PT.
Materi-materi subyek ini dikeluarkan oleh Trakindo Utama, Indonesia dengan pengertian
bahwa:
1. Trakindo Utama, Indonesia, para staff, pengarang, atau siapapun yang terlibat dalam
persiapan dari publikasi ini dengan tegas menyangkal seluruh atau yang berkaitan
dengan kontrak apapun, kerugian, atau bentuk lain dari pertanggung jawaban kepada
siapapun (pemilik publikasi ini ataupun bukan) yang berhubungan dengan publikasi dan
segala konsekwensi yang timbul dari penggunaannya, termasuk segala kelalaian yang
dibuat oleh siapapun dalam hubungannya dengan keseluruhan atau sebagian isi dari
publikasi ini.
2. Trakindo Utama, Indonesia dengan tegas menyangkal seluruh atau segala pertanggung
jawaban kepada siapapun yang berhubungan dengan konsekwensi apapun dari segala
yang telah dibuat atau kelalaian yang telah dibuat oleh orang-orang yang berkaitan,
secara keseluruhan atau parsial, atas keseluruhan atau sebagian atau bagian manapun
dari isi subject material ini.
• Para staf dan Instructor Training Center Dept. Trakindo Utama, Indonesia
• Caterpillar Inc dan Cat Institute Australia
CAT MACHINE & ENGINE DESIGNATION
PENGENALAN MODUL
Judul Modul
CAT Machine & Engine Designation
Uraian Modul
Modul ini mencakup pengetahuan yang berhubungan dengan komponen-komponen utama
pada produk Caterpillar. Dengan menyelesaikan modul ini dengan baik, siswa akan mampu
untuk mengidentifikasi komponen utama machine dan engine Caterpillar. Siswa juga
diharapkan mampu memahami interaksi antar komponen tersebut.
Pra-Syarat
Modul berikut merupakan prasyarat yang harus diikuti sebelum pelaksanaan dari modul ini:
• Tidak ada
• Tidak ada
Sumber Referensi
Dalam modul ini, anda diharuskan untuk berpartisipasi di dalam kelas dan tempat kerja.
DAFTAR ISI
Topik 1 : Track Type Tractor
Mechanical Drivetrain ........................................................................................................... 2
Hydrastatic Drivetrain ........................................................................................................... 5
Sistem Hidraulic Track Type Tractor .................................................................................... 6
Struktur Utama Track Type Tractor ...................................................................................... 7
Work Tool dan GET .............................................................................................................. 21
Topik 4 : Excavator
Komponen Utama Excavator ................................................................................................ 47
Sistem Hydraulic Excavator .................................................................................................. 48
Bucket dan Worktool ............................................................................................................ 49
TOPIK 1
Track Type Tractor
Semenjak pertama kali dibuat pada tahun 1904, Track Track Tractor telah mengalami banyak
sekali pengembangan dari segi komponen dan kelengkapannya. Sistem penggerak track type
tractor terdapat dua macam, yaitu :
1. Mechanical Drivetrain
2. Hidrostatic Drivetrain
MECHANICAL DRIVETRAIN
Agar track type tractor dengan baik, diperlukan adanya rangkaian komponen yang
meneruskan power dari sumber tenaga yang meliputi mekanisme pengatur kecepatan, torsi
dan arah. Komponen-komponen yang saling bekerjasama tersebut terdiri dari engine, torque
converter, transmisi, differensial dan final drive
a. Engine
Engine merupakan komponen penghasil tenaga sesuai dengan beban yang dipikul oleh
machine. Berbagai jenis engine dipasang pada track type tractor Caterpillar mulai dari 71-
862 horse power dengan teknologi engine mechanical hingga electronic engine.
b. Torque Converter
Tenaga dari engine kemudian diteruskan ke torque converter. Torque converter
merupakan komponen yang berfungsi melipat gandakan torsi sehingga putaran engine
dapat diubah menjadi torsi yang tinggi untuk melakukan kerja.
c. Transmisi
Dari torque converter tenaga diteruskan ke Transmisi. Transmisi merupakan komponen
yang berfungsi mengatur kecepatan, torsi dan arah putaran.
d. Bevel Gear
Dari transmisi, tenaga diteruskan menuju bevel gear untuk merubah sumbu putar sebesar
90o dan diteruskan menuju transmisi.
e. Steering
Komponen steering pada track type tractor terdiri dari dua jenis yaitu :
Steering Clutch
Sistem steering clutch bekerja dengan menggunakan clutch untuk memutus tenaga ke
salah satu track dimana track yang lainnya tetap bergerak. Sistem control steering pada
machine model lama masih menggunakan tuas mechanical, sementara untuk machine
terbaru sudah menggunakan control electronic yang disebut finger tip control (FTC). Saat
salah satu control FTC ditarik penuh maka salah satu brake clutch akan terkunci
sehingga machine dapat berbelok.
f. Brake
g. Final Drive
Final drive merupakan komponen penerus tenaga paling akhir menuju ke track assembly.
Final drive mengurangi kecepatan dan meningkatkan torsi.
HYDROSTATIC DRIVETRAIN
Sistem hydrostatic drivetrain digunakan pada track type tractor tipe kecil D3 – D5G.
Pada sistem hydrostatic, terdapat hydraulic pump yang merubah energi gerak dari engine
menjadi energi fluida, dan selanjutnya fluida tersebut dialirkan menuju control valve. Control
valve berfungsi untuk mengatur arah dan kecepatan machine. Selanjutnya fluida diteruskan
menuju hydraulic motor untuk merubah kembali energi fluida menjadi energi gerak mekanis
dan diteruskan ke final drive.
Sistem hydrostatic dapat menghasilkan tingkat pengontrolan yang lebih halus dan presisi.
Sistem hydraulic pada track type tractor digunakan untuk mengangkat dan memiringkan
blade dan ripper. Rangkaian komponen untuk melakukan gerakan tersebut adalah :
a. Engine
Engine menghasilkan energi mekanis yang selanjutnya diteruskan menuju pompa
hydraulic.
b. Pompa Hydraulic
Pompa hydraulic akan merubah energi mekanis dari putaran engine menjadi energi fluida
dengan menghasilkan aliran oli menuju sistem hydraulic.
c. Control Valve
Control valve merupakan komponen yang mengatur jumlah dan arah aliran yang akan
menuju hydraulic cylinder.
d. Hydraulic Cylinder
Hydraulic cylinder merupakan komponen yang merubah energi fluida menjadi energi
gerak untuk menggerakkan blade dan ripper
Main Frame
Main frame merupakan komponen utama yang menyangga seluruh komponen track type
tractor. Main frame memiliki konstruksi yang kokoh dan kuat menahan tekanan, regangan
(strain) dan getaran.
Main frame sebuah track type tractor yang berfungsi untuk menyangga :
Push Arm
Push arm merupakan komponen yang berguna menyangga blade, meneruskan tenaga dari
machine menuju blade dan memungkinkan blade dikontrol naik, turun atau tilt.
Ripper Frame
Ripper frame merupakan komponen yang menyangga ripper tower dan ripper shank
sehingga ripper dapat dikontrol menggunakan ripper lift cylinder.
Ripper Carriage
Ripper carriage merupakan komponen yang berguna sebagai housing ripper shank dan
tempat pemasangan ripper tip cylinder sehingga ripper tip dapat dikontrol sudut penetrasinya
terhadap permukaan tanah.
