OLEH :
PAULUS PAMALLUNAN
NIM: 18071044
DAFTAR GAMBAR............................................................................................III
I. PENDAHULUAN...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................1
C. Tujuan Penelitian....................................................................................1
D. Manfaat Penelitian..................................................................................2
A. Definisi Excavator...................................................................................2
C. System Hydraulic......................................................................................3
2. Vane Pump.............................................................................................7
F. Analisa Fluida..........................................................................................8
G. Fluida Hydraulic....................................................................................11
I
C. Prosedur Penelitian...............................................................................12
D. Pengambilan Data..................................................................................12
1. Performance Test................................................................................12
2. Presseure Test.....................................................................................14
E. Pemeriksaan Visual...............................................................................15
1. Tangka Hydraulic................................................................................15
2. Hose Hydraulic....................................................................................15
3. Control Valve.......................................................................................15
4. Main Pump...........................................................................................15
5. Cylinder Hydraulic..............................................................................15
G. Langkah-langkah Penelitian................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19
II
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Excavator.............................................................................................2
Gambar 2. Prinsip Kerja Main Pump (Fahrurozi, 2019)..................................3
Gambar 3. System Hydrolic (Ardianto, 2019).....................................................4
Gambar 4. Hydraulic Gear Pump (Klikmro, 2020)...............................................6
Gambar 5. Vane Pompa (Klikmro, 2020)............................................................7
Gambar 6. Hydraulic Piston Pump (Klikmro, 2020)..........................................8
Gambar 7. Fluida Ruang Tertutup (Ardianto, 2019).........................................9
Gambar 8. Kesetimbangan (Ardianto, 2019)......................................................9
Gambar 9. Panjang Langkah (Ardianto, 2019)..................................................9
Gambar 10. Silinder (Ardianto, 2019)...............................................................10
Gambar 11. Laju Aliran Silinder (Ardianto, 2019)..........................................10
Gambar 12. Kecepatan Aliran (Ardianto, 2019)...............................................11
Gambar 13. Arm In.............................................................................................13
Gambar 14. Arm Out...........................................................................................13
Gambar 15. Increas Boom Cylinder..................................................................14
Gambar 16. Decline Boom Cylinder..................................................................14
Gambar 17. Diagram Alur Penelitian................................................................18
III
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Excavator merupakan salah satu alat berat yang paling umum digunakan
karena memiliki fleksibilitas yang tinggi. Excavator digunakan untuk
mengangkat dan memindahkan material, menggali, menumpuk, dan banyak
lagi. Dalam dunia alat berat, dalam hal ini unit excavator, proses
pemindahan material dari satu lokasi ke lokasi lain membutuhkan
attachment yang melekat pada unit excavator. Pengoperasian attachment
excavator sangat dipengaruhi oleh besaran tenaga hidrolik. (Aditya Putra
Malau 2019)
Alat berat merupakan faktor penting saat mengerjakan proyek-proyek
besar. Tujuannya untuk membantu tenaga manusia dalam mengolah bahan
bangunan, sehingga lebih mudah untuk mencapai tujuan dalam waktu yang
relatif singkat. Jenis alat berat yang biasa digunakan dalam proyek
konstruksi.(Isbani 2021)
Salah satu sistem yang mendukung kinerja excavator adalah pompa
utama yang membantu mengalirkan oli hidrolik dari tangki oli ke dalam
sistem. Karena pompa utama merupakan komponen penting dari sistem
ekskavator hidrolik, kerusakan pada pompa utama berdampak signifikan
pada kinerja unit. Berdasarkan hal tersebut maka penulis mengambil tugas
akhir yang berjudul “Analisa Kerusakan Main Pump pada Excavator
Kobelco SK-200”
B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah yang akan dibahas dalam penenelian ini adalah
1. Bagaimana menganalisa faktor penyebab dan kerusakan Main Pump
Excavator Kobelco sk200.
2. Bagaimana menghitung Volume Pump, Volume Langkah Pump,
Tekanan Pump, Daya Pump dan Effisiensi Pump pada excavator
Kobelco sk200.
1
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu;
1. Untuk menganalisa faktor penyebab dan kerusakan Main Pump
Excavator Kobelco sk200.
