PEMELAJARAN
3
4
B. KEGIATAN BELAJAR
1. Kegiatan Belajar 1 : nama, fungsi dan cara kerja komponen AC Mobil.
a. Tujuan kegiatan belajar 1 :
1) Peserta diklat dapat menyebutkan dan menuhnjukkan nama-nama komponen AC
2) Peserta diklat dapat menjelaskan fungsi komponen AC
3) Peserta diklat dapat menjelaskan cara kerja komponen AC
b. Uraian Materi 1 :
1) Nama-nama komponen utama AC ( Air Conditioners )
AC atau Air Conditioners, adalah suatu rangkaian peralatan (komponen) yang berfungsi
untuk mendinginkan udara didalam kabin agar penumpang dapat merasa segar dan
nyaman. Rangkaian peralatan (komponen) tersebut adalah :
a) Compressor
b) Condenser
c) Dryer/receifer
d) Expansion valve
e) Evaporator
f) Blower
2) Fungsi komponen AC
a. Compressor
Berfungsi untuk memompakan refrigrant yang berbentuk gas agar tekanannya
meningkat sehingga juga akan mengakibatkan temperaturnya meningkat.
b. Condenser
Berfungsi untuk menyerap panas pada refrigerant yang telah dikompresikan oleh
kompresor dan mengubah refrigrant yang berbentuk gas menjadi cair ( dingin ).
c. Dryer/receifer
Berfungsi untuk menampung refrigerant cair untuk sementara, yang untuk
selanjutnya mengalirkan ke evaporator melalui expansion valve, sesuai dengan
beban pendinginan yang dibutuhkan. Selain itu Dryer/receifer juga berfungsi sebagai
filter untuk menyaring uap air dan kotoran yang dapat merugikan bagi siklus
refrigerant.
5
d. Expansion valve
Berfungsi Mengabutkan refrigrant kedalam evaporator, agar refrigerant cair dapat
segera berubah menjadi gas.
e. Evaporator
Merupakan kebalikan dari condenser Berfungsi untuk menyerap panas dari udara
yang melalui sirip-sirip pendingin evaporator, sehingga udara tersebut menjadi
dingin
1. Compressor
Kompresor digerakkan oleh tali kipas dari puli engine. Perputaran kompresor ini
akan menggerakkan piston/vane dan gerakan piston/ vane ini akan
menimbulkan tekanan bagi refrigerant yang berbentuk gas sehingga tekanannya
meningkat yang dengan sendirinya juga akan meningkatkan temperaturnya.
Jenis kompresor ini dapat dipilahkan seperti dibawah ini :
Tipe Crank
Tipe Reciprocating
Pada langkah turun, refrigerant masuk kedalam ruang silinder dari evaporator,
dan pada langkah naik refrigerant keluar dari ruang silinder menuju ke
condenser dengan tekanan meningkat dari 2,1 kg/cm2 menjadi 15 kg/cm2 yang
mengubah temperatur dari 0oC menjadi 70oC.
6
Tipe Swash Plate :
Terdiri dari sejumlah piston dengan interval 72o untuk kompresor 10 silinder dan
interval 120o untuk kompresor 6 silinder. Kedua sisi ujung piston pada tipe ini
berfungsi, yaitu apabila salah satu sisi melakukan langkah kompresi maka sisi
lainnya melakukan langkah isap (lihat bagan gambar mekanis kompresi)
Konstruksi :
Puli terpasang pada poros kompressor dengan bantalan diantaranya
menyebabkan puli dapat bergerak dengan bebas. Sedang stator terikat dengan
kompressor housing, pressure plate terpasang mati pada poros kompressor.
(lihat gambar)
Tipe Kopling Magnet
Tipe F Tipe G Tipe R Tipe P
b) Condenser
Refrigerant yang masuk kedalam condenser oleh karena tekanan kompresor masih
dalam bentuk gas dengan temperatur yang cukup tinggi (80oC).