Roller/Track Frame
Roller/Track Frame terbuat dari dua bagian baja berbentuk pipa dengan steel support casting
yang dilas. Desain pipa yang bundar memberikan kekuatan maksimum supaya tahan
terhadap stres yang disebabkan kejutan dari permukaan tanah saat work tool dipergunakan
dan ketika machine beroperasi. Supaya tidak berputar, terdapat slot key pada track
adjustment mechanism roller frame depan yang akan masuk ke key pada selonsong roller
frame balakang.
Bagian dari roller frame depan (telescopic) dapat diatur jaraknya terhadap bagian belakang.
Roller frame depan terdiri dari track adjustment mechanism yang dilengkapi dengan recoil
spring yang berfungsi untuk melakukan penyetelan jarak antara roller frame depan dan
belakang, sehingga kekencangan track dapat diatur.
Pengencangan track dapat dilakukan dengan mengisikan grease pada fill valve sehingga
jarak front roller frame dan rear roller frame akan semakin lebar.
Push Arm ditahan oleh trunnion pivot shaft yang terpasang pada roller frame belakang.
Pivot Shaft
Pivot shaft menghubungkan bagian belakang rear roller frame dengan main frame. Masing-
masing roller frame dapat berputar terhadap pivot shaft sebesar 3O kebawah dan 3O keatas.
Bushing yang terbuat dari bronze menjadi bantalan antara lubang rear roller frame dan pivot
shaft sedangkan sebagai pelumasnya dipergunakan oli yang disekat oleh seal untuk
menghindari kotoran masuk dan kebocoran oil.
Equalizer Bar
Bagian depan rear roller frame terhubung dengan main frame melalui sebuah equalizer bar.
Pada bagian atas equalizer bar terdapat rubber pad yang berguna mengontrol gerakan
equalizar bar dan meningkatkan kestabilan machine saat menanjak dan beroperasi pada
permukaan yang kasar.
Bagian tengah equalizer bar terhubung dengan main frame menggunakan sebuah pin yang
dilengkapi bantalan non metalik yang tidak memerlukan pelumasan. Setiap ujung equalizer
bar terhubung dengan bagian depan rear roller frame menggunakan sebuah pin.
Major bogie dan minor bogie dipasang menggunakan cartridge pin yang memiliki pelumas oli
dan penyekat.
Pada masing-masing major bogie terdapat rubber pad dan rubber pad pasangannya
terpasang pada roller frame.
Undercarriage
Machine yang dilengkapi dengan penggerak roda sering sekali tidak dapat bergerak pada
kondisi medan berlumpur dan tanah yang lembut. Oleh karena itu dibuat machine yang
menggunakan track sebagai pengganti roda, sehingga machine dapat beroperasi meskipun
pada kondisi medan yang berlumpur. Track dapat berputar menggunakan rangkaian
komponen-komponen pendukung lainnya yang secara keseluruhan disebut undercarriage.
Desain Track
Rancangan undercarriage pada machine Caterpillar terdiri dari dua jenis yaitu :
1. Oval track
2. Elevated sprocket track
Oval Track
Oval track pada track type tractor menjadi standar konfigurasi seluruh peralatan yang
menggunakan track. Sprocket berada pada bagian belakang machine dan idler berada pada
bagian depan machine. Terdapat satu atau dua buah Carrier roller pada bagian atas track
frame dan sejumlah rangkaian track roller pada bagian bawah. Komponen penggerak
machine yang langsung bersentuhan dengan tanah terdiri dari track link yang bekerja
sebagai rantai penghubung dan track shoe sebagai tapakan.
Elevated sprocket track pertama kali diperkenalkan oleh Caterpillar pada tahun 1978 untuk
meningkatkan beberapa performa machine. Hanya produk Caterpillar yang menggunakan
desain ini karena hak paten yang dimiliki Caterpillar. Desain elevated sprocket seperti terlihat
pada gambar diatas memungkinkan final drive dan sprocket tidak memikul beban berat
machine secara langsung dan lebih bersih dari kotoran karena posisinya berada diatas. Hal
ini memungkinkan komponen final drive lebih awet, machine lebih seimbang, gaya dorong
(traksi) lebih tinggi dan memungkinkan track roller frame lebih fleksibel.
Konfigurasi Undercarriage
Standard Arrangement Extra Long (XL), Extra Wide (XW), Extra Rear (XR) dan Low Ground
Pressure (LGP) tersedia untuk memungkinkan customer menyesuaikan konfigurasi machine
sesuai dengan kondisi operasi agar machine beroperasi dengan performa yang baik dan usia
pakai yang panjang.
XL undercarriage memiliki track yang lebih panjang untuk meningkatkan area kontak dengan
permukaan tanah. Hal ini juga meningkatkan kestabilan, performa flotation dan finish grading.
Konfigurasi XW track juga lebih panjang ke depan (tujuh roller dan sebuah Carrier roller),
disamping memiliki track yang lebih lebar untuk mendapatkan stabilitas yang lebih pada
daerah yang miring. Konfigurasi XW memiliki traksi yang lebih baik pada kondisi basah
namun tidak pada aplikasi tanah yang sangat berlumpur.
Konfigurasi XR track memiliki track roller frame yang lebih panjang kearah belakang
machine. Fungsi utama konfigurasi XR track adalah untuk aplikasi melakukan penarikan.
LGP arrangement memiliki track yang lebih lebar dan track roller frame lebih panjang
dibanding standard track. Pada konfigurasi ini track lebih panjang kedepan dan kebelakang.
Hal ini mengurangi tekanan kepermukaan tanah untuk mendapatkan daya mengambang
(flotation) pada kondisi berlumpur.
Track link merupakan komponen yang berguna sebagai tempat pemasangan track shoe
dan bantalan bagi roller.
Track link harus dapat menahan berat machine, tahan terhadap bidang kontak yang
abrasive dan dapat merusak, harus sanggup menyerap beban kejut dari shoe. Track link
dibuat melalui proses permesinan dengan toleransi yang kecil pada tempat pemasangan
pin, bushing dan pemasangan shoe. Track link memiliki tingkat keausan yang kecil, tahan
terhadap keretakan, spalling dan kerusakan karena kelelahan material.
b. Track Pin
Track pin bersama-sama dengan bushing berfungsi sebagai penahan dan penyambung
antara track link yang satu dengan yang lain.
Pin harus tahan dari kebengkokan, aus dan retak meskipun telah mencapai batas
keausannya. Pin dibuat melalui proses permesinan yang akurat dan press fit dengan
bore track link.
c. Track Bushing
Pada sistem undercarriage, track bushing dan pin bersama-sama menahan track link,
menyambung track link yang satu dengan yang lain dan menyekat rangkaian antara link
dan bushing. Bushing ini harus tahan keretakan.
Untuk memudahkan pemasangan dan pelepasan track link pada machine, diperlukan
track link joint yang terdiri dari dua tipe :
1. Master Link
2. Master Pin
Master Link
Master link memiliki bentuk yang berbeda dengan link lainnya dimana link terbagi menjadi
dua berbentuk serrated diagonal yang diikat satu sama lain menggunakan baut.
Master pin
Master pin merupakan metode penyambungan track link menggunakan sebuah pin yang
lebih panjang dan setiap ujung memiliki step. Bushing pada master pin lebih pendek dari
bushing yang lainnya.
e. Track Shoe
Track Shoe berfungsi menahan berat machine, menyediakan traksi melalui tahanannya
dengan permukaan tanah guna memungkinkan track-type machine bergerak.