2. Untuk menghitung Volume Pump, Volume Langkah Pump, Tekanan
Pump, Daya Pump dan Effisiensi Pump pada excavator Kobelco sk200.
D. Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah
1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang Main
Pump pada Main Pump unit Excavator Kobelco SK200.
2. Untuk menjadi bahan penelitian penulis tentang Main Pump unit
Excavator Kobelco SK200
Gambar 1. Excavator
2
dan mendistribusikannya ke silinder hidrolik untuk menghasilkan gerakan.
Motor listrik sekarang digunakan untuk menghidupkan dan menyalakan
komponen listrik seperti dinamo, lampu, dan pengukur operator. (A.Akbar
2012)
C. System Hydraulic
1. Pengertian Sistem Hydraulic
Sistem hidraulik adalah suatu tata/ bahan yang berlaku berasaskan
resam dan potensi / kebolehan yang terdapat hadirat komponen cair
( liquid). Berdasarkan kata hidrolik, kata Yunani "hydro" = larutan dan
"aulos" = pipa. Jadi hidraulik bisa diartikan suatu aparat yang bekerjanya
3
berasaskan larutan bagian dalam pipa. Prinsip pekerjaan hidraulik bagian
dalam berbagai seksi mendekati arah-arah dan menentang paham
pekerjaan susunan pneumatik. Bedanya susunan pneumatik
memperuntukkan fluida compressible dan setelah dipakai fluida
compressible tercatat lanjut dibuang keudara secara otomatis.(Ardianto
et al. 2019)
Dalam banyak hal, prinsip kerja hidrolika serupa, dekat dengan
prinsip kerja sistem pneumatik. Perbedaannya adalah sistem pneumatik
menggunakan cairan kompresibel dan secara otomatis dilepaskan ke
udara segera setelah menggunakan cairan kompresibel. Meskipun sistem
hidrolik menggunakan cairan yang tidak dapat dimampatkan. (Slamet
2020)
4
2) Melipat gandakan gaya
Pada sistem hidrolik style yang kecil bisa digunakan buat
menggerakkan beban yang besar dengan metode memperbesar
dimensi diameter silinder.
3) Sederhana
Sistem hidrolik memperkecil bagian- bagian yang bergerak
serta keausan dengan pelumasan sendiri.
4) Hemat
Sebab penyederhanaan serta penghematan tempat yang
dibutuhkan sistem hidrolik, bisa kurangi bayaran pembuatan
sistem.
5) Relative aman
Dibandingkan sistem yang lain, kelebihan beban(over load)
gampang dikontrol dengan memakai relief valve.
b. Kelemahan System Hydraulic
Adapun beberapa kekurangan pada System Hydraulic
1) Gerakan relative lambat.
2) Peka terhadap kebocoran.
3. Komponen System Hydraulic
Secara umum, sistem hidrolik terdiri dari komponen-komponen
utama sebagai berikut: (Fahrurozi 2019)
a. Tangki hidrolik adalah tempat minyak dari sistem disimpan. Ini
juga berfungsi sebagai pendingin oli balik.
b. Pompa hidraulik (hydraulic pumps) yang memompa oli dari
tangki ke dalam sistem, bersama dengan komponen lainnya,
menghasilkan tekanan hidraulik (energi hidraulik). memasukkan.
c. Katup kontrol digunakan untuk mengarahkan oli ke posisi yang
benar.
d. Penggerak yang mengubah energi hidrolik menjadi energi
mekanik (motor travel).
5
e. Relief valve utama digunakan untuk membatasi tekanan
maksimum yang diijinkan dalam sistem hidrolik agar sistem
tidak rusak oleh tekanan berlebih.
juga memerlukan filter untuk menyaring kotoran seperti gram agar
tidak didaur ulang. Dalam sistem hidrolik, terjadi perubahan daya dari
hidrolik ke tenaga mekanik, dan gaya mekanik yang dikendalikan
diperoleh dengan mengatur volume aliran, arah aliran dan volume
tekanan dalam sistem hidrolik sebelum diubah menjadi tenaga mekanik,
arah gerakan, kecepatan gerakan, atau jumlah energi.
