Anda di halaman 1dari 54

“Prosedur Tune Up Motor Bensin”

MOTOR BENSIN
Karya tulis ini dibuat untuk melengkap inilai mata kuliah Motor Bensin

Oleh:

Nama : Alvi Rahmanda


NIM. 21742004

Dosen : Rahma Doni, Spd, M.Pd.T

PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMOTIF


DEPARTEMEN TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2022
Kata pengantar

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang
berjudul Prosedur Tune Up Motor Bensin

Terima kasih saya ucapkan kepada bapak Rahma Doni, Spd, M.Pd.T yang telah
membantu kami baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya
ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga
kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.

Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang.

Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat
untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Sawahlunto, 12 Desember 2022

penulis
ALVI RAHMANDA

DAFTAR ISI

Halaman
Judul ..........................................................................................................................
..... i

Kata
Pengantar ...................................................................................................................
........... ii

Daftar
Isi ...............................................................................................................................
............ iii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar
Belakang ............................................................................................................... 1

B. Rumusan
Masalah ......................................................................................................... 1

C.
Tujuan .......................................................................................................................
......... 1

BAB II. PEMBAHASAN

A. Skema sistem bahan


bakar........................................................................................................................ 2

B. Komponen sistem bahan bakar dan cara


perawatannya............................................................... 3

C. Gejala kerusakan dan upaya perbaikan sistem bahan bakar


bensin................................................................................. 3

BAB III. PENUTUP


...................................................................................................................... 15

B.
Saran ..........................................................................................................................
......... 15

DAFTAR
PUSTAKA ................................................................................................................
...... 16

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Sistem bahan bakar dalam suatu mesin merupakan suatu sistem yang
sangat dominan dalam menentukan unjuk kerja mesin .Suatu rangkaian mesin
motor ,akan memberikan daya yang optimal bila seluruh sistem yang bekerja
pada motor tersebut berfungsi dengan baik begitu pula kerja pada sistem
bahan bakar ,kelancaran kerja pada sistem ini akan berpengaruh besar pada
efisiensi dan daya kerja motor .Salah satu cara agar sistem bahan bakar
bekerja dengan optimal yaitu dengan perawatan dan perbaikan sistem bahan
bakar.
B.     IDENTIFIKASI MASALAH

Sistem bahan bakar akan bekerja optimal jika seluruh komponen


bekerja dengan baik sesuai dengan yang dikehendaki. Secara garis besar
kendala yang sering terjadi pada sistem bahan bakar adalah :
1. Bahan bakar
2. Komponen yang bekerja untuk menyalurkan bahan bakar
3. gejala kerusakan dan upaya perbaikan sistem bahan bakar bensin

C.   PEMBATASAN MASALAH

Pembatasan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu


mengenai komponen dan system yang bekerja untuk menyalurkan bahan
bakar dengan karburator type arus turun. Dalam makalah ini akan dibahas
prinsip kerja dan kerusakan yang sering terjadi pada komponen sistem bahan
bakar.

D.   RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan
pembatasan masalah maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah
komponen dan system apa saja yang bekerja untuk menyalurkan bahan bakar
dengan karburator type arus turun serta bagaimana prinsip kerja dan
kerusakan apa yang sering terjadi pada komponen system bahan bakar
Tujuan diberikannya perwatan dan perbaikan sistem bahan bakar, yaitu:

1. Mencegah kerusakan mesin karena buruknya sistem bahan bakar


2. Meningkatkan efisiensi daya kerja mesin

E.   MANFAAT

Manfaat yang bisa diperoleh jika sistem bahan bakar bekerja dengan baik :
1. Memperpanjang umur mesin
2. Mendapatkan efisiensi kerja sesuai dengan yang diharapkan
3. Kenyamanan berkendara karena mesin bekerja dengan baik
BAB II
PEMBAHASAN
A.   SKEMA  SISTEM  BAHAN BAKAR

Sistem bahan bakar berfungsi untuk mencampur udara dan bahan


bakar dan dialirkannya campuran berbentuk kabut ke ruang bakar.Sistem
bahan bakar terdiri dari beberapa komponen, dimulai dari tangki
bahan bakar sampai pada charcoal canister .Bahan bakar dalam tangki
akan disalurkan ke  karburator oleh pompa bensin ,melalui selang dan
saringan bensin. Karburator menyalurkan ke mesin sejumlah bahan bakar
yang dibutuhkan berupa campuran udara dan bahan bakar yang dikabutkan
,dan masuk melalui manifold ke ruang silinder.

B.   KOMPONEN SISTEM BAHAN BAKAR DAN CARA PERAWATAN


1. Tanki bahan bakar
Umumnya tangki bahan bakar terbuat dari plat baja tipis ,biasanya
diletakkan dibagianbawah / belakang kendaraan. Tangki bagian dalam
dilapisi bahan pelapis anti karat,dandilengkapi sparator untuk mencegah
goncangan saat mobil berjalan dijalan kasar atau saat direm tiba –
tiba.Bahan bakar dihisap melalui fuel inlet tube yang ditempatkan 2 – 3 cm
dibagian terendah tangki.

                           Gambar tangki bahan bakar


Bila tangki bensin tidak diisi dengan penuh ,uap didalam tangki akan
mengembun pada dinding – dinding tangki .Dan karena air lebih berat
daripada bensin maka air trersebut langsung turun kebagian bawah
tangki.Bila air yang timbul banyak maka akan menyebabkan kesukaran
pada mesin., bila pengembunan pada tangki sedikit maka akan timbul
karat. Oleh karena itu usahakan bensin dalam tangki selalu terjaga
volumenya ,dan jika perlu secara berkala bersihkanlah tangki dari korosi
dan endapan.
2. Saringan bahan bakar dan pompa
Bensin terkadang membawa kotoran dan air yang bisa menghambat
saluran – saluran \yang ada pada karburator ,maka untuk menyaringnya
dipasang sebuah saringan bahan bakar /bensin.
a. Saringan bensin
Saringan bensin diletakkan diantara tangki bensin dan pompa
bensin yang berfungsi untuk menyaring kotoran dan air.
Gambar saringan sistem bahan bakar

Kendala yang sering terjadi pada saringan bahan bakar,yaitu :

Jika saringan bensin tersumbat maka aliran bensin akan terhambat ,dan
jumlah bensin yang masuk ke karburator akan berkurang ,itu menyebabkan tenaga
mesin turun, efeknya akan sangat terasa bila kendaraan sedang melaju dengan
kecepatan tinggi atau pada beban berat. Oleh karena itu membersihkan saringan
bahan bakar secara berkala merupakan langkah yang sesuai untuk menjaga aliran
bensin tetap konstan, pada jenis tertentu ada saringan bensin yang elemennya
dapat diganti, seperti pada saringan bensin model katrid
b. Pompa bensin
Karena letak tangki bahan bakar yang lebih rendah dari karburator
maka bahan bakar tidak dapat mengalir dengan sendirinya ,dan oleh karena itu
dibutuhkan sebuah pompa bahan bakar. Ada dua type pompa yaitu mekanik
dan elektrik.

 Penghisapan : Langkah isap bekerja ketika diaphrgma turun


kebawah dan membuka katup masuk sedangkan katup buang
tertutup dan menyebabkan vakum disaluran masuk, bensin
terhisap .
 Penyaluran : langkah penyaluran bekerja ketika diaphragma
terangkat keatas dan menekan katup buang sehingga
terbuka ,sedangkan katup masuk tertutup akhirnya bensin keluar
melalui saluran buang.

 Pump idling : Jika bahan bakar yang tersedia pada karburator


sudah cukup maka diaphragma tidak tertekan keatas oleh
pegas ,itu berarti kondisi diaphragma diam tidak melakukan
pemompaan.

Gambar Pompa sistem bahan bakar


Cara kerja pompa bahan bakar mekanik:

Gambar cara kerja pompa bahan bakar mekanik


1. Bila rocker arm ditekan oleh nok, diafragma tertarik ke bawah sehingga
ruang di atas diafragma menjadi hampa. Katup masuk terbuka dan katup
keluar tertutup sehingga bahan bakar mengalir ke ruang diafragma.
2. Pada saat nok tidak menyentuh rocker arm, diafragma bergerak ke atas
sehingga katup masuk tertutup dan katup keluar terbuka sehingga bahan
bakar yang berada di ruang diafragma tertekan keluar menuju ke
karburator melalui katup keluar.
3. Bila bahan bakar yang berada di dalam karburator sudah cukup maka
diafragma tidak tidak terdorong ke atas oleh pegas, dan pull rod pada
posisi paling bawah karena tekanan pegas sama dengan tekanan bahan
bakar. Pada saat ini rocker arm tidak bekerja meskipun poros nok
berputar sehingga diafragma diam dan pompa tidak bekerja.
b. Pompa bahan bakar listrik
Pompa bahan bakar listrik langsung bekerja setelah kunci kontak
di ON-kan. Pompa bahan bakar listrik dapat ditempatkan di mana saja
dengan tujuan menghindari panas dari mesin.
 