Track Shoe memiliki beberapa tipe sesuai dengan kondisi tempat machine beroperasi
yang terdiri dari :
Single grouser shoe didesain untuk machine yang beroperasi dengan beban kejut rendah
sampai sedang dan pada kodisi dengan tingkat abrasi rendah. Single grouser shoe
memiliki penetrasi dan traksi yang baik dan tahan terhadap keausan dan kebengkokan.
Single grouser shoe merupakan tipe shoe yang direkomendasikan pada aplikasi umum.
Extreem service shoe merupakan single grouser shoe dengan pengerasan yang lebih
pada material yang mengalami keausan. Extreem single grouser shoe didesain untuk
machine yang beroperasi dengan beban kejut tinggi dan direkomendasikan pada aplikasi
dimana link memiliki usia yang lebih panjang daripada shoe.
Double grouser shoe didesain pada aplikasi yang membutuhkan traksi dan penetrasi
rendah tetapi memiliki kemampuan berbelok yang lebih baik. Area kontak dengan
permukaan tanah lebih luas sehingga menghasilkan tahanan saat berbelok dan sedikit
gangguan dari permukaan tanah.
Self cleaning low ground pressure untuk aplikasi operasi pada daerah yang gembur,
berlumpur dan tidak boleh dipergunakan pada kondisi yang menghasilkan kejutan dan
abrasive tinggi. Bentuk shoe memungkinkan kotoran terlepas saat bergerak diseputar
sprocket dan idler. Self cleaning low ground pressure shoe direkomendasikan pada
aplikasi dimana machine harus mengambang (flotation).
Trapezoidal center hole shoe digunakan ketika bekerja pada kondisi material yang
lengket pada track shoe dan menyebabkan track biasa dapat mengencang dengan
sendirinya.
Trapezoidal center hole shoe memungkinkan sprocket mendorong keluar kotoran dan
bongkahan material yang berada diantara shoe dan bushing.
Chopper Shoe
Chopper shoe memiliki front grouser yang penuh untuk memberikan tahanan belok dan
sisi diagonal untuk meningkatkan kemampuan pemotongan dan dilengkapi dengan
trapezoidal center hole untuk tempat pembuangan material.
Chopper shoe bekerja dengan baik pada daerah dimana kotoran cenderung tersangkut
pada shoe dan direkomendasikan pada apllikasi tempat pembuangan sampah,
penghancuran bangunan dan tempat penampungan material sementara.
f. Track Roller
Track Roller menahan machine pada track dan memandu machine untuk tepat bergerak
diatas track. Track Roller terdiri dari dua jenis yaitu :
Single flange
Single flange roller digunakan pada machine-machine terbaru dimana proses pelepasan
dan pemasangan lebih mudah dan lebih sedikit bidang yang mengalami keausan.
Double flange
Double flange dipergunakan pada machine-machine terdahulu dan lebih memakan waktu
dalam melakukan perbaikan.
g. Carrier Roller
Carrier roller digunakan pada sistem undercarriage pada sejumlah machine untuk
menahan berat track antara idler dan sprocket. Carrier roller juga menghaluskan
gerakkan track bagian atas dan meningkatkan jarak antara track roller dan frame.
Carrier roller umumnya memiliki konstruksi single flange. Carrier roller harus sejajar
dengan sprocket dan front idler. Carrier roller berputar pada dua buah roller bearing yang
terpisah. Terdapat floating duo cone seal untuk mencegah kebocoran oil pada sisi bagian
dalam roller. Sebuah O-ring seal pada cover menyekat oil pada ujung roller yang lainnya
h. Sprocket
Fungsi dari sprocket assembly adalah untuk meneruskan tenaga dari final drive menuju
bushing track link.
Gigi-gigi sprocket bekerja dengan menarik track bushing dan menggerakkan track group
sehingga machine bergerak. Permukaan sprocket rim memiliki kekerasan tinggi dan
ketahanan terhadap keausan.
Machine terbaru menggunakan sprocket tipe segment yang dibautkan ke rim final drive.
Sedangkan machine terdahulu masih menggunakan sebuah sprocket yang utuh
dibautkan atau di las ke rim
i. Idler
Idler memandu track keluar dan masuk ke track roller, menahan sebagian beban machine
dan komponen yang memungkinkan kekencangan track dikontrol. Undercarriage dengan
Elevated sprocket memiliki dua idler yang berada pada bagian depan dan belakang
machine. Undercarriage dengan oval track hanya memiliki satu idler yang ada pada
bagian depan machine.
Track link assembly yang terdiri dari link kiri dan kanan, yang merupakan gabungan dari
komponen yang telah dibahas diatas, terdiri dari pin dan bushing yang tergabung pada
masing-masing track link. Masing-masing track section digabungkan membentuk link
assembly dan diatas link assembly diikatkan track shoes dengan baut sehingga
menghasilkan track group.
Blade
Blade berfungsi melakukan penetrasi dan mendorong material yang akan dipindahkan dan
terpasang pada bagian depan track type tractor.
Ground engaging tool yang umum terpasang pada blade terdiri dari :
Cutting edge, melindungi blade saat bersentuhan dengan material yang akan dipindahkan.
End bit, bersama-sama dengan cutting edge melindungi blade saat bersentuhan dengan
material yang dipindahkan.
Wear plate, berfungsi untuk memperbaiki atau mengganti permukaan moldboard yang aus
atau rusak dan juga dapat dipasang untuk melindungi moldboard dari matrial yang sangat
abrasive.
Push Plate, dipergunakan sebagai pelindung moldboard pada aplikasi TTT yang mendorong
scraper.
Blade terdiri dari berbagai jenis guna menyesuaikan dengan aplikasi pekerjaan dan jenis
material yang didorong guna diperoleh hasil produksi yang efisien dan usia pakai komponen
yang panjang. Jenis-jenis blade tersebut adalah :
Universal blade memiliki wing yang lebar pada masing-masing sisi, end bit dan sedikitnya
satu cutting edge untuk melidungi permukaan potong blade sehingga sangat efisien
untuk mendorong beban yang besar dalam jarak yang jauh seperti pada aplikasi
reklamasi tanah, pekerjaan ditempat penampungan material (stockpile), mengisi hopper
dan membantu mengumpulkan material untuk loader. Blade jenis ini tidak diprioritaskan
untuk melakukan penetrasi.