D. Hydraulic Main Pump
Pompa hidrolik berperan buat mengganti tenaga mekanik jadi Tenaga
hidrolik dengan mendorong cairan hidrolik ke dalam sistem. Dalam sistem
hidrolik, pompa adalah perangkat yang menciptakan atau menciptakan aliran
fluida dan mendistribusikan energi sesuai kebutuhan. (Rahmadhani 2019)
1. Pompa menghasilkan kevakuman sebagian pada saluran masuk pompa.
Vakum ini membolehkan tekanan atmosphere untuk mendesak fluida
dari tangka (reservoir) ke dalam pompa.
2. Gerakan mekanik pompa menghirup fluida ke dalam rongga
pemompaan, serta membawanya lewat pompa, setelah itu mendesak
serta menekannya ke dalam sistem hidrolik.
E. Jenis Pompa Hydraulic
Pompa hidrolik berperan menarik tenaga dari sumber tenaga serta
mencernanya jadi tenaga hidrolik. Dalam penggunaannya, pompa hidrolik
mempunyai sebagian berbagai tipe. Berikut sebagian tipe pompa hidrolik
yang kerap digunakan dalam suatu sistem hidrolik.
1. Hydraulic Gear Pump
6
Gambar 4. Hydraulic Gear Pump (Klikmro, 2020)
Pompa roda gigi hidrolik ini paling sering digunakan dalam sistem
hidrolik. Tenaga yang dihasilkan oleh hydraulic gear pump ini berasal
dari putaran rotary gear. Cairan kemudian diapit di antara celah roda
gigi dan rumah pompa dan dikirim ke saluran tekanan (outlet). Selain
itu, cairan ini dikirim pada tekanan yang lebih tinggi dan dikirim ke
sistem hidrolik..(Forum Alat Berat 2020)
Dalam gear pump terdapat tiga jenis antara lain:
a. External Gear Pump
Struktur pompa ulir hampir sama dengan pompa roda gigi
internal. Dalam pompa rongga progresif, tingkat kebisingan
paling rendah karena kontak gigi yang terus menerus. Pompa ulir
memiliki perpindahan terbesar di antara jenis pompa roda gigi
lainnya
b. Internal Gear Pump
Pompa roda gigi internal atau pompa roda gigi internal adalah
jenis pompa hidrolik yang menggunakan dua roda gigi dengan
ukuran yang sama untuk memindahkan cairan melalui badan
pompa. Dalam pompa roda gigi internal, ada dua roda gigi yang
saling mengunci dengan ukuran yang sama dengan salah satu
roda gigi berputar pada roda gigi besar.
c. Screw Pump
7
2. Vane Pump
Jenis pompa ini bekerja seperti pompa air pada umumnya. Pompa ini
menggunakan rumah pompa dan memiliki dua saluran masuk dan dua
keluaran yang berlawanan arah. Jenis desain ini dimaksudkan untuk
menjaga keseimbangan tekanan radial dalam cairan hidrolik. Di sini
impellerimpellerimpeller dipasang pada poros split dan karena gaya
sentrifugal pemompaan terjadi. Pada casing iir menciptakan cincin
penyegel antara agian dalam casing dan kipas untuk meminimalkan
keausan akiat kontak logam.(Klikmro 2020)
3. Hydraulic Piston Pump
8
a. Axial Piston Pump
Pompa piston axsial atau pompa piston aksial adalah jenis pompa
hidrolik yang menggunakan beberapa silinder yang berputar di
sekitar poros tengah. Piston dipasang di kaca depan. Swashplate,
juga dikenal sebagai cam atau disc, terpasang dan berosilasi karena
rotasi poros tengah.
b. Radial Piston Pump
Pompa piston radial atau pompa piston radial adalah jenis pompa
hidrolik yang beroperasi secara radial dan simetris di sekitar kutub.
Pompa piston ini secara radial menggerakkan serangkaian piston
dalam silinder di sekitar pusat rotor. Silinder pompa hidrolik piston
radial dibagi menjadi poros, tabung silinder dengan piston dan rotor.
