Anda di halaman 1dari 18

PROSES MANUFAKTUR

AC MOBIL

Disusun Oleh :
Bagus Septian
202144500293

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya yang kepada kami, sehingga kami dapat

menyusun dan menyelesaikan makalah ini tepat waktu.

Makalah dengan tema “AC Mobil” ini disusun untuk memenuhi tugas

pamungkas dari matakuliah Proses Manufaktur pada Program Studi Teknik

Industri, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Indraprasta PGRI

Jakarta. Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik bentuk,

isi, maupun penyajiannya. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran dari

berbagai pihak sehingga saya dapat lebih baik lagi dalam membuat makalah.

Saya menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada semua

pihak yang tulus dan ikhlas telah memberikan bantuan dari berbagai bentuk baik

secara langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan makalah ini.

Jakarta, 13 Juli 2023

Penyusun
BAB I
DESIGN
A. Pendahuluan
Pada semua jenis kendaraan bermotor pasti memiliki sistem yang

digunakan untuk menjadikan kendaraan agar lebih aman dan nyaman. Salah

satu sistem kenyamanan yang diberikan pada suatu kendaraan adalah

terdapatnya suatu sistem pengkondisian udara atau AC (air conditioner)

yang dapat diatur sesuai tingkat kenyamanan oleh si pengguna. Penggunaan

AC (air conditioner) ini semakin dibutuhkan bagi penumpang kendaraan,

dimana ketika udara yang semakin panas dan polusi yang semakin parah

dari tiap tahunnya. Prisnsip kerja AC (air conditioner) adalah dengan

melakukan proses penyerapan dan pelepasan panas dengan menggunakan

suatu zat yang mudah menyerap, yaitu refrigerant. Refrigerant sendiri

kondisinya dapat berubah-ubah yang disesuaikan oleh temperatur atau suhu

dan tekanan yang diberikan pada refrigerant. (Teknik et al. n.d.)

Air conditioner adalah suatu alat yang digunakan untuk mengatur

atau mengkondisikan kualitas udara yang meliputi sirkulasi udara,

kelembaban udara, kebersihan udara dan memurnikan udara. Sebenarnya

sistem pendingin AC sendiri tidak hanya terdiri dari sitem pendinginan

(cooler), tetapi juga terdapat sistem pemanas ruangan (heater). Akan tetapi,

di Indonesia hanya memiliki dua musim maka pabrikan otomotif umumnya

hanya memasang sistem pendingin saja. Prinsip kerja sistem pendingin air

conditioner yaitu memanfaatkan teori dasar pendinginan, menyerap panas

dan penguapan. Salah satu contoh dari teori ini adalah pemakaian alkohol
pada tubuh. Alkohol yang dioleskan pada tubuh akan terasa dingin karena

alkohol menyerap panas dan menguap. Namun, masalahnya cairan yang

dipakai untuk proses perubahan tersebut bisa habis. Karena itu, pada

teknologi AC ditambahkan mekanisme kerja yang mampu mengubah gas

menjadi cairan. Selanjutnya cairan tersebut kembali menguap dan berubah

menjadi gas. Siklus kerja AC merupakan satu siklus yang terus berproses

tanpa henti selama dihidupkan. Komponen utama pada sistem pendingin ac

mobil terdiri dari kompresor, kondensor, receiver dryer, katup ekspansi,

evaporator (Teknik et al. n.d.)

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas

pamungkas mata kuliah Proses Manufaktur, Program Studi Teknik Industri;

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer; Universitas Indraprasta PGRI Jakarta

B. Desain

Dengan dibuatkan satu unit rangkaian besi sebagai rangkanya,

dan satu unit komponen-komponen sistem pendingin AC maka dapat

dirangkaikan menjadi satu trainer alat media pembelajaran sistem pendingin

ac (air conditioner),berikut proses perancangan trainer:

1. Mendesain rangka dan panel papan kelistrikan pada trainer

2. Memilih bahan rangka trainer, yaitu berupa plat pipa air 1,5 inch, plat

siku 30x30, dan plat hollow 50x60

3. Pemotongan dan pengelasan rangka

4. Pewarnaan dan perakitan komponen


Gambar 1.2
Hasil Rancang Bangun Trainer
Sumber : Penelitian

Berikut komponen yang terdapat pada papan panel rangka trainer

sistem kelistrikan ac (air conditioner) mobil daihatsu zebra

1. Dimmer
2. Selang refrigerant
3. Kondensor
4. Sightglass
5. Fuse
6. Relay
7. Kunci kontak
8. Skun (+/-)
9. Lampu indikator
10. Evaporator dan blowe
11. Sensor suhu
12. Ampere meter
13. Volt meter (Hermawan and Novianto 2017)
BAB II
MATERIAL

Dalam Air Conditioner terdapat beberapa bagian atau komponen-

komponen utama dan fungsinya adalah sebagai berikut :

1) Cooler

Sistem AC cooler pada mobil terdiri dari komponen-komponen yang

meliputi siklus pendinginan dan alat bantu agar potensi pendingin

berfungsi penuh, serta alat koreksi bila ada masalah di dalam sistem.

