambar 40
Air;
Bahan bakar;
Particle quantifier
Filtergram;
Viskositas.
Air dapat masuk ke dalam oli melalui oil cooler dan water pump seal. Air
menyebabkan oli beremulsi dan kehilangan daya lumas oli.
102
Bahan bakar dapat dapat masuk ke dalam oli engine melalui fuel pump seal
yang bocor dan menyebabkan pengenceran dan, oleh karenanya, viskositas.
Viskositas adalah ukuran kekentaalan oli dan digunakan untuk mengetahui
apakah oli terlalu kental atau terlalu encer.
Sputter test meliputi penempatan tetesan oli pada pelat panas yang dipanaskan
dan dijaga pada temperatur yang pasti. Jika ada air, oli akan mengeluarkan
gelembung dan memercik.
Jumlah air lebih dari 0,5% dianggap berlebihan dan tanda bahaya akan
diberikan.
103
Seta-Flash – Pengenceran Bahan Bakar
Gambar 42
Particle Counter
104
Gambar 43
Gambar ini memperlihatkan Hyac Royco particel counter yang digunakan oleh
Westrac dan dealer-dealer lain.
Mesin di sebelah kanan terdiri dari roller untuk menjaga partikel-partikel tetap
dalam keadaan tersuspensi tepat sebelum pengujian.
Kuantitas oli yang terukur (100 ml) ditarik ke dalam sebuah syringe (alat
penyemprot). Semua sampel didorong melalui sebuah laser beam. Komputer
menghitung partikel dengan rentang ukuran yang berbeda. Mesin ini melihat
semua partikel fisik, bahkan partikel-pertikel yang mungkin tidak merusak,
termasuk air, dan gelembung udara, oleh karenanya, perlunya particle quantifier
test.
Particle Quantifier
Gambar 44
105
Viskositas
Gambar 45
Viskositas oli dapat terlalu rendah atau terlalu tinggi saat digunakan. Misalnya,
kuantitas arang para yang tinggi akan meningkatkan viskositas, pengeneran
bahan bakar akan menguranginya.
106
Filtergram
Gambar 46
Sebuah filtergram digunakan untuk analisa lebih lanjut bila suatu sampel
menunjukkan hitungan partikel tinggi. Filtergram mengumpulkan partikel-partikel
dari oli dan sebuah mikroskop dapat digunakan sehingga sumbernya dapat
diketahui.
Gambar 47
107
Gambar 48 –Pasir dan shaving (sudipan ketam)
Partikel-partikel yang terlihat pada filtergram adalah terlalu besar untuk analisa
logam aus dalam program SOS. Pemeriksaan denganmikroskop dapat
mengidentifikasi sudipan (shavings) logam, kotoran dan warna partikel logam
dapat digunakan untuk mengetahui logam dan, oleh karenanya, sumber logam
tersebut.
LAPORAN ANALISA
Laporan SOS
Ada dua aspek laporan SOS, yaitu:
Jangka pendek;
108
Gambar 49 – Laporan SOS Jangka Pendek
Data mesin dasar pada sisi kanan atas laporan adalah penting untuk
keberhasilan program dan perlu dilengkapi dengan masing-masing sampel dan
harus akurat.
109
Gambar 50
Kode Evaluasi B, yang berarti bahwa masalah kecil terjadi dan ini akan
berlanjut ke C kecuali bila tindakan dilakukan sesegera mungkin.
110
Definisi yang Digunakan dalam Program SOS
Hours on Oil
Machine Hours
Beberapa kebingungan timbul tentang definisi hours on oil. Itu berarti bahwa
jumlah jam dimana oli telah berfungsi di dalam kompartemen, bukan jumlah jam
sejak sampel terakhir.
Beberapa kompartemen menjalani analisa oli yang dilakukan setiap a250 jam
mesin, tetapi oli tidak diganti pada saat sampel diambil.
111
PROSES SOS
Gambar 51
112