Gambar pompa bahan bakar listrik

Cara kerja pompa bahan bakar listrik jenis membran:


Apabila kunci kontak pada posisi On, akan terjadi kemagnetan
pada solenoid yang menyebabkan diafragma tertarik ke atas sehingga
bahan bakar masuk melalui katup masuk. Pada saat yang sama platina
membuka karena tuas platina dihubungkan dengan rod sehingga
kemagnetan pada solenoid hilang. Akibatnya diafragma bergerak ke
bawah mendorong bahan bakar keluar melalui katup buang.
Kendala yang sering terjadi : Saluran – saluran pada pompa
kadang tersumbat oleh kotoran – kotoran yang tidak tersaring ,ini
menyebabkan bensin sulit terangkat menuju karburator menjadikan
mesin susah hidup.
Perawatan yang bisa dilakukan pada pompa bensin ,hanyalah
sering – seringmembersihkan. Kalau mesin sukar untuk hidup
kemungkinan pompa bahan bakar tersumbat.
3. Karburator
Fungsi dari karburator adalah memberikan campuran udara dan bensin
yang sesuai untukdapat diubah menjadi energi yang dapat menggerakan
mekanisme mesin. Prinsip karburator yaitu menggunakan asas debit aliran
fluida ,dimana aliran udara akan bertambah cepat bila melalui saluran udara
yang menyempit sedangkan tekanannya menurun

Gambar karburator dan komponen komponennya


Sedangkan konstruksi karburator yang sebenarnya dapat dibagi menjadi
beberapa sub sistem, yaitu :
a.       Sistem pokok : Sistem pelampung
b.      Sistem stasioner dan kecepatan lambat
c.       Primary high speed system
d.      Secondary high speed sistem
e.       Power sistem
f.       Sistem cuk
g.      Sistem tambahan : Fast idle mekanisme
h.      Unloader mekanisme
i. Hot Idel Compensator (HIC)
j. Anti Dieseling
k. Dashpot
l.  Deceleration Fuel Cut Off System
Perawatan untuk karburator yaitu membersihkan saluran – saluran
dan komponen pada karburator ,tapi karena kerburator dibuat sangat teliti
sedapat mungkin hindarilah bongkar pasang jika tidak perlu.ada pun 
konstruksi karburator yang sebenarnya dapat dibagi menjadi beberapa sub
sistem  diantaranya yaitu :
a. Sistem Pelampung
Fungsi dari sistem pelampung yaitu menjaga agar perbedaan tinggi
antara permukaan bensin dan bibir nosel tetap ,sistem pelampung diperlukan
karena kevacuman pada venturi akan terus menyedot bensin dari nosel
utama. Sistem pelampung bekerja ketika permukaan bensin menurun dan
membuat pelampung ikut turun ,sehingga membuat needle valve membuka
saluran bensin ,dan mengalirkan bahan bakar sehingga memenuhi kembakli
ruang pelampung dan mengangkat pelampung yang sekaligus menganglat
needle valve dan menutup saluran bensin. Siklus ini terus berulang sesuai
dengan kebutuhan bensin didalam ruang pelampung

       Gbr. Sistem pelampung


Sistem pelampung diperlukan untuk menjaga agar permukaan bahan
bakar pada ruang pelampung selalu konstan. Di dalam ruang pelampung
terdapat pelampung (float) dan jarum pelampung (needle valve). Pada
pelampung terdiri dari dari jarum, pegas dan pin. Pada katup jarum terdapat
pegas yang berfungsi untuk mencegah pembukaan katup jarum pada saat
kendaraan terguncang.
Pelampung dapat bergerak naik turun sesuai dengan tinggi
permukaan bahan bakar, sedangkan jarum pelampung berfungsi untuk
membuka dan menutup saluran bahan bakar yang berasal dari pompa bahan
bakar.
Cara kerja:
Bila permukaan bahan bakar di dalam ruang pelampung turun,
maka pelampung akan turun sehingga jarum pelampung membuka saluran
masuk. Akibatnya bahan bakar yang berasal dari pompa bahan bakar
mengalir ke ruang pelampung.
Selanjutnya apabila permukaan bahan bakar dalam ruang
pelampung naik, maka pelampung juga ikut naik sehingga jarum pelampung
menutup saluran bahan bakar. Akibatnya aliran bahan bakar terhenti.
Sehingga permukaan bahan bakar selalu konstan meskipun putaran mesin
berubah-ubah.
Kendala yang sering terjadi
1. Penyumbatan air vent tube oleh kotoran ,menyebabkan perbedaan
tekanan antara air horn dan ruang pelampungsehinggga campuran yang
masuk ke ruang bakar menjadi kaya ,ini menyebabkan daya mesin turun
karena kekurangan udara.
2.  Pembentukan kotoran diujung needle valve akan mengakibatkan
saluran bensin tidak mau tertutup ,sehingga permukaan bensin melebihi
batas yang sudah ditentukan

b.    Sistem Stationer Dan Kecepatan Lambat


Bila mesin berputar lambat dan throttle valve terbuka sedikit
maka jumlah udara yangmasuk ke karburator sangat sedikit, jadi
vakum yang terjadi pada venturi kecil ,dan bahan bakar tidak
disalurkan oleh nosel utama .Oleh sebab itu primary low speed
circuit \ dipergunakan untuk menyalurkan bahan bakar dibawah
throttle valve saat mesin berputar

       Gambar sistem stationer dan kecepatan lambat

Cara kerja:
Pada saat mesin berputar satsioner, bahan bakar mengalir dari ruang
pelampung melalui primary main jet, kemudian ke slow jet, economizer
jet, katup solenoid dan akhirnya ke ruang bakar melaluiidle port.
Atau Primary main jet→slow jet→economizer jet→solenoid valve→idle
port→ruang bakar.
        a. Bila mesin berputar idling
Bila throttle valve ditutup maka vakum yang terjadi pada bagian
bawah throttle valve besar .hal ini menyebabka bahan bakar yang
bercampur dengan udara dari air bleder keluar dari idle port ke intake
manifold dan masuk kedalam silinder , campuran udara dan bensin yang
diperlukan agar mesin berputar idling yaitu 11 : 1
b. Bila throttle valve terbuka sedikit
Bila throttle valve terbuka sedikit dari keadaan idle ,maka jumlah
udara yang mengalir bertambah .Hal ini menyebabkan vakum dibawah
throttle valve menjadi berkurang ,sehingga bahan bakar menjadi
kurus .Untuk mencegah hal itu maka saat throttle valve terbuka
sedikit ,slow port mengeluarkan bahan bakar.
Fungsi dan prinsip kerja komponen :
1. Sekrup penyetel campuran idle
Berfungsi untuk membuat campuran udara dan bensin agar mesin
berputar idle,dengan cara memutar skrup
2. Slow jet
Berfungsi untuk mengkontrol jumlah bensin yang disuplai untuk
primary low speed.
3. Air bleder
Berfungsi untuk membantu atomisasi bensin agar mudah tercampur
dengan udara
4. Economiser jet
Berfungsi untuk menambah kecepatan aliran bensin
5. Katup solenoid
Berfungsi untuk mencegah terjadinya dieseling pada motor
bensin Dieseling adalah berputarnya mesin seteleh kunci kontak posisi
“OFF” yang bias disebabkan karena over heating pada mesin. Solenoid
akan menutup aliran bahan bakar ketika kunci kontak off.
Kendala yang sering terjadi :
- kendaraan sering kali tidak mau berputar stationer, oleh karena itu
sesuaikan dahulu skrup penyetel campuran idle, atau bisa jadi katup
solenoid bermasalah
- bila skrup penyetel campuran idle dikeraskan terlalu keras ,ujung jarum
sekrup akan rusak sehingga akan sulit untuk menentukan campuran
yang bagus
- penyumbatan didalam slow jet akan menyebabkan putaran mesin kasar
- penyumbatan didalam air bleder membuat udara tidak mampu untuk
mencampur bensin yang akan disalurkan oleh idle dan slow port, ini
menyebabkan campuran bensin menjadi kaya.
c. Primary High Speed Sistem
Merupakan suatu sistem yang berfungsi mensuplay bensin
pada saat kendaraan berjalansedang atau pada kecepatan tinggi. Sistem
ini menyediakan campuran udara dan bensin yang ekonomis yaitu : 16
– 18 : 1 cara kerja sistem ini yaitu pada saat throttle valve dibuka maka
kecepatan aliran udara di nosel utama bertambah dan bahan bakar
didalam ruang pelampung mengalir setelah sebelumnya dicampur
dengan udara oleh air bleder.

Cara kerja:
Pada saat pedal gas dibuka lebih lebar, aliran bahan bakar dari
ruang pelampung langsung menuju primary main nozle (nosel utama
primer).
Sementara dari idle port dan slow port tidak lagi mengeluarkan
bahan bakar karena kevakuman pada idle port dan slow port lebih
rendah daripada di daerah primary main nozle. Atau alirannya:Primary
main jet→primary main nozle→ruang bakar.
Fungsi dan prinsip kerja komponen :
1. main jet
untuk mengkontrol jumlah bensin yang disalurkan oleh primary high
speed system
2. air bleder
berfungsi untuk mengatomisasi bensin agar mudah untuk bercampur
dengan udara ,apabila tekanan udara di nosel utama turun ,udara akan
masuk ke air bleder .
“kendala yang sering terjadi : penyumbatan pada main jet akan
menyebabkan putaran mesin tidak rata dan ini akan berpengaruh pada
low speed system”
d.     Secondary High Speed Sistem
Merupakan suatu sistem yang fungsinya disusun
samaseperti primary high speed sistem,tetapi karena secondary high
speed sistem direncanakan untuk bekerja bila mesin membutuhkan
out put yang besar maka ukuran (diameter) dari pada nosel, venture
dan jet dibuat lebih besar daripada yang diberikan pada sistem
primary. Mekanisme dari system secondary high speed bekerja bila
mesin berputar pada kecepatan tinggi dan dibawah beban berat.