Temperatur yang tinggi dari refrigerant yang
berada dalam condenser yang bentuknya
berliku-liku akan mengakibat kan terjadinya
pelepasan panas oleh refrigerant. Proses
pelepasan panas ini di permudah dengan
adanya aliran udara baik dari gerakan mobil
maupun isapan fan yang terpasang dibelakang
condenser. Semakin baik pelepasan panas
yang di hasilkan oleh condenser se makin baik
pula pendinginan yang akan dilakukan oleh
evaporator.
Pada ujung pipa keluar condenser refrigerant
sudah tidak berbentuk gas lagi akan tetapi
sudah berubah menjadi refrigerant cair
dengan temperatur 57oC (cooled liquid).
8
c) Receifer / Dryer.
Refrigerant dari condenser masuk ke tabung receifer melalui lubang masuk ( inlet
port ), kemudian melalui dryer, desiccant dan filter refrigerant cair naik dan keluar
melalui lubang keluar ( outlet port ) menuju ke expansion valve.
Dryer, desiccant maupun filter berfungsi untuk
mencegah kotoran yang dapat menimbulkan karat
maupun pembekuan refrigerant terutama pada
expansion valve yang mana akan mengganggu siklus
dari refrigerant.
Bagian atas dari receifer/dryer disediakan gelas kaca
(sight glass) yang berfungsi untuk melihat sirkulasi
refrigerant.
d) Expansion valve
Oleh karena fungsi dari expansion valve ini untuk mengabutkan refrigerant kedalam
evaporator, maka lubang keluar pada alat ini berbentuk lubang kecil ( orifice )
konstan atau dapat diatur melalui katup ( valve ) yang pengaturannya menggunakan
perubahan temperatur yang dideteksi oleh sebuah sensor panas.
Berdasarkan pengaturan pengabutan ini expansion valve dibedakan menjadi :
Expansion valve tekanan konstan
Expansion valve tipe thermal
Pada gambar disamping adalah cara kerja
expansion valve tipe thermal.
Pembukaan valve sangat bergantung dari
besar kecilnya tekanan Pf dari Heat
sensitizing tube. Bila temperatur lubang
keluar (out let) evaporator dimana alat ini
ditempelkan meningkat, maka tekanan Pf
> dari tekanan Ps + Pe, maka refrigerant
yang disemprotkan akan lebih banyak.
Sebaliknya bila temperatur lubang keluar (out let) evaporator menurun maka
tekanan Pf < Ps + Pe, maka refrigerant yang disemprotkan akan lebih sedikit.
• Ps : tekanan pegas
• Pe : tekanan uap didalam evaporator
e) Evaporator
Perubahan zat cair dari refrigerant menjadi gas yang terjadi
pada evaporator akan berakibat terjadi penyerapan panas
pada daerah sekelilingnya, udara yang melewati kisi-kisi
evaporator panasnya akan terserap sehingga dengan
hembusan blower udara yang keluar keruang kabin mobil
akan menjadi dingin.
Ada tiga tipe Evaporator yang terbuat dari aluminium yaitu :
c. Rangkuman 1
1. Nama Komponen Utama pada sistem Air Conditioner : Compressor, Condenser,
Receifer/Dryer, Expansion Valve, dan Evaporator.
2. Fungsi masing-masing komponen :
a. Compressor
Berfungsi untuk memompakan refrigrant yang berbentuk gas agar tekanannya
meningkat sehingga juga akan mengakibatkan temperaturnya meningkat.
b. Condenser
Berfungsi untuk menyerap panas pada refrigerant yang telah dikompresikan oleh
kompresor dan mengubah refrigrant yang berbentuk gas menjadi cair (dingin).
c. Dryer/receifer
Berfungsi untuk menampung refrigerant cair untuk sementara, yang untuk
selanjutnya mengalirkan ke evaporator melalui expansion valve, sesuai dengan
beban pendinginan yang dibutuhkan. Selain itu Dryer/receifer juga berfungsi sebagai
filter untuk menyaring uap air dan kotoran yang dapat merugikan bagi siklus
refrigerant.
d. Expansion valve
Berfungsi Mengabutkan refrigrant kedalam evaporator, agar refrigerant cair dapat
segera berubah menjadi gas.