F. Analisa Fluida
Hukum pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan pada
fluida diruang tertutup diteruskan kesemua arah dan sama besar. (Totok
Susanto 2017)
Jika diberikan gaya sebesar F pada A, dalam suatu tabung fluida, maka
akan Perhatikan bahwa tekanan P mendorong ke arah daerah A dari tabung
melawan gaya F, maka didapatkan:
F
P= ..................................................................................................(1)
A
9
Gambar 8. Kesetimbangan (Ardianto, 2019)
F 1 F2
= ............................................................................................(2)
F 2 A2
S1 . A 1=S 2 . A2.....................................................................................(3)
10
Tekanan P 1 yang dihasilkan dari gaya F 1 pada luasan A 1 terhubung
ke piston kecil, daerah A 2 menghasilkan tekanan P 2 lebih tinggi dari
tekanan awal. Jika gaya konstan F 1 = F 2, maka persamaan diperoleh:
P1 . A1 =P2 . A2....................................................................................(4)
Debit adalah volume V yang mengalir dalam pipa terhadap satuan waktu
t. bila volume V adalah luasan A dikalikan dengan panjang langkah S
dibagiwaktu t adalah kecepatan v, maka didapatkan persamaan :
V
Q= .................................................................................................(5)
t
V 1 . A 1=V 2 . A2............................................................................................(6)
G. Fluida Hydraulic
Fluida hidrolik yaitu salah satu komponen yang bernilai dalam
perlengkapan hidrolik. Fluida hidrolik menggambarkan suatu bahan yang
membawakan tenaga dalam perlengkapan hidrolik serta melumasi tiap
peralatan dan selaku media penghilang kalor yang mencuat akibat tekanan
yang ditingkatkan serta meredam getaran ataupun suara. Fluida hidrolik
11
wajib memiliki sifat- sifat selaku berikut: (Ucok Mulyo Sugeng and
Deniyanto 2020)
1. Memiliki kekentalan (viskositas) layak yang tidak berganti dengan
pergantian temperatur.
2. Mempertahankan fluida pada temperatur rendah serta tidak berganti
kurang baik dengan gampang bila dipakai di dasar temperatur.
3. Memiliki inkompresibel yang baik.
4. Memiliki kemahiran anti karat.
5. Tidak mengganggu cat.
6. Memiliki tendensi anti foaming yang baik.
III. Metode Penelitian
A. Waktu dan Tempat Penelitian
12
Pemeriksaaan sebelum pembongkaran cylinder bucket kita harus
mengetahui kerusakan-kerusakan yang terjadi pada cylinder yang
mengharuskan pembongkaran dan perbaikan cylinder bucket.
1. Kerusakan sebelum pengecekan dilakukan (trouble shoting)
a. Tekanan pressure cylinder hydraulic melemah.
b. Terjadi kebocoran didalam cylinder hydraulic.
c. Oli keluar dari celah-celah cylinder hydraulic.
d. Susah untuk mengoprasikan cylinder hydraulic.
2. Hal yang dilakukan sebelum pengecekan
a. Cek pressure pada control valve,pompa .
b. Cek komponen control valve.
c. Pemeriksaan dan pembongkaran cylinder hydraulic.
D. Pengambilan Data
1. Performance Test
a. Operations Speed Bucket
Operating speed test ini dilakukan untuk mengetahui kecepatan
cylinder hidraulik dalam melakukan kerja, dengan cara manaikkan
dan menurunkan cylinder bucket pada keadaan unit tidak ada
pembebanan dan operasikan putaran pada 2000 rpm
b. Operations Speed Arm
Operating speed test ini dilakukan untuk mengetahui kecepatan
cylinder hidraulik dalam melakukan kerja, dengan cara manaikkan
dan menurunkan cylinder Arm pada keadaan unit tidak ada
pembebanan dan operasikan putaran pada 2000 rpm.
13
Gambar 13. Arm In
14
Gambar 15. Increas Boom Cylinder
15
Bagian yang perlu untuk dilakukan pemeriksaan antara lain:
1. Tangka Hydraulic
Pengecekan ini untuk mengetahui isi dari hydraulic reservoir dengan
melihat indikator level oli. Level oli hidraulik perlu diperhatikan karena
silinder boom tidak akan ekerja saat oli hidraulik hais. Periksa selang
hidrolik.