Gbr. Sistem Kecepatan Tinggi Sekunder


Cara kerja:
Pada saat pedal gas dibuka penuh, maka katup gas sekunder
(secondary throttle valve) erbuka sehingga bahan bakar keluar
selain dari nosel utam primer juga melalui nosel utama sekunder.
Dengan demikian jumlah bahan bakar yang masuk lebih banyak
lagi, karena bahan bakar keluar dari kedua nosel tersebut.
 Kendala yang sering terjadi : Jika secondary slow port
rusak, secondary throttle valve tidak akan terbuka dengan lembut,
sehingga mesin akan mati bila diakselerasi
e.    Sistem Tenaga (Power Sistem)
Primary high speed sistem mempunyai perencanaan untuk
pemakaian bahan bakar yangekonomis,tetapi untuk menghasilkan
tenaga yang besar, maka harus ada tambahan bahan bakar ke
primary high speed sistem. Tambahan bahan bakar disupply oleh
power system sehingga campuran udara bahan bakar menjadi
kaya (12-13 :1). Bila primary throttle valve hanya terbuka sedikit
(pada beban ringan) kevakuman pada intake manifold besar,
sehingga power piston akan terhisap pada posisi atas. Hal ini
akan menyebabkan power valve spring (B) menahan power valve,
sehingga power valve tertutup. Tetapi bila primary throttle valve
dibuka agak lebar (pada kecepatan tinggi atau jalan menanjak)
maka kevakuman pada intake manifold berkurang dan power
piston terdorong ke bawah aleh power valve spring (A) sehingga
power valve terbuka. Bila hal ini terjadi, bahan baker akan
disupply dari power jet dan pimary main jet ke sistem kecepatan
tinggi sehingga campuran menjadi kaya. Fungsi dan prinsip kerja
komponen 
1. Primary main jet : Sebagai saluran pengubung dari pelampung
menuju nozel utama
2. Power valve : Merupakan pintu penutup dan pembuka saluran
tenaga
3. Power piston : Sebagai pengatur pembukaan piston valve
4. Power valve spring : Menekan power valve keatas saat keadaan
normal
5. Power piston spring : Menekan power piston kebawah saat
vacuum berkurang
:
                       Gambar sistem tenaga
Primary High Speed System mempunyai perencanaan
untuk pemakaianbahan bakar yang ekonomis. Apabila mesin harus
mengeluarkan tenaga yang besar, maka harus ada tambahan bahan
bakar ke primary high speed system.
Tambahan bahan bakar disuplai oleh power system
sehingga campuran udara dan bahan bakar menjadi (12 – 13 : 1).
Cara kerja:
Apabila katup gas hanya terbuka sedikit, kevakuman pada
intake manofold besar sehingga power piston akan terhisap pada
posisi atas. Hal ini akan menyebabkan power spring (B) menahahan
power valve sehingga power vallve tertutup.
Apabila katup gas dibuka lebih lebar, maka kevakuman
pada intake manifold akan berkurang sehingga kevakuman tersebut
tidak mampu melawan tegangan pegas power valve (spring A).
Akibatnya power piston akan menekan power valve sehingga saluran
power jet terbuka dan akhirnya bahan bakar keluar dari primary
main jet dan power jet.

Gambar power valve pada sistem tenaga


f. Sistem Percepatan
Pada saat pedal gas diinjak secara tiba-tiba, throttle valve akan
membuka secara tiba-tibapula, sehingga aliran udara menjadi lebih
cepat. Akan tetapi karena bahan bakar lebih berat dai udara maka
bahan bakar akan datang terlambat sehingga campuran
menjadi terlalu kurus, padahal pada saat ini dibutuhkan campuran
yang kaya. Untuk itu pada karburator dilengkapi dengan sistem
percepatan.

Gambar sistem percepatan


Cara kerja sistem ini yaitu pada saat pedal gas diinjak secara
tiba-tiba plunger pumpbergerak turun menekan bahan bakar yang
ada pada ruangan di bawah plunger pump. Akibatnya bahan bakar
akan mendorong steel ball out-let dan discharge weight
kemudian bahan bakar keluar ke primary ventury melalui pump
jet. Setelah melakukan penekanan tersebut, plunger pump kembali
ke posisi semula dengan adanya pegas yang ada di bawah plunger
sehingga bahan bakar dari ruang pelampung terhisap melalui steel
ball inlet dan sistem percepatan siap untuk dipakai.
g.    Sistem Chooke
Pada saat mesin dingin, bahan bakar tidak akan menguap
dengan baik dan sebagian campuran udara dan bahan bakar yang
mengalir akan mengembun pada dinding intake manifold karena
intake manifold dalam keadaan dingin. Keadaan tersebut akan
mengakibatkan campuaran udara dan bahan bakar menjadi kurus
sehingga mesin sukar hidup.
Sistem cuk membuat campuran udara dan bahan bakar menjadi
kaya (1 : 1) yang disalurkan ke dalam silinder apabila mesin masih
dingin.
Ada 2 jenis sistem cuk yang digunakan pada karburator yaitu
sistem cuk manual dan sistem cuk otomatis.
(a) Sistem Cuk Manual
Pada sistem cuk manual untuk membuka dan menutup katup
cuk digunakan  linkage yang dihubungkan ke ruang kemudi.
Apabila pengemudi akan membuka atau menutup katup cuk
cukup menarik atau menekan tombol cuk yang ada pada
instrumen panel (dashboard)

                      Gbr. Cuk Manual

Gbr. Cuk manual

(b) Sistem Cuk Otomatis


Pada sistem cuk otomatis, katup cuk membuka dan menutup
secara otomatis tergantung dari temperatur mesin. Pada umumnya
sistem cuk otomatis yang digunakan pada karburator ada 2
macam sistem yaitu; sistem pemanas dari exhaust dan sistem
elektrik.
Cara Kerja :
Pada saat mesin distart katup cuk tertutup rapat hingga
temperatur di ruangan mesin mencapai 25º C. Apabila mesin
dihidupkan dalam keadaan katup cuk menutup maka akan terjadi
kefakuman di bawah katup cuk. Hal tersebut akan menyebabkan
bahan bakar keluar melalui primary low dan high speed system
dan campuran menjadi kaya. Setelah mesin hidup, pada terminal
L timbul arus dari voltage regulator, arus tersebut akan mengalir
ke choke relay sehingga menjadi ON. Akibatnya arus dari ignition
switch mengalir melalui choke relay menuju ke massa electric
heat coil. Apabila electric heat membara/panas maka bimetal
element akan mengembang dan akan membuka choke valve.

PTC (Positive Temperature Coeficient) berfungsi untuk


mencegah arus yang berlebihan yang mengalir dari electric heat
coil, apabila katup cuk telah terbuka (temperatur di dalam rumah
pegas telah mencapai 100º C).
\
                    Catatan:
PTC thermistor = Positive Temperature Coefficient thermistor,
bersifat bila temperatur naik maka harga hambatan listriknya naik.
Jika katup cuk tetap tertutup setelah mesin dipanaskan campuran
akan kaya, hal ini akan menyebabkan putaran mesin kasar dan
pemakaian bahan bakar boros.
h.  Fast Idle Mechanism
Mekanisme idel cepat diperlukan untuk menaikkan putaran idel
pada saat mesin masih dingin dan katup cuk dalam keadaan menutup.

          Gambar. Mekanisme idel cepat


Apabila katup cuk menutup penuh dan katup throttle
ditekan sekali, kemudian dibebaskan, maka pada saat yang sama, fast
idle cam yang dihubungkan dengan cuk melalui rod berputar
berlawanan arah jarum jam. Kedmudian fast idel cam menyentuh cam
follower yang dihubungkan dengan katup throttle sehingga katup
throttle akan membuka sedikit.

ii. Hot Idel Compensator (HIC)


Apabila kendaraan berjalan lambat dan temperatur di
sekelilingnya tinggi, maka temperatur di dalam komponen mesin akan
naik. Hal tersebut akan menyebabkan bahan bakar dalam ruang
pelampung banyak  yang menguap dan masuk ke intake manifold.
Akibatnya campuran udara dan bahan bakar menjadi gemuk sehingga
memungkiankan putaran idel kasar. Oleh karena itu pada karburator
perlu dilengkapi dengan HIC untuk mengatasi maslh tersebut.
Gbr. HIC (Hot Idle Compensator)

Cara kerja :
Pada saat temperatur masin naik, maka bimetal membuka
thermostatic valve, sehingga udara dari air horn mengalir ke dalam
intake manifold melalui saluran udara dalam flange sehingga
campuran udara dan bahan bakar menjadi normal kembali. Katup
thermostatic mulai membuka apabila tempertur di sekeliling elemen
bimetal telah mencapai 55º C dan akan membuka penuh  pada
temperatur 75º C.
j. Anti Dieseling
Dieseling adalah berputarnya mesin setelah kunci kontak
dimatikan (off), karena ruang bakar masih panas yang diakibatkan
oleh tertumpuknya karbon (deposit) yang membara.