e. Evaporator
Merupakan kebalikan dari condenser Berfungsi untuk menyerap panas dari udara
yang melalui sirip-sirip pendingin evaporator, sehingga udara tersebut menjadi
dingin
4. Cara kerja :
a. Compressor :
Kompresor digerakkan oleh tali kipas dari puli engine. Perputaran kompresor ini
akan menggerakkan piston/vane dan gerakan piston/ vane ini akan menimbulkan
tekanan bagi refrigerant yang
berbentuk gas sehingga tekanannya meningkat yang dengan sendirinya juga akan
meningkatkan temperaturnya.
Tipe Crank
Jenisnya : Tipe Reciprocating
Tipe swash plate
d. Tugas 1
1. Hafalkanlah nama komponen-komponen utama AC mobil dan lihatlah letak masing-
masing komponen pada berbagai jenis mobil.
2. Pelajari fungsi dan cara kerja masing-masing komponen utama AC.
e. Tes formatif 1
1. Sebutkan nama komponen-komponen utama AC pada mobil ?
2. Sebutkan fungsi komponen-komponen utama AC pada mobil ?
3. Jelaskan cara kerja komponen-komponen utama AC pada mobil ?
11
2. Kegiatan Belajar 2 : Rangkaian / siklus sistem AC pada mobil
a. Tujuan Kegiatan Belajar 2
1. Peserta diklat dapat menyebutkan dan menggunakan peralatan tambahan pada
rangkaian sistem AC pada mobil
2. Peserta diklat dapat menggambarkan letak komponen utama maupun perlengkapan
tambahan pada rangkaian sistem AC mobil.
3. Peserta diklat dapat menjelaskan siklus Pendinginan AC mobil.
4. Peserta diklat dapat menggunakan manifold gauge.
5. Peserta diklat dapat mengisi refrigerant pada sistem rangkaian AC.
6. Peserta diklat dapat mengetest kemungkinan kebocoran yang terjadi pada rangkaian
sistem AC.
b. Uraian Materi 2
1. Peralatan tambahan yang terdapat pada rangkaian sistem AC mobil.
Peralatan tambahan yang menunjang terlaksananya proses sistem pendinginan, dan
juga merupakan peralatan pokok yang harus ada meskipun tidak termasuk komponen
utama, adalah :
a. Pressure Switch
Presure switch ini berfungsi untuk mengontrol
tekanan yang terjadi pada sisi tekanan tinggi,
bila tekanan siklus refrigerant terlalu
berlebihan, baik terlalu tinggi (27 kg/cm2)
maupun terlalu rendah (2,1 kg/cm2) maka
secara otomatis akan menyetop switch
sehingga magnetic clutch menjadi off.
Kondisi tekanan yang tidak normal ini akan
menyebabkan terjadinya kerusakan pada
berbagai komponen yang lain.
Letak pressure switch ada diantara receifer
dan expansion valve (lihat gambar disamping)
d. Peralatan idle up
Digunakan untuk meningkatkan RPM mesin pada kondisi idle dan AC dalam
keadaan hidup. Tanpa alat ini mesin akan menjadi sangat berat karena harus
mengangkat beban kompresor sehingga mesin akan sering mati dan kenyamanan
berkendaraan akan menjadi terganggu. Alat ini penggunaannya tergantung dari
tipe dan jenis bahan bakarnya.
g. Magnetic valve
Terletak antara receifer dan expansion valve dan dipakai pada sistem pendingin
tipe dual. Pengontrol temperatur ini bekerja dengan cara membuka dan menutup
magnetic valve yang secara paralel akan bekerja membuka dan menutup siklus
pendingin.
4. Manifold Gauge.
Manipol pengukur adalah alat yang berfungsi selain untuk mengosongkan/mengisi
refrigerant juga sebagai alat untuk mengidentifikasi gangguan. Konstruksi yang
istimewa dari alat ini harus dipelajari secara seksama agar penggunaannya menjadi
optimal dan terhindar dari kesalahan pemakaian. Penjelasan berikut menggunakan
manipol pengukur model keran seperti pada gambar dibawah dengan 4 nipel
penghubung (ada yang hanya menggunakan 3 niple penghubung, yang perbedaannya
pada niple no 4 tidak ada)
15
Kondisi Hubungan saluran manifold gauge.