Semi universal blade memiliki kapasitas yang cukup besar dengan penambahan wing
dan end bit pada masing-masing sisinya. Dengan tidak terlalu besarnya kelengkungan
blade, memungkinkannya untuk melakukan penetrasi lebih besar dibanding universal
blade. Dengan rancangan ini, semi universal blade baik dipergunakan untuk mendorong
material yang lebih padat dan jika dilengkapi dengan push plate dapat dipergunakan
untuk mendorong scraper.
c. Carry-dozer (CD)
Carry-dozer blade tersedia hanya untuk D11R Carrydozer dimana memiliki standard
tinggi yang sama dengan tipe universal dan semi universal, perbedaannya adalah bentuk
yang unik menyerupai bucket sehingga dapat mendorong material dengan jumlah yang
lebih besar. Blade tipe ini tidak sesuai dipergunakan mendorong material yang lengket .
d. Straight (S)
Straight blade memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding SU dan U sehingga machine
lebih mudah untuk bermanuver dan memiliki daya penetrasi yang lebih besar. Straight
blade dapat mendorong material yang lebih berat dengan mudah.
e. Angling (A)
Angling blade dapat diposisikan lurus atau miring 25 derajat ke masing-masing sisi. Blade
ini didesain untuk membuat sudut miring, meratakan jalan dan permukaan tanah,
membuang lapisan salju, membersihkan area kerja dari pohon dan tumbuhan (land
clearing) dan mendorong. Blade jenis ini terpasang pada C frame dan dengan desain
seperti ini dapat mengurangi manuver machine selama pekerjaan berlangsung. Blade
tidak direkomendasikan untuk material berbatu dan aplikasi dengan beban terlalu berat.
f. Cushion Blade
Cushion blade dipergunakan untuk pendorong beban sambil berjalan seperti mendorong
scrapper. Bantalan karet memungkinkan dozer menyerap beban kejut saat blade kontak
dengan push block scraper.
Ketika tidak memikul beban, dozer dapat dipergunakan untuk merawat jalan. Permukaan
yang tidak begitu cembung meningkatkan kemampuan bermanuver machine dan
memperkecil kemungkinan ban scraper terpotong.
Blade aplikasi khusus dimaksudkan untuk menangani material khusus seperti batubara,
serpihan kayu, sampah, kayu dan tananam, tanah dan pasir untuk reklamasi dan
penanganan material didalam kapal seperti tepung, garam dan biji besi. Blade tersebut
terdiri dari :
- Coal U blade
- Woodchip U blade
- Rakes blade
- K/G blade
- Landfill U blade
- Variable Radius blade
- Two way dozer blade
Ripper
Ripper berfungsi untuk memecahkan tanah yang keras atau lapisan batuan sehingga dapat
didorong, dimasukkan ke truk atau diambil menggunakan scraper.
Ripper yang terpasang pada track type tractor terdiri dari komponen berikut :
1. Shank, merupakan komponen utama ripper.
2. Protector, merupakan ground engaging tool yang berfungsi melindungi shank dari
keausan.
3. Tip, merupakan ground engaging tool yang berfungsi sebagai pemecah material yang di
ripping.
4. Adapter, merupakan ground engaging tool yang berfungsi menahan dan memposisikan
tip.
Ripper terdiri dari beberapa jenis yang dapat dipilih sesuai dengan material yang akan
digemburkan, terdiri dari :
a. Fixed Hinged
Fixed hinged ripper dapat ditemukan pada model terdahulu dari D8 dan D9 track type
tractor. Sebuah linkage terpasang pada sebuah titik yang tetap dibagian belakang tractor.
Tipe ini memiliki dua buah silinder hidrolik yang berfungsi menurunkan dan menaikkan
ripper tanpa dapat mengontrol sudut penetrasi atau dengan kata lain, sudut penetrasinya
tetap.
b. Fix Parallelogram
Pada fixed parallelogram ripper, linkage memikul beam dan shank, menjaga sudut tip
sama dengan sudut kemiringan tanah. Jenis ini dapat menyediakan penetrasi yang
diperlukan pada material tertentu. Namun tipe ini tidak dapat menghasilkan sudut
penetrasi yang besar saat pertama kali memecahkan material yang cukup keras.
c. Adjustable Parallelogram
Ripper dengan tipe adjustable parallelogram memiliki dua buah heavy duty hydraulic
cylinder yang berada dibagian atas link sama seperti fixed parallelogram. Dengan silinder
ini, sudut tip terhadap ground dapat bervariasi untuk memperoleh sudut penetrasi yang
optimal. Hal lainnya yang jika tidak kalah pentingnya, sudut tip dapat diatur ketika
machine bergerak, memungkinkan operator menyetel sudut ripping sesuai dengan
material yang sedang di ripper.
d. Impact Ripping
Pada kondisi ripping yang sangat sulit, impact ripper harus dipergunakan. Impact ripper
dipasang pada tractor dengan multishank adjustable parallelogram frame. Ripper ini
menggunakan pipa berat yang dilengkapi hydraulic hammer.
Impact ripper digunakan untuk material yang keras, saat diaktifkan impact ripper akan
meretakkan material dan dapat lebih mudah di ripping.
Single shank ripper terdiri dari satu ripper untuk setiap machine. Pemilihan ripper jenis ini
untuk melakukan pekerjaan ripping pada material yang lebih keras dan alot.
Multi shank ripper lebih efektif dipergunakan jika material yang di ripping tidak begitu
keras dan kedalaman ripping tidak menjadi faktor utama.
Winch
Winch merupakan perlengkapan tambahan yang dapat dipasang dibelakang track type tractor
yang berfungsi menarik log kayu pada aplikasi forestry.
Dua merek yang dipergunakan pada machine Caterpillar yaitu Pakkar dan Allied.
TOPIK 2
Wheel Loader & Integrated Tool
Carrier
Wheel loader memiliki komponen dengan ketahanan dan kekuatan yang tinggi sehingga
dapat bertahan pada kondisi pengoperasian yang berat dalam jangka waktu lama. Komponen
utama pada wheel loader adalah:
Engine end frame merupakan full box section frame yang kuat, kaku, tahan puntiran dan
beban kejut, dilengkapi dengan hitch plate pada ujung depan. Bagian belakang frame terdiri
dari dudukan counterweight, battery box dan toolbox.
Boom/Lift Arm
Wheel loader saat ini dilengkapi dengan dua jenis struktur pengangkat beban yaitu boom dan
lift arm. Boom merupakan pengganti steel plate lift arms pada beberapa model wheel loader.
Keunggulan dari boom adalah memiliki ketahanan tiga kali lebih besar dibanding lift arm,
mudah untuk dilakukan perawatan dan lebih sedikit waktu yang dibutuhkan dalam proses
pemasangan.
Z-Bar Linkage
Pada wheel loader yang dilengkapi dengan lift arm, terdapat Z-bar linkage yang berfungsi
sebagai penerus tenaga dari tilt cylinder menuju bucket.
Cabin
Cabin merupakan ruang pengontrolan machine oleh operator yang dilengkapi dengan
berbagai perlengkapan seperti steering wheel, tuas kecepatan machine, perlengkapan
monitoring, AC/heater dan lain sebagainya. Cabin melindungi operator dari kejatuhan
material dan debu selama operasi.
Counterweight
Engine Hood
Engine hood merupakan perlengkapan pelindung engine dari cuaca dan kotoran maupun
benturan dari luar. Pada machine-machine terbaru, engine hood dapat diangkat dan
diturunkan menggunakan motor listrik.
Tenaga penggerak wheel loader diperoleh dari engine yang diteruskan menuju rangkaian
komponen penggerak akhir. Terdapat dua sistem penggerak pada wheel loader, yaitu :
1. Mechanical Drivetrain
2. Hydrostatic Drivetrain
Mechanical Drivetrain
Pada sistem yang menggunakaan mechanical drivetrain terdapat komponen sebagai berikut:
a. Engine
Engine merupakan penghasil tenaga sesuai dengan beban yang diterima oleh machine.
