Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN MAINTENANCE

ELECTRICAL
CV INDRA CAHAYA LAKSANA

Disusun oleh :
FAIZ SAIFANY

NIM : 17/415339/SV/13204

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN


SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS
GADJAH MADA

2020
Job Sheet Praktik
Preventive Maintenance Electrical

Nama Mahasiswa : Faiz Saifany


NIM : 17/415339/SV/13204
Tempat Praktik : CV. Cahaya Indra Laksana
Tanggal Praktik : 8 Agustus – 8 Oktober 2020
Nama Pembimbing : F. Yoseph
Tujuan Khusus : Dapat mengetahui Preventive maintenance electrical pada
unit excavator Komatsu PC 128-UU
Alat yang digunakan : 1. Tang
2. High Voltage Power Supply
3. Multimeter
4. Kunci ring 10mm

I. Latar Belakang

Sistem kelistrikan merupakan salah satu dari empat aspek yang merupakan prinsip
keilmuan dasar pada unit alat berat. Melalui proses kerja praktik lah diharapkan penguasaan
aspek aspek tersebut, dalam hal ini penguasaan aspek sistem kelistrikan bisa terpenuhi melalui
kegiatan Preventive Maintenance pada sistem kelistrikan unit alat berat. Proses pemahaman
aspek system kelistrikan melalui kegiatan preventive maintenance kali ini mengambil focus pada
catu daya (baterai) dari unit excavator. Proses pemeriksaan catu daya merupakan hal yang paling
mendasar dari sistem kelistrikan dikarenakan, aliran kelistrikan bermula dari baterai.
Permasalahan ini terjadi dikarenakan baterai telah mengalami kekurangan daya untuk
menghidupkan unit excavator. Sehingga diperlukan pemeriksaan pada baterai uni excavator.

II. Tujuan

Tujuan dari pelaksanaan kerja praktik ini adalah untuk mempelajari beberapa aspek
disiplin ilmu di Program Studi Teknik Pengelolaan & Perawatan Alat Berat, dimana salah
satunya adalah aspek sistem kelistrikan. Proses pemahaman aspek sistem kelistrikan dilakukan
dengan melaksanakan kegiatan pengisian baterai pada salah satu unit excavator PC-128 UU di
CV Cahaya Indra Laksana.

III. Dasar Teori

Catu daya merupakan elemen penting dalam sebuah rangkaian elektronika. Dengan
adanya supply tegangan listrik dari catu daya atau power supply ini, sebuah perangkat
elektronika dapat bekerja. Catu daya atau yang dalam bahasa Inggrisnya adalah power supply
adalah suatu peralatan listrik yang berperan menyediakan energi listrik dan mengolahnya pada
perangkat elektronika. Secara sederhana, peran sebuah catu daya yaitu mengolah sumber listrik
dari stop kontak.

Konstruksi dari baterai atau aki biasanya terdiri dari beberapa bagian, diantaranya yaitu:
elektrolit, plat positif, plat negatif, separator, sel baterai, penghubung sel, pembatas sel, kotak
baterai, tutup baterai dan terminal baterai.

Gambar 1. Komponen pada baterai


Fungsi pada masing masing komponen yaitu :

1. Elektrolit Baterai : Air murni atau hasil proses distilasi yang dicampur
dengan asam sulfat membentuk asam sulfat encer dan dipakai sebagai cairan elektrolit
rumus kimianya : H2 SO 4
2. Kotak baterai : Untuk menampung elektrolit dan elemen baterai
3. Plat Baterai : Untuk mengalirkan arus listrik, terdapar 2 buah plat yaitu
plat postif dan plat negative
4. Separator : Pencegah terjadinya hubungan singkat antara plat positif
dan plat negative
5. Sel Baterai : terdiri dari plat negative dan plat positif dan disusun
secara seri. Jumlah dari sel sel baterai akan menentukan besar tegangan baterai.
6. Penghubung Sel : Menghubungkan plat plat yang ada di dalam baterai
7. Pemisah Sel : Memisahkan tiap tiap sel yang ada di dalam baterai
8. Terminal Baterai : Terdiri dari terminal positif dan negative
9. Tutup Baterai : sebagai penutup lubang pengisian elektrolit baterai.

