Anda di halaman 1dari 8

Job Sheet Praktik

Troubleshooting Electrical

Nama Mahasiswa : Faiz Saifany


NIM : 17/415339/SV/13204
Tempat Praktik : CV. Cahaya Indra Laksana
Tanggal Praktik : 8 Agustus – 8 Oktober 2020
Nama Pembimbing : F. Yoseph
Tujuan Khusus : Dapat mengetahui troubleshooting electrical system pada
unit Hydraulic Excavator Kobelco SK-200
Alat yang digunakan : Kunci pas ukuran 16, multimeter , lap bersih.

I. Latar Belakang

Kondisi abnormal pada unit alat berat dapat disebabkan oleh berbagai kemungkinan
penyebab kerusakan ( fault cause). Beberapa kerusakan pada unit alat berat dapat diidentifikasi
dari manual book unit, tak terkecuali kerusakan pada sistem kelistrikannya. Namun, terdapat
beberapa kondisi kerusakan yang memerlukan analisa lebih dalam terlebih dahulu sebelum
mengetahui penyebab kerusakan pada unit. Hal tersebut disebabkan kerusakan pada unit
bukanlah kerusakan mendasar yang penyebab kerusakannya tertera pada manual book

Dalam kasus ini, unit hydraulic excavator Kobelco SK-200 mengalami kondisi abnornal
berupa low power pada salah satu travel device-nya. Kondisi ini sangat jarang terjadi karena
kerusakan hanya terjadi pada salah satu travel device (bagian kanan). Analisa-analisa yang
dilakukan berujung pada indikasi kerusakan pada bagian solenoid yang merupakan salah satu
komponen sistem kelistrikan pada unit excavator . Proses identifikasi tersebut berlanjut hingga
tahap troubleshootinguntuk memastikan jenis kerusakan yang terjadi dan menentukan solusi
yang tepat guna mengatasi permasalahan yang ada.

II. Tujuan

Tujuan dari proses troubleshooting sistem kelistrikan ini adalah untuk menentukan penyebab
kerusakan yang terjadi pada unit excavator Kobelco SK 200. Selain itu untuk melakukan
pendataan jenis kerusakan, sekaligus cara penanganannya. Hal tersebut dilakukan agar jika terjadi
kerusakan di kemudian hari, data-data kerusakan telah diketahui dan meningkatkan efisiensi
proses corrective maintenance-nya.

III. Dasar Teori

Solenoid valve atau yang biasa disebut sebagai katup listrik adalah katup yang secara prinsip
digerakan oleh energi listrik dan mempunyai koil sebagai penggerak utamanya yang berfungsi
untuk menggerakan piston, yang dapat digerakan oleh arus AC maupun DC.
Solenoid mempunyai lubang keluaran (outlet port ), lubang masukan (inlet port ) dan lubang
exhaust . Lubang masukan berfungsi sebagai terminal/tempat udara masuk. Lubang keluaran,
berfungsi sebagai terminal atau tempat udara keluar yang dihubungkan ke beban. Sedangkan
lubang exhaust berfungsi sebagai saluran untuk mengeluarkan udara yang terjebak saat
piston bergerak atau ketika solenoid valve bekerja.

Gambar 1. Solenoid valve pada unit Excavator

Solenoid valve sendiri merupakan katup listrik yang mempunyai koil sebagai penggeraknya,
yang mana ketika koil mendapat supply tegangan maka koil tersebut akan berubah menjadi
medan magnet. Dengan perubahan menjadi magnet, sehingga dapat menggerakan piston pada
bagian dalamnya. Ketika piston berpindah posisi maka pada lubang keluaran A atau B
dari solenoid akan mengalirkan udara yang berasal dari P atau supply. Solenoid valve juga
merupakan salah satu alat atau komponen kontrol yang memiliki fungsi untuk menggerakan
tabung cylinder . Pada umumnya, solenoid valve mempunyai tegangan kerja 100/200 VAC
namun ada juga yang mempunyai tegangan kerja DC.
Prinsip kerja dari solenoid valve yaitu katup listrik yang mempunyai koil sebagai
penggeraknya, di mana ketika koil mendapat supply tegangan maka koil tersebut akan berubah
menjadi medan magnet sehingga menggerakan plunger pada bagian dalamnya.
Ketika plunger berpindah posisi, maka pada lubang keluaran dari solenoid valve akan keluar
udara bertekanan yang berasal dari supply ( service unit ) dan membuat control valve
mengalirkan fluida bertekanan yang merupakan bahan dasar utama dalam menggerakkan
aktuator. Pada umumnya solenoid valve ini mempunyai tegangan kerja 100/200 VAC namun
ada juga yang mempunyai tegangan kerja DC.

Gambar 2. Struktur bagian Solenoid valve

Keterangan Gambar:

1. Valve Body
2. Terminal masukan ( Inlet Port )
3. Terminal keluaran (Outlet Port )
4. Manual Plunger
5. Terminal slot power suplai tegangan
6. Kumparan gulungan (koil)
7. Spring
8. Plunger
9. Lubang jebakan udara (exhaust from outlet port )
10. Lubang Main Inlet
11. Lubang jebakan udara (exhaust from inlet port )
12. Lubang plunger untuk exhaust outlet port
13. Lubang plunger untuk Main Inlet
14. Lubang plunger untuk exhaust inlet port

Berikut deskripsi proses observasi permasalahan hingga penyelesaian masalah troubleshooting


pada electrical system yang terjadi pada solenoid unit Excavator denga spesifikasi unit :

Unit : Kobelco SK-200

Operating reporting : Travel device mengalami low power pada salah satu bagian (travel
kanan)

Penggunaan unit : Proyek Pembangunan bandara NYIA (New Yogyakarta International


Airport)

Gambar 3. Unit Excavator Kobelco SK 200

IV. Pelaksanaan & Analisa


1. Melakukan koordinasi dengan operator terkait keluhan yang disampaikan operator mengenai
travel device yang mengalami low power pada salah satu travel device-nya (travel
device bagian kanan).
2. Melakukan pengecekan terhadap tangki oli hidrolis untuk memastikan tidak ada partikel-
partikel padat ( gram) yang tercampur dengan oli dan bisa mengakibatkan kerusakan pada
beberapa komponen utama, terutama yang terhubung dengan final drive.

Gambar 4. Proses pemeriksaan tangki hidrolik

3. Setelah memastikan bahwa tangki oli hidrolis tidak tercampur dengan partikel partikel padat
( gram), kemudian melakukan pengecekan terhadap komponen solenoid untuk mengetahui
apakah terdapat kerusakan pada solenoid yang terkoneksi pada final drive (pada unit
Kobelco SK200, solenoid yang terkoneksi pada final drive adalah solenoid nomor 3).
Gambar 5. Susunan Solenoid dari Excavator

4. Melakukan pengecekan pada solenoid yang terhubung dengan komponen final drive
( soloenoid nomor 3) dengan cara mengukur tahanan (ohm) pada solenoid sesuai standar
tahanan soleoid yang berada pada kondisi normal (berfungsi dengan baik), yang tertera pada
“Shop Manual Excavator Kobelco SK200” .
a. > 36Ω Solenoid masih berfungsi dengan baik
b. 0 - 36Ω Solenoid mengalami penurunan tahanan (Ω)
c. ∞ Solenoid mengalami kerusakan (error )
5. Melakukan pengukuran tahanan (ohm) pada komponen solenoid nomor 3 menggunakan
multimeter untuk memastikan apakah solenoid dalam keadaan normal atau rusak.
Gambar 6. Proses pengukuran (ohm) solenoid Gambar 7. Multimeter Analog

6. Setelah melakukan pengukuran, ternyata tahanan (ohm) pada solenoid nomor 3 memiliki
nilai “0 Ω”, yang berarti solenoid mengalami kerusakan sehingga travel device tidak
bekerja secara optimal dan mengalami low power.
7. Melakukan pencatatan history kerusakan serta analisa-analisa penyebab kerusakan pada unit
sesuai hasil identifikasi yang didapat, untuk kemudian diambil solusi corrective
maintenance-nya.

Dari hasil proses identifikasi masalah mengenai kasus low power pada travel device yang
terjadi pada unit excavator Kobelco SK200, dapat ditarik kesimpulan bahwa penyebab low
power pada travel device dikarenakan adanya kerusakan pada solenoid yang terkoneksi pada
travel device. Sehingga aliran fluida bertekanan yang mengalir dari control valve ke travel device
tidak maksimal.

Penyelesaian masalah yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada sebagai
berikut:

1. Mempersiapkan komponen solenoid yang sesuai dengan solenoid nomor 3 (koneksi ke


travel device).
2. Melakukan penggantian pada komponen solenoid nomor 3 (koneksi ke travel device) yang
mengalami kerusakan dengan komponen solenoid yang baru.
Gambar 8. Susunan solenoid Kobelco SK 200 Gambar 9. Solenoid Travel Device

3. Setelah melakukan penggantian solenoid , melakukan tes uji running dan menunjukkan
bahwa sudah tidak terjadi low power pada travel device unit excavator Kobelco SK200.

V. Kesimpulan & Saran


• Kesimpulan : Terjadi kerusakan pada solenoid nomor 3 yang mengakibatkan kondisi
abnormal pada travel device.
• Saran : Perlu dilakukan pemeriksaan kondisi dari seluruh solenoid ketika
internal service , agar unit tidak mengalami kondisi abnormal di lapangan

Anda mungkin juga menyukai