Anda di halaman 1dari 3

SOAL DAN JAWABAN UAS

PEMBONGKARAN DAN PERBAIKAN MOTOR

Nama : Supriyadi
NPM : 3219120061
Kelas : PSKK3
Dosen : Buyung Iman Taka, M.Pd

Soal dan Jawaban:


1. Sebutkan pertimbangan apa saja sebelum melaksanakan OH mesin?
Overhoule bertujuan untuk membersihkan bagian ruang bakar dari sisa-sisa
karbon, mengatur ulang dudukan katup atau klep, melakukan pemeriksaan komponen di
dalam mesin, dan mengembalikan performa mesin Jadi, keunggulan overhaul mesin
adalah untuk mengembalikan performa mobil seperti sebelum mengalami kerusakan.
Ada beberapa pertimbangan jika mesin perlu melakukan overhaul, diantaranya
adalah sebagai berikut :
a. Suhu mesin meningkat.
b. Keluar asap tebal dari knalpot.
c. Air radiator berkurang.
d. Air radiator tercampur oli/minyak.
e. Terdapat oli/karbon di busi.
f. Terdapat bunyi kasar/ aneh di dalam mesin.

2. Jelaskan langkah-langkah pengukuran diameter silinder!


a. Ukur diameter silinder dengan jangka sorong.
Hasil pengukuran dengan jangka sorong ini nantinya digunakan untuk
menentukan pemilihan replecement rod dan washer pada alat Cylinder Bore Gauge.
Cara menentukan replecement rod dan washer yang digunakan dapat dilakukan dengan
melihat hasil pengukuran dengan jangka sorong yaitu dengan melihat hasil pengukuran
di belakang koma, apakah lebih besar atau lebih kecil dari 0,5 mm
b. Set “0” Cylinder Bore Gauge.
Cara melakukan set “0” pada alat ukur Cylinder Bore Gauge dapat dilakukan
dengan beberapa cara. Misal hasil pengukuran dengan jangka sorong yang digunakan
adalah 72,30 mm.
Setting micrometer luar  sesuai dengan ukuran yang didapatkan dengan jangka
sorong yaitu pada ukuran 72,30mm. Letakkan replecement rod dan measuring point
alat ukur Cylinder Bore Gauge ke dalam micrometer luar kemudian set “0”
(menempatkan jarum pointer ke ukuran ‘”0”) alat ukur Cylinder Bore Gauge nya.
c. Memasukkan Cylinder Bore Gauge pada silinder
Masukkan alat ukur Cylinder Bore Gauge secara diagonal ke dalam lubang
silinder. Gerak-gerakkan atau goyang-goyangkan Cylinder Bore Gauge sampai
didapatkan penyimpangan jarum pointer bergerak ke kanan paling jauh.
Perhatikan jarum pointer pada alat ukur Cylinder Bore Gauge apakah apakah
jarum pointer mengarah sebelum angka “0” atau mengarah sesudah angka “0”. Bila
jarum pointer mengarah sebelum angka “0” maka hasilnya ditambah dan apabila jarum
pointer mengarah sesudah angka “0” maka hasilnya dikurang.
Hasil setting micrometer luar adalah 72 mm. Bila jarum mengarah sebelum
angka “0” sebesar 0,3 mm maka hasilnya ditambah sehingga ukurannya adalah 72 +
0,3 = 72,3 mm. Sedangkan bila jarum mengarah sesudah angka “0” misal sebesar 0,1
mm maka hasilnya dikurangi sehingga ukurannya adalah 72 – 0,1 = 71,9 mm.

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan :


a. Oversize pada intinya adalah ubahan yang dilakukan pada sektor silinder, yakni dengan
mengganti piston standar dengan piston baru yang memiliki ukuran diameter lebih besar
(oversize). Pada umumnya, ukuran oversize adalah 25, 50, 75, dan 100.
b. Undersize berdasarkan arti kata dapat diartikan sebagai memperkecil ukuran. Pada bidang
otomotif khususnya roda empat, istilah undersize digunakan untuk memperkecil ukuran
pada diameter poros engkol
c. SAE adalah singkatan dari Society Of Automotive Engineers, standarisasi ini berasal dari
badan yang mengeluarkan sertifikasi tingkat kekentalan oli, atau yang biasa disebut dengan
Viscosity Grade. SAE menunjukan pada kekentalan oli tersebut.
d. API merupakan singkatan dari America Petroleum Institute, badan yang mengeluarkan
sertifikasi oli. Pada API terdapat dua sertifikasi, yakni Kode Spark (S) untuk mesin bensin
dan Kode C (Combustion) untuk mesin diesel.
e. GL (Gear Lubricants) adalah pelumas yang di gunakan untuk melumasi roda gigi. Pada
kendaraan Toyota transmisi manual menggunakan GL 4 dan untuk differential
menggunakan GL 5.

4. Pemeriksaan yang dilakukan pada crankshaft


a. Pemeriksaan runout crankshaft
1) Letakkan atau pasang dial gauge di tengah – tengah crankshaft yaitu bagian dari crank
journal yang paling tengah.
2) Putar crankshaft perlahan – lahan hingga 1 putaran 360 derajat. Sambil membaca hasil
pengukuran pada dial gauge.
b. Pemeriksaan crank pin
1) Ukur diameter crankpin menggunakan micrometer.
2) Catat hasil pengukuran untuk semua crank pin. Bila mesin 4 silinder artinya ada 4
crank pin.
3) Bandingkan hasil pengukuran dengan batas servis untuk masing kendaraan  berbeda
batas servisnya
c. Pemeriksaan end play poros engkol
1) Dengan menggunakan alat ukur dial indikator, ukur celah samping poros engkol
sambil mengungkit poros engkol maju dan mundur dengan menggunakan obeng
2) Bandingkan hasil pengukuran celah samping dengan nilai spesifikasi kendaraan
tersebut
3) Apabila celah samping poros engkol melebihi celah maksimum maka gantilah thrust
washer satu pasang.
d. Pemeriksaan celah oli
1) Kendorkan dan lepaskan 10 baut main bearing cap secara merata dan dengan bertahap,
serta dengan urutan.
2) Dengan memanfaatkan baut main bearing, ungkit main bearing cap maju dan mundur
kemudian lepas main bearing cap, bearing bawah dan thrust washer (hanya pada main
bearing no 3).
3) Angkat poros engkol dari blok silinder dan biarkan bearing atas dan thrust washer atas
(pada main bearing no 3) tetap menempel pada blok silinder.
4) Bersihkan crank journal dan bearing dari kemungkinan adanya kotoran dan lapisan oli
serta periksa crank journal dan bearing dari kemungkinan tergores atau tidak.
5) Tempatkan poros engkol pada blok silinder kembali.
6) Letakkan plastic gauge pada masing-masing crank journal.
e. Pemeriksaan crank journal
1) Siapkan micrometer dan kalibrasi
2) Ukur diameter journal dengan micrometer pada setiap crank journal

Anda mungkin juga menyukai