Berbagai jenis engine dipasang pada wheel loader Caterpillar mulai dari 53 – 1600
horsepower dengan berbagai teknologi engine yang dipergunakan, mulai dari mechanical
hingga electronic engine.
b. Torque Converter
Tenaga dari engine kemudian diteruskan ke torque converter. Torque converter
merupakan komponen yang berfungsi melipat gandakan torsi sehingga putaran engine
dapat diubah menjadi torsi yang tinggi untuk melakukan kerja.
c. Transmisi
Dari torque converter tenaga diteruskan ke transmisi. Transmisi merupakan komponen
yang berfungsi mengatur kecepatan, torsi dan arah putaran.
d. Axle
Tenaga dipindahkan dan dikontrol dari transmisi menuju masing-masing roda
menggunakan mekanisme bevel gear, differential, brake dan final drive yang terdapat
dalam suatu komponen yang disebut axle.
Terdapat dua jenis axle yang terpasang pada wheel loader saat ini yaitu :
1. Conventional axle, dimana mekanisme brake dan final drive terletak diujung kedua
sisi axle.
2. Four Piece Axle, dimana mekanisme final drive dan brake terletak dibagian tengah
axle.
e. Brake
Brake merupakan sistem track type tractor yang berfungsi untuk mengurangi kecepatan
dan menghentikan machine.
Dua jenis brake yang dipergunakan pada wheel loader saat ini adalah :
1. Wet Disk
2. Caliper Disk
f. Final Drive
Final drive merupakan komponen penerus tenaga akhir menuju ke roda. Final drive
menurunkan kecepatan dan meningkatkan torsi.
Dari final drive tenaga dipindahkan ke roda (tyre) melalui mekanisme rim yang
merupakan komponen penyangga roda (tyre) dengan susunan seperti pada gambar
diatas.
HYDROSTATIC DRIVETRAIN
Pada hydrostatic system, energi mekanis dari engine diubah menjadi tenaga energi fluida
oleh hydraulic pump dan diteruskan ke control valve. Control valve berfungsi untuk mengatur
arah dan kecepatan machine. Selanjutnya aliran hydraulic diteruskan menuju hydraulic motor
untuk mengubah kembali energi fluida menjadi energi mekanis dan diteruskan menuju axle
dan roda.
Keuntungan dari system hydrostatic adalah dapat menghasilkan tingkat pengontrolan yang
lebih halus dan presisi.
Sistem hydraulic terdiri dari sejumlah komponen yang bekerjasama untuk menghasilkan
kerja. Sistem hydraulic pada wheel loader dipergunakan untuk mengontrol bucket. Rangkaian
komponen yang bekerja sama untuk menghasilkan kerja adalah :
a. Engine
Engine menghasilkan energi mekanis yang selanjutnya diteruskan menuju pompa
hidrolik.
b. Pompa Hidrolik
Pompa hidrolik pump mengubah energi mekanis menjadi energi fluida dengan
menghasilkan aliran fluida atau oli menuju sistem hydraulic.
c. Control Valve
Control valve merupakan komponen yang mengatur jumlah dan arah aliran yang akan
menuju hydraulic cylinder.
d. Hydraulic Cylinder
Hydraulic cylinder mengubah energi fluida menjadi kerja untuk menggerakkan Steering
Cylinder, Bucket Lift Cylinder dan Bucket Tilt Cylinder.
Bucket
Bucket merupakan komponen GET utama wheel loader. Berguna untuk melakukan
penetrasi, mengangkat dan membawa material yang akan dipindahkan. Tersedia
berbagai ukuran bucket untuk wheel loader Caterpillar mulai dari 1.31 yard kubik (1.0
meter kubik) hingga 13.5 yard kubik (atau 10.4 meter kubik).
GET lainnya yang umum yang terpasang pada bucket terdiri dari :
Wear plates, melindungi bagian bawah bucket, mencegah kerusakan struktur bucket
sehingga dapat memiliki usia pakai yang panjang.
Cutting Edge, melindungi sisi ujung bawah bucket yang kontak dengan material. Cutting
edge Caterpillar terdiri dari berbagai konfigurasi dan ketebalan untuk menyesuaikan
dengan aplikasi customer.
Adapter, menyediakan gaya penetrasi yang besar, melindungi cutting edge dan bagian
sisi ujung bucket.
Tip, meningkatkan gaya penetrasi, melindungi adapter yang lebih mahal dan mudah
diganti-ganti dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan customer.
Jenis-Jenis Bucket
Bucket terdiri dari berbagai jenis sesuai dengan material yang dikerjakan yang terdiri dari :
a. Rock Bucket
Digunakan untuk memindahkan material berbatu dan terdapat beban kejut selama
operasi.
d. Coal Bucket
Coal Bucket memiliki ukuran yang lebih besar karena hanya menindahkan batubara
dengan berat jenis yang rendah sehingga volume material yang dipindahkan lebih besar.
WORKTOOL LAINNYA
a. Quick Coupler
Quick Coupler merupakan perlengkapan yang dipasang sebagai pemegang berbagai
macam work tool sehingga machine dapat dipergunakan untuk berbagai macam
pekerjaan tergantung pada work tool yang terpasang.
b. Fork
Fork adalah work tool berfungsi untuk mengangkat dan memindahkan kotak atau pallet
yang dimuat dengan material.
f. Broom
Broom (sikat) dipergunakan untuk membersihkan jalan atau lantai.
TOPIK 3
Track Type Loader
a. Track Frame
b. Main Frame
c. Operator Compartment/Cabin
d. Lift Arm
e. Z Bar
f. Pivot Shaft
g. Equalizer Bar
h. Undercarriage.
Power Train track loader menggunakan sistem Hydrostatic, energi mekanis dari engine
dirubah menjadi energi fluida oleh hydraulic pump dan diteruskan ke control valve. Control
valve berfungsi untuk mengatur arah dan kecepatan machine. Selanjutnya aliran hydraulic
diteruskan menuju hydraulic motor untuk merubah kembali energi fluida menjadi energi
mekanis dan selanjutnya menuju axle dan roda.
Keuntungan dari sistem hydrostatic adalah dapat menghasilkan tingkat pengontrolan yang
lebih halus dan presisi.
Sistem Hydraulic terdiri dari sejumlah komponen yang bekerjasama untuk menghasilkan
kerja. Pada Track loader, sistem hydraulic dipergunakan untuk mengontrol bucket dan
worktool. Kerja yang dihasilkan melalui kerja dari komponen-komponen berikut :
a. Engine
Engine menghasilkan energi mekanis yang selanjutnya diteruskan menuju pompa
hydraulic.
b. Pompa Hydraulic
Hydraulic pump mengubah energi mekanis menjadi energi fluida dengan menghasilkan
aliran fluida atau oli menuju sistem hydraulic.
c. Control Valve
Control valve merupakan komponen yang mengatur jumlah dan arah aliran yang akan
menuju hydraulic cylinder.
d. Hydraulic Cylinder
Hydraulic cylinder mengubah energi fluida menjadi kerja untuk menggerakkan Bucket Lift
Cylinder dan Bucket Tilt Cylinder.
