Disusun oleh :
FAIZ SAIFANY
NIM : 17/415339/SV/13204
2020
TUJUAN UMUM
Tujuan pada kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) atau Magang adalah sebagai berikut.
a) Pemeliharaan bangunan dan daerah kerja hal ini meliputi tata rumah tangga yang baik,
pemeliharaan bangunan / kantor daerah kerja, penerangan / pencahayaan, ventilasi,
praktek hygiene, dan prosedur penumpukan / penyimpanan.
b) Perlindungan diri dan Pengamanan Mekanika / Elektrikal Meliputi pemasangan system
alarm, pemerikasaan mekanikal, pengawasan bahan berbahaya, pemerikasaan peralatan,
instalasi yang standard dan pemakaian alat pelindung diri (APD).
1. Pelindung kepala
a. Topi keselamatan (safety helmet)
b. Pelindung rambut (hair protection)
c. Pelindung telinga (ear plug)
2. Pelindung muka dan mata
a. Perisai / pelindung muka (mask / face protection)
b. Kaca mata dan goggle (glasses & googles)
c. Topeng las (welding mask)
3. Pelindung pernafasan
a. Alat pernafasan pembawa oksigen atau udara
b. Respirator pensuplai udara (air supplay respirator)
c. Respirator kartrids dan canister
d. Respirator filter dispersoid
e. Masker udara
4. Pelindung tangan, kaki dan telapak kaki
a) Sarung tangan (gloves)
b) Sepatu keselamatan (safety shoes)
c) Pelindung kaki (leg protectioni)
5. Baju pelindung
c) Penyusunan data insiden dan penyelidikan insiden Terdiri dari peraturan untuk pelaporan
insiden, statistika insiden, prosedur penyelidikan insiden dan tindak lanjutnya, serta
rekomendasi mencegah terjadinya kejadia nserupa.
d) Organisasi keselamatan kerja Meliputi tanggung jawab dalam organisasi untuk
keselamatan dan keselamatan kerja, seperti : komite K3, komunikasi K3, prosedur dan
pelatihan, termasuk system Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Job Sheet Praktik
Troubleshooting Power Train
Kondisi abnormal pada unit alat berat dapat disebabkan oleh berbagai macam
kemungkinan kerusakan (fault caouse). Beberapa kerusakan pada unit alat berat dapat
diidentifikasi berdasarkan manual book unit, tak terkecuali kerusakan pada sistem kelistrikannya.
Namun, terdapat beberapa kondisi kerusakan yang memerlukan analisa lebih dalam terlebih
dahulu sebelum mengetahui penyebab kerusakan pada unit. Hal tersebut disebabkan kerusakan
pada unit bukanlah kerusakan mendasar yang penyebab kerusakannya tertera pada Manual Book.
Dalam Kasus ini, unit Hydraullic Excavator Volvo EC 220 E mengalami kondisi abnormal
berupa low power pada komponen Swing device-nya. Kondisi ini sangat jarang terjadi mengingat
swing motor merupakan salah satu komponen utama yang berfungsi sebagai engsel antar
uppercariage dan undercarriage sebuah unit ditambah lagi Swing device berlokasi pada tempat
yang cukup sulit untuk dijangkau oleh mekanik. Maka dari itu pada kasus kali ini, saya
mengambil contoh dari excavator yang sedang dalam proses Overhaul atau pembongkaran.
Proses Overhaul ini mencakup bagian engine, silinder hidrolik, dan komponen utama lainnya.
Analisa-analisa yang dilakukan berujung pada indikasi kerusakan pada bagian swing motor yang
merupakan salah satu komponen sistem penggerak pada unit Excavator tersebut. Proses
identifikasi tersebut berlanjut hingga ke tahap troubleshooting untuk memastikan jenis kerusakan
yang terjadi dan menentukan solusi yang tepat guna mengatasi permasalahan yang ada.
II. Tujuan
Tujuan dari proses troubleshooting sistem penggerak kali ini adalah untuk menentukan
penyebab kerusakan yang terjadi pada unit Excavator Volvo EC 220 E. Selain itu untuk
melakukan pendataan jenis kerusakan, sekaligus langkah penanganannya. Hal tersebut dilakukan
agar jika terjadi kerusakan di kemudian hari, data data kerusakan telah diketahui dan
meningkatkan efisiensi proses corrective maintenance-nya
Swing device pada excavator adalah komponen yang berguna untuk menggerakan
upperstructur unit untuk berputar sebesar 360o. Swing device terbagi menjadi beberapa
komponen antara lain : Swing motor, swing brake, dan swing reducer.