2) Kompresor

Kompresor adalah alat yang digunakan untuk menaikan

tekanan refrigerant dengan mengkompresikan dalam bentuk gas/uap,

akibatnya temperatur refrigerant juga ikut naik. Panas yang timbul

kemudian akan dikondensasikan melalui kondensor.

3) Magnetic Clutch

Magnetic Clutch digunakan untuk melepaskan dan

menghubungkan kompresor dengan putaran mesin. Komponen

utamanya terdiri dari : stator, rotor,dan plat penekan. Prinsip kerja

magnetic clutch adalah melekatkan dua keping logam besi karena gaya

elektromagnet, dua kepin g logam tersebut adalah penekan drive pulley.


Gambar 2.1
Magnetic Clutch
Sumber : penelitian

4) Kondensor

Kondensor berfungsi untuk pengembunan gas/uap

refrigerant. Semakin besar jumlah panas yang di lepaskan oleh

kondensor maka semakin besar pula efek pendinginan yang di peroleh

evaporator. Kondensor di letakan di bagian depan kendaraan agar

proses pendinginannya sempurna.

5) Receiver atau dryerc

Berfungsi untuk menampung sementara refrigerant, dalam

bentuk cairan, kemudian disalurkan sesuai dengan beban pendinginan.

Dalam receiver dan dryer, terdapat filter,desiccont, receiver, dan dryer,

juga sight glass pada bagian atas untuk melihat kondisi aliran

refrigerant
6) Katup Ekspansi

Katup ekspansi digunakan untuk menurunkan tekanan dan

temperatur/suhu serta menginjeksikan refrigerant melalui orifice,

sehingga refrigerant yang keluar menjadi bertemperatur dan

bertekanan rendah.

Gambar 2.2
Konstruksi Katup Ekspansi
Sumber : Penelitian

7) Evaporator dan Blower

Evaporator ini berfungsi untuk menguapkan gas/uap refrigerant yang

bertemperatur dan bertekanan rendah. Bila udara melewati evaporator

menjadi dingin sampai temperatur tekanan dibawah pengembunan, uap

air akan mengembun dan menempel pada sirip evaporator dalam

bentuk tekanan air. Bila pada saat ini temperatur sirip sampai dibawah

0° C, tetesan air akan berubah menjadi es. (Hermawan and Novianto

2017)
BAB III
PERENCANAAN PROSES MANUFAKTUR

Perencanaan sangat perlu dilakukan dengan melakukan analisa dari

berbagai aspek, hal ini bertujuan untuk mengurangi kesalahan dan menambah

kualitas mutu AC mobil Seperti telah dijelaskan fungsi dari komponen komponen

sistem AC di atas, cara kerja dari sistem AC adalah penggabungan dari fungsi

masing-masing komponen tersebut, halter sebut di gambarkan di bawah ini.

Gambar 3.1
Gambaran kerja sistem AC
Sumber : penelitian

Kompresor yang digerakan oleh tenaga mesin mobil tersebut,

memompa dan mensirkulasikan media pendingin / Refrigerant / Freon yang masih

berbentuk Gas kedalam system dengan tekanan tertentu.

Selanjutnya media pendingin tersebut dialirkan kekondensor, di

kondensor media pendingin di dinginkan dengan jalan melepas panas ke udara

luar lewat sirip-sirip kondensor. Dikarenakan temperaturnya menurun maka

media pendingin yang tadinya berbentuk gas dari kompresor akan berubah

menjadi media pendingin berbentuk cair.


Selanjutnya media pendingin tersebut dialirkan ke Filter / Dryer untuk

dilakukan penyaringan maupun pengeringan terhadap uap air yang ikut beredar di

dalam sistem. Media pendingin yang sudah difilter di alirkan ke katup expansi

yang bertugas untuk menurunkan tekanan media pendingin, karena tekanan turun

maka otomatis temperature juga turun, akibat dari penurunan tekanan media

pendingin berubah menjadi kabut dengan temperatur yang rendah.

Media pendingin yang sudah turun tekanan dan temperaturnya dialirkan

ke evaporator, akibatnya evaporator menjadi dingin, udara yang mengalir melalui

sirip-sirip evaporator panasnya diserap sehingga temperature udara tersebut

menjadi turun. Udara yang sudah turun temperaturnya dialirkan kedalam ruang

kendaraan sehingga terasa sejuk. Sementara itu di dalam evaporator terjadi

perubahan bentuk pada media pendingin, yang semula berbentuk kabut dari katup

expansi berubah menjadi gas pada evaporator.