Untuk skema pengisian baterai dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 2. Skema Pencatu daya

Alur pengisian Catu Daya adalah berawal dari tegangan 220 V mengalir menujur
transformator. Di dalam transformator tegangan listrik diubah menjadi tegangan yang lebih kecil.
Selanjutnya, arus dialirkan menuju diode bridge. Hal ini bertujuan supaya arus AC disearahkan
menjadi arus DC. Supaya penyearahan lebih efektif maka digunakan diode berjenis bridge.
Selanjutnya arus mengalir melalui kapasitor yang berperan untuk menyaring tegangan DC yang
tidak stabil dari diode bridge. Sehingga sinyal arus yang keluar dari kapasitor rata dan stabil.
Kemudian, yang terakhir yaitu IC Regulator yang berperan untuk mengubah tegangan DC
menjadi tegangan yang matang, stabil dan siap di pakai untuk pengisian Catu Daya.

IV. Pelaksanaan dan Analisa


1. Memarkirkan unit di tempat yang rata. Dan mematikan mesin excavator

Gambar 3. Unit Excavator Komatsu PC-128 UU

2. Membuka kap mesin yang berada di sebelah kiri upper carriage (dibelakang kabin)

Gambar 4. Pemeriksaan baterai oleh operator


3. Melakukan pengukuran tegangan menggunakan multimeter pada baterai. Dengan cara
menyentuhkan Test Lead positif dengan kutub positif pada baterai, dan begitu juga untuk
kutub negatif.
Gambar 4. Pengukuran tegangan oleh mekanik

4. Melihat hasil pengukuran, dan membandingkan dengan ukuran standar. Hasil tegangan
didapat bahwa baterai tersebut memilki tegangan yang rendah, yang dimana seharusnya
baterai tersebut memiliki tegangan sebesar 24V

Gambar 5. Multimeter menunjukkan tegangan baterai sebesar 12 V

5. Dikarenakan tegangan baterai tersebut kurang dari tegangan normal,maka perlu


dilakukan pengisian baterai. Dengan cara melepas terlebih dahulu baterai dari unit,
menggunakan Kunci pas 10mm.
6. Selanjutnya lakukan pengisian baterai menggunakan High Voltage Power Supply.
Dengan cara memasang penjepit positif (+) ke dudukan kutub positif (+) yang terdapat
pada bagian atas baterai. Pada umumnya penjepit positif berwarna merah dan penjepit
negative berwarna hitam. Kemudian dilanjutkan dengan memasang penjepit negatif (-) ke
kutub negative dari baterai.

Gambar 6. High Voltage Power Supply

7. Nyalakan alat pengisi baterai dan tunggu proses pengisian selama kurang lebih 1 hari.

Gambar 7. Proses pengisian baterai Excavator.

8. Pasang kembali baterai yang telah diisi ke dalam unit Excavator Komatsu PC-128 UU.
Dan berhati2 ketika pemasangan kutub negatif (-) dan kutub positif (+)
9. Lakukan pemeriksaan ulang tegangan terhadap baterai yang telah dipasang. Lakukan juga
pemeriksaan ketika mesin dihidupkan guna memeriksa apakah Alternator bekerja dengan
baik.

Gambar 8. Tegangan baterai ketika mesin dihidupkan.

Penyebab dari kekurangannya tegangan baterai adalah karena kurangnya pemeriksaan


secara berkala oleh operator. Kemungkinan yang kedua apabila baterai berkurang nilai
tegangannya dapat juga disebabkan oleh Alternator yang tidak normal, sehingga ketika mesin
dihidupkan baterai tidak mengalami pengisian oleh Alternator . Setelah penggantian baterai,
mesin dapat kembali dihidupkan secara normal.

V. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dari kegiatan Preventive Maintenance sistem kelistrikan ini adalah


kekurangan daya pada baterai akibat penggunaan excavator yang cukup lama, dan juga
kurangnya pemeriksaan oleh operator terhadap baterai secara berkala. Hal ini menyebabkan
starter tidak mau menyala dikarenakan tegangan yang dihasilkan oleh baterai rendah. Selain itu,
ada hal lain yang mungkin menyebabkan baterai memiliki tegangan yang rendah yaitu
Alternator. Secara singkat alternator berfungsi sebagai pengisian daya terhadap baterai. Maka
dari itu perlu juga adanya pemeriksaan terhadap Alternator excavator sehingga mencegah
terjadinya daya yang hilang oleh baterai ketika mesin dihidupkan.

Hal yang perlu diperhatikan ketika kegiatan ini berlangsung :

1. Kutub positif (+) dan kutub negatif (-) baterai


2. Pemasangan kabel penghubung kutub dengan starter.
3. Pemeriksaan tegangan menggunakan multimeter. Test Lead positif dan Negatif

Anda mungkin juga menyukai