1) Keran katup tekanan rendah terbuka dan keran
katup tekanan tinggi menutup.
Pengisian refrigerant.
Sebelum memulai pengisian refrigerant pastikan langkah-langkah berikut sudah
dilakukan :
Rangkaian sistem masih terpasang dengan benar.
Selang masih terpasang dengan manifold gauge warna merah ke nipel tekanan
tinggi, warna biru ke nipel tekanan rendah dan warna hijau ke tangki refrigerant
atau alat pengisi.
Refrigerant yang akan digunakan tersedia dengan cukup.
Singkirkan alat-alat yang masih ada di sekitar mesin untuk menghindari
terjadinya kecelakaan.
Langkah pengisian
Pemasangan selang pada tabung refrigerant.
o Sebelum memasang selang, putarlah handle
berlawanan arah jarum jam sampai jarum
katupnya tertarik penuh.
o Putarlah disc berlawanan arah jarum jam, sampai
posisi habis.
o Hubungan selang warna hijau ke tabung refrigerant.
o Putarlah disch searah jarum jam dengan tangan.
o Putarlah handle searah jarum jam untuk membuat
lubang, dan putarlah kembali berlawanan arah
jarum jam agar gas dapat mengalir ke selang.
o Tekanlah niple no 4 pada manifold gauge dengan
jari tangan sampai udara keluar dari selang
tengah.
o Bila udara sudah keluar (ditandai dengan
keluarnya refrigerant) tutuplah niple no 4 dengan
tutup niple.
Pemeriksaan kebocoran awal.
o Bukalah keran katup tekanan tinggi pada manifold gauge agar gas masuk
kedalam sistem. ( tabung menghadap keatas ).
o Bila pengukur tekanan rendah sudah menunjukkan 1 kg/cm2 ( 14 psi; 98 kPa )
tutup keran manifold tekanan tinggi.
o Periksalah kebocoran pada sistem dengan menggunakan detektor.
18
Pengisian Refrigerant dalam bentuk cair.
o Balikkanlah tabung refrigerant menghadap
kebawah agar isi refrigerant yang keluar dalam
bentuk cair.
o Buka katup tekanan tinggi.
o Periksalah kaca pengintai sampai aliran
refrigerant berhenti mengalir dan tutuplah keran.
o Amati kedua pengukur, tekanan tinggi maupun
tekanan rendah. Keduanya harus menunjukkan
tekanan yang sama.
Pengisian Lanjutan.
o Baliklah tabung refrigerant menghadap keatas
agar isi refrigerant keluar dalam bentuk gas.
o Hidupkan mesin dan biarkan beberapa menit
untuk pemanasan.
o Hidupkan switch AC, dan amati pengukur tekanan
manifold gauge tanda merah harus terlihat pada
tekanan tinggi dan tanda biru pada tekanan
rendah tetapi tidak vakum.
o Buka sedikit demi sedikit katup manifold gauge
warna biru. (besar kecilnya pembukaan akan
mempengaruhi jumlah refrigerant yang mengalir
dalam sistem.
o Amati gelas pantau dan bila jumlah gelembung menjadi semakin sedikit dan
lembut menunjukkan bahwa pengisian sudah cukup.
o Tutup katup manifold gauge, dan baca pengukur tekanan rendah 1,5 – 2,0
kg/cm2 dan tekanan tinggi 14,5 – 15 kg/cm2
c. Rangkuman 1
1. Peralatan tambahan yang terdapat pada rangkaian sistem AC mobil.
a. Pressure Switch
b. Alat Pencegah Pembekuan ( Anti Frosting Devices )
c. Stabilizer putaran mesin
d. Peralatan idle up
e. Sistem pelindung tali penggerak kompressor
f. Sistem kontrol kompressor dua tingkat (mode ekonomi)
g. Magnetic valve
19
2. Letak komponen utama dan perlengkapan tambahan AC Mobil.
Contoh untuk mobil dengan mesin berada didepan
4. Manifold Gauge.
Selain sebagai alat pengisi manifold gauge ini juga berfungsi sebagai pengukur dan
terutama untuk menentukan kesalahan yang terjadi pada sistem pendingin.