Media pendingin yang sudah dalam bentuk gas dari evaporator siap

dihisap dan di sirkulasikan ke dalam sistem. (Hermawan and Novianto 2017)


BAB IV
PROSES MANUFAKTUR PRODUK

Proses Manufaktur ini membahas aktifitas proses produksi dalam

pembuatan Produk AC mobil mulai dari bahan mentah hingga menjadi bahan jadi

tiap-tiap komponen, dan dengan produk jadi final yaitu assembling AC mobil

yang siap dipasarkan. Berikut adalah proses produksi yang dilakukan untuk

pembuatan AC Mobil yaitu

1. Menyiapkan alat dan bahan

2. Pasang presure gauge, hose warna biru (sisi tekanan rendah) disambungkan

dengan nipple tekanan rendah dan hose warna merah (sisi tekanan tinggi)

dengan nipple tekanan tinggi pada kompresor, untuk hose berwarna kuning

pasang dengan nipple di vacum pump

3. Sambungkan vacum pump dengan power supply, buka valve presure gauge

sisi tekanan tinggi dan tekanan rendah kemudian nyalakan vacum pump agar

didalam sistem pendingin simulator AC mobil bebas dari udara, tunggu

proses vacum sekitar 15 sampai 20 menit atau sampai pressure gauge sisi

tekanan rendah menunjukan angka dibawah 0 (nol).

4. Tutup valve pressure gauge sisi tekanan rendah dan tinggi.

5. Timbang dan catat berat awal tabung refrigerant

6. Lepas hose pressure gauge bewarna kuning dari vacum pump kemudian

pasangkan ke tabung refrigerant HFC R-134a

7. Nyalakan sistem simulator AC mobil


8. Buka valve pressure gauge sisi tekanan rendah agar refrigerant masuk ke

dalam sistem.

9. Tutup valve presure gauge jika massa refrigerant yang masuk sudah

mencapai 100 gram

10. Tutup kembali valve pressure gauge

11. Biarkan sistem pendingin simulator AC mobil sekitar 15 sampai 30 menit.

12. Kemudian ambil data tekanan refrigerant pada kompresor disisi tekanan

tinggi dan tekanan rendah dan suhu kabin di simulator AC mobil

13. Mencatat hasil pengujian

14. Ulangi langkah 6 sampai 13 untuk variasi massa refrigerant 100 gram, 200

gram, dan 300 gram

15. Rapikan dan bersihkan kembali peralatan. (Syahyuniar, Ningsih, and

Kurniawan 2018)
BAB V
PENGENDALIAN KUALITAS

Dengan adanya pengendalian kualitas, maka mutu dari produk filter oli

akan terjaga dan konsisten sesuai standar yang telah ditetapkan. Hal ini dilakukan

guna untuk memaksimalkan keuntungan dan kepuasan dari pelanggan:

1. Kualitas spesifikasi dimensi: Ini dilakukan untuk memperoleh ukuran yang

presisi dari setiap komponen AC mobil mulai dari komponen paling dalam

hingga outer body.

2. Spesifikasi bahan baku: Bahan baku sebelum digunakan dipastikan terlebih

dahulu dengan standar yang telah ditetapkan. Bahan baku menentukan

kualitas kinerja dari AC itu sendiri, pengujian bahan dapat dilakukan secara

berkala

3. Pengujian komponen dan perakitan: Komponen AC mobil dan tahap

perakitan juga harus melalui pengujian kualitas. Hal ini meliputi pemeriksaan

dimensi, kecocokan, dan fungsionalitas komponen serta proses perakitan

yang benar.

4. Kualitas produk jadi: Tahap akhir assembling atau produk jadi harus

dilakukan uji coba kinerjanya. Pengujian ini meliputi fisik, tahan pressure,

kinerja proses penyaringan, dan pengujian kebocoran


BAB VI
MANAGERIAL

Sebagai manajerial pada AC mobil, peran Managerial adalah mengelola

dan mengawasi semua aspek terkait dengan AC mobil, termasuk perencanaan,

pengorganisasian, pengendalian, dan pengawasan. Berikut beberapa tugas dan

tanggung jawab

1. Perencanaan

A. Merencanakan kebutuhan AC mobil sesuai dengan jenis dan ukuran mobil.

B. Mengidentifikasi dan memilih sistem AC yang tepat untuk mobil.

C. Menentukan anggaran untuk perawatan, perbaikan, dan penggantian AC

mobil.