TOPIK 4
Excavator
b. Main Frame
Main frame merupakan rangka utama untuk memasang track roller frame dan dudukan
bagi semua komponen utama excavator.
c. Operator Compartment/Cabin
Cabin merupakan ruang operator dan tempat peralatan kontrol serta monitor. Ruangan
ini dibuat senyaman mungkin untuk mengurangi kelelahan operator dengan dilengkapi
dengan air conditioner.
d. Counterweight
Counterweight merupakan pemberat yang dipasang dibagian belakang excavator untuk
menjaga keseimbangan excavator saat mengangkat beban.
e. Boom
Boom merupakan lengan yang terhubung ke mainframe untuk menyangga stick dan
bucket.
f. Stick
Stick merupakan lengan tempat pemasangan bucket dan peralatan kerja lainnya yang
digerakkan oleh silinder hydraulic.
g. Undercarriage
Undercarriage merupakan rangkaian komponen yang memungkinkan excavator bergerak
dengan adanya track link, track roller, final drive dan travel motor.
h. Powerlink
Powerlink merupakan perlengkapan yang digunakan untuk menghubungkan antara stick
dan bucket atau perlengkapan kerja lainnya.
Sistem Hydraulic pada Excavator bekerja dengan mengubah energi mekanis dari engine
menjadi tenaga energi fluida oleh hydraulic pump dan diteruskan ke control valve untuk
mengatur cylinder dan motor hydraulic. Selanjutnya aliran hydraulic diteruskan menuju
implement dan motor hydraulic untuk merubah kembali energi fluida menjadi energi mekanis.
Berdasarkan fungsinya, sistem hydraulic pada excavator dapat dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu :
a. Hydraulic Cylinder
Hydraulic cylinder yang menggerakkan work tool untuk melakukan kerja yang terdiri dari
tiga jenis yaitu :
1. Boom Cylinder
2. Stick Cylinder
3. Bucket Cylinder
Bucket dan work tool yang dapat terpasang pada Exavator terdiri dari berbagai jenis sesuai
dengan aplikasi dari masing-masing excavator. Work tool yang umum terpasang pada
Excavator adalah :
1. Excavation (X)
Excavation bucket berfungsi menggali dan memuat material lembut dan sedang seperti
tanah dan tanah liat. Terdiri dari tip adapter, wear resistant steel alloy cutting edge (tip),
wear plate dan high grade steel side bar.
4. Quick Coupler
Caterpillar quick coupler memungkinkan operator dengan mudah mengganti-ganti work
tool sehingga hydraulic excavator dapat memiliki berbagai kegunaan.
5. Work Tool
Berbagai macam worktool dapat dipasang pada Excavator seperti hammer, crusher,
pulverizer, shear, multiprocessor dan grapple.
TOPIK 5
Off Highway Truck
a. Main Frame
Main frame menggunakan Box-Section Design dan besi cor pada area yang memiliki
stress tinggi. Bahan frame terbuat dari mild steel dengan yield strength 42.000 psi dan
besi cor (casting) dengan yield strength minimum 35.000 psi, sehingga memiliki
fleksibilitas, tahan terhadap tekanan dan beban kejut meskipun pada kondisi daerah
operasi yang sangat dingin.
b. Cabin
Cabin memberikan perlindungan yang baik terhadap keselamatan operator dengan
dilengkapi sistem perlindungan apabila terguling atau disebut Rollover Protection
Structure (ROPS).
c. Suspension
Didesain untuk meredam kejutan karena kondisi jalan atau tempat pembuangan yang
buruk. Dengan adanya suspension akan diperoleh usia main frame yang lebih panjang.
Off Highway Truck terdiri dari empat buah suspension independent dengan sistem oli
pneumatic.
d. Dump Body
Dump body merupakan komponen dengan permukaan baja yang sangat tahan aus, yang
digunakan untuk menampung muatan.
Dump body yang dapat dipasang pada Off highway truck terdiri dari tiga macam, yaitu :
1. Dual-Slope Body
Dual-slope body memiliki desain dengan lantai berbentuk V untuk meningkatkan
penahanan beban, menjaga center of gravity (pusat berat) tetap rendah, mengurangi
beban kejut, dan menjaga distribusi beban yang optimal pada saat menanjak dan
pada kondisi jalan yang buruk.
− Sisi samping atas body diperkuat untuk menjaga body dari kerusakan yang
disebabkan oleh loading tool dan kejatuhan material.
− 8O “V” mengurangi beban kejut dan menjaga beban tetap ditengah.
− 7,5O kemiringan body bagian depan dan 16O body belakang menjaga beban
tetap stabil pada tanjakan.
Tenaga penggerak Off Highway Truck diperoleh dari engine yang ditransmisikan menuju
torque converter, transmisi, transfer gear, differential, final drive dan ban.
Pada Off Highway Truck yang terbaru sudah menggunakan sistem kontrol secara elektronik
dengan tingkat kehandalan yang tinggi dan pengontrolan yang lebih presisi.
a. Engine
Engine merupakan komponen penghasil tenaga sesuai dengan beban yang diterima oleh
machine. Berbagai jenis engine dipasang pada Off Highway Truck Caterpillar mulai dari
53 – 1600 horsepower dengan berbagai teknologi engine yang dipergunakan, mulai dari
mechanical hingga electronic engine.
b. Torque Converter
Tenaga dari engine kemudian diteruskan ke torque converter. Torque converter
merupakan komponen yang berfungsi melipatgandakan torsi sehingga putaran engine
dapat dirubah menjadi torsi yang tinggi untuk melakukan kerja.
c. Transmisi
Dari torque converter tenaga diteruskan ke transmisi. Transmisi merupakan komponen
yang berfungsi untuk mengatur kecepatan, torsi dan arah putaran.
d. Axle
Tenaga diteruskan dan dikontrol dari transmisi menuju masing-masing roda
menggunakan mekanisme bevel gear, differential, brake dan final drive yang terdapat
dalam suatu komponen yang disebut axle.
e. Brake
Brake merupakan sistem yang berfungsi untuk mengurangi kecepatan dan menghentikan
pergerakan machine.
f. Final Drive
Final drive merupakan komponen penerus tenaga akhir menuju ke roda. Final drive dapat
menurunkan kecepatan dan peningkatan torsi.
Sistem hydraulic terdiri dari sejumlah komponen yang bekerjasama untuk menghasilkan
kerja. Pada off highway truck, sistem hydraulic digunakan untuk mengangkat dan
menurunkan dump body. Komponen yang bekerjasama untuk melakukan kerja adalah :
a. Engine
Engine menghasilkan energi mekanis yang selanjutnya diteruskan menuju pompa
hydraulic.
b. Pompa Hydraulic
Hydraulic pump mengubah energi mekanis dari engine menjadi energi fluida dengan
menghasilkan aliran fluida atau oil menuju sistem hydraulic.
c. Control Valve
Control valve merupakan komponen yang mengatur jumlah dan arah aliran yang akan
menuju hydraulic cylinder.
d. Hoist Cylinder
Hydraulic cylinder mengubah energi fluida menjadi energi mekanis yang menggerakkan
sepasang hoist cylinder untuk menaikkan dan menurunkan dump body saat pembuangan
muatan. Disamping itu sepasang hydraulic cylinder lainnya terpasang pada kedua roda
depan untuk membelokkan machine kekiri dan kekanan.