Gambar skema hubungan niple penghubung dengan pengukur.
4 4
3 2 1 3 2 1
Keran katup tekanan Keran katup tekanan
rendah terbuka tinggi terbuka
4 4
3 2 1 3 2 1
Kedua keran terbuka Kedua keran tertutup
20
5. Mengisi Refrigerant pada sistem AC Mobil.
Sebelum pengisian dilaksanakan, perlu mengenal hal-hal sebagai berikut :
a. Mengenal zat refrigerant yang ramah lingkungan.
R 12, R 134a, R 22, Gas LPG dlsb.
b. Mengenal Pelumas khusus untuk AC.
Pelumas mineral untuk R12
Pelumas PAG atau ester untuk R 134a.
c. Pengisian Refrigerant.
Pemasangan manifold gauge.
Penggunaan pompa vacuum.
Pengisisan awal ( cair )
Pengisisan lanjut ( Gas )
d. Tugas 2.
1. Pelajari peralatan tambahan pada sistem AC Mobil.
2. Lakukanlah observasi letak komponen AC pada berbagai mobil.
3. Hafalkan fungsi dan cara kerja Manifold Gauge.
4. Praktekkan cara mengisi refrigerant dengan urutan yang benar.
5. Lakukanlah test kebocoran dengan ketiga cara bila peralatan memungkinkan.
e. Test Formatif 2.
1. Sebutkan nama-nama dan kegunaan peralatan tambahan pada AC mobil.
2. Buatlah gambar skema letak komponen baik utama maupun tambahan pada AC Mobil.
3. Jelaskan Proses Sirkulasi sistem Pendingin AC pada Mobil.
4. Jelaskan cara menggunakan manifold Gauge.
5. Jelaskan cara pengisian Refrigerant pada sistem AC Mobil.
6. Jelaskan cara pemeriksaan test kebocoran pada sistem AC Mobil.
21
3. Kegiatan Belajar 3 : Servis/repair AC mobil.
a. Tujuan Kegiatan Belajar 3
1) Peserta diklat dapat menyebutkan ciri-ciri siklus pendingin yang tidak normal,
penyebab dan pemecahannya.
2) Siswa dapat membaca tabel trouble shooting.
3) Peserta diklat dapat membongkar, memperbaiki / mengganti kerusakan dan memasang
kembali komponen.
b. Uraian Materi 3
1) Ciri-ciri siklus pendingin tidak normal, penyebab dan pemecahannya.
a) Refrigerant kurang.
Pada kondisi ini, terlihat gejala sebagai berikut :
Udara yang keluar dari sistem pendingin tidak terlalu dingin.
Pada kaca pengintai terlihat banyak gelembung.
Pemeriksaan pada manifold gauge :
Pengukur tekanan rendah : 0,8 kg/cm2
( 11 psi, 78 kPa )
Pengukur tekanan tinggi : 8-0 kg/cm2
( 114 psi, 882 kPa )
Kemungkinan penyebabnya :
Terdapat kebocoran pada siklus Pendinginan.
Pemecahannya :
Periksa kebocoran dengan menggunakan detektor kebocoran dan perbaiki.
b) Pengisian refrigerant berlebihan.
Pada kondisi ini, terlihat gejala sebagai berikut :
Pendinginan tidak maksimum.
Pemeriksaan pada manifold gauge :
Pengukur tekanan rendah : 2.5 kg/cm2
( 36 psi, 245 kPa )
Pengukur tekanan tinggi : 20 kg/cm2
( 248 psi, 1.961 kPa )
Kemungkinan penyebabnya :
Dalam pengisian refrigerant terlalu berlebihan.
Kondenser tidak bekerja dengan baik.
