B. PETUNJUK
1. Peserta didik diharapkan membaca hand out (materi pembelajaran ringkas) ini.
2. Peserta didik diharapkan mengerjakan tugas sistem Air Conditioning (AC).
C. REFERENSI MATERI
1. Sitanggang,Rison.2016. Modul Pelatihan Guru Perbaikan Sistem AC dan Aksesoris.
Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
2016. VEDC Malang.
2. Buku Informasi Overhaul Komponen A/C OTO.KR05.017.01. Kementrian Ketenagakerjaan
R.I. Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas 2015.
3. Buku Informasi Memelihara/Servis Sistem A/C OTO.KR05.019.03. Kementrian
Ketenagakerjaan R.I. Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas 2015.
D. MATERI
1. Prinsip Kerja
Sejak didesain mobil dengan ruang penumpang tertutup para ahli otomotif mulai
memikirkan bagaimana caranya supaya dalam ruangan mobil tersebut tidak
terasa panas, gerah atau pengap. Beberapa usaha yang telah dilakukan antara
lain dengan memberi ventilasi udara di ruang penumpang dan ruang kemudi.
Cara ini masih belum memuaskan karena udara yang masuk justru sering
menimbulkan masalah baru yakni berupa masuknya debu jalanan ke dalam
ruangan mobil, karena itu cara ini dipandang kurang baik dan kurang efektif
orang lalu memasang kipas angin di dalam mobil, hasilnya cukup lumayan bisa
mengurangi kegerahan sepanjang perjalanan, dengan menggunakan kipas maka
keluhan yang terjadi adalah jika terjadi kemacetan di jalan yang padat masih
terasa panas, dan jendela harus dibuka sehingga keamanan dan keselamatan
penumpang tidak terjamin. Cara mengurangi panas, gerah dan kepengapan
yang paling dianggap baik adalah dengan memasang AC atau singkatan dari Air
Conditioning.
A/ C atau Air Conditioner adalah sebuah alat yang dibuat untuk mendinginkan ruangan atau
pada kendaraan roda 4, dipakai untuk mendinginkan kabin kendaraan. Secara prinsip, A/C
berfungsi menyerap panas/heat dari sebuah ruangan tertutup dan membuangnya pada
udara luar. Untuk lebih memahami prinsip ini, coba perhatikan gambar dibawah ini:
Untuk lebih jelasnya sistem A/C sendiri dapat digambarkan dalam sebuah skema, lihatlah
gambar 2.
Siklus pendinginan yang terjadi pada gambar 2 dapat dijelaskan sebagai berikut :
a) Kompresor berputar menekan gas refrigeran dari evaporator yang bertemperatur
tinggi, dengan bertambahnya tekanan maka temperatur juga semakin meningkat,
hal ini bertujuan untuk mempermudah pelepasan panas dari refrigeran.
b) Gas refrigeran yang bertekanan dan bertemperatur tinggi masuk ke dalam
kondensor. Di dalam kondensor ini panas refrigeran dilepaskan dan terjadilah
pengembunan sehingga refrigeran berubah dari bentuk gas menjadi cair.
c) Cairan refrigeran ditampung oleh receiver untuk difilter sampai evaporator
membutuhkan refrigeran.
d) Expansion valve memancarkan refrigeran cair ini sehingga berbentuk kabut dan
cairan yang bertemperatur rendah dan bertekanan rendah.
e) Gas refrigeran yang dingin dan berembun ini mengalir ke dalam evaporator untuk
mendinginkan udara yang mengalir melalui sela-sela fin evaporator, sehingga udara
tersebut menjadi dingin yang akan ditekan oleh blower ke ruang kabin kendaraan.
f) Gas refrigeran kembali ke kompresor untuk dicairkan kembali di kondensor.
3) Tipe Rotary
a) Tipe Through Vane
Pada kompresor rotary tidak terdapat torak/piston yang gerakannya maju
dan mundur. Pada tipe ini prinsip kerjanya mirip dengan pompa air yaitu
dengan berputarnya poros kompresor maka refrigeran akan dipompakan
oleh sebuah rotor yang dilengkapi dengan baling-baling atau sayap (vane).
Tipe ini agak jarang digunakan karena debitnya dan tekanan yang
dihasilkan lebih kecil dibandingkan kompresor jenis torak. Pada sebuah
kompresor terdapat komponen yang bertugas untuk melepas dan
menghubungkan kompresor dengan putaran mesin, komponen ini disebut
kopling magnet (magnetic clutch). Peralatan inti dari komponen ini adalah :
stator, rotor dan pressure plate.
c. Receiver/Filter Dryer
Komponen ini diletakkan di antara kondensor dan evaporator sebelum katup ekspansi.
Pada bengkel-bengkel A/C istilah filter lebih dikenal dengan nama dryer. Fungsi dari
pada dryer ini adalah untuk menyaring refrigeran cair yang berasal dari kondensor untuk
diteruskan ke katup expansi, dan juga berfungsi untuk menyerap uap air yang
terkandung dalam refrigeran karena didalam dryer terdapat silika gel yang berfungsi
untuk menyerap uap air dan kotoran yang ikut terbawa oleh cairan refrigeran,
disamping itu fungsi dryer/filter ini adalah untuk mengontrol keberadaan refrigeran pada
unit A/C mobil, karena pada dryer ini dilengkapi dengan kaca pengontrol yang terdapat
pada bagian atas dryer. Tekanan refrigeran yang masuk kedalam Dryer adalah sekitar
14,5 – 15 bar (200 – 213 psi) dengan temperatur sekitar 570C (dryer agak sedikit
panas/hal ini normal).
Gambar 8. Filter/Saringan
(Modul Pelatihan Guru Perbaikan Sistem Air Conditioning (AC) dan Aksesoris. Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2016. Halaman 21)
e. Evaporator
Evaporator adalah sebuah heat exchanger yang berfungsi untuk menguapkan refrigeran
setelah dikabutkan pada katup ekspansi sehingga akan menyerap kalor (panas) yang
berada di sekitar evaporator dan akan mengakibatkan menurunnya kalor (panas) dan
suhu sekitar evaporator menjadi dingin. Fungsi kerja evaporator ini adalah berlawanan
dengan kerja kondensor. Evaporator pada umumnya dilengkapi dengan blower untuk
meniupkan udara dingin masuk ke dalam kabin (ruang penumpang/pengemudi)
sehingga ruangan penumpang ataupun pengemudi akan menjadi sejuk.