Gbr. Anti Dieseling


Cara kerja:
Apabila kunci kontak di-On-kan, maka arus akan mengalir dari
baterai ke solenoid sehingga solenoid akan menjadi magnet.
Akibatnya katup tertarik sehingga saluran pada economizer jet terbuka
dan bahanbakar dapat mengalir ke idle port.
Setelah kunci kontak dimatikan, arus listrik yang menuju
solenoid tidak mengalir sehingga tidak timbul kemagnetan pada
solenoid. Akibatnya katup solenoid turun dan menutup saluran pada
economizer jet sehingga bahan bakar tidak dapat mengalir menuju ke
idle port.

Gbr. Katup solenoid pada anti dieseling


k. Dashpot
Bila mesin sedang berputar pada putaran tinggi, kemudian kunci
kontak dimatikan maka pada ruang bakar akan terjadi kelebihan bahan
bakar karena kevakuman yang terjadi di bawah katup throttle cukup
tinggi.
Hal ini terjadi karena katup throttle pada posisi menutup,
sementara putaran mesin masih tinggi.
Fungsi dashpot adalah untuk memperlambat penutupan katup
throttle dari putaran tinggi sehingga tidak akan menambah emisi gas
buang.
Gbr. Dashpot

Gbr. Dashpot pada karburator

Cara kerja:
Selama pengendaraan berjalan normal, tidak ada vakum pada TP port
sehingga pegas dalam TP port menekan diafragma ke kiri menggerakkan TP
adjusting screw ke kiri.
Selama perlambatan, tuas pengait pada katup throttle menyentuh
adjusting screw untuk mencegah katup throttle menutup penuh. Kemudian
vakum dari TP port bekerja pada pada diafragma melalui jet untuk
memungkinkan katup throttle berangsur-angsur menutup.
l.  Deceleration Fuel Cut Off System
Pada saat deselerasi, throttle valve akan menutup rapat sementara
putaran mesin masih tinggi sehingga mengakibatkan bahan bakar yang masuk
ke ruang bakar yang masuk ke ruang bakar lebih banyak dan campurannya
menjadi kaya.
Untuk itu pada karburator dilengkapi dengan “Deceleration Fuel Cut
Off System” yang berfungsi menutup aliran bahan bakar dari slow port
sehingga konsentrasi CO dan HC dapat diturunkan.
Gbr. Deceleration Cut Off System
Cara kerja:
Bila pada putaran mesin di atas 2000 rpm, kemudian pedal gas dilepas
(deselerasi) maka vakum pada TP port akan lebih besar dari 400 mmHg vakum
switch akan Off dan solenoid valve tidak mendapat masa sehingga solenoid
valve menutup saluran bahan bakar yang menuju ke slow port dan idle pot.
Bila putaran mesin mencapai 2000 rpm, maka solenoid valve akan
mendapat masa dari emission control computer kembali sehingga saluran
bahan bakar ke slow port dan idle port terbuka dan bahan bakar akan mengalir
kembali. Hal ini untuk mencegah mesin mati dan mempertahankan agar mesin
dapat hidup pada putaran idle.

C. GEJALA KERUSAKAN DAN UPAYA PERBAIKAN SISTEM BAHAN BAKAR


BENSIN

Permasalahan Kemungkinan Penyebab Solusi (Jalan


Keluar )

1. Masalah pada 1. Pilot air jet tersumbat atau lepas 1. Periksa dan
kecepatan bersihkan
rendan dan stasioner
(langsam)
  2. Pilot outlet tersumbat 2. Periksa dan
ganti bila perlu
  3. Piston choke tidak sepenuhnya 3. Periksa dan
tertutup setel
  4. Kerusakan pada joint (sambungan) 4. Periksa dan
karburator atau sambungan pipa vakum ganti bila perlu
Permasalahan Kemungkinan Penyebab Solusi (Jalan Keluar
)

1. Pipa bahan bakar tersumbat 1. Periksa dan


bersihkan
1. Mesin tidak mau hidup
2. Starter jet tersumbat 2. Periksa dan
bersihkan

3. Piston choke tidak berfungsi 3. Periksa dan setel

4. Udara masuk dari saluran 4. Periksa dan setel


karburator atau pipa vakum
tersumbat

5. Penyumbatan pada joint 5. Periksa dan


antara sarter body dan kencangkan
karburator karburator

Permasalahan Kemungkinan Penyebab Solusi (Jalan Keluar


)

Kelebihan bahan bakar 1. Needle valve pada sistem 1. Ganti


pelampung rusak atau aus
2. Pegas (spring) pada needle 2. Ganti
valve patah
3. Permukaan bahan bakar 3. Setel ketinggian
terlalu tinggi atau terlalu pelampung
rendah
4. Terdapat benda atau kotoran 4. Periksa dan
di needle valve bersihkan
5. Pelampung tidak bekerja 5. Periksa dan setel
dengan semestinya

Permasalahan Kemungkinan Penyebab Solusi (Jalan Keluar


)

Masalah pada kecepatan 1. Main jet atau main air jet 1. Periksa dan
rendah dan kecepatan tersumbat bersihkan
tinggi
2. Needle jet tersumbat 2. Periksa dan
bersihkan
3. Throttle piston (skep) tidak 3. Periksa throttle
berfungsi dengan baik piston saat jalan
4. Saringan bahan bakar (fuel 4. Periksa dan
filter) tersumbat bersihkan
5. Pipa ventilasi bahan bakar 5. Periksa dan
tersumbat bersihkan

Gejala dan upaya perbaikan lainnya yaitu :


(1) Mesin tidak mau hidup atau sukar hidup penyebabnya adalah katup jarum macet
atau tersumbat, selang vakum lepas atau rusak, katup solenoid pemutus aliran
bahan bakar tidak membuka, kerja dari cuk terganggu. 
(2)  Idle kasar atau terhenti penyebabnya adalah kecepatan idle tidak benar, slow jet
tersumbat, campuran idle tidak benar. 
(3) Mesin tersendat saat percepatan penyebabnya adalah permukaan pelampung terlalu
rendah, pompa percepatan tidak berfungsi, power valve tidak berfungsi, saluran
bahan bakar tersumbat. 
(4) Mesin mengalami dieseling penyebabnya adalah link-link pada karburator macet,
penyetelan idle berubah, solenoid pemutus bahan bakar tidak berfungsi. 
(5) Konsumsi bahan bakar boros penyebabnya adalah kecepatan idle terlalu tinggi,
power valve terbuka terus, tangki bahan bakar bocor, saluran bahan bakar bocor,
dan 
(6) Suplai bahan bakar ke karburator kurang penyebanya adalah saringan bahan bakar
tersumbat, pompa bahan bakar tidak berfungsi, saluran bahan bakar tersumbat. 
Untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan perbaikan sistem bahan
bakar yang meliputi pembersihan komponen, penyetelan ulang sesuai standar
serta penggantian komponen sistem bahan bakar. 
Perawatan sistem bahan bakar sebaiknya di lakukan secara berkala
untuk mencegah kerusakan dan gangguan yang terjadi pada saat berkendara.
Saringan udara di usahakan selalu bersih untuk menjaga kebersihan
karburator.Saringan bahan bakar hendaknya di ganti apabila sudah kotor,
untuk mencegah kotoran masuk ke saluran-saluran dalam karburator.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Sistem bahan bakar berfungsi untuk mencampur udara dan bahan


bakar dan dialirkannya campuran berbentuk kabut ke ruang bakar.
Komponen Sistem Bahan Bakar Konvensional terdiri dari:
 1. Tangki bahan bakar
 2. Saluran bahan bakar
 3. Charcoal canister
 4. Saringan bahan bakar
 5. Pompa bahan bakar
 6. Karburator
Cara agar kendaraan tetap aman tentram untuk di jalani /
langgeng / nyaman untuk dikendarai yaitu salah satunya dengan cara
memperbaiki / merawat sistem bahan bakar yang baik diantaranya yaitu
selalu memakai bahan bakar yang murni, perawatan secara berkala
( karburatornya dibersihkan ) dan lain sebagainya
B. Saran
Adapun saran kami berkaitan dengan kopling ini adalah dengan
adanya sebagian kecil pengetahuan tentang sistem bahan bakar
Konvensional ini kami sarankan kepada para teman-teman ataupun siapa
saja yang telah membaca materi ini untuk mencari referensi-referensi yang
lainnya, mengingat materi yang kami sampaikan masih banyak
kekurangan-kekurangannya. Dengan materi ini pula kita jadikan pegangan
ketika kita ingin mengetahui / mengenal sistem bahan bakar Konvensional
pada mata kuliah Tune Up Bensin
DAFTAR PUSTAKA

 
http://jarwanto92.blogspot.co.id/2011/11/bahan-bakar-bensin.html
https://qtussama.wordpress.com/materi-kelas-xi-kendaraan-ringan/sistem-bahan-
bakar-motor-bensin/

http://sabiqptm.blogspot.co.id/2014/05/makalah-motor-bensin.html

http://ellynoer.blogspot.co.id/2014/05/sistem-bahan-bakar-motor-bensin.html

Bab II

Sistem Bahan Bakar Motor Bensin


A). Sistem Bahan Bakar Konvensional Motor Bensin

Definisi

Sistem bahan bakar sepeda motor adalah rangkaian komponen yang bekerja saling
berkaitan dan bertujuan untuk mensuplai campuran bahan bakar dan udara yang
dibutuhkan untuk pembakaran dalam kuantitas maupun kualitas yang sesuai
dengan kebutuhan mesin (Dunia Otomotif, 2013). Pada sebuah sepeda motor
maupun mobil sistem bahan bakar mutlak diperlukan, karena sistem bahan bakar
memiliki beberapa fungsi, diantarannya:

 sebagai penyupplay bahan bakar,


 membersihkan bahan bakar dari kotoran,
 mengubah bahan bakar cair menjadi gas,
 mengatur suplai bahan bakar sesuai dengan kebutuhan mesin.