TOPIK 6
Articulated Truck
a. Frame
Terdapat dua buah frame pada articulated truck yang terdiri dari :
1. Front Frame
Front frame memiliki box section yang besar, lebar dan kaku untuk memikul beban
torsi. Rancangan frame juga mengurangi stress pada area hitch dan mengoptimalkan
ukuran suspension. Pengelasan dilakukan menggunakan metode pengelasan robotic
dan dianalisa dengan teknologi Finite Element Analysis
2. Rear Frame
Rear Frame menggunakan Twin-box construction yang sebelumnya dikembangkan
pada E-Series II trucks dan telah terbukti ketangguhannya. Rancangan ini
menghasilkan berat yang rendah dan umur pemakaian panjang. Front dan rear frame
disambung dengan heavy-duty steel casting untuk memikul konsentrasi stress.
b. Oscillating Hitch
Oscillating hitch menjaga semua roda tetap kontak dengan tanah pada kondisi jalan yang
sangat buruk. Terdiri dari dua bagian yang diikatkan dengan baut memudahkan proses
perbaikan.
Hitch tube dibuat dengan proses forging dengan bearing area dan trust face yang
dikeraskan (hardened) menghasilkan hitch dengan kekuatan tinggi. Desain yang kompak
dan diameter bearing yang dipergunakan berukuran besar dapat mengurangi terjadinya
stress. Oscillating hitch juga didesain untuk memikul beban vertical dan longitudinal.
c. Suspension
Terdapat dua jenis suspension yang dipergunakan pada 740 articulated truck, yaitu :
1. Hydraulic suspension pada bagian depan
2. Rubber suspension pada bagian belakang.
Hydraulic oscillating front axle suspension dilengkapi dengan dua buah hydraulic cylinder
dan dua buah nitrogen charged oil accumulator.
KOMPONEN POWERTRAIN
Articulated truck 700 series memiliki desain engine, torque converter dan transmisi integral
atau tergabung manjadi satu sehingga kerusakan yang diakibatkan oleh gaya dari luar dapat
dihindari dan meningkatkan effisiensi pendistribusian tenaga.
Pendistribusian tenaga dimulai dari engine yang merupakan penghasil tenaga diteruskan ke
komponen-komponen berikut :
a. Torque converter
Torque converter meneruskan putaran engine ke transmisi dan melipatgandakan torsi.
b. Transmission
Transmission dirancang khusus untuk off road machine dengan control secara elektronik.
Penggunaan individual clutch modulation mengurangi hentakan yang dirasakan operator.
c. Transfer Gear
Pembagian tenaga dan torsi menuju axle belakang dan depan dilakukan oleh output
transfer gear yang dilengkapi interaxle differential dengan multi locking clutch. Interaxle
differential memungkinkan torsi dari planetary transmisi dapat dibagi antara axle depan
dan belakang. Axle depan menerima porsi torsi yang lebih kecil dari pada axle tengah
dan belakang. Hal ini mencegah torsi yang berlebihan dipindahkan ke axle depan.
d. Parking Brake
Parking brake yang dipergunakan jenis dry disc yang berada pada bagian depan center
axle. Parking brake aktif oleh tekanan spring dan release oleh tekanan hydraulic. Parking
brake dapat disetel untuk memperoleh daya cengkram yang baik.
Parking brake akan aktif saat engine mati atau pada saat push button ditarik ketika
engine hidup. Pada saat push button parking brake pada kabin ditekan maka parking
brake akan lepas release. Dilengkapi dengan accumulator yang berfungsi menyimpan
tekanan oil dan memungkinkan parking brake direlease saat engine mati.
e. Axle
Axle merupakan housing bevel gear dan differential. Bevel gear merupakan komponen
yang merubah arah putaran sebesar 90 derajat sedangkan differential yang merupakan
rangkaian gigi-gigi yang memungkinkan sebuah shaft dapat menggerakkan dua shaft
dengan torque yang sama atau berbeda pada saat machine berbelok. Pada saat
machine berbelok, roda dibagian dalam belokan akan menempuh jarak yang lebih
pendek daripada roda bagian luar belokan. Dengan adanya differential maka roda yang
sebelah dalam belokan akan berputar lebih lambat dan roda bagian luar akan berputar
lebih cepat.
Pada kondisi jalan yang berlumpur, satu atau lebih roda dapat kehilangan traksi. Apabila
salah satu roda berputar dengan resistance yang rendah maka seluruh torsi akan
dipindahkan ke roda yang memiliki resistance rendah sehingga roda tersebut akan slip.
Differential pada masing-masing axle dapat di lock pada kondisi jalan yang berlumpur
dan rusak. Penguncian differential mengakibatkan direct drive pada semua roda
sehingga memiliki speed, traksi dan resistance yang sama.
f. Service Brake
Service brake terdiri dari multi-plate yang didinginkan oleh oli (Enclosed, Oil-Cooled
Brake). Brake jenis ini menyediakan tingkat pengereman yang baik dan memiliki
ketahanan yang tinggi dengan tingkat keausan yang rendah.
g. Final Drive
Single stage final drive sebagai penerus tenaga menuju roda dan juga menaikkan torsi.
Final drive memiliki rancangan yang sangat sederhana dan mudah dalam melakukan
perbaikan.
Final drive depan dan tengah memiliki mekanisme service brake, sementara final drive
belakang tidak. Komponen gear final drive belakang hampir sama dengan final drive di
axle depan dan tengah.
Sistem Hydraulic terdiri dari sejumlah komponen yang bekerjasama untuk menghasilkan
kerja. Pada Articulated truck, sistem hydraulic digunakan untuk mengangkat dan menurunkan
dump body. Komponen yang bekerjasama untuk melakukan kerja tersebut adalah:
a. Hoist Cylinder
Hoist sistem memiliki cycle time yang cepat dengan waktu untuk naik 12 detik dan turun
7 detik. Sudut dump body maksimal adalah 71° dan muatan dapat turun dengan kondisi
dump body bersih. Double-acting, single stage hoist cylinders dan hydraulic system yang
bertenaga memungkinkan articulated truck menjadi yang terbaik dikelasnya.
b. Steering Cylinder
Steering Cylinder terpasang pada bagian belakang frame depan, terhubung ke oscillating
hitch. Pada saat bekerja, steering cylinder memungkinkan frame depan bergerak ke kiri
dan kekanan sebesar 45° sehingga dapat bermanuver dengan baik pada daerah yang
sempit.
1. Tipe Standard
Dump Body tipe standard menggunakan dua buah hoist cylinder yang berguna
mengangkat dan menurunkan dum body sehingga tidak ada material yang tertinggal saat
machine kembali mengambil muatan.
2. Tipe Ejector
Dump Ejector didesain untuk membuang material sambil berjalan untuk mempercepat
waktu pembuangan dan mengurangi biaya untuk meratakan material. Ejector body
memiliki kemampuan membuang material pada daerah yang ketinggian tempat
pembuangan terbatas dan kondisi permukaan tanah tempat pembuangan lembut.
Articulated truck sangat baik dipergunakan untuk menimbun jalan ataupun lahan/tanah.
TOPIK 7
Wheel Tractor Scraper
a. Cushion Hitch
Cushion Hitch berfungsi menyerap kejutan dari jalan raya, menstabilkan jalannya
machine, memungkinkan machine beroperasi pada kecepatan tinggi dan meminimalkan
goncangan pada bowl saat berjalan di jalan yang tidak rata. Elevating model yang lebih
kecil tidak dilengkapi Cushion hitch. Saat pengisian, cushion hitch harus dalam keadaan
terkunci.
b. Apron
Apron merupakan pintu depan scraper body yang menahan muatan tetap pada bowl.