2. Pengadaan dan pengorganisasian

A. Mengatur pembelian dan pengadaan AC mobil yang diperlukan.

B. Mengoordinasikan dengan pemasok untuk memastikan pengiriman yang

tepat waktu.

C. Mengorganisir instalasi AC pada mobil.

3. Pengendalian Kualitas

A. Memastikan AC mobil berfungsi dengan baik dan memberikan performa

yang optimal

B. Memantau dan mengendalikan kualitas udara yang dihasilkan oleh AC

mobil.

C. Mengkoordinasikan perawatan rutin dan pemeriksaan berkala AC untuk

memastikan kinerjanya tetap terjaga.


4. Manajemen Perawatan dan Perbaikan

A. Menyusun jadwal perawatan rutin dan pemeriksaan berkala AC mobil.

B. Mengatur perbaikan dan pemeliharaan yang diperlukan pada AC mobil.

C. Berkoordinasi dengan teknisi AC untuk memastikan semua perbaikan

dilakukan dengan baik.

5. Pengawasan dan evaluasi

A. Memantau kinerja AC mobil secara teratur.

B. Mengumpulkan dan menganalisis data terkait dengan efisiensi dan

efektivitas AC mobil.

C. Melakukan evaluasi kinerja dan membuat perbaikan jika diperlukan.

Selain itu, sebagai manajerial pada AC mobil, harus memastikan bahwa semua

kegiatan terkait dengan AC mobil mematuhi standar keamanan dan peraturan yang

berlaku. juga dapat mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan efisiensi AC

mobil dan menerapkan inovasi dalam teknologi AC untuk meningkatkan kualitas

udara dalam kabin.


BAB VII
PEMASARAN

Pemasaran pada AC mobil melibatkan strategi dan kegiatan yang

ditujukan untuk mempromosikan, menjual, dan mendukung produk AC mobil

kepada calon konsumen. Berikut adalah beberapa aspek pemasaran yang relevan

dalam konteks AC mobil:

1. Pemahaman Pasar

A. Melakukan riset pasar untuk memahami kebutuhan, preferensi, dan

perilaku konsumen terkait AC mobil.

B. Mengidentifikasi segmen pasar yang potensial untuk produk AC mobil,

seperti pemilik mobil baru, pemilik mobil yang sudah ada, atau segmen

khusus seperti penggemar otomotif atau pengguna mobil listrik.

2. Strategi pemasaran:

A. Mengembangkan strategi pemasaran yang sesuai, termasuk penetapan

harga, penempatan produk, dan promosi.

B. Menentukan posisi produk AC mobil dalam pasar dan menyoroti

keunggulan dan manfaatnya.

3. Promosi Produk

A. Menggunakan berbagai saluran pemasaran untuk mempromosikan produk

AC mobil, seperti iklan di media cetak dan elektronik, situs web, media

sosial, dan kampanye pemasaran.

B. Mengembangkan materi promosi yang menarik dan informatif, seperti

brosur, video, atau demo produk.


C. Mengadakan acara pameran otomotif atau berpartisipasi dalam acara

komunitas untuk memperkenalkan produk AC mobil kepada calon

konsumen.

4. Hubungan dengan dealer dan mitra

A. Membangun hubungan yang baik dengan dealer mobil dan mitra potensial

lainnya untuk memperluas distribusi produk AC mobil.

B. Memberikan dukungan pemasaran kepada dealer dan mitra, seperti

pelatihan penjualan, bahan promosi, atau program insentif.

5. Layanan Pelanggan

A. Menyediakan layanan pelanggan yang baik, seperti dukungan teknis,

garansi produk, dan layanan purna jual.

B. Mengumpulkan umpan balik dari pelanggan untuk memahami kebutuhan

mereka dan meningkatkan produk dan layanan.

6. Inovasi Produk

A. Mengikuti perkembangan teknologi terbaru dalam AC mobil dan

memperkenalkan fitur atau fungsi baru yang menarik bagi konsumen.

B. Memperhatikan kebutuhan pasar yang berkembang, seperti AC mobil yang

ramah lingkungan atau AC mobil dengan konektivitas digital.

Selain itu, penting juga untuk membangun citra merek yang kuat dan

reputasi yang baik dalam industri AC mobil. Menjalin kemitraan dengan produsen

mobil terkemuka atau bekerja sama dengan perusahaan otomotif lainnya dapat

membantu meningkatkan visibilitas dan kepercayaan konsumen terhadap produk

AC mobil
Dalam menjalankan strategi pemasaran, penting juga untuk mengikuti

peraturan dan standar yang berlaku dalam industri otomotif dan AC mobil serta

memperhatikan kebijakan lingkungan terkait emisi dan efisiensi energi.

Anda mungkin juga menyukai