Kopling fluida kipas radiator slip.
Tali kipas kompresor kendor.
Pemecahannya :
Kurangi jumlah refrigerant.
Bersihkan kondenser.
Periksa kopling fluida kipas radiator, bila rusak ganti.
Stel tali kipas.
c) Terdapat udara didalam siklus.
Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut :
AC tidak terlalu dingin.
Pemeriksaan pada manifold gauge :
Pengukur tekanan rendah : 2.5 kg/cm2
( 36 psi, 245 kPa )
Pengukur tekanan tinggi : 23 kg/cm2
( 327 psi, 2.256 kPa )
22
Kemungkinan penyebabnya :
Ada udara didalam siklus pendingin.
Pemecahannya :
Periksa kotoran oli dan jumlahnya.
Bila oli berwarna hitam (kotor), bersihkan dengan minyak tanah dan semprot
dengan kompresor angin.
Lakukan penyedotan kevakuman kembali.
Ganti receifer.
d) Terdapat uap air didalam siklus.
Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut :
Kadang dingin kadang tidak
Pemeriksaan pada manifold gauge :
Pengukur tekanan rendah : 50 cmHg (1,5 kg/cm2)
Pengukur tekanan tinggi : 7 = 15 kg/cm2
Kemungkinan penyebabnya :
Pada expansion valve terjadi penyumbatan oleh gumpalan es.
Pemecahannya :
Ganti Receifer/Dryer
Lakukan pemompaan kevakuman, untuk membuang uap air.
Perhatikan jumlah refrigerant yang sesuai dalam pengisian.
e) Refrigerant tidak bersirkulasi.
Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut :
AC tidak dingin
Pemeriksaan pada manifold gauge :
Pengukur tekanan rendah : 76 cmHg
( sangat rendah )
Pengukur tekanan tinggi : 6 kg/cm2
( 85 psi / 588 kPa )
Kemungkinan penyebabnya :
Pada expansion valve terjadi penyumbatan.
Pemecahannya :
Lepas expansion valve, bersihkan dan tes. Bila sudah rusak ganti.
Ganti Receifer/Dryer.
Perhatikan jumlah refrigerant yang sesuai dalam pengisian.
f) Ekspansion valve tidak bekerja dengan baik.
Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut :
AC kurang dingin
Pemeriksaan pada manifold gauge :
Pengukur tekanan rendah : 2,5 kg/cm2
( 36 psi / 245 kPa )
Pengukur tekanan tinggi : 19 - 20 kg/cm2
( 270 – 264 psi / 1.863 – 1.961 kPa )
Kemungkinan penyebabnya :
Expansion valve rusak atau pemasangan Heat sensitizing salah.
Penyetelan aliran tidak baik
pada evaporator terlalu banyak refrigerant dalam bentuk cair.
Pemecahannya :
Periksa pemasangan heat sensitizing.
Periksa expansion valve, bila rusak ganti.
23
g) Tidak ada kompresi pada kompresor. Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai
berikut :
AC tidak dingin
Pemeriksaan pada manifold gauge :
Pengukur tekanan rendah : terlalu tinggi
Pengukur tekanan tinggi : terlalu rendah
Kemungkinan penyebabnya :
Kompresor rusak.
Katup kompresor rusak.
Pemecahannya :
Bongkar dan perbaiki kompresor
Ganti kompresor dengan type dan kapasitas yang sama.
2) Tabel Troubleshooting.
a) Suara Normal
1. Compresor
Tanda-
Keadaan Penyebab Perbaikan
tanda
Tekanan Aliran udara oleh kipas Tali kipas kendor atau Ganti atau keraskan
pada radiator kurang putus bersihkan
katup Sirip kondenser dan
penyalur radiator kotor
terlalu Tidak ada gelembung terlihat Refrigerant terlalu Keluarkan
tinggi di kaca pengintai saat banyak refrigerant sampai
condenser disiram air jumlahnya tepat
Tekanan didalam pipa Udara masuk ke dalam Buang refrigerant.
tekanan tinggi terlalu besar. siklus pendinginan. Lakukan
Dan drop pada saat pemompaan vakum
kompressor berhenti dan isi kembali
2 kg/cm2 (28 psi, 190 kPa) refrigerant.