B. Sistem Bahan Bakar Elektronik (EFI) Motor Bensin

EFI merupakan singkatan dari Electronic Fuel Injection yaitu penyemprotan


atau penginjeksian bahan bakar sudah dilakukan atau dikontrol secara
elektronik.
Pengontrolan secara elektronik ini lebih baik dibandingkan dengan
penyemprotan bahan bakar yang masih konvensional (masih karburator).
Kelebihan dari sistem EFI dibandingkan dengan sistem konvensional degan
memakai karburator antara lain :
 Nilai campuran bahan bakar dan udara sesuai dengan kebutuhan mesin.
 Campuran antara bahan bakar dan udara akan lebih homogen.
 Pembakaran yang dihasilkan lebih baik.
 Tenaga yang dihasilkan oleh mesin lebih optimal.
 Emisi gas buang yang dihasilkan lebih rendah.
Pada sistem EFI terdapat 3 sistem utama yaitu sistem bahan bakar (fuel
system), sistem induksi udara (air induction system) dan sistem kontrol
elektronik (electronic control system).

Sistem bahan bakar


Sistem bahan bakar pada sistem EFI berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar
dari tangki menuju ke ruang bakar mesin

Sistem induksi udara


Sistem induksi udara pada sistem EFI berfungsi untuk menyediakan udara yang
diperlukan saat proses pembakaran. Sistem induksi udara pada sistem EFI
terdiri dari beberapa komponen, antara lain :
 Throttle body terdiri dari katup throttle yang berfungsi untuk
mengontrol jumlah udara yang masuk ke dalam intake manifold. Dan
pada throttle body ini terdapat saluran ISC yang berfungsi untuk
mengontrol jumlah udara yang masuk ketika posisi katup throttle
tertutup (pada posisi idle).
 Air flow meter (pada tipe L-EFI) berfungsi untuk mengukur berapa
banyak udara yang masuk ke dalam intake manifold.
 Air intake chamber berfungsi untuk meredam fluktuasi udara yang
masuk.
 Intake manifold berfungsi sebagai saluran masuk udara menuju ke
dalam ruang bakar.

Sistem kontrol elektronik


Pada sistem kontrol elektronik terdiri dari beberapa komponen antara lain
sensor-sensor, ecu dan aktuator. Sensor-sensor pada sistem kontrol elektronik
EFI berfungsi untuk menyensor atau mendeteksi atau mengukur kinerja dari
mesin yang nantinya akan digunakan sebagai data inputan. Sensor-sensor EFI
sendiri terdiri dari beberapa macam sensor antara lain sensor WTS, sensor
IATS, sensor MAP, Air flow meter, sensor knock, sensor CKP, sensor CMP
dan lain-lain. Ecu pada sistem EFI berfungsi sebagai otak atau pengontrol dari
aktuator-aktuator. ECU akan mengontrol kinerja dari aktuator-aktuator
berdasarkan data yang masuk dari sensor-sensor.
Sedangkan aktuator sendiri adalah sebagai pelaksana atau komponen yang
bekerja dan dikontrol oleh ECU. Contoh aktuator pada mesin EFI adalah
injektor, ISC, ESA dan lain-lain.

C. Komponen Sistem Bahan Bakar Motor Bensin


(Konvensional Dan EFI)
 Komponen Sistem Bahan Bakar Motor Bensin Konvensional

1.Tanki bahan bakar


Fungsi tanki bahan bakar adalah untuk menampung bensin yang akan digunakan
sebagai bahan bakar mesin. Didalam tanki inilah bensin dengan kuantitas besar
disimpan untuk kemudian secara berangsung bensin ini disalurkan kedalam
mesin.

2. Fuel filter

Fuel filter atau saringan bahan bakar berfungsi sebagai penyaring atau filtrat yang
akan menyaring semua kotoran pada aliran bensin. Filter ini diperlukan karena
didalam bensin itu bisa terdapat molekul pasir atau kotoran lain yang dapat
mengganggu kinerja mesin.

Selain itu, filter bensin ini biasanya juga memiliki water sedimenter yang akan
memisahkan air yang terdapat pada aliran bensin.

3. Fuel pump
Fuel pump atau pompa bahan bakar adalah komponen untuk mengalirkan bensin
dari dalam tanki agar sampai ke mesin. Fuel pump ini diperlukan karena pada
mobil letak karburator itu lebih tinggi daripada tanki.

Jadi agar bensin dapat naik ke karburator perlu dorongan yang dilakukan oleh
pompa. Pada sistem bahan bakar konvensional, pompa bensin ini juga masih
bersifat konvensional atau mekanis.
Pompa bekerja menggunakan membran yang dapat bergerak secara aksial. Yang
menggerakan membran ini adalah poros nok dengan memanfaatkan sebuah nok.

4. Charcoal canister

Pada kendaraan tertentu ada komponen berama charcoal canister. Fungsi charcoal
canister adalah sebagai penampung uap bensin dari dalam tanki untuk selanjutnya
disalurkan kedalam mesin.

Perlu anda ketahui, uap bensin juga bersifat polutan apabila sampai keluar ke
atmosfer. Jadi di iklim tropis khususnya yang suhunya hangat bensin itu mudah
menguap. Agar penguapan bensin ini tidak sampai ke atmosfer maka uap bensin
akan ditampung didalam tabung bernama tabung canister.

Nantinya, uap bensin yang ada di tabung canister akan dibakar didalam mesin.
Sehingga polusi lingkungan akan lebih aman.

5. Selang bensin

Fungsi selang bensin adalah sebagai jalur mengalirnya bensin dari tanki ke
karburator. Selang ini berbahan mika yang kuat namun getas. Sehingga mesi
ringan, selang ini mudah pecah.

6. Karburator

Karburator adalah komponen yang bertugas mengabutkan bensin ke dalam mesin


(intake manfold) dengan kuantitas yang ideal berdasarkan RPM mesin.
Jadi bisa dikatakan, letak keberhasilan sistem bahan bakar bensin konvensional
sangat bergantung pada kondisi karburator.

Cara kerja karburator itu memang cukup rumit, namun sederhananya bensin akan
mengabut dari dalam selang kecil bernama main jet. Pengabutan ini terjadi karena
tekanan udara didalam intake manifold lebih rendah daripada ruang penampung
bensin didalam karburator.

Selengkapnya tentang karburator bisa anda baca pada artikel berikut ; Prinsip
kerja karburator mobil

7. Selang pengembali

Fungsi selang pengembali adalah untuk mengalirkan kelebihan bensin untuk


dimasukan kembali kedalam tanki bensin.

Selang ini diperlukan karena kondisi karburator tidak selamanya menampung,


artinya saat ruang penampung bensin didalam karburator penuh maka karburator
akan menutup suplai bensin. Sementara pompa bensin terus memompa bensin.

Sehingga akan terjadi penumpukan bensin, untuk mengatasi itu dibuatlah selang
pengembali yang akan mengalirkan kembali bensin dari karburator kedalam tanki.

Sekian artikel mengenai nama komponen sistem bahan bakar bensin. Semoga bisa
menambah wawasan kita semua

 Komponen Sistem Bahan Bakar Motor Bensin Bakar EFI


Komponen-komponen sistem bahan bakar pada mesin EFI antara lain :
1. Tangki bahan bakar (Fuel tank)
Tangki bahan bakar atau fuel tank berfungsi untuk menyimpan/ menyediakan
bahan bakar di dalam kendaraan.
2. Saringan bahan bakar (Fuel filter)
Saringan bahan bakar atau fuel filter berfungsi untuk menyaring kotoran-
kotoran yang ada di dalam bahan bakar agar nantinya kotoran-kotoran ini tidak
mengganggu kinerja (menyumbat) komponen-komponen lainnya pada sistem
bahan bakar.
3. Pompa bahan bakar (Fuel pump)
Pompa bahan bakar atau fuel pump berfungsi untuk memompa bahan bakar
agar dapat bersirkulasi pada sistem bahan bakar.
4. Selang/ pipa bahan bakar (Fuel line)
Selang atau pipa bahan bakar berfungsi sebagai tempat untuk menyalurkan
bahan bakar dari komponen-komponen sistem bahan bakar.
5. Pipa pembagi/ penyalur (Fuel delivery pipe)
Pipa pembagi atau fuel delivery pipe merupakan komponen pada sistem bahan
bakar yang berhubungan dengan injektor. Pipa pembagi bahan bakar berfungsi
untuk menyalurkan bahan bakar ke injektor.
6. Pressure regulator
Pressure regulator pada sistem bahan bakar EFI berfungsi untuk menjaga
tekanan pada pipa pembagi agar tekanannya tetap stabil. Besar tekanan bahan
bakarnya pada pipa pembagi ini diatur sebesar 2,55-2,9 kg/cm 2. Apabila
tekanan bahan bakarnya melebihi spesifikasi yang telah ditentukan maka katup
(valve) pada regulator tekanan akan membuka sehingga bahan bakar akan
dialirkan kembali ke dalam tangki.
7. Pultation damper
Pulsation damper berfungsi untuk mencegah terjadinya fluktuasi (menyerap
kejutan dari variasi tekanan bahan bakar yang terjadi) tekanan dari bahan bakar
di pipa pembagi. Pultation damper ini tidak terdapat pada semua mesin EFI,
hanya beberapa mesin EFI yang menggunakan komponen ini.
8. Injektor
Injektor berfungsi untuk menyemprotkan atau menginjeksikan bahan bakar ke
dalam intake manifold (tipe MPI) atau ke ruang bakar (tipe GDI).