2. Hose Hydraulic
Bagian selang hidrolik yang diperiksa dalam sistem silinder hidrolik
boom adalah sambungan antara selang hidrolik dan selang bodi, melihat
langsung ke penglihatan yang menghubungkan tangki hidrolik dan
silinder boom.hingga ke Boom Cylinder.
3. Control Valve
Pemeriksaan visual control valve dilakukan dengan melihat
sambungan batang control valve yang terletak pada control valve.
4. Main Pump
Pemeriksaan visual pompa hidrolik memperhatikan hubungan antara
badan pompa hidrolik dan selang-selang yang terdapat di dalam pompa
hidrolik.
5. Cylinder Hydraulic
Pemeriksaan Cylinder hydraulic atau juga disebut room cylinder
dekat fragmen bagian dalam, dilakukan penelitian dengan Periksa badan
silinder hidrolik dengan seksama. Untuk fragmen bagian dalam akan
diperiksa setelah langkah disassembly apakah terjadi goresan dekat
fragmen bagian dalam room cylinder.
F. Pembongkaran Cylinder Hydraulic
Beberapa langkah-langkah dalam pembongkaran Hydraulic Cylinder
Bucket, Arm, Boom antara lain :
1. Menyiapkan alat pelindung diri (APD) seperti :
a. Pakaian Kerja ( Safety Cloth)
b. Sepatu pengaman ( Safety Shoes)
c. Topi Pengaman ( Safety Hat )
d. Kacamata Pengaman (Safety Glasses)
16
e. Pengaman Sarung tangan (Safety Gloves)
2. Menyiapkan Hydraulican-peralatan yang diperlukan untuk membongkar
Hydraulic Cylinder.
3. Sebelum pembongkaran dilakukan terlebih dahuu :
a. Melepaskan hose saluran oli masuk dan keluar
b. Melepaskan pasak pin Cylinder Hydraulic.
c. Melepaskan pin Cylinder Hydraulic
d. Memindahkan dan mengangkat Cylinder Hydraulic
e. Mengerluarkan oli dari saluran masuk dan keluar pada hose Cylinder
4. Melepas baut pengikat Piston Rod
5. Sesudah Melepas Pin Slim Rod dari kepala Cylinder
a. Mengeluarkan Piston Rod dari Cylinder Tube dengan menggunakan
palu karet
b. Sebelum membuka Piston Rod terlebih dahulu melepas baut Socket
( ada 6 buah ) dan Washer Piston. Dengan menggunakan alat
pembuka Socket 14mm.
c. Melepas Piston Rod harus dilakukan pembongkaran Cushing Ring
dan kepala Cylinderdari Piston Rod dengan menggunakan alat
Special Tool.
d. Melepas Teflon Rings (2 buah), Wear Ring (2 buah), Seal Ring dan
O-Ring dari Piston.
e. Melepas Retaining Ring, Dust Seal, Seal Ring dan Bushing dari
kepala Cylinder (untuk membuka Bushing menggunakan Special
Tool).
G. Langkah-langkah Penelitian
Agar penelitian ini berjalan lebih terarah dan mendapatkan hasil yang
lebih baik dan benar, maka langkah-langkah yang dilakukan dari awal
hingga akhir adalah:
1. Mencari perhitungan tekanan yang diperlukan didalam silinder untuk
dapat menggerakan torak adalah P1, dan tekanan dapat dihitung dari
gaya torak F1 dengan rumus yang sudah ditentukan.
17
2. Mencari perhitungan kehilangan tekanan pada pipa masuk pompa
(suction line) dan pipa keluar pompa (discharge line) dengan
menggunakan rumus yang sudah ditentukan.
3. Fluida hidrolik merupakan salah satu unsur penting dalam sistem, yang
berperan sebagai media perantara untuk memindahkan tenaga, juga
sebagai pelumas bagi alat atau komponen yang ada dalam sistem
hidrolik. Hal terpenting yang perlu diperhatikan dalam pemilihan fluida
hidrolik 50 adalah “Viscositas”, karena viscositas akan mempengaruhi
kemampuan untuk mengalir dan melumasi bagian-bagian yang
bergesekan. Viscositas fluida hidrolik dinyatakan dengan nilai viscositas.