Beban panas terlalu besar Temperatur udara luar Mendinginkan
terlalu tinggi kondenser
Tekanan Disekitar selang tekanan Expansion valve Periksa dan
pada rendah dan service valve membuka terlalu lebar, betulkan.
katup isap tekanan rendah terlalu Heat sensitizing tube
terlalu dingin tidak terpasang dengan
tinggi baik dan atau terjadi
kebocoran gas
Ketika condenser Refrigerant terlalu Kurangi refrigerant.
didinginkan tekanan di pipa banyak
tekanan tinggi besar tetapi
tekanan disaluran hisap
kecil.
Begitu kompresor dihentikan Gasket rusak, katup Ganti gasket, katup
tekanan pada kedua sisi tekanan tinggi pecah yang pecah.
tinggi dan rendah sama atau ada kotoran pada Bersihkan kotoran.
katup
24
Tanda-
Keadaan Penyebab Perbaikan
tanda
Tekanan Outlet expansion valve tidak Gas heat sinsitizing Perbaiki / ganti.
pada membeku, tekanan disaluran tube bocor. Expansion
katup tekanan rendah valve membeku atau
penyalur menunjukkan vakum. rusak.
terlalu Aliaran gelembung pada kaca Refrigerant kurang Tambahkan
rendah pengintai deras, condenser refrigerant
tidak panas
Bila condenser berhenti Valve pada kompresor Bersihkan / ganti
tekanan pada kedua sisi rusak atau ada kotoran.
tekanan sama
Tekanan Terlihat banyak gelembung Refrigerant kurang Tambahkan
pada pada kaca pengintai dan refrigerant
katup isap condenser tidak panas.
terlalu Expansion valve tidak Gas heat sensitizing Perbaiki / ganti,
rendah membeku, pipa tekanan tube bocor.
rendah tidak dingin Expansion valve rusak
Temperatur pada katup Evaporator membeku Setel relay stabilizer.
penyalur rendah, udara tidak Operasikan dengan
keluar benar ( kec. Blower
& temp. Control )
Expansion valve membeku Expansion valve Bersihkan / ganti.
tersumbat, pengikat
heat sensitizing tube
kendor/rusak.
Perbedaan temperatur pada Receifer/dryer Ganti
receifer / dryer depan dan tersumbat
belakang. (bila berlebih an
saringan receifer pipa
belakang membeku)
Tekanan Pendinginan condenser Sirip kondenser kotor Lakukan
pada kurang pembersihan.
katup Ketika condenser disiram air, Refrigerant terlalu Kurangi refrigerant
penyalur gelembung tidak terlihat banyak
dan isap pada kaca pengintai
tinggi
Tekanan Disekitar servis valve dingin Saluran tekanan tinggi Lakukan servis atau
pada bila dibandingkan dengan tersumbat ganti bila perlu.