9. Cold Start Injector


Cold start injector atau injekjor tambahan ketika start dingin merupakan
komponen pada sistem bahan bakar yang berfungsi untuk membantu/
menambah penginjeksian bahan bakar ketika kondisi mesin masih dalam
keadaan dingin. Cold start injector ini tidak terdapat pada semua mesin EFI,
hanya beberapa mesin EFI yang menggunakan komponen ini.

10. Pipa pengembali bahan bakar (Return pipe)


Pipa pengembali bahan bakar berfungsi sebagai tempat menyalurkan kelebihan
tekanan bakan bakar pada pipa pembagi untuk kembali ke dalam tangki bahan
bakar

D). Cara Kerja Sitem Bahan Bakar Konvensional Dan


Elektrik

 Cara Kerja Sitem Bahan Bakar Konvensional

Dimulai pada pompa bensin yang bersifat mekanis. Pompa ini, terletak pada
blok silinder yang digerakan oleh tonjolan camshaft. Namun dibeberapa mobil
sudah menggunakan pompa bensin elektrik.

 Saat mesin start, pompa akan menyerap bensin dari tanki menuju filter
bahan bakar.
 Didalam filter, bensin disaring serta dipisahkan oleh water sedimenter
untuk menghasilkan bensin murni.
 Bensin murni yang telah disaring mengalir kearah karburator. Didalam
karburator, bensin masuk kedalam ruang pelampung.

Didalam karburator, terdapat berbagai komponen penyusun. Diantara banyaknya


komponen penyusun, terdapat beberapa komponen inti karburator antara lain

 Ruang pelampung
 Pelampung
 Main Jet
 Ventury
 Throtle Gas

Ketika mesin start, udara mengalir dari filter udara masuk keruang karburator dan
melewati ventury. Ventury merupakan sebuah saluran dengan diameter
dipersempit. Tujuan penyempitan saluran ini adalah untuk meningkatkan
kecepatan aliran udara yang berimbas pada menurunnya tekanan pada ventury.

Disisi lain, bensin sudah memenuhi ruang pelampung yang memiliki saluran
bernama main jet ke arah ventury. Sementara tekanan di ventury turun
menyebabkan bensin dari ruang pelampung naik menuju saluran main jet dan
keluar didalam ventury.

Hal diatas menyebabkan bensin keluar ditengah derasnya aliran udara saat proses
hisap. Sehingga saat proses intake, udara sudah bercampur dengan bahan bakar
saat masuk ke ruang bakar.
Sementara itu, untuk mengatur RPM mesin menggunakan komponen throtle yang
terletak setelah ventury. Cara kerja katup gas inu, seperti koin yang menutup
saluran udara. Saat posisi katup ini horizontal maka aliran udara menuju intake
seperti tertahan sehingga RPM mesin berkisar 800 RPM.

Ketika posisi katup gas semakin vertikal, maka lubang intake semakin besar
sehingga proses hisap semakin lancar. Hal itu membuat RPM mesin meningkat.
Sementara suplai bensin sudah teratur secara otomatis karena semakin lebar katup
membuka semakin kecang pula aliran udara yang melewati saluran karburator.

Sehingga semakin cepat aliran semakin turun pula tekanan udaranya hal itu
menyebabkan semakin banyak bensin yang terserap keluar ke ventury.

 Cara Kerja Sitem Bahan Bakar Elektrik

1. Ketika Kunci Kontak Berada di Posisi “ON”


Untuk kendaraan bermotor yang menggunakan sistem injeksi atau EFI ini bisa
dilihat ketika posisi kunci kontak masih berada di posisi “ON”. Pada saat itu
sistem elektrikal dalam sebuah mobil akan langsung aktif dengan terhubungnya
main relay. Kemudian ECM atau Engine Control Module juga akan langsung
mengaktifkan fuel pump untuk memompa bahan bakar dari tangki secara
otomatis.

Namun dalam cara kerja mesin injeksi ini, pompa bahan bakar akan menyala
dengan selang waktu tertentu. Karena bertujuan agar tekanan yang terdapat pada
serangkaian injeksi atau EFI bisa bangkit hingga mencapai 315 sampai 340 Kpa.
Hebatnya, pompa tersebut akan secara otomatis mati dalam waktu tertentu dengan
bantuan dari ECM.

Biasanya komponen ECU yang digunakan pada sistem bahan bakar EFI yaitu
komponen semikonduktor, seperti condenser. Tak hanya itu saja, jika pada sistem
konvensional bahan bakar mengalir dengan bantuan fuel pump secara mekanis,
maka pada sistem injeksi bahan bakar akan mengalir dengan sendiri. Bahkan bisa
mengisi hingga mencapai ke tekanan maksimum.

Ketika tekanan bahan bakar tersebut telah mencapai batasnya, maka pressure
regulator akan segera membuka saluran return feed. Saluran tersebut berguna
untuk mengembalikan bahan bakar kembali ke tangki. Proses inipun akan berjalan
secara otomatis berdasarkan perintah dari ECU atau Electronic Control Unit yang
memiliki peran layaknya otak.

2. Ketika Engine Start dan Run


Cara kerja sistem Electronic Fuel Injection selanjutnya yaitu ketika kondisi mesin
sedang start and run. Di saat kunci kontak diputar pada posisi “Start”, kendaraan
dengan sistem bahan bakar EFI akan secara otomatis memutar flywheel. Sehingga
mengakibatkan mesin kendaraan berputar atau cranking. Berbagai sensor yang
terkait dengan sistem EFI pun akan bekerja untuk mendeteksi keadaan masing
masing.

Sensor CKP dan CMP pun akan menginformasikan ke ECM bahwa mesin sedang
berputar. CKP dan CMP sendiri merupakan sinyal sensor yang memiliki fungsi
untuk mendeteksi RPM mesin serta posisi TOP silinder 1. Dengan begitu ECM
akan memberikan tegangan pada pompa bahan bakar agar tetap menyala selama
mesin berputar atau cranking.

Sementara untuk beberapa sensor pendukung lainnya seperti MAF, IAT, MAP,
TPS, dan O2 akan menjadi acuan ECM dalam menentukan kapasitas bahan bakar
yang akan diinjeksikan. Untuk bisa mengatur jumlah bahan bakar tersebut, ECM
pada sistem bahan bakar EFI akan menggunakan pengaturan waktu pembukaan
injector. 
E). Analisa Gangguan Kerusakan Pada Sistem Bahan Bakar
Konvensional dan Elektronik (EFI)

 Analisa Gangguan Kerusakan Pada Sistem Bahan Bakar


Konvensional

1.      GANGGUAN PADA TANGKI BAHAN BAKAR

           a)   Tangki bahan bakar bocor.


 Gejala             : Adanya tetesan bahan bakar yang berasal dari tangki
bahan bakar, habisnya bahan bakar dengan sendirinya meskipun kendaraan
diam dan timbul bau bensin yang menyengat disekitar kendaraan tersebut.
 Penyebab       : Karena benturan atau karat di dalam tangki bahan bakar
yang lama kelamaan akan membuat tangki rusak dan berlubang.
 Solusi              : Tangki yang bocor dapat ditembel dengan plat dengan
metode pengelasan
          b)   Tersumbatnya bahan bakar pada saluran keluar.
 Gejala             : Bahan bakar tidak dapat mengalir dengan lancar ke
karburator/suplai bahan bakar kurang, dan mesin tidak mau hidup.
 Penyebab       : Akibat bahan bakar yang tidak bersih, mengakibatkan adanya
air dan kotoran yang akan mengendap di dasar tangki dan dapat menyumbat
saluran keluar tangki bahan bakar.
 Solusi              : Lakukan pengurasan tangki secara berkala agar kotoran dapat
dibersihkan sehingga tidak menyumbat saluran keluar tangki bahan bakar.

c)   Pengembunan pada tangki bahan bakar.                                   


  Gejala             : Idle mesin lebih kasar akibat dari campuran kurus. Selain
itu akselerasi mesin kurang baik dan mesin mudah mati.
 Penyebab       : Pengembunan yang terjadi pada tangki saat kendaraan
dingin . Embun berupa air akan mengendap di dasar tangki. Apabila air ini
terhisap saluran keluar tangka maka akan menyebabkan suplai bahan bakar
tercampur dengan air.
 Solusi              : Lakukan pembersihan atau pengurasan tangki.

2.    GANGGUAN PADA SALURAN BAHAN BAKAR

           a)      Saluran bahan bakar kendor, tersumbat atau rusak


 Gejala             : Suplai bahan bakar menuju karburator kurang atau bahkan
tidak ada sehingga mesin susah hidup atau hidup namun tersendat- sendat.
 Penyebab        : Dikarenakan Klem pengikat saluaran yang kurang kencang,
saluran bahan bakar yang tersumbat ataupun karena saluran yang rusak karena
benturan atau hal lainnya sehingga suplai bahan bakar terhambat.
  Solusi              : Kencangkan klem pengikat saluran bahan bakar, Bersihkan
kotoran pada selang bahan bakar secara berkala agar tidak tersumbat serta
ganti saluran bahan bakar apabila sudah sobek, pecah ataupun rusak yang
lainnya.