4. Melakukan penelitian terhadap engine, dimana engine tersebut adalah
komponen utama yang menggerakkan komponen seperti pompa dan
lainnya, dengan cara mengetahui speed operational performance dan
disesuaikan dengan speed standar dari pabrikan,karena sangat
berpengaruh bagi sistem yang lainnya.
5. Melakukan penelitian terhadap pompa, dimana pompa tersebut yang
merubah energi mekanik menjadi energi hidrolik, dengan cara menekan
fluida hidrolik kedalam system. Untuk mengetahui pressure pompa
untuk mengalirkan ke Cylinder Hydraulic.
6. Melakukan penelitian terhadap control valve,dimana kontrol valve
tersebut adalah suatu komponen yang berfungsi untuk mengarahkan
aliran fluida oli hidrolik dari pompa hidrolik keseluruh system yang
membutuhkan komponen-komponen yang terdapat didalam control
valve, yang terdiri dari spool control aliran oli,katup control pembebas
tekanan, katup control penguat tekanan.
7. Melakukan penelitian terhadap silinder hidrolik,yang mana didalam
silinder bucket tersebut terdapat berbagai macam komponen dan
berbagai fungsinya. Pengertian silinder hidrolik itu sendiri adalah suatu
komponen yang mengubah tenaga hidrolik menjadi tenaga menanik
yang menghasilkan gerak lurus berulang atau translasi. Salah satu
aplikasinya.
H. Flow Chart Penelitian
18
Gambar 17. Diagram Alur Penelitian
19
DAFTAR PUSTAKA
A.Akbar. 2012. “Excavator Excavator,” 5–27.
Aditya Putra Malau. 2019. “Analisa Pompa Hidrolik Pada Excavator.”
Ardi, Syahril; Setiawan Rudi. 2010. “Analisa Kebocoran Silinder Hidrolik Pada
Mesin Gravity Casting Di Industry Manufaktur.” Journal Teknik Mesin Poli
Batam II (2): 5–16.
Ardianto, Feri, Program Studi, Teknik Mesin, Fakultas Teknik, and Universitas
Muhammadiyah Surakarta. 2019. “Analisa Kerusakan Sistem Hidraulik Pada
Boom Cylinder Unit Excavator Xgma Xg822El.”
Budiarti, Andina. 2006. “Bab 2 Landasan Teori.” Aplikasi Dan Analisis Literatur
Fasilkom UI, 4–25.
Fahrurozi, I. 2019. “Analisa Kerusakan Main Pump Yang Digunakan Pada Travel
Motor Excavator S500LC-V.” http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/70730.
Forum Alat Berat. 2020. “Jenis Pompa Hidrolik: 8 Jenis Dan Pembahasannya.”
2020. https://www.forumalatberat.com/2020/11/jenis-pompa-hidrolik.html?
m=1.
Hyprowira. 2019. “5 Jenis Pompa Hidrolik.” 2019.
https://hyprowira.com/blog/jenis-pompa-hidrolik.
Isbani. 2021. “ANALISA KERUSAKAN MAIN PUMP PADA SYSTEM
HYDRAULIC EXCAVATOR KOMATSU PC200-7.”
Klikmro. 2020. “Jenis-Jenis Pompa Hidrolik Untuk Keperluan Industri.” 2020.
https://blog.klikmro.com/jenis-jenis-pompa-hidrolik-untuk-keperluan-
industri/.
Rahmadhani, Andi. 2019. “Perancangan Sistem Hidrolik Pada Mesin Kempa
Hidrolik Untuk Pembuatan Produk Jadi Dari Bahan Komposit,” 1–74.
Slamet, Widodo. 2020. “Analisa Defleksi Rod Arm Di System Hydraulic
Excavator Komatsu Pc200-8.”
Totok Susanto. 2017. “ANALISA KERUSAKAN SISTEM HIDROLIK PADA
CYLINDER HYDRAULIC DAN TRAVEL MOTOR PADA RUBBER
CRAWLER CARRIER MOROOKA MST-600VD.”
Ucok Mulyo Sugeng, and Deniyanto. 2020. “Perhitungan Lengan Excavator
Kapasitas 450 Kg Untuk Laboratorium.” TEKNOSAINS : Jurnal Sains,
20
Teknologi Dan Informatika 7 (2): 92–106.
https://doi.org/10.37373/tekno.v7i2.11.
21