katup evaporator
penyalur Temperatur inlet expansion Saluran tekanan rendah Bersihkan atau ganti
dan isap valve terlalu dingin bila tersumbat
rendah dibandingkan dengan tempat
sekitar receifer / dryer
Banyak gelembung pada Refrigerant kurang Tambahkan
kaca pengintai refrigerant
Kebocoran Gas berkurang Shaft seal bocor Ganti
gas
25
Tanda-
Keadaan Penyebab Perbaikan
tanda
Baut basah kena oli Terjadi kebocoran pada Perbaiki / keraskan
komponen yang terikat baut
baut tersebut
Terlihat sambungan gasket Terjasi kebocoran pada Ganti gasket
basah oleh oli sambungan gasket
2. Magnetic Clutch
Tanda- Keadaan Penyebab Perbaikan
tanda
Tidak Wiring normal Kumparan terbuka Ganti
lengket Tidak tertarik meskipun Wiring putus / tidak Cari dengan ohm
switch pada posisi on menyambung meter dan
sambungkan kembali
Switch rusak Perbaiki / ganti
Posisi switch on rotor Celah rotor dan stator Perbaiki
bergerak dan menarik bila terlalu besar
didorong
Terjadi Kopling magnet slip Tegangan batery Isi batery
slip rendah Bersihkan oli
Ada oli pada kopling Ganti coil
Terjadi short pada koil
3. Expansion valve
Tanda- Keadaan Penyebab Perbaikan
tanda
Outlet Perbedaan temperatur pada Gas heat sensitizing Perbaiki kebocoran
valve sisi tekanan tinggi dan tube bocor Tambahkan
tidak rendah tidak terasa Refrigerant kurang refrigerant
dingin Exp. Valve membuka Ganti expansion valve
terlalu lebar
Inlet valve Pipa tekanan tinggi pada Terjadi penyumbatan Ganti receifer/dryer
dingin receifer/dryer pendingin pada receifer/dryer
atau Membeku Expansion valve Ganti expansion
membeku tersumbat es valve, receifer/dryer
b) Suara Abnormal
Tanda- Keadaan Penyebab Perbaikan
tanda
Kompresor Suara knocking dari Bearing aus atau rusak Bongkar, ganti
berisik compresor Silinder atau shaft rusak komponen yang rusak
Magnetic Suara berderit ketika Bearing aus atau rusak Ganti bearing
clutch magnetic clutch tidak
berisik berkaitan
26
Tanda- Keadaan Penyebab Perbaikan
tanda
Suara Pipa bergetar Baut pengikat kendor Kencangkan baut
berisik Tidak diberi karet Beri karet landasan
dari pipa
Suara dari Kondenser bergetar Mounting kendor Beri karet dan
Kondenser keraskan
Suara Bracket bergetar Bracket kendor atau Kencangkan / las /
berisik patah ganti
dari
bracket
Idler Suara gemeretak Bearing rusak Ganti bearing
pulley Baut mounting kendor Keraskan
berisik
Crank Suara bergetar Pemasangan tidak Perbaiki
pulley benar / miring Ganti bearing
berisik Bearing rusak
Drive belt Defleksi pada belt Belt kendor Stel belt
berisik Sobek pada belt Belt rusak Ganti belt
c. Rangkuman 3
1. Ciri-ciri siklus pendingin tidak normal, penyebab dan pemecahannya.
a. Refrigerant kurang.
b. Pengisian refrigerant berlebihan.
c. Terdapat udara didalam siklus.
d. Terdapat uap air didalam siklus.
e. Refrigerant tidak bersirkulasi.
f. Ekspansion valve tidak bekerja dengan baik.
g. Tidak ada kompresi pada kompresor.
2. Tabel Troubleshooting.
Tekanan discharge terlalu tinggi
Tekanan suction terlalu tinggi
Tekanan dischsarge terlalu rendah
Compressor Tekanan suction terlalu rendah
Tekanan disdcharge dan suction tinggi
Tekanan discharge dan suction rendah
Kebocoran Gas
27
Tidak tertarik
Magnetic clutch
Slip
Out valve tidak dingin
Expansion Valve
Inlet valve dingin atau membeku
Compressor berisik
Magnetic clutch berisik
Suara berisik dari pipa
Suara Abnormal Suara dari Condenser
Suara berisik dari bracket
Idler pulley berisik
Crank Pulley berisik
Drive belt berisik
d. Tugas 3 :
a. Lakukan pelatihan praktek ini beberapa kali hingga anda terampil didalam melakukan
bongkar/pasang.
b. Hafalkan urutan cara bongkar dan pasang sesuai Standard Operasional Prosedur yang
telah dipelajari.
e. Test Formatif 3.
1. Sebutkan ciri-ciri siklus pendingin yang tidak normal, penyebab dan cara
pemecahannya.
2. Sebutkan kerusakan-kerusakan yang sering terjadi, kondisi, penyebab dan
perbaikannya.
3. Sebutkan urutan kerja membongkar dan memasang magnetic clutch, dan compressor
baik tipe swash plate maupun tipe through vane.