Apron dinaikkan cukup tinggi untuk memudahkan masuknya material saat pengisian dan
ditutup saat machine berjalan ke tempat pembuangan.
c. Bowl
Bowl merupakan komponen penampung material. Saat pengisian, bowl dapat diturunkan
ke permukaan tanah supaya material dapat bergerak masuk dengan baik dan
mendapatkan sudut pemotongan yang baik.
d. Auger
Auger merupakan perlengkapan yang mengangkat material dari cutting edge menuju
bowl sehingga memungkinkan pengisian sendiri material yang sulit masuk ke bowl.
Auger dioperasikan sebelum bowl diturunkan, material akan dihancurkan oleh gigi auger
setelah dipotong cutting edge,
e. Ejector
Ejector merupakan komponen dengan sayap yang memiliki kemiringan tertentu yang
berfungsi mendorong muatan keluar bowl.
f. Gooseneck
Gooseneck terikat ke hitch mengikatkan scraper bowl ke main frame dan sebagai
tumpuan saat bowl didorong ke tanah.
g. Frame
Frame merupakan komponen yang menyangga berbagai komponen lainnya sehingga
dapat dirangkai satu sama lain serta mendistribusikan beban.
h. Draft arm
Draft arm mengikat scraper bowl ke gooseneck pada mainframe, menarik dan
mendorong scraper bowl dari permukaan tanah dan juga sebagai tumpuan apron.
j. Cabin/Operator Compartment
Cabin merupakan ruang pengontrolan machine oleh operator yang dilengkapi dengan
berbagai perlengkapan seperti steering wheel, tuas kecepatan machine, perlengkapan
monitoring, AC/heater dan lain sebagainya. Cabin melindungi operator dari kejatuhan
material dan debu selama operasi.
h. Elevator
Elevator merupakan mekanisme rantai yang dilengkapi bilah pemuat yang mendorong
material naik menuju bowl sehingga scraper dapat melakukan pengisian dengan
sendirinya.
i. Push Block
Push block merupakan sisi dibagian belakang machine yang tahan terhadap dorongan,
berfungsi sebagai bidang kontak push pull arrangement.
Tenaga penggerak wheel tractor scraper diperoleh dari single atau double engine yang
diteruskan menuju torque converter, transmisi, transfer gear, differential, final drive dan roda.
Pada machine terbaru, engine dan powertrain sudah dikontrol secara elektronik dengan
tingkat kehandalan yang tinggi dan tingkat pengontrolan yang lebih presisi.
a. Engine
Engine merupakan komponen penghasil tenaga sesuai dengan beban yang diterima oleh
machine. Berbagai jenis engine dipasang pada wheel tractor scraper Caterpillar mulai
dari 178 - 608 horse power dengan berbagai teknologi engine yang dipergunakan, mulai
dari mechanical hingga electronic engine.
b. Torque Converter
Tenaga dari engine kemudian diteruskan ke torque converter. Torque converter
merupakan komponen yang berfungsi melipat gandakan torsi sehingga putaran engine
dapat diubah menjadi torsi yang tinggi untuk melakukan kerja.
c. Transmisi
Dari torque converter tenaga diteruskan ke Transmisi. Transmisi merupakan komponen
yang berfungsi mengatur kecepatan, torsi dan arah putaran.
d. Axle
Tenaga dipindahkan dan dikontrol dari transmisi menuju masing-masing roda
menggunakan mekanisme bevel gear, differential, brake dan final drive yang terdapat
dalam suatu komponen yang disebut axle.
e. Brake
Brake merupakan sistem scraper yang berfungsi untuk mengurangi kecepatan dan
menghentikan machine.
f. Final Drive
Final drive merupakan komponen penerus tenaga akhir menuju roda. Final drive
menurunkan kecepatan dan peningkatan torsi.
Ditinjau dari cara pemasukan material ke dalam bowl, wheel tractor scrapper dapat di bagi
menjadi tigamacam, yaitu :
Selain menggunakan metode diatas, dapat juga scraper didorong oleh dozer hingga
muatannya penuh dan pada beberapa aplikasi, dozer dilengkapi dengan ripper guna
memudahkan pengisian. Sebuah dozer dapat mendorong tiga hingga lima scraper
tergantung pada material yang dipotong.
b. Auger Scraper
Auger scraper memiliki produktifitas yang tinggi dibanding open bowl scraper. Dengan
sistem auger, debu yang dihasilkan saat pengisian lebih sedikit dan dapat memuat
barbagai material yang sulit dimuat meskipun material yang lengket sekalipun.
c. Elevated Scraper
Elevating wheel tractor-scrapers sangat baik dipergunakan pada jarak kerja yang dekat,
tahanan roda yang rendah (lower rolling resistance) dan pada material yang gembur.
Elevating scraper merupakan machine yang dapat bekerja sendiri mengisi, membawa,
membuang dan bahkan melakukan pemotongan akhir permukaan.
Saat pengisian, flight atau paddle pada dua roller chain berputar untuk mengangkat
material yang dipotong oleh cutting edge. Sudut potong cutting edge terhadap elevator
dapat disetel untuk menyesuaikan dengan jenis material yang dimuat.
TOPIK 8
Engine Designation
PENGELOMPOKAN ENGINE
Engine adalah suatu alat yang memiliki kemampuan untuk mengubah energi panas yang
dimiliki oleh bahan bakar menjadi energi gerak. Secara umum engine diesel dikelompokkan
berdasarkan:
1. Stroke (jumlah langkah piston yang diperlukan untuk menghasilkan satu kali kerja)
2. Letak cylinder
3. Arah putaran
4. Letak camshaft
5. Besar putaran
6. Cara pemasukkan bahan bakar kedalam cylinder
7. Cara pemasukkan udara kedalam cylinder
Untuk menentukan penomoran cylinder kita harus mengetahui bagian depan, belakang,
samping kanan dan kiri engine terlebuh dahulu.
Letak vibration damper merupakan bagian depan engine, dan posisi ini berlawanan dengan
flywheel yang merupakan bagian belakang engine. Selanjutnya bagian kanan dan kiri dapat
ditentukan.
a. In-Line Type
In-line type digunakan pada engine yang mempunyai jumlah cylinder 4 dan 6 buah (kecuali
3608).
Penomoran dimulai dari cylinder yang berada pada bagian paling depan.
b. Vee Type
Vee type digunakan pada engine yang mempunyai jumlah cylinder 8, 12 dan 16 (kecuali
3608) dengan derajat vee sebagai berikut :
Penomoran dimulai dari cylinder yang berada pada bagian paling depan kemudian penentuan
nomor selanjutnya dihitung bersilang.
REV/CW
STD/CCW
Dengan mengatur posisi beberapa komponen pada engine-engine ini, putaran engine dapat
diubah dari berlawanan arah jarum jam menjadi searah jarum jam.
Contoh:
- 3114, 3116, 3126 dan 3176
- 3204 dan 3208
- 3304 dan 3306
- 3406, 3408, 3412 dan 3416
Contoh :
- 3508, 3512 dan 3516
- 3608, 3612 dan 3616
Berdasarkan RPM
Pengelompokan engine berdasar besar putaran adalah :
a. 350 – 1000 rpm; low speed engine
b. 1000 – 1500 rpm; low medium speed engine
c. 1500 – 2000 rpm; upper medium speed engine
d. 2000 – 3500 rpm; high speed engine
Untuk fungsi dan cara kerja masing-masing komponen dibahas pada modul engine.