3.    GANGGUAN PADA SARINGAN BAHAN BAKAR

              a)      Saringan bahan bakar tersumbat


 Gejala             : Mesin susah hidup, Mesin hidup namun tersendat sendat,
mesin kurang tenaga, mesin terasa lemah walaupun pedal gas diinjak penuh.
 Penyebab       : Saringan bahan bakar tersumbat kandungan air dan kotoran
yang terbawa oleh bahan bakar. Hal tersebut membuat saringan kotor dan
tersumbat apabila tidak dilakukan pembersihan secara berkala.
 Solusi              : Lakukan perawatan berkala dengan cara pembersihan
saringan bahan bakar, serta lakukan penggantian saringan sesuai dengan umur
pakai dan kondisi saringan.
4.    GANGGUAN PADA POMPA BAHAN BAKAR

            a)      Diafragma bocor
 Gejala             : Mesin susah hidup, Mesin hidup namun tersendat sendat,
mesin kurang tenaga, mesin terasa lemah walaupun pedal gas diinjak penuh.
 Penyebab       : Akibat dari umur pemakaian yang sudah melebihi batas
akibatnya diafragma menjadi lebih kaku dan kurang elastis sehingga
menyebabkan diafragma rusak atau bocor. Akibatnya suplai bahan bakar ke
karburator tidak maksimal dan kebutuhan bahan bakar tidak terpenuhi secara
maksimal.
 Solusi  : lakukan penggantian pada unit diafragma jika memungkinkan, atau
ganti satu unit pompa bahan bakar.

           b)     Katup pompa bahan bakar tidak menutup rapat


  Gejala             : Mesin susah hidup, Mesin hidup namun tersendat sendat,
mesin kurang tenaga, mesin terasa lemah walaupun pedal gas diinjak penuh.
 Penyebab       : Kotoran yang terbawa bahan bakar akibat tidak tersaring
saringan bahan bakar dapat menyebabkan katup tidak mentup dengan
sempurna dikarenakan terganjal oleh partikel kotoran tersebut.Selain itu juga
dapat dikarenakan katup dan dudukannya yang sudah tidak pas lagi akibat
keausan. Akibatnya pada saat hisap maupun tekan pompa tidak bekerja secara
maksimal sehingga suplai bahan bakar menuju karburator tidak terpenuhi
dengan baik.
 Solusi              : Selain pembersihan pada saringan lakukan juga pembersihan
pada pompa secara berkala.
         c)      Oil seal pompa bahan bakar rusak
 Gejala             : Mesin mengeluarkan asap, minyak pelumas rusak.
 Penyebab       : Mesin mengeluarkan asap putih apabila kebocoran seal diikuti
oleh kebocoran membran atau difragma. Maka pelumas akan masuk ke ruang
pompa. Selain itu minyak pelumas akan tercampur bahan bakar apabila bahan
bakar masuk kedalam ruang mesin, akibatnya pelumas rusak.
 Solusi              : Ganti oil seal pompa bahan bakar serta diafragma apabila
rusak juga apabila memungkinkan, atau ganti satu unit pompa bahan bakar.

5.    GANGGUAN PADA KARBURATOR

Image Source : https://mahendra446.wordpress.com/

           a)      Kerusakan atau gangguan pada system pelampung


a.)    Gangguan pada needle valve atau katup jarum yang aus dan penyetelan tinggi
pelampung yang tidak tepat.

 Gejala             : Mesin sulit dihidupkan, akselerasi mesin akan tersendat


sendat
 Penyebab       : Dikarenakan banjir akibat bahan bakar yang akan terus
mengalir menuju ke ruang pelampung akibat tidak berfungsinya needle valve
karena aus ataupun penyetelan pelampung yang tidak tepat
 Solusi              : lakukan penggantian pada needle valve atau katup jarum serta
stel ulang tinggi pelampung dengan benar sesuai spesifikasi
b.)   Needle valve tersumbat dan macet

 Gejala             : Idle mesin kasar, mesin tersendat sendat, mesin sulit


dihidupkan
 Penyebab        : Dikarenakan katup jarum yang tersumbat ataupun macet serta
penyetelan pelampung yang terlalu tinggi yan mengakibatkan suplai bahan
bakar yang masuk keruang pelampung kurang.
 Solusi              : Bersihkan saluran masuk ke ruang pelampung dengan udara
tekanan (kompresor) dan juga stel tinggi pelampung sesuai spesifikasinya.

             b)  Gangguan pada system kecepatan rendah


 Gejala             : idle kasar atau mesin tidak di gas rpm naik sendiri
 Penyebab        : 
a) Slow jet yang tersumbat kotoran, maka akan mengakibatkan putaran mesin
kasar karena kekurangan bahan bakar
b) Setelan idle mixture adjusting screw yang tidak tepat.
c) Penyetelan pelampung yang tidak tepat, sehingga mengakibatkan jumlah
bahan bakar berlebihan atau kekurusan.
d) Packing karburator robek/rusak, maka akan mengakibatkan masuknya udar
luar ke dalam karburator dan akan mempengaruhi campuran udara dan bahan
bakar.
 Solusi            :     
a) Bersihkan kotoran pada lubang slowjet dengan udara tekan kompresor
b) Stel IMAS sesuai dengan spesifikasi yang sesuai
c) Stel pelampung sesuai dengan spesifikasinya 
d) Ganti Packing karburator yang rusak

             c)      Gangguan pada system kecepatan tinggi


 Gejala             : pada saat kecepatan tinggi tenaga mesin berkurang
 Penyebab        : 
a) Tersumbatnya main jet, hal ini dikarenakan adanya kotoran yang masuk
terbawa bahan bakar dan akan mengakibatkan pasokan bahan bakar kurang
b) Kotornya main air bleeder, hal ini dikarenakan udara yang masuk melalui
air horn membawa kotoran dan akan mengakibatkan main nozel tidak
mengabut
 Solusi               : bersihkan lubang main jet dengan udara tekan kompresor
serta bersihkan juga main air bleeder dan main nozzle dari kotoran.
             d) Gangguan pada system tenaga
 Gejala              :  
a) terdapatnya endapan karbon yang kering pada knalpot
    b) pasokan bahan bakar saat kurang saat power dibutuhkan sehingga tenaga
kurang

 Penyebab        :   
a) Macetnya power piston menekan power valve, dikarenakan kebocoran pada
power piston sehingga isapan intake manifold melalui saluran vacuum bleeder
tidak mampu melawan pegas power piston.
b) Power piston macet pada posisi terangkat, dikarenakan pegas yang sudah
rusak akan menyebabkan power valve selalu menutup sehingga tidak ada
suplai bahan bakar dari power jet saat power dibutuhkan.
 Solusi               : 
a) bersihkan saluran vacuum system tenaga
b) ganti pegas power piston

             e)      Gangguan pada system Percepatan


 Gejala             :  saat mesin akselerasi tenaga tidak ada atau kurang ataupun
tersendat sendat saat digas mendadak.
 Penyebab       : 
a) Steel ball inlet tidak bisa menutup rapat, mengakibatkan suplai bahan bakar
ke pump jet kurang karena pada saat kompresi plunger, bahan bakar sebagian
masuk ke pelampung dan sebagian masuk ke outlet.
b) Steel ball pada outlet tidak dapat menutup rapat, sehingga mengaklibatkan
pada saat plunger berexpansi bukan bahan bakar dari ruang pelampung yang
dihisap akan tetapi udara dari saluran outlet yang masuk keruang plunger
sehingga pada saat kompresi tidak ada bahan bakar yang masuk ke pump jet.
c) Tersumbatnya pump jet, mengakibatkan tidak ada pasokan bahan bakar saat
akselerasi.
 Solusi              : Bersihkan saluran system akselerasi dengan bensin dan
tekanan udara kompresor

              f)       Gangguan pada system cuk


  Gejala             : mesin sulit dihidupkan
 Penyebab       : 
a) Kerusakan pada coil, menyebabkan pembukaan cuk lambat sehingga saat
start kelebihan bahan bakar.
b) Cuk tidak bisa menutup, menyebabkan bahan bakar kurang saat start awal
 Solusi  : Perbaiki koil pengatur buka tutup cuk, dan bersihkan kotoran yang
mengganggu mekanisme katup cuk

       6.      GANGGUAN DIESELING
 Gejala             : Kunci kontak sudah off(sistem pengapian sudah mati) namun
mesin tetap menyala
 Penyebab       : rusaknya katup solenoid pada karburator, adanya tumpukan
karbon yang membara pada ruang bakar
 Solusi              : Perbaiki katup solenoid, bersihkan ruang bakar

    
7.      GANGGUAN KNOCKING
 Gejala             : Muncul suara berisik dan mesin bergetar, penurunan tenaga
yang dihasilkan oleh mesin
 Penyebab       : 
a) Penggunaan bahan bakar dengan kualitas yang tidak sesuai dengan
kebutuhan mesin
b) Adanya karbon yang menempel pada ruang bakar yang dapat membara,
 Solusi              : Gunakan bahan bakar dengan oktan yang sesuai dengan
kebutuhan mesin, brsihkan ruang bakar dari kotoran karbon akibat kotoran
yang terbawa bahan bakar.

 Analisa Gangguan Kerusakan Pada Sistem Bahan


Bakar Elektronik (EFI)
o Mesin Tidak Bertenaga

Masalah pertama dari mesin EFI adalah mesin tidak [kurang] bertenaga. Masalah
ini sangat umum sekali terjadi pada sistem injeksi. Mesin tidak bertenaga
sebenarnya dapat berasal dari berbagai sumber dan bukan hanya dari kontrol
elektronik EFI saja. masalah-masalah seperti celah busi yang tidak tepat, koil
pengapian rusak, tahanan kabel busi yang sudah tidak sesuai, bahan bakar
tersumbat, kompresi lemah, overheat engine, bahkan kopling selip dan rem mobil
yang macet pun dapat menjadi penyebabnya.

Sementara itu, masalah kurang tenaga pun dapat mungkin terjadi pada sistem EFI.
Hal-hal seperti kesalahan kerja sensor-sensor pada EFI, VVT rusak, ECM error,
injektor tersumbet dan bahkan katup EGR dapat menyebabkan tenaga mesin EFI
berkurang drastis.

Sebagai contoh nyata dari masalah ini adalah gangguan dari saat idling yang tidak
normal. Mesin tidak mampu berputar ‘langsam’. Kasus ini sering kali terjadi.
Masalah gangguan saat idling dapat disebabkan oleh EGR Valve. Tetapi dapat
juga dari yang lain seperti sensor TPS bermasalah, ECT/MAP lemah, gangguan
pada VVT, dan bahkan overheat enginen dan lemahnya kompresi piston akibat
ring piston rusak.

o Mesin Mobil ‘Kincat’ atau Nyendat-nyendat

Masalah yang sering terjadi pada mesin EFI kedua adalah mesin mobil kincat atau
nyendat-nyendat. Kapan ini dapat terjadi? Hal ini terjadi biasanya pada saat pedal
gas dilepas ketika mobil berjalan di semua posisi kecepatan gigi transmisi.
Kondisi ini seolah mesin hendak mati dan tentu Anda khawatir bukan?

Masalah ini memang umum terjadi pada mesin injeksi. Terdapat beberapa hal
yang dapat menyebabkan masalah ini muncul. Penyebab yang diakibatkan oleh
sensor seperti sensor TPS, ECT/MAP lemah, VVT rusak, gagal fungsi ECM,
injektor kotor/rusak, tekanan bahan bakar tidak cukup, dan katup EGR tidak
mampu bekerja optimal.
Masalah mesin tersendat juga dapat diakibatkan oleh masalah di luar sistem
elektronik EFI. Beberapa kemungkinan adalah masalah busi kotor dan celah busi
tidak sesuai, kompresi lemah, dan overheat mesin.

Untuk mengatasi masalah ini, cobalah untuk melakukan pengecekan sederhana


hingga tune-up mandiri. Jika ini tidak cukup dan Anda bukan penghobi atau
bahkan profesional, maka lebih baik dibawa ke bengkel dengan tenaga ahli dan
perlengkapan perawatan EFI yang memadai.

o Mesin EFI Boros

Masalah ketiga yang sering dihadapi oleh mesin EFI adalah masalah boros bahan
bakar. Meski EFI dikontrol secara elektronik tetapi bukan berarti tidak ada
masalah dengan pengaturan bahan bakar. Jika dalam kondisi normal, mesin EFI
sangat irit dibandingkan karburator. Tetapi jika sistem EFI bermasalah, mesin EFI
bisa benar-benar akan lebih boros.

Lalu apa penyebab mesin EFI boros bahan bakar? Jika dari sistem EFI maka
penyebab boros bahan bakar dapat berasal dari sensor TPS, kerusakan pada
injektor, ECT/MAP bermasalah, sistem VVT rusak, kerusakan ECM, dan katup
EGR tidak normal.

Untuk penyebab yang bukan berasal dari sistem EFI juga sangat mungkin terjadi.
Di antaranya adalah kompresi lemah akibat ring piston, sistem pengapian yang
tidak normal, setelan saat pengapian, dan kopling slip juga dapat mengakibatkan
ini semua dapat terjadi.

o Mesin tidak dapat Hidup

Masalah yang sering terjadi berikutnya adalah mesin mobil tidak bisa hidup.
Tetapi bukan masalah baterai mobil rusak atau motor starter mobil bermasalah.
Baterai baik dan motor starter bekerja dengan normal tetapi mesin tetap saja tidak
bisa hidup.

Jika ini terjadi jangan terburu-buru untuk memeriksa sistem EFI mobil Anda.
Terlebih dahulu pastikan sistem pengapian yang baik. Setelah ini dilakukan
barulah kemudian memeriksa aliran bahan bakar, sinyal yang menuju injektor,
memeriksa throttle body, sensor IAC, sensor ECT, sensor MAP hingga
kemungkinan terjadinya kerusakan pada ECM.

Yang terakhir yang sangat mungkin terjadi adalah kompresi mesin yang sangat
lemah hingga mesin tidak mampu membuat bahan bakar dan udara di dalam ruang
bakar memiliki tekanan cukup untuk terbakar oleh api dari busi.

o Gas CO2 dan Kandungan NOx Berlebihan

Masalah berikutnya pada mesin EFI yang sering terjadi adalah gas CO2 yang
berlebih hingga kandungan NOx pada gas buang yang tidak lagi normal.
Untuk masalah gas CO2 yang berlebih dapat diakibatkan oleh banyak faktor.
Masalah di luar sistem EFI seperti kabel busi bocor, koil pengapian tidak layak
pakai, kompresi mesin lemah, masalah katalitik konverter, bahan bakar tidak
bagus adalah beberapa di antara penyebabnya. Tetapi sistem EFI seperti
kerusakan sensor TPS, sensor ECT/MAP, ECM rusak dan beberapa yang lain juga
sangat mungkin mengakibatkan masalah ini.

Sementara itu, masalah NOx berlebihan dapat diakibatkan oleh sistem injeksi
bahan bakar secara khusus. Overheat engine dan bahan bakar yang terlalu miskin
yang disebabkan oleh injektor dan sensor oksigen yang rusak dapat memicu NOx
berlebihan. Selain itu, masalah pompa bensin dan katalitik konverter tiga arah
serta penumpukan karbon di EGR Valve juga dapat menjadi masalah yang lain.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem bahan bakar dalam teknik otomotif adalah suatu sistem yang
berfungsiuntuk menyimpan bahan bakar secara aman, menyalurkan bahan bakar
ke mesin danmengkabutkan bahan bakar agar bercampur dengan udara.
Semua sensor dikendalikan oleh ECU sehingga mesin dapat bek
erja dengansempurna. Sistem bahan bakar EFI pada
m e s i n   b e n s i n m e r u p a k a n   k o m p o n e n   y a n g sangat sensitif yang terdiri
dari berbagai macam komponen elektronik, karena komponentersebut di
kontrol oleh ECU sehingga mesin mendapat suplai campuran bahan
bakar d e n g a n   u d a r a   y a n g   l e b i h   p r e s i s i   d a n   l e b i h   i r i t   b a h a n   b a k a
r   s e h i n g g a   m e s i n   d a p a t  pembakaran yang sempurna dan emisi gas
buangnya menjadi rendah.

B. Saran

Saran Sesuai dari kesimpulan yang telah diuraikan sebelumnya, penulis memberi
saran kepada pembaca agar mengetahui dan memahami rangkaian komponen-
komponen Bahan bakar dan pengapian pada Ems engine Toyota Great Corolla
dan dapat mengatasi jika ada kerusakan pada sistem bahan bakar dan pengapian
sebagai berikut :

1. Pengecekan terhadap sistem bahan bakar sebaiknya perlu diperhatikan lebih


sering agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi, terutama pada pompa
bahan bakar,saringan bahan bakar,injektor karena itu semua penting pada
simulator EMS

2. Pengecekan terhadap sistem pengapian sebaiknya perlu diperhatikan lebih


sering agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi, terutama pada air baterai
dan busi karena itu semua penting pada simulator EMS

3. Jika ada suatu permasalahan pada sistem bahan bakar dan pengapian sebaiknya
langsung dilakukan perbaikan

4. Setelah mengetahui bagaimana cara mengatasi kerusakan atau masalah pada


sistem bahan bakar dan pengapian , diharapkan pembaca dapat menganalisi
kerusakan dan gejala-gejala apa saja yang terjadi sehingga pembaca dapat mencari
kemungkinan kerusakan yang terjadi dan cara mengatasinya.

5. Pengekecekan pada sistem bahan bakar dan pengapian bisa menggunakan


scantool dan multitester
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus. Mengenal Berbagai Konfigurasi Mesin Mobil. Dikutip 10 Oktober

2022 dari Intersport:

https://www.insinyoer.com/apa-itu-konfigurasi-mesin/

Muchta, Amrie (2018, 4 Oktober), 4 Jenis Mesin Pada Mobil Yang Paling

Menjamur Di Indonesia. Dikutip 10 Oktober 2022 dari Autoexpose:

https://www.autoexpose.org/2018/04/jenis-mesin-pada-kendaraan.html

Jenis-jenis konfigurasi mesin. Dikutip 10 Oktober 2022. Dari:

https://lifepal.co.id/media/mesin-mobil/

Anda mungkin juga menyukai