Swing motor merupakan komponen yang merubah pressure dari main pump menjadi
gerakan mekanis, Swing brake berfungsi untuk engaged dan disengage clucth dan disk yang
berfungsi untuk release cylinder block dan lock cylinder block pada swing motor, dan Swing
reducer berfungsi untuk mengurangi putaran dari swing motor namun meningkatkan torsi
sehingga swing device dapat memutar upperstructure dari excavator.
Keterangan :
1) Shaft 11) Planetary Gear No 1 21) Lock Ring 31) Level Gauge
2) Gear Case 12) Thrust Plate No 1 22) Spherical Roller Bearing 32) Thrust Plate No
3) Carrier No 2 13) Shaft No 1 23) Spherical Roller Bearing 33) Retaining Ring 2
4) Sungear No 2 14) Ring Gear 24) Oil Seal 34) Socket Head Bolt
5) Planetary Gear No 2 15) Thrust Plate 25) Spring Pin 35) Cover
6) Thrust Plate No 2 16) - 26) Plug 36) Wire
7) Shaft No 2 17) Lock Pin 27) Plug 37) Retaining Ring
8) Bushing No 2 18) Spacer 28) Pinion 38) Case Cover
9) Carrier No 1 19) Collar 29) Socket Head Bolt 39) Socket Head Bolt#2
10) Sun Gear No 1 20) Plate 30) Pipe
c. Posisi swing motor pada Volvo EC 220 E
Swing gear reduction berfungsi untuk meneruskan dan mereduksi putaran dari motor
hydraulic ke gear swing bearing. Volvo Excavator EC 220 E menggunakan sistem planetary
gear untuk swing gear reduction.
Gambar 4. Swing Gear Reduction Volvo EC 220 E
Hydraulic Motor adalah sebuah actuator mekanik yang mengkonversi aliran dan
tekanan hidrolik menjadi torsi atau tenaga putaran. Hydraulic motor memiliki cara kerja yang
berlawanan dengan pompa dimana Pompa merubah gerak mekanis (Putaran) menjadi gerak
hidrolis sedangkan motor merubah gerak hidrolis menjadi gerak mekanis (Putaran). Hydraulic
motor yang digunakan pada swing device excavator Volvo EC 220 E adalah axial hydraulic
piston motor.
Axial Hydraulic Piston motor tersusun atas beberapa piston yang terpasang sejajar
terhadap sumbu putar. Piston akan terdorong keluar dari cylinder block ketika zat cair
disalurkan melalui sisi inlet yang masuk ke cylinder block, sehingga akan berakibat cylinder
block berputar seiring dengan piston menggerakan drive shaft kemudian oli akan terdorong
keluar melalui sisi outlet. Jumlah torsi yang dihasilkan oleh motor dipengaruhi tekanan dari oli
dan sudut dari swash plate.
3. Melakukan pemeriksaan secara mendetail pada bagian dalam Swing motor seperti Spring,
clutch Ring, Swash plate, dan Set plate . Pemeriksaan ini bertujuan untuk menganalisa letak
kerusakan.
Gambar 7. Beberapa Komponen yang diperiksa
4. Setelah proses pemeriksaan terdapat kerusakan pada bagian stop ring, yang terletak pada
Swing Reducer. Yakni stop ring mengalami keausan (kroak).
5. Setelah proses pemeriksaan keseluruhan selesai, bagian yang mengalami kerusakan (Stop
Ring) perlu dilakukan penggantian dengan komponen baru.
Volvo Construction Equipment. 2008. “Shop Manual”. Jakarta: PT Indotruck Utama Tbk
Volvo Construction Equipment. 2008. “Service Manual”. Jakarta: PT Indotruck Utama Tbk
Volvo Construction Equipment. 2010. “Parts Catalog”. Jakarta: PT Indotruck Utama Tbk
Pramana, A. P., 2018. “Analisa Performansi Swing Machinery Pada Excavator Komatsu PC
200-8”. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta
Annam, A. F., 2019. “Analisa Kerusakan Swing Motor pada Unit Excavator Keihatsu 921-C”. ,
Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta
Sayuti, H. J., 2018. “Analisa Kerusakan Swing Gear Reduction Doosan Excavator DX 300
LCA”. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta