STUDENT MATERIALS
Power Shift Solenoid Valve F. Digunakan untuk mengcancel menu yang dipilih atau
kembali ke display awal.
Petunjuk: Modified Benar/Salah. Jika pertanyaannya salah, garis bawahi kata yang salah tersebut
dan ganti dengan pernyataan yang benar
hydraulic system
Contoh: S 1. Adalah engine Session.
_____ 1. Ketika mencurigai masalah power, Pertama-tama tentukan masalahnya dari hydraulic
atau dari engine
_____ 2. Jika implement atau travel digunakan, tekanan implement atau travel diatur oleh
relief valve NFC
_____ 3 Kontrol engine dan pompa, menerima sinyal elektrik dari sensor tekanan pompa sebelah
kiri selama swing digerakkan.
_____ 4. Tekanan system travel dapat dicheck dengan menstall implement.
_____ 5. Jika tekanan powershift yang menuju ke regulator pompa implement naik, pompa destroke.
_____ 6 Variable swing priority valve dikontrol oleh swing priority pressure reducing valve.
_____ 7. Tekanan pilot boom mengontrol tekanan swing priority reducing valve.
_____ 8. Sinyal pilot untuk stick in pada stick 2 dikontrol oleh sinyal pilot boom down yang akan
ke boom priority pressure reducing valve.
_____ 9. System NFC relief valve membuat implement pumps upstroke atau destroke tergantung
dari pergerakkan control valve pilot.
_____ 10. Tekanan maksimum system travel selama travel diatur oleh the travel crossover relief valve.
_____ 12. Oli yang keluar dari port G berasal dari pilot manifold.
_____ 13. Implement pumps upstroke jika sinyal yang diterima solenoid PRV dari module
engine and pump control berkurang.
Student Material
_____ 14. Underspeed System mengatur tekanan NFC menuju implement pumps untuk menjaga
engine dari stall.
_____ 15. Horsepower adjustment pada implement pump regulator mengontrol tekanan pump destroke
_____ 16. Boom 1 and Boom 2 control valves bergerak bersama-sama jika Fungsi Boom Up
diaktifkan
_____ 17. Stick regeneration circuit tidak berfungsi selama operasi stick in
_____ 18. Jika implement pump dalam keadaan standby, tekanan sinyal NFC rendah.
_____ 19. Stick unloading valve bergerak selama operasi stick in oleh tekanan pilot stick in
_____ 20. Aliran pompa implement dikontrol oleh tiga sinyal tekanan yang berbeda yang dikirim
ke regulator pompa.
_____ 21. Pada 320C, salah satu sinyal tekanan yang mengatur aliran pompa adalah tekanan NFC
_____ 22. Boom down regeneration tidak berfungsi selama operasi boom down
_____ 23. Jika kontrol digerakkan secara bersamaan, tekanan system tertinggi datang dari bagian tengah
kanan atau kiri dari implement control valve diatur oleh main relief valve.
3. Berapa tekanan boom head end dan stick rod end line relief valves pada saat diadjust?
_____________________
7. Berapa tekanan swing motor relief valve kiri dan kanan di adjust?
_____________________
11. Berapa tekanan yag dibutuhkan travel and swing parking brakes untuk release?
_____________________
12. Berapa tekanan dari return rod end yang dibutuhkan stick unloading valve untuk shift?
_____________________
Student Material
Slow Return Check Valve G. Terletak dibagian depan daripada swing motor
H. Jika switch ini closed, the EPC mengenergize
Swing Brake Solenoid Valve Hydraulic Actuation Solenoid Valve.
I. Terletak dibagian atas implement pump
Hydraulic Actuation Lever Switch
J. Mencegah boom cylinders dari drift selama membawa
Travel Pressure Switches beban
K. Pada pilot manifold. Menerima sinyal EPC dan mengirim
Negative Flow Control Signals oli pilot system untuk merelease swing brake.
L. Terletak dibawah cab pada Travel Control Valve.
Straight Travel Valve
Memberi sinyal ke EPC jika travel kiri/kanan bekerja
Engine and Pump Control M. Dikontrol oleh Hydraulic Activation Solenoid
pada pilot manifold
Underspeed System N. Terletak dibawah cab pada resolver block
O. Menyediakan tekanan back pressure sebesar 42 PSI
Stick Unloading Valve
pada swing control valve return oil lines.
P. Stelah tekanan return "stick in" mencapai 1510 PSI
valve ini bergerak membuka saluran return yang lain
untuk "Stick In return oil".
Student Copy
Module description
Form No:
RENR 3814,3815,3816,3817,3819,3821,3824,3829,5545,5546,5553,
q References serta SEBU 7342
Hydraulic Schematic
Hydraulic pump
• Swash plate Tipe pompa yang digunakan kembali menggunakan tipe “Swash Plate
Ddesign Design”.
Hanya letaknya saja yang berbeda yaitu pompa kiri dan kanan. Pada
pompa ini juga dipasangi pompa pilot yang mempunyai maksimum
flow 8,4 GPM dengan tipe gear.
• PRVPRV
Solenoid Dan juga terpasang solenoid PRV pada bagian kirinya serta sensor
tekanan delivery pump pada masing-masing pompa nya. Sensor ini
• Delivery pump berguna selain sebagai pembacaan tekanan actual pada monitor juga
pressure dipakai referensi oleh controller dalam mengatur flow dari pompa
Sensor
Seperti tipe sebelumnya line NFC masih terpasang pada masing-
• NFC masing pompa kiri dan kanan, masih berfungsi sama dengan tipe
sebelumnya.
Control valve
Pada control valve ini terbagi dua bagian yaitu kiri dan kanan,
masing-masing control valve mendapat suplay pompa dari masing-
masing posisinya yaitu untuk control valve sebelah kiri mendapat
suplay dari pompa sebelah kiri sedangkan control valve sebelah
kanan mendapat suplay dari pompa kanan.
Pada control valve ini juga terdapat komponen yang tidak terdapat
pada tipe sebelumnya yaitu:
Fungsi dari pilot valve ini adalah mengarahkan aliran dari pompa
pilot ke masing-masing spool pada control valve sesuai dengan
fungsinya.
Performance Monitor
Fungsi utama dari monitor ini adalah untuk memantau status actual
kondisi dari machine dan engine. Selain itu juga monitor dapat
melakukan fungsi lainnya seperti mengkalibrasi, melakukan
diagnostic test serta melakukan pemrograman controller pada saat
memilih tool yang sesuai.
Monitor ini hanya berisi layar LCD dan tombol navigasi untuk semua
keperluan Pemahaman mengenai fungsi tombol ini sangat penting
dalam melakukan fungsi-fungsi dari monitor tersebut diatas.
Pilot Manifold
Jika kecepatan engine berkurang maka tekanan power shift akan naik
dan pompa akan “destroke”. Begitu juga sebaliknya jika kecepatan
engine naik kembali maka tekanan power shift akan turun yang
o Upstroke akibatnya pompa menjadi “upstroke”.
o Destroke Catatan
Destroke = sudut pompa mengecil dan output pompa sedikit / berkurang
Upstroke = sudut pompa membesar sehingga output pompa menjadi
lebih banyak
Train ing Center Dept / 2001 - 11 -
Student Copy
PRVV Solenoid
Oli dari pompa pilot sebelum menuju ke pilot manifold harus melewati
filter dahulu agar kotorannya yang masih ada akan tersaring.
Pada filter tersebut terdapat bypass valve yang akan membypass aliran
oli jika dihidupkan pada suhu terlalu dingin atau filter nya blok.
Hex 320C ini relief valve untuk pilot systemnya terpasang pada housing
filternya sehingga memudahkan untuk penyetelannya
Return line
Setelah oli terpakai oleh system maka oli tersebut akan mengalir ke
tanki hydraulik untuk didinginkan dan disaring oleh filter capsule yang
terdapat pada gambar diatas.
Sedangkan oli yang terdapat pada case drain dari pompa sebelum
menuju ke tangki harus melewati case drain filter yang ada di sebelah
filter capsule agar kotoran yang terjadi karena keausan normal dari
pompa akan tersaring pada filter ini.
Apabile capsule filter ini blok maka tekanan oli yang terjadi akan
bypass ke tangki hydraulik dan tekanan tersebut akan mengaktifkan
switch yang akan melaporakan status nya ke controller dan monitor.
Accumulator
Letak dari accumutaor ini ada tepat dibawah pilot manifold pada
control valve hydraulic.
Solenoid Valves
o Hydraulic activation
o Swing Parking Brake
o Travel Speed Solenoid
PRV Solenoid menerima suplay oli dari pompa pilot, dan solenoid ini
menerima sinyal PWM dari controller untuk mengatur tekanan oli
dari pompa tersebut menjadi tekanan”power shift”.
Sewaktu sinyal PWM dari controller yang menuju solenoid naik gaya
magnet yang terdapat pada coil solenoid menjadi besar yang
akibatnya spool bergerak kebawah, dan membuat aliran oli dari
pompa pilot menjadi lebih banyak dan tekanan power shift yang
menuju regulator pompa juga ikut naik.
Sementara jika kecepatan engine sudah naik lagi yang berarti beban
yang terpakai oleh hydraulik system berkurang, maka controller
mulai mengurangi sinyal PWM yang menuju ke solenoid PRV.
Jika sinyal PWM nya berkurang maka gaya magnet yang terdapat
pada coil solenoid juga berkurang sehingga gaya spring nya mampu
melawan gaya magnet pada coil dan membuat spool bergerak ke atas.
Hydraulic pump
Konstruksi pompa utama hydraulik terdiri dari pompa kiri dan kanan
dilihat dari depan engine untuk posisinya, serta pompa pilot yang
menempel pada pompa kanan.
Masing-masing pompa mempunyai regulator sendiri-sendiri dan
mendapat suplay line NFC dari masing-masing control valve.juga
terdapat line”cross sensing” yang membuat respon pompa menjadi
lebih baik lagi pada saat operasi kombinasi dan operasi dari constant
horse power control.
Kedua pompa tersebut mendapat suplay tekanan power shift dari satu
solenoid PRV, tetapi pengaturan outputnya sendiri-sendiri.
PPump regulator
Regulator untuk pompa kiri dan kanan adalah sama baik dari cara
kerja maupun fisiknya. Pengaturan dari regulator pompa dikontrol
oleh beberapa cara yaitu:
Stand BBy
Pada saat joy stick atau pedal travel dalam keadaan neutral, regulator
pompa dikontrol oleh tekanan NFC yang masuk menekan control
piston.Dan controller memerintahkan solenoid PRV untuk mengirim
tekanan power shift yang rendah yang masuk dan menekan bagian
ujung pada pilot piston.
Cross sensing control akan membagi rata tekanan dari kedua pompa
dan akan bekerja pada shoulder dari pilot piston.
Dalam keadaan neutral aliran oli dari kedua pompa yang melewati
center bypass cukup banyak, yang akibatnya aliran tersebut ketika
dihambat oleh orifice NFC akan membuat tekanan NFC yang ke
pompa menjadi maksimum.Dan mampu melawan gaya spring pada
control piston dan guide sehingga horse power control spool
terdorong kekiri, dan membuka hubungan ruangan dari area yang
besar pada spool servo ke drain .
Maka tekanan delivery dari pompa yang bekerja pada area yang lebih
kecil dari spool servo akan mampu mendorong spool servo ke kanan,
yang akibatnya sudut swash plate akan mengecil karena terhubung
oleh control linkage pada servo.
Dengan kejadian tersebut output pompa akan kecil juga.
Sehingga akan mengurangi panas dari pada aliran yang cukup besar
pada saat neutral dan usia pompa menjadi lebih awet, dan suara dari
lairan oli akan berkurang.
Upstroke
Tekanan rata-rata dari kedua pompa yang ada di line cross sensing
serta tekanan power shift yang berkurang dan bekerja pada shoulder
di pilot piston tidak mampu melawan gaya dari spring yang terdapat
pada ruangan guide dan control piston, sehingga horse power control
spool akan bergerak kekanan.
Pergerakan ini memblok ruangan dari area yang besar pada servo ke
drain sebaliknya menghubungkan ruangan tersebut ke delivery
pompa, yang akibatnya tekanan pompa akan bekerja pada kedua
ujung dari servo. Tetapi karena effective area servo sebelah kanan
lebih besar, maka spool servo akan bergerak ke kiri. Dan membuat
lebih besar, maka spool servo akan bergerak ke kiri. Dan membuat
sudut swash plate pada pompa membesar sehingga aliran output
pompa menjadi besar pula.
Destroke
Pergerakan tadi membuat aliran oli dari pompa bekerja menekan area
yang lebih kecil dari spool servo dan mendorong spool ke kanan
sehingga sudut swash plate dari pompa mengecil lalu output pompa
juga menjadi kecil pula.
Main control valve terdiri dari body sebelah kiri dan kanan dilihat
dari belakang machine untuk penentuan posisinya.
Pada body sebelah kiri terdapat valve: straight travel, left travel,
swing, stick I dan boom II serta mendapat suplay langsung dari
pompa kiri.Juga terdapat valve pendukung antara lain: stick drift
reduction valve, stick regeneration valve, stick unloading valve dan
main relief valve.
Neutral
Ketika joystick dalam keadaan neutral tidak ada tekanan oli pilot
yang menekan spool bucket tersebut sehingga spool tetap pada posisi
tengah-tengah dan memblok aliran pompa ke parallel feeder serta
membuka aliran pompa ke center bypass dan menuju hydraulik tank.
Oli dari parallel feeder mengalir menuju head end yang sebelumnya
menekan load check valve dahulu.Lalu membuat silinder menjadi
extend, dan sisanya oli dari rod end kembali ke tangki hydraulik.
Closed Position
Open position
Jika tekanan system hydraulik sudah sama dan lebih besar dari gaya
pada spring di belakang poppet, maka tekanan tersebut akan
mendorong poppet ke arah kanan dan membuka hubungan antara
ruangan spring ke drain.
Pada saat oli yang ada di ruangan spring mengalir ke drain maka
tekanannya akan turun, sehingga tekanan oli dari system yang ada di
depan orifice akan mendorong unloading spool untuk bergerak
kearah kanan dan membuka hubungan oli system ke drain.
Fungsi line relief valve adalah melindungi silinder dan motor pada
saat control valve dalam keadaan neutral. Yaitu jika silinder atau
motor mendapat gaya yang besar dari luar, maka pada sisi head end
atau rod end dari silinder akan terjadi tekanan yang cukup tinggi
sesaat dan sisi yang berlawanan akan terjadi kevacuuman.
Oleh sebab itu line relief valve ini akan menjaga tekanana kejut yang
tiba-tiba ini. Cara kerjanaya yaitu:
Oli yang menuju head end atau rod end dari control valve akan
masuk menuju ruangan spring melalui orifice didalam inner
spool.Selama tekanan tersebut dibawah nilai settingnya maka
tekanan tersebut tidak mampu untuk mendorong poppet valve ke
kanan dan valve tetap dalam keadaan tertutup.
Jika tekanan diantara silinder dan control valve naik secara tiba-tiba
diatas setting dari valvenya, maka tekanan tersebut membuat poppet
terbuka dan oli pada ruangan spring mengalir ke tangki/drain yang
akibatnya tekanan didalam ruangan spring menjadi turun dan
membuat piston bergerak ke kanan sampai kontak dengan poppet.
Setelah itu tekanan pada sisi kiri piston tersebut akan mampu
mendorong inner spool ke kanan dikarenakan effectice areanya besar,
sehingga membuat olinya mengalir menuju drain dan tekanannya
akan turun. Silider dan motor nya menjadi aman
Oleh sebab itu line relief valve ini sering disebut juga safety valve.
Nilai settingnya tergantung dari tempatnya ada yang lebih tinggi dari
setting main relief valve dan ada yang lebih rendah. Selalulah merefer
ke service manual untuk lebih detailnya.
Jika pada sisi silinder head end atau rod end terjadi kenaikan tekanan
yang tinggi dan cepat, maka sisi sebelahnya rod end atau head end
akan terjadi kevacuuman yang cepat pula. Dikarenakan control valve
dalam keadaan neutral maka suplay oli yang berasal dari tangki
hydraulik akan mengalir melalui valve tersebut.
Pada saat tekanan pada bagian kiri piston lebih rendah dari tekanan
tangki hydraulik, maka tekanan pada spring chamber juga rendah
sehingga tekanan dari tangki akan mampu mendorong bahu/shoulder
dari outer spool ke kanan.
Yang akibatnya oli dapat mengalir dari tangki ke silinder (Make Up)
dan mencegah ke vacuuman.
Karena pergerakan spool nya perlahan-lahan maka oli dari rod end
akan mengalir ke tangki dan oli dari parallel feeder akan sedkit jug
amengalir ke head end.
Dikarenakan tekanan dari head end lebih besar dari pompa maka load
check valve akan kembali tertutup dan tekanann tersebut tidak bisa
menuju pompa.
Load check valve tidak akan terbuka jika tekanan dari pompa lebih
rendah dari kombinasi tekanan workload dan gaya dari spring.
Sehingga boom tidak sempat trurun dahulu sewaktu digerakkan
naik.
Negative FFlowwControl
Jika control valve bucket digerakkan secara perlahan maka oli yang
mengakir melaui center bypass menjadi terhambat dan tekanan NFC
menjadi berkurang, lalu output pompa menjadi naik perlahan.
Karena tekanan yang tinggi itu akan mampu mendorong spring relief
valve ini maka tekanan oli yang berlebihan tadi akan direlease ke
tangki, sehingga tekanan maksimum dari sistim NFC terjaga.
High Speed
Operasi dari Boom raise kecepatan tinggi adalah pada saat output dari
kedua pompa dipakai untuk menggerakkan silinder boom melalui
control valve boom 1 dan boom 2.Untuk operasi low speed hanya
control valve boom 1 saja yang bekerja.
Ketika joystick untuk boom raise digerakkan maka aliran oli pilot
mengalir dari bagian bawah spool boom 1 pada control valve.Dan ada
juga oli pilot yang mengalir ke pressure reducing untuk boom priority
valve, sehingga pada saat opersai “boom raise dan stick in” silinder
boom tetap mendapat priority dari kedua pompa sehingga
kecepatannya menjadi lebih cepat dibandingkan dengan stick.
Oli pilot masuk mengalir dari bagian kiri spool dan menggerakkan
spool boom 1 control valve ke kanan melawan gaya dari spring.
Oli delivery dari pompa kanan pada parallel feeder mengalir melalui
load check valve dan menuju ke head end melalui valve boom drift
reduction.
Oli pilot mengalir melalui saluran sebelah kanan dari spool boom 2-
dan mendorong spool ke kiri melawan gaya dari spring.
Oli delivery dari pompa kiri pada parallel feeder mengalir ke bagian
head end silinder boom yang sebelumnya melewati check valve
dahulu.
Oli delivery dari pompa kiri bersatu dengan oli delivery dari pompa
kanan pada boom drift reduction valve. Dan bersama-sama menuju ke
bagian head end dari silinder boom maka kecepatan silinder boom
menjadi lebih cepat karena disuplay oleh dua pompa.
Boom PPriority
Sebagian oli pilot yang mengalir ke control valve stick2 dari pilot
control valve mengalir juga ke tangki hydraulik.Sehingga tekanan oli
yang menekan control valve stick 2 berkurang dan membuat valve
bergerak kearah neutral.Akibatnya jumlah oli yang mengalir ke
sirkuit hydraulik stick berkurang dan yang mengalir ke head end dari
silinder boom menjadi bertambah.
Boom priority dikontrol oleh posisi dari joystick untuk boom dan
secara otomatis jika pergerakan joy stick boom makin jauh dari posisi
neutral.
Boom regeneration
Boom lower
Oli sisa kembaloinya dari head end akan mengalir melalui boom drift
reduction valve.Dikarenakan ada tekanan dari pompa pilot yang
mendorong valve drift tadi maka passage dibelakang spoolnya
berhubungan dengan drain, dan oli kembali dari head end mampu
mendorong spool ke kanan dan oli tersebut menuju hydraulic tank.
Jika joystick di posisikan RAISE tidak ada oli pilot yang dikirimkan
dari control valve pilot ke boom drift valve, sehingga shuttle valve
tidak bergerak.
Oli dari control valve boom 2 dan boom 1 masuk dari bagian atas
check valve pada boom drift valve.Dikarenakan oli pada ruangan
spring dibelakang check valve terhubung juga ke head end maka
check valve tersebut terdorong oleh kombinasi tekanan dari boom 1
dan 2 selanjutnya oli dari boom ½ tersebut mengalir ke head end dari
silinder boom membuat silinder tersebut menjadi extend.
Ketika joystick digerakkan keposisi lower, ada oli pilot dari control
valve pilot yang dikirmkan ke boom drift reduction valve melalui
bagian atas dari shuttle valve sehingga membuat valve tersebut
bergerak turun sampai menyentuh plug.
Oli yang ada pada ruangan spring di belakang check valve mengalir
menuju manual bleed valve selanjutnya mengalir ke drain line.
Sehingga pada saat oli yang kembali dari head end silinder boom
mampu mendorong check valve ke bawah dan oli tersebut mengalir
menuju tangki hydraulik.
Stick out
Sedangkan untuk aliran dari pompa kanan tidak bisa melewati center
bypass karena terblok oleh spool stick 2 pada saat spool itu bergerak
keatas, sehingga mengalir melalui parallel feeder terus menuju spool
stick 2 dan melewati load check valve yang akhirnya bergabung
dengan aliran dari pompa kiri pada valve stick drift reduction
menuju rod end dari silinder stick. Sehingga pergerakan silinder
untuk retract menjadi lebih cepat.
Stick Iin
Karena control valve stick 1 bergerak turun oleh tekanan oli pilot,
maka oli delivery dari pompa kiri mengalir melewati center by pass,
load check valve, stick 1 menuju ke head end adri silinder stick.
Sedangkan pergerakkan turunnya stick 2 menyebabkan oli delivery
dari pompa kanan melewati center bypass menuju stick 2, dan sisanya
ada yang melewati parallel feeder menuju stick 2 yang seterusnya
bergabung dengan oli delivery dari pompa kiri menuju head end dari
silinder stick.
Oli kembalinya dari rod end mengalir ke valve stick drift reduction
menuju ke tangki sisanya ada yang menuju sirkuit regeneration
menuju head end.
Operasi ini memungkinkan oli kembali dari rod end disuplay kembali
ke head end.
Jika volume dari oli yang akan menuju head end mempunyai tekanan
cukup tinggi, maka tekanan tersebut akan mendorong spool
unloading ke bawah melawan springnya.Dan membuat oli kembali
dari rod end yang melewati valve regeneration utnuk menuju ke head
end akan melewati valve unloading spool menuju ke return line /
tangki sehingga tekanannya terjaga.
Dan sirkuit regeneration tidak bekerja.
Sewaktu tekanan pada head end turun maka tekanan yang menekan
spool unloading juga turun, menyebabkan springnya mendorong
spool keatas dan sirkuit regeneration kembali bekerja.
Jika joystick diposisikan STICK OUT tidak ada tekanan dari oli pilot
yang dikirimkan ke valve stick drift sehingga spool tidak bisa
bergerak.
Oli mengalir dari control valve stick 1 dan 2 menuju valve stick
drift.Jika tekanan oli delivery pompa tersebut makijn meningkat
maka oli tersebut akan mampu mendorong valve kekanan yang
selanjutnya mengalir ke rod end dari silinder stick.
Dan membuat silinder menjadi retract.
Oli kembali dari rod end silinder stick akan masuk dari samping
check valve dari stick drift tersebut, dikarenakan tekanan oli pada
ruangan spring rendah maka valve akan bergerak kekiri dan menuju
ke control valve stick 1 yang selanjutnya akan menuju ke tangki
hydraulik.
Travel System
Output dari pompa kiri dan kanan akan mengalir ke motor travel kiri
dan kanan melalui swivel. Aliran pompa tersebut akan membuat
motor bergerak dan memutar finaldrive untuk menggerakkan
sprocket dan track link.
Ketika travel speed control switch di set pada poisi LOW maka pada
monitor akan tampak karakter kura-kura, jika dipilih untuk posisi
HIGH maka pada display akan tampak karakter kelinci.
Jika switch untuk travel dipilh HIGH sensor pump delivery akan
memonitor tekanan deliverynya yang berhubungan dengan beban,
sewaktu bebannya mulai berat atau tekanan deliverynya naik maka
secara otomatis controller akan merubah menjadi low speed lagi.
Tetapi jika tekanan atau bebannya mulai berkurang maka controller
akan merubah menjadi kecepatan high kembali secara otomatis.
Jika switch travel control di set pada posisi low maka sinyal listrik
dikirim ke controller dan controller tersebut tidak akan meng
energized solenoid travel valve.
Dan oli yang ada pada kontrol piston sebelahnya mengalir menuju
case drain. Posisi maksimum dari swash plate membuat pergerakan
dari motor menjadi lambat tetapi tenaga yang dihasilkannya menjadi
besar
Large Displacement
Jika travel speed control di posisikan HIGH maka ada oli pilot yang
menuju valve displacement change dan membuat valvenya bergerak
kearah kanan melawan gaya spring sampai stop pada housingnya.
Fungsi dari travel parking brake ini adalah untuk menahan motor dari
berputar jika tidak ada oli yang menuju ke motor tersrebut
Tekanan oli yang terdapat disebelah kiri brake piston rendah sehingga
brake spring mampu mendorong piston kekiri dan oli yang ada
disebelah kiri tersebut terdorong keluar kearah case drain, Sehingga
friction plate dan separator plate ENGAGED dan menahan putaran
sisa dari motor.
Orifice yang terdapat pada valve retainer adalah sebagai delay timer
untuk menahan oli yang keluar menuju case drain secara perlahan dan
engaged nya parking brake menjadi lebih halus.
Valve travel brake terdiri dari: counter balance dan crossover relief
untuk maju atau mundur. Fungsi dari valve travel brake adalah :
Counter Balace
Selama travel motor bergerak maju di jalan yang datar oli delivery
dari pompa disuplay menuju rotary motor melalui valve counter
balance.
Oli masuk kebagian dalam cunter balance valve melalui orifice
mendorong check valve ke kiri, sehingga membuat counter balance
valve bergerak kekanan untuk membuka lebih lebar lagi serta
membuka saluran yang menuju parking brake.
Sebelum menuju ke rotary motor oli melewati cross over relief valve
dan akan dijaga tekanan maksimumnya jangan sampai melebihi
settingnya releief valve tersebut.
Oli sisa kembalinya dari motor lewat counter balance valve saluran
sebelahnya menuju ke valve travel dan tangki hydraulik.
Stopping
Oli delivery dari pompa kiri akan mengalir ke straight valve dan
menuju center bypass dan parallel feeder sebelah kiri dan menuju
control valve sebelah kiri.
Selain itu ada juga aliran dari pompa kiri yang menuju check valve
pada straight travel dan bergabung dengan aliaran dari pompa kanan
untuk membantu peregrakan kedua motor.
Swing priority untuk 320 C sama dengan boom prioriy yaitu jika
gerakan joystick makin jauh dari posisi neutral maka secara otomatis
pergerakan swing menjadi lebih cepat karena mendapat prioritas oli
dari pompa kiri.
Dikarenakan oli dari pompa kiri tidak ada yang menuju ke stick 1
control valve.
Dan sebagian lagi ada yang menuju pressure reducing valve dan
mendorong nya ke arah kanan melawan spring.Serta ad yang menuju
ke valve variable swing priority untuk mendorong valve tersebut
keatas, yang akibatnya aliran oli delivery pompa yang menuju ke
control valve stick 1 tidak terhambat dan swing priority tidak aktif.
Maka aliran oli delivery dari pompa kiri yang menuju control valve
stick 1 terhambat oleh orifice yang ada di valve variable swing
priority. Akibatnya oli delivery dari pompa kiri dipakai sebagian
besar oleh sirkuit swing, dan pergerakkan swing menjadi lebih cepat.
Swing Motor
Rotary group = cylinder barrel, piston, shoe, retainer plate dan drive
shaft.
Parking brake = brake spring, brake piston, separator plate dan
friction plate.
Relief valve dan make up valve
Oli delivery dari pompa kiri yang menuju swing motor masuk
melalui port pada head motor tersebut. Selanjutnya oli tersebut
melewati check valve dan menuju piston rotary group untuk
membuat gerakan berputar sesuai dengan posisi masuknya oli
tersebut.
Case drain oli dari motor swing keluar lewat linenya yang terdapat
pada head motor tersebut menuju hydraulic tank
Sejak solenoid tidak energized lagi maka sekitar 6,5 detik parking
brake akan bekerja menstop upper structure
Valve ini terletak dibagian head dari motor swing tersebut. Selama
operasi swing oli delivery dari pompa kiri mengalir melalui port pad
ahead motor menuju rotary group. Jika joystick diposisikan neutral
control valve swing kembali ke posisi neutral pula.Kedua plunger
anti reaction valve bergerak turun oleh gaya dari spring sampai
menyentuh piston.Dan kedua valve seat juga bergerak turun oleh
gaya dari springnya sampai kontak dengan plunger.
Pada valve anti reaction tekanan pada pompa kiri dan gaya dari
spring menkan valve seat ke bawah menghadap plunger, plunger jug
abergerak turun terhadap terhadap pistonnya.
Oli delivery dari pompa kir juga mengalir ke chamber piston dari
kedua valve anti reaction, membuat plunger terdorong keatas
melawan gaya spring. Begitu juga valve seat akan terdorong keatas
melawan gaya spring saat ini fungsi anti reaction valve belum ada.
Pada tekanan yang tinggi oli akan di drain secara perlahan melalui
orifice pada valve seat sehingga tekanan oli tersebut akan secara
perlahan menahan lajunya pergerakan inertia dari upper structure.
Overvieww
• Controller Engine dan pump control memonitor kondisi machine secara terus
menerus.
Controller akan mengatur kecepatan engine dan aliran dari pompa
hydraulic sesuai dengan pilihan kondisi machine yang dilakukan oleh
• CAT Data operator.
Link
Engine dan pump controller berkomunikasi dengan monitor melalui
CAT data link. Monitor panel akan memberikan informasi ke
operator atau technician tentang: kondisi system machine, informasi
diagnostik, informasi setting serta berfungsi agar operator bisa
memilih fungi-fungsi dari powe rmode, travel speed dll.
Overvieww
Pump Regulation
Fitur anti stall adalah berguna untuk mencegah engine dari keadaan
• Anti Stall stall.
Anti stall ini akan bekerja apabila kecepatan engine turun dengan
sangat drastis hingga mencapai nilai “set point”(target speed), dan
tidak sesuai dengan setting program dari factory untuk masing-
masing kecepatan pada dial speed.Nilai target speed ini biasanya
lebih rendah 250 rpm dari kecepatan High Idle.
AEC akan menurunkan kecepatan engine pada saat tidak ada beban
selama 3 detik.
Tingkat penurunan AEC ini terbagi dua tingkat yaitu ;
Pada saat AEC “off” engine akan turun sekitar 100 rpm dari setting
engine speed dial pada saat tidak ada beban dan pada saat AEC “on”
engine akan turun sampai 1300 rpm pada saat tidak ada beban.
AEC ini akan bekerja pada posisi dial diatas 5 dan posisi back up
swith “auto”.
Oe Touchhlow Idle
Jika one touch low idle switch ditekan dan machine dalam keadaan
tidak terbebani kecepatan engine akan turun dibawah setting kedua (
1300 Rpm) atau sekitar 1020 Rpm
Back up system
Jika system ini “on”(MAN), maka solenoid swing brake akan release
terus dan tekanan power shift akan konstant juga governor actuator
tidak bisa di drive oleh dial switch.
Untuk 320 C ini controller dilengkapi oleh CAT data link yang
berguna untuk berkomunikasi antar module ECM dan monitor serta
untuk service tool (ET).
Pressure switchh
Jika tidak ada kebutuhan hydraulik (neutral) maka switch ini dalam
keadaan “open”.Dan AEC system akan bekerja atas dasar status
switch ini.
Pada saat engine running normal , maka switch ini close sehingga
controller akan mengetahui tekanan olin engine nya normal.
Switch ini termasuk switch dengan posisi normally open pada saat
tidak terpasang di engine.
Hydraulic oil dan engine oil level switch ini memonitor level dari oli
hydraulik dan engine setelah konci kontak di posisikan “on” selama 2
detik atau lebih.
Switch ini akan close jika attachment pedal dioperasikan, switch ini
berfungsi agar kontrol mengatur flow pompa dan kecepatan engine
pada saat attachment tool dipakai.
Feedback sensor
Sama dengan sender level tadi maka sender temperature ini merubah
nilai tahanannya pada saat temperaturenya juga mengalami perubahan.
Controller akan menghitung perbedaan nilai tegangan yang diakibatkan
dari perubahan tahanan yang diberikan oleh sender ini.Dan
menginformasikan ke monitor tentang temperature yang sedang terjadi
di engine coolant atau oli hydraulik.
Sender ini sering disebut juga resistive sender dan menggunakan sistim
NTC atau negative temperature coeficient.Dengan kata lain tahanan
akan berubah berbanding terbalik dengan perubahan nilai temperature.
Performance monitor
Kita siap untuk melakukan setting dan lain pekerjaan yang berkaitan
dengan testing adjusting pada excavator jika kita memasukan
password seperti gambar diatas.
Setelah itu tekan tombol arah kiri atau kanan untuk melihat
problemnya.
Setelah kita menekan tombol arah kiri dan kanan , maka akan timbul
display seperti di atas.Maksud dari gambar diatas adalah ada 2
problem yang sedang aktif dan kita baru membuka satu yaitu :
Jadi maksud nya sensor pump delivery yang kedua dari controller
tegangan sinyalnya dibawah normal.
Dari gambar diatas kita ketahui ada 5 problem event, untuk masuk
melihat problemnya tekan tombol “up” and “down” lalu tekan “Ok”
maka akan tampil satu persatu problem event tersebut dengan kode-
kode:
Jika tampilan pada monitor sudah seperti diatas maka kita bisa
memilih tingkat peng kalibrasian yaitu ada dua:
Low = 72 psi
High = 362 psi
Electronic Technician
Status group
Seperti program ET yang sudah kita kenal lebih jauh maka status
screen ini berguna untuk menampilkan status dari pilihan parameter
yang ada yang sudah default dari program Etnya.Tetapi kita bisa
memilih parameter sendiri yang sesuai dengan pengetesan kita.
Dari gambar diatas kita sudah memilih group status nomor satu
maka jika kita klik ok dan engine dalam keadaan running maka
tampilannya akan berubah menjadi seperti gambar berikut.
Dari gambar diatas diketahui bahwa engine nya belum distart throttle
switchnya pada posisi satu serta level oli engine nya
mencukupi.ketinggian dari cairan pendinginnya juga dalam keadaan
baik tetapi informasi mengenai fuel level tidak tersedia dikarenakan
sensornya tidak mendukung ET.
Jika telah selesai maka kita bisa memilih menu yang lain.
Gambar diatas adalah jika kita sudah menekan “next” maka kalibrasi
akan berlangsung dengan cepat.
Ikuti informais setup kalibrasi yang diberikan oleh ET jika kita sudah
masuk ke menu service/calibration/PRV calibration.Dan lakuakan
apa-apa yang diperintahkan oleh setup tersebut.
Lalu tekan “next” sambil memonitor tekanan power shift untuk step I
dan step II yaitu 44 psi dan 515 psi.
Jika pada monitor kita bisa melakukan engine speed sweep test, maka
pada ET langkah itu disebut dengan engine speed test.
Jika pada engine speed test kita dapat mengetahui baik tidaknya
governor actuator, magnetic pickup dan controller. Maka pada
power shift pressure test kita dapat menentukan baik tidaknya PRV
solenoid, magnetic pickup dan controller.
MODULE OBJECTIVES
RESET FLTR/OIL HR
- FUEL FLTR - AUX TOOL #4
- SWG DRIVE OIL - AUX TOOL #5
- PILOT FLTR
- CASE DRAIN FLTR PROPERTIES
- HYD RTRN FLTR - SECURITY OPTION
- FINAL DRIVE OIL - ALERT OPTION
- HYD OIL - TOOL IND OPTION
- COOLANT
- ENG OIL
- ENG OIL FLTR
CHANGE PASSWORD
- USER PASSWORD
- DEALER PASSWORD
- NFC2 cal
137- Student Material
status mode
Parameter
ID Status Display
1 Sinyal Governor actuator Unit ( % )
feedback
2 Tekanan delivery pompa Unit ( kPa )
kanan
3 Tekanan delivery pompa Unit ( kPa )
kiri
4 Tekanan boom hold Unit ( kPa )
5 Status switch back up BACK UP / CONTROL
7 Level fuel Unit ( mm )
8 Temperature coolant Unit ( 0C )
9 Temperature oli hydraulik Unit ( 0C )
10 Teganagan power suplay Unit ( V )
11 Engine speed Unit ( rpm )
12 Status alternator CHARGE / NO CHARGE
13 Kondisi tegangan power ON / OFF
suplay
14 Kecepatan yang d Unit ( rpm )
inginkan
15 Status pilihan mode AEC Step I : OFF
Step II : ON
16 Status pilihan travel Kecepatan I : SLOW
mode Kecepatan II : FAST
17 Status travel alarm CANCEL / ALARM
cancel
19 Status mode travel Kecepatan I : SLOW
Kecepatan II : FAST
20 Status action alarm ON / OFF
21 Status alarm travel ON / OFF
22 Status control straight trv ON / OFF
142- Student Material
Configuration Mode
Configuration Item
ID Display content Description / change
method
1 Informasi model Nama dan tipe model
unit
2 Tipe engine / pump Tipe engine / governor /
pump
5 Nomor aplikasi drawing Nomor drawing ( bisa
diganti )
6 Tipe kontak dari switch Reverse logic :
143- Student Material
Module Identifier
Number of Module Module
69 Engine and Pump Controller
6A Tool Controller
1E Monitoring System
Component Identifier
CID Number Name of Component
96 Fuel Level Sensor
110 Engine Coolant Temperature Sensor
167 Alternator
168 Voltage of Power Supply
190 Speed Sensor
248 Cat Data Link
374 Swing Brake Solenoid
376 Travel Alarm
581 Proportional reducing Valve
586 Engine Speed Dial
587 Feed Back Sensor for Governor
Actuator
598 Travel Speed solenoid
600 Hydraulic Oil Temperature Sensor
1161 Pump Delivery Pressure Sensor ( 1 )
1162 Pump Delivery Pressure Sensor ( 2 )
1525 Straight Travel Solenoid
2002 Action Alarm
148- Student Material
System Event
Event Identifier
Event Description
17 Coolant overheat
43 Abnormal Battery Charge ( low )
50 Abnormal Battery Charge ( high )
59 Insufficient level of coolant
95 Fuel filter is clogging
100 Engine oil pressure decreasing
149- Student Material
Lab B Worksheet
Governor Actuator Sweep - Test
Catatan:Untuk mendapatkan informasi yang lengkap mengenai Governor actuator sweep test
refer ke module "320C Excavator Engine and Pump Control, System Operation, Testing and Adjusting"
(Form RENR3814).
Comments:
- 151- Student Materials
Lab C Worksheet
Governor Actuator - Calibrate
Catatan: Untuk mendapatkan prosedur yang lengkap mengenai kalibrasi Governor Actuator
refer module "320C Excavator Engine and Pump Control, System Operation, Testing and Adjusting"
(Form RENR3814).
Comments:
- 152- Student Materials
Lab D Worksheet
Power Shift Proportional Reducing Valve - Test
Catatan: Untuk mendapatkan prosedure yang lengkap mengenai sweep test PRV refer ke module
"320C Excavator Engine and Pump Control, System Operation, Testing and Adjusting"
(Form RENR3814).
Comments:
- 153- Student Materials
1/01
Lab E Worksheet
Power Shift Proportional Reducing Valve - Calibrate
Catatan: Untuk mendapatkan prosedure yang lengkap mengenai kalibrasi PRV refer ke manual
module "320C Excavator Engine and Pump Control, System Operation, Testing and Adjusting"
(Form RENR3814).
Comments:
-154- Laboratory Exercises
Lab Worksheet
Test and Adjust Implement/Travel Pump Constant Horsepower Control
Machine Model____________________________ Date__________________________________
Lab Worksheet
Test and Adjust Implement/Travel Pump
320C IMPLEMENT/TRAVEL PUMP P-Q CURVE
200
150
FLOW (L/min)
100
50
5 10 15 20 25 30
PRESSURE (kPa x 1000)
Lab Worksheet
Lab Worksheet
CATATAN: Test tekanan line relief valve dengan engine speed dial pada posisi 2.
Temperature oli Hydraulic 55° ± 5°C (131° ± 9° F°).
- 158- Laboratory Exercises
Lab Worksheet
CATATAN: Test tekanan signal relief valve dengan engine speed dial pada posisi10.
Temperature oli Hydraulic 55° ± 5°C (131° ± 9° F°).
- 159- Laboratory Exercises
Lab Worksheet
CATATAN: Test masing-masing travel crossover relief valve pressure dengan engine
speed dial di posisi 10. Temperature oli Hydraulic 55° ± 5°C (131° ± 9° F°).
- 159- Laboratory Exercises
Lab Worksheet
CATATAN: Test aliran case drain travel motor pada tiga posisi motor yang berbeda
dan ambil nilai rata-rata. Aliran berdasarkan posisi dial 10,Signal Travel relief valve
di set pada 35000 ± 490 kPa (5100 ± 72 psi) danTravel Crossover relief valve di set
pada 39200 ± 5700 kPa (5685 ± 825 psi). Temperature oli Hydraulic pada temperature
55° ± 5°C (131° ± 9° F°).
Lab Worksheet
Lab Worksheet
La Worksheet
____ 2-8T8902 Tee (3/8 in. ORFS w/9/16 in. SAE thd. tap)
____ 2-6V8397 O-ring Seal
____ 2-6V3965 Nipple, Valved (w/9/16 in. SAE ext. thd.)
____ 2-3J1907 O-ring Seal
____ 2-6V3079 Hose (14 ft. long w/1/8 in. NPTF ext. thd.)
____ 4-6V4143 Coupler, Valved (w/1/8 in. NPTF int. thd.)
____ 2-6V4142 Nipple, Open (w/1/8 in. NPTF int. thd.)
____ 1-8C7575 Union (1/8 in. NPTF ext. thd.)
____ 2-8T0856 Gauge [6000 kPa (870 psi)]
____ 2-6V3989 Nipple, Open (w/1/4 in. NPTF int. thd.)
Lab L Worksheet
____ 2-6V3079 Hose (14 ft. long w/1/8 in. NPTF ext. thd.)
____ 4-6V4143 Coupler, Valved (w/1/8 in. NPTF int. thd.)
____ 1-8T0855 Gauge [6000 kPa (870 psi)]
____ 1-6V3989 Nipple, Open (w/1/4 in. NPTF int. thd.)
.
PROSEDUR PENYETELAN BOOM DAN SWING PRIORITY VALVE
A2 A1
STICK IN BOOM UP SWING PILOT
PILOT PILOT PILOT SYSTEM
PRESSURE PRESSURE PRESSURE PRESSURE
B2 B1 B2 B1
P2 P1
426
284
142
DRAIN
0
0 142 284 426 568 PRESSURE REDUCING VALVES
CROSS-SECTION
TEKANAN PILOT B1 ATAU B2 (PSI)
1. Pasang pressure gauge pada line P1, A1 dan B1( 800 psi)
2. Lepas hubungan solenoid parking brake swing.
3. Start engine dan naikkan temperature oli hydraulic sampai 50°C (122°F).
4. Letakkan posisi dial engine speed dial pada position "10".
5. Gerakkan swing control sampai tekanan pada gauge di B1 terbaca 285 psi.
6. Catat pembacaan gauge pada A1 dan B1.
7. Jumlahkan tekanan A1 dan B1. Total jumlah tekanan seharusnya 570